Anda di halaman 1dari 2

Laporan Praktikum Kimia Kelompok 1 XII MIPA 1

Tujuan Percobaan : Mengetahui pengaruh konsentrasi pada titik beku larutan

: Membuat es lilin

Tanggal Percobaan : 27 Juli 2023

Alat : Tabung reaksi, Gelas kimia, termometer, pipet

Baskom, centong kayu, lap, ulekan, kaleng bekas, sendok, gelas

Bahan : Air murni, larutan NaCl 2%, larutan NaCl 10%

Es batu, garam, air mineral, minuman sachet, plastik es, susu

Langkah kerja : *tertera

 Tabung 1 : 6 derajat C
 Tabung 2 : 4,5 derajat C
 Tabung 3 : 3 derajat C

Setelah ditetesi

 Tabung 1 : 14 derajat C
 Tabung 2 : 3 derajat C
 Tabung 3 : 2,5 derajat C

Kesimpulan : Terjadi penurunan suhu pada tabung 2 dan 3 akibat penambahan zat terlarut berupa
NaCl 2% dan 10%. Hal itu mengakibatkan zat terlarut yaitu NaCl menghalangi zat pelarut untuk
merapat dan membeku. Sehingga pelarut (H2O) harus melepas lebih banyak energi panas untuk
tetap membeku namun dengan konsekuensi terjadinya penurunan suhu sehingga suhu untuk
pelarut atau larutan itu membeku semakin rendah. Hal ini disebabkan pelepasan energi membuat
partikel semakin merapat dan faktanya semakin kecil energi suatu zat, suhu untuk membeku akan
semakin rendah. Namun, fenomena pada tabung 1 lebih dikenal dengan istilah termodinamika yaitu
asas black dimana Q lepas = Q terima. Suhu pada tabung 1 bisa meningkat karena pengaruh
perhitungan dari persamaan tersebut.

Menjawab pertanyaan :

1. Suhu pada tabung 1 setelah ditetesi air mengalami kenaikan atau peningkatan, sedangkan
suhu pada tabung 2 dan tabung 3 mengalami penurunan akibat ditetesi larutan garam.
Perbedaan penurunan suhu pada tabung 2 dan 3 tidak sama meskipun berbeda tidak jauh.
Hal ini disebabkan oleh faktor zat terlarut yang dimasukkan ke dalam tabung 2 dan 3 yang
meskipun ditetesi zat yang sama namun kadarnya berbeda sehingga memengaruhi sifat
koligatif keduanya dan berakhir memiliki titik beku yang berbeda.
2. Pada tabung 1, terjadi proses termodinamika setelah ditetesi air, yang disebut asas black
sehingga terjadi kenaikan suhu akibat perbedaan kalor jenis dan kalor lebur antara air dan es
yang membuat suhu larutan tersebut mengalami perubahan. Pada tabung 2 dan 3, terjadi
penurunan titik beku. Hal itu dikarenakan terjadinya proses penghalangan partikel partikel
H2O (air) untuk merapatkan molekul/partikelnya untuk membeku karena ulah NaCl.
Sehingga pelarut harus melepaskan energi panas lebih banyak untuk bisa merapat, karena
semakin banyak energi panas yang dilepas oleh suatu partikel akan membuat partikel
tersebut semakin rapat. Konsekuensinya, semakin banyak energi yang dilepas, maka suhu
larutan tersebut akan membeku di bawah titik beku larutan (normal) hingga akhirnya terjadi
penurunan titik beku.
3. https://www.thoharianwarphd.com/2015/02/mengapa-gelas-yang-di-isi-air-es-bi
%E2%80%A6
4. B
5. Larutan pop ice atau larutan minuman yang dibekukan pasti tidak akan sama jumlah
volumenya ketika dimasukkan ke dalam kemasan. Sehingga dalam kemasan yang berbeda
pasti terkandung zat terlarut dan zat pelarut yang kadarnya berbeda. Hal itu akan
memengaruhi kadar konsentrasi setiap larutan, tentunya termasuk kadar molalitas.
Molalitas merupakan salah satu kadar konsentrasi yang memengaruhi nilai dari sifat koligatif
dari suatu larutan, sehingga jika kadar molalitas suatu larutan berbeda dengan larutan lain,
maka semua sifat koligatifnya pun akan berbeda dengan yang lain, termasuk pada titik beku.
Ketika dibandingkan, pasti molalitas atau kadar antara zat terlarut yaitu minuman sachet dan
zat pelarut yaitu air, yang akhirnya akan memngaruhi nilai molalitasnya berbeda, sehingga
nilai titik beku kedua larutan dalam masing masing kemasanpun akan berbeda. Lain halnya
jika kedua larutan itu dimasukkan ke dalam kemasan berbeda namun dengan kadar zat
terlarut dan pelarut yang sama sehingga molalitas dan akhirnya titik bekunya pun sama
(akan beku di saat yang bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai