Anda di halaman 1dari 5

ROLE PLAY KOMUNIKASI EFEKTIF PADA REMAJA

KELOMPOK 4
YULIA SARI : Perawat
DANIA : Pasien
SALSABILA : Resepsionis
ULFAH : Kakak pasien
EGI DIA SAFITRI : Ibu pasien
THERESIA : Ayah
YULI LESTARI : Teman pasien
ARLINA : Apoteker
RISKA : Narator

Suatu hari disebuah rumah sakit ada seorang remaja perempuan berusia 16 tahun yang
baru saja mengalami kecelakaan yang sedang dirawat dirumah sakit. Pasien terlihat selalu
bersedih, diam dan tidak mau bertemu dengan teman dan keluargannya dia juga sering marah
kepada perawat. Kakak pasien datang untuk menanyankan keaadaaan adiknya itu.

Kakak pasien: mbak bagaimana keaadan adik saya hari ini, kenapa setiap saya ingin bertemu
dengan nya dia selalu menolak dan mengusir saya sus.
Resepsioner : bukan hanya mbak saja tetapi kepada teman nya dia juga bersikap seperti itu.
Nanti akan saya tanyakan kepada perawat yang akan merawatnya nanti mbak jangan khawatir
mbak bisa menunggu disana ruang tunggu.
Kakak pasien: mbak tolong bantu dan rawat adik saya(panik)

Tahap prainteraksi
Tak lama kemudian datanglah seorang perawat yang akan mencari data pasien dan
mempersiapkan alat untuk melakukan perawatan dan mengecek keadaan pasien.

Perawat : mbak mana data dari pasien remaja yang ada diruangan mawar
Resepsioner : ini sus, tadi ada kakak pasien yang datang berkunjung dan mengeluhkan
bahawa pasien tidak mau bertemu dengan siapa pun.
Perawat : dimna dia mbak
Resepsioner: disana sus yang sedang duduk diruang tunggu
Perawat : baiklah terimakasih mbak, saya akan kesana sebentar dan nanti akan melakukan
perawatan pada pasien.

Tahap orientasi
Perawat pun menemui kakak pasien sebelum memasuki ruangan pasien

Perawat : permisi. perkenalkan saya perawat ( .....) perawat yang akan melakukan perawatan
pada adiknya mbak yang bernama ( .....). Boleh saya tau siapa nama mbak?
Kk pasien: saya (...) kk pasien ,sus tolong adik saya kenapa dia tidak mau bertemu dengan
saya.
Perawat : mbak tunggu disini saya akan melakukan perawatan luka pada adik mbak dan akan
melakukan komunikasi untuk mengetahui keadaan adik mbak. Mbak tunggu disini saja ya.

Tahap Kerja
Perawat pun memasuki ruangan pasien remaja peremuan bernama (....) yang sedang
berbaring ditempat tidur dan melamun dengan raut wajah sedih.

Perawat: perkenalkan nama ( .... ) perawat yang akan betugas pada pagi ini, saya akan
melakukan perawatan luka kepada saudara ( ...). Bagaimana keadaan hari ini.?
Pasien : iya(cuek dan diam kembali)
Perawat : tadi saya bertemu kakak anda di depan, kenapa anda tidak mau bertemu
dengannya dan tidak mau berbicara dengan teman dan keluarga anda sendiri ( sambil
menyiapkan alat-alat)
Perawat: apa pasien saya ini bisu ya..? setiap pasien yang saya temui dia selalu senang jika
ada yang mengajak bicara apalagi ada teman dan keluarga yang menjenguk. (perawat
berusaha memancing agar pasien bicara)
Pasien: saya beda dengan mereka saya tidak seperti mereka (nada suara yg sedikit sedih)
Perawat : memang apa bedanya dulu pasien saya juga ada yang remaja seperti saudara (...)
ini, dia senang jika ada teman sekolahnya yang berkunjung.
Pasien : teman dan keluarga saya tidak seperti mereka sus . mereka tidak sayang kepada saya
mereka semua jahat (dengan nada agak tinggi)
Perawat : kalau dia jahat kenapa mereka datang jauh-jauh untuk jenguk kamu dirumah sakit
ini.iya kan?
Pasien : suster tidak mengerti teman saya selalu mengejek saya. Dan ayah, ibu saya dia
hanya sayang pada kakak saya. Mereka tidak pernah memberikan apa yang saya inginkan
(nada tinggi dengan wajah sedih dan kesal)
Perawat : tenanglah ( ... )(tetap tenang) kalau boleh saya tau apa yang sangat saudara ( ...)
inginkan itu?
Pasien : saya iri dengan teman2 saya sus, semua yang mereka inginkan pasti terpenuhi,
mereka semua punya sepeda motor. Mereka bilang saya cemen semua teman saya punya
hanya saya yang belum ada saya malu saya malu sus (nada tinggi)
Perawat : oh jadi kamu malu gara-gara tidak punya sepeda motor. Gimana orang tua mu
ingin membelikan kamu sepeda motor kamu itu belum cukup umur untuk membawanya.
sekarang saja kamu masuk sini gara-gara kebut-kebutan dijalan dan ahirnya kecelakaan.
(sambil membalut luka)
Pasien : kalian semua sama. Tidak ada yang sayang pada saya. Tidak ada yang mengerti
keadaan saya.(marah)
Perawat : apa (....) pernah memikirkan perasaan mereka. Saya liat dari riwayat kesehatan
ibu mu dia punya penyakit jantung. Apa kamu tidak sayang ibu mu dia yang merawat,
menyekolahkan kamu hingga sebesar ini. Mereka pasti punya alasan tersendiri kenapa dia
tidak memberikan itu kepada mu.
Pasien: (tetap diam)
Perawat: berilah mereka waktu untuk bertemu, mereka sangat khawatir. Apa kamu mau di
telantarkan dan tidak ada yang menjenguk mu disini. Apa yang kita inginkan tak semua bisa
kita dapatkan mintalah sewajar nya saja mungkin mereka bisa menurutinya itu hanya sedikit
nasehat saya bisa ( ....) pikirkan dulu.(sembari tersenyum)
Perawat: okay lukanya sudah siap saya bersihkan dan ganti balutan. Bagaimanapun saya
akan memanggil keluarga saudara (...) untuk membawa (...) pulang. Jadi (...) tunggu disini
Pasien : baiklah sus

Perawat pun keluar dari ruangan pasien dan di luar sudah ada keluarga pasien menungggu.

Kakak pasien : bagaimana adik saya bisa kecelakaan seperti ini?


Teman pasien : maaf kak tadi (....) mencoba menggonceng saya dan tidak lama kemudian
perjalanan (....) terpeleset karena menghindari mobil yang akan menabrak kami.
Kakak pasien : inilah dik kalau bawa motor itu tidak usah kebutan, inilah mengapa ayah dan
ibu (...) tidak mau membeli motor untuk dia.
Teman pasien : iya kak saya juga mengerti, saya berjanji nanti tidak kebutan lagi bawa
motornya.
Ayah pasien: sus bagaimana keadaan anak saya (panik)
Ibu: iya sus kenapa dia tdak mau bertemu dengan siapa pun
Parawat : anak ibu baik2 saja saya sudah melakukan perawatan lukanya dan sudah
berkomunikasi dengannya( perawat menceritakan keluhan anaknya)
Ibu : kenapa anak saya bisa berpikir begitu ( menangis)
Ayah: tenang bu , (....) hanya belum mengerti maksud kita dan dia hanya terpengaruh oleh
teman2nya.
Teman pasien : iya bu (...) hanya terpengaruh dengan omongan teman teman yang
mengejeknya dan saya juga minta maaf.
Kakak pasien: benar bu lebih baik kita temui (....)
Ibu: sus boleh saya bertemu anak saya.
Perawat : tentu pak bu, mbak. Tapi kita beri dulu waktu untuk sendiri nanti setelah dia
tenang saya bisa antarkan ibu masuk untuk menemui anak ibu dan bapak.anak ibu bapak
hanya perlu sedikit pengertian dan perhatian

Tahap terminasi
Setelah beberapa menit Perawat membawa keluarga pasien masuk keruangan pasien. ibunya
datang dan langsung memeluk anaknya.

Ibu: (...) kenapa kamu sampai seperti ini


Perawat : (....) maaf membawa keluarga masuk untuk menyelesaikan masalah ini
Ayah : ayah sudah tau semua dari suster kenapa kamu tidak mau kami jenguk ayah minta
maaf ayah tidak mau kejadian ini terjadi sama kamu (....)
Kakak pasien : kami sayang sama kamu (....) kamu masih remaja dan kami tidak mau terjadi
sesuatu pada mu
Pasien: ayah, ibu , kakak, saya minta maaf ternyata kalian sayang kepada saya. Setelah saya
pikir2 ternyata saya salah. (Mereka pun berpelukan).
Perawat : baiklah sudara (....), bagaimana perasaan dan keadaan sekarang ini.?
Pasien : sudah merasa nyaman sus. Terimakasih atas nasehatnya sus!
Perawat : sama-sama (...). Pak,bu, saudara (...) sudah boleh pulang. Ini resep obat ambil di
depo rawat jalan. Jika ada perawatan lagi bisa dibawa kerumah sakit ini lagi. Kalau begitu
saya permisi terimaksih. Assalamuaikum
Pasien dan keluarga : walikumsalam
Kakak pasien : Ayah, ibu saya menebus resep obat ini, kalian tunggu dimobil langsung.

Ibu : iya nak

Berapa menit kemudian kakak pasien telah sampai di depo rawat jalan

Kakak pasien : mbak, ( sambil memberikan resep obat )

Apoteker : iya ( mengecek dan mengambil obat yang diresepkan )

Apoteker : mbak tunggu saja dulu, nanti kalau sudah saya panggilkan

Kakak pasien : iya ( menunggu antrian )

Apoteker : pasien atas nama dania, mbak ini obatnya total harganya 200

Kakak pasien : iya mbak, terima kasih

Apoteker : sama sama mbak

Anda mungkin juga menyukai