Sisanya: pembully
Narator: Christy
C : Sekolah merupakan tempat untuk menimba ilmu, serta tempat untuk bersosialisasi dan bergaul
dengan teman-teman di lingkungan yang baru. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang
menyenangkan dan berguna bagi siswanya. Tetapi, suatu hari, kejadian yang tidak baik menimpa
seorang murid saat sekolah berlangsung. Kejadian yang tidak terduga membuat seorang murid harus
mengalami trauma yang berat karena ulah teman-temannya.
C : Hari ini sekolah memulai kegiatan belajar mengajar seperti biasanya. Namun, ada satu hal yang
menarik perhatian seisi sekolah. Hari ini ada murid baru yang akan bergabung dengan teman-teman
lainnya.
S : Pagi anak-anak,hari ini kita kedatangan murid baru yang akan bergabung dengan kalian, silahkan
perkenalkan diri kamu.
M : Halo,nama saya Morgan Suryawijaya, biasa dipanggil Morgan, Hari ini saya akan bergabung
dengan kalian, semoga kita berteman baik ya semuanya.
N,Y : *bisik” ngejulid deh kayak (eh liat deh tu anak baru)
J : Selamat bergabung ya Mor, semoga betah dan bisa berteman disini, nah kamu duduk disitu ya
C : Kegiatan sekolah dan pelajaran hari itu berjalan dengan baik seperti biasa hingga tibalah waktu
istirahat. Seluruh murid melakukan berbagai kegiatan, mulai dari makan, bermain, pergi ke kantin
dan jajan, tidur, bahkan ada yang belajar untuk pelajaran berikutnya. Namun, di waktu istirahat ini
juga suatu kejadian dimulai.
N,Y : menggangu morgan, atur aja sendiri (ambil makanan dia, ganggu” gtu lah,ngata”in, kek anak
nakal pada umumnya deh)
C: Hari-hari terus berlalu di sekolah. Demikin juga dengan kejadian tidak menyenangkan yang
dilakukan oleh Niel dan Yusuf kepada Morgan terus berlangsung. Mereka berdua terus melakukan
pembullyan kepada Morgan setiap hari setiap saat. (sambil ada praktek ngebully morgan)
J: (memanggil morgan) dan bertanya “bagaimana sekolahnya, selama ini”
M: (intinya bohong, kalo di kelas aman,menyenangkan, padahal dia di bully habis”an oleh yusuf dan
niel)
Saat morgan sudah selesai ngobrol dengan jollen, lalu dia balik ke kelas, disaat perjalanan balik ke
kelas morgan bertemu niel dan yusuf, dan mengancam nya
N: woy, morgan
M: “berjalan sambil berfikir sambil ketakutan” (menggerutu sendiri) aduh gimana ya ini… aduh… kalo
ga bilang sengsara sendiri… tapi takut juga diancem terus… huhuhu
Seiring morgan berjalan, ia menyimpan rasa ketakutan yang sangat dalam. Ia tak sengaja bertemu
dengan guru karakter yang sedang berjalan dan menyusuri Morgan.
J: Morgan, ada apa dengan kamu? Muka mu terlihat sangat pucat dan ketakutan? , apakah kamu
sakit?
J: Muka mu aja udah pucet dan takut begitu, gamungkin gaada apa apa. Coba jujur sama Ibu (nada
smooth aja)
M: Sa saya selama bebrapa hari ini diganggu oleh teman-teman Bu, saya merasa tidak nyaman dan
saya juga takut buat ngaku ini sama Ibu.
J: Kenapa harus takut Morgan?
M: Baik Bu
C: Selang beberapa waktu pelajaran, kedua murid nakal tersebut dipanggil untuk bertemu kepala
sekolah. Niel dan Yusuf masuk kedalam ruangan kepsek sambil mengobrol. (set nya meja dan kursi
3)
S: Saya mau tanya, dengan maksud apa kalian berdua membuli morgan?
S: kalian masih gamau ngaku? (nada bicara nya tinggi). Berlutut kalian sekarang
N,Y: iiya pak, kami yang membuli morgan. Maaf pak kami berdua salahh
S: kalian itu tau bullying tidak baik, tapi kenapa kalian lakukan. Saya dengar kalian juga mengancam
Morgan! kalau korban yang kalian ancam jadi trauma atau lapor polisi, siapa yang mau Tanggung
Jawab? YA SEKOLAH
N,Y: Maaf pak, kami sangat menyesal.. kami akan minta maaf ke Morgan.
Sambil Bu Jollen memanggil Morgan, Pak kepala sekolah sudah mulai mereda amarah nya. Ia
menyuruh kedua anak nakal tersebut untuk menulis surat perjanjian
S: Yusuf dan Niel, hari ini buat surat perjanjian tertulis hitam diatas putih dan ditandangani ya.
N,Y: baik pak (ambil kertas & pulpen trus bikin tulisan apa aja)
Selang beberapa waku, morgan masuk dan menemui mereka. Morgan terlihat masih cemas dan
takut dengan ancaman kedua anak tersebut.
S: Morgan, kamu gausah cemas. Bapak sudah tau semua ini, dan mereka akan minta maaf kepada
kamu.
N,Y: Iya morgan, kami ingin minta maaf dengan kelakuan kami yang sudah membuat kamu terasa
terancam.
J: dahh, sekarang sudah selesai kan masalah nya morgan. Ibu mau kalian tetap ramah ya yusuffff,
nielll.
DRAMA SELESAI