inqi
[ Ashlus Sunnah wa
I’tiqod Ad-Din]
[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a
short summary of the contents of the document. Type the abstract
of the document here. The abstract is typically a short summary of
the contents of the document.]
"Mengikat ilmu dengan Tulisan"
1
dari para ulama di seluruh negeri serta apa saja yang mereka
berdua yakini.
۞ Penjelasan :
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
ً َ ْ ْٓ ُ َ ٰ َ ْ َ َ ْ َ
…ﻳﺰداد ا ِ ﻦ اﻣﻨﻮا ِا ﻤﺎﻧﺎ
2
“Dan apabila kepada mereka dibacakan ayat-ayat-Nya, maka
bertambah iman mereka.” [Al-Anfal 2]
Bahkan sebagian dari ahli bid’ah yang lain mengatakan bahwa iman
itu cukup dengan lisan, tidak ada sangkut pautnya dengan hati dan
perbuatan, Seperti orang munafiq (nifaq i’tiqodiyyah), Mereka
mengucapkan keimanan dengan lisan namun mengingkari dalam
hati ?!
۞ Penjelasan :
3
Allah azza wa jalla berfirman :
َ ََ َ َ ْ َ َ ُْ ََ َ َ َ َ ْ َ ْ ُْ َ ّ ٌ َ َ ْ َ
… ِ ما ٰ
و ِن أﺣﺪ ِﻣﻦ ا ﻤ ِ ِ اﺳﺘﺠﺎرك ﻓﺄ ِﺟﺮه ﺣ ﺴﻤﻊ
Inilah aqidah yang sangat besar dan sangat agung yang terambil
dari cahaya dan hidayah Al-qur’an dan As-Sunnah bersama
perjalanan Salaful Ummah, Bahwa Al-qur’an adalah Kalamullah dari
segala jurusannya, lafadz-lafadznya dan makna-maknanya.
۞ Penjelasan :
Allah Ta’ala berfirman :
َ َ ُ ََْ َ ْ َ ُ
ٍء ﺧﻠﻘﻨﺎه ِﺑﻘﺪ ٍر ِإﻧﺎ
4
“Sesungguhnya, segala sesuatu Kami ciptakan dengan takdir.”
[Al-Qamar 49]
۞ Penjelasan :
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Hendaklah kalian
mengikuti sunnahku dan sunnah para khulafaur rasyidin
sesudahku.” [HR.Abu Daud. Ahmad, dan lainnya]
5
Adapula riwayat dari Ibnu ‘Umar yang berkata : “Kami berkata,
sedangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup :
Sebaik–baik ummat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah
beliau adalah Abu Bakar, Umar kemudian Utsman.” [Muttafaqun
‘Alaih]
۞ Penjelasan :
Sepuluh Orang tersebut yang telah di jamin masuk surga ialah ; Abu
Bakar, Umar, Utsman, Ali, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin
Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abu
Ubaidah bin Jarrah dan Sa’id bin Zaid.
Dari Sa’id bin Zaid yang berkata : “Bahwa saya pernah mendengar
bahwa beliau bersabda : Sepuluh orang ada di jannah, Nabi di
jannah, Abu Bakar di jannah, Umar di jannah, Utsman di jannah, Ali
di jannah, Thalhah di jannah, Sa’ad bin Malik di jannah,
Abdurrahman bin ‘Auf di jannah.
6
Dalam riwayat lain dari jalur Abdurrahman bin ‘Auf pada riwayat At-
Tirmidzi dan Ibnu Majah dengan sanad shahih. Disebutkan yang
kesepuluh adalah Az–Zubair bin Al–‘Awwam.
۞ Penjelasan :
Ber-tarahhum yakni mengucapkan rahimahumullah (semoga Allah
merahmati mereka) atau radhiyallahu’anhum (semoga Allah
meridhoi mereka).
7
وأن اﻟ ﻪ ﻋﻠ ﻋﺮﺷﻪ ﺑﺎﺋﻦ ﻣﻦ ﺧﻠﻘﻪ ﻛﻤﺎ وﺻﻒ ﺑﻪ ﻧﻔﺴﻪ ﻓ. ٧
,ﻛﻴﻒ اﻟ ﻪ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ ﺑﻼ ﻟﺴﺎن رﺳﻮ ﻟﻪ ﺻﻠ ﻛﺘﺎﺑﻪ وﻋﻠ
ﻟﻴﺲ ﻛﻤﺜﻠﻮ ﺷﻴﺊ وﯨﻮ اﻟﺴﻤﻴﻊ اﻟﺒﺼﻴﺮ,أﺣﺎط ﺑ ﻞ ﺷﻴﺊ ﻋﻠﻤﺎ
7. Sesungguhnya Allah berada di atas ‘Arsy-Nya yang terpisah dari
makhluk-Nya, sebagaimana sifat yang Dia (Allah) sifatkan diri-Nya
dalam kitab-Nya dan melalui lisan Rasul-Nya, tanpa diketahui kaif
(bagaimana)nya.
۞ Penjelasan :
Salah satu dari aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah
Menetapkan sifat Al-Uluw (ketinggian Allah) dan sifat istiwa’
(bersemayamnya Allah di atas Arsy-Nya) yang sesuai dengan
kebesaran dan kemuliaan-Nya, sekaligus menyalahi Aqidah firqoh-
firqoh sesat dari ahli bid’ah seperti Mu’tazilah dan Jahmiyyah dan
yang mengikuti Manhaj mereka dari Asy’ariyyah dan Maturidiyyah.
1. Al-A’raf ayat 56
2. Yunus ayat 3
3. Ar–Rad ayat 2
4. Thaha ayat 5
5. Al–Furqan ayat 59
6. As–Sajadah ayat 4
7. Al–Hadid ayat 4
8
• Makna istiwa terkait sifat Allah ada 4, yaitu;
1. Al-Uluw (tinggi)
2. Al-Irtifa’ (meninggi)
3. As-Suud (naik)
4. Al-Istiqrar (menetap)
۞ Penjelasan :
Allah Ta’ala berfirman :
9
[Shahih Bukhari, Fathul Bari, XIII/419, hadits no. 7434, dan Muslim
Syarah Nawawi, tahqiq Khalil Ma’mun Syiha, V/135, hadits no.
1432, Bab Fadhli Shalati Ash Shubhi Wal ‘Ashri Wal Muhafazhah
‘Alaihima. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Tirmidzi, no. 2551;
Shahih Sunan At Tirmidzi, III; Ibnu Majah, Shahih Sunan Ibni Majah,
I, no. 147/176, dan lain-lain]
۞ Penjelasan :
Dalam Syarah Aqidah Thahawiyah hal. 476-477, Imam Ath-Thahawi
berkata : “Ahlus Sunnah bersepakat bahwa jannah dan neraka
adalah dua makhluq yang sekarang telah ada…” Kemudian beliau
menyebutkan banyak dalil, diantaranya Allah Ta’ala berfirman :
“Telah disediakan (jannah) itu bagi orang–orang yang bertaqwa.”.
[Ali ‘Imran 133]
10
“Yang telah disediakan (jahannam itu) bagi orang kafir.”. [Ali ‘Imran
131]
11
واﻟﺼﺮاط ﺣﻖ. ١٠
10. Shirath adalah benar (adanya).
۞ Penjelasan :
Shirath yaitu jembatan yang terbentang di atas neraka jahannam
yang akan dilewati semua oleh manusia ketika menuju Surga.
12
واﻟﻤﻴﺰان اﻟﺬي ﻟﻮ ﻛﻔﺘﺎن ﻳﻮزن ﺑﻮ أﻋﻤﺎل اﻟﻌﺒﺎد ﺣﺴﻨﻬﺎ. ١١
وﺳﻴﺌﻬﺎ ﺣﻖ
11. Mizan (timbangan) yang mempunyai dua sisi (daun) timbangan
yang di tombang dengannya amalan para hamba, yang baik
maupun yang buruk adalah benar (adanya).
۞ Penjelasan :
Mizan adalah timbangan yang Allah letakkan pada hari kiamat nanti
untuk menimbang amalan para hamba-Nya. [Syarh Lum’atul I’tiqad
hlm. 120]
13
(Allah) berkata kepadanya; “Apakah engkau akan mengingkari
sesuatu dari catatan-catatan ini ? Apakah para malaikat-Ku yang
bertugas mencatat amal mendzalimimu?” Dia menjawab; “Tidak,
wahai Rabbku.” Allah berkata; “Apakah engkau memiliki udzur
(alasan) atau kebaikan?” Orang tersebut bingung, kemudian dia
menjawab; “Tidak, wahai Rabbku.” Allah kemudian berkata; “Justru
engkau memiliki satu kebaikan di sisi-Ku. Tidak ada sedikit pun
kedzaliman yang akan menimpamu pada hari ini.”
Kemudian dikeluarkan satu kartu (bithaqah) miliknya yang ada
padanya ucapan syahadatnya. Allah berkata; “Datangkanlah kartu
itu!”
Orang itu berkata; “Wahai Rabbku, apa artinya kartu ini
dibandingkan dengan lembaran catatan amalan itu?” Allah
menjawab, “Sesungguhnya engkau tidak akan didzalimi.” Kemudian
diletakkan lembaran-lembaran tersebut di salah satu sisi
timbangan, sedangkan kartu itu diletakkan di sisi timbangan
lainnya. Sisi timbangan yang ada lembaran-lembaran naik dan
bagian lain yang berisi kartu turun”. [HR. at-Tirmidzi]
.
۞ Penjeasan :
• Makna al-Haudh;
14
– Secara etimologi, al-Haudh adalah tempat terkumpulnya air
dalam jumlah yang banyak, yakni telaga.
• Dalil nya :
Allah berfirman :
15
وأن ﻧﺎﺳﺎ ﻣﻦ أﻫﻞ اﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻳﺨﺮﺟﻮن ﻣﻦ اﻟﻨﺎر.واﻟﺸﻔﺎﻋﺔ ﺣﻖ. ١٣
ﺑﺎﻟﺸﻔﺎﻋﺔ ﺣﻖ
13. Syafa’at adalah benar (adanya). Dan sesungguhnya sebagian
manusia dari ahli tauhid (yang masuk neraka) keluar dari neraka
dengan sebab mendapat syafa’at adalah benar.
۞ Penjelasan :
• Makna Syafaat;
16
“Siapakah (tiada seorangpun) yang dapat memberi syafa’at di sisi
Allah tanpa izin-Nya.” (QS. al-Baqarah: 255)
17
وﻋﺬاب اﻟﻘﺒﺮ ﺣﻖ. ١٤
14. Adzab kubur adalah benar (adanya).
۞ Penjelasan :
• Dalilnya:
18
seseorang telah dikuburkan dan para pelayatnya telah
meninggalkannya, maka dia didatangi oleh malaikat yang di
tangannya ada palu, lalu mendudukkannya dan bertanya: ‘Apa
pendapatmu tentang orang ini (maksudnya Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam, pen.)?’
19
dipukulkan ketika itu?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab dengan menyebut firman Allah : “Allah meneguhkan
(iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu
dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan
orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.”
(Ibrahim: 27). [HR. Ath-Thabari, 16/592, Ibnu Abi ‘Ashim dalam As-
Sunnah, 2/417, dishahihkan Al-Albani t dalam Ash-Shahihah no.
3394]
۞ Penjelasan :
• Dalil firman Allah subhanahu wa ta’ala :
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan
malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam
urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua,
tiga, dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang
dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.” [Fathir:1]
• Dalil dari hadits Nab shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Jika mayit atau
salah seorang dari kalian telah dikubur, datang dua malaikat, hitam
(tubuhnya), biru (kedua matanya), satu dari keduanya bernama Al-
20
Munkar dan yang lain An-Nakir” [HR.At-Tirmidzy dan dihasankan
Syeikh Al-Albany]
۞ Penjelasan :
• Dalil firman Allah Ta’ala :
21
واﻟﺒﻌﺚ ﻣﻦ ﺑﻌﺪ اﻟﻤﻮت ﺣﻖ. ١٧
17. Kebangkitan setelah mati adalah benar (adanya).
۞ Penjelasan :
• Dalil dari Al-qur’an Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
22
Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Jika Allah menginginkan siksa pada suatu kaum, niscaya adzab-
Nya mengenai orang yang bersama mereka, kemudian mereka
akan dibangkitkan sesuai dengan amalan mereka.” [HR. Al-Bukhari
no. 6575, Kitabul Fitan, Bab Idza Anzalallahu bi Qaumin ‘Adzaban]
۞ Penjelasan :
• Dalil dari Al-qur’an, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
23
dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman
mereka (karenanya) dan kepada Rabbnyalah mereka bertawakkal.”
[Al-Anfaal: 2]
24
jika (ternyata) temannya (yang dituduh) tidak seperti itu.” [Riwayat
Al-Bukhari no. 5698 dan Muslim no. 61]
۞ Penjelasan :
• Dalilnya; Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
25
“Sesungguhnya seorang pemimpin itu adalah pelindung/perisai
yang dibawah kepemimpinannya diperangilah (musuh) dan
dengannyalah dihindarkan (bahaya musuh)”. [HR. al Bukhari no.
2957 dan Muslim no. 1841]
26
mendengar dan tidak boleh taat” [HR. Al-Bukhari, Muslim, at-
Tirmidzi, dan Ibnu Majah]
۞ Penjelasan :
• Dalilnya; Firman Allah ‘Azza wa Jalla :
27
“Akan ada para pemimpin/penguasa setelahku yang mengikuti
petunjuk bukan dengan petunjukku dan menjalankan sunnah
namun bukan sunnahku. Dan akan ada di antara mereka orang-
orang yang memiliki hati laksana hati syaitan yang bersemayam di
dalam raga manusia.” Maka Hudzaifah pun bertanya, “Wahai
Rasulullah, apa yang harus kulakukan jika aku menjumpainya?”
Beliau menjawab, “Kamu harus tetap mendengar dan taat kepada
pemimpin itu, walaupun punggungmu harus dipukul dan hartamu
diambil. Tetaplah mendengar dan taat.” [HR. Muslim]
۞ Penjelasan :
• Dalil dari Al-qur’an dan As-Sunnah,
28
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
29
geraham. Jauhilah oleh kalian perkara-perkara baru (dalam urusan
agama), sebab setiap perkara yang baru adalah bid’ah dan setaip
bid’ah adalah sesat.” [HR. Abu Daud no. 3991, At-Tirmizi no. 2600,
dan Ibnu Majah no. 42 dengan sanad yang shahih]
30
sampai ajal menjemput, dan kamu masih tetap pada pendirianmu.”
[HR. Al-Bukhari no. 3338 dan Muslim no. 3434]
31
“Dan berapa banyak nabi yang berperang, bersama-sama mereka
sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertaqwa. Mereka tidak
menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka (dalam
perjuangan) di jalan Allah, tidak lesu, dan tidak (pula) menyerah
(kepada musuh). Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar.” [Ali
Imran: 146]
32
“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang
sebenar-benarnya.” [Al-Hajj: 78]
۞ Penjelasan :
• Dalilnya :
33
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka.” [QS. At-Taubah: 103]
34
Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma berkata: “Barangsiapa
yang menyimpannya dan ia tidak menunaikan zakatnya maka
celakalah ia.” [HR. Al-Bukhari no. 1316]
۞ Penjelasan :
Murji`ah, nisbat kepada irja` ( )ارﺟﺎءyang artinya mengakhirkan.
35
1. Karena mereka mengakhirkan (tidak memasukkan) amalan ke
dalam definisi keimanan. [Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyyah, karya
Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hal. 113]
2. Karena keyakinan mereka bahwa Allah mengakhirkan
(membebaskan) azab atas (pelaku) kemaksiatan. [An-Nihayah fi
Gharibil Hadits wal Atsar, karya Al-Imam Ibnul Atsir, 2/206]
۞ Penjelasan :
36
Qodariyah adalah orang-orang yang berpendapat menolak
keberadaan takdir. Sehingga mereka meyakini bahwa hamba
memiliki kehendak bebas dan kemampuan berbuat yang terlepas
sama sekali dari kehendak dan kekuasaan Allah, padahal Allah ‘Azza
wa Jalla berfirman ;
*sumber : http://is.gd/lzKlC0
37
27. Sesungguhnya jahmiyyah itu adalah orang-orang kafir.
۞ Penjelasan :
Jahmiyah adalah pengikut Jahm bin Shofwan dari penduduk negeri
Tirmidz di Khurosan. Seorang yang selalu berkata dan berbantah,
banyak berbicara tentang perkara yang berkaitan dengan Allah,
menganggap bahwa Al-Qur’an adalah makhluk, mengatakan bahwa
Allah tidak berbicara dengan Nabi Musa, mengatakan bahwa Allah
tidak mempunyai sifat Al-Kalam (Berbicara), mengatakan bahwa
Allah tidak bisa dilihat (yaitu pada waktu di surga), mengatakan
bahwa Allah tidak bertempat di atas ‘Arsy.
۞ Penjelasan :
Mereka dinamakan Rafidhah dikarenakan mereka رﻓَﻀﻮا
(menjauhi/menolak) Zaid bin Ali ketika mereka meminta Zaid untuk
berlepas diri dari Abu Bakr dan Umar, akan tetapi beliau justru
mendoakan rahmat untuk mereka berdua. Maka mereka berkata,
“Kalau begitu kami akan menjauhi kamu.” Maka Zaid berkata,
“Pergilah, karena kalian adalah orang-orang yang dijauhkan.” Dan
ada yang berpendapat bahwa mereka dikatakan Rafidhah karena
mereka menolak Abu Bakr dan Umar. [Lihat Siyar A’lam An-Nubala`:
5/390 dan Majmu’ Al-Fatawa Ibnu Taimiah: 4/435]
39
1. Mencetuskan sekte Syiah Rafidhah ini.
2. Dia berusaha membunuh Utsman bin Affan radhiallahu anhu.
3. Mencela dan mengkafirkan para sahabat, terkhusus Abu Bakr
dan Umar radhiallahu anhuma.
4. Keyakinan akan adanya wasiat kekhalifahan untuk Ali.
5. Aqidah ar-raj’iah (reinkarnasi).
6. Pengkultusan yang berlebih kepada Ali dan anak keturunannya.
7. Aqidah al-bada` (Allah mengetahui setelah sebelumnya tidak
tahu).
8. Meyakini Ali sebagai sembahan.
9. Ali radhiallahu anhu belum meninggal.
Semua aqidah busuk lagi rusak ini diambil oleh orang-orang Syiah
Rafidhah dari orang Yahudi ini. Dan semua ini senantiasa mereka
yakini sampai di zaman sekarang, sebagaimana yang dikatakan oleh
Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah dalam kitabnya Al-Ilhad Al-
Khumaini fi Ardhi Al-Haramain hal. 110.
*Sumber : http://is.gd/c67ryL
واﻟﺨﻮارج ﻣﺮاق. ٢٩
29. Khawarij itu adalah orang-orang yang telah keluar.
40
۞ Penjelasan :
Diriwayatkan dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri radliyallahu’anhu, ia
berkata;
41
“Akan keluar dari diri orang ini…” [al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim
bin al-Hajjaj, 7/145]
*sumber : http://is.gd/udOK2a
42
5. Keliru dan rancu memahami wasilah dan maqaasid (tujuan
syar’i).
43
ﻷدري ﻣﺨﻠﻮق أو: وﻣﻦ ﺷﻚ ﻓ ﻛﻠﻢ اﻟ ﻪ ﻓﻮﻗﻒ ﻓﻴﻪ ﺷﺎﻛﺎً ﻳﻘﻮل
ﻋﻠﻢ, ً اﻟﻘﺮآن ﺟﺎﻫ وﻣﻦ وﻗﻒ ﻓ. ﻏﻴﺮ ﻣﺨﻠﻮق ﻓﻬﻮ ﺟﻬﻤ
.ﻔﺮ وﺑﺪع وﻟﻢ ﻳ
44
ﺳﻤﻌﺖ أﺑﻲ ﻳﻘﻮل: ﻗﺎل أﺑﻮ ﻣﺤﻤﺪ
Berkata Abu Muhammad (Imam Ibnu Abi hatim): Saya mendengar
bapakku (Abu hatim) radliyallahu’anhu berkata:
۞ Penjelasan :
Hal ini dikarenakan Ahlus Sunnah telah menetapkan sifat-sifat Allah
sesuai dengan kemuliaan dan kebesaran-Nya tanpa merubah lafadh
dan maknanya (seperti perbuatan kaum jahmiyyah).
45
Dan tanda qodariyyah (Mu’tazilah) adalah mereka menamakan
Ahlus Sunnah sebagai jabariyyah (kaum yang dipaksa karena tidak
punya kehendak sama sekali).
۞ Penjelasan :
Hal ini di karenakan Ahlus Sunnah menetapkan bahwa perbuatan
hamba diciptakan oleh Allah, sedangkan yang mengerjakan
perbuatan tersebut adalah hamba sendiri, yang dengan demikian
Ahlus Sunnah telah menetapkan adanya takdir Allah dan adanya
kehendak manusia.
۞ Penjelasan :
Hal ini dikarenakan Ahlus Sunnah telah menetapkan bahwa iman itu
bertambah dan berkurang, sedangkan murji’ah mengatakan iman
itu tidak bertambah dan tidak berkurang.
۞ Penjelasan :
46
Hal ini dikarenakan Ahlus Sunnah tidak berlepas diri dari Abu Bakar,
Umar dan Utsman dan bahkan Ahlus Sunnah telah menetapkan
khilafah mereka sesuai urutannya.
47
Dan tanda jahmiyyah adalah mereka menamakan Ahlus Sunnah
sebagai musyabbihah (kaum yang menyerupakan Allah dengan
makhluq-Nya).
۞ Penjelasan :
Hal ini dikarenakan Ahlus Sunnah telah menetapkan sifat-sifat Allah
sesuai dengan kemuliaan dan kebesaran-Nya tanpa merubah lafadh
dan maknanya (seperti perbuatan kaum jahmiyyah).
۞ Penjelasan :
Hal ini di karenakan Ahlus Sunnah menetapkan bahwa perbuatan
hamba diciptakan oleh Allah, sedangkan yang mengerjakan
perbuatan tersebut adalah hamba sendiri, yang dengan demikian
Ahlus Sunnah telah menetapkan adanya takdir Allah dan adanya
kehendak manusia.
۞ Penjelasan :
48
Hal ini dikarenakan Ahlus Sunnah telah menetapkan bahwa iman itu
bertambah dan berkurang, sedangkan murji’ah mengatakan iman
itu tidak bertambah dan tidak berkurang.
۞ Penjelasan :
Hal ini dikarenakan Ahlus Sunnah tidak berlepas diri dari Abu Bakar,
Umar dan Utsman dan bahkan Ahlus Sunnah telah menetapkan
khilafah mereka sesuai urutannya.
ﻳﺄﻣﺮان ﺑﻬﺠﺮان أﻫﻞ اﻟﺰﻳﻎ: ﺳﻤﻌﺖ أﺑﻲ وأﺑﺎ زرﻋﺔ:ﻓﺎل أﺑﻮ ﻣﺤﻤﺪ
وﻳﻨﻜﺮان وﺿﻊ اﻟ ﺘﺐ, وﻳﻐﻠﻈﺎن رأﻳﻬﻤﺎ أﺷﺪ اﻟﺘﻐﻠﻴﻆ,واﻟﺒﺪع
وﻳﻨﻬﻴﺎن ﻋﻦ ﻣﺠﺎﻟﺴﺔ أﻫﻞ اﻟ ﻼم وﻋﻦ اﻟﻨﻈﺮ.ﺑﺮأي ﻓ ﻏﻴﺮ آﺛﺎر
.أﺑﺪا ﻻ ﻳﻔﻠﺢ ﺻﺎﺣﺐ ﻛﻼم: وﻳﻘﻮﻻن,ﻓ ﻛﺘﺐ اﻟﻤﺘﻜﻠﻤﻴﻦ
Berkata Abu Muhammad (imam Ibnu Abi hatim):
Saya telah mendengar bapakku dan Abu Zur’ah; keduanya telah
49
memerintahkan untuk meng-hajr (memboikot) ahli kesesatan dan
ahi bid’ah, dan keduanya (bapakku dan Abu Zur’ah) sangat keras
kepada kedua madzhab tersebut. Keduanya-pun telah mengingkari
menulis kitab dengan ro’yu (akal fikiran semata) tanpa adanya atsar
(dalil hadits atau perkataan salafush shalih). Dan keduanya telah
melarang duduk di majelis ahli kalam dan melihat (membaca) kitab-
kitab para pengikut ahli kalam.
-SELESAI-
50
– E-book Matan Kitab ‘Ashlus Sunnah wa’tiqoduddin’
dari http://www.anshorullah.wordpress.com
– E-book Terjemah Kitab ‘Ashlus Sunnah wa’tiqoduddin’
dari http://www.abusalma.wordpress.com
– Kitab Dasar-dasar Sunnah & Keyakinan-keyakinan Islam, Ustadz
Abdul Hakim Abdat, Maktabah Mu’awiyah bin Abi Abi Sufyan.
51