Anda di halaman 1dari 2

Pondok berasal dari bahasa arab yaitu funduq yang artinya ruang tidur, asrama atau wisma

sederhana, karena pondok memang sebagai tempat penampunagan sederhana bagi para santri
atau pelajar yang jauh dari tempat asalnya (Maruf, 2019).
Dalam kamus besar bahasa indonesia pesantren diartikan sebagai asrama, tempat santri, atau
tempat murid-murid belajar mengaji, sedangkan secara istilah pesantren adalah lembaga
pendidikan islam, dimana biasanya para santri tinggal di pondok (asrama) dengan materi
pengajaran kitab-kitab klasik dan kitab kitab umum, yang bertujuan agar para santrinya dapat
memahami dan menguasai ilmu agama islam secara keseluruhan , serta mengamalkannya di
kehidupannya sebagai pedoman dalam kehidupannya dengan menekankan pentingnya moral
dan akhlak dalam kehidupan bermasyarakat ( Alimas’udi, 2015)

Unsur-Unsur Pondok Pesantren


Sebagai Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia, Pondok pesantren memiliki Unsur - unsur
yang terdiri dari kiai, santri, masjid, kitab klasik dan asrama atau Pondok. Alhamuddin (2005)
menyimpulkan jika pondok pesantren tidak memiliki salah satu dari yang disebutkan diatas,
maka tidak dapat dikatakan sebagai pondok pesantren.
1. Kiai
Dalam tradisi pesantren banyak memiliki kemiripan dengan tradisi yang ada
dalam tasawuf, dalam hal ini tarekat. Misalnya saja dalam persoalan penghormatan
kepada kyai, sikap hormat kepada kyai adalah ajaran yang mendasar yang ditanamkan
kepada santri. Bahkan kepatuhan itu disinyalir lebih penting dari mencari ilmu itu
sendiri ( Syahrul dan Adam , 2008)
2. Santri
Pengertian santri lebih tertuju kepada pesantren dengan sistem pendidikan tradisional
sedangkan pada pendidikan modern yang menganut sistem barat di sebut siswa.
Namun dalam pendidikan sistem tradisional pesantren ada dua macam santri.
Pertama, Santri Mukim yaitu santri yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap
dalam kelompok pesantren, dan mereka juga mempunyai tanggung Jawab mengurusi
kepentingan pesantren sehari-hari. Kedua, Santri Kalong yaitu santri yang berasal dari
desa-desa di sekeliling pesantren, yang biasanya tidak menetap di dalam pesantren.
Untuk mengikuti kegiatan pesantren, mereka pulang pergi dari rumahnya sendiri.
Keberadaan jumlah santri mukim dan santri kalong menjadi cerminan besar dan
majunya sebuah pondok pesantren. Semakin besar jumlah santri mukim, maka
semakin besar sebuah pesantren. Dan pesantren kecil jumlah santri kalongnya lebih
banyak dari jumlah santri mukimnya (Abu Anwar, 2016)
3. Masjid
Masjid merupakan elemen yang tidak terpisahkan dengan pesantren, Engku &
Zubaidah (2014: 118) memastikan bahwa masjid merupakan unsur pokok kedua dari
pesantren, disamping berfungsi sebagai tempat melakukan ṣalat berjama’ah setiap
waktu, masjid juga berfungsi sebagai tempat belajar-mengajar. Pada sebagian
pesantren, masjid juga berfungsi sebagai tempat i’tikaf dan melaksanakan latihan-
latihan, sulūk dan żikir, maupun amalan-amalan lainnya dalam kehidupan tarekat dan
sufi.
4. Kitab kuning
5. Asrama Atau pondok

DAFTAR PUSTAKA
Maruf , PONDOK PESANTREN: LEMBAGA PENDIDIKAN PEMBENTUK KARAKTER,
Jurnal Mubtadiin, Vol. 2 No. 02 Juli- Desember 2019
Alhamuddin. (2005). Pendidikan Islam Modern ala Trimurti Pondok Modern Darussalam
Gontor. AtTa’dib,3(2), 203–231.
Tatang Hidayat, Ahmad Syamsu Rizal danFahrudin. 2019. PERAN PONDOK PESANTREN
SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA. Jurnal Pendidikan Islam,
Vol. 7 No. 2 (2018) 461-472 DOI: 10.29313/tjpi.v7i2.4117
Abu Anwar 2016 KARAKTERISTIK PENDIDIKAN DAN UNSUR-UNSUR
KELEMBAGAAN DI PESANTREN . POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam, Vol. 2, No.
2, Desember 2016
Syahrul ’Adam Mf, ”Pesantren: Kiai dan Tarekat (Satu Potret Sejarah Sosial Pendidikan
Islam Indonesia), dalam Suwito MA dan Fauzan, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, Kencana,
Jakarta, 2008, hlm. 272
M.Alimas’udi. 2015. Peran Pesantren dalam Pembentukan Karakter Bangsa. Jurnal
Paradigma.

Anda mungkin juga menyukai