Anda di halaman 1dari 2

MAKALAH BAHASA INDONESIA

”SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA


MELAYU SEBAGAI BAHASA INDONESIA”

DISUSUN OLEH :
IKA DIAH NUR SAFITRI
TLM 1A

POLTEKKES KEMENKES TERNATE


TAHUN PELAJAR
2023/2024
A. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan alas an mengapa bahasa melayu di jadikan
bahasa indonesia
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai
pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah dara yang satu,
tanah Indonesia,(2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan(3) menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Pada tahun 1928
itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa Negara pada tanggal 18 Agustus 1945
karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa Negara ialah
bahasa Indonesia (Bab XV, Pacal 36).
Keputusan kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa
bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai
bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di
seluruh Asia Tenggara.
Bahasa melayu yang kita gunakan tersebut merupakan bahasa Melayu tua yang sampai sekarang
masih dapat kita selidiki sebagai peninggalan masa lampau. Penilitian lebih lanjut yang dilakukan
oleh para ahli, bahkan menghasilkan penemuan bahwa bahasa Austronesia itu juga mempunyai
hubungan kekeluargaan dengan bahasa-bahasa yang dipergunakan di daratan Asia tenggara.
Bukan baru sekarang bahasa Indonesia atau bahasa melayu itu digunakan sebagai bahasa
penghubung di beberapa Negara Asia Tenggara. Sudah sejak dulu kala, bahasa Indonesia atau bahasa
melayu itu dikenal oleh penduduk daerah yang bahasa sehari-harinya bukan bahasa Indonesia atau
Melayu. Hal terebut dibuktikan oleh adanya beberapa prasasti yang ditemukan di daerah-daerah yang
bahasa sehari-hari penduduknya bukan bahasa Indonesia atau Melayu. Sejarah perkembangan bahasa
ini dapat dibuktikan dengan adanya prasasti Kedukan Bukit(683 M), Talang Tuo (684 M), Kota
Kapur (686 M), Karah Barahi (686 M).
Alasan mengapa bahasa melayu dijadikan dasar bahasa nasional adalah karena sistemnya yang
sederhana. Bahasa melayu mudah dipahami karena bahasa melayu tidak memiliki tingkat bahasa.
Berbeda dengan bahasa-bahasa nusantara, antara lain bahasa jawa, bali, sunda, dan Madura yang
mengenal tingkat bahasa.
Meskipun persebaran bahasa melayu paling banyak terjadi di berbagai daerah dan melampaui
bahasa lain, penutur asli bahasa ini tidak sebanyak mereka yang berbicara bbahasa seperti jawa,
Sunda, Madura, atau bahasa daerah lainnya. Bahasa melayu tidak di anggap sebagai bahasa asing
karena masih berhubungan dengan bahasa Nusantara lainnya.
Bahasa melayu memiliki kemampuan mengatasi berbagai perbedaan kebahasaan atau penutur
daerah yang berbeda. Bahasa melayu dipilih secara sukarela untuk rekonsiliasi dan diadopsi sebagai
bahasa rekonsiliasi. Tidak ada rasa kalah dan tidak ada persaingan antar bahasa daerah.

Anda mungkin juga menyukai