Anda di halaman 1dari 4

NOTULEN PERTEMUAN I PRA-SINODAL KEUSKUPAN BANJARMASIN

Kategorial : Pemuda Katolik (PK)

Tanggal Pertemuan : Minggu, 19 Desember 2021

Jumlah Peserta : 10 Orang

Rangkuman

Pada malam ini, Kelompok Kategorial (Ormas) Pemuda Katolik Komisariat Daerah &
Cabang Kalimantan Selatan mengadakan percakapan rohani tentang Dialog dalam Gereja dan
Masyarakat bertemakan “Misi” yang dihadiri secara tatap muka sebanyak 10 orang.

1. Sdri. Elsa dan Sdr. Charles : Siapa yang tidak terlayani adalah anggota yang sudah dan
pernah aktif, kita sebagai ormas harus merangkul anggota organisasi yang kurang dan pernah
aktif juga saling mengerti kondisi dan keadaan sesama anggota, bergantian tempat yang
jaraknya bervariasi, tidak melulu harus ditempat yang sama sehingga bbrp anggota yang jauh
bisa tetap ikut pertemuan organisasi

2. Sdr. Hardio : Tidak semua orang bisa terbuka untuk mengatakan/meminta bantuan ke
organisasi karena ada bbrp orang yang juga gengsi/sungkan, jadi kondisi yang berbeda2 pada
tiap anggota juga harus dimengerti.

3. Sdr. Roy : Sama seperti pendapat Dio sebelumnya, bahwa tidak semua bisa meminta
bantuan, lebih-lebih kita bisa menjalin silahturahmi terlebih dahulu dengan para anggota agar
mereka pun nyaman dan bisa terbuka kepada sesama anggota lainnya.

4. Sdr. Yupi : dari pengalaman-pengalaman yang ada setiap anggota kadang masih ada
kepentingan pribadi dalam organisasi sehingga membuat bbrp orang yang pernah aktif
mungkin menjadi malas dan kecewa terhadap situasi tsb.

5. Sdr. Agustinus : Setuju untuk melakukan kunjungan ke anggota/teman-teman yang tadinya


aktif dan sekarang tidak aktif. Cara kongkret yang mungkin bisa kita lakukan adalah
membantu secara ekonomi misalnya tanpa maksud menghina adalah dengan cara membeli
dagangan dari UMKM mikro anggota-anggota yang punya usaha kecil2an, mungkin bisa
menjadi pemicu agar mereka merasa dipedulikan dan bisa meluangkan waktu untuk ikut
dalam pertemuan organisasi.

6. Sdr. Ryan : Secara umum komunitas maupun organsisasi gereja malah lebih meminta
sumbangan daripada memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Contoh misalnya
dalam tingkat paroki maupun Keuskupan dalam mengadakan acara bisa lebih melibatkan
pengusaha kecil yang Katolik tp mereka tidak punya kapasitas menyumbang seperti Donatur-
donatur Gereja yang memang pada dasarnya jauh lebih dari mampu dan bisa
menyumbangkan GRATIS, tp kita terkadang lupa tidak semua orang bisa memberikan gratis
spt itu, bisa saja ada anggota gereja yang sebenarnya mau tapi tidak bisa gratis orang-orang
spt ini semestinya bisa lbh dilibatkan, prinsipnya adalah Janda Miskin dalam Alkitab, 10%
dari orang kaya mungkin adalah 100% dari orang-orang tsb, dalam hal itu merekalah yang
bisa kita kerucutkan orang-orang yang tidak terlayani namun sangat dekat dengan kehidupan
sehari-hari kita dan ada di sekeliling kita.Cara kongkretnya bisa diajak/dibeli barang
dagangan mereka untuk acara-acara gereja tentu saja kita bayar dan diberikan edukasi
menjadikan produk2 mereka layak disajikan saat acara tsb (training wirausaha bisa
dilakukan). Dalam organisasi harus ada “Kepentingan” agar bisa memotivasi keterlibatan dan
bisa lebih aktif ketika kepentingan itu bersatu dalam hal ini adalah kepentingan yang memang
bisa disatukan dengan tujuan organisasi .

PEMANDU PERTEMUAN : SDR. AGUSTINUS KOESTANTADINATA

NOTULIS : SDR. RYAN ANATA


DAFTAR HADIR

1. AGUSTINUS KOESTANTADINATA
2. HARDIO
3. BRYAN PASKALIS
4. RYAN ANANTA
5. ELISABETH D.P.
6. CHARLES
7. CHRISTOPER YUPI
8. ROY
9. YOHANES SUMARYOTO
10. F.X. RUDY DJONG

Anda mungkin juga menyukai