Anda di halaman 1dari 2

Doktrin Ahlussunna wal jamaah :

1. Doktrin Keimanan
Iman adalah pembenaran (tashdîq) terhadap Allah, Rasul dan segala risalah yang beliau
bawa dari Allah
2. Doktrin Keislaman
Doktrin keislaman, yang selanjutnya termanifestasi ke dalam bidang fikih yang meliputi
hukumhukum legal-formal (ubudiyah, mu’amalah, munakahah, jinayah, siyasah dan lain-
lain), Aswaja berpedoman pada salah satu dari empat madzhab fikih, yaitu Hanafiyah,
Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah.
3. Doktrin keihsanan
Doktrin keihsanan, yang selanjutnya termanifestasi ke dalam bidang tasawuf atau akhlak
ini, Aswaja berpedoman pada konsep tasawuf akhlaqi atau amali, yang dirumuskan oleh
Imam al Junaid al Baghdadi dan al Ghazali

Syiah :

Doktrin Khawarij :
a. Setiap umat Muhammad yang terus menerus melakukan dosa besar hingga matinya
b. Membolehkan tidak mematuhi aturan-aturan kepala negara, bila kepala negara
c. Ada faham bahwa amal soleh merupakan bagian essensial dari iman.
d. Keimanan itu tidak diperlukan jika masyarakat dapat menyelesaikan masalahanya sendiri.
e. Seorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim, sehingga harus dibunuh.
f. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka, bila tidak la wajib
diperangi karena dianggap hidup di negara musuh, sedangkan golongan mereka dianggap
berada dalam negeri Islam,
g. Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang menyeleweng
h. Adanya wa'ad dan wa'id (orang yang baik harus masuk kedalam surga, sedangkan orang
yang jahat harus masuk neraka).
i. Amar ma'ruf nahi munkar
j. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan
k. Al-Qur'an adalah makhluk.
l. Memalingkan ayat-ayat Al-Qur'an yang bersifat mutasyabihat (samar)
Doktrin utazilah :
1. tuhan tidaklah memperlakukan kehendak dan kekuasaannya secara mutlak , tetapi sudah
terbatas
2. keadilan tuhan mengandung arti tidak berbuat dan tidak memilih yang buruk , tidak
melalaikan kewajiban-kewajibannya kepada manusia dan segala perbuatannya adalah baik. 
3. tuhan tidak menghendaki keburukan , tidak menciptakan perbuatan manusia dan manusia
dapat mengerjakan perintah .
Doktrin Murijah :
1. Menunda hukuman atas Ali bin Abi Thalib r.a., Mu’awiyah bin Abu Sufyan, Amr bin Ash,
dan Abu Musa al-Asy’ari yang terlibat taḥkim dan menyerahkannya kepada Allah Swt di
hari kiamat kelak.
2. Menyerahkan keputusan kepada Allah Swt atas orang muslim yang berdosa besar.
3. Meletakkan (pentingnya) iman dari amal.
4. Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh
ampunan dan rahmat dari Allah Swt.

Doktrin Qadariyah :
1. Orang yang berdosa besar itu bukanlah kafir, dan bukan mukmin, tapi fasik dan orang
fasik itu masuk neraka secara kekal.
2. Allah Swt. tidak menciptakan amal perbuatan manusia, melainkan manusia yang
menciptakannya dan karena itulah maka manusia akan menerima pembalasan baik atas
segala amal baiknya, dan menerima balasan buruk atas segala amal perbuatannya yang
salah dan dosa karena itu pula, maka Allah Swt berhak disebut adil.
3. Kaum Qadariyah mengatakan bahwa Allah Swt itu Maha Esa atau satu dalam arti bahwa
Allah Swt tidak memiliki sifat-sifat azali, seperti al-ilm, al-hayat, mendengar dan melihat
yang bukan dengan dzat-Nya sendiri. Menurut mereka Allah Swt., itu mengetahui,
berkuasa, hidup, mendengar, dan melihat dengan dzat-Nya sendiri.
4. Kaum Qadariyah berpendapat bahwa akal manusia mampu mengetahui mana yang baik
dan mana yang buruk, walaupun Allah Swt tidak menurunkan agama. Sebab, katanya
segala sesuatu ada yang memiliki sifat yang menyebabkan baik atau buruk.

Doktrin jabariyah :
Aliran Ekstrim :
1. Manusia tidak mampu untuk berbuat apa-apa. Ia tidak mempunyai daya, tidak
mempunyai kehendak sendiri, dan tidak mempunyai pilihan.
2. Surga dan neraka tidak kekal, dan yang kekal hanya Allah Swt.
3. Iman adalah makrifat atau membenarkan dengan hati, dan hal ini sama dengan
konsep yang dikemukakan oleh kaum Murji’ah.  d) Kalam Tuhan adalah makhluk.
4. Allah Swt tidak mempunyai keserupaan dengan manusia seperti berbicara,
mendengar, dan melihat.
5. Allah Swt tidak dapat dilihat dengan indera mata di akhirat kelak.
Aliran Moderat :
1. Tuhan menciptakan perbuatan manusia, baik itu positif atau negatif, tetapi manusia
mempunyai bagian di dalamnya. Tenaga yang diciptakan dalam diri manusia
mempunyai efek untuk mewujudkan perbuatannya.
2. Manusia tidak dipaksa dan tidak pula menjadi pencipta perbuatan, tetapi manusia
memperoleh perbuatan yang diciptakan Tuhan.
3. Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat.

Anda mungkin juga menyukai