Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL

LESSON LEARNT
VISITASI KEPEMIMPINAN NASIONAL
DI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BATU

Oleh

KELOMPOK B2:

KETUA : AGUS ARI SETIYADI, S.Sos. (07)


SEKRETARIS : HENNI MULYANI, SE., MAP., MA (18)
ANGGOTA : 1. Drs. YULIAMAN SUTRISNO,M. Si (03)
2 . Drs. JOKO SURATNO (12)
3. AGUS SUJARWO, AP, MM (14)
4. WAHYU HENDRATMOKO,SE, MM (24)
5. Drs.TAMSO,MM (31)
6. JEFFERDIAN, SH.MH (44)
7. Dr. AGUNG WISNU BARATA, S.Sos,MM (52)
8. Dr. SUTRISNO, S.KM, MH.KES (58)

PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II


ANGKATAN IV PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN
LESSON LEARNT

LAPORAN HASIL
VISITASI KEPEMIMPINAN NASIONAL
DI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BATU

PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II


ANGKATAN IV PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

Peserta
KETUA : AGUS ARI SETIYADI, S.Sos. (07)
SEKRETARIS : HENNI MULYANI, SE., MAP., MA (18)
ANGGOTA : 1. Drs. YULIAMAN SUTRISNO,M. Si (03)
2 . Drs. JOKO SURATNO (12)
3. AGUS SUJARWO, AP, MM (14)
4. WAHYU HENDRATMOKO,SE, MM (24)
5. Drs.TAMSO,MM (31)
6. JEFFERDIAN, SH.MH (44)
7. Dr. AGUNG WISNU BARATA, S.Sos,MM (52)
8. Dr. SUTRISNO, S.KM, MH.KES (58)

Semarang, April 2021


Mengetahui,
Coach

Ir. DJOKO SUTRISNO, M.Si


Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 195611121985031006

ii
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-NYA kepada kami, sehingga berhasil melaksanakan Studi
Lapangan dan menyelesaikan penyusunan laporan pelaksanaan Studi
Lapangan secara virtual ke Pemerintah Kota Batu.
Materi laporan Visitasi Kepemimpinan Nasional menyajikan informasi secara
umum mengenai Kota Batu dan secara khusus membahas mengenai
pelaksanaan manajemen kinerja pelayanan publik pada Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kota Batu, sehingga capaian kinerja pelayanan publik
berikut sejumlah inovasi dan keunggulan strategi serta manajemen kinerja
pelayanan publik maupun keberhasilan kegiatan pembangunan di bidang
lingkungan hidup, dapat diadopsi, diadaptasi dan diterapkan di Instansi peserta
Kelompok B2 dalam meningkatkan kualitas kinerja pelayanan publik kepada
masyarakat di Kota Batu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, yakni:
1. Bapak/Ibu Kepala Organisasi Kami yang telah memberi kesempatan
kepada kami semua untuk mengikuti Visitasi Kepemimpinan Nasional
dalam rangka Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan IV
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021.
2. Ibu Walikota Batu yang telah berkenan menerima rombongan Visitasi
Kepemimpinan Nasional ini.
3. Kepala BPMPSDM Provinsi Jawa Tengah yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Visitasi Kepemimpinan Nasional dalam rangka
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II.
4. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu yang telah
menerima Visitasi Kepemimpinan Nasional Tingkat II Kelompok 1 dan
menyediakan data, inovasi-inovasi serta informasi capaian kinerja
pelayanan publik yang cukup lengkap.
5. Bapak Ir. Djoko Sutrisno, MSi Widyaiswara BPSDMD Provinsi Jawa
Tengah selaku Coach.
6. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyusunan Visitasi
Kepemimpinan Nasional ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa Laporan hasil Visitasi Kepemimpinan
Nasional ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya,
untuk itu sumbang saran dan masukan yang membangun dari semua pihak
sangat kami harapkan. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi semua fihak yang
berkepentingan.

Semarang, April 2021

Penyusun

KELOMPOK B2

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR .………………………………………………………….......... v
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan ............................................................................................................2
C. Manfaat .........................................................................................................2
BAB II PROFIL DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
KOTA BATU ...........................................................................................3
A. Gambaran Umum...........................................................................................3
B. Visi, Misi, Nilai Organisasi .............................................................................5
C. Strategi Kebijakan, Program, Kegiatan Strategis......................................... 5
BAB III HASIL VISITASI KEPEMIMPINAN NASIONAL.....................................6
A. Keunggulan (Key Succes Factors) Strategi Kebijakan Organisasi ...............6
B. Keberlangsungan Keunggulan Strategi dan Manajemen Marketing ............7
BAB IV LESSON LEARNT.................................................................................7
A. Peran Kepemimpinan Kewirausahaan ..........................................................7
B. Inovasi Kebijakan Strategis ...........................................................................8
C. Pemberdayaan Sumberdaya dan Organisasi Pembelajar ..........................10
D. Organisasi Adaptif ...................................................................................... 10
E. Peran Marketing Sektor Publik ....................................................................10
BAB V PENUTUP.............................................................................................11

iv
DAFTAR GAMBAR

1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan................... 4


2. Peta Wilayah Kota Batu ……………………………..……………………….. .4
3. Pengembangan Pertanian Organik ……….…………………………………..8
4. Usaha Pertanian Terpadu (Integrated Farming) ........................................ 9
5. Aplikasi Among Tani .................................................................................. 9
6. Penerimaan Penghargaan Pedang Bang Maskin ...................................... 9

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Prioritas dan pengembangan pertanian di Kota Batu dituangkan dalam
rencana strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu dengan
program unggulan Pertanian Organik dan Revitalisasi Pertanian.
Masalah utama yang dihadapi pembangunan pertanian di Kota Batu
adalah penurunan produksi pertanian yang disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya sempitnya lahan produktif, kualitas sumber daya manusia dan
kelembagaan pertanian, degradasi sumber daya alam dan minimnya teknologi dan
akses pasar.
Pada masa Pandemi Covid 19, permasalahan yang dihadapi di bidang
pertanian adalah:
1. Penurunan yang cukup signifikan pemasaran hasil pertanian terutama untuk
komoditas bunga;
2. Penurunan produksi buah apel.
Pemerintah Kota Batu telah melakukan langkah-langkah strategis dengan
mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk mengatasi permasalahan tersebut,
diantaranya:
1. Untuk mengatasi penurunan produksi pertanian ditempuh upaya
mengoptimalkan budidaya pertanian dengan cara:
a. memberdayakan 31 orang penyuluh pertanian untuk membina dan
mendampingi petani di 19 Desa dan 5 Kelurahan;
b. merekrut 2 orang pendamping bidang Teknologi Informatika dan Pertanian
yang bertugas di setiap Desa/ Kelurahan untuk mendukung kebijakan smart
city;
c. membentuk tim reaksi cepat yang bertugas menerima pengaduan untuk
memberi solusi penyelesaian paling lambat 2 X 24 jam; dan
d. memberikan sarana prasarana pertanian yang dibutuhkan oleh petani.

1
2. Membeli produk bunga dan sayuran yang tidak laku terjual kemudian dibagikan
kepada masyarakat termasuk wisatawan.
3. Pemberian insentif dan keringanan pajak kepada para petani untuk memotivasi
para petani Apel agar tetap bersemangat membudidayakan tanaman Apel.
Kebijakan tersebut mendapat dukungan fasilitasi dari Balai Penelitian
Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) yang berada di Desa
Tlekung Kecamatan Junrejo, Universitas Brawijaya serta Universitas
Muhammadiyah Malang.
B. Tujuan
1. Peserta dapat mengaktualisasikan kepemimpinan strategis untuk
mendukung peningkatan kinerja organisasi.
2. Peserta mendapatkan lesson learnt, mengadopsi keunggulan strategi
kebijakan dan inovasi kinerja organisasi sesuai lokus.

C. Manfaat
Melalui Visitasi Kepemimpinan Nasional, peserta Pelatihan Kepemimpinan
Nasional Tingkat II diharapkan dapat:
1. Terampil mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan best
practice manajemen organisasi.
2. Menyadari akan pentingnya manajemen organisasi untuk mewujudkan
organisasi berkinerja tinggi.
3. Memanfaatkan waktu yang terbatas untuk melakukan berbagai kegiatan
yang positif dan produktif melalui kegiatan wawancara, diskusi kelompok
dan penulisan laporan.

2
BAB II
PROFIL DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BATU

A. Gambaran Umum
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu dibentuk dengan
Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah, ditindaklanjuti dengan Peraturan Walikota
Batu Nomor 121 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Uraian Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kota Batu.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan merupakan unsur
pelaksana urusan pemerintahan di bidang pertanian dan ketahanan pangan,
dengan tugas membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah di bidang pertanian dan ketahanan
pangan. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
a. perumusan kebijakan teknis dan rencana strategis di bidang
pertanian dan ketahanan pangan;
b. penetapan rencana kerja dan anggaran di bidang pertanian dan
ketahanan pangan;
c. pelaksanaan kebijakan di bidang pertanian dan ketahanan
pangan;
d. penyelenggaraan peningkatan kualitas sumber daya manusia
aparatur di bidang pertanian dan ketahanan pangan;
e. pelaksanaan administrasi dinas di bidang pertanian dan
ketahanan pangan;
f. penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program, kegiatan, dan
anggaran di bidang pertanian dan ketahanan pangan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait
dengan tugas dan fungsinya.

3
Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
sebagaimana bagan berikut:

Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan

Secara administratif pemerintahan Kota Batu dibagi menjadi 3


kecamatan yaitu Kecamatan Junrejo, Batu, dan Bumiaji.

Gambar 2. Peta Wilayah Kota Batu

4
B. Visi, Misi, Nilai Organisasi
Visi, Misi dan Program Kota Batu dituangkan pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017-2022,
dengan visi Pemerintah Kota Batu adalah: ”Desa berdaya kota berjaya
terwujudnya Kota Batu sebagai sentra Agrowisata Internasional yang
berkarakter, berdaya saing dan sejahtera.”
Sesuai kewenangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kota Batu mendukung terlaksananya visi dan misi Walikota terutama pada
misi ketiga, yaitu mewujudkan daya saing perekonomian daerah yang
progresif, mandiri dan berwawasan lingkungan berbasis pada potensi
unggulan.
Sasaran yang akan dicapai pada urusan pertanian adalah:
1. Meningkatnya produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan dan perikanan;
2. Meningkatnya produksi pertanian organik (tanaman pangan,
perkebunan, hortikultura organik).

C. Strategi Kebijakan, Program, Kegiatan Strategis


Strategi kebijakan meliputi:
1. Meningkatkan aktivitas perekonomian sektor pertanian yang
berkelanjutan;
2. Penguatan kelembagaan dan SDM pertanian, memberikan
perlindungan dan pemberdayaan bagi petani;
3. Modernisasi infrastruktur sarana dan prasarana dasar pertanian,
peternakan dan perikanan termasuk sistem informasi pertanian;
4. Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan, hortikultura,
peternakan dan perikanan.;
5. Peningkatan produksi susu segar, daging dan telur melalui
pemeliharaan kesehatan hewan;

5
6. Mengembangkan Integrated farming, meliputi usaha pertanian,
peternakan, perikanan secara terpadu dalam satu kawasan;
7. Pengembangan usaha pengolahan hasil peternakan/perikanan serta
penguatan pasar untuk industri hilir;
8. Pengembangan minat investasi, jejaring dan kemitraan usaha
pertanian, peternakan dan perikanan dengan promosi di pasar
nasional dan internasional;

BAB III
HASIL VISITASI KEPEMIMPINAN NASIONAL

A. Keunggulan (Key Success Factor) Strategi Kebijakan Dinas


Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu
1. Adanya kepemimpinan Walikota Batu yang mengembangkan
kearifan lokal dengan pola “asah asih asuh” terhadap bawahan dan
masyarakat Kota Batu;
2. Inovasi Ketahanan Pangan “Pedang Bang Maskin” (pengisian
gudang cadangan pangan pemerintah untuk bantuan pangan
masyarakat miskin);
3. Kegiatan pendampingan, pelatihan dan pemantauan langsung
secara inovatif dan terpadu untuk petani;
4. Penerapan strategi 7 GEMA Revitalisasi meliputi:
a. revitalisasi lahan;
b. revitalisasi perbenihan dan perbibitan;
c. revitalisasi infrastruktur dan sarana;
d. revitalisasi sumber daya manusia;
e. revitalisasi pembiayaan petani,
f. revitalisasi kelembagaan petani;
g. revitalisasi teknologi dan industri hilir.
5. Menerapkan konsep agro-based smart city dengan menggunakan
aplikasi “Among Tani”.

6
B. Keberlangsungan Strategi Kebijakan dan Manajemen Marketing:
1. Perencanaan pembangunan pertanian yang tepat;
2. Menerapkan pembangunan pertanian yang aplikatif dengan
melibatkan seluruh elemen masyarakat pentahelix (pemerintah,
masyarakat, akademisi, pengusaha dan media);
3. Kontinuitas produk pertanian dari petani;
4. Pendampingan revitalisasi/ modernisasi pertanian;
5. Kerjasama pemasaran produk pertanian;
6. Mengembangkan dan meningkatkan produksi pertanian organik dan
revitalisasi pertanian.

BAB IV
LESSON LEARNT

Sejumlah inovasi yang telah dilakukan oleh Dinas Pertanian dan


Ketahanan Pangan Kota Batu dapat diadopsi, diadaptasi dan dimodifikasi untuk
direplikasi adalah:
A. Peran Kepemimpinan Kewirausahaan
Wali Kota Batu sesuai visi dan misinya dalam pengembangan produkfitas
pertanian senantiasa melakukan terobosan-terobosan yang efektif antara
lain dengan:
1. Mewujudkan program smart city, termasuk sektor pertanian;
2. Membuka peluang diversifikasi produk pertanian;
3. Memberikan insentif dan keringanan pajak kepada para petani apel;
4. Melaksanakan program pendampingan secara optimal kepada para
petani dengan memberdayakan semua kekuataan yang ada baik dari sisi
penganggaran, SDM dan sarana prasarana.

7
B. Inovasi Kebijakan Strategis
1. Pengembangan Clusterisasi Wilayah Komoditas Unggulan meliputi:
a. Cluster Sumberbrantas, merupakan cluster dengan produk organik
antara lain: kentang, wortel, brokoli, beet root, kalian, horenzo,
buncis dan spinac;
b. Cluster Tulungrejo, merupakan cluster olahan Apel;
c. Cluster Pandanrejo, sebagai cluster penghasil Strawberry;
d. Cluster Punten, Cluster Jeruk Keprok Batu 55;
e. Cluster Gunungsari, merupakan cluster tanaman mawar potong;
f. Cluster Bulukerto, adalah cluster pengembangan agribisnis kopi;
g. Cluster Sidomulyo, cluster bunga;
h. Cluster Pendem, sentra tanaman padi;
i. Cluster Tlekung merupakan cluster Jambu Kristal;
j. Cluster Dadaprejo adalah cluster pengembangan bunga anggrek.
2. Mengembangkan Pertanian Organik di 22 Kawasan dengan 84
Komoditas dan melakukan upaya Sertifikasi dan Resertifikasi Lahan
Organik di 3 Kecamatan se-Kota Batu.

Gambar 3. Pengembangan Pertanian Organik

8
3. Menerapkan Sistem Pertanian Terpadu (Integrated Farming)

Gambar 4. Usaha Pertanian Terpadu (Integrated Farming)


4. Aplikasi “Among Tani”, media informasi dan diskusi petani dengan ahli
tani.

Gambar 5. Aplikasi Among Tani


5. “Pedang Bang Maskin”.

9
Gambar 6. Penerimaan Penghargaan Pedang Bang Maskin
C. Pemberdayaan Sumberdaya dan Organisasi Pembelajaran
1. Pemberdayaan Sumberdaya melalui:
a. Penguatan Kelembagaan dan Sumberdaya Manusia di bidang
Pertanian antara lain melalui penyediaan tenaga penyuluh dan
pendamping, studi tiru, pengembangan Desa Mandiri Pangan,
pemberdayaan koperasi dan pusat distribusi pertanian;
b. Pemberdayaan sumberdaya alam meliputi optimalisasi
pengembangan Kawasan pertanian organik dan Kawasan pertanian
terpadu (Integrated Farming);
c. Memaksimalkan penggunaan teknologi informasi di sektor pertanian
(aplikasi “Among Tani”);
d. Melaksanakan Kerjasama riset dan pemasaran produk-produk
pertanian.
2. Mewujudkan Organisasi Pembelajaran melalui identifikasi permasalahan,
membaca peluang usaha dan menjalin Kerjasama di tengah pandemi
covid-19.
D. Menuju Organisasi Adaptif dengan menyesuaikan kondisi lingkungan
yang dinamis dalam hal peningkatan SDM, budidaya, pemasaran dan
kontinuitas produk.
E. Peran Marketing Sektor Publik
Pemasaran Produk Unggulan Pertanian dengan cara Cluster
Wilayah Komoditas Unggulan akan memudahkan pengunjung memilih
sesuai selera dan wilayahnya mempunyai keunikan atau citra yang berbeda
dengan daerah lainnya, kerja sama dengan pihak ketiga (termasuk dengan
BUMD-Batu Wisata Resource), pemasaran produk dengan aplikasi “Among
Tani” dan mempromosikan melalui media massa serta media sosial.

10
BAB V
PENUTUP

Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) Tingkat II Angkatan IV


dengan lokus Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu,
memberikan pengalaman berupa best practice untuk diadopsi, diadaptasi
serta diaplikasikan di tempat kita bekerja guna meningkatkan kualitas kinerja
organisasi dan pelayanan publik.
Sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan, perlu kita
sampaikan rekomendasi:
1. Untuk pemasaran produk pertanian ke hotel dan restoran perlu segera
dilakukan perjanjian kerja sama antara pemerintah kota dengan
Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
2. Terhadap lahan-lahan pertanian yang potensial untuk produksi pangan,
tetap dipertahankan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan,
sedangkan lahan-lahan sekitarnya yang sudah terbangun, dapat menjadi
alternatif memfasilitasi investor yang masuk ke Kota Batu.
Demikian Lesson Learnt dibuat sebagai persyaratan dan
kelengkapan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan IV.

11

Anda mungkin juga menyukai