Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Batubara adalah batuan yang berasal dari endapan organik sisa-sisa

tumbuhan yang terbentuk akibat pengaruh temperatur serta tekanan yang

berlangsung dengan kurun waktu yang sangat lama. Batubara dianggap bernilai

karena kandungan energinya yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar pengganti

minyak yang lebih ekonomis. Sejak akhir abad ke-18 batubara mulai digunakan untuk

pembangkit listrik. Sejak saat itu, kebutuhan batubara di setiap negara terus

meningkat dari tahun ke tahun. (Irwandy Arif, 2014)

Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan eksportir batubara

terbesar ke-5 di dunia dengan target produksi yang terus meningkat setiap tahunnya

bagi setiap negara (Fatih Birol, Desember 2022). Di tahun 2022, target produksi

batubara Indonesia yaitu sebesar 663 juta ton, dimana sebesar 133 juta ton untuk

domestic market obligation (DMO) dan 497,2 juta ton untuk mengisi pasar ekspor ke

luar negeri. Hingga 6 Desember 2022, produksi batubara hanya mencapai 95% atau

627 juta ton yang artinya terdapat 5% atau 33 juta ton yang tidak tercapai di tahun

2022. Sedangkan pada tahun 2023 ESDM mengumumkan bahwa target produksi

batubara indonesia meningkat menjadi 694 juta ton. (Arifin Tasrif, Kementerian

Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), 2022).

Perusahaan pertambangan batubara nasional PT Bukit Asam Tbk merupakan

perusahaan produsen batubara dengan target produksi yang terus meningkat setiap

tahunnya untuk memenuhi DMO dan mengisi pasar ekspor. Emiten batubara di

perusahaan ini menargetkan produksi batubara perseroan per tahun 2022 yaitu

1
2

sebesar 36,41 juta ton dengan kenaikan sebesar 21% dari realisasi periode sebelum-

nya yaitu pada tahun 2021 sebesar 30,04 juta ton. Terdapat 4 tahapan dalam proses

penambanganya yaitu dimulai dari proses ripping atau pemberaian batubara, lalu

loading atau pemuatan, hauling atau penangkutan, dan langkah terakhir yaitu

dumping. Dari keempat langkah tersebut, proses pengangkutan yang paling

berpengaruh terhadap ketercapaian target produksi yang terus meningkat. (Pratama

Erlangga, 2020)

Proses pengangkutan menjadi salah satu proses penambangan yang sangat

berpengaruh terhadap produksi karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi

kecepatan alat angkut diantaranya kondisi jalan seperti traffic, geometri jalan,

material yang digunakan untuk jalan akan berpengaruh terhadap nilai traksi antara

alat dengan material yang digunakan permukaan jalan, serta kondisi alat angkut

seperti muatan dan efisiensi mesin alat angkut yang bergantung pada faktor manusia

sebagai operator alat. Salah satu faktor diantara faktor-faktor penyebab terjadinya

perlambatan alat angkut tadi, geometri jalan merupakan faktor yang paling

berpengaruh terhadap kecepatan alat angkut. (Tannant, 2001).

Menurut sumber terdahulu (Pratama Erlangga, 2020), di PT Bukit Asam

khususnya di PIT 2 terdapat beberapa kondisi geometri jalan yang dapat

mempengaruhi terhadap produksi alat angkut untuk dapat mengejar peningkatan

target produksi yang setiap periodenya terus meningkat. Pengaturan jalan dapat

dipilih dengan berdasarkan keselamatan kerja dan tingkat idealnya geometri jalan

terhadap alat angkut agar laju kendaraan menjadi optimal. Oleh karena itu, untuk

meningkatkan produksi batubara diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor

yang dapat mempengaruhi produktivitas alat angkut terutama pada geometri jalan

angkut, agar dapat mendukung performa maksimal dari alat angkut.


3

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah penelitian yang akan dilakukan mencakup identifikasi

masalah, batasan masalah, dan masalah penelitian.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dalam penelitian yang dilakukan ini, masalah yang telah diidentifikasi

diantaranya adalah :

1. Geometri jalan yang tidak ideal dapat mengakibatkan perlambatan terhadap alat

angkut.

2. Terdapat material jalan yang berbeda antara jalan angkut yang umum dengan

jalan all weather road yang menyebabkan perbedaan nilai coefisien of traction.

3. Berat alat angkut yang melebihi batas maksimal yaitu 30 ton dapat menyebabkan

perlambatan dibagian segmen jalan dengan geometri yang tidak ideal.

4. Efisiensi mesin alat angkut yang tidak dapat mengimbangi jalan angkut tambang.

1.2.2 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat beberapa masalah. Batasan masalah tersebut

dibuat untuk memperjelas inti dari kajian ini, adapun batasan masalah pada penelitian

ini adalah :

1. Penelitian hanya dilakukan terhadap alat angkut batubara di Pit 2 Banko.

2. Penelitian ini difokuskan pada 1 fleet penambangan.

3. Pengamatan yang dilakukan hanya pada geometri jalan dari loading point hingga

ke temporary.

4. Pengamatan hanya dilakukan untuk mengetahui geometri jalan angkut, tidak

terhadap tingkat ke ekonomisan dan bahan bakar.

1.2.3 Masalah Penelitian

Dalam upaya menyelesaikan masalah produktivitas di lokasi penelitian, maka

masalah yang akan dibahas adalah :


4

1. Bagaimana kondisi geometri jalan alat angkut batubara yang dilalui alat angkut?

2. Material apa yang digunakan untuk permukaan jalan angkut?

3. Bagaimana pengaruh berat muatan yang melebihi batas minimal?

4. Bagaimana kemampuan atau efisiensi mesin alat angkut?

5. Faktor apa yang sebenarnya dapat mempengaruhi perlambatan terhadap alat

angkut?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui segmen jalan mana saja yang dapat menghambat laju alat angkut

pada kegiatan pengangkutan batubara yang dipengaruhi oleh geometri jalan

tambang.

2. Melakukan perbaikan terhadap masalah perlambatan alat angkut yang

diakibatkan oleh geometri jalan angkut.

3. Melakukan perbandingan rimpull aktual dengan setelah dilakukan perbaikan pada

geometri jalan angkut.

1.4 Anggapan Dasar

Adapun anggapan dasar untuk menjadi pijakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Geometri jalan merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi

perlambatan terhadap alat angkut, semakin tidak ideal kondisi geometri jalan

angkut maka semakin tidak maksimal kecepatan alat angkut untuk travel.

2. Material yang digunakan untuk jalan angkut dapat berpengaruh pada nilai

resistensi antara alat dengan material jalan.

3. Penelitian yang dilalukan pada beberapa alat angkut sudah dapat mewakili
5

seluruh alat angkut yang lain pada satu aktifitas fleet penambangan.

1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Langkah Kerja Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini yaitu

menggabungkan antara data aktual di lapangan dengan data penunjang mengenai

penelitian, sehingga akan didapatkan analisis dan solusi dalam penyelesaian

masalah mengenai geometri jalan angkut. Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam

penelitian ini meliputi studi literatur yang berhubungan dengan bahasan penelitian,

observasi lapangan dan pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian baik

data primer maupun sekunder, pengolahan dan analisis data, dan pengambilan

kesimpulan serta saran yang dapat menjadi pertimbangan dan rekomendasi untuk

perusahaan.

1.5.2 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang berkaitan

dengan penelitian yang dilakukan. Studi ini dilakukan untuk mempelajari teori-teori

yang berhubungan dengan geometri jalan, evaluasi ketercapaian produksi batubara,

pemindahan tanah mekanis, ketersediaan alat mekanis dan faktro penyebab

terjadinya perlambatan alat angkut yang didapat dari paper, textbook, jurnal dan

arsip-arsip perusahaan.

1.5.3 Pengambilan Data


Proses pengambilan data yang dilakukan pada lokasi pengamatan dengan

mengambil data yang berkaitan dengan penelitian. Data-data yang diperlukan adalah

sebagai berikut:

1. Data Primer

Data ini diambil secara aktual di lapangan diantaranya seperti data berupa data

koordinat x, y, dan z, pembagian segmen jalan dari front penambangan hingga


6

temporary, kecepatan aktual alat angkut, berat isi dan kosong alat angkut, data

lebar jalan angkut, dan jenis serta jumlah alat angkut.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan berdasarkan referensi dari

perusahaan dan buku-buku handbook yang meliputi data rencana produksi alat

meliputi data rencana ketercapaian produksi volume batubara pada bulan Januari

2023, data realisasi curah hujan, data spesifikasi alat gali muat dan alat angkut,

data swell factor dan densitas batubara, data bucket fill factor, data nilai rolling

resistance, dan grade resistance, data peta sekuen penambangan dan foto udara

dari pit 2 utara Banko Barat, data waktu berupa waktu tersedia, hambatan, dan

produktif.

1.5.4 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara manual terhadap data yang diperoleh dari

pengamatan di lapangan maupun data perusahaan dengan panduan dari dasar teori

yang sudah diperoleh dari bahan-bahan pustaka yang menunjang. Hal pertama yang

dilakukan adalah pengolahan data koordinat x, y, z dan lebar menjadi data jarak antar

segmen lalu akan mengetahui geometri jalan dan mengetahui bagian segmen mana

yang tidak ideal. Lalu ada data berat alat angkut dan kecepatan dari alat angkut setiap

segmen, dan nilai resistance alat ini akan menjadi data rimpull aktual pada setiap

segmen jalan. Setelah mendapatkan data rimpull aktual maka dapat diketahui

segmen jalan yang tidak optimal untuk alat angkut yang dipengeruhi oleh geometri

jalan. Setelah mengetahui segmen jalan yang dapat mempengaruhi kecepatan dari

alat angkut, maka dilakukan perbaikan terhadap geometri jalan pada segmen

tersebut.

Setelah geometri jalan di segmen jalan tersebut sudah diperbaiki, maka dapat

diketahui kecepatan dan rimpull rekomendasi yang diperoleh dari data geometri jalan
7

yang sudah diperbaiki dengan data spesifikasi alat seperti HP Alat angkut, kecepatan

per gear menurut spesifikasi alat dan efisiensi mesin alat angkut. Setelah pengolahan

data maka dapat diketahui perbandingan antara kecepatan aktual dengan kecepatan

rekomendasi secara teoritis. Jika terdapat peningkatan kecepatan maka geometri

yang diperaiki sudah benar dan jika hasilnya sama dengan sebelum diperbaiki maka

harus ada perbaikan kembali pada geometri jalan.

1.5.5 Analisis Data

Berdasarkan data-data yang didapat kemudian dianalisis sehingga dapat

diketahui ketercapaian produksi pada bulan Januari 2023, kemudian mencari

hubungan antara keadaan geometri jalan yang mempengaruhi perlambatan terhadap

alat angkut. Tidak hanya dengan pengambilan data secara primer namun juga

menggunakan data sekunder sebagai data penunjang, agar analisis semakin akurat

untuk digunakan dalam penelitian ini.

Selain pengumpulan data yang bersifat primer untuk mengetahui geometri

jalan, tetapi diperlukan Tanya jawab secara langsung ke operator alat angkut

sehingga dapat diketahui secara aktual apa saja penyebab perlambatan kecepatan

kendaraan baik di front penambangan, hauling road dan temporary. Pengolahan data

yang dilaukan untuk melakukan perhitungan dan pembuatan grafik dari data yang

didapat di lapangan, untuk perhitungan geometri jalan dan rimpull dihitungan

menggunakan rumus-rumus yang terdapat dari textbook atau jurnal.

Dalam penelitian ini geometri jalan merupakan salah satu variable yang

mempengaruhi terhadap terjadinyaperlambatan alat angkut, langkah pertama yang

dilakukan adalah mengamati keadaan lapangan secara langsung dimana alat angkut

batubara tidak dapat bekerja dengan optimal tersebut sehingga dapat diketahui

seberapa besar waktu yang hilang disebabkan geometri jalan dari segmen tertentu.
8

Alur penelitian adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian yaitu dapat

dilihat pada Gambar 1.1 :


Berat
PENGARUH GEOMETRI JALAN TAMBANG TERHADAP PRODUKTIVITAS
ALAT ANGKUT BATUBARA DI PIT 2 BANKO PT BUKIT ASAM Tbk.
KABUPATEN TANJUNG ENIM, PROVINSI SUMATERA SELATAN

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

Kecepatan Aktual Alat Berat Alat Angkut Lebar Jalan Koordinat x, y, dan z Waktu Hambatan,
Nilai RR, GR, AR Spesifikasi Alat Tersedia, dan Fill Factor dan
Angkut
Produktif Swell Factor

Berat Bermuatan Berat Kosong Jarak Elevasi

Geometri Jalan

Rimpull Aktual

Evaluasi dan Perbaikan


Geometri Jalan

Kecepatan dan Rimpull


Rekomendasi Teoritis

Peningkatan Produktivitas Alat Angkut

Gambar 1.1
Metodologi Penelitian

9
10

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini

terbagi menjadi enam bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I menjelaskan secara umum mengenai hal yang mendasari penulis dalam

melakukan penelitian yang meliputi latar belakang, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, anggapan dasar, metoda penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM

Bab II ini menjelaskan mengenai faktor yang langsung berhubungan dengan

keadaan dari lokasi penelitian meliputi profil singkat perusahaan, lokasi dan

kesampaian daerah penelitian, keadaan geografi, keadaan geologi, keadaan

iklim dan cuaca, dan keadaan masyarakat sekitar lingkungan penelitian.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab III ini menjelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan

penelitian yang dapat membantu dalam proses kajian penelitian seperti

landasan pengertian pemindahan tanah mekanis, prinsip dasar kegiatan

pemindahan tanah mekanis, alat yang digunakan, perhitungan efektifitas,

produktifitas, efisiensi kerja, grade jalan, cross slope, superelevasi, lebar

jalan, rimpull.

BAB IV PROSEDUR DAN HASIL PENELITIAN

Bab IV ini menjelaskan mengenai data-data yang telah diambil baik secara

primer maupun sekunder yang disatukan untuk diolah menjadi suatu hasil

kajian penelitian terkait. Data-data yang terdiri bab ini merupakan data yang

memuat terkait dengan kegiatan teknis mengenai pemindahan tanah mekanis

dan kondisi jalan.


11

BAB V PEMBAHASAN

Bab VI ini menjelaskan mengenai pembahasan hasil pengolahan data dan

menjelaskan secara lebih rinci terkait dengan kajian penelitian yang dilakukan,

hal tersebut berupa penjelasan mengenai teknis kegiatan pemindahan tanah

mekanis.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab VI ini menjelaskan mengenai inti permasalahan dari hasil pengolahan

data dan pembahasan, serta memberikan gagasan baru berupa ide atau

pendapat untuk perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai