Bab 1-5 - Repaired
Bab 1-5 - Repaired
PENDAHULUAN
hancur juga dalam aspek lain nya tergantung pada cara pemakaian tablet
penghancur atau zat lain yang cocok (Depkes RI, 1979: 6).
dalam bentuk yang memadai, dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang
1
2
Zat pengikat dimasukkan agar tablet tidak pecah atau retak dan
dapat melekat (Anief, 2006: 211). Salah satu zat pengikat yang sering
digunakan adalah pati. Pati adalah satu substansi yang paling banyak
terdapat di alam. Pati dibentuk pada tanaman yang berwarna hijau melalui
merah sebagai bahan pengikat dengan kadar 10%, 15% dan 17,5% pada
sifat tablet Ibuprofen dengan metode granulasi basah. Pada penelitian ini
tanaman beras. Salah satu jenis beras yang digunakan sebagai penghasil
pati adalah beras merah (Oryza nivara). Penggunaan pati beras merah
tablet Ibuprofen.
3
sebagai berikut:
granulasi basah.
bahan pengikat yang diperoleh dari alam, khususnya pati beras merah
tablet.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Devisi : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Oryza
5
6
2.1.2 Deskripsi
dikupas. Dari situ didapat butir-butir beras merah. Pati beras merah
Pati beras merah adalah pati yang diperoleh dari dari biji
Oryza nivara. Pemerian pati beras merah serbuk halus warna putih
agak kemerahan tua ,tidak berbau dan tidak berasa, larut dalam air
2.2 Tablet
rata atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat
atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (Anief, 2006: 210). Tablet
merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat
zat warna, zat pemberi rasa dan lapisan-lapisan dalam berbagai jenis
segi lain tablet harus dapat melepaskan zat yang berkhasiat ke dalam
1. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah dan murah
3. Tablet dapat mengandung dosis zat aktif dengan volume yang kecil
4. Bebas dari air, sehingga potensi adanya hidrolisis dapat dicegah atau
diperkecil.
8
tinggi melalui saluran cerna atau setiap kombinasi dari sifat di atas
kelembapan udara
4. Tablet tidak dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak.
Tablet oral yang konvesional terdiri atas zat aktif dan bahan pembantu
434).
2007: 172).
1994: 665)
dinding die.
11
partikel. (Lachman,1994)
1994: 519)
tidak mengisi cetakan tablet dengan baik, maka dibuat granul agar
retak (Anief, 2000: 211). Salah satu cara pembuatan tablet adalah
690).
rentang dan ikatan ini akan mengikat bila jumlah cairan yang
1995: 321).
keseragaman kandungan.
13
1. Waktu Alir
1994: 680).
14
2. Sudut diam
3. Pengetapan
tersebut meliputi.
15
1. Keseragaman Bobot
2. Kekerasan Tablet
4. Kerapuhan Tablet
2.3.1 Ibuprofen
lemah. Kelarutan praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut
serat nabati sebagai pulna asam mineral, terdiri dari partikel tak
dan tidak berbau. Kelarutan paraktis tidak larut dalam air, dalam
1994:84).
Yang mengandung tidak kurang dari 6,8% dan tidak lebih dari
khas, mudah melekat pada kulit, bebas dari butiran, kelarutan tidak
larut dalam air, dalam etanol dan dalam eter, khasiat zat tambahan
1994:280)
19
2.3.4 Talk
sangat halus licin, mudah melekat pada kulit, bebas dari butiran,
warna putih atau putih kelabu. Kelarutan tidak larut dalam hampir
warna putih, tidak berbau dan tidak berasa. Kelarutan praktis tidak
larut dalam air dingin dan dalam etanol (95%) (Depkes, 1979: 93).
2.4 Hipotesis
granulasi basah.
BAB III
METODE PENELITIAN
Objek penelitian ini adalah pengaruh konsentrasi pati beras merah (Oryza
Sampel yang digunakan adalah pati beras merah yang diperoleh dari
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi pati beras merah.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah evaluasi tablet yang meliputi
3. Variabel Terkendali
21
22
2. Metode analisis data menggunakan uji ANOVA satu arah yang terdiri
1. Bahan
2. Alat
ayak no. 12, ayakan no. 16 mesh, hardness tester, friability tester,
pencetak tablet.
23
dengan kain tipis untuk memeisahkan ampas dengan sebuk pati, setelah itu
sampai kering kemudian diayak dengan ayakan 14 mesh dan jadilah pati
beras merah
24
Beras merah
Pengendapan
Mengeringkan pati
(dijemur)
1. Uji Organoleptik
2. Uji Identifikasi
3. Uji Kelarutan
kelarutannya.
kelarutannya.
Formula (mg)
Bahan
I II III
Ibuprofen 400 mg 400 mg 400 mg
Pati singkong 5% 5% 5%
Pati beras merah 10% 15% 17,5%
Talk 2% 2% 2%
Mg stearat 1% 1% 1%
Avicel ad 600 mg ad 600 mg ad 600 mg
26
yang telah dibuat, bentuk menjadi adonan yang siap digranulasi. Adonan lembab
yang telah dibuat diayak dengan ayakan no. 14 mesh, mengeringkan granul
basah ke dalam oven dengan suhu 400-600 C selama ± 1 hari. Granul yang telah
kering diayak dengan ayakan no. 16 mesh. Melakukan pengujian granul terlebih
dahulu sebelum dikempa yang meliputi uji sifat alir granul, uji sudut diam dan
dengan granul kering. Langkah kemudian uji sifis granul tersebut dengan uji
Masukan Mg Stearat1%
P**kering dengan
Masa granul
ukuran yang seragam
Uji granul
1. Waktu Alir
granul tersebut kedalam corong yang bagian bawahnya disumbat. Setelah itu
waktu yang dibutuhkan 100 g granul untuk jatuh pada alas yang sudah
diletakan dibawah corong. Pada umumnya waktu alir granul yang baik ≤ 10
2. Sudut Diam
sudut diam diartikan sebagai sudut yang terbentuk oleh setumpuk partikel
terhadap bidang datar pada kondisi stabil. Sudut diam dapat diukur dengan
mengamati tinggi kerucut yang terbentuk (h) diatas alas dengan diameter
tertentu (2r). Granul dikatakan mengalir baik apabila sudut diamnya antara
3. Pengetapan
(Vo − Vt )
T (%) = x 100%
Vo
Keterangan :
setelah jadi granul, kemudian mencampurkan granul dengan talk sebagai bahan
yang siap dikempa menjadi tablet. Menguji karakteristik sifat fisik tablet yang
telah dibuat meluputi uji keseragaman bobot, uji kekerasan tablet, uji wkatu
hancur, dan uji kerapuhan tablet. Langkah selanjutnya setelah tablet sudah
dikempa semua kemudian evaluasi tablet dengan menguji fisis tablet yaitu
keseragaman bobot, kekerasan tablet ,kerapuhan tablet , dan waktu hancur tablet.
31
Menambahkan talk 2%
Tablet Ibuprofen
bobot yang ditetapkan sebagai berikut: timbang 20 tablet, hitung bobot rata-
rata tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari dua tablet
besar dari yang ditetapkan kolom A, dan tidak satu tabletpun yang bobotnya
menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom
B.
Untuk tablet yang beratnya lebih dari 300 mg tidak boleh dari dua
dan tidak boleh satu tabletpun yang bobotnya menyimpang dari 10%
2. Kekerasan Tablet
Tester, tablet diletakkan ke dalam alat yang tekanannya telah diatur sehingga
perlahan-lahan hingga tablet pecah dan tekanan dibaca langsung pada skala
(Voight, 1994: 219). Tablet yang baik adalah tablet yang mempunyai
3. Kerapuhan tablet
dengan seksama, setelah dimasukan kedalam alat Friability Tester, alat diset
25 putaran permenit sebanyak 100 kali putaran lalu tablet dibebas debukan
lagi dan ditimbang seksama dan dihitung kerapuhannya. Tablet yang baik
adalah tablet yang mempunyai kerapuhan < 0,8% (Voight, 1995: 222).
teratur 30 kali tiap menit, tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet
yang tertinggal diatas kassa, kecuali fragmen yang berasal dari zat penyalut,
waktu yang diperlukan untuk menghancurkan kelima tablet tidak lebih dari
15 menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet
(Depkes, 1995).
33
1. Secara Teori
ada.
2. Pendekatan statistik
untuk menghasilkan pati kering yang siap digranulasi. Beras merah yang
secukupnya kemudian saring tepung beras merah dengan kain flanel, hasil
dan diayak dengan ayakan 100 mesh melanjutkannya menjadi pati beras
merah.
merah sebanyak 550 g, dan rendemen sebesar 25%. Setelah pati beras
merah diperoleh dilakukan uji kualitatif pati beras merah bertujuan untuk
dilakukan meliputi uji organoleptis, uji kelarutan, dan uji reaksi dengan
34
35
1. Organoleptis
2. Kelarutan
3. Identifikasi
ml iodium 0,05 M
warna biru tua, yang apabila dipanaskan akan hilang dan jika didinginkan
akan timbul kembali (Depkes RI, 1997). Warna biru tua ini disebabkan
oleh struktur molekul iodine dan terbentuk warna biru. Bila pati
atas pati beras merah mempunyai kesamaan fisik yang meliputi kelarutan,
organoleptis, dan reaksi iodium, hal ini menunjukan identifikasi uji pati
merah yang telah dibuat, bentuk menjadi adonan yang siap digranulasi.
Adonan lembab yang telah dibuat diayak dengan ayakan no. 14 mesh,
± 1 hari. Granul yang telah kering diayak dengan ayakan no. 16 mesh.
granul kering. Langkah kemudian uji sifis granul tersebut dengan uji
granul harus dilakukan uji fisik granul. Uji sifat fisik meliputi uji
III
Kesimpulan + + +
Keterangan :
Kesimpulan + + +
Keterangan :
(Lachman,1994: 140-142).
143).
Kesimpulan + + +
Keterangan:
1995 :143).
Menguji karakteristik sifat fisik tablet yang telah dibuat meluputi uji
40
keseragaman bobot, uji kekerasan tablet, uji wkatu hancur, dan uji
agar tablet memenuhi syarat mutu yang baik. Uji fisik tablet
tablet sebesar dari 5% dan tidak boleh ada satu tablet pun
mg
41
(Depkes, 1976: 7)
ANOVA
Keseragamam_bobot
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 3,687 2 1,843 12,885 ,007
Within Groups ,858 6 ,143
Total 4,545 8
Descriptives
Keseragamam_bobot
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. DeviationStd. ErrorLower BoundUpper BoundMinimumMaximum
pati beras merah 10% 3596,4333 ,11547 ,06667 596,1465 596,7202 596,30 596,50
pai beras merah 15% 3597,1667 ,15275 ,08819 596,7872 597,5461 597,00 597,30
pati beras merah 17,5% 3598,0000 ,62650 ,36171 596,4437 599,5563 597,40 598,65
Total 9597,2000 ,75374 ,25125 596,6206 597,7794 596,30 598,65
sebesar 0,75374
tinggi.
Total 14 15 15,9
Ẋ 4,6 5 5,3
Kesimpulan + + +
Keterangan :
ANOVA
Kekerasa_tablet
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,336 2 ,168 11,615 ,009
Within Groups ,087 6 ,014
Total ,422 8
Descriptives
Kekerasa_tablet
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. DeviationStd. ErrorLower BoundUpper Bound Minimum Maximum
pati beras merah 10% 3 4,8333 ,05774 ,03333 4,6899 4,9768 4,80 4,90
pati beras merah 15% 3 5,0000 ,17321 ,10000 4,5697 5,4303 4,80 5,10
3 3 5,3000 ,10000 ,05774 5,0516 5,5484 5,20 5,40
Total 9 5,0444 ,22973 ,07658 4,8679 5,2210 4,80 5,40
dan dari hasil uji kerapuhan tablet penelitian ini semua formula
Formula lain.
Kesimpulan + + +
ANOVA
Kerapuhan_tablet
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups ,037 2 ,018 18,033 ,003
Within Groups ,006 6 ,001
Total ,043 8
Ibuprofen.
Descriptives
Kerapuhan_tablet
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
pati beras merah 10% 3 ,5067 ,01155 ,00667 ,4780 ,5354 ,50 ,52
pati beras meras 15% 3 ,4333 ,04726 ,02728 ,3159 ,5507 ,38 ,47
pati beras merah 17,5% 3 ,3500 ,02646 ,01528 ,2843 ,4157 ,32 ,37
Total 9 ,4300 ,07331 ,02444 ,3736 ,4864 ,32 ,52
.
48
Kesimpulan + + +
Keteranga :
ANOVA
Waktu_hacur
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 11,703 2 5,852 41,735 ,000
Within Groups ,841 6 ,140
Total 12,545 8
Descriptives
Waktu_hacur
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. DeviationStd. ErrorLower BoundUpper BoundMinimum Maximum
pati beras merah 10% 3 6,0800 ,27074 ,15631 5,4074 6,7526 5,77 6,27
pati beras merah 15% 3 6,6300 ,40706 ,23502 5,6188 7,6412 6,39 7,10
pati beras merah 17,5% 3 8,7267 ,42618 ,24606 7,6680 9,7854 8,32 9,17
Total 9 7,1456 1,25223 ,41741 6,1830 8,1081 5,77 9,17
1,25223.
BAB V
5.1 Kesimpulan
yang lama.
Formula III.
5.2 Saran
bahan pengikat yang sama tetapi menggunakan zat aktif yang berbeda.
50
51
DAFTAR PUSTAKA
University Press.
Lachman, L. Lieberman, H.A Kanig, JL. 1994. The Theory and Practice of