Sekarang kita telah memasuki bulan Rajab. Salah satu menjelaskan tentang empat bulan yang dimuliakan dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah subhanahu tersebut dengan kalimat berikut: wa ta’ala. Keempat yang dimuliakan tersebut adalah bulan َوالطَّا َعةَ فِيهَا َأ ْكثَ ُر ثَ َوابًا،صيَةَ فِيهَا َأ َش ُّد ِعقَابًا ِ َأ َّن ْال َم ْع:َو َم ْعنَى ْال ُحر ُِم Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram Artinya: “Yang dimaksudkan dengan bulan-bulan yang Firman Allah subhanahu wa ta’ala: dimuliakan di sini, sesungguhnya maksiat dalam bulan ini siksanya lebih berat. Jika menjalankan ketaatan, ِ ق ال َّس َما َوا ت َ َب هَّللا ِ يَوْ َم خَ ل ِ ُور ِع ْن َد هَّللا ِ ْاثنَا َع َش َر َش ْهرًا فِي ِكتَا ِ ِإ َّن ِع َّدةَ ال ُّشه pahalanya dilipatgandakan.” (Tafsir Ar-Râzi) َظلِ ُموا فِي ِه َّن َأ ْنفُ َس ُك ْم َوقَاتِلُواْ ض ِم ْنهَا َأرْ بَ َعةٌ ُح ُر ٌم َذلِكَ الدِّينُ ْالقَيِّ ُم فَاَل ت َ َْواَأْلر َْال ُم ْش ِر ِكينَ َكافَّةً َك َما يُقَاتِلُونَ ُك ْم َكافَّةً َوا ْعلَ ُموا َأ َّن هَّللا َ َم َع ْال ُمتَّقِين Pada bulan Rajab ini perlu menjadi pengingat-ingat untuk Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah pribadi kita, supaya kita membersihkan diri kita dari adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu kotoran-kotoran maksiat. Mari kita hentikan caci maki, Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat menyebar kabar bohong, hoaks, fitnah menggunjing bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka sesama warga negara dan bentuk perilaku-perilaku yang janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim. Ingatlah, empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya dosanya dilipatgandakan. sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, Kita perlu waspada, perilaku dosa di bulan ini tidak main- dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang main. Apalagi di tahun politik ini. Kita perlu ingat, bahwa yang bertakwa. (QS At-Taubah: 36) ini momen demokrasi biasa saja. Event lima tahunan yang Hadirin… berulang seperti biasanya. Kalau perang yang jelas-jelas Ayat di atas menjelaskan tentang kemuliaan empat bulan membela agama Islam di masa Rasulullah saja disuruh dibanding bulan lain dalam setahun. Apakah mungkin berhenti karena menghormati bulan mulia, apalagi caci Allah yang menciptakan semua bulan itu sendiri, tapi ada maki membela paslon tertentu, memang seharusnya untuk yang lebih mulia daripada bulan yang lain? dihentikan sekarang juga. Tidak usah menunggu besok- Jawabnya mungkin-mungkin saja. Kita bisa melihat, ada besok. Ini bukan perang sungguhan. hari-hari dalam seminggu, namun dibandingkan yang lain, Berpartisipasi di alam demokrasi ini memang perlu, hari Jumat merupakan hari paling mulia. Ada bulan-bulan namun kita jangan sampai lupa diri bahwa kita ini dalam setahun, Ramadhan yang paling mulia, di situ manusia yang juga harus menghormati manusia lain. orang-orang diwajibkan berpuasa. Hari Arafah lebih Apalagi di bulan mulia. Mari kita mulai konsentrasi mulia daripada hari-hari lain dalam setahun, malam memikirkan akhirat kita yang abadi, menyambut bulan lailatul qadar lebih utama daripada malam-malam lain, Ramadhan yang suci tinggal sebentar lagi. dan Nabi Muhammad lebih utama daripada semua makhluk. Dan seterusnya. Al-Imam Dzun Nûn Al-Mishriy mengatakan: Artinya meskipun masing-masing diberi kemuliaan oleh Allah subhanahu wa taala, atas kehendak-Nya, Allah َ ضانُ َش ْه ُر ْال َح صا ِد َ َو َر َم، َو َش ْعبَانُ َش ْه ُر ال َّس ْق ِي،ع ِ َْر َجبٌ َش ْه ُر ال َّزر membuat kemuliaan antara yang satu lebih tinggi dari Artinya: “Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah yang lainnya karena memang kehendak Allah demikian. bulan menyiram, sedangkan Ramadhan adalah bulan Termasuk bulan Rajab beserta tiga bulan lainnya, Allah menuai.” lebih memuliakan dibandingkan bulan lain. َ ضيَّ َع ال ِّز َرا َعةَ نَ ِد َم يَوْ َم ْال َح صا ِد ُ َْو ُكلٌّ يَح َ فَ َم ْن،َص ُد َما زَ َرع Di bulan ini orang-orang dilarang melakukan peperangan Setiap orang akan mengunduh atas apa yang ia tanam. dan mengangkat senjata. Jadi siapa pun merasa aman. Barangsiapa yang tidak merawat tanamannya, ia akan Bahkan para pakar fiqih memperberat sanksi diyat bagi menyesal saat musim panen. siapapun yang membunuh seseorang pada bulan-bulan ini dengan hukuman yang lebih berat. Hadirin hafidhakumullah, Orang yang ingin doanya terkabul, hendaknya jika Allah Pada bulan Rajab sebagai bulan menanam ini, jangan memanggil segera mengabulkan undangan Allah yang sampai kita bercocok tanam keburukan. Minimal, jika kita berupa shalat. Dengan shalat di awal waktunya insyaAllah tidak bisa menanam dengan membantu atau membuat doa-doa akan mudah diijabah oleh Allah. orang lain tersenyum, setidaknya jangan sampai kita Shalat merupakan ibadah yang paling utama. Rasulullah merugikan orang lain. Jangan sakiti siapapun. Mari kita shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya: mulai dari bulan Rajab yang mulia ini. Hadirin hafidhakumullah, َ اَيُّ ْال َع َم ِل اَ ْف ضلُ؟ Menurut mayoritas ulama, termasuk di antaranya adalah Kegiatan apa yang paling utama, Ya Rasul? Imam Nawawi dalam kitabnya Ar-Raudhah menyatakan Kemudian Rasul menjawab pada malam tanggal 27 Rajab, dahulu Nabi Muhammad صالَةُ اِل َ َّو ِل َو ْقتِهَا َّ اَل shallallahu alaihi wa sallam diisra’kan atau dititahkan Shalat di awal waktunya. oleh Allah melaksanakan perjalanan malam dari Baitul Hadirin…. Sangat banyak hadits yang menyebutkan Haram, Makkah menuju Baitul Maqdis, Palestina. keutamaan-keutamaan tentang shalat. Di antaranya adalah Setelah itu, Baginda Rasul dinaikkan dari Baitul Maqdis, sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: Palestina menuju Sidratil Muntaha dengan ditemani malaikat Jibril. Singkat cerita, di situlah Nabi Muhammad ت فَقَ ْد َأ ْفلَ َح ْ صلُ َح َ ِإ َّن َأو ََّل َما ي َُحا َسبُ بِ ِه ْال َع ْب ُد يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة ِم ْن َع َملِ ِه َ صاَل تُهُ فَِإ ْن mendapatkan mandat shalat lima waktu yang diwajibkan الحديث.... .َاب َو َخ ِس َر َ َت فَقَ ْد خ ْ َواِ ْن فَ َسد، َوَأ ْن َج َح kepada semua umat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Artinya: Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada Ma’asyiral Hadirin…. diri seorang hamba pada hari kiamat dari amalnya Dengan momentun isra’ mi’raj ini, marilah kita mengingat adalah shalat. Jika shalatnya baik, sungguh ia beruntung dan sukses. Jika rusak shalatnya sungguh ia menjadi kembali betapa kita dimuliakan oleh Allah, kita sewaktu- orang yang merugi. (HR Abu Dawud, An-Nasai dan At- waktu minimal dipanggil menghadap kepada Allah dalam Tirmidziy). sehari semalam, kita diperbolehkan bahkan diwajibkan menghadap penguasa alam semesta sebanyak minimal Hadirin…. lima kali. Yang perlu menjadi catatan adalah, bahwa shalat tidak Orang biasa yang ingin bertemu menteri tentu tidak dapat berdiri sendiri. Ia harus dilengkapi syarat, rukun. mudah. Bisa jadi waktu yang dibutuhkan sampai Wudlunya harus sesuai aturan, mandinya bagaimana, seminggu baru bisa bertemu. Apalagi presiden, mungkin bacaan Fatihah-nya bagaimana, ini yang perlu kita bisa sampai sebulan baru bisa bertemu. Ini kita disuruh introspeksi pada diri kita masing-masing. Sudah sesuai menghadap kepada presidennya presiden dalam sehari aturan syara’ atau belum? Kalau belum, jangan sungkan- semalam selalu dipersilakan “open house”. Bukankah ini sungkan mendatangi kiai atau ustadz untuk belajar. sebuah penghormatan dari penguasa jagat raya? Carilah guru yang benar-benar bisa membimbing kepada Anehnya, atas penghormatan itu, banyak orang yang tidak Allah subhanahu wa ta’ala. Jangan cari ustadz yang justru dapat memanfaatkan kesempatan dengan sebaik mungkin. menjauhkan diri kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Ada yang belum mau shalat, atau mau shalat tapi masih bolong-bolong. Naudzu billah. Allahu yahdina, amin. Semoga kita dan keluarga kita senantiasa diberi Melalui mimbar khutbah ini kami mengajak, marilah kita pertolongan oleh Allah subhanahu wa taala agar diberi tata shalat kita. Yang belum jamaah rutin di masjid, jika pertolongan menjadi orang baik, mudah melaksanakan ada panggilan azan, panggilan menghadap kepada-Nya, shalat dan amal-amal baik yang lain. Amin. mari kita gumregah, cepat-cepat mendatangi panggilan- Nya. ك هللاُ ِل ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم َ ار َ َب