Anda di halaman 1dari 22

MODUL AJAR

ELEMEN :
Teknik Dasar pada Pekerjaan Desain Pemodelan dan Informasi
Bangunan

TOPIK :
Teknik Dasar DPIB

Disusun Oleh :
Rovita Ika Purwaningsih, S.Pd

Pada akhir fase E peserta didik mampu


memahami teknik dasar pekerjaan desain
pemodelan dan informasi bangunan melalui
pengenalan dan praktik dasar yang terkait
dengan pekerjaan desain pemodelan dan
informasi bangunan, antara lain peralatan
gambar, peralatan ukur, pengoperasian dan
perawatan alat ukur, analisis hasil pekerjaan
pengukuran, teknik desain pemodelan dan
informasi bangunan, serta standar dan
peraturan-peraturan yang berlaku terkait
dengan bangunan.

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 SITUBONDO
Jl. Baluran No. 17 Telp./Fax ( 0338 ) 678217 Kotakan – Situbondo 68315
Website: www.smkn1situbondo.sch.id email: smk1situbondo@gmail.com
MODUL AJAR

I. INFORMASI UMUM
a. Identitas
Nama Penyusun : Rovita Ika Purwaningsih, S.Pd
Sekolah : SMK Negeri 1 Situbondo
Tahun penyusunan : 2022
Jenjang Sekolah : SMK
Kelas : X DPIB
Alokasi Waktu : 24 JP
Jumlah Pertemuan : 4 TM x 6 JP @40 menit
b. Kompetensi Awal Peserta Didik telah memiliki pengetahuan awal tentang:
Elemen 1, 2, dan 3
c. Profil Pelajar Pancasila Setelah Peserta Didik mengikuti pembelajaran, dimensi
Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul adalah:
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Berfikir kritis dan kreatif
3. Berkebhinekaan global
d. Sarana dan Prasarana Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar
dengan modul ini antara :
1. Laptop
2. Internet
3. LCD Proyektor
4. Alat Gambar (Pensil gambar, kertas gambar, rapido,
penghapus. Jangka, penggaris, busur derajat)
5. Alat Ukur (roll meter, Kompas,klinometer, theodolite,
waterpass/levelling, GPS, rambu ukur, statif, unting-
unting)
e. Target Peserta Didik Modul ini dapat digunakan oleh peserta didik Desain
Pemodelan dan Informasi Bangunan
f. Model Pembelajaran Model Pembelajaran yang digunakan adalah Tatap Muka

II. KOMPONEN INTI


a. Tujuan Pembelajaran A.2 Peserta didik mampu menjelaskan alat gambar dan alat
ukur dengan menggunakan kata-kata sendiri dan
mengukur di lapangan serta menganalisa hasil
pengukuran
A.3 Peserta didik dapat memilih peralatan gambar yang
bagaimana yang tepat untuk digunakan dan sesuai
dengan tujuan penggambaran
A.4 Peserta didik mampu menganalisis pemilihan alat ukur
yang tepat untuk pengerjaan pekerjaan kontruksi
A.5 Peserta didik mampu beradaptasi terhadap penggunaan
alat gambar dan alat ukur yang akan digunakan
A.6 Peserta didik dapat menerapkan prosedur keselamatan
dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup K3LH
b. Pemahaman Bermakna Setelah Proses Pembelajaran Peserta Didik dapat bermanfaat
di masyarakat maupun dalam organisasi dalam memberikan
Informasi tentang
1. Alat gambar
2. Alat ukur
c. Pertanyaan Pemantik 1. Apakah kalian tahu fungsi dan pengoperasian alat
gambar, alat ukur dan alat K3?
2. Pada kondisi seperti apa anda terdapat kendala dalam
pengoperasian alat gambar, alat ukur dan alat K3?
3. Perlukah melaksanakan pengadaptasian dengan
penggunaan alat?
d. Persiapan Pembelajaran Sebelum belajar dasar-dasar DPIB, pastikan bahwa:
1. Memeriksa Kebersihan dan Kerapihan Ruang Belajar.
2. Memeriksa ketersediaan fasilitas belajar.
3. Mempersiapkan Rambu-rambu, Skenario Pembelajaran.
4. Mempersiapkan Metode Pembelajaran.

e. Urutan Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Pertama
▪ Kegiatan Pendahuluan
● Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan 15
perilaku religious menit
● Guru memeriksa kehadiran peserta didik dengan disiplin
Kegiatan Inti
● Guru menayangkan video animasi proses menggambar teknik dan 210
pengukuran. menit
● Membentuk 8 kelompok belajar beranggotakan 4-5 siswa. 3. Membagikan
judul sub materi yang akan dibahas siswa dengan sistem lot.
● Siswa secara berkelompok:
● Mencari informasi berdasarkan video yang baru ditonton dan membaca
referensi buku atau e- book, jurnal, makalah, serta video lain yang relevan
dengan sesuai dengan judul sub materi yang didapat dari guru
● Mencermati bahan referensi dan membahasnya dengan teman
sekelompok
● Bertanya kepada guru untuk penegasan hal-hal yang dirasa perlu
● Membuat resume materi tersebut sesuai dengan lembar kerja kelompok
yang sudah dibagikan guru.
● Mempresentasikan hasil kerja kelompok secara tatap muka
● Setiap kelompok yang tampil memberi kesempatan kepada kelompok lain
untuk menanggapi hasil kerja kelompok mereka.
Penutup
● Guru dan siswa melakukan refleksi bersama-sama terkait topik yang sedang 15
dibahas menit
● Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
● Guru meminta salah satu siswa (bergantian) untuk mengakhiri pertemuan
pembelajaran hari ini dengan berdoa bersama

Pertemuan Kedua
▪ Kegiatan Pendahuluan
● Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan 15
perilaku religious menit
● Guru memeriksa kehadiran peserta didik dengan disiplin
Kegiatan Inti
● Guru menayangkan video kegiatan bermacam-macam pengoperasian alat 210
ukur, perawatan alat ukur menit
● Membentuk 8 kelompok belajar beranggotakan 4-5 siswa Membagikan
judul sub materi yang akan dibahas siswa dengan sistem lotre
● Mencari informasi berdasarkan video yang baru ditonton dan membaca
referensi buku atau e- book, jurnal, makalah, serta video lain yang relevan
dengan sesuai dengan judul sub materi yang didapat dari guru
● Mencermati bahan referensi dan membahasnya dengan teman
sekelompok
● Menggali informasi penting dan bermakna bagi kehidupan yang ada dalam
materi tersebut
● Bertanya kepada guru untuk penegasan hal-hal yang dirasa perlu
Membuat resume materi tersebut sesuai dengan lembar kerja kelompok
yang sudah dibagikan guru.
● Mempresentasikan hasil kerja kelompok secara tatap muka setiap
kelompok yang tampil memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk
menanggapi hasil kerja kelompok mereka.
Penutup
● Guru dan siswa melakukan refleksi bersama-sama terkait topik yang sedang 15
dibahas menit
● Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
● Guru meminta salah satu siswa (bergantian) untuk mengakhiri pertemuan
pembelajaran hari ini dengan berdoa bersama

Pertemuan Ketiga
▪ Kegiatan Pendahuluan
● Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan 15
perilaku religious menit
● Guru memeriksa kehadiran peserta didik dengan disiplin
Kegiatan Inti
● Guru memaparkan paparan slide tentang analisis hasil pekerjaan 210
pengukuran menit
● Guru membagikan LKPD pertemuan ini dan siswa diminta secara mandiri
mengerjakan tugas yang ada dalam LKPD.
● Guru mendatangi meja siswa secara bergiliran dan menanyakan kesulitan
siswa dalam mengerjakan LKPD
Siswa :
● Mencari informasi berdasarkan paparan slide yang baru ditayangkan dan
membaca referensi buku atau e- book, jurnal, makalah, serta video yang
relevan dengan sesuai dengan materi hari ini.
● Mencermati bahan referensi dan secara mandiri mengisi LKPD
● Menggali informasi penting dan bermakna bagi kehidupan yang ada dalam
materi tersebut
● Bertanya kepada guru untuk penegasan hal-hal yang dirasa perlu
● Menyerahkan hasil kerja secara tatap muka
Penutup
● Guru dan siswa melakukan refleksi bersama-sama terkait topik yang sedang 15
dibahas menit
● Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
● Guru meminta salah satu siswa (bergantian) untuk mengakhiri pertemuan
pembelajaran hari ini dengan berdoa bersama

Pertemuan Ketiga
▪ Kegiatan Pendahuluan
● Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan 15
perilaku religious menit
● Guru memeriksa kehadiran peserta didik dengan disiplin
Kegiatan Inti
● Guru memaparkan paparan slide tentang analisis hasil pekerjaan 210
pengukuran (lanjutan dari minggu lalu) menit
● Guru membagikan LKPD pertemuan ini dan siswa diminta secara mandiri
mengerjakan tugas yang ada dalam LKPD.
● Guru mendatangi meja siswa secara bergiliran dan menanyakan kesulitan
siswa dalam mengerjakan LKPD
Siswa :
● Mencari informasi berdasarkan paparan slide yang baru ditayangkan dan
membaca referensi buku atau e- book, jurnal, makalah, serta video yang
relevan dengan sesuai dengan materi hari ini.
● Mencermati bahan referensi dan secara mandiri mengisi LKPD
● Menggali informasi penting dan bermakna bagi kehidupan yang ada dalam
materi tersebut
● Bertanya kepada guru untuk penegasan hal-hal yang dirasa perlu
● Menyerahkan hasil kerja secara tatap muka
Penutup
● Guru dan siswa melakukan refleksi bersama-sama terkait topik yang sedang 15
dibahas menit
● Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
● Guru meminta salah satu siswa (bergantian) untuk mengakhiri pertemuan
pembelajaran hari ini dengan berdoa bersama

f. Refleksi Guru
1. Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya
rencanakan?
2. Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
3. Apa solusi untuk hal tersebut?
4. Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?
5. Apa kesulitan yang dialami peserta didik dalam mencapai tujuan pembeajaran?
g. Refleksi Siswa
1. Apakah yang kalian pahami hari ini?
2. Bagian mana yang belum dipahami?
3. Apakah asesmen membantu kalian?
h. Glosarium
Green Building : green building merupakan perencanaan bangunan untuk membuat hidup
lebih baik dan memenuhi kebutuhan generasi berikutnya
Biopori : Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara
vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk
mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada
tanah
i. Daftar Pustaka
Gunawan Nawawi, Mengoperasikan dan merawat alat ukur tanah, 2001 Departemen Pendidikan
Nasional, Proyek Pengembangan Sistem dan Standar Pengelolaan SMK Dikmenjur Jakarta.
Saelungun Sinaga, Modul Guru Pembelajar A Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan PPPPTK BBL Medan. 2016
Lampiran – Lampiran

A. LKS
Lembar Kerja Kelompok

Elemen 4 : Teknik Dasar pada Pekerjaan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
Pertemuan : 1
Waktu : 6 x 45 menit
Materi : Alat Gambar dan Alat Ukur

A. Identitas
Nama Kelompok :
Kelas :
Nama Peserta 1
2
3
4

B. Pembahasan
Sub Materi :
Definisi :

Kegunaan :

Gambar :

Keterangan :
pendukung lainnya

Lembar Kerja Kelompok

Elemen 4 : Teknik Dasar pada Pekerjaan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
Pertemuan : 2
Waktu : 6 x 45 menit
Materi : Pengoperasian dan Perawatan Alat Ukur
B. Identitas
Nama Kelompok :
Kelas :
Nama Peserta 1
2
3
4

B. Pembahasan
Sub Materi :
Definisi :

Kegunaan :

Gambar :

Cara Pengoperasian :

Perawatan :

SMK Negeri 1 Situbondo LEMBARAN JOB SHEET


Program Keahlian : X DPIB Mapel : Dasar-dasar DPIB
Waktu : 6 x 45 menit Judul : Menyipat Datar Memanjang
Tahun Pelajaran : 2022/2023 Kelas/Semester : X/1

1. TUJUAN
Setelah diberikan peralatan pengukuran siswa terampil mengoperasikan alat, dapat membuat profil
memanjang, melintang dan dapat membedakan beda tinggi titik.

2. TEORI SINGKAT
Sipat datar memanjang adalah suatu pengukuran yang bertujuan untuk mengetahui ketinggian titik-
titik sepanjang jalur pengukuran dan pada umumnya digunakan sebagai kerangka vertikal bagi suatu
daerah pemetaan. Sipat datar memanjang terbagi menjadi sipat datar terbuka dan tertutup.

Cara menyipat datar memanjang biasa dilakukan bila jarak antara dua titik A dan B sangat berjauhan,
sehingga rambu-rambu ukur tidak dapat dilihat dengan jelas dan pembacaan menjadi tidak teliti, atau
keadaan lapangan sedemikian rupa hingga garis bidik waterpass tidak dapat memotong ramburambu
ukur.
Maka jarak antara dua titik A dan B harus dibagi dalam jarak-jarak yang lebih pendek, sekitar 30
hingga 60 meter.

Gambar Menyipat datar memanjang

3. ALAT DAN BAHAN


1. Theodolite
2. Statif
3. Meter gulung
4. Jalon
5. Rambu ukur

4. KESELAMATAN KERJA
1. Pakailah pakaian praktik sebelum bekerja
2. Bekerjalah dengan penuh ketelitian dan konsentrasi
3. Operasikan alat sesuai fungsinya
4. Ikutilah langkah kerja dengan baik
5. Letakkanlah peralatan yang digunakan di tempat yang aman

5. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Usahakan jarak antara titik dengan alat sama.
2. Seksi dibagi dalam jumlah yang genap.
3. Baca rambu belakang, baru kemudian dibaca rambu muka.
4. Diukur pulang pergi dalam waktu satu hari.
5. Jumlah jarak muka = jumlah jarak belakang.
6. Jarak alat ke rambu maksimum 75 m.

6. LANGKAH KERJA PENGUKURAN


a. Buatlah sketsa lokasi titik yang diminta guru
b. Letakkan rambu ukur di titik A dan B
c. Tegakkan dan setel alat dititik A
d. Letakkan alat antara titik A dan titik B (usahakan jarak antara alat dengan titik A maupun titik B
sama).
e. Baca Rambu A (BA, BT, BB). Hitung koreksi dengan cara BT = (BA+BB) : 2
f. Baca rambu B (BA, BT, BB). Hitung koreksi dengan cara BT = (BA+BB) : 2
g. Koreksi maksimum 2 mm.
h. Hitung beda tinggi dengan mengurangi BT muka dan BT belakang.
i. Hitung jarak alat dengan titik A dA = (BA A – BB A) x 100
j. Hitung jarak alat dengan titik B dB = (BA B – BB B) x 100
k. Hitung jarak AB = dA + dB
l. Pada slag berikutnya, rambu A menjadi bacaan muka dan sebaliknya, rambu B menjadi bacaan
belakang
Tabel .Hasil pengamatan menyipat datar memanjang pergi – pulang
Pengukuran Pergi Pengukuran Pulang
V Belakang Muka Belakang Muka
BT BA/BB BT BA/BB BT BA/BB BT BA/BB
A
1
1
2
2
3
3
B

7. EVALUASI
a. Apakah anda sudah mengikuti langkah kerja secara berurutan
b. Apakah keselamatan kerja sudah anda terapkan selama kegiatan berlangsung

8. GAMBAR KERJA

B. Bahan Ajar

Peralatan Gambar
1. Alat Gambar
Untuk mencapai tujuan menggambar teknik yang baik sesuai dengan yang diharapkan, yaitu
memenuhi Standard ISO, maka kita perlu alat-alat yang baik pula dengan alat-alat yang baik dan
ditunjang dengan keterampilan menggunakan alat-alat akan tercapailah tujuan di atas. Tentu saja
dengan peralatan yang lengkap diharapkan hasil gambar menjadi baik, ditunjang dengan
keterampilan dalam menggambar atau-penggunaan alat yang baik juga, walaupun dengan
peralatan
yang sederhana. Jika penggunaan alat-alat gambar dilaksanakan dengan ketekunan, kerajinan,
konsekuen dan kedisiplinan dalam menggunakan alat, merupakan langkah awal untuk
keberhasilan dalam menggambar teknik.
Peralatan gambar untuk gambar dasar ini banyak macamnya serta memiliki karakteristik
tersendiri dalam penggunaannya. Berikut akan dipaparkan peralatan
gambar dasar tersebut.
a. Pensil gambar
Pengetahuan jenis jenis pensil adalah tahap awal bagi seorang drafter sebelum membuat gambar
teknik. Goresan pensil dalam gambar teknik memiliki arti dan makna tertentu. Maka pada tahap
awal sebelum menggambar Teknik adalah mengetahui jenis jenis pensil yang digunakan.
Pensil terdiri dari 3 jenis yaitu :
1) pensil biasa (untuk menulis),
2) pensil gambar (digunakan untuk menggambar)
3) pensil mekanik (dapat digunakan untuk menggambar, juga untuk menulis huruf dan angka
menggunakan sablon).

Pensil biasa Pensil gambar Pensil mekanik

Pensil untuk menggambar berbeda dengan pensil yang digunakan untuk menulis, baik kualitasnya
maupun kekerasannya. Pensil gambar umumnya tidak disertai karet penghapus pada salah satu
ujungnya. Selain itu biasanya kekerasannya dicantumkan pada salah satu ujung pensilnya.
Adapun arti dari masing-masing lambang yang tertera pada pensil adalah sebagai berikut :
1) Pensil dengan Lambang H (Hard)
Lambang "H" merupakan singkatan dari kata "Hard", yang berarti keras. Pensil H memiliki
kekerasan tertentu dengan beberapa tingkat skala. Semakin tinggi angka di depan huruf yang
tertera maka semakin keras isi pensilnya. Pensil keras ini akan menghasilkan goresan tipis pada
kertas.
2) Pensil dengan Lambang F (Firm)
Pensil dengan lambang F merupakan pensil yang digunakan untuk menulis. Pensil dengan lambang
ini tidak memiliki skala. Pensil F memiliki tingkat kekerasan di bawah pensil H.
3) Pensil dengan Lambang HB (Hard Black)
Pensil dengan lambang HB merupakan pensil yang digunakan untuk menulis dan tanpa skala.
Pensil dengan lambang HB artinya Fine. Pensil ini memiliki tingkat kehitaman yang seimbang. Oleh
karena itu pensil ini menghasilkan goresan hitam agak keras.
4) Pensil dengan Lambang B (Black)
Pensil dengan lambang B merupakan pensil yang artinya Blackness. Pensil dengan lambang B
skalanya dimulai dari B, 1B, sampai dengan 9B. Semakin besar angka di depan huruf B, maka
semakin tinggi tingkat kehitaman pensilnya.
Standard kekerasan pensil dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Standar Kekerasan Pensil


Cara menggunakan pensil, arahkan pensil dengan kemiringan 80° kearah tarikan garis yaitu
kekanan, dan waktu menarik garis pensil harus sambil diputar dengan telunjuk dan ibu jari.

Gambar 2. Cara menggunakan pensil (sumber : https://www.geraiteknologi.com/)

b. Kertas Gambar
Kertas yang dipakai dalam gambar dasar teknik pada umumnya berwarna putih dan
permukaannya tidak kasar. Secara umum jenis kertas yang biasa digunakan adalah kertas manila,
kertas sketsa, kertas milimeter atau kertas kalkir. Ukuran kertas yang dipakai dalam gambar dasar
berdasarkan peraturan normalisasi yang dikenal badan normalisasi Jerman. Untuk ukuran kertas
gambar diambil dari DIN 476-A.
Gambar 3. Ukuran kertas seri A (sumber : .papersizes.org)

c. Rapido
Jika gambar di atas kertas putih yang dibuat dengan pensil sudah dianggap benar, gambar tersebut
akan ditinta. Untuk meninta gambar tersebut belakangan ini sudah tidak perlu menggunakan pena
tarik lagi, karena sudah ada alat khusus yang praktis dan efisien, alat tersebut dinamakan Rapido.
Rapido adalah salah satu alat untuk membuat gambar teknik. Cara menggunakannya dengan
menarik garis sama halnya dengan pensil. Bedanya adalah rapido tidak menggunakan grafit seperti
pensil, tetapi menggunakan tinta khusus. Fungsi penggunaan rapido adalah memudahkan
pengguna untuk membuat gambar kerja dengan garis ketebalan yang berbeda. Karena dalam
gambar kerja terdapat garis tebal yang menggambarkan sebuah objek utama dan garis tipis untuk
menggambarkan objek pendukung sebagai referensi. Rapido mempunyai ukuran-ukuran yang
sesuai dengan macam dan tebal garis gambar yang dianjurkan menurut ISO, ukuran-ukuran rapido
tersebut antara 0,25; 0,35; 0,5; 0,7 dan seterusnya. Oleh karena rapido sangat berharga, maka perlu
dijaga terutama apabila sudah tidak diperlukan lagi untuk menggambar, supaya cepat-cepat
ditutup, untuk menjaga apabila jatuh ke lantai tidak akan patah pada bagian ujungnya.

Gambar 4. Rapido (sumber : . https://drafter.id/rapido/)


Ketika menarik garis dengan rapido sebaiknya ditempelkan saja pada kertas, jangan ditekan,
kemudian ditarik dengan kemiringan antara 60º - 80º dari arah kiri ke kanan. Disamping itu jangan
menarik garis dari arah atas ke bawah. Cara penggunaan rapido yang benar perlu diperhatikan
sudut dan kedudukannya terhadap penggaris yang berfungsi sebagai penghantarnya.

d. Meja Gambar
Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut
dibuat dari kayu yang tidak terlalu keras misalnya kayu pinus. Sambungan papannya rapat, tidak
berongga, bila permukaannya diraba, tidak terasa ada sambungan atau tonjolan. Meja gambar
sebaiknya dibuat miring dengan bagian depan lebih tinggi supaya tidak melelahkan waktu
menggambar.
Meja gambar dapat diatur kemiringannya secara manual maupun secara hidrolik sesuai dengan
kebutuhan. Meja gambar manual pergerakan kemiringan dan naik turunnya daun meja bekerja
dengan sistem mekanik, sedangkan meja gambar hidrolik kemiringan dan naik turunnya daun meja
gambar menggunakan sistem hidrolik. Gambar berikut ini merupakan salah satu bentuk meja
gambar hydrolik dan manual.

Gambar 5. Meja Gambar Hidrolik dan Manual

Ukuran papan gambar didasarkan atas ukuran kertas gambar, sesuai dengan standar yang telah
ditentukan. Tetapi dapat juga disesuaikan dengan kebutuhan, papan gambar pada umumnya
memiliki ukuran lebar 90 cm, panjang 100 cm, tebal 3 cm. Menggunakan mesin gambar ini orang
akan lebih cepat dalam membuat gambar, sehingga lebih efesien dan menghemat waktu.

e. Penghapus
Penghapus yang digunakan untuk mengoreksi kesalahan pada gambar terdapat 2 macam yaitu
penghapus pensil (menghapus garis yang dihasilkan pensil di atas kertas biasa) dan penghapus
tinta (menghapus garis yang dihasilkan rapido di atas kertas kalkir biasanya berwarna kuning).
Untuk menghapus garis yang salah dipergunakan penghapus dengan mutu yang baik. Ada
penghapus yang dibuat dari karet dan ada yang dibuat dari plastik. Penghapus yang baik harus
dapat menghilangkan garis atau gambar yang tidak diinginkan atau tidak dibutuhkan dengan tidak
merusak gambar. Pelindung penghapus digunakan pada saat akan menghilangkan atau menghapus
garis salah yang berdekatan dengan garis – garis lain. Dengan alat ini garis – garis yang tidak akan
dihapus dapat terlindung dari penghapus.

Gambar 6. Penghapus dan Pelindung Penghapus


(sumber : http://www.sahabatutama.com/)
f. Jangka
Jangka digunakan untuk membuat lingkaran, membagi garis atau sudut, membuat konstruksi
geometris dan fungsi - fungsi lainnya. Konstruksi pada jangka pada dasarnya terdiri dari beberapa
bagian yang disambungkan. Jangka mempunyai dua ujung kaki, yang satu dari logam runcing yang
diperkuat dengan skrup. Sedangkan pada kaki yang lain dapat diisi dengan ujung pensil, mata
rapido, trek pen dan jarum jangka untuk membagi atau mengukur devider (jangka tusuk).
Berdasarkan ukurannya, jangka terbagi menjadi jangka kecil, jangka sedang dan jangka besar.
Apabila kita hendak membuat lingkaran dengan jari-jari besar sedangkan kaki jangka tersebut
kurang panjang, maka salah satu kakinya dapat diperpanjang dengan kaki sambungan. Besar
kecilnya jari-jari yang dikehendaki dapat diperoleh dengan mengatur sekrup. Waktu menggunakan
jangka harus diperhatikan bahwa kedudukan ujung kaki jangka harus tegak lurus pada bidang
gambar. Pensil yang digunakan untuk jangka, sebaiknya berujung pipih dan tajam agar
menghasilkan garis yang baik. Bila kita menggunakan mata rapido pada ujung jangka, kita perlu
menambahkan
konektor (penghubung mata rapido dengan kaki jangka). Mata rapido yang digunakan disesuaikan
dengan ketebalan garis yang akan digambarkan.

Gambar 7. Jangka (sumber : https://aristostationery.com/)


g. Penggaris
Merupakan sebuah alat ukur yang dipakai untuk mengukur besaran Panjang. Penggaris dapat
terbust dari kayu, plastik dan besi. Berikut jenis dan kegunaan penggaris.
a) Penggaris siku
Penggaris digunakan untuk membuat garis-garis yang horizontal dan garis miring lainnya,
dengan jalan kita tarik sepanjang salah satu sisi-sisi dari segitiga, di dalam menggambar teknik
diharuskan menggunakan sepasang segitiga secara bersamaan.
b) Penggaris lengkung/mal dan sablon
Fungsi penggaris lengkung/mal dan sablon sebagai alat bantu untuk menggambar atau untuk
mempercepat proses penggambaran garis lengkungan ataupun berbagai macam bentuk-bentuk
dan seterusnya sablon berfungsi untuk membuat huruf dan angka. Mal bentuk adalah alat bantu
yang digunakan untuk menggambar bentuk-bentuk tertentu seperti segitiga, persegi, lingkaran,
dan lain-lain. Ada juga jenis mal yang membantu untuk membuat huruf dan angka. Pada
penggunaan mal lengkung yang tidak teratur diharapkan menggunakan 3 titik pedoman agar
hasil lengkungannya sesuai dengan bentuk yang diharapkan. Penggaris/Mal lengkung biasanya
digunakan untuk menggambar proyeksi atau perspektif dari suatu benda yang melengkung (yang
tidak mempunyai radius tertentu).

Gambar 8. Mal bentuk dan mal kurva (sumber :


http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/)

h. Busur derajat
Busur derajat adalah salah satu alat ukur yang biasanya dibuat dari aluminium atau plastik.
Busur derajat dilengkapi dengan garis-garis pembagi dari 0° sampai dengan 180°. Alat ini bisa
digunakan untuk mengukur sudut.
Gambar 9. Busur derajat
(sumber : https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/)
Dalam perkembangan teknologi seperti sekarang menggambar mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Sekarang menggambar dapat dilakukan dengan komputer dengan spesifikasi
tertentu. Gambar dengan komputer sering disebut dengan istilah CAD (Computer Aided Design)
yang memungkinkan menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi.
Software yang biasa dipakai dalam pembuatan gambar teknik antara lain :
a) AutoCAD
b) Solid work
c) Google sketch up
d) 3DS Max
e) Archi CAD
f) Microsoft Visio
g) ANSYS Mechanical
h) Dll.
Dengan adanya software tersebut maka dalam menggambar akan lebih cepat dan efisien, bahkan
dalam menggambar dapat berupa modeling 3 dimensi dan animasi.

Peralatan Alat Ukur


Alat-alat yang digunakan pada survey pengukuran meliputi alat ukur sederhana, alat ukur optik
dan alat ukur eletronik.
a. Alat ukur sederhana
1) Pita ukur atau meteran
Disebut sederhana karena menggunakan alat ini sangat mudah dan sederhana, serta menggunakan
satu macam ukuran saja. Alat ukur pertama adalah meteran. Meteran atau pita ukur biasanya
berbentuk seperti pita yang memiliki panjang tertentu. Meteran juga bisa disebut dengan rol meter,
karena saat disimpan atau dalam keadaan tidak digunakan, meteran akan digulung atau dirol.
Meteran mempunyai spesifikasi antara lain :
(1) Satuan ukuran yang digunakan
Ada 2 satuan ukuran yang biasa digunakan, yaitu satuan Inggris (inch, feet, yard) dan satuan
metrik (mm, cm, m)
(2) Satuan terkecil yang digunakan mm atau cm, inch atau feet
(3) Daya muai, yaitu tingkat pemuaian akibat perubahan suhu udara
(4) Daya regang, yaitu perubahan panjang akibat tegangan atau tarikan
(5) Penyajian angka nol.
Angka atau bacaan nol pada meteran ada yang dinyatakan tepat di ujung awal meteran dan ada pula
yang dinyatakan pada jarak tertentu dari ujung awal meteran. Daya muai dan daya regang meteran
dipengaruhi oleh jenis meteran, yang dibedakan berdasa-kan bahan yang digunakan dalam
pembuatannya.
Jenis Meteran
(1). Pita ukur dari kain (Metalic cloth)
Meteran ini terbuat dari kain linen dan ayaman kawat halus dari tembaga atau kuningan.
Sifat alat ini adalah :
● Fleksibel
● Mudah rusak
● Pemuaian besar, sehingga ketelitiannya rendah
(2). Pita Ukur Baja (Steel tape), terbuat dari bahan baja
Sifat alat ini adalah :
● Agak kaku
● Tahan lama
● Tahan air
● Pemuaian lebih kecil , sehingga ketelitiannya tergolong agak teliti
(3). Pita Ukur Baja Aloy (Steel alloy), terbuat dari campuran baja dan nikel
Sifat meteran ini adalah :
● Hampir tidak dipengaruhi suhu, pemuaianya hanya 1/3 dari meteran
baja, jadi alat ini lebih teliti
● Tahan lama dan tahan air

Cara Menggunakan
Cara menggunakan alat ini relatif sederhana, cukup dengan merentangkan meteran ini dari ujung
satu ke ujung lain dari objek yang diukur. Namun demikian untuk hasil yang lebih akurat cara
menggunkan alat ini sebaiknya dilakukan sebagai berikut:
(1) Lakukan oleh 2 orang
(2) Seorang memegang ujung awal dan meletakan angka nol meteran di titik yang pertama
(3) Seorang lagi memegang rol meter menuju ke titik pengukuran lainnya, tarik meteran selurus
mungkin dan letakan meteran di titik yang dituju dan baca angka meteran yang tepat di titik
tersebut.
Gambar 9 : Pita ukur atau Meteran
(sumber : https://nadibogorterestris.blogspot.com/)

2) Kompas
Alat ukur tanah sederhana yang kedua adalah Kompas. Kompas adalah suatu alat berbentuk bulat
yang terdiri dari sebuah jarum dan lingkaran.
Kegunaan utama atau yang umum dari kompas adalah untuk menentukan arah mata angin
terutama arah utara atau selatan sesuai dengan magnit yang digunakan. Kegunaan lain yang juga
didasarkan pada penunjukkan arah utara atau selatan adalah
a) penentuan arah dari satu titik/tempat ke titik/tempat lain, yang ditunjukkan oleh besarnya sudut
azimut, yaitu besarnya sudut yang dimulai dari arah utara atau selatan, bergerak searah jarum jam
sampai di arah yang dimaksud,
b) mengukur sudut horizontal dan
c) membuat sudut siku-siku.
Jenis Kompas
Secara garis besar dapat dikelompokan kedalam 2 jenis, yaitu :
a) Kompas tangan, yaitu kompas yang pada saat digunakan cukup dipegang dengan tangan
b) Kompas statif, yaitu kompas yang pada saat digunakan perlu dipasang pada kaki tiga atau statif.
Salah satu contoh kompas ini adalah Kompas Bousol.

Gambar 10. Kompas (sumber : https://tokogeologist.com/)

Cara Menggunakan
Cara menggunakan kompas untuk menentukan arah ke suatu tujuan dibedakan sesuai dengan jenis
kompas yang dipakai, yaitu :
a) Untuk kompas tangan
(1) Alat cukup dengan dipegang tangan di atas titik pengamatan
(2) Atur agar alat dalam keadaan mendatar agar jarum dapat bergerak dengan bebas. Kalau alat ini
dilengkapi dengan nivo atur gelembung nivo ada di tengah
(3) Baca angka skala lingkaran yang menuju arah/titik yang dimaksud.
b) Untuk kompas statif
(1) Kompas yang sudah dipasang di atas statif didirikan diatas titik awal/pengamatan
(2) Atur agar kompas dalam keadaan mendatar agar jarum dapat bergerak dengan bebas. Kalau
alat ini dilengkapi dengan nivo atur gelembung nivo ada di tengah.
(3) Arahkan alat bidik/visir ke arah yang dituju. Baca angka skala lingkaran yang menuju arah
tersebut
C. Asesmen
Asesment Diagnostik Non Kognitif
Nama :
Kelas :
No Pertanyaan Iya Tidak
1. Apakah kamu senang belajar di rumah?
2. Apakah kamu menyukai bekerja dalam
kelompok?
3. Apakah kamu bersemangat untuk belajar
materi ini?
4. Apa harapanmu setelah mempelajari
materi ini?
5. Siapa yang membantumu jika kamu
memiliki kesulitan dalam belajar?
Tindak Lanjut
a. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak berdiskusi empat mata.
b. Menentukan tindak lanjut dan mengkomunikasikan dengan siswa serta orangtua jika diperlukan.

Asesment Diagnostik Kognitif


Nama :
Kelas :
1. Apakah yang dimaksud dengan bangunan?
2. Hitunglah soal berikut 100 cm = …. m
3. Apakah yang dimaksud dengan green building?
4. Apakah yang dimaksud dengan sustainable building?
5. Apakah yang dimaksud dengan lampu hemat energi?
6. Apakah yang dimaksud dengan penghijauan?
7. Bagaimana cara melakukan penghijauan?
8. Bagaimana cara mengolah sampah yang baik?
9. Apakah yang dimaksud lubang biopori?
10. Apakah yang dimaksud produk ramah lingkungan?
Tindak Lanjut
Setelah semua murid menyelesaikan asesmen, gunakan contoh tabel di bawah ini untuk:
Melakukan penilaian untuk masing-masing murid, dengan memberikan nilai 1 apabila jawaban benar,
dan nilai 0 apabila jawaban salah. Jadi, seorang murid yang bisa menjawab dengan benar 10 soal akan
mendapatkan nilai 10. Menghitung rata-rata kelas, dengan menambahkan nilai total semua murid, dan
membagi dengan jumlah murid yang mengikuti asesmen awal.

Portopolio (pertemuan 4)
1. Tugas Portopolio :
Buatlah laporan hasil pengukuran sesuai dengan format yang sudah disediakan
a. Menghitung jarak slag
b. Menghitung beda tinggi
c. Menghitung beda tinggi rata-rata
d. Menghitung koreksi
e. Menghitung tinggi titik
f. Pada akhir laporan lakukan analisa materi dengan menuliskan masalah yang sering ditemui pada
proses mengukuran dan analisa data.
2. Ketentuan tugas :
a. Materi dilengkapi dengan sumber dari media internet atau buku sumber lainya
b. Menuliskan daftar pustaka di akhir laporan
c. Ringkasan materi dibuat berurut sesuai dengan ketentuan yang sudah diberikan.
d. Laporan dibuat pada kertas A4 di hekter tanpa dijilid
e. Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya dengan memasukan ke dalam map portofolio
masing-masing

Rumusan penilaian :
Nilai = (total skor perolehan/total skor ) x 100
Total Skor = 20, diperoleh dari skor maksimal (4) dikali jumlah kriteria
penilaian (5)

Situbondo, 2 September 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. MOEDJI PRIHADI, MM.Pd ROVITA IKA PURWANINGSIH, S.Pd


Pembina Tk. I NIPPPK. 19970330 202221 2 010
NIP. 19630130 198403 1 004

Anda mungkin juga menyukai