Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. SASARAN
D. RUANG LINGKUP
E. BATASAN OPERASIONAL

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
C. JADWAL KEGIATAN

BAB III STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG
B. STANDAR FASILITAS

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
B. METODE
C. LANGKAH KEGIATAN

BAB V LOGISTIK

BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN ATAU PROGRAM

BAB VII KESELAMATAN KERJA

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU

BAB IX PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demam berdarah dengue ( DBD ) masih merupakan masalah kesehatan
masyarkat dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi.Jumlah kasus
yang dilaporkan cenderung meningkat dan daerah penyebaranyabertambah
luas.Kerugian sosial yang terjadi antara lain karena menimbulkan kepanikan
dalam keluarga,kematian anggota keluarga,dan berkurangnya usia harapan
penduduk.Dampak ekonomi langsung pada penderita DBD adalah biaya
pengobatan,sedangkan dampak ekonomi tidak langsung adalah kehilangan
waktu kerja,waktu sekolah dan biaya lainya yang di kelurkan selain untuk
pengobatan seperti transportasi dan akomodasi selama perawatan penderita.
Sejak pertama di temukan penyakit DBD di indonesia ( Surabaya dan
Jakarta ) pada tahun 1968,jumlah kasus cenderung meningkat dan daerah
penyebaranya bertambah luas, sehingga pada tahun 1994 DBD telah tersebar
ke seluruh propinsi di indonesia.Pada tahun 1968 jumlah kasus yang dilaporkan
sebanyak 58 kasus dengan kematian 24 orang,sedangkan dalam 5 tahun
terakhir ( 1997-2001 ) jumlah rata-rata kasus di laporkan sebanyak 40.880
kasus dengan rata-rata kematian 702 orang sertiap tahunnya.Pada tahun yang
sama setiap 100.000 penduduk,20-21 orang di antarnya penderita DBD dan
setiap 100 penderita,rata-rata yang meninggal sebanyak 1-2 orang.
Kejadian Luar Biasa ( KLB ) wabah masih sering terjadi di berbagai
daerah di Indonesia.Pada tahun 1998 terjadi KLB dengan jumlah penderita
sebanyak 72.133 orang dan merupakan KLB terbesar sejak kasus DBD pertama
kali di temukan di indonesia dengan 1.411 kematian ( CFR=2% ).

B. Tujuan Pedoman
Untuk menurunkan populasi nyamuk penularan demam berdarah dengue
( Aedes Aegypti ) serta jentiknya dengan meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue ( PSN DBD )
melalui juru pemantau jentik ( Jumantik ).

C. Sasaran Pedoman
Sasaran Gerakan PSN-DBD adalah agar semua kelurga dan pengolahan
Tempat Umum melaksanakan PSN-DBD sera menjaga kebersihan di lingkungan
masing-masing ,sehingga bebas dari jentik nyamuk Aedes Aegypti. Selain itu
melalui gerakan ini, semua kelurga juga di harapkan untuk :
1. Melakukan konsultasi ( memeriksakan ) kepada petugas kesehatan jika ada
anggota kelurga yang sakit dan diduga menderita penyakit DBD, karena
penderita penyakit ini perlu segera mendapat pertolongan
2. Melaporkan kepada Kepala RT/Kelurahan, jika ada anggota keluarga yang
menderita penyakit DBD,agar dilakukan penggerakan masyarakat di
sekitarnya guna mencegah meluasnya penyakit ini.
3. Membuat kelancaran penanggulangan kejadian penyakit DBD yang
dilakukan oleh petugas kesehatan

D. Ruang Lingkungan Pedoman


Ruang lingkup pedoman ini meliputi pelaksanaan pelayanan kesehatan
lingkungan baik di dalam gedung maupun di luar gedung di wilayah kerja Puskesmas
Sei Baung yaitu di Kecamatan Ilir Barat 1 yang meliputi 2 Kelurahan yaitu : Kelurahan
Demang Lebar Daun dan 26 Ilir D.1.

E. Batasan Operasional
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dari upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,dengan lebih nguutamakan upaya
promotif dan preventif tanpa mengabaikan yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Pelayanan kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkai kegiatan yang
di tujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek
fisik,kimia,biologis,maupun sosial guna mencegah penyakit dan atau gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.
Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan
untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan,baik secara langsung maupun
tidak langsung di Puskesmas.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Jenis/kualifikasi dan jumlah tenaga Kesehatan Lingkungan (Sanitarian) di
Puskesmas Sei.Baung Palembang adalah sebagai berikut :

No. Jenis Tenaga Kualifikasi Kondisi Di


Puskesmas
1. Penanggung Jawab (Dokter) 1 Orang 1
2. Tenaga Teknis Akedemi 1 Orang 2
Kesehatan Lingkungan (D3)

B. Distribusi Ketenagaan
Tenaga Kesehatan yang ada di Puskesmas Sei.Baung Palembang
berdasarkan standar ketenagaan Permenkes No.75 tahun 2014

No. Jenis tenaga Standar Menurut Kondisi di


Permenkes Puskesmas
No.75/2014

1 Dokter atau Dokter Layanan 1 3


Primer
2 Dokter Gigi 1 1
3 Perawat 5 5
4 Bidan 4 12
5. Tenaga Kesehatan Masyarakat 2 3
6. Tenaga Kesehatan 1 2
Lingkungan
7. Ahli Teknologi laboratorium 1 2
medik
8. Tenaga Gizi 1 1
9. Tenaga Kefarmasian 1 3
10. Tenaga Administrasi 3 0
11. Pekarya 2 1
C. Jadwal Kegiatan
A. Pengaturan Kegiatan
Upaya kesehatan lingkungan dilakukan bersama oleh pemegang program
dalam kegiatan lokal karya mini bulanan maupun tribulan/lintas sector dengan
persetujuan kepala puskesmas.
B. Jadwal Kegiatan
Upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu 1 tahun, dan di breakdown
dalam jadwal kegiatan bulanan dan koordinasi setiap pada awal bulan
sebelum pelaksanaan jadwal.
C. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan di
koordinasikan oleh kepala puskesmas Sei Baung.

No Kegiatan BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Klinik Sanitasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Pelayanan dan pembinaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kesehatan Tempat – tempat
umum ( TTU )

3. Pelayanan dan pembinaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


kesehatan Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM)
4. Pelayan dan Pembinaan √ √ √ √ √ √
kesehatan hasil produksi
industri rumah tangga (IRTP)
5. Pembuangan limbah medis √ √ √ √ √ √
6. Pendataan PHBS tatanan di √ √ √ √ √ √ √ √
Sekolah
7. Pendataan PHBS Kerja √ √ √ √ √ √
8. Pemantauan kualitas air √ √ √ √ √ √
minum (DAMIU)
9. Pengambilan sampel air √
minum
10 Pengambilan sampel √
makanan
11 Bimbingan Kader Jumantik √ √ √ √
12 Pemeriksaan Jentik Berkala √ √ √ √
13 Pembentukan Kader √ √
Jumantik kecil di sekolah
14 Pendataan PE Epidemiologi √ √ √ √
pada pasien DBD

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang Kesling


Koordinasi pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dilakukan oleh Ketua
Pokja UKM.
Tata ruang Promosi Kesehatan di Puskesmas Sei.Baung Palembang

2 3
1

7
5 4

6 6 6

Keterangangambar :
1. Pintumasuk / keluar 5. Piramida Gizi / Food Model
2. Meja Kerja Kesling 6. Jendela Kaca
3. Meja kerja Gizi 7. Lemari Promkes
4. MejaKerja Promkes 8. Lemari Gizi dan Kesling

B. Standar Fasilitas

No Fasilitas Fasilitas yang dibutuhkan Kondisi di Puskesmas


.
1. Ruang Ruang untuk konsultasi Ada
Konsultasi pelayanan kesehatan
lingkungan dan DBD
yang terintegrasi dengan
pelayanan kesehatan lain
2. Peralatan Senter 1 buah Ada
Form dan surat tugas
Obat abate
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan

Setelah rangkaian kegiatan awal tersebut di atas dilaksanakan maka


tugas pokja tingkat kelurahan adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan usaha-usaha agar “ 3 M “ kegiatan pokok gerakan PSN-DBD


di kelurahan ( Kunjungan Rumah Berkala ,kerja Bakti dan Penyuluhan
Kelompok ) dapat dilaksanakan secara teratur dan berkesenambungan
b. Pelatihan kader inti yang akan melakukan survai mawas diri dan membantu
pelaksanaan penggerakan PSN-DBD di tinggkat RT/Lingkungan
c. Survai mawas diri ( SDM ) di RT/Lingkungan untuk memperoleh data tentang
persebaran jentik nyamuk Aedes Aegypti serta pendapat masyarakat tentang
penyakit DBD dan pencegahan
d. Musyawarah masyarakat RT/Lingkungan untuk memperoleh kesepakatan
tentang kegiatan-kegiatan untuk mencegah penyakit DBD
e. Latihan kader Jumantik yang akan melaksanakan kunjungan rumah secara
berkala
f. Orientasi kepada tokoh masyarakat yang akan melaksanakan penyuluhan
kepada kelompok masyarakat

B. Metode
Metode pelaksanaan pelayanan kesehatan konseling DBD
1. Pemeriksaan Jentik Nyamuk Rumah Tangga dan di sekolah-sekolah
2. Pemeriksaan Tempat-tempat umum
3. Pemeriksaan Rumah makan dan Minuman
4. Pemeriksaan Depot Air Minum
5. Pemeriksaan tempat pembuangan Rumah Tangga

C. Langkah-langkah Kegiatan pelaksanaan DBD


1. Tata kerja/koordinasi jumantik dilapangan mengacu pada petunjuk
pelaksanaan dan petujuk teknis pemberantasan sarang nyamuk demam
berdarah dengue ( PSN DBD ) oleh jumantik dan ketentuan-ketentuan
lainnya yang berlaku di wilayah setempat maupun sistem yang berlaku
selama ini
2. Jumantik dapat berperan dalam kegiatan pencegahan dan pemberantasan
penyakit lainnya sesuai dengan kebutuhan dan prioritas masalah/penyakit
yang ada di wilayah kerjanya.
3. Interfensi kesehatan lingkungan misalnya pemberian bubuk abatesase pada
tempat penampungan air yang terbuka
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan logistik yang diperlukan dalam upaya kesehatan lingkungan di


sediakan oleh Dinas Kesehatan Palembang. Sedangkan untuk pembiayaan dalam
rangka upaya kesehatan lingkungan menggunakan anggaran dari penganggaran yang
diterima oleh Puskesmas Sei Baung. Diantaranyaa dari sumber anggaran bantuan
operasional kesehatan puskesmas (BOK).
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

Keselamatan sasaran kegiatan DBD Yaitu :


1. Manusia pelatuknya semakin besar penduduknya yang memiliki resiko penyakit
bawaan akan semakin sulit upaya meningkatkan derajat kesehatan
2. Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan dalam
meningkatkan derajat kesehatan dalam kehidupan di sekitar kita dapat kita
rasakan,daerah yang kumuh dan tidak dirawat biasanya banyak penduduknya
yang mengidap penyakit seperti gatal-gatal,DBD dan Infeksi Saluran Pernafasan
3. Perilaku faktor ini terutama di negara berkembang paling besar pengaruhnya
terhadap munculnya gangguan kesehatan atau maslah kesehatan masyarakat
tanpa di sertai perubahan tingkah laku.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Setiap kegiatan yang dilakukan,mulai dari persiapan pasien sampai selesai


dapat menimbulkan bahan atau resiko terhadap petugas.
Untuk mengurangi dan mencegah bahan yang akan terjadi,setiap pemegang
program harus mengerakan pekerjaannya dengan hati-hati mengenali bahan potensial
berbahaya dan penanggunganya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kegiatan tersebut merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja

N Indentifikasi Resiko Keselamatan Kerja Upaya Pencegahan


o Petugas
1 Pasien dengan gangguan lingkungan tidak - Menjaga lingkungan
kooperatif sampai dengan membahayakan diri di sekitar kita
sendiri bahkan petugas - Melakukan PSN
DBD dengan cara 3
M
- Dan memberikan
abatesase
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di monitor dan dievaluasi dengan


mengunakan indikator sebagai berikut :
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan dengan jadwal
2. Kesesuain petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metode yang di gunakan
4. Tercapainya indikator kinerja lingkungan
Permasalahan di bahas pada tiap pertemuan lokarya mini tiap bulan. Demi menjamin
tercapai dan terpeliharanya mutu dari waktu ke waktu,diperlukan bakuan mutu berupa
pedoman yang tertulis dan dapat di jadikan pedoman kerja bagi tenaga pelaksana.
1. Tiap pedoman yang di tunjukan memiliki pegangan yang jelas tentang apa
dan bagai mana prosedur untuk melakukan suatu aktifitas
2. Standar yang tertulis memudahkan prosedur pelaksanaan bagi tenaga
pelaksana baru yang akan mengerjakan suatu aktifitas
3. Kegiatan yang di laksankan mengikuti prosedur yang tertulis akan menjamin
konsistensi hasil yang di capai
4. Standar operasional prosedur dan instruksi kerja di buat oleh penanggung
jawab program
5. Audit internal di lakukan oleh tim audit
BAB IX
PENUTUP

Dari uraian pedoman ini dapat saya simpulkan bahwa dalam penyakit Demam
Berdarah dapat di artikan sebagai penyakit yang berbahaya.Dengan cara untuk
menanggulangi beberapa serotip dengue,dari kita mengetahuii beberapa serotip virus
dengue,dan kita mengetahui tahap-tahapnya,sumber penularan penyakit Deman
Berdarah ,Gejala-gejalanya dan cara melakukan pemeberantasan penyakit Demam
Berdarah Dengue dan kesadaran diri kita semua akan pentingnya kebersihan
lingkungan kita semuanya

Anda mungkin juga menyukai