MENGANALIS
MENUNTUT
ILMU
BY KELOMPOK 3
MENUNTUT ILMU ADALAH SUATU USAHA YANG
DILAKUKAN OLEH SESEORANG UNTUK MENGUBAH
HIDUP, TINGKAH LAKU DAN PERILAKU KE ARAH YANG
LEBIH BAIK. KARENA, PADA DASARNYA ILMU
MENUNJUKKAN JALAN MENUJU KEBENARAN SEKALIGUS
MENINGGALKAN KEBODOHAN.
MENUNTUT ILMU MEMILIKI ARTI IKHTIAR ATAU SEBUAH
USAHA DALAM MEMPELAJARI SEBUAH ILMU, BAIK ILMU
DUNIA MAUPUN ILMU AKHIRAT DENGAN TUJUAN AGAR
ILMU TERSEBUT DAPAT BERMANFAAT UNTUK DIRINYA
DAN JUGA UNTUK ORANG LAIN.
KEWAJIBAN
Menuntut ilmu dalam agama islam hukumnya adalah wajib. Bahkan wahyu pertama yang diterima
oleh Rasulullah SAW. adalah perintah untuk membaca atau belajar. Yaitu terdapat pada surah:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia juga yang telah
menciptakan antara manusia dari segumpal darah. Bacalah, serta Tuhanmulah Yang Mahamulia.
Yang mengajarkan (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya,”
(Q.S. al-‘Alaq/96:1-5).
Dalam ayat tersebut, ada sejumlah kata yang menguatkan perintah dalam belajar serta menuntut
ilmu yaitu ‘Bacalah’, ‘Yang mengajar dengan pena’, serta ‘Mengajarkan apa yang tidak diketahui’.
Menuntut ilmu tidak akan dibatasi untuk para laki-laki saja, karena para wanita pun memiliki hak
yang sama dalam menuntut ilmu.
DALIL NAQLI
َ َّْللاُْلَهُْ ِب ِه
ْط ِريقًاْ ِإلَىْال َج َّن ِة َّ لَْ س َّه
َ ْسْ ِفي ِهْ ِعل ًما َ ْسلَ َك
ُ ط ِريقًاْ َيلت َِم َ َْو َمن
Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari
ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju
surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
َـان ِم َن ا ْل ُم ْؤ ِمنُ ْو َن ِليَ ْن ِف ُر كَافّةً فَلَ ْوالَنَفَ َر ِم ْن ُك ِّل فَ ِرقَ ٍة ِم ْن ُه ْم َطائِفَةً ِليَتَفَقّ ُهوأ فِى ال ّدي ِْن َو ِليُ ْنذ ُِر ْوا
َ َو َما ك
قَ ْو ُم ُه ْم اِذأ َر َجعُ ْو اِلَي ِْه ْم يَحْ ذَ ُر ْو َن
“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu selamanya pergi (perang).
Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk
memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada
kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.” (Q.S.
At-Taubah (9): 122)