Anda di halaman 1dari 7

ABSTRAK

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU TINDAK PIDANA PERUSAKAN SEPEDA MOTOR

Justicia Tessalonika Panjaitan


Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung
Jl. Z.A PagarAlam No. 26 Labuhan Ratu, Bandar Lampung 35142

Tindakan perusakan terhadap barang dalam hal ini adalah sepeda motor merupakan salah satu bentuk
dari pelanggaran hukum, di mana diatur pada Pasal 406 ayat (1) KUHpidana. Permasalahan adalah
bagaimana pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku tindak pidana perusakan sepeda motor dan
bagaimana pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan terhadap pelaku tindak pidana perusakan
sepeda motor. Pengumpulan data berdasarkan studi kepustakaan dan studi lapangan, sedangkan
pengolahan data dilakukan dengan metode editing, klasifikasi dan sistematisasi data, selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian terlihat bahwa pertanggungjawaban
pidana terhadap pelaku tindak pidana perusakan sepeda motor telah terbukti secara sah dan
menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana perusakan dan menjatuhkan pidana kepada para
Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara masing-masing selama 1 (satu) tahun dan dasar
pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan terhadap pelaku tindak pidana perusakan sepeda antara
lain alat bukti, keterangan saksi, keterangan ahli, dakwaan dan tuntutan Jaksa Penuntut Umum, unsur-
unsur yang memenuhi dalam Dakwaan Jaksa, serta hal-hal yang memberatkan dan meringankan dalam
diri terdakwa.

Kata Kunci: Pertanggungjawaban Pidana; Tindak Pidana; Perusakan Sepeda Motor.

I. Pendahuluan menggunakan lagi barang miliknya. Selain itu


barang yang telah dirusak merupakan sesuatu
a. Latar Belakang yang bernilai bagi pemiliknya, dengan terjadinya
perusakan sepeda motor ini sangat mengganggu
Tindakan pidana merupakan suatu perbuatan ketenangan pemilik barang. Perbuatan merusak
melawan/melanggar hukum yang telah barang milik orang lain merupakan suatu
ditentukan. Hukum yang telah ditentukan kejahatan. Setiap kejahatan atau pelanggaran
terdapat dalam Kitab Undang-Undang Hukum yang terjadi tidak hanya dilihat dari sudut orang
Pidana (selanjutnya disingkat KUHP). yang melakukan kejahatan, akan tetapi dalam
Penghancuran dan perusakan sepeda motor kasus-kasus tertentu juga dapat dilihat dari sudut
merupakan salah satu perbuatan pidana yang korban sebagai orang yang dirugikan dalam
termuat dalam Kitab Undang-Undang Hukum tindak pidana tersebut.
Pidana (KUHP). Tindakan ini terdapat
beberapa unsur, macam-macam, dan Salah satu tindak pidana yang diatur dalam
sanksinya, perbuatan melawan hukum ini KUHP yaitu penghancuran atau perusakan
mempunyai nilai risiko yang tinggi, sepeda motor yang diatur dalam Buku Kedua
disamping masa hukum penjaranya (sanksi) (Kejahatan) Bab XXVII yang berkepala
juga mempunyai akibat yang fatal menghancurkan atau merusakkan barang yang
dikarenakan penghancuran dan perusakan mencakup Pasal 406 sampai dengan Pasal 412.
dapat merugikan orang lain yang telah Dalam pasal-pasal tersebut diatur berbagai
menjadi korbannya. macam tindak pidana yang secara umum dapat
disebut tindak pidana menghancurkan atau
Pada dasarnya, perusakan sepeda motor milik merusakkan barang. Salah satu di antaranya,
orang lain sangat merugikan pemilik barang, yaitu tindak pidana yang paling pertama-tama
baik barang yang dirusak tersebut hanya akan dicari dan dipelajari jika terjadi tindakan
sebagian saja atau seluruhnya, sehingga menghancurkan atau merusakkan barang, yaitu
pemilik barang tersebut tidak dapat tindak pidana (delik) yang diatur dalam Pasal 406

1
ayat (1) KUHP yang dapat disebut tindak fiber yang terpasang di bagian depan sepeda
pidana perusakan sepeda motor biasa atau motor milik saksi korban Taufik.
tindak pidana perusakan sepeda motor dalam
bentuk pokok. Atas perbuatan para terdakwa tersebut, maka para
terdakwa dinyatakan bersalah melakukan tindak
Pasal 406 ayat (1) KUHP ini menentukan pidana perusakan sepeda motor sebagaimana
bahwa: barangsiapa dengan sengaja dan dimaksud dalam Pasal 406 ayat (1) KUHP dan
dengan melawan hukum membinasakan, majelis hakim dalam pertimbangannya
merusak, membuat sehingga tidak dapat menyatakan bahwa menyatakan Terdakwa 1.
dipakai lagi atau menghilangkan sesuatu Ryan Dwi Saputra Bin Agus Eka Yanto dan
barang yang sama sekali atau sebagiannya Terdakwa 2. Fandi Ardiansyah Alias Ivan Bin
kepunyaan orang lain, dihukum penjara Agus Eka Yanto telah terbukti secara sah dan
selama-lamanya 2 (dua) tahun 8 (delapan) meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. turut serta melakukan perusakan, sebagaimana
4500,- (empat ribu lima ratus rupiah). dalam dakwaan alternatif Kedua dan
menjatuhkan pidana kepada Para Terdakwa, oleh
Pasal 406 ayat (1) KUHP ini melindungi harta karena itu dengan pidana penjara masing-masing
kekayaan orang dari tindakan-tindakan berupa selama 1 (satu) tahun.
penghancuran, perusakan, membikin tak
dapat dipakai, atau menghilangkannya, dari b. Permasalahan
orang lain yang tidak berhak berbuat
demikian. Untuk itu ketentuan ini telah Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka
menyediakan ancaman pidana penjara permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini
maksimum 2 tahun 8 bulan bagi orang yang adalah:
menghancurkan, merusakkan, membikin tak 1) Bagaimana pertanggungjawaban pidana
dapat dipakai, atau menghilangkan barang terhadap pelaku tindak pidana perusakan
orang lain. Tetapi dalam kenyataan masih saja sepeda motor?
terjadi tindakan-tindakan perusakan sepeda 2) Bagaimana pertimbangan hakim dalam
motor dalam kehidupan masyarakat sehari- penjatuhan putusan terhadap pelaku tindak
hari. Hal ini menimbulkan pertanyaan pidana perusakan sepeda motor?
tentang pengaturan tindak pidana perusakan
sepeda motor dalam Pasal 406 ayat (1) KUHP c. Metode Penelitian
untuk melihat apakah rumusannya ada
kemungkinan menimbulkan kesulitan dalam Rangkaian data yang telah tersusun secara
penerapan Pasal 406 ayat (1) KUHP. sistematis menurut klasifikasinya kemudian
diuraikan dan dianalisis secara yuridis kualitatif,
Perusakan sepeda motor kerap terjadi di yakni dengan memberikan pengertian terhadap
lingkungan sekitar kita, seperti halnya pada data yang dimaksud menurut kenyataan yang
kasus perusakan yang tertuang dalam Putusan diperoleh di lapangan dan disusun serta diuraikan
Nomor 691/Pid.B/2021/PN.Tjk, ini dalam bentuk kalimat per kalimat. Selanjutnya
merupakan salah satu kasus tindak pidana dari hasil analisis tersebut diinterpretasikan ke
merusak barang berupa sepeda motor. dalam bentuk kesimpulan yang bersifat deduktif
Kronologis terjadinya tindak pidana yang merupakan jawaban permasalahan
perusakan sepeda motor, yaitu di depan Toko berdasarkan hasil penelitian.
Barbershop XO Stars dengan cara Terdakwa
II Fandi Ardiansyah menusukan pisau yang II. Pembahasan
sudah dibawa ke jok sepeda motor Yamaha
1. Pertanggungjawaban Pidana Terhadap
N-Max warna putih Nomor Polisi BE 6935
Pelaku Tindak Pidana Perusakan Sepeda
IS, sedangkan Terdakwa I Ryan Dwi Saputra
Motor
membawa batu sambil berjalan ke dalam toko
dan di depan toko Terdakwa I Ryan Dwi
Pertanggungjawaban seseorang yang melakukan
Saputra langsung memukul tameng berbahan
tindak pidana khususnya tindak pidana perusakan

2
sepeda motor, bahwa di dalam KUHP, secara melakukan tindakan persiapan dalam rangka
umum ditentukan dengan cara negatif, yaitu melakukan penuntutan dengan jalan mempelajari
dalam ketentuan mengenai pengecualian dan meneliti apakah orang atau benda yang
hukuman. Pengecualian hukuman itu sendiri tersebut dalam hasil penyidikan telah sesuai atau
berarti bahwa orang yang melakukan tindak telah memenuhi syarat pembuktian. Sebelum
pidana, tidak dijatuhi hukuman atau menyusun surat tuntutan pidana harus
dikecualikan dari hukuman. Hal ini mempertimbangkan unsur-unsur mana yang
didasarkan pada alasan-alasan tertentu, terbukti dan unsur-unsur mana yang tidak
dengan adanya alasan-alasan tertentu ini terbukti, sehingga ia dapat menentukan
hukuman pidana seseorang menjadi tuntutannya apakah akan dituntut pemidanaan,
hapus/ditiadakan walaupun sebenarnya ia pelepasan dari semua tuntutan ataupun
telah terbukti melakukan suatu tindak pidana. pembebasan.

Pertanggungjawaban pelaku tindak pidana Shinta Indriana menambahkan bahwa terkait


perusakan sepeda motor dilakukan melalui dengan pertanggungjawaban pelaku tindak
proses penyelesaian tindak pidana, dengan pidana perusakan sepeda motor, maka Jaksa
diajukannya seseorang di muka pengadilan Penuntut Umum menyusun dakwaan alternatif
untuk mempertanggungjawabkan yang berbunyi bahwa perbuatan Terdakwa
perbuatannya yang kemungkinan akan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
berakhir dengan putusan pidana, lepas dari Pasal 170 ayat (1) KUHP dan Pasal 406 ayat (1)
segala tuntutan hukum ataupun pembebasan KUHP. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap
adalah karena adanya indikasi atau penunjuk pelaku tindak pidana perusakan sepeda motor
bahwa seseorang tersebut telah melakukan yaitu:
suatu perbuatan yang dituduhkan kepadanya. a. Menyatakan terdakwa I. Ryan Dwi Saputra
Proses penyelesaian tindak pidana tindak Bin Agus Eka Yanto dan terdakwa II. Fandi
pidana perusakan sepeda motor dimulai Ardiansyah Alias Ivan Bin Agus Eka Yanto
dengan melakukan penyelidikan dan terbukti secara sah dan meyakinkan
penyidikan. Hasil penyidikan dituangkan ke melakukan tindak pidana turut serta
dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yaitu melakukan pengerusakan sebagaimana diatur
untuk mengetahui kronologis peristiwa pidana dan diancam pidana Pasal 406 ayat (1) Jo
yang dilakukan oleh pelaku. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP dalam surat
dakwaan Kedua.
Pertanggungjawaban pelaku tindak pidana b. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa I.
perusakan sepeda motor merupakan suatu Ryan Dwi Saputra Bin Agus Eka Yanto dan
perbuatan yang harus dipertanggungjawabkan terdakwa II. Fandi Ardiansyah Alias Ivan
yang telah dilakukan, yaitu perbuatan yang Bin Agus Eka Yanto dengan Pidana Penjara
tercela oleh masyarakat dan itu masing-masing selama 1 (satu) Tahun dan 3
dipertanggungjawabkan oleh pembuatnya (tiga) Bulan dikurangi selama mereka
dengan kata lain kesadaran jiwa orang yang terdakwa ditahan sementara dengan perintah
dapat menilai, menentukan kehendaknya agar mereka terdakwa tetap ditahan.
tentang perbuatan tindak pidana yang c. Menyatakan barang bukti berupa 3 (tiga)
dilakukan berdasarkan putusan yang Buah pecahan tameng berbahan fiber yang
berkekuatan hukum tetap. Adanya terpasang dibagian depan sepeda motor
pertanggungjawaban pidana harus jelas Yamaha N-Max BE 6935 IS, 1 (satu) buah
terlebih dahulu siapa yang dapat pecahan mika lampu dengan sepeda motor
dipertanggungjawabkan. Ini berarti harus Honda Beat BE 4075 BK, dikembalikan
dipastikan siapa pembuat suatu tindak pidana. kepada saksi korban dan buah flashdisk
berisikan rekaman camera CCTV, tetap
Setelah menerima hasil penyidikan dari terlampir dalam berkas perkara.
Kepolisian berupa pelimpahan perkara yaitu d. Menetapkan supaya terdakwa dibebani
Berita Acara Pemeriksaan, alat bukti dan biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu
tersangka, langkah-langkah yang ditempuh rupiah)
oleh Penuntut Umum adalah segera

3
Dasar adanya tindak pidana adalah asas Perbuatan pidana yang dilakukan oleh Terdakwa
legalitas sedangkan dasar dapat dipidananya Ryan Dwi Saputra Bin Agus Eka Yanto dan
pembuat adalah asas kesalahan. Ini berarti Terdakwa Fandi Ardiansyah Alias Ivan Bin Agus
bahwa pembuat tindak pidana hanya akan Eka Yanto menurut penulis hanya menunjuk
dipidana jika ia mempunyai kesalahan dalam kepada dilarangnya perbuatan, apakah orang
melakukan tindak pidana tersebut. Kapan yang melakukan perbuatan itu kemudian juga
seseorang dikatakan mempunyai kesalahan dipidana, tergantung pada soal apakah dia dalam
dalam melakukan tindak pidana tersebut dan melakukan perbuatan itu mempunyai kesalahan
kapan seseorang dikatakan mempunyai atau tidak, sebab di dalam hukum pidana berlaku
kesalahan merupakan hal yang menyangkut asas geen straf zoner schuld yang berarti tiada
masalah pertanggungjawaban pidana. pidana tanpa adanya kesalahan. Berdasarkan pada
Seseorang mempunyai kesalahan bilamana prinsip tersebut, maka penjatuhan pidana sebagai
pada waktu melakukan tindak pidana, dilihat wujud kesalahan yang dilakukan oleh terdakwa
dari segi kemasyarakatan ia dapat dicela oleh sudah tepat, karena nyata-nyata terdakwa
perbuatan tersebut. melakukan kesalahan dan dengan sengaja
melakukan tindak pidana.
Terkait dengan pertanggungjawaban pelaku
tindak pidana perusakan sepeda motor yang Pertanggungjawaban terhadap pelaku tindak
dilakukan oleh, maka diputus: pidana perusakan sepeda motor dinyatakan
a. Menyatakan Terdakwa 1. Ryan Dwi terbukti secara sah dan bersalah, karena
Saputra Bin Agus Eka Yanto dan perbuatan yang dilakukan oleh pelaku nyata-
Terdakwa 2. Fandi Ardiansyah Alias Ivan nyata bertentangan dan melanggar ketentuan
Bin Agus Eka Yanto telah terbukti secara hukum yang berlaku atau yang dikenal dengan
sah dan meyakinkan bersalah melakukan istilah delik. Delik merupakan kelakuan yang
tindak pidana turut Serta melakukan diancam dengan pidana, yang bersifat melawan
Pengrusakan, sebagaimana dalam hukum yang berhubungan dengan kesalahan dan
dakwaan alternatif Kedua dilakukan oleh orang yang mampu bertanggung
b. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa 1. jawab. Hal ini mengandung arti bahwa adanya
Ryan Dwi Saputra Bin Agus Eka Yanto kaitan psikis antara pelaku dan perbuatan, yaitu
dan Terdakwa 2. Fandi Ardiansyah Alias adanya unsur kesalahan yang dilakukan oleh
Ivan Bin Agus Eka Yanto, oleh karena itu pelaku, di mana pelaku dengan sengaja turut serta
dengan pidana penjara masing-masing menyuruh melakukan pengerusakan tanaman
selama 1 (satu) tahun kelapa sawit.
c. Menetapkan masa penangkapan dan
penahanan yang dijalani Terdakwa Unsur kesalahan yang melekat pada diri pelaku
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang pelaku tindak pidana perusakan sepeda motor
dijatuhkan yaitu dapat dipertanggungjawabkan oleh
d. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan. pembuatnya, adanya kaitan psikis antara pembuat
e. Menetapkan barang bukti berupa: 3 (tiga) dan perbuatan, yaitu adanya sengaja atau
Buah pecahan tameng berbahan fiber yang kesalahan, serta tidak adanya dasar peniadaan
terpasang dibagian depan sepeda motor pidana yang menghapuskan dapatnya
Yamaha N-Max BE 6935 IS, 1 (satu) dipertanggungjawabkan sesuatu perbuatan
buah pecahan mika lampu dengan sepeda kepada pembuat. Dapat dikatakan bahwa
motor Honda Beat BE 4075 BK, kesalahan mempunyai tanda sebagai hal yang
dikembalikan kepada saksi korban dan tercela yang pada hakikatnya tidak mencegah
buah flashdisk berisikan rekaman camera kelakuan yang bersifat melawan hukum.
CCTV, tetap terlampir dalam berkas Kemudian dijelaskan pula tentang hakikat tidak
perkara mencegah kelakuan yang bersifat melawan
f. Membebankan kepada Terdakwa untuk hukum di dalam perumusan hukum positif, di sini
membayar biaya perkara sebesar Rp berarti mempunyai kesengajaan dan kealpaan
2.000,00 (dua ribu rupiah) yang mengarah kepada sifat melawan hukum dan
kemampuan bertanggung jawab.

4
Atas dasar kemampuan bertanggung jawab putusan pidana diperlukan juga adanya barang
tersebut maka terdakwa terbukti bersalah dan bukti yang cukup antara lain 3 (tiga) Buah
dijatuhi hukuman, sedangkan di persidangan pecahan tameng berbahan fiber yang terpasang
tidak terdapat adanya bukti-bukti yang dapat dibagian depan sepeda motor Yamaha N-Max BE
dijadikan sebagai alasan pemaaf dan 6935 IS, 1 (satu) buah pecahan mika lampu
pembenar atas perbuatan terdakwa yang dapat dengan sepeda motor Honda Beat BE 4075 BK,
menghapuskan kesalahannya sebagaimana dikembalikan kepada saksi korban dan buah
dimaksud dalam Pasal 44 sampai dengan flashdisk berisikan rekaman camera CCTV.
Pasal 51 KUHP, maka terdakwa harus
bertanggung jawab atas perbuatannya, dan Dasar pertimbangan hakim dalam perkara ini
menjalani hukuman yang akan dijatuhkan didasarkan pada dakwaan dan tuntutan Jaksa
setimpal dengan perbautannya. Penuntut Umum. Dasar pertimbangan hakim
dalam perkara ini dapat dilihat dari unsur-unsur
Pertanggungjawaban pelaku tindak pidana dakwaan Jaksa Penuntut Umum. Dakwaan
perusakan sepeda motor dinyatakan terbukti Penuntut Umum dalam perkara ini antara lain
secara sah dan bersalah, karena perbuatan sebagai berikut:
yang dilakukan oleh pelaku nyata-nyata Pertama : Perbuatan Terdakwa diatur dan
bertentangan dan melanggar ketentuan hukum diancam pidana dalam Pasal 170 ayat
yang berlaku atau yang dikenal dengan istilah (1) KUHP.
delik. Delik merupakan kelakuan yang Kedua : Perbuatan Terdakwa diatur dan
diancam dengan pidana, yang bersifat diancam pidana dalam Pasal 406 ayat
melawan hukum yang berhubungan dengan (1) KUHP.
kesalahan dan dilakukan oleh orang yang
mampu bertanggung jawab. Hal ini Pertimbangan hakim dalam perkara ini sudah
mengandung arti bahwa adanya kaitan psikis tepat, hal ini terlihat bahwa hakim dalam
antara pelaku dan perbuatan, yaitu adanya menjatuhkan putusan harus berdasarkan alat
unsur kesalahan yang dilakukan oleh pelaku, bukti yang sah, hal ini dijelaskan dalam Pasal 183
di mana pelaku dengan sengaja melakukan KUHAP, bahwa Hakim tidak boleh menjatuhkan
pengerusakan rumah hingga tidak dapat pidana kepada seorang kecuali apabila dengan
dipergunakan kembali. sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia
memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak
2. Pertimbangan Hakim Dalam pidana benar-benar terjadi dan bahwa
Penjatuhan Putusan Terhadap Pelaku terdakwalah yang bersalah melakukannya.
Tindak Pidana Perusakan Sepeda Melihat alat bukti yang dihadirkan di persidangan
Motor dan dinyatakan sah menurut ketentuan undang-
undang yang berlaku, maka terdakwa dapat
Pertimbangan hakim sebenarnya tidak kalah dijatuhi pidana sesuai dengan perbuatan yang
pentingnya dibandingkan dengan bagian amar dilakukannya. Selain alat bukti, maka Majelis
putusan hakim dan justru bagian Hakim harus mengaitkan runtutan peristiwa yang
pertimbangan itulah yang menjadi roh dari terjadi dan membuktikannya berdasarkan
seluruh materi isi putusan, bahkan putusan keterangan saksi serta dikaitkan dengan unsur-
yang tidak memuat pertimbangan yang cukup unsur yang melekat dan memenuhi dakwaan
dapat menjadi alasan untuk diajukannya suatu Jaksa Penuntut Umum. Apabila semua unsur
upaya hukum baik itu banding maupun kasasi, terpenuhi, maka tidak ada alasan bagi Majelis
yang dapat menimbulkan potensi putusan Hakim untuk menuntut bebas terdakwa dari
tersebut akan dapat dibatalkan oleh jeratan hukum. Terdakwa telah didakwa oleh
pengadilan yang lebih tinggi. Penuntut Umum dengan dakwaan alternatif,
sehingga berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut
Pertimbangan hakim dalam penjatuhan di atas, maka majelis hakim akan memilih
putusan terhadap pelaku tindak pidana langsung dakwaan alternatif Keempat
perusakan sepeda motor yaitu didasarkan sebagaimana diatur dalam Pasal 406 ayat (1)
pada keterangan saksi-saksi dan keterangan KUHP, yang unsur-unsurnya adalah sebagai
terdakwa. Selain itu, maka dalam penjatuhan berikut:

5
1. Unsur barangsiapa Jaksa Penuntut Umum, unsur-unsur yang
2. Unsur dengan sengaja dan melawan memenuhi dalam Dakwaan Jaksa, serta hal-
hukum menghancurkan, merusakkan, hal yang memberatkan dan meringankan
membikin tak dapat dipakai atau dalam diri terdakwa. Kesemua aspek yang
menghilangkan barang sesuatu yang dipertimbangkan oleh Majelis Hakim tersebut
seluruhnya atau sebagian adalah milik pada dasarnya merupakan fakta hukum yang
orang lain terungkap di persidangan, baik aspek yuridis
maupun aspek non yuridis.
Bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal
406 ayat (1) KUHP telah terpenuhi, maka DAFTAR PUSTAKA
Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti
secara sah dan meyakinkan melakukan tindak 1. Buku
pidana pengerusakan sebagaimana
didakwakan dalam dakwaan alternatif kedua. Ahmad Rifai. 2010. Penemuan Hukum oleh
Hakim Dalam Persfektif Hukum
Bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim Progresif. Sinar Grafika, Jakarta.
tidak menemukan hal-hal yang dapat
menghapuskan pertanggungjawaban pidana, Barda Nawawi Arief. 2002. Kebijakan Hukum
baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan Pidana. Citra Aditya Bakti, Bandung.
pemaaf, maka Terdakwa harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya dan Lilik Mulyadi. 2006. Putusan Hakim Dalam
bahwa oleh karena Terdakwa mampu Hukum Acara Pidana. Citra Aditya Bakti,
bertanggung jawab, maka harus dinyatakan Bandung.
bersalah dan dijatuhi pidana.
Moeljatno. 2005. Asas-asas Hukum Pidana.
Bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa Rineka Cipta, Jakarta.
telah dikenakan penangkapan dan penahanan
yang sah, maka masa penangkapan dan Muladi dan Barda Nawawi Arief. 1998. Teori-
penahanan tersebut harus dikurangkan teori dan Kebijakan Pidana. Alumni,
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan dan Bandung.
oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan
terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang P.A.F. Lamintang. 1997. Dasar-dasar Hukum
cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa Pidana Indonesia. Citra Aditya Bakti,
tetap berada dalam tahanan. Bandung.
III. KESIMPULAN Pipin Saripin. 2000. Hukum Pidana di Indonesia.
Pustaka Setia, Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
pada Bab sebelumnya, maka dapat ditarik
Teguh Prasetyo. 2014. Hukum Pidana. Rajawali
kesimpulan sebagai berikut:
Pers, Jakarta.
1. Pertanggungjawaban pidana terhadap
pelaku tindak pidana perusakan sepeda
Wirjono Projodikoro. 2003. Azas-azas Hukum
motor telah terbukti secara sah dan
Pidana Indonesia. Refina Aditama,
menyakinkan bersalah melakukan tindak
Bandung.
pidana perusakan dan menjatuhkan pidana
kepada para Terdakwa oleh karena itu
2. Undang-Undang dan Peraturan Lainnya
dengan pidana penjara masing-masing
selama 1 (satu) tahun.
Undang-Undang Dasar Negara Republik
2. Dasar pertimbangan hakim dalam
Indonesia Tahun 1945 Hasil Amandemen.
penjatuhan putusan terhadap pelaku
tindak pidana perusakan sepeda motor
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 jo
antara lain alat bukti, keterangan saksi,
Undang-Undang Nomor 73 Tahun 1958
keterangan ahli, dakwaan dan tuntutan

6
tentang Pemberlakuan Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP).

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981


tentang Hukum Acara Pidana
(KUHAP).

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002


tentang Kepolisian Republik
Indonesia.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004


tentang Kejaksaan Republik
Indonesia.

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009


tentang Kekuasaan Kehakiman
Republik Indonesia.

Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2015


tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 27
Tahun 1983 jo Peraturan Pemerintah
Nomor 58 Tahun 2010 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana.

3. Sumber Lainnya

Imam Supomo. 1982. Kamus Hukum, Sinar


Grafika, Jakarta.

John M. Echols dan Hassan Shadily. 2004.


Kamus Bahasa Inggris-Indonesia,
Gramedia Pustaka, Jakarta.

W.J.S. Purwadarminta. 1998. Kamus Besar


Bahasa Indonesia, Alumni, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai