1. Kalimat deklaratif (berita); berisi kalimat yang memberitahukan sesuatu. Adapun jenis-jenis kalimat berita: - Kalimat berita kepastian. Contoh: Nenek akan datang dari Bandung besok pagi. - Kalimat berita pengingkaran. Contoh: Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu. - Kalimat berita kesangsian. Contoh: Bapak mungkin akan tiba besok pagi 2. Kalimat interogatif; berupa kalimat yang berisi pertanyaan (5W + 1H) 3. Kalimat imperatif (perintah); kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhir dengan tanda seru (!) dalam penulisannya. Sedangkan dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi. Adapun jenis-jenis kalimat perintah: - Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel –lah. Contoh: Gantilah bajumu! - Kalimat larangan, ditandai dengan kata jangan. Contoh: Jangan membuang sampah sembarangan! - Kalimat ajakan (persuasi), ditandai dengan kata silakan, mohon, tolong, mari, ayo 4. Kalimat harapan; kalimat yang berisi harapan atau keinginan (contoh: berharap, semoga, mudah-mudahan) 5. Konjungsi Bersyarat; kata hubung jika, kalau, apabila, bila 6. Konjungsi kausal; kata hubung yang menyatakan sebab, ditandai dengan kata sebab, karena, oleh karena itu.
B. Pola Penyajian Teks Negosiasi
1. Teks Dialog Teks dialog adalah teks hasil pembicaraan seseroang atau hasil percakapan 2. Teks Narasi Teks narasi adalah teks yang menyajikan serangkaian peristiwa secara kronologis. 3. Surat Negosiasi Surat negosiasi adalah surat yang berisi informasi tentang barang dagang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual untuk dikirimkan kepada calon pembeli.
Unsur-unsur Surat Negosiasi:
1. Kop Surat Fungsi Kop Surat: - Sebagai penunjuk alamat surat - Sebagai sumber informasi surat - Sebagai promosi barang dan jasa 2. Tanggal Surat 3. Nomor 4. Hal 5. Lampiran 6. Alamat Surat 7. Isi Surat - Kalimat Pembuka - Isi - Kalimat Penutup 8. Nama dan Gelar Pengirim Surat