Bentuk – bentuk surat ini dapat digunakan untuk tujuan atau fungsi penulisan surat secara
tertentu mau pun secara umum. Bentuk-bentuk surat diantaranya:
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Surat yang di tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
Surat yang ditulis dalam bentuk lurus pada dasarnya mirip dengan bentuk surat lurus penuh.
Perbedaan dari kedua jenis surat ini hanya terletak pada penempatan tanggal, salam penutup,
nama instansi, nama terang dan nama jabatan, dimana pada surat bentuk lurus diketik di sebelah
kanan atas.
Bagian-bagian surat dari Bentuk Lurus (Block Style atau Modified Block Style) :
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Surat yang di tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
Bentuk surat setengah lurus merupakan campuran antara bentuk surat lurus dan bentuk surat
lekuk. Dalam penulisan surat bentuk setengah lurus, pengetikan alamat suratnya sama dengan
bentuk surat lurus, sedangkan pada pengetikan isi suratnya sama dengan bentuk surat lekuk,
yakni di setiap alinea masuk lima hentakan.
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran
5. Hal
6. Surat yang di tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
Bentuk surat lekuk pada intinya ditulis hampir sama dengan bentuk surat setengah lurus.
Hanya saja, terdapat perbedaan yang terletak pada penulisan alamat tujuan yang bergerigi.
Pada baris pertama dari penulisna surat bentuk lekuk atau indented style, dimulai dari margin
kiri. Sedangkan untuk baris kedua dan seterusnya dimulai dengan menjorok sebanyak lima
hentakan.
Selain itu, untuk pengetikan tempat dan tanggal, salam penutup, nama dan jabatan diketik di
sebelah kanan sedangkan pada isi surat setiap pergantian alinea baru, pengetikannya masuk ke
dalam sebanyak lima hentakan.
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran/Hal
5. Hal/Lampiran
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
Bentuk surat menggantung dalam pengetikannya pada baris pertama setiap alinea, diketik di
sebelah kiri. Sedangkan kemudian, untuk baris berikutnya masuk lima spasi sampai pergantian
alinea. Bentuk Alinea Menggantung (Hanging Paragraph) merupakan bentuk surat dimana
Tubuh Surat memiliki alinea yang menggantung. Maksud dari alinea menggantung adalah
setelah alinea baru, baris berikutnya masuk lima spasi. Jadi setelah alinea pertama, alinea
berikutnya harus diberikan spasi sekitar 5 spasi. Biasanya bentuk surat ini ada pada kedinasan
tertentu.
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Lampiran/Hal
5. Hal/Lampiran
6. Surat yang di tujukan
7. Salam Pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
Bentuk surat resmi ini merupakan jenis surat yang sering dipakai oleh instansi – instansi
pemerintah untuk penulisan surat dinas. Format penulisan surat bentuk resmi, pada bagian
alamat diketik di sebelah kanan, sedangkan di bagian kiri diketik dengan nomor, lampiran dan
perihal.
Bentuk Resmi merupakan salah satu bentuk surat dari bagian-bagian surat resmi. Fungsional
dan Tujuan surat ini sama dengan bagian-bagian surat resmi. Namuhn jangan loupa untuk
membuat surat resmi selalu perhatikan garis tengah agar surat resmi tersebut terlihat rapih dan
di terima oleh instansi atau lembaga karena surat resmi ini sifatnya tidak main-main.
1. Kop Surat
2. Tanggal dibuatnya surat
3. Nomor Surat
4. Hal tentang Surat
5. Lampiran
6. Surat yang di tujukan
7. Salam pembukaan
8a. Pendahuluan isi surat
8b. Penjelasan isi surat
8c. Penutup isi surat
9. Salam Penutup
10. Nama jabatan
11. Tanda Tangan
12. Nama yang mendatangani
13. Tembusan
14. Halaman lampiran surat/Inisial
a. Kepala Surat (Instansi Surat)
b. Leher Surat (Identitas Surat)
c. Tubuh Surat (Penjelasan Isi Surat)
d. Kaki Surat (Sumber Surat)