A. REVIEW MATERI
Hijrah adalah perubahan dalam diri kita, dari kegelapan menuju cahaya, agar kita memeluk islam
secara kaffah. Mulai dari sekarang, niat yang lurus, niat harus total, gimana caranya kita
menjalankan semua perintah Allah.
- Luruskan niat
- Pilih lingkungan yang baik
- Mulai kebiasaan baik
Iptek bukanlah sebuah keharaman, tapi jika menjadikan kemajuan iptek sabagai standar
kebenaran adalah hal yang salah, karena Iptek jaiz aqli sesuai yang memanfaatkannya.
Babi saat ini sudah ditemukan banyak kebaikannya, keburukannya juga bisa dihapus oleh
manusia. Tapi apakah status keharaman babi berubah? ENGGAK. BABI TETAP HARAM.
Kenapa babi haram? Karena Allah maunya seperti itu. Standar kebenaran kita itu bukan
ilmu, bukan logika, tapi kemauan Allah.
“Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan
seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya! …” (QS Al-Hajj ayat 73)
Allah tau kita tidak suka sesuatu, tapi Allah menjelaskan, “Bisa jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”
Allah memerintahkan kita untuk menerapkan islam secara kaffah, tapi gimana mau total kalau
kita mengasumsikan berdasarkan perasaan. Jika pada akhirnya selalu perasaanlah yang kita
ikuti, lalu untuk apa ada agama yang Allah turunkan?
Perasaan ini akhirnya lebih lanjut digunakan manusia untuk mengklasifikasikan prediksi pada
perbuatan, seperti membunuh, berbohong, dan menghina perbuatan buruk. Sementara jujur,
rajin menabung, dan menggunakan parfum adalah perbuatan baik.
- Membunuh Diharamkan dalam islam “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuh), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar (QS Al-Isra
ayat 33)
Ada kedudukan dalam membunuh, tidak boleh membunuh jiwa yang Allah larang,
melainkan dengan alasan yang benar
Membunuh itu bukan baik atau buruk, semua disandarkan pada ketentuannya, yaitu
standar Allah
- Berbohong Gak semuanya buruk, ada kasus dimana berbohong itu dibolehkan atau
bahkan diwajibkan, yaitu ketika berperang, mendamaikan antar sesama, kepada pasangan
jika untuk kebaikan
- Riba Orang yang kembali (mengambil riba) kekal di neraka
- Menghina Bisa baik atau buruk, Rasulullah memanggil Abal Hakam dengan Abu Jahal
(Bapak Kebodohan), ada kedudukannya masing-masing
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja, Sesungguhnya persangkaan
itu tidak sedikitpun berguna utnuk mencapai kebenaran, Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahuia apa yang kita kerjakan (Yunus 36)
“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi. Maka jika ia
memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana,
berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat, yang demikian itu adalah kerugian
yang nyata” (QS Al-Hajj ayat 11) Rugi karena terbatas di dunia, dan di akhirat tetap dihukum
di neraka.
3. Pengamatan Indra/Materi
Banyak manusia menilai berdasarkan apa yang dia liat, apakah bagus atau tidak. Seperti
tempat tinggal, lingkungan mewah yang dikejar, tapi lupa bertanya, apakah bisa beribadah
di situ, apakah bisa bekerja dengan halal di situ, dll.
Kaya boleh, tapi dilihat dulu apakah hartanya syar’I, hijrah gak harus kaya
Niat hijrah juga harus lurus, jangan sampai berniat hanya untuk dunia saja. Jangan sampai
kita lupa bahwa tujuan akhir kita itu untuk menerapkan islam secara kaffah
HIDUP ITU TIDAK SEMUDAH MEMILIH PILIHAN YANG BERPAHALA DAN MENSYUKURI SISANYA,
JIKA DENGAN DAN UNTUK DUNIA KITA BERHIJRAH.
Akhlak itu berdasarkan syariat, aktivitas dalam berhijrah itu sesuai dengan maunya Allah.
2. Babi haram karena Allah mengharamkan, saat ini orang kafir mencari celah untuk
menjatuhkan islam, gimana kita jelaskan keharamannya kalau manfaatnya jadi banyak
seperti itu?
Polanya harus dari pemahaman akidah, tidak salah menjelaskan pemahaman berdasarkan
manfaat, tapi perlu dipahami, halal haram itu ikatannya terlepas dari mudharat-manfaat.
Menjelaskan hukum berdasarkan manfaat-mudharat karena itu bukan cara yang terbaik.
Perintah Allah itu hak prerogatifnya Allah. Semisal semua yg haram tidak diciptakan Allah,
maka tidak ada ujian. Hal yang haram namun bermanfaat juga merupakan ujian dari Allah.
Mari kita jaga kemurnian syari’at, hukum Allah dijelaskan karena perintah Allah, bukan
manfaat mudharat.
4. Kalau misal udah tau hukumnya, tapi tetep males, itu bagaimana?
Itu sifat orang fasik, iman emang naik turun. Kita masih fasik, harus terus memperbaiki
diri. Cara keluarnya tergantung kondisi, jika problemnya seperti adiksi, himpitan ekonomi,
dll, problem solvingnya beda-beda
Siapkan niat agar hasilnya tepat, cari lingkungan agar bisa beramal, harus ada pembiasaan
agar istiqomah.
5. Riba kan akan kekal di neraka, tapi muslim kan akan masuk surga pasti, jadi bagaimana?
Kalimat kekal itu bisa diartikan waktu yang sangat lama, yang bahkan seperti selamanya.
Emang siap masuk neraka selama itu? Satu detik pun akan sangat berat. Relativitas waktu
di akhirat juga berbeda, akan sangat lama.
8. Dari contoh tadi, teknologi membuat hidup gak sederhana, bagaimana caranya membawa
teknologi untuk bertaqwa di dunia kapitalis?
Masalahnya bukan di teknologi, tapi di sistem kapitalismenya, ruhnya. Teknologi hanya
alat. Apa beda kapitalisme dengan islam?