Anda di halaman 1dari 5

KAJIAN NGESLOW HIJRAH

TEMA BESAR: WHY SHOULD ISLAM?

TEMA #2: Source of Darkness

Ahad, 14 Mei 2023

A. REVIEW MATERI
Hijrah adalah perubahan dalam diri kita, dari kegelapan menuju cahaya, agar kita memeluk islam
secara kaffah. Mulai dari sekarang, niat yang lurus, niat harus total, gimana caranya kita
menjalankan semua perintah Allah.
- Luruskan niat
- Pilih lingkungan yang baik
- Mulai kebiasaan baik

B. KETIKA ISLAM MERUBAH SEGALANYA


Rasulullah SAW adalah pribadi yang mulia, kelahirannya ditunggu-tunggu karena nasabnya yang
mulia. Pada awalnya hingga remaja, Rasulullah SAW sangat dicintai, hingga digelari Al-Amin
(yang dipercaya). Saat Islam datang, Rasulullah SAW menjadi dibenci, dimusuhi. Sebelum Islam
datang tidak ada kebencian sama sekali dari Quraisy kepada Rasulullah SAW.

C. MENGAPA KEHIDUPAN RASULULLAH BERUBAH


Dalam Asy-Syams, Allah memberi pilihan, apakah kita akan memilih jalan bertakwa atau tidak.
Fujur (kesesatan) dan Taqwa sumbernya dari Informasi. Nilai fujur standarnya manusia, kalau
nilai taqwa standarnya dari Allah (wajib aqli, 100% benar informasinya). Nilai-nilai manusia
nilainya jaiz aqli, mungkin benar mungkin salah.
Kenapa kehidupan Rasulullah SAW berubah? Karena Rasulullah SAW meninggalkan seluruh
standar manusia saat ikut, dan mengikuti standar Allah SWT.
Dulu standar manusia sangat jahil, sangat mengalami kemunduran, akhlaknya buruk, minuman
keras, perbudakan, dll. Rasulullah SAW datang membawa standar baru.

Standar apa yang Rasulullah tinggalkan saat itu sehingga dibenci?

D. STANDAR APA YANG RASULULLAH TINGGALKAN


1. Kemajuan Ilmu dan Teknologi
Ada pertanyaan, apakah iptek yang lebih maju membawa nilai yang benar?
o Toilet duduk  Membuat wasir
o Pertisida  yang katanya memajukan pertanian, tapi hasilnya mencemari pertanian,
hama mengalami mutasi, benih jadi kurang baik
o Hagemoni Kapitalisme  Perusahaan besar yang memakan perusahaan kecil

Iptek bukanlah sebuah keharaman, tapi jika menjadikan kemajuan iptek sabagai standar
kebenaran adalah hal yang salah, karena Iptek jaiz aqli sesuai yang memanfaatkannya.
Babi saat ini sudah ditemukan banyak kebaikannya, keburukannya juga bisa dihapus oleh
manusia. Tapi apakah status keharaman babi berubah? ENGGAK. BABI TETAP HARAM.
Kenapa babi haram? Karena Allah maunya seperti itu. Standar kebenaran kita itu bukan
ilmu, bukan logika, tapi kemauan Allah.

“Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan
seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya! …” (QS Al-Hajj ayat 73)

2. Perasaan dan Predikat Perbuatan


Apa jadinya kalau ajaran agama distandarkan kepada perasaan manusia yang berubah-
ubah?
Di dalam Al-Qur’an yang banyak ayatnya. Dan pasti ada ayat Al-Qur’an yang tidak cocok
dengan perasaan manusia
- Perintah untuk berpuasa yang sudah biasa dilaksanakan manusia, tapi ada ayat lain yaitu
untuk melakukan qishash kepada pembunuh. Hukum puasa diterima dengan gembira, tapi
qishash tidak, kenapa seperti itu? Kenapa qishash tidak digaungkan? Bagaimana cara
menerapkannya?
- Perintah untuk sholat, tapi disuruh juga berperang. Sholat diterima dengan gembira, tapi
perang tidak. Perang diatur dengan detail dalam islam seadil-adilnya. Kalau kita belajar fikih
perang, maka perang akan adil, tidak seperti yang dilakukan teroris-teroris saat ini.

Allah tau kita tidak suka sesuatu, tapi Allah menjelaskan, “Bisa jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”

Allah memerintahkan kita untuk menerapkan islam secara kaffah, tapi gimana mau total kalau
kita mengasumsikan berdasarkan perasaan. Jika pada akhirnya selalu perasaanlah yang kita
ikuti, lalu untuk apa ada agama yang Allah turunkan?

Perasaan ini akhirnya lebih lanjut digunakan manusia untuk mengklasifikasikan prediksi pada
perbuatan, seperti membunuh, berbohong, dan menghina perbuatan buruk. Sementara jujur,
rajin menabung, dan menggunakan parfum adalah perbuatan baik.

Apakah betul seperti itu berdasarkan perasaan manusia?

- Membunuh  Diharamkan dalam islam “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuh), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar (QS Al-Isra
ayat 33)
Ada kedudukan dalam membunuh, tidak boleh membunuh jiwa yang Allah larang,
melainkan dengan alasan yang benar
Membunuh itu bukan baik atau buruk, semua disandarkan pada ketentuannya, yaitu
standar Allah

- Berbohong  Gak semuanya buruk, ada kasus dimana berbohong itu dibolehkan atau
bahkan diwajibkan, yaitu ketika berperang, mendamaikan antar sesama, kepada pasangan
jika untuk kebaikan
- Riba  Orang yang kembali (mengambil riba) kekal di neraka
- Menghina  Bisa baik atau buruk, Rasulullah memanggil Abal Hakam dengan Abu Jahal
(Bapak Kebodohan), ada kedudukannya masing-masing

Semua hal dikehidupan sudah diatur dalam Al-Qur’an.

“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja, Sesungguhnya persangkaan
itu tidak sedikitpun berguna utnuk mencapai kebenaran, Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahuia apa yang kita kerjakan (Yunus 36)

“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi. Maka jika ia
memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana,
berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat, yang demikian itu adalah kerugian
yang nyata” (QS Al-Hajj ayat 11)  Rugi karena terbatas di dunia, dan di akhirat tetap dihukum
di neraka.

Dengan Islam banyak keterbatasan, tapi banyak keselamatan

3. Pengamatan Indra/Materi
Banyak manusia menilai berdasarkan apa yang dia liat, apakah bagus atau tidak. Seperti
tempat tinggal, lingkungan mewah yang dikejar, tapi lupa bertanya, apakah bisa beribadah
di situ, apakah bisa bekerja dengan halal di situ, dll.

Kaya boleh, tapi dilihat dulu apakah hartanya syar’I, hijrah gak harus kaya
Niat hijrah juga harus lurus, jangan sampai berniat hanya untuk dunia saja. Jangan sampai
kita lupa bahwa tujuan akhir kita itu untuk menerapkan islam secara kaffah

4. Adat-Istiadat dan Ketokohan


5. Pendapat Kebanyakan Manusia
6. Dan lain-lain

HIDUP ITU TIDAK SEMUDAH MEMILIH PILIHAN YANG BERPAHALA DAN MENSYUKURI SISANYA,
JIKA DENGAN DAN UNTUK DUNIA KITA BERHIJRAH.

Akhlak itu berdasarkan syariat, aktivitas dalam berhijrah itu sesuai dengan maunya Allah.

E. APA IMBASNYA KEPADA PERJALANAN HIJRAH KITA?


Rasulullah SAW yang akhlaknya luar biasa saja sampai diancam dibunuh, lah kita yang masih
banyak kekurangan, tercela, mengikuti yang Rasulullah SAW ikuti, mungkin kita keluar dari
pekerjaan kita, berseteru dengan banyak pihak, banyak tekanan, tapi catat ini, JALAN INI ALLAH
RIDHOI, RASULULLAH SAW ADA DI JALAN INI. Selama kita ada Allah, kita bisa tenang walau
banyak tantangan, apakah kita siap?
Allah menyediakan dua jalan, Allah gak butuh dengan keimanan kita
“Beruntung orang yang mensucikan dirinya, dan celaka orang yang mengotorinya” (Asy-
Syams)
Celaka bagi kita yang mengikuti standar manusia
F. TANYA JAWAB
1. Tapi kalau ga ada IPTEK kita gak bisa ikut ngeslow, bagaimana?
Bukan berarti Muslimin itu gak boleh make Iptek, tapi iptek itu gak bisa dijadikan dasar
dalam beramal, dasar kita adalah perintah dan larangan Allah melalui kalimat dan
petunjuk Rasulullah SAW. Terus kenapa make Iptek dalam berdakwah? Karena Rasulullah
SAW memerintahkan kita menggunakan bahasa mad’u untuk berdakwah. Dipakai sebagai
alat boleh, yang gak boleh itu ketika dijadikan dasar.

2. Babi haram karena Allah mengharamkan, saat ini orang kafir mencari celah untuk
menjatuhkan islam, gimana kita jelaskan keharamannya kalau manfaatnya jadi banyak
seperti itu?
Polanya harus dari pemahaman akidah, tidak salah menjelaskan pemahaman berdasarkan
manfaat, tapi perlu dipahami, halal haram itu ikatannya terlepas dari mudharat-manfaat.
Menjelaskan hukum berdasarkan manfaat-mudharat karena itu bukan cara yang terbaik.
Perintah Allah itu hak prerogatifnya Allah. Semisal semua yg haram tidak diciptakan Allah,
maka tidak ada ujian. Hal yang haram namun bermanfaat juga merupakan ujian dari Allah.
Mari kita jaga kemurnian syari’at, hukum Allah dijelaskan karena perintah Allah, bukan
manfaat mudharat.

3. Kalau kerja di restoran yang ada babinya, apakah tidak halal?


Tidak halal

4. Kalau misal udah tau hukumnya, tapi tetep males, itu bagaimana?
Itu sifat orang fasik, iman emang naik turun. Kita masih fasik, harus terus memperbaiki
diri. Cara keluarnya tergantung kondisi, jika problemnya seperti adiksi, himpitan ekonomi,
dll, problem solvingnya beda-beda
Siapkan niat agar hasilnya tepat, cari lingkungan agar bisa beramal, harus ada pembiasaan
agar istiqomah.

5. Riba kan akan kekal di neraka, tapi muslim kan akan masuk surga pasti, jadi bagaimana?
Kalimat kekal itu bisa diartikan waktu yang sangat lama, yang bahkan seperti selamanya.
Emang siap masuk neraka selama itu? Satu detik pun akan sangat berat. Relativitas waktu
di akhirat juga berbeda, akan sangat lama.

6. Bagaimana kalau kita masih berperilaku kadang sesuai standar manusia?


Ini adalah sifat fasik, kalau kita menyadari diri kita fasik itu bagus, sadar salah itu adalah
awal mula dari sebuah perubahan. Kita harus menghilangkan pikiran kita terhadap
pandangan orang lain. Mungkin pada titik tertentu diperlukan, tapi kalau kebanyakan
justru kita lupa keinginannya Allah. Kita harus peduli sama apa yang dilihat oleh Allah
yang Maha Mengetahui, Maha Melihat

7. Kalau pake bank konven untuk menyimpan uang, apakah riba?


Jadi mekanisme perbankan dalam simpan uang itu gak riba, yang riba itu bunganya. Susah
juga untuk menggeneralisir suatu hal, nyimpen uang, debet pas belanja, mbanking,
deposit box, semuanya boleh, yang haram itu bunganya, bisa gak nyimpen uang di bank
konven tanpa bunga? Bisa ketika bikin rekening. Tapi caranya ribet. Kalau payroll gaji di
bank konven, ketika baru masuk ke bank mandiri langsung kuras pindahin ke BSI, jangan
sampai uang mengendap di bank konven tumbuh menjadi bunga, sehingga kita aman.
BANK SYARIAH YANG PALING AMAN DENGAN AKAD WADIAH.
Denda bayar listrik  Riba

8. Dari contoh tadi, teknologi membuat hidup gak sederhana, bagaimana caranya membawa
teknologi untuk bertaqwa di dunia kapitalis?
Masalahnya bukan di teknologi, tapi di sistem kapitalismenya, ruhnya. Teknologi hanya
alat. Apa beda kapitalisme dengan islam?

9. Apa tandanya siap berdakwah dan sukses hijrah?


Sukses hijrah tandanya masuk surga, di dunia ga akan beres, jangan nunggu sukses hijrah
untuk berdakwah. Kita harus tetap memulai dakwah walau satu ayat saja, yang penting
tau ayatnya, paham, dan sudah diamalkan.

Anda mungkin juga menyukai