Anda di halaman 1dari 4

ALUR PELAYANAN RUANG LANSIA

NO.DOKUMEN : LANSIA/SOP-01/2018
NO.REVISI : 01
SOP TANGGAL
: 01 Januari 2018
TERBIT
HALAMAN : 1-4
UPTD PUSKESMAS Drg. Anita R.A Sitorus, M.Kes
KARANG ASAM NIP. 196604281993022001

1. Pengertian
Alur Pelayanan Ruang Lansia adalah proses urutan pelayanan pasien di
ruangan umum sejak mendaftar, diperiksa sampai dengan meninggalkan
tempat pelayanan dan mendapatkan tindak lanjut sesuai kebutuhan,
adapun kriteria pasien yang berobat di ruangan lansia dikategorikan
berdasarkan usia pasien yaitu pasien yang berusia lebih dari 55 tahun

2. Tujuan
Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan dalam menyampaikan informasi
tentang tahapan layanan klinis yang akan dilalui pasien di Puskesmas
Karang Asam sehingga dapat menjamin kesinambungan pelayanan bagi
pasien, khususnya pasien lansia

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor: 188.4/PKM-KA/43/2018


Tentang Perubahan Atas Surat Keputusan Kepala Puskesmas Karang Asam
Nomor 07/SK-AKR/PKM-KA/1/2016 Tentang Pemberlakuan Manual Mutu,
Standar Operasional Prosedur, Dan Standar Pelayanan
4. Referensi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1945 tentang Kesehatan (Nugroho
Wahyudi, 2000)

5. Langkah- 1. Petugas Ruang lansia menerima status rekam medis pasien dari
langkah petugas pendaftaran yang diantarkan ke ruang lansia.
Prosedur
2. Petugas Ruang lansia melakukan pemanggilan pasien ruang lansia
sesuai dengan status rekam medis yang masuk secara berurutan.

3. Petugas ruang lansia memperkenalkan diri pada pasien dengan


cara senyum, sapa dan salam.
4. Petugas ruang lansia melakukan identifikasi kepada pasien untuk
mencocokkan pasien lansia yang akan diperiksa dengan status
rekam medis pasien dan menggunakan pertanyaan terbuka.

5. Petugas ruang lansia melakukan skrinning lansia secara


komprehensif. Pada pasien lansia kunjungan baru atau pasien
kunjungan lama minimal sekali setahun.

6. Petugas ruang lansia mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak


langsung dengan pasien terutama ketika melakukan pemeriksaan
fisik pada pasien

7. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik (pengukuran


tanda-tanda vital, pengukuran antropometri serta pemeriksaan
fisik lainnya sesuai dengan keluhan pasien.

8. Petugas medis melakukan penegakan diagnosa medis sesuai dengan


hasil kajian kilnis dan melakukan asuhan medis dengan
menggunakan format SOAP (Subyek, Obyektif, Assesment, dan
Plainning)

9. Petugas melakukan asuhan medis termasuk Komunikasi Informasi


dan Edukasi (KIE), konseling di unit terkait lainnya (Ruang
tindakan, Laboratorium, Ruang gigi, Ruang Imunisasi dan Ruang
Gizi, Ruang TB serta Ruang terkait lainnya) dengan ketentuan
sebagai berikut :

a. Pasien di lakukan rujukan internal ke ruang laboratorium


untuk melakukan pemeriksaan penunjang dengan tujuan
memperkuat diagnosa medis yang telah ditegakkan.

b. Pasien dilakukan rujukan internal ke ruang tindakan bila


pasien membutuhkan tindakan yang dapat dilakukan di
pelayanan Puskesmas Karang Asam.

c. Pasien dilakukan rujukan internal ke unit terkait apabila


membutuhkan pelayanan secara komprehensif dan dapat di
tangani sesuai dengan pelayanan Puskesmas Karang Asam.

d. Pasien dilakukan rujukan eksternal ke Rumah Sakit atau


instansi lainnya apabila pasien memerlukan pelayanan medis
yang tidak dapat di tangani oleh palayanan Puskesmas Karang
Asam dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

10. Petugas melakukan Komunikasi terapetik termasuk Konseling


Informatif, Inform Consent dan Komunikasi Terapetik dengan
ketentuan sebagai berikut :

a. Pasien yang dilakukan rujukan internal ke unit laboratorium


diberikan informasi tentang tujuan dilakukan pemeriksaan
penunjang.

b. Pasien yang dilakukan rujukan ke ruang tindakan wajib


mengisi lembar inform consent bila memerlukan tindakan
invasif dan menyetujuinya dan membuat lembar penolakan
medis bila menolak tindakan tersebut.

c. . Pasien yang dilakukan rujukan internal ke unit terkait lainnya


melakukan serah terima secara lisan agar terjadi
kesinambungan pelayanan.

11. Petugas medis melakukan peresepan kepada pasien sesuai dengan


diagnosa medis dan memberikan informasi tentang efek samping
obat bila ada kepada pasien.

12. Petugas medis menyerahkan resep bila ada kepada pasien, dan
mengarahkan mengambil obat ke ruang farmasi, bila tidak ada
resep maka petugas mempersilahkan pasien untuk pulang ke
rumah.

13. Petugas kesehatan melakukan pencatatan status rekam medis di


buku register pasien dan melengkapi asuhan medis yang masih
kurang.
6. Diagram
PENERIMAAN REKAM
Alir MEDIS DARI
PENDAFTARAN

PEMANGGILAN PASIEN

PERKENALAN PETUGAS

IDENTIFIKASI PASIEN

ANAMNESE DAN
PEMERIKSAAN FISIK

SKRINNING LANSIA PENCATATAN


PENCATATAN BUKU REGISTER
BUKU REGISTER

PEMERIKSAAN SERAH TERIMA PEMBUATAN BLANKO


PENUNJANG BILA ADA PASIEN DI RUANG RUJUKAN
TUJUAN

RUJUKAN EKSTERNAL
RUJUKAN INTERNAL

PENEGAK
AN
DIAGNOS
A

PERESEPAN OBAT KIE PASIEN PENCATATAN BUKU


BILA ADA REGISTER

7. Unit 1. Program Jiwa


Terkait 2. Program Promkes
3. Program Gizi

Anda mungkin juga menyukai