Anda di halaman 1dari 2

HUKUM PRANATA PEMBANGUNAN

Nama : Agatha Gabriela Kansil

Nim : 19021102045

1) UU no. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung[2] BAB IV. PERSYARATAN BANGUNAN
GEDUNG.

Bagian Pertama: Umum.


Pasal 7, ayat (1): "Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan
persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung."
Pasal 7, ayat (2): "Persyaratan administratif bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) meliputi persyaratan status hak atas tanah, status kepemilikan bangunan gedung, dan
izin mendirikan bangunan."
Bagian Kedua: Persyaratan Administratif Bangunan Gedung.
Pasal 8, ayat (1): "Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif yang
meliputi:
a. status hak atas tanah, dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah;
b. status kepemilikan bangunan gedung; dan
c. izin mendirikan bangunan gedung; sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku."
Pasal 8, ayat (4): "Ketentuan mengenai izin mendirikan bangunan gedung, kepemilikan, dan
pendataan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah."

Sebagai warga negara yang baik kita wajib mentaati setiap peraturan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah. Untuk itu dalam proses membangun rumah pemiliknya wajib  mengajukan Ijin
Mendirikan Bangunan atau IMB. Pengajuan IMB tersebut  guna  untuk memastikan bahwa
gambar desain yang telah anda miliki telah disetujui pemerintah lewat pengajuan IMB tersebut.
Dengan mengajukan IMB anda akan mendapatkan petunjuk dari pemerintah mengenai tata
cara perencanaan bangun rumah, sehingga kita tidak sampai melanggar aturan aturan yang
telah di tetapkan oleh pemerintah.
2) BAB VI. PELAKSANAAN PENATAAN RUANG.
Bagian Ketiga: Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
Pasal 35: "Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui penetapan peraturan
zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi."
Pasal 37, ayat (1): "Ketentuan perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 diatur
oleh Pemerintah dan pemerintah daerah menurut kewenangan masing-masing sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan."
Pasal 37, ayat (2): "Izin pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang
wilayah dibatalkan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah menurut kewenangan
masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan."
Pasal 37, ayat (3): "Izin pemanfaatan ruang yang dikeluarkan dan/atau diperoleh dengan
tidak melalui prosedur yang benar, batal demi hukum."
Pasal 37, ayat (4): "Izin pemanfaatan ruang yang diperoleh melalui prosedur yang benar
tetapi kemudian terbukti tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, dibatalkan
oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya."
Pasal 37, ayat (5): "Terhadap kerugian yang ditimbulkan akibat pembatalan izin
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dapat dimintakan penggantian yang layak kepada
instansi pemberi izin."
Pasal 37, ayat (6): "Izin pemanfaatan ruang yang tidak sesuai lagi akibat adanya
perubahan rencana tata ruang wilayah dapat dibatalkan oleh Pemerintah dan
pemerintah daerah dengan memberikan ganti kerugian yang layak."
Pasal 37, ayat (7): "Setiap pejabat pemerintah yang berwenang menerbitkan izin
pemanfaatan ruang dilarang menerbitkan izin yang tidak sesuai dengan rencana tata
ruang."
Pasal 37, ayat (8): "Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur perolehan izin dan tata
cara penggantian yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) diatur
dengan peraturan pemerintah."

Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui


pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan
ruang. Pengawasan penataan ruang adalah upaya agar penyelenggaraan penataan ruang dapat
diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam rangka
implementasi perencanaan di wilayah studi telah disusun sejumlah peraturan yang berperan
dalam kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang di kawasan tersebut. Kebijakan tersebut
merupakan rencana dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk mewujudkan
pemanfaatan ruang yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai