Anda di halaman 1dari 3

LATAR BELAKANG

Konflik yang terjadi merupakan tumpang tindih hak guna bangunan dan hak pengelolaan pada
objek yang sama yang diakibatkan karena adanya cacat administrasi.

DASAR HUKUM

A. Undang- Undang No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


Agraria

1. Pasal 36 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


Agraria menyatakan bahwa yang mempunyai hak guna bangunan ialah;

a. warga negara Indonesia, dan

b. badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di


Indonesia.

2. Pasal 37 butir a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria: hak guna bangunan terjadi mengenai tanah yang dikuasai langsung oleh
negara karena penetapan pemerintah.

B. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas
Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah.

1. Pasal 35 tentang syarat wajib dalam melakukan perpanjangan


(1) Pemegang hak guna bangunan yang tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34, dalam jangka waktu 1 (satu) tahun wajib melepaskan atau
mengalihkan hak guna bangunan kepada pihak lain yang memenuhi syarat.
(2) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) haknya tidak
dilepaskan atau dialihkan maka hak tersebut hapus karena hukum.
2. Pasal 37 tentang jangka waktu menyatakan "Hak guna bangunan di atas Tanah hak
milik diberikan untuk jangka waktu paling lama 30 tahun dan dapat diperbarui
dengan akta pemberian hak guna bangunan di atas hak milik,"
C. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha Hak Guna
Bangunan Hak Pakai Atas Tanah

1. Pasal 19 peraturan pemerintah nomor 40 tahun 1996 tentang hak guna usaha, hak
guna bangunan, hak pakai atas tanah menyatakan bahwa yang dapat menjadi
pemegang hak guna bangunan ialah;

a. warga negara Indonesia, dan

b. badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di


Indonesia.

2. Pasal 21 peraturan pemerintah nomor 40 tahun 1996 tentang hak guna usaha, guna
bangunan, hak pakai atas tanah menyatakan tanah yang dapat diberikan hak guna
bangunan adalah tanah negara dan tanah hak pengelolaan serta tanah hak milik.

3. Pasal 22 ayat 1 peraturan pemerintah nomor 40 tahun 1996 tentang hak guna usaha
hak guna bangunan hak pakai atas tanah menyatakan "hak guna bangunan atas tanah
negara diberikan dengan keputusan pemberian hak oleh menteri atau pejabat yang
ditunjuk"

4. Pasal 23 ayat 1 peraturan pemerintah nomor 40 tahun 1996 tentang hak guna usaha,
hak guna bangunan, hak pakai atas tanah menyatakan bahwa pemberian hak guna
bangunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 a didaftarkan dalam buku tanah
pada kantor pertanahan.

5. Pasal 23 ayat 2 peraturan pemerintah nomor 40 tahun 1996 tentang hak guna usaha,
hak guna bangunan, hak pakai atas tanah menyatakan bahwa hak guna bangunan atas
tanah negara atas tanah hak pengelolaan terjadi sejak didaftarkan oleh kantor
pertanahan.

6. Pasal 25 peraturan pemerintah nomor 40 tahun 1996 tentang hak guna usaha, hak
guna bangunan, hak pakai atas tanah menyatakan hak guna bangunan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 22 diberikan untuk jangka waktu paling lama 35 tahun dan
dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 tahun.
7. Pasal 26 peraturan pemerintah nomor 40 tahun 1996 tentang hak guna usaha, hak
guna bangunan, hak pakai atas tanah

8. Pasal 30 peraturan pemerintah nomor 40 tahun 1996 tentang hak guna usaha, hak
guna bangunan, hak pakai atas tanah yang menyatakan pemegang hak guna bangunan
berkewajiban membayar uang pemasukan yang jumlah dan cara pembayarannya
ditetapkan dalam keputusan pemberiannya.

D. Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1999 Tentang Tata Cara Pemberian
Dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara Dan Hak Pengelolaan

1. Pasal 1 angka 2 peraturan menteri agraria nomor 9 tahun 1999 tanah negara: tanah yang
langsung dikuasai oleh negara dan belum dihaki oleh suatu hak atas tanah. Jika masih
dimiliki atau dikuasai dengan hak atas tertentu maka terhadap hak atas tanah tersebut
dilepaskan atau diserahkan oleh pemiliknya atau pemegang hak atas tanahnya dengan
pemberian ganti rugi oleh calon pemegang hak pengelolaan. Dengan pelepasan hak atas
tanah menjadi hapus dan tanahnya menjadi tanah yang dikuasai oleh negara.

Sedangkan, PT Indobuild.co tidak pernah melakukan pembatalan atas hak guna bangunan
dan mendapatkan penggantian rugi dari calon pihak hak atas tanah yang lain. Sehingga
hak pengelolaan yang diberikan oleh negara merupakan cacat administrasi dan
meurpakan kelalaian dari BPN karena tidak melakukan pengecekan terhdap tanah negara
yang bebas atau ada hak diatas tanah negara tersebut.

2. Dalam pasal 4 ayat 2 Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 1999 Tentang Tata Cara
Pemberian Dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara Dan Hak Pengelolaan menyatakan
bahwa dalam hal tanah yang dimohon merupakan tanah pengelolaan. Memohon harus
terlebih dahulu memperoleh penunjuk berupa perjanjian penggunaan tanah dari
pemegang hak pengelolaan.

Anda mungkin juga menyukai