Pasal 37.
Hak guna-bangunan terjadi:
a. mengenai tanah yang dikuasai langsung oleh Negara; karena penetapan Pemerintah;
b. mengenai tanah milik; karena perjanjian yang berbentuk otentik antara pemilik tanah
yang bersangkutan dengan pihak yang akan memperoleh hak guna bangunan itu, yang
bermaksud menimbulkan hak tersebut.
Pasal 38.
(1) Hak guna-bangunan, termasuk syarat-syarat pemberiannya, demikian juga setiap
peralihan dan hapusnya hak tersebut harus didaftarkan menurut ketentuanketentuan
yang dimaksud dalam pasal 19.
(2) Pendaftaran termaksud dalam ayat (1) merupakan alat pembuktian yang kuat mengenai
hapusnya hak guna-bangunan serta sahnya peralihan hak tersebut, kecuali dalam hal
hak itu hapus karena jangka waktunya berakhir.
Pasal 40.
Hak guna-bangunan hapus karena:
a. jangka waktunya berakhir;
b. dihentikan sebelum jangka waktunya berakhir karena sesuatu syarat tidak dipenuhi;
c. dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum jangka waktunya berakhir;
d. dicabut untuk kepentingan umum;
e. diterlantarkan;
f. tanahnya musnah;
g. ketentuan dalam pasal 36 ayat (2).
Regulasi terkait HGB juga diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 40 Tahun 1996
tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai Atas Tanah. aturan tersebut
direvisi dengan PP Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan
Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah.
Pasal 34
Hak guna bangunan diberikan kepada:
a. Warga Negara Indonesia; dan
b. badan hukum yang didirikan menurut hukurn Indonesia dan berkedudukarr di Indonesia.
Pasal 35
1) Pemegang hak guna bangunan yang tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana
dimaksucl dalam Pasal 34, dalam jangka waktu I (satu) tahun wajib melepaskan atau
mengalihkan hak guna bangunan kepada pihak lain yang rrremenuhi syarat.
2) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dirnaksuci pada ayat (1) haknya tidak
dilepaskan atau dialihkan maka hak tersebut hapus karena hukurn.
Pasal 37
(1) Hak guna bangunan di atas Tanah Negara dan Tanah Hak Pengelolaan diberikan
untuk jangka waktu paling lama 3O (tiga puluh) tahun, diperpanjang untuk jangka
waktu paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan diperbarui untuk jangka waktu paling
lama 30 (tiga puluh) tahun.
(2) Hak guna bangunan di atas Tanah hak milik diberikan untuk jangka waktu paling
lama 30 (tiga puluh) tahun dan dapat diperbarui dengan akta pemberian hak guna
bangunan di atas hak milik.
(3) Sctelah jangka waktu pemberian, perpanjangan, dan pembaruan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berakhir, Tanah hak guna bangunan kembali menjadi Tanah
yang Dikuasai Langsung oleh Negara atau Tanah Hak Pengelolaan.
(4) Tanah yang Dikuasai Langsung oleh Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
penataan kembali penggunaan, perrranfaatan, dan pemilikan menjadi kewenangan
Menteri dan dapat diberikan prioritas kepada bekas pemegang hak dengan
memperhatikan:
a. tanahnya masih diusahakan dan dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan
keadaan, sifat, dan tujuan pemberian hak;
b. syarat-syarat pemberian hak dipenuhi dengan baik oleh pemegang hak;
c. pemegang hak masih memenuhi syarat sebagai pemegang hak;
d. tanahnya masih sesuai dengan rencana tata ruang;
e. tidak dipergunakan dan/atau direncanakan untuk kepentingan umum;
f. sumber daya alam dan lingkungan hidup; dan
g. keadaan Tanah dan masyarakat sekitar.
Pasal 47
(1) Hapusnya hak guna bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 di atas Tanah
Negara, mengakibatkan:
a. Tanah menjadi Tanah Negara; atau
b. sesuai dengan amar putusan pengadilan.
(2) Tanah Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, penataan kembali
penggunaan, pemanfaatan, dan pemilikan selanjutnya menjadi kewenangan Menteri.
(3) Hapusnya hak guna bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 di atas Tanah Hak
Pengelolaan, mengakibatkan tanahnya kembali ke dalam penguasa.an pemegang Hak
Pengelolaan.
a. Tanah dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan keadaan, sifat, serta tujuan pemberian
hak
b. Syarat-syarat dari pemberian hak dipenuhi dengan baik oleh pemegang hak
c. Pemegang hak harus dan masih memenuhi syarat sebagai pemegang hak
d. Tanah yang tercantum dalam HGB masih sesuai dengan rencana tata ruang
e. Tanah dipergunakan untuk kepentingan umum.