Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pandemi Covid-19 memberi dampak amat besar pada sektor ekonomi


dan sosial di dunia, termasuk Indonesia. Dampak yang terlihat seperti
melemahnya konsumsi rumah tangga atau melemahnya daya beli yang
menyebabkan harga komoditas turun. Oleh sebab itu pemerintah
mengeluarkan program pemulihan ekonomi nasional yang salah satunya
mendorong pelaku usaha UMKM untuk lebih produktif dan dapat menjual
produknya dengan memanfaatkan digitalisasi.
Pada saat pandemik Covid-19 Dinas Ketahanan Pangan telah
melaksanakan program pemulihan ekonomi nasional yang difokuskan pada:
1. Bantuan gerobak dorong untuk pedagang keliling;
2. Pemberian makanan tambahan pada masyarakat miskin;
3. Penyediaan sarana hidroponik dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) untuk
pemenuhan kebutuhan sayur rumah tangga;
4. Bantuan alat olahan pangan untuk kelompok wanita tani; dan
5. Registrasi Pangan Segar Asal Tumbuhan Produksi Dalam Negeri Usaha Kecil
(PSAT PD-UK) beras kemasan dengan bantuan biaya uji laboratorium;
Point kelima merupakan suatu tantangan bagi pelaku bisnis PSAT PD-UK
untuk dapat menyediakan produk yang aman dan berkualitas sehingga
produknya akan mampu bersaing di pasaran. Adanya pasar yang jelas tentu
akan memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Pemberlakuan UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan merupakan salah
satu langkah pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat
akan pangan yang aman. Regulasi ini juga mempertegas peran pemerintah
dalam pembinaan dan pengawasan keamanan pangan. Pengawasan keamanan
pangan untuk pangan olahan dilaksanakan oleh lembaga pemerintah yang
melaksanakan tugas pemerintahan dibidang pengawasan obat dan makanan
(BPOM), sedangkan pengawasan persyaratan keamanan pangan segar
dilaksanakan oleh lembaga pemerintah yang menyelenggarakan urusan di
bidang pangan. Instansi Penanggungjawab Pangan Segar Asal Tumbuhan
(PSAT) adalah Badan Ketahanan Pangan selaku Otoritas Kompeten Keamanan
Pangan Pusat (OKKP Pusat), Dinas Daerah Provinsi selaku OKKP Daerah dan

1 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


Dinas Daerah Kabupaten/Kota selaku OKKP Kabupaten/Kota. Untuk
Pengawasan Pangan Segar Asal Hewan menjadi tanggungjawab Kementerian
Pertanian Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengawasan Pangan
Segar Produk Perikanan menjadi tanggungjawab Kementerian Kelautan dan
Perikanan Direktorat Pengolahan dan Bina Mutu.
Pelaksanaan pengendalian keamanan pangan segar asal tumbuhan di
tingkat kabupaten/kota berdasarkan Permentan Nomor 53 Tahun 2018
meliputi Pendataan Pelaku Usaha PSAT dan Pendaftaran PSAT PD-UK yang
diedarkan dalam kemasan eceran dan/atau diberi label yang dilakukan oleh
petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani atau pelaku usaha mikro dan
kecil. Dan PSAT yang dimaksud adalah komoditas binaan Kementerian
pertanian yang meliputi tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
Selanjutnya Pengawasan Keamanan dan Mutu PSAT yang dilakukan sebelum
peredaran (pre market) dan pada saat peredaran (post market). Pengawasan
sebelum peredaran dilakukan di tempat produksi, panen, pasca panen, dan
pengolahan minimal, sedangkan pengawasan pada saat peredaran dilakukan
ditempat distribusi, penyimpanan dan ritel.

I.2. Permasalahan
1. Kabupaten Sumbawa Barat merupakan daerah dengan potensi cadangan
emas dan tembaga yang besar menyebabkan masyarakat melakukan
aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Kegiatan PETI terbesar
berada di Kecamatan Brang Rea, Seteluk dan Taliwang. Dalam
pengolahannya, penambang menggunakan merkuri untuk amalgamasi. Sisa
merkuri pada amalgamasi dibuatkan bak penampung bersemen dan kadang
tidak;
2. Sebagian besar PSAT yang beredar (beras, buah, sayur) di Kabupaten
Sumbawa Barat berasal dari luar kabupaten;
3. Pada tahun 2021, di era pandemi Covid-19 mulai terlihat geliat pelaku
usaha produsen beras kemasan di Kecamatan Brang Rea, yang mana Brang
Rea merupakan sentra produksi gabah Kabupaten Sumbawa Barat.
Oleh sebab permasalahan di atas, perlu dilakukan pengawasan yang lebih
intensif pre-market dan post-market untuk menjamin tersedianya pangan segar
yang aman dan meningkatkan nilai ekonomis dari pangan segar itu sendiri.
I.3. Ruang Lingkup

2 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


Ruang lingkup kegiatan pengawasan keamanan dan mutu PSAT yang
dilakukan meliputi :
a. Pengawasan keamanan PSAT pre-market melalui registrasi, sertifikasi dan
surveilans;
b. Pengawasan keamanan PSAT post-market melalui pengambilan contoh,
monitoring dan pengujian.

I.4. Dasar Hukum

Dasar hukum pelaksanaan pengawasan keamanan dan mutu PSAT adalah


sebagai berikut:
a. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;
b. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;
c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan
Pangan;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan
Gizi Pangan;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pertanian;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Resiko;
i. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pertanian;
j. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 53 Tahun 2018 tentang Keamanan dan
Mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT).
k. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggaran Barat Nomor 8 Tahun 2021
tentang Penjaminan Keamanan dan Mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan.

I.5. Waktu dan Biaya Pelaksanaan Kegiatan

Biaya pelaksanaan Program Pengawasan Keamanan Pangan dengan sub


kegiatan Penguatan Kelembagaan Keamanan Pangan Segar, Registrasi
Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan dan Penyediaan Sarana dan
Prasarana Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Segar asal Tumbuhan
Daerah kabupaten/Kota berjumlah Rp 167.476.550,- yang bersumber dari

3 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


dana APBD II Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa Barat T.A. 2022
dengan waktu pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :

1. Pendataan pelaku usaha Pangan Segar Asal Tumbuhan Produksi Dalam


Negeri Usaha Kecil (PSAT PD-UK) beras kemasan bulan Januari sampai Mei
2022 pada delapan (8) kecamatan se Kabupaten Sumbawa Barat;
2. Pengawasan keamanan PSAT pre-market di tempat panen menggunakan uji
cepat pestisida G9 dilaksanakan pada bulan Januari sampai September
2022 dengan pengambilan contoh sebanyak tiga puluh (30) PSAT di sebelas
(11) lokasi panen;
3. Pengawasan keamanan PSAT post-market di pasar Taliwang, pasar Seteluk,
pasar Jereweh, dan pasar Maluk melalui pengambilan contoh PSAT
sebanyak tiga puluh (30) contoh dan dilakukan uji cepat pestisida G9
dengan waktu pelaksanaan bulan Januari sampai September 2022;
4. Pengawasan keamanan PSAT case by case/emergency melalui uji
laboratorium pada lembaga yang sudah terakreditasi dilaksanakan satu (1)
kali pada bulan November 2022;
5. Temu teknis Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan yang
melibatkan lintas sektoral sebanyak dua puluh (20) OPD, pelaku usaha
PSAT PD-UK sebanyak dua puluh (20) orang dan dua belas (12) pengawas
PSAT yang dilaksanakan pada bulan Desember 2022.

BAB II
TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KELUARAN

II.1. Tujuan

Pengawasan Keamanan dan Mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan


dilaksanakan untuk :

1. Memberikan jaminan dan perlindungan bagi masyarakat dari peredaran


pangan segar yang tidak memenuhi persyaratan keamanan pangan;
2. Meningkatkan daya saing dan nilai ekonomis dari pangan segar itu sendiri
sehingga dapat mendukung pemulihan ekonomi masyarakat serta
kelompok-kelompok tani produsen PSAT di masa pandemi Covid-19 saat
ini.

4 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


II.2. Target

Target pelaksanaan Pengawasan Keamanan dan Mutu PSAT adalah:

a. Meningkatnya jumlah registrasi Pangan Segar Asal Tumbuhan Produksi


Dalam Negeri Usaha Kecil (PSAT PD-UK);
b. Meningkatnya jumlah sampel yang di uji rapid test kit pada pengawasan
keamanan dan mutu PSAT di peredaran (post-market) dan uji laboratorium
PSAT sebelum beredar (pre-market) melalui Sertifikasi Prima 3;
c. Meningkatnya sumber daya manusia pengelola PSAT maupun kelompok
tani dan produsen PSAT di Kabupaten Sumbawa Barat.

II.3. Indikator Keluaran

Indikator keluaran Pengawasan Keamanan dan Mutu PSAT adalah:

a. Jumlah sampel PSAT yang di uji rapid test kit dan memenuhi syarat
keamanan pangan di peredaran;
b. Jumlah Pendaftaran/Registrasi PSAT PD-UK beras kemasan;
c. Jumlah jaminan keamanan PSAT pada Sertifikasi Prima 3;

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

III.1. Pendataan Pelaku Usaha Pangan Segar Asal Tumbuhan


Produksi Dalam Negeri Usaha Kecil ( PSAT PD-UK)
Pelaksanaan Pengendalian Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan
dilakukan dengan pendataan beras kemasan yang beredar di Kabupaten
Sumbawa Barat, dengan rincian sebagai berikut:

LABEL BERAS BERAT


No ALAMAT PRODUKSI REGISTRASI
KEMASAN (Kg)
Desa Tambaksari, Kecamatan
1 Tanpa Label 25 Belum
Pototano, KSB
Poktan Orong Monar II,
2 Tanpa Label Desa Sapugara 25 Belum
Kecamatan Brang Rea, KSB
Gapoktan Muratama
3 Muratama Desa Mura 5 Belum
Kecamatan Brang Ene, KSB
Muhammad Ali, Desa Beru
4 Tanpa Label 25 Belum
Kecamatan Brang Rea, KSB
5 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022
5 Tanpa Label Seteluk Sumbawa Barat 25 Belum
UD. Fantasi,
Penggilingan Padi Dsn. Maja
6 Durian Musang King 5 Belum
Desa Kalimantong
Kecamatan Brang Ene, KSB
UD. Buana Desa Mantun
7 Pinguin 25 Belum
Kecamatan Maluk, KSB
Bumdes Kemuning
8 Kemuning Desa Kemuning 25 Belum
Kecamatan Sekongkang, KSB
UD. Lang Paser Dusun
9 Lang Paser Kejawat Desa Sapugara Bree, 25 Belum
Kec. Brang Rea, KSB
UD. Orong Poto
10 Tanpa Label Desa Sapugara Bree 25 Belum
Kecamatan Brang Rea KSB
UD. Tiga Putra Desa Lampok
11 Tanpa Label 25 Belum
Kec. Brang Ene KSB
UD. Oriva, Desa Ai’ kangkung
12 Beras Oriva 5 Belum
Kecamatan Sekongkang
PB. Surya Jaya, Alas
13 Kuda Jingkrak 5, 10, 25 Belum
Sumbawa
PB. Surya Jaya, Alas
14 Kuda Sumbawa 5, 10, 25 Belum
Sumbawa
Penggilingan Padi
15 Tanpa Label 25 Belum
Desa Padak, Alas Sumbawa
16 Beras Super 51 Sumbawa 5, 10 Belum
KEMTAN RI PD
17 Beras 169 UD. Fajar samudra Sumbawa 5, 10, 25 52.04.11.1.00-03-
00008-11/17
Segar Group,
18 Dua Jempol 5, 10, 25 Belum
Sumbawa Besar
19 Tiga Dara Sumbawa Besar 25 Belum

20 Buah Naga UD. Asri Indonesia Sumbawa 10 Belum

21 Durian CV. Catur Tunggal Sumbawa 25 Belum

22 Karapan Kerbau Sumbawa 5, 10 Belum

23 Maharani Sumbawa 5, 10 Belum

24 Mawar Sakura Sumbawa 5, 10 Belum

25 Tanpa Label Alas Sumbawa 5, 10, 25 Belum

26 Loto Balong Marente Alas Sumbawa 25 Belum


27 Beras Super 77 UD. Tanya Defyan Desa Baru 5,25 Sudah, kemasan
Tahan, Moyo Utara Sumbawa belum ditulis
6 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022
Nomor Registrasi
Sudah, kemasan
Beras Lopas Super
28 PT. Basa Sumbawa Indonesia 5, 10, 25 belum ditulis
Pulen
Nomor Registrasi
UD. Delita Putri Marente
29 Medium Polor 25 Belum
Sumbawa
Cap Jempol (Loto UD. Delita Putri Marente
30 25 Belum
Balong) Sumbawa
Beras super poles UD. Fajar Samudra
31 25 Belum
88 Sumbawa Besar
Siti Oetomo Kediri,
32 Tiga Dara 5,10,25 Belum
Jawa Timur
KEMTAN RI-PD:
CV. Samudera Bondowoso,
33 Beras Gurih 5 35.11.11.1.03-
Jawa Timur
000025-10/2018
KEMTAN RI-PD:
34 Refina PT. Unifood Candi Indonesia 5 33.14-A.I. 000-01-
0037-12/20
PT. Food Station Tjipinang KEMTAN RI PD
Beras Alfa Midi
35 Jaya, Jakarta Timur, 5 31.75-a.I.000-01-
Setra Pulen
Indonesia 00050-04/20
KEMTAN RI PD
Beras Premium PT. Wilmar
36 Beras Sania 5 31.75-1.11.01-03-
Padi Indonesia Jawa Timur
00148-12/17
KEMTAN RI PD
PT. PBR Indonesia- Sumatera
37 Beras Raja Platinum 5 16.08-II.I.01-03-
Selatan
00005-05/16
Sudah, kemasan
Beras Premium Cap Jaya Perdana Labuapi
38 5 belum ditulis
Ikan Lombok
Nomor Registrasi

Tabel 3.1 Beras kemasan yang beredar di Kabupaten Sumbawa Barat

Jumlah beras kemasan yang beredar dan diproduksi oleh pelaku usaha
Kabupaten Sumbawa Barat berjumlah dua belas (12) berdasarkan tabel 3.1.
Pelaku usaha yang sudah kontinu memproduksi beras selama lima (5) tahun
terakhir yaitu UD. Fantasi Dsn. Majapahit Desa Kalimantong Kecamatan Brang
Ene dan Bumdes Kemuning, Desa Kemuning Kecamatan Sekongkang.
Pada tahun 2021 di saat era pandemi Covid-19 mulai terlihat geliat pelaku
usaha, gapoktan yang memproduksi beras kemasan yang berasal dari
Kecamatan Brang Rea dan Brang Ene. Kecamatan Brang Rea dan Brang Ene

7 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


merupakan wilayah dengan lahan persawahan yang luas, kondisi air sungai
yang terus mengalir menjadikan dua (2) kecamatan tersebut bisa memproduksi
gabah setiap tahunnya dengan tiga (3) kali panen.

Persentase beras kemasan berdasarkan asal produksinya dari tabel 3.1 dapat
digambarkan seperti dibawah ini :

Gambar 3.1. Persentase beras kemasan berdasarkan asal produksinya

Dari gambar di atas terlihat persentase terbesar dari beras kemasan yang
beredar di Kabupaten Sumbawa Barat berasal dari Kabupaten Sumbawa dan
setelahnya beras produksi lokal. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan beras
di Kabupaten Sumbawa Barat masih tinggi dan seharusnya bisa menjadi
peluang dan tantangan bagi pelaku usaha beras kemasan untuk dapat
mengisi pasar di daerah sendiri dengan lebih memperhatikan keamanan dan
mutunya.

Dari tiga puluh tujuh (37) pelaku usaha beras kemasan yang beredar, jumlah
beras kemasan yang sudah teregistrasi berdasarkan asal daerahnya dapat
digambarkan pada diagram batang berikut:

8 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


18
17

16

14

12
12

10
Σ SUDAH REGISTRASI
8 Σ BELUM REGISTRASI

6
5

4
3

2
1
0 0 0
0
KSB KAB. SUMBAWA LUAR NTB P. LOMBOK

Gambar. 3.2. Jumlah beras kemasan teregistrasi

Dari grafik diatas mengindikasikan bahwa pelaku usaha beras kemasan yang
di produksi Kabupaten Sumbawa Barat belum memenuhi azas
keamanan/jaminan keamanan hasil berasnya. Sementara beras kemasan dari
luar provinsi NTB telah melakukan Registrasi PSAT PD-UK guna penjaminan
keamanan dan mutu pangan segar untuk mampu bersaing di pasaran.
Sehingga dengan keadaan ini menjadi prioritas pengendalian pengawasan di
era pandemi pada tahun 2021 melalui langkah-langkah operasional sebagai
berikut:
1. Menegur lisan dan memberikan masukan-masukan akan bahayanya bahan
pangan yang tak terjamin keamanannya pada pelaku produsen bisnis
PSAT;
2. Mengedukasi pada kelompok tani binaan gapoktan/kelompok tani yang
memproduksi gabah agar dalam pengelolaannya benar-benar menjaga
kebersihan/bersih dari kotoran-kotaran;
3. Mewajibkan produsen PSAT PD-UK untuk melaksanakan registrasi;
4. Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Sumbawa untuk dapat melakukan edukasi tentang registrasi
serta persyaratan Sanitasi Higiene PD-UK terhadap pelaku usaha beras
kemasan yang belum melakukan registrasi.

9 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


III.2. Pengawasan Keamanan dan Mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan
Sebelum Beredar (pre-market) dan Setelah Beredar (post-market)

Pre-Market merupakan pengawasan pendahuluan yang dilakukan


sebelum suatu produk beredar di masyarakat, pengawasan ini dilakukan
melalui kegiatan Sertifikasi Prima dan Pendaftaran/Registrasi Produk. Post-
Market adalah bentuk pengawasan yang dilakukan setelah suatu produk
beredar di masyarakat. Pengawasan ini dilakukan dengan melakukan inspeksi
ke pasar, supermarket maupun toko retail lainnya.

Pengawasan Keamanan dan Mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan


sebelum peredaran (pre-market) dan setelah peredaran (post-market) yang telah
dilaksanakan adalah melalui pengambilan contoh, uji rapid test kit, dan
pengujian PSAT atas cemaran residu pestisida, logam berat, dan
mikroba/mikotoksin di laboratorium yang sudah terakreditasi.
Uji rapid test kit menggunakan G9 Fast Pesticides Detection Kit adalah alat uji
cepat pestisida untuk mendeteksi residu pestisida golongan sampel
Organophosphate, Carbamat dan Cholinesterase inhibitor yang sangat sensitif
dengan hasil kualitatif, dengan prosedur pengujian sebagai berikut :
1. Ambil sampel sesuai dengan teknik pengambilan sampel;
2. Rendam buah utuh atau sayur dengan aquadest dibiarkan selama 5 – 10
menit atau rendam potongan buah kecil utuh atau sayuran dengan
aquadest/air bersih;
3. Ambil G9 fast pesticides detection, buka plastik penutup dan keluarkan test
kit. Tambahkan 6 tetes ekstrak sampel dari langkah 2 untuk mengisi
sampel well A dan B (gambar 1);
4. Diamkan selama 10 menit;
5. Seteleh 10 menit, amati kedua lubang bagian tengah;
6. Jika satu atau kedua lubang bagian tengah tidak berwarna diindikasikan
sampel positif mangandung organophosphate/carbamate/ atau
acetylcholinesterase inhibitor (gambar 2). Jika ada warna biru atau hijau
bahkan warna hijau terang di kedua lubang tengah diindikasikan tes negatif
(gambar 3).

10 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


Gambar 3.3. Prosedur pengujian uji cepat pestisida

III.2.1. Pengawasan keamanan PSAT di tempat panen (pre-market)


Pengawasan dilakukan di sebelas (11) lokasi tempat panen melalui
pengambilan 30 (tiga puluh) contoh PSAT yang selanjutnya dilakukan
pengujian contoh dengan rapid test kit.
Pengambilan contoh di tempat panen bertujuan untuk memudahkan
pembinaan dan penyuluhan kepada petani untuk menerapkan teknik
budidaya yang baik sehingga hasil produksinya aman dikonsumsi. Hasil uji
rapid test kit contoh PSAT sebagai berikut:

Tanggal Hasil Pengujian


Lokasi Pengambilan
No Pengambilan Komoditi
Sampel Positif Negatif
Sampel
1. 17/04/2022 Khaeruddin cabe kriting √
Poktan Cinta Damai, cabe besar √
Ds. Dasan Anyar, Terung √
Kec. Jereweh panjang
Terung mol √
2. 17/05/2022 Iwan Karyawan cabe kriting √
Poktan Karang Dapur, cabe rawit √
Ds. Beru, Kec. Jereweh Tomat √
3. 17/05/2022 Amak Saleh cabe kriting √
Poktan Berema Maju, cabe rawit √
Ds. Goa, Kec. Jereweh Tomat √
Kacang √
panjang
Tomat √
4. 07/06/2022 Miskun, Cabe besar √
Desa Sekongkang Cabe kriting √

11 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


Bawah Kacang √
panjang
5. 07/06/2022 Heru, Semangka √
Desa Sekongkang
Bawah
6. 10/06/2022 Jamaludin, kel. Horti Mentimun √
unter miring, Desa Tomat √
Tepas Kacang √
panjang
7. 10/06/2022 Syamsuddin Aswin, kel. Terung √
Horti unter miring, panjang
Desa Tepas Terung mol √
8. 27/06/2022 Pentil Ds. Pasir Putih, Buah Naga √
Kec. Maluk
9. 05/07/2022 Mukhsin Ds. Sapugara Kangkung √
Bree, Kec. Brang Rea Terung mol √
Cabe rawit √
Cabe kriting √
10. 08/09/2022 Suardi, Ds. Benete, Bawang √
Kec. Maluk Merah
11. 08/09/2022 Sudarno, Ds. Benete, Bawang √
Kec. Maluk Merah

Tabel 3.2 Pengujian PSAT Pre-Market dengan Rapid Test Kit


Persentase PSAT yang memenuhi syarat Keamanan Pangan dari data di atas
adalah 100 %.

III.2.2. Pengawasan keamanan PSAT di peredaran (post-market)


Pengawasan keamanan PSAT di peredaran (post-market) dilakukan di
pasar Taliwang, pasar Seteluk, pasar Jereweh dan pasar Maluk sebanyak lima
(5) kali yang dilakukan pada hari biasa dan hari besar keagamaan. Contoh
PSAT yang diambil sebanyak 30 (tiga puluh) dan dilakukan pengujian dengan
rapid test kit. Selain pengambilan contoh juga dilaksanakan sosialisasi tentang
pendaftaran/registrasi PD-UK dan pentingnya pangan segar yang aman
dikonsumsi kepada pedagang dan petugas pasar. Hasil uji rapid tes kit adalah :

Tanggal Pedagang/Lokasi Hasil Pengujian


Komoditi/Asal
No Pengambilan Pengambilan
Komoditas Positif Negatif
Sampel Sampel

12 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


1. 26/02/2022 Nuraini, Saladri, Lombok √
Pasar Seteluk
Cabe rawit, √
Lombok
2. 26/02/2022 Zubaidah, Tomat, Lombok √
Pasar Seteluk
3. 26/02/2022 Maryam, Sawi, Alas √
Pasar Seteluk Sumbawa
4. 26/02/2022 Salmiah, Kacang panjang, √
Pasar Seteluk Kokarlian
5. 28/04/2022 Mahmud, Bayam, Maluk √
Pasar Maluk
Timun, Maluk √
6. 28/04/2022 Mama Ari, Kacang panjang √
Pasar Maluk
7. 28/04/2022 Bunamin, Tomat, Maluk √

Pasar Maluk
8. 28/04/2022 Bu Rika, Pasar Kol, Lombok √

Maluk
9. 03/05/2022 Rahmah, Cabe, Lombok √

Pasar Jereweh Timur


10. 03/05/2022 Inak Wawan, Bawang Merah, √

Pasar Jereweh Bima


Cabe kriting, √

Lombok
Tomat, Lombok √

Pir, Cina √

Apel Merah, Cina √

11. 03/05/2022 Inak Rauhun, Kol, Lombok √

Pasar Jereweh Timur


12. 03/05/2022 Maemunah, Brokoli, Lombok √

Pasar Jereweh
13. 03/05/2022 Hj. Nurmi, Sawi, Lombok √

Pasar Jereweh
14. 05/05/2022 Muhayib Cabe Rawit, √

Pasar Taliwang Lombok Barat


15. 05/05/2022 Abdul Ma’ad, Kangkung cabut, √

Pasar Taliwang Alas Barat


Sumbawa

13 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


16. 05/05/2022 Lilis, Pasar Bunga kol, √

Taliwang Lombok
Tomat, Lombok √

17. 05/05/2022 Siti Hawa, Bawang Merah, √

Pasar Taliwang Bima


18. 05/05/2022 Halimah, Kol, Lombok √

Pasar Taliwang
19. 05/05/2022 Lisa, Pasar taliwang Brokoli, Lombok √

Cabe Besar √

Merah, Lombok
Buncis, Lombok √

Kecipir, Lombok √

20. 23/09/2022 Bu Resek, Melon Golden √

Pasar Taliwang Alisha, BPP


Seteluk, KSB

Tabel 3.3. Pengujian PSAT Post-Market dengan Rapid Test Kit

Berdasarkan data monitoring keamanan pangan diatas, keseluruhan contoh


PSAT yang diuji menunjukkan kesesuaian terhadap persyaratan keamanan
pangan.

Perbandingan jumlah contoh PSAT yang diambil dalam pengawasan keamanan


PSAT di peredaran pada tahun 2021 dan 2022 dengan objek pengawasan dari
jenis golongan buah dan sayur ditunjukkan pada gambar 3.3.
70

60

50

40
Absolut

30

20

10

0
TAHUN 2021 TAHUN 2022

Gambar 3.4. Perkembangan jumlah contoh PSAT yang dilakukan uji rapid test kit

14 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


Dari grafik terlihat bahwa hadirnya Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Sumbawa Barat dalam hal pengawalan keamanan PSAT memberikan
kontribusi yang nyata terhadap semakin berkurangnya pencemaran residu
pestisida pada produk PSAT. Hal ini mengindikasikan bahwa pelaksanaan tata
kelola usaha tani maupun pelaksanaan memproduksi PSAT menjadi bahan
pangan strategis berkualitas dan aman tahun 2021 semakin meningkat. Para
pelaku bisnis PSAT semakin sadar terhadap ketersediaan pangan segar yang
aman dan diharapkan pada tahun 2022 akan semakin tinggi range
kewaspadaan dan kesadaran pelaku bisnis terhadap bahaya penggunaan zat
kimia yang tidak seharusnya.

III.3. Sertifikasi Prima

Pengawasan keamanan pre-market melalui pengujian di laboratorium


dilakukan dalam bentuk pemberian Sertifikasi Prima. Sertifikasi Keamanan
PSAT atau Sertifikasi Prima merupakan jaminan pemenuhan persyaratan
keamanan pangan di tingkat produksi (on Farm). Sertifikasi Prima dibedakan
menjadi Sertifikasi Prima 1, Prima 2, dan Prima 3. Sertifikasi Prima 3
diberikan untuk produk pertanian yang memenuhi persyaratan keamanan
pangan khususnya dari aspek residu pestisida. Prima 2 diberikan pada produk
pertanian yang memenuhi persyaratan keamanan dan mutu pangan,
sedangkan Prima 1 diberikan untuk produk pertanian yang memenuhi
persyaratan keamanan dan mutu serta sosial dan lingkungan. Capaian
Sertifikasi Prima pada tahun 2022, sebagai berikut:

No Jenis Sertifikat Jumlah


.

1. Prima 1 0

2. Prima 2 0

3. Prima 3 2

Tabel 3.4. Pelaksanaan Sertifikasi Prima 3

Sertifikat Prima 3 diberikan kepada 2 (dua) petani bawang merah di Desa


Benete Kecamatan Maluk. Sertifikat Prima 3 berlaku untuk masa 3 (tiga)

15 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


tahun dan setelahnya dapat diperpanjang melalui inspeksi di lokasi budidaya
dan uji laboratorium untuk keamanan pangan.

III.4. Registrasi PSAT PD-UK

Registrasi/Pendaftaran PSAT merupakan salah satu penjaminan bahwa


produk pertanian telah dinyatakan memenuhi persyaratan keamanan pangan.
Pendaftaran PSAT dilakukan melalui mekanisme inspeksi sarana produksi dan
distribusi, serta pengujian produk terkait parameter keamanan pangan. Nomor
pendaftaran PSAT diberikan kepada produk PSAT yang dinyatakan memenuhi
persyaratan keamanan PSAT baik dalam proses maupun produk itu sendiri.

Sesuai dengan Permentan Nomor 53 Tahun 2018 tentang Keamanan dan


Mutu PSAT, Pendaftaran PSAT berupa Pangan Produksi Dalam Negeri Usaha
Kecil dilaksanakan oleh kabupaten pada tahun 2022. Prioritas Pendaftaran
PD-UK adalah pelaku usaha beras kemasan karena beras merupakan bahan
makanan pokok konsumsi setiap hari. Terdapat 2 (dua) target registrasi PD-UK
yaitu Beras Musang King produksi UD. Fantasi Dusun Maja Desa Kalimantong
Kecamatan Brang Ene dan Beras Kemuning produksi Bumdes Kemuning Desa
Kemuning Kecamatan Sekongkang. Pemilihan target Registrasi pad UD.
Fantasi maupun Bumdes Kemuning karena keduanya telah melakukan
pengemasan beras selama lima (5) tahun terakhir.

Pelaksanaan inspeksi Sanitasi Higiene pada UD. Fantasi dan Bumdes


Kemuning pada bulan Juli 2022, akan tetapi Bumdes Kemuning sudah tidak
memproduksi beras karena tidak adanya gabah untuk digiling. Hal ini
disebabkan karena terbatasnya modal untuk membeli gabah pada saat petani
panen. Untuk UD. Fantasi, tidak mempunyai kesiapan modal untuk mencetak
kemasan berlabel karena mahalnya biaya cetak kemasan.

III.5. Pengawasan Keamanan Pangan case by case/emergency

Pengawasan keamanan pangan case by case dilakukan untuk merespon


apabila ada issue keamanan pangan di masyarakat/publik. Pengawasan ini
merupakan pengawasan keamanan pangan terhadap cemaran logam berat
Merkuri (Hg) dengan tujuan terdapatnya data sebagai bahan informasi
mengenai keamanan pangan. Pengujian dilakukan pada laboratorium yang
sudah terakreditasi dengan contoh PSAT yang diambil sebanyak dua puluh
lima (25) dan lokasi pengambilan contoh berada pada kedekatan gelondong

16 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


pengolahan emas dan sebagai bahan pembanding pengambilan PSAT pada
lokasi yang jauh dari lokasi gelondong, hasilnya sebagai berikut :

JARAK TANAM
No. JENIS SAMPEL ASAL SAMPEL DENGAN HASIL UJI
GELONDONG (mg/kg)/ ppm

Kawasan Wisata Lebo,


Tidak ada kedekatan ND=Not Detected, below
1. Akar Teratai/Lomar Kelurahan Sampir,
dengan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Kecamatan Taliwang

2. Enceng gondok Kawasan Wisata Lebo, Tidak ada kedekatan ND=Not Detected, below
Kelurahan Sampir, dengan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Kecamatan Taliwang
Imran Hadi, Poktan
Jorok Pakirum, 10 m dengan ND=Not Detected, below
3. Terung ungu panjang
Kelurahan Sampir gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Kecamatan Taliwang
Imran Hadi, Poktan Jorok
Pakirum, Kelurahan 10 m dengan ND=Not Detected, below
4. Bayam
Sampir Kecamatan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Taliwang
Imran Hadi, Poktan Jorok
Pakirum, Kelurahan 10 m dengan
5. Pepaya 0,111
Sampir Kecamatan gelondong
Taliwang
Imran Hadi, Poktan Jorok
Pakirum, Kelurahan 10 m dengan
6. Singkong 1 0,111
Sampir Kecamatan gelondong
Taliwang
Imran Hadi, Poktan Jorok
Pakirum, Kelurahan 10 m dengan ND=Not Detected, below
7. Singkong 2
Sampir Kecamatan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Taliwang
Imran Hadi, Poktan Jorok
Pakirum, Kelurahan 10 m dengan
8. Daun singkong 1 1,02
Sampir Kecamatan gelondong
Taliwang
Saekoni, Poktan Jorok
Pakirum, Kelurahan 100 m dengan ND=Not Detected, below
9. Beras hitam
Sampir Kecamatan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Taliwang
Saekoni, Poktan Jorok
Gabah/Padi Hibrida Pakirum, Kelurahan 100 m dengan ND=Not Detected, below
10.
Intani 602 Sampir Kecamatan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Taliwang
Komplek KTC, Kecamatan
Tidak ada kedekatan ND=Not Detected, below
11. Lidah mertua Taliwang Kabupaten
dengan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Sumbawa Barat
Bento, Ds. Persiapan
Tidak ada kedekatan ND=Not Detected, below
12. Komak Lamunga Kecamatan
dengan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Taliwang
13. Beras Bento, Ds. Persiapan Tidak ada kedekatan ND=Not Detected, below

17 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


Lamunga Kecamatan
dengan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Taliwang
Ahmadi, Poktan Kopang,
Tidak ada kedekatan ND=Not Detected, below
14. Beras Inpari 42 Desa Seloto Kecamatan
dengan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Taliwang
Ahmadi, Poktan Kopang,
Tidak ada kedekatan ND=Not Detected, below
15. Gabah/Padi Inpari 42 Desa Seloto Kecamatan
dengan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Taliwang
Saripah, Desa Lamuntet Tidak ada kedekatan ND=Not Detected, below
16. Beras Inpari 42
Kecamatan Brang Rea dengan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Saripah, Desa Lamuntet Tidak ada kedekatan ND=Not Detected, below
17. Gabah/Padi Inpari 42
Kecamatan Brang Rea dengan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Saripah, Desa Lamuntet 15 m dengan ND=Not Detected, below
18. Jagung komala
Kecamatan Brang Rea gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Binosari, Lang Tengah
Tidak ada kedekatan ND=Not Detected, below
19. Beras Inpari 42 Desa Lamuntet
dengan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Kecamatan Brang Rea
Indahwati,
3 m dengan ND=Not Detected, below
20. Singkong 1 Desa Lamuntet
gelondong RL (0,10 mg/Kg)0,111
Kecamatan Brang Rea
Indahwati, Desa
3 m dengan ND=Not Detected, below
21. Singkong 2 Lamuntet Kecamatan
gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Brang Rea
Indahwati, Desa
22. Batang singkong Lamuntet Kecamatan 3m dengan gelondong 0,249
Brang Rea
Indahwati, Desa
7 m dengan ND=Not Detected, below
23. Pepaya Lamuntet Kecamatan
gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Brang Rea
Ahmadi, Desa Seloto Tidak ada kedekatan ND=Not Detected, below
24. Kunyit
Kecamatan Taliwang dengan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Imran Hadi, Poktan Jorok
Pakirum, Kelurahan 10 m dengan
25. Daun singkong 2 0,372
Sampir Kecamatan gelondong
Taliwang

Tabel 3.5 Pengujian PSAT parameter logam berat merkuri (Hg)

Dari pengujian PSAT jenis tanaman pangan dan hortikultura diatas, PSAT
yang tercemar merkuri adalah singkong dan pepaya. Untuk singkong yang
ditanam jarak 10 m dari gelondong di poktan jorok pakirum kelurahan sampir
kecamatan taliwang mengandung cemaran merkuri 0,1 ppm pada umbinya,
0,37 – 1,02 ppm pada daunnya. Dan untuk pepaya cemaran merkuri 0,1 ppm.
Pada pengolahan emas amalgamasi dekat lokasi tanam, limbah cair dibuang
pada tempat penampungan berukuran 3 x 3 x 2 m3 tanpa disemen.

Sedangkan singkong yang ditanam pada jarak 3 m dari gelondong di Desa


Lamuntet Kecamatan Brang Rea tidak mengandung cemaran merkuri pada
umbinya, dan pada batangnya mengandung cemaran merkuri 0,25 ppm.
18 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022
Kondisi Tempat pembuangan limbah sisa amalgamasi disemen dengan ukuran
2 x 2 x 1 m3.

Hasil pengujian laboratorium sebagai persyaratan keamanan pangan segar


asal tumbuhan dari pengawasan case by case cemaran logam berat merkuri
(Hg) dari tahun 2019 sampai 2021 ditunjukkan pada grafik dibawah ini:

Gambar 3.5. Jumlah PSAT mengandung cemaran logam berat merkuri (Hg)

Dari jenis PSAT (gabah, beras, sayur, buah, tanaman umbi, tanaman rimpang)
yang terdeteksi mengandung cemaran merkuri diatas 0,1 ppm pada tahun
2019, 2020, 2021 dan 2022 adalah singkong dan pepaya.

Tanaman singkong merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh normal


meskipun menyerap logam berat merkuri (Hg) baik pada umbi, batang dan
daunnya sehingga singkong disebut tanaman bioakumulator Merkuri (Hg).
Oleh sebab itu, kemudahan tanaman singkong dalam menyerap logam berat
merkuri dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat untuk pengembangan
teknologi fitoremediasi. Hal ini diperkuat dengan data hasil pengujian
laboratorium pada tahun 2021 dan 2022 dengan perbandingan konsentrasi
merkuri (Hg) pada singkong :

No. Tahun Jenis PSAT/Lokasi Konsentrasi Keterangan


Pengujian contoh (mg/kg)/ppm

Tanaman berjarak
Umbi singkong/
5 m dari
1. 2022 Desa Tepas 0,842
gelondong, waktu
Kecamatan Brang Rea
tanam 2 tahun

19 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


Umbi singkong/
Tanaman berjarak
Imran Hadi Poktan
10-15 m dari
2. 2022 Jorok Pakirum, 0,390
gelondong, waktu
Kelurahan Sampir,
tanam 1 tahun
Kecamatan Taliwang
Umbi singkong/
Tanaman berjarak
Imran Hadi Poktan
10-15 m dari
3. 2022 Jorok Pakirum, ND – 0,1
gelondong, waktu
Kelurahan Sampir,
tanam 1 tahun
Kecamatan Taliwang
Daun singkong/
Tanaman berjarak
Imran Hadi Poktan
10-15 m dari
4. 2022 Jorok Pakirum, 0,37 -1,02
gelondong, waktu
Kelurahan Sampir,
tanam 2 tahun
Kecamatan Taliwang
Batang singkong/ Tanaman berjarak
Indahwati, Desa 3 m dari
5. 2022 0,25
Lamuntet Kecamatan gelondong, waktu
Brang Rea tanam 1,5 tahun
Umbi singkong/ Tanaman berjarak
Indahwati, Desa 3 m dari
6. 2022 ND
Lamuntet Kecamatan gelondong, waktu
Brang Rea tanam 1,5 tahun

Tabel 3.6. Konsentrasi merkuri (ppm) pada singkong

Berkurangnya cemaran merkuri pada singkong yang ditanam pada lokasi jorok
pakirum, Kelurahan Sampir, Kecamatan Taliwang berdasarkan hasil uji tahun
2021 dibandingkan pada tahun 2022 kemungkinan disebabkan mulai
berkurangnya aktivitas gelondong di lokasi tersebut. Sementara, untuk umbi
singkong di lokasi Desa Lamuntet tidak mengandung cemaran merkuri dan
batangnya mengandung cemaran merkuri yang kemungkinan disebabkan
adanya transportasi zat dari umbi ke batang (kajian lebih lanjut).

BAB IV

20 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengawasan kemanan PSAT (sayur, buah, dan beras)


sebagai pelaksanaan dari Tupoksi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Sumbawa Barat di era pandemi Covid-19 dapat disampaikan:

1. Pelaku Usaha PSAT beras kemasan produksi Kabupaten Sumbawa Barat


berjumlah dua belas (12) dan belum teregistrasi. Kewajiban registrasi
dengan disertai laporan ketelusuran produk bagi pelaku usaha PSAT PD-
UK tertuang pada PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Resiko;
2. Persentase Pangan Segar Asal Tumbuhan Pre-Market (sebelum beredar)
yang dilakukan pengambilan contoh dan pengujian rapid test kit memenuhi
persyaratan keamanan pangan adalah 100 %;
3. Persentase Pangan Segar Asal Tumbuhan Post-Market (setelah beredar) yang
dilakukan pengambilan contoh dan pengujian rapid test kit memenuhi
persyaratan keamanan pangan adalah 100 %;
4. Jenis PSAT yang diambil contohnya untuk uji laboratorium parameter
logam berat merkuri dalam rangka pengawasan case by case adalah beras,
gabah, tanaman rimpang, sayur, buah, dan tanaman umbi. Jumlah contoh
yang di uji sebanyak dua puluh lima (25) contoh, dan lima (5) contoh
mengandung cemaran merkuri berkisar 0,11 – 1,02 ppm;
5. Dari lima (5) contoh PSAT yang mengandung cemaran merkuri, empat (4)
contoh PSAT dari jenis tanaman umbi yaitu singkong dan satu (1) contoh
dari jenis tanaman horti yaitu pepaya.

Saran :

1. Tanaman singkong merupakan jenis tanaman bioakumulator Hg, sehingga


hal ini dapat menjadi bahan kajian tindaklanjut Pemerintah Daerah
Kabupaten Sumbawa Barat dalam hal mengatasi limbah merkuri yang
berlokasi dekat lahan produktif dan masih digunakan masyarakat untuk
kegiatan budidaya jenis tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan
baik di era pandemi maupun pasca pandemi;
2. Perlunya pengawasan yang lebih intensif dengan uji rapid tes kit pada
produk PSAT (buah dan sayur) yang beredar di pasaran dan pengawasan

21 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022


terhadap pelaku beras kemasan belum registrasi yang berasal dari luar
Kabupaten Sumbawa Barat;
3. Pengawasan Perizinan Berusaha untuk menunjang subsektor Ketahanan
Pangan berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 2021 dilaksanakan oleh Pengawas
Mutu Hasil Pertanian/Pengawas yang telah mengikuti pelatihan di bidang
keamanan dan mutu PSAT.
4. Oleh sebab itu pengadaan rapid test kit yang mencukupi, biaya uji
laboratorium untuk penjaminan mutu dan keamanan pangan, serta
peningkatan kapasitas sumber daya pengawas PSAT harus terus dilakukan
dengan dukungan Dana APBD II yang mencukupi.

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan


Perizinan Berusaha Berbasis Resiko, 2021.

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor


53/Permentan/KR.040/12/2018 tentang Keamanan dan Mutu Pangan
Segar Asal Tumbuhan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia,
2019.

Keputusan Menteri Pertanian Republi Indonesia Nomor


104/KPTS/HK.140/M/2/2020 tentang Komoditas Binaan Kementerian
Pertanian, 2020.

Residu Pestisida pada Produk Pertanian, Dinas Pertanian Daerah Istimewa


Yogyakarta, 2019.

Nuril Hidayati, Mekanisme Fisiologis Tumbuhan Hiperakumulator Logam


Berat, Pusat Penelitian Biologi LIPI, 2013.

Juhaeti T, Hidayati N, Syarif F, dan Hidayat S, Uji Potensi Tumbuhan


Akumulator Merkuri untuk Fiteromediasi Lingkungan Tercemar Akibat
Kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kampung Leuwi
Bolang, Ds. Bantar Karet, Kec. Nanggung, Bogor, J. Biol Indon. Vol 6,
No. 1: 1-11, 2009

22 | Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan - Tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai