Laporan Pegawasan Keamanan Psat 2022
Laporan Pegawasan Keamanan Psat 2022
PENDAHULUAN
I.2. Permasalahan
1. Kabupaten Sumbawa Barat merupakan daerah dengan potensi cadangan
emas dan tembaga yang besar menyebabkan masyarakat melakukan
aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Kegiatan PETI terbesar
berada di Kecamatan Brang Rea, Seteluk dan Taliwang. Dalam
pengolahannya, penambang menggunakan merkuri untuk amalgamasi. Sisa
merkuri pada amalgamasi dibuatkan bak penampung bersemen dan kadang
tidak;
2. Sebagian besar PSAT yang beredar (beras, buah, sayur) di Kabupaten
Sumbawa Barat berasal dari luar kabupaten;
3. Pada tahun 2021, di era pandemi Covid-19 mulai terlihat geliat pelaku
usaha produsen beras kemasan di Kecamatan Brang Rea, yang mana Brang
Rea merupakan sentra produksi gabah Kabupaten Sumbawa Barat.
Oleh sebab permasalahan di atas, perlu dilakukan pengawasan yang lebih
intensif pre-market dan post-market untuk menjamin tersedianya pangan segar
yang aman dan meningkatkan nilai ekonomis dari pangan segar itu sendiri.
I.3. Ruang Lingkup
BAB II
TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KELUARAN
II.1. Tujuan
a. Jumlah sampel PSAT yang di uji rapid test kit dan memenuhi syarat
keamanan pangan di peredaran;
b. Jumlah Pendaftaran/Registrasi PSAT PD-UK beras kemasan;
c. Jumlah jaminan keamanan PSAT pada Sertifikasi Prima 3;
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
Jumlah beras kemasan yang beredar dan diproduksi oleh pelaku usaha
Kabupaten Sumbawa Barat berjumlah dua belas (12) berdasarkan tabel 3.1.
Pelaku usaha yang sudah kontinu memproduksi beras selama lima (5) tahun
terakhir yaitu UD. Fantasi Dsn. Majapahit Desa Kalimantong Kecamatan Brang
Ene dan Bumdes Kemuning, Desa Kemuning Kecamatan Sekongkang.
Pada tahun 2021 di saat era pandemi Covid-19 mulai terlihat geliat pelaku
usaha, gapoktan yang memproduksi beras kemasan yang berasal dari
Kecamatan Brang Rea dan Brang Ene. Kecamatan Brang Rea dan Brang Ene
Persentase beras kemasan berdasarkan asal produksinya dari tabel 3.1 dapat
digambarkan seperti dibawah ini :
Dari gambar di atas terlihat persentase terbesar dari beras kemasan yang
beredar di Kabupaten Sumbawa Barat berasal dari Kabupaten Sumbawa dan
setelahnya beras produksi lokal. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan beras
di Kabupaten Sumbawa Barat masih tinggi dan seharusnya bisa menjadi
peluang dan tantangan bagi pelaku usaha beras kemasan untuk dapat
mengisi pasar di daerah sendiri dengan lebih memperhatikan keamanan dan
mutunya.
Dari tiga puluh tujuh (37) pelaku usaha beras kemasan yang beredar, jumlah
beras kemasan yang sudah teregistrasi berdasarkan asal daerahnya dapat
digambarkan pada diagram batang berikut:
16
14
12
12
10
Σ SUDAH REGISTRASI
8 Σ BELUM REGISTRASI
6
5
4
3
2
1
0 0 0
0
KSB KAB. SUMBAWA LUAR NTB P. LOMBOK
Dari grafik diatas mengindikasikan bahwa pelaku usaha beras kemasan yang
di produksi Kabupaten Sumbawa Barat belum memenuhi azas
keamanan/jaminan keamanan hasil berasnya. Sementara beras kemasan dari
luar provinsi NTB telah melakukan Registrasi PSAT PD-UK guna penjaminan
keamanan dan mutu pangan segar untuk mampu bersaing di pasaran.
Sehingga dengan keadaan ini menjadi prioritas pengendalian pengawasan di
era pandemi pada tahun 2021 melalui langkah-langkah operasional sebagai
berikut:
1. Menegur lisan dan memberikan masukan-masukan akan bahayanya bahan
pangan yang tak terjamin keamanannya pada pelaku produsen bisnis
PSAT;
2. Mengedukasi pada kelompok tani binaan gapoktan/kelompok tani yang
memproduksi gabah agar dalam pengelolaannya benar-benar menjaga
kebersihan/bersih dari kotoran-kotaran;
3. Mewajibkan produsen PSAT PD-UK untuk melaksanakan registrasi;
4. Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Sumbawa untuk dapat melakukan edukasi tentang registrasi
serta persyaratan Sanitasi Higiene PD-UK terhadap pelaku usaha beras
kemasan yang belum melakukan registrasi.
Pasar Maluk
8. 28/04/2022 Bu Rika, Pasar Kol, Lombok √
Maluk
9. 03/05/2022 Rahmah, Cabe, Lombok √
Lombok
Tomat, Lombok √
Pir, Cina √
Pasar Jereweh
13. 03/05/2022 Hj. Nurmi, Sawi, Lombok √
Pasar Jereweh
14. 05/05/2022 Muhayib Cabe Rawit, √
Taliwang Lombok
Tomat, Lombok √
Pasar Taliwang
19. 05/05/2022 Lisa, Pasar taliwang Brokoli, Lombok √
Cabe Besar √
Merah, Lombok
Buncis, Lombok √
Kecipir, Lombok √
60
50
40
Absolut
30
20
10
0
TAHUN 2021 TAHUN 2022
Gambar 3.4. Perkembangan jumlah contoh PSAT yang dilakukan uji rapid test kit
1. Prima 1 0
2. Prima 2 0
3. Prima 3 2
JARAK TANAM
No. JENIS SAMPEL ASAL SAMPEL DENGAN HASIL UJI
GELONDONG (mg/kg)/ ppm
2. Enceng gondok Kawasan Wisata Lebo, Tidak ada kedekatan ND=Not Detected, below
Kelurahan Sampir, dengan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Kecamatan Taliwang
Imran Hadi, Poktan
Jorok Pakirum, 10 m dengan ND=Not Detected, below
3. Terung ungu panjang
Kelurahan Sampir gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Kecamatan Taliwang
Imran Hadi, Poktan Jorok
Pakirum, Kelurahan 10 m dengan ND=Not Detected, below
4. Bayam
Sampir Kecamatan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Taliwang
Imran Hadi, Poktan Jorok
Pakirum, Kelurahan 10 m dengan
5. Pepaya 0,111
Sampir Kecamatan gelondong
Taliwang
Imran Hadi, Poktan Jorok
Pakirum, Kelurahan 10 m dengan
6. Singkong 1 0,111
Sampir Kecamatan gelondong
Taliwang
Imran Hadi, Poktan Jorok
Pakirum, Kelurahan 10 m dengan ND=Not Detected, below
7. Singkong 2
Sampir Kecamatan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Taliwang
Imran Hadi, Poktan Jorok
Pakirum, Kelurahan 10 m dengan
8. Daun singkong 1 1,02
Sampir Kecamatan gelondong
Taliwang
Saekoni, Poktan Jorok
Pakirum, Kelurahan 100 m dengan ND=Not Detected, below
9. Beras hitam
Sampir Kecamatan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Taliwang
Saekoni, Poktan Jorok
Gabah/Padi Hibrida Pakirum, Kelurahan 100 m dengan ND=Not Detected, below
10.
Intani 602 Sampir Kecamatan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Taliwang
Komplek KTC, Kecamatan
Tidak ada kedekatan ND=Not Detected, below
11. Lidah mertua Taliwang Kabupaten
dengan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Sumbawa Barat
Bento, Ds. Persiapan
Tidak ada kedekatan ND=Not Detected, below
12. Komak Lamunga Kecamatan
dengan gelondong RL (0,10 mg/Kg)
Taliwang
13. Beras Bento, Ds. Persiapan Tidak ada kedekatan ND=Not Detected, below
Dari pengujian PSAT jenis tanaman pangan dan hortikultura diatas, PSAT
yang tercemar merkuri adalah singkong dan pepaya. Untuk singkong yang
ditanam jarak 10 m dari gelondong di poktan jorok pakirum kelurahan sampir
kecamatan taliwang mengandung cemaran merkuri 0,1 ppm pada umbinya,
0,37 – 1,02 ppm pada daunnya. Dan untuk pepaya cemaran merkuri 0,1 ppm.
Pada pengolahan emas amalgamasi dekat lokasi tanam, limbah cair dibuang
pada tempat penampungan berukuran 3 x 3 x 2 m3 tanpa disemen.
Gambar 3.5. Jumlah PSAT mengandung cemaran logam berat merkuri (Hg)
Dari jenis PSAT (gabah, beras, sayur, buah, tanaman umbi, tanaman rimpang)
yang terdeteksi mengandung cemaran merkuri diatas 0,1 ppm pada tahun
2019, 2020, 2021 dan 2022 adalah singkong dan pepaya.
Tanaman berjarak
Umbi singkong/
5 m dari
1. 2022 Desa Tepas 0,842
gelondong, waktu
Kecamatan Brang Rea
tanam 2 tahun
Berkurangnya cemaran merkuri pada singkong yang ditanam pada lokasi jorok
pakirum, Kelurahan Sampir, Kecamatan Taliwang berdasarkan hasil uji tahun
2021 dibandingkan pada tahun 2022 kemungkinan disebabkan mulai
berkurangnya aktivitas gelondong di lokasi tersebut. Sementara, untuk umbi
singkong di lokasi Desa Lamuntet tidak mengandung cemaran merkuri dan
batangnya mengandung cemaran merkuri yang kemungkinan disebabkan
adanya transportasi zat dari umbi ke batang (kajian lebih lanjut).
BAB IV
Saran :
DAFTAR PUSTAKA