geografis, entah itu sejarah masyarakatnya atau keadaan wilayahnya. Dengan kerangka
pemikiran, bahwa segala sesuatu apapun bentuknya mempunyai akar kultural dalam
konteks tertentu. Deskripsi wilayah ini penting, karena menjadi dasar untuk memahami
dengan baik tentang dinamika kesejahteraan sosial masyarakat pasca otonomi daerah di
Utara, yang menempati bagian terluar kawasan1 Indonesia Timur. Kabupaten ini
memiliki status otonomi daerah yang diperoleh dari hasil pemekaran Daerah
Tingkat II Kabupaten Sangihe-Talaud pada tahun 2002.2 Selain status otonom yang
dimiliki, kabupaten ini juga khas sebagai daerah yang memiliki batas wilayah
dengan Kota Davao del Sur dan Laut Mindanao di Filipina pada bagian Utara.
Sementara untuk bagian Selatan dibatasi oleh Laut Maluku. Samudera Pasifik dan
Laut Maluku menjadi batas wilayah di bagian Timur, dan bagian Barat berbatasan
wilayah laut sebesar 37.800,00 km² atau mencakup 95,24 persen dari 39.051,02
1
Kawasan diartikan sebagai batasan ruang yang terdiri dari beberapa daerah yang secara administratif
otonom namun dalam rangka strategi pembangunan dirangkum dalam satu platform karena kesamaan ciri
kewilayahan serta kepentingan pembangunan.
2
UU No. 22 Tahun 1999 (pada masa kepemimpinan Presiden Megawati direvisi menjadi UU No. 34
Tahun 2004) merupakan landasan yuridis pembentukan Kabupaten Talaud yang resmi menjadi daerah
otonom berdasarkan UU No.8 Tahun 2002.
42
km² luas seluruh wilayahnya.3 Dengan data empirik ini, maka tepatlah bila dalam
penduduk melakukan pekerjaan di laut, walaupun bukan profesi utama. Potensi laut
untuk memenuhi kebutuhan hidup melalui penangkapan ikan, udang, dan kerang
serta satwa laut yang lain. Transportasi melalui laut ke Kabupaten Talaud dapat
ditempuh sekitar 14-18 jam dengan menggunakan kapal laut dari Manado atau
Bitung.
Mengenai nama Talaud, ada sejumlah versi yang berhubungan dengan asal-
usul Talaud. Secara etimologis, ada dua kata asal nama Talaud yang berasal dari
kata Tau dan Laude, mempunyai arti pelaut atau navigator. Kata Talaud disebut-
sebut diturunkan dari kata malaude yang berarti ‘tak jauh dari laut’. Meskipun
diyakini nama Talaud sudah lama dipakai, namun kata ini muncul secara tertulis
pertama dalam catatan ekspedisi Loyasa (1537), yaitu kata talao. Dulu nama lain
Talaud yang disebut-sebut adalah talloda, taroda atau talauda. Nama ini diberikan
oleh Muhammad Yamin, dengan menghubungkan kata uda ini dengan naskah
sastra kakawin ”Negara Kertagama” karya Mpu Prapanca.4 Tetapi nama ini di
kemudian hari berubah. Karena menurut beberapa tulisan lain tentang cakupan
3
BPS Talaud, Talaud dalam Angka (Manado: BPS, 2009), 4.
4
Winsulangi Salindeho dan Pitres Sombowadile, Kawasan Sangihe-Talaud Sitaro, Daerah
Perbatasan Keterbatasan Pembatasan (Jogjakarta: FUSPAD, 2008), 32.
5
Megandaru W, Kawuryan, Tata Pemerintahan Negara Kertagama Kraton Majapahit (Jakarta:
Panji Pustaka, 2006), 20.
6 Raymond R. Tingginehe, dkk., Sastra Lisan Talaud (Manado: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra,
1987), 7.
43
itu sudah saatnya untuk diakhiri. Karena, penemuan terbaru sekalipun tidak dapat
dengan mudahnya untuk mengklaim bahwa Talaud sebagai bagian dari wilayah
kekuasaan Majapahit.
sering dikaitkan sebagai kata serapan dari bahasa Spanyol (paraiso) dan bahasa
Porodisa bukan kata serapan asing melainkan asli berasal dari kata bahasa Talaud
yang berarti hancurkan. Kata itu adalah komando saat perlawanan melawan bajak
laut dari Mindanao. Selanjutnya ditambahkan pula bahwa kata itu berhubungan
dengan nama seorang raja di Talaud. Penentuan versi cerita mana yang benar,
tidaklah menjadi soal. Sebab, yang pokok adalah ‘stigma’ tentang Talaud sebagai
“the land of Paradise” tetap ada. Predikat ini diberikan tidak hanya karena
keasrian panorama alam dan pesona keindahan wisata laut, melainkan lebih kepada
bahwa sejak dulu kala penduduk Talaud memiliki perilaku sopan-santun dan
berbudi pekerti luhur serta bersikap terbuka dan memiliki kehangatan dalam
menerima kehadiran orang lain. Pada masa sekarang, hal tersebut sudah mulai
luntur, namun sikap ini dijadikan sebagai warisan leluhur yang harus tetap
(surga) oleh keindahan dan keasrian panorama alam, serta sikap bersahabat dan
pulau-pulau indah yang pantainya berpasir putih dan beningnya air laut, ditambah
pula dengan hamparan perkebunan kelapa yang luas mulai dari garis pantai hingga
44
ke perbukitan, merupakan suatu alasan yang tepat bila kepulauan Talaud disebut
‘tanah berkat’.7
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 1974 oleh ahli purbakala
asal Inggris bernama Peter Belwood dan I Made Sutayasa (berasal dari Bali-
yang cukup tinggi sejak tahun 6000 BC. Asal-usul penduduk Sangihe-Talaud
diduga merupakan gelombang awal manusia yang datang dari daratan Mindanao-
Filipina. Karena demikianlah rute perjalanan manusia awal Asia dari Cina Selatan
cerita rakyat dahulu kala, baik Ternate maupun Minadanao (Filipina) disebut
kekeluargaan dengan bidadari langit yang datang ke dunia untuk mandi, dan
seorang dari mereka ditahan untuk menjadi pengantin wanita yang pertama. Sejauh
mana orang Polinesia yang datang pada zaman purba dari benua Asia mengembara
melalui kepulauan Hindia menuju arah timur dan lautan teduh, juga berpengaruh
pada percampuran ini, tidak dapat dipastikan. Yang pasti, bahwa pulau-pulau ini
pada tahun 1521, dan telah berhubungan dengan dunia barat. Setelah itu kaum
Informasi lain8 menyebutkan bahwa para pendatang berasal dari Kota Batu
Filipina dan ada pula dari daratan Cina, juga pulau Manado Tua serta Ternate.
Kebenaran asal-usul ini memang sulit dilacak. Namun, penanda yang terkandung
7
Observasi dan wawancara dengan tokoh adat Talaud, pada bulan April 2011, pukul 11.00-13.00 WITA.
8
Ibid.
45
Sebagai contohnya, dalam legenda sepasang kekasih yang bertutur asal-usul
mitos yang dibangun untuk menegaskan relasi masyarakat Filipina dan Sangihe-
“kepelbagaian yang besar dalam perawakan tubuh, bentuk tengkorak, roman muka
10
dan warna kulit menunjukkan adanya percampuran yang kuat”. Brillman
sebenarnya tidak hanya membuktikan adanya pembauran etnis. Tapi, juga memberi
Talaud perdana.
yaitu struktur masyarakat pada masa awal pembentukan kerajaan di Talaud dan
Nenek dan kakek, masing-masing disapa sebagai yupung wawinne dan yupung
9
Wilayah pulau-pulau Talaud hingga permulaan abad ke-20 merupakan cakupan dari kerajaan di
pulau Sangihe.
10
D. Brillman, Kabar Baik di Bibir Pasifik (Jakarta: Pustaka Harapan, 2005), 25-26.
46
adalah umbassanna. Ada pula sapaan yang dikenakan secara umum terhadap
perempuan, yakni wolla dan untuk laki-laki adalah maing. Sapaan untuk
perempuan dari kaum bangsawan adalah woi dan untuk laki-laki adalah rattu.
kepada yang lebih tua atau yang dipercayakan untuk menjadi pemimpin.
mendengar dan menerima wejangan serta arahan dari orang tua. Pada fase
yang terdiri dari beberapa marga atau puak yang berasal dari satu leluhur
yang ditata dalam satu wanua (kampung). Pada sistem pewilayahan kampung
Kedua tokoh pemimpin ini dipilih dari kalangan timaddu ruanganna, yang
sebelumnya menjabat sebagai pemimpin dari salah satu rumpun yang ada.
Kedua tokoh ini bertanggung jawab atas kehidupan sosial-budaya dari warga
kampung.
di kampung, masih ada lagi seorang tokoh yang disebut ratuntampa (raja
negeri). Raja negeri ini kuasanya melebihi dari ketiga tokoh yang ada, bahkan
11
Kedua tokoh adat ini sampai sekarang masih berperan di bidang sosial-budaya untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, walaupun kapasitasnya sebagai pemimpin telah direduksi
oleh sistem administrasi pemerintahan yang berlaku saat ini.
47
ratuntampa, ratumbanua, inanguwanua, dan timaddu ruanganna adalah
muncul, ketika mulai dikenal strata keluarga raja, bangsawan, rakyat dan
hamba. Dalam silsilah keturunan, keluarga raja dan kerabatnya yang tergolong
biasa atau rakyat jelata yang disebut ampania dan lapisan paling bawah adalah
bahwa struktur masyarakat di Talaud tidak bisa dilepaskan dari garis keturunan
masih diukur dari garis keturunan. Karena itu, sampai sekarang masyarakat
masyarakat seperti dulu yang berdasarkan kelas tidak lagi terlalu menonjol,
usulnya dengan baik akan diterima menjadi keluarga, walaupun tidak pernah
persaudaraan, hal lain yang merupakan keterikatan bagi orang Talaud, yaitu
48
adanya prinsip kesatuan hidup yang berakar pada “tanah dan darah”. Tanah
tidak sebatas pengertian kepemilikan atas sebidang tanah atau lahan pertanian,
lokal di masa lalu menjelaskan bagaimana hubungan antara seorang bayi yang
sebagai ‘saudara tua atau kakak’. Sedangkan darah di sini mengacu pada ikatan
fam (marga) ayah, tetapi pihak ibu dan keluarganya pun memiliki hak yang
sama seperti yang dimiliki oleh pihak ayah dan keluarganya. Tetapi dalam
tersebut, masih ada lagi penentuan keturunan menurut garis ibu (perempuan)
keturunan ini menentukan hak dan kewajiban setiap anggotanya, dan juga
12
Wabali sebutan dalam bahasa Talaud untuk ari-ari atau tembuni.
13
Lihat uraian Roger M. Keesing tentang garis keturunan dalam Antropologi Budaya 1 (terj.)
(Jakarta: Erlangga, 1999), 239.
49
laki-laki akan mengikuti istrinya atau tinggal dengan mertuanya. 14 Hal ini
bahkan terkadang ada yang bergabung dan menjadi anggota dari rumpun
pada pertalian darah atau keturunan dari sejumlah kerabat. Karena itu,
family). Dalam hal perkawinan, masyarakat Talaud memiliki sistem norma dan
tata cara yang tidak jauh berbeda dengan suku-suku lainnya di Indonesia.
melarang perempuan dan laki-laki yang akan kawin berasal dari keturunan
yang sama. Perempuan dan laki-laki yang menjadi calon pengantin bukan
berasal dari keturunan yang semarga. Peraturan ini menjadi pagar pembatas
bagi perempuan dan laki-laki dalam memilih pasangan hidup, agar tidak
15
sampai terjadi incest, yang berdampak pada pengenaan sanksi moral bagi
C. Sistem Kepercayaan
14
Kondisi ini disebut dengan Matrilokal, dimana pihak suami menetap di sekitar daerah kediaman
kerabat istri.
15
Incest adalah perkawinan antara saudara sekandung atau terjadinya perkawinan sumbang.
50
Masyarakat di Talaud memiliki pandangan tentang kosmologi. Kosmos
relasi kosmos dan manusia itu terjaga dengan baik, maka pada waktu-waktu
ritual yang dilakukan, dapat dipahami bahwa awal mula sistem kepercayaan
hanya Mawu Ruata yang patut disembah. Terlepas dari adanya kepercayaan
pokok ajaran Iman Kristen, misalnya tentang Allah Bapa dalam pemahaman
Trinitas, orang Talaud menyebut Allah Bapa sebagai Mawu Ruata. Mawu
Ruata ini diyakini mempunyai otoritas tertinggi, sebab Dia adalah Sang
kekuasaan dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu, hanya kepadaNya selalu
16
Terminologi animisme di sini tidak dalam pengertian yang lazim sebagai kepercayaan terhadap roh-
roh dan cenderung dihubungkan dengan penyembahan berhala. Terminologi animisme di sini mengacu
pada penjelasan E. B. Tylor bahwa animisme adalah derivasi kata Latin ‘anima’ yang artinya roh.
17
Rimu’udde bagi masyarakat Talaud dipahami sebagai arwah orang mati, yang diyakini dapat
membawa berbagai pengaruh bagi orang yang masih hidup.
18
Panunggu dalam bahasa lokal diartikan penjaga atau penunggu.
51
Dalam perkembangan selanjutnya, secara legal-formal agama Kristen
masuk di Talaud pada tahun 1859 tepatnya pada tanggal 1 Oktober,19 melalui 3
pribumi menunjukan sikap yang tak bersahabat, dikarenakan para zending ini
Indonesia, termasuk masyarakat yang ada di Talaud. Kondisi sulit ini disiasati
oleh para zending dengan bekerja sebagai tukang sepatu agar mereka dapat
walaupun sama-sama berasal dari bangsa kulit putih. Dari karya ‘para tukang’
bisa dilepaskan dari peranan para pekabar Injil yang berstatus ‘zending
tukang’.
Indonesia, yaitu Islam dan Kristen (Protestan dan Katolik). Secara kuantitas,
19
Tanggal 1 Oktober ini diperingati sebagai peristiwa Injil masuk di pulau-pulau Talaud.
52
Masyarakat Talaud dalam kehidupan sehari-hari memiliki juga
ditafsirkan sebagai peringatan bagi ‘niat hati’ seseorang yang akan melakukan
dan isinya, termasuk dalam hal ini adalah penebangan liar pohon-pohon di
hutan. Cara ini secara langsung merupakan salah satu upaya dalam pelestarian
panjang proses perjuangan selama setengah abad dari para anak bangsa di
lainnya. Perjuangan warga Talaud menuntut hak otonomi dan lepas berdiri
kehadiran VOC yang mengikat daerah ini lewat kontrak yang ditandatangani
20
Artinya sekedar perpanjangan daratan Manado, sebab merupakan wilayah Residen Manado dalam
gubernemen Maluku.
53
oleh para raja di Sangihe dengan Gubernur Robertus Padtbrugge21 tahun 1667.
Gubernur VOC22 ini menggunakan pengaruh dari para raja di Sangihe untuk
Hindia Belanda. Hal ini berlangsung sampai tahun 1882, dimana kehadiran
penguasa lokal yang berbasis pada adat dan digelar raja negeri atau dalam
ini berjalan selama satu dasawarsa, maka pada tahun 1909 wilayah kejoguguan
yang ada di Talaud menghendaki status yang sama dengan kedudukan Pulau
21
Robertus Padtbrugge adalah Gubernur VOC di Maluku pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
22
VOC adalah korporasi perdagangan yang dibangun oleh Belanda untuk menandingi bangsa
Portugis dan Spanyol dalam perdagangan rempah-rempah.
54
Sangihe, yakni sebagai onderafdeling. Permintaan ini disetujui oleh Residen
Manado Ph. J. van Merle melalui besluit gubernemen tertanggal 13 April 1911
untuk menempati posnya di Lirung. Empat tahun setelah itu, tepatnya tanggal
Belanda. Pemerintahan Raad van Jogugus ini berakhir tahun 1921, dengan
karena pada tahun 1931, Raja J.S. Tamawiwij meninggal dunia, dan digantikan
oleh saudaranya M.S. Tamawiwij. Raja M.S. Tamawiwij ini pun memerintah
dengan hormat sebagai raja di Talaud dan digantikan oleh Bestuur Assistant
provinsi. Pada tahun 1944 Jepang menunjuk Th. P. Binilang sebagai Shu-coo
tahun.
sampai pada tahun 1956. Tapi setahun sebelum status swapraja ini dihapuskan,
55
Negeri (KPN) yang berkedudukan di Beo. Kebijakan pemerintah untuk
menghapus status Swapraja dan diangkatnya pejabat KPN yang berasal dari
luar Talaud ini menuai protes warga. Aksi warga yang memprotes kebijakan
pemerintah ini dikenal dengan ‘Peristiwa Moronge 26 Juli 1956’. Protes dari
diganti menjadi wilayah kecamatan. Kepulauan Talaud pada masa itu terbagi
atas 2 (dua) kecamatan, yaitu: Kecamatan Talaud Utara dengan ibukota di Beo
dan Kecamatan Talaud Selatan dengan ibukota di Lirung. Setelah berjalan lima
tahun sistem pewilayahan kecamatan ini, pada tahun 1961 Kepulauan Talaud
singkat, hanya setahun pula, lalu terjadi perubahan sistem pewilayahan pada
tahun 1962.
di atas kecamatan, status Kepala Kawedanan pada tahun 1971 berubah lagi
56
berdasarkan UU No. 8 Tahun 2002; Pemerintah Pusat telah menunjuk seorang
pejabat bupati untuk bertugas memilih bupati dan wakil bupati defenitif.
pejuang yang berjasa telah mengorbankan jiwa raga sebagai harga tebusan
bekerjasama dengan penguasa yang lebih tinggi, meskipun secara adat dan
tradisi; raja yang menerima status lebih rendah ketika diakui sebagai jogugu,
antara lain menunjukkan suasana batin seperti itu. Pada lingkup lokal,
anak negeri. Misalnya, ketika orang Talaud digantikan oleh orang Sangihe
57
oleh elite pemimpin setempat sebagai bentuk pelecehan terhadap warga
Talaud.
Talaud diberi status sebagai “Daerah Istimewa” pada tanggal 26 Juni tahun
tidak hanya disuarakan oleh warga Talaud lokal, tetapi juga warga Talaud yang
Bitung, Surabaya, dan Jakarta. Pada tahun 1950-an hingga awal tahun 1960-an
cara penyampaian aspirasi masih bersifat sporadis dan melalui elit politik serta
23
Pembentukan Dati II Kabupaten Sangihe-Talaud pada tahun 1948, menimbulkan semangat bagi
masyarakat Talaud untuk memulai perjuangan membentuk Kabupaten Talaud.
58
Pembentukkan Musyawarah Masyarakat Talaud (MUKAT) pada tahun
Organisasi pelajar dan mahasiswa Talaud pun tidak ketinggalan. Kaum muda
dan mimbar teatrikal. Penting untuk dicatat pula bahwa tidak hanya para
politisi dan kelompok elit serta kaum terpelajar saja berjuang, tapi warga sipil
pun ikut serta berjuang dengan cara memberi bantuan finansial untuk biaya
pelaksanaan MUNASTAL.
simpati dari berbagai pihak yang peduli terhadap nasib masyarakat yang
gubernur Provinsi Sulut telah banyak memberi dukungan dan simpati dengan
Talaud.
Daerah atau lebih dikenal dengan UU Otonomi Daerah; memberi peluang dan
1. Gambaran Umum
24
Musyawarah Nasional Masyarakat Talaud (MUNASTAL) I diadakan di Jakarta, dan para
pesertanya berasal dari perwakilan tiap daerah yang ada di Talaud bahkan juga orang Talaud yang ada di
perantauan. MUNASTAL ini merupakan penjelmaan dari kedaulatan rakyat dan memiliki hak tertinggi
dalam membuat keputusan
59
Kabupaten yang bercorak agraris ini merupakan salah satu dari 10
Lintang Utara dan 126o 30’ hingga 127o 30’ Bujur Timur merupakan salah
berbagai bentuk kerja sama lainnya yang merupakan bagian dari aktifitas
pihak, tanpa ada pihak lebih diuntungkan atau dirugikan. Penjabaran dari
dipraktikkan oleh warga masyarakat Talaud, baik lokal maupun yang ada
hanya berlaku di bidang pertanian (di kebun), akan tetapi untuk sekarang
ini aktivitasnya telah menyebar sampai pada urusan perkawinan, dan lain-
25
BPS Talaud, Talaud dalam Angka 2010, (Manado: BPS, 2010), 14.
26
Modal sosial yang tersimpan dalam nilai tradisi dan norma serta kearifan lokal ini menjadi tenaga
penggerak bagi organisasi sosial yang berbasiskan masyarakat lokal ini.
60
lain. Hal seperti ini dilakukan oleh penduduk semata-mata atas kesadaran
pribadi dan prinsip hidup saling menolong, tanpa ada paksaan ataupun
rujukan dari tempat kelahiran. Ada juga contoh lainnya: orang Salibabu
yang merujuk pada pulau asalnya. Akan tetapi, ketika orang-orang yang
Taloda yang merujuk pada status orang Talaud, tanpa ada sekat-sekat
km², dengan rincian luas lautan adalah 37.800 km² dan daratan 1.251,02
km². Luas wilayah daratan ini mencakup tiga pulau besar yang ada di
km², Pulau Kabaruan luasnya 115,61 km², dan Pulau Salibabu dengan
luasnya 98,7 km². Ditambah pula dengan beberapa pulau yang luasnya
61
bervariasi mulai dari 0,15 km² sampai 34,15 km². Luas daratan ini cukup
memadai dijadikan tempat hunian bagi penduduk yang terdiri dari 25.253
kilometer persegi ada 95,78 jiwa. Wilayah daratan yang ada, tidak hanya
jiran Filipina. Kedekatan ini diukur dari jarak antara Miangas sebagai
pulau terluar di Kabupaten Talaud dan Kota Davao hanya 52 mil atau
yakni: 122 mil. Lebih lama waktu yang diperlukan untuk pelayaran antara
307 mil. Posisi Miangas yang memiliki batas wilayah dengan negara jiran
27
Laporan Bupati Kepulauan Talaud dalam Sidang Majelis Sinode XII di Hotel Ibis Jakarta, 7
Oktober 2011.
28
Karakteristik sebagai daerah perbatasan ini dipertegas dalam Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005,
bab 26.
62
tertinggal dan terpencil. Ketertinggalan serta keterisolasiannya tidak hanya
lainnya. Laut adalah wilayah yang paling luas dibandingkan dengan daratan
dan bagian kecil alur daerah vulkanik. Kepulauan Talaud berada pada alur
vulkanis yang masuk pada jalur gunung api Circum Pasifik, karena itu fisik
tanah yang dimiliki oleh kabupaten ini lebih condong untuk tanaman
tiga variasi klasifikasi ketinggian di atas permukaan laut (dpl). Kurang lebih
52.142 ha berada pada klasifikasi 0-100 meter dpl, 70.670 ha berada pada
klasifikasi 101-500 meter dpl, dan 2.290 ha berada pada klasifikasi 501-
1000 meter dpl. Adapun temperatur yang terekam dalam publikasi BPS
menunjukkan bahwa suhu udara rata-rata bervariasi antara 26,5o sampai 32o
pada waktu tertentu. Sedang curah hujannya rata-rata pada kisaran 2100-
63
atau musim hujan dan April-Agustus adalah tropis kering atau musim
panas.29
salah satu persoalan serius yang dihadapi oleh masyarakat dan pemerintah
di Talaud.30
ekonomi Kabupaten Kepulauan Talaud. Pala, kopi, kakao, vanili, lada, dan
29
Data diperoleh dari Kantor Statistik Kabupaten Talaud. Data per bulan April 2011.
30
Persoalan rumit yang dihadapi masyarakat sampai sekarang bukan sekedar keterbatasan stok BBM
melainkan mahalnya standar harga yang dipatok sampai mencapai Rp 50000/liter.
64
unggulan diantara komoditas tanaman perkebunan di Talaud adalah
tanaman pala.
Proses pemeliharaannya yang mudah dan harga jualnya yang cukup tinggi
Apalagi tanaman ini bersifat multi fungsi. Sebut saja kegunaannya sebagai
bumbu masak sampai pada bahan pembuat kosmetik, juga bisa mengobati
berbagai penyakit, misalnya diare. Tidak hanya biji pala yang diperjual
belikan. Bunga pala yang disebut fuli juga bernilai ekonomis sangat tinggi
tanaman perkebunan ini masih ditambah pula dengan pisang abaka ( lebih
abaka.31 Termasuk pemerintah dalam hal ini belum berminat pada ‘sang
primadona’ yang kini tengah diincar dan diburu oleh para investor asing,
karena seratnya dapat digunakan sebagai bahan baku pakaian dan uang
terdiri dari 2 jenis yaitu abaka putih dan merah (kualitasnya lebih unggul).
31
Masyarakat petani belum mengetahui manfaat dan cara pengolahan serat abaka untuk dijadikan
bahan baku pembuat uang kertas dolar. Persoalan ini sangat erat hubungannya dengan kelambanan
pemerintah untuk mensosialisasi penguasaan dan pemanfaatan teknologi dalam bidang pertanian.
65
Serat pisang abaka awalnya hanya diolah sebagai bahan kerajinan seperti
tradisional.
Hanya saja, semua potensi tersebut belum tergarap dengan baik. Dukungan
sarana dan prasarana pertanian, seperti irigasi masih belum dikelola dengan
baik. Padahal, jika potensi tanaman pangan digarap dengan baik, kebutuhan
ini masih mengimpor minyak goreng dari Manado dan Bitung, serta kota-
kota besar lainnya. Hal ini dikarenakan belum ada industri pengolahan
kelapa, akibat serangan hama sexava. Cengkeh dan pala juga belum dapat
diproduksi lebih dari sekedar menjadi konsumsi para konsumen lokal untuk
maritim ini memiliki potensi laut dengan komoditinya berupa ikan tuna,
kerapu, layang, cakalang, dan hasil budi daya laut seperti rumput laut,
66
teripang, udang, kerang, mutiara, dan berbagai jenis moluska serta kekayaan
yang tinggal di pesisir pantai. Produk yang dihasilkan oleh sektor perikanan
ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan penduduk lokal, akan tetapi
dengan para pencuri ikan dari negara lain yang banyak berkeliaran di lautan
penangkap ikan modern yang dilengkapi pula oleh pukat harimau (trawl).
laut karena sarana dan prasarana yang kurang memadai. Padahal, bisa
kaya dengan beragam jenis ikan dan satwa lainnya yang menjadi sumber
67
berupa keterbatasan jenis dan jumlah hewan ternak yang sampai saat ini
baru sebatas ayam kampung, ayam ras, babi, sapi, dan itik. Dibandingkan
dasar bambu, kayu hitam, dan rotan. Di samping itu pula masih ada industri
kue kering, emping melinjo, dan ikan asin berkadar garam rendah, dll.
kayu-kayuan yang bernilai ekonomi tinggi, seperti kayu hitam (eboni) dan
kayu besi. Selain itu masih ada juga hasil hutan lainnya, seperti bambu cina
dan rotan.
terbesar pada bidang perdagangan ini. Minat besar yang dimiliki oleh
perkembangan usaha mereka. Sikap tidak peduli dari pemerintah ini menuai
hanya membiarkan mereka untuk terus hidup dalam kondisi seperti itu.
68
sering mengalami perlakuan yang sangat tidak simpatik dari pemerintah,
Rasa kecewa yang dialami oleh masyarakat ini tak lagi bisa mereka tutupi,
(kami) bukan da minta pemerintah untuk ‘mo kase doi’ (memberikan uang)
atau bantuan lainnya, ‘torang’ (kami) cuma minta tolong supaya dapat ijin
untuk usaha.” 32
barang galian tipe C. Walaupun, hal ini untuk beberapa waktu sempat
dipelopori oleh para mahasiswa dan masyarakat yang menolak para investor
32
Observasi dan wawancara di bulan April-Mei 2011 dengan beberapa orang ‘uti-uti’ (sebutan lokal
untuk para PKL) yang menjadi sasaran dari aparat tak bertanggung jawab untuk melakukan pungli.
69
masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Utara.
bekerja keras untuk tidak semakin tertinggal dari daerah lain yang terus
melaju pesat.
bahan makanan sebesar 6,54 persen dan subsektor peternakan dan hasil-
2007 melalui Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
(PDRB ADHK) dengan tahun dasar 2000 dan Domestik Regional Bruto
Talaud, meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004 nilai PDRB atas
70
Harga Konstan sebesar Rp. 407.541,2 juta, kemudian meningkat menjadi
554.300,0 juta pada tahun 2007. PDRB atas harga berlaku meningkat lebih
peningkatan harga barang dan jasa produsen lebih cepat dibanding produksi
memang masih harus terus dipacu di wilayah ini. Sejauh ini untuk masuk-
perkebunan utama seperti kopra, pala, cengkeh, dan vanili yang lebih tahan
lama. Disamping kapal Pelni, ada pula kapal-kapal motor yang merupakan
milik dari para pengusaha lokal dan luar daerah selaku pihak swasta, yang
oleh pelabuhan dan dermaga untuk menjadi tempat berlabuh. Kabupaten ini
Miangas. Pelabuhan utama ini masih ditambah juga dengan pelabuhan fery
71
provinsi. Kondisi fisik wilayah kabupaten Talaud yang didominasi oleh laut
ini juga, menjadi salah satu faktor kendala interaksi antara masyarakat dan
sesama warga lainnya. Termasuk pula ketika para warga ini melakukan
aktivitas perdagangan. Oleh karena itu, infrastruktur berupa jalan darat yang
dengan dua pesawat dalam seminggu, daya muat penumpang tidak lebih
dari 200 orang. Terbatasnya kapasitas angkutan ini menyebabkan selalu ada
telah dilengkapi oleh pembangkit tenaga listrik, air bersih dan jaringan
telekomunikasi.
keindahan laut serta acara adat seperti Mane’e atau maname34 (tradisi
keberadaan pulau-pulau kecil yang memiliki kawasan pantai yang indah dan
33
Di Kabupaten Talaud terdapat beberapa jembatan sebagai sarana penyeberangan bagi masyarakat
yang tinggal di wilayah perairan sungai, seperti Kecamatan Beo yang mempunyai sungai bernama Lu’a.
34
Mane'e adalah tradisi menangkap ikan paling unik, tidak perlu bersusah payah menggunakan jaring
untuk menangkap ikan. Bentangan janur sepanjang 4 km mampu menjaring ikan dan menggiringnya
hingga ke tepi pantai. Sulit menjelaskannya secara ilmiah, karena dengan janur kelapa saja ikan dengan
mudahnya dapat diambil, walaupun hanya dengan tangan tanpa alat bantu apapun.
72
lautnya yang eksotis. Tapi tidak ada yang menghuninya. Alasan masyarakat
menjadi tempat hunian, sulit untuk mendapatkan air bersih, karena ada
pulau yang letaknya berada di tengah laut.35 Selama ini pulau-pulau itu
ikan. Untuk mengembangkan pulau ini agar banyak dikenal oleh wisatawan
menegaskan kalau sejauh ini para pengunjung hanya datang ketika hari-hari
Rp.2000.36 Selain itu, perlu disediakan sarana transportasi yang rutin, sebab
dengan menyusuri laut berkedalaman 500 meter yang menjadi jalur lintas
perahu motor (speed boat). Pulau Sara’a yang mempunyai luas sekitar 2
35
Pulau-pulau ini dianggap sebagai karang yang menjulang, dasarnya terdiri seluruhnya dari batu-
batu karang tua dan bongkah-bongkah batu karang besar tertutup dengan suatu lapisan humus yang dilapisi
tanah liat.
36
Bpk. Mae, Wawancara pada tanggal 5 Mei 2011, pukul 07.00-08.30 WITA.
73
koma 03 kilometer persegi ini terdiri dari hamparan pasir putih yang sangat
halus dan lembut, apalagi dari pernyataan khusus yang disampaikan oleh
yang ada di Pulau Sara’a ini memiliki spesifikasi yang unik dan khas
dibanding dengan pasir putih yang berada di daerah wisata pantai lainnya.
Pulau Sara’a ini memiliki panorama alam dan pesona pantai nan menawan
Pesona laut yang eksotis merupakan surga bagi mereka yang menyukai
panorama taman laut. Air lautnya yang jernih membuat terumbu karang dan
ikan dapat terlihat jelas dari permukaan laut. Keindahan taman lautnya akan
semakin jelas bagi mereka yang gemar menyelam atau snorkling. Pesona
Pulau Sara'a tidak hanya pada keindahan panorama laut dan pantainya.
Kawasan hutan di pulau ini juga masih terpelihara dengan baik, makanya
masih hidup berbagai jenis satwa dan burung yang langka, diantaranya
teknologi masih agak lamban. Daya adopsi dan inovasi mereka terhadap
sulit atau belum memadai, misalnya saja banyak masyarakat petani sulit
74
mengatasi persoalan hama dan penyakit. Hal ini terjadi karena rendahnya
mengambil resiko usaha. Mereka telah menjadi orang yang fatalistik karena
teknologi atau informasi, mereka akan terbentur pada persoalan klasik yaitu
permodalan.
Talaud tidak banyak sumber keuangan yang bisa dimanfaatkan secara lunak
untuk dijadikan modal. Sumber keuangan yang ada selama ini bisa mereka
besar. Di ibukota kabupaten dan dua kecamatan lainnya, yakni Lirung dan
pinjaman modal usaha tak jarang selalu berhadapan dengan prosedur yang
rumit. Masyarakat merasa sudah tidak dipercaya lagi, sehingga yang sering
terjadi adalah mereka lebih mudah untuk meminjam kepada para rentenir
atau tauke walaupun dengan bunga yang bisa mencapai duapuluh lima
75
persen. Keluhan masyarakat ini memang ditanggapi benar oleh salah
Tinggi Rajawali dan Universitas Terbuka belum menarik minat kaum muda
yang ada di Talaud. Sebab, masih lebih banyak anak muda Talaud
sarjana, hanya sebagian kecil yang mau kembali bekerja di Talaud. Tahun
2006 tercatat ada 533 sarjana Talaud yang mencari kerja, namun tak sampai
sangat sarat dengan muatan KKN. Dengan mekanisme seperti ini, sangatlah
mudah bagi para lulusan sarjana ini untuk merasa apatis. Sebab, dari
pengalaman yang terjadi diketahui bahwa tak jarang pula sistem UUD39
begitu ketat diberlakukan kepada para calon tenaga kerja yang mencari
parah lagi, karena justru praktek KKN terjadi di instansi pemerintah. Yang
37
Kepala BRI Unit Kec. Lirung, Wawancara pada tanggal 10 Mei 2011, pukul 8.30-08.45 WITA.
38
Trend ini seakan-akan mewabah anak muda Talaud disebabkan syarat-syarat untuk diterimanya
menjadi pekerja di ruang publik, tidak lagi terlalu mengandalkan bekal akademis dan skill.
39
UUD plesetan akronim dari kata Ujung-Ujungnya Duit.
76
termasuk para calon tenaga kerja ini. Sebaliknya pemerintah berlaku
dan keluarga.
masih tinggi, dan berbagai masalah sosial terjadi sebagai akibat dari mulai
orang tua yang hingga kini menjadi saksi hidup mengatakan sebelum
40
Tradisi lisan ini menjadi cerita yang ‘melegenda’ bahwa Kapten Spanyol yang bernama Lirung ini
merupakan cikal-bakal dari salah satu marga/klan yang terdapat di Kecamatan Lirung.
41
Hal ini dimaksudkan pada penjelasan tentang sejarah pembentukan pemerintahan di Talaud.
77
mengalami juga beberapa kali perubahan dan penggantian undang-
Kecamatan Lirung.
98.07 km² ini berada pada koordinat antara 4o 47’ sampai 4o 47’
Lintang Utara dan 126o 55’’ sampai 127o 47’ Bujur Timur, dengan
beriklim tropis dan dipengaruhi oleh musim yang terjadi antara bulan
sebagai musim hujan. Tapi, siklus ini bisa saja mengalami perubahan
42
BPS Talaud, Kecamatan Lirung dalam Angka 2010 (Manado: BPS Talaud, 2010), 14.
43
Fenomena ini dialami oleh penulis sewaktu melakukan penelitian, dimana pada saat itu sedang
berlangsung musim panas, namun seringkali turun hujan.
78
Secara administratif, kecamatan Lirung terdiri dari: 7 desa / 3
kelurahan, yaitu: (1) Kelurahan Lirung; (2) Desa Sereh; (3) Desa Musi;
ini:
masih berada ‘di bawah standar’ karena belum mampu dan mau
minim, serta mata pencaharian yang dimiliki tidak tetap. Ada yang
44
Sumber: Registrasi Penduduk tahun 2011.
79
hanya mempunyai pekerjaan sambilan saja bukan pekerjaan yang
80
yang sering muncul sebagai alasan terjadinya peningkatan
45
Kaum elit lokal ini merepresentasikan keberadaan pribadi atau kelompok yang masih memiliki
hubungan kekerabatan dengan pejabat yang berkuasa. Selain itu juga kemunculan para elit ini merupakan
imbas dari ‘simbiose mutualisma’ yang terjadi sewaktu para oknum elit ini memberi bantuan finansial
dalam proses pemekaran daerah, pemilukada (pemilihan umum kepala daerah) atau bisa juga ketika
diadakan pileg (pemilihan legislatif).
81
muncul dari kebutuhan masyarakat untuk menempatkan orang-orang ke
semestinya lebih baik memahami akan hal ini. Apalagi bila dikaitkan
82
bahwa realitas kemiskinan yang muncul melebihi dari fenomena
kemiskinan alamiah.46
mempunyai cukup potensi dan sumber daya yang cukup untuk tidak
keswadayaan masyarakat.
46
Kemiskinan alamiah adalah salah satu jenis dari kemiskinan yang dibahas dalam teori kemiskinan.
47
Dalam wawancara yang dilakukan dengan salah seorang warga berprofesi kontraktor bangunan,
dijelaskannya bahwa membangun rumah tradisional memang jauh lebih mahal biayanya ketimbang
83
bangunannya, kebanyakan rumah penduduk dikategorikan sebagai
sumber daya ini tampak pada besarnya komposisi penduduk yang telah
tidak semua pedagang ini memiliki omset penjualan yang besar, tetapi
membangun rumah permanen gaya Barat. Pada bangunan yang berarsitektur tradisional, lebih banyak
membutuhkan kayu, dan karena itu dananya dibutuhkan lebih besar, apalagi sekarang harga kayu sangat
mahal.
44 Rumah permanen adalah bangunan rumah yang terbuat dari tembok (batu, semen, pasir, dll,
sebagai komposisi campuran bahannya). Kategori ini digunakan untuk membedakan dengan bangunan
rumah yang menggunakan bahan baku kayu, papan, dan tripleks. Sedangkan istilah semi permanen
digunakan untuk menyebut bangunan rumah dengan kombinasi tembok dan kayu.
45 Sumber: Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Lirung.
84
Meskipun belum cukup kalau aspek ekonomi menjadi satu-satunya
terbentur pada soal-soal yang masih berada di dasar lautan ‘gunung es’,
dimana itu boleh jadi merupakan akar dari segala perkara kemanusiaan
kalo melayani so musti tau apa yang jadi torang pe keperluan, bukan
cuma yang penting so kase tapi nintau bagimana supaya torang ndak
50
Pernyataan ini bisa dianalogikan seperti halnya memberi kail masih lebih baik dari memberi ikan.
85
Dilihat dari komposisi jumlah penduduk berdasarkan usia
tidak produktif adalah orang dengan kondisinya tidak dapat lagi secara
masih ada warga yang berusia lebih dari 65 tahun tetap aktif melakukan
menjadi pengangguran.
dan memiliki latar belakang pendidikan cukup baik malahan ada yang
51
Sumber: Registrasi Jemaat GERMITA Imanuel tahun 2009.
86
masalah yang pelik.52 Fenomena ini setidaknya merujuk pada
seperti ini sudah berlangsung lama, jadi istilahnya tinggal pasrah saja
lingkungan keluarga.
kekerabatan yang masih kuat berpegang pada nilai-nilai budaya dan adat-
istiadat lokal, namun memiliki keterbukaan juga terhadap budaya dari luar.
52
Rangkuman wawancara dengan kalangan eksekutif, legislatif, dan beberapa tokoh masyarakat di
Kecamatan Lirung, pada bulan April 2011.
53
James Riung, Wawancara pada tanggal 24 Mei 2011, pukul 09.34-09.45 WITA.
87
perkawinan dan kematian. Demikian juga semangat gotong-royong yang
tersebut juga memberi warna dalam hubungan sosial dan kebudayaan yang
dalam hal agama, suku, lapisan sosial, dan tingkatan pendidikan. Walaupun
kemajemukan yang ada masih dalam skala kecil, namun turut mempengaruhi
masyarakat yang tidak hanya terdiri dari penduduk asli, namun juga diwarnai
88
memperingati Hari Besar Nasional dan Hari Raya Keagamaan. Suasana
rukun sosial duka, kelompok tani dan perkumpulan para anak muda yang
dibatasi pada lintas agama dan suku saja, tetapi didasarkan pada kesamaan
pandangan hidup, cita-cita dan visi yang dapat dibagi bersama. Dalam
dalam sistem sosial. Namun keberadaan organisasi sosial lokal yang berbasis
mengharapkan bantuan dari luar, sehingga sejauh ini upaya untuk mengatasi
dari pihak-pihak luar dan masih sangat bergantung kepada bantuan yang
54
Pemberdayaan ibarat pedang bermata dua yang menorehkan kemakmuran bagi masyarakat tetapi
juga sebaliknya meninggalkan persoalan yang menambah beban masyarakat miskin akibat imbas program-
program yang hanya memberdayakan pemerintah dan para elit lokal lainnya. Di lapangan ditemukan
bahwa program yang ditujukan untuk memberi keberdayaan kepada masyarakat, khususnya kelompok
miskin dalam berbagai manifestasinya, tetapi justru diposisikan sebagai obyek bahkan yang diperdayai.
Pihak-pihak yang melakukan upaya pemberdayaan sering juga terkandung berbagai muatan kepentingan.
Pemberdayaan sekedar dalih di balik kepentingan tertentu. Kondisi seperti mengembalikan lagi posisi
masyarakat khususnya kelompok marginal hanya berfungsi sebagai obyek.
Penggunaan konsep pemberdayaan tidak lebih sebagai strategi untuk tetap mendapat dinamika
pembangunan kesejahteraan masyarakat di tengah-tengah atmosfir pemberdayaan. Contoh kasus ini hanya
merupakan salah satu dari kegagalan pemerintah untuk memberdayakan masyarakat miskin melalui
program yang berdimensi pemberdayaan.
89
telah berperan dalam penguatan ketahanan sosial masyarakat,
peran organisasi sosial lokal tersebut masih sangat terbatas, baik jangkauan
sama untuk berperan dalam setiap interaksi sosial yang terjadi. Interaksi ini
sebagai keadaan yang didambakan oleh setiap warganya agar setiap unit yang
Lirung pun demikian adanya. Dimana dasar penerapan sistem kekerabatan ini
merujuk pada bentuk bangunan dari struktur masyarakat Talaud perdana yang
90
berformat pada keluarga batih yang masih sangat sederhana dan berdasarkan
apabila sistem kekerabatan di Lirung ikatannya begitu kuat dan luas, sebab
garis keturunan patrilineal, dimana hak dan kewajiban dalam berbagai aspek
kerjasama dan saling membantu di antara suami dan istri tetap dilakukan
hak dan kedudukan suami dan istri yang memiliki derajat sama. Tidak ada
yang lebih tinggi ataupun lebih rendah, sebab masing-masing saling mengisi
dan bekerja sama demi mencapai tujuan bersama. Penerapan model ini pun
memberi ruang untuk suami atau istri bebas memilih tinggal di lingkungan
tempat tinggal sendiri. Demikian pula halnya dengan anak perempuan dan
91
laki-laki mempunyai kedudukan yang sama dan sejajar dalam menerima hak
Kedudukan sejajar dan memiliki hak yang sama dari anak perempuan
sebagai masyarakat sadar pendidikan, sehingga bagi warga yang telah berusia
pendidikan dasar sampai pada perguruan tinggi bagi warga masyarakat yang
Kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai bekal hidup dapat dilihat dari
sarana publik berupa gedung sekolah dan fasilitas lainnya yang dapat
92
TK Katholik Santo Agustinus Lirung, TK Musafir Lirung, TK Hilamunan
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA I Lirung dan STM Kristen), yang
gratis yang membebaskan semua peserta didik dari kewajiban yang terkait
penanggulangan segala biaya yang selama ini menjadi tanggungan orang tua
dan teknologi. Hanya saja, program ini tidak di ‘follow up’ baik oleh
pemerintah.
anak bangsa ini masih kurang. Selain gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
lainnya, tidak ada lagi yang diperbuat oleh pemerintah dalam menunjang
93
sampai hajatan kampanye berakhir. Usai pagelaran pesta politik, program
yang terjadi, jangan hanya mengandalkan peraturan dan kebijakan saja untuk
hati dan teknik pendekatan yang baik, itulah sesungguhnya yang harus
pembangunan masyarakat.
sudah memiliki pengetahuan tentang cara hidup sehat. Mulai dari kesehatan
berdomisili, nyata terlihat bukan berlaku secara temporer dan dadakan di kala
ada peristiwa khusus saja. Kebiasaan masyarakat untuk belajar hidup sehat
berkurangnya angka gizi buruk dan rendahnya tingkat kematian ibu yang
94
melahirkan, serta tingkat harapan hidup yang berada di atas angka tingkat
penyakit seperti malaria, diare, ISPA, penyakit kulit dan penyakit degeneratif
lepas dari peranan pemerintah sebagai penyedia jasa layanan, termasuk dalam
hal ini sarana pendukungnya. Adapun sarana yang disediakan oleh pemeritah
terdiri dari satu (1) unit PUSKESMAS (Pusat Kesehatan Masyarakat) yang
terletak di ibu kota kecamatan dan tiga unit PUSTU (Puskemas Pembantu)
tenaga kesehatannya hanya terdiri dari perawat dan bidan. Dokter, baik yang
dari ibu kecamatan maupun ibu kota kabupaten hanya pada waktu tertentu
pemerintah dalam hal penyediaan sarana ini pun lebih ditingkatkan dengan
memberikan satu unit mobil ambulance sehingga tidak ada kendala lagi
95
dengan baik tanpa berbuntut pada masalah-masalah yang serius. Namun
ibarat peribahasa berkata setali tiga uang, perilaku pemeritah yang menandai
those who use them most, pay the highest total price. Kondisi ini semakin
kesehatan menjadi rendah kalaupun dapat dikatakan tidak ada. Oleh karena
sumber ekonomi dan adanya sistem pengelolaan yang lebih adil. Tujuannya
96
3. Sistem Ekonomi dan Mata Pencaharian
Fakta bahwa laut di Indonesia begitu kaya dengan berbagai jenis ikan
dan satwa laut lainnya, sangatlah jauh dari kenyataan hidup para nelayan di
Indonesia yang rata-rata masih lebih banyak hidup serba kekurangan. Para
hidup yang sama. Umumnya kehidupan para nelayan di Lirung masih dalam
taraf menengah ke bawah. Ada juga yang taraf kehidupannya cukup baik
Masyarakat ini hidup dalam situasi yang cukup keras dan menantang.
mereka berjuang untuk mempertahankan hidup. Belum lagi para nelayan ini
tak jarang harus beradu cepat dengan kecanggihan teknologi yang digunakan
hanya diganjar dengan upah yang begitu rendah. Padahal bila dibandingkan
dengan harga kebutuhan hidup sangatlah tidak berimbang. Biaya hidup yang
sangat besar dan mahal tak jarang memaksa penduduk untuk mengambil
hidup sehari-hari. Jenis ikan yang didapat nelayan dan dijajakan di pasar
adalah ikan karapu, ikan rahiang, ikan layang, cumi-cumi, ikan tongkol
55
Bautang adalah pilihan yang sering diambil oleh masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan
hidup. Yang dimaksud dengan bautang ini adalah pengambilan suatu barang atau bahkan sejumlah uang,
kemudian akan diganti atau dikembalikan bila sudah ada uang. Cara ini tak jarang pula membawa
permasalahan baru bilamana uang yang akan diganti itu harus ditambah pula dengan bunga sekian persen
dari pinjaman pokok.
97
(masyarakat lokal menyebut ikan cakalang). Tangkapan ikan seringkali
yang mereka peroleh tergantung pada cuaca, misalnya cuaca panas dapat
misalnya kurang dari Rp 100.000 per hari. Tak jarang ikan hasil tangkapan
para nelayan ini tidak bisa dijual sehingga terpaksa dijadikan konsumsi bagi
atau memilih pekerjaan yang masih ada hubungannya dengan laut. Minat
pekerjaan ini pun beresiko besar akan tetapi minat masyarakat untuk bergerak
56
BPS Talaud, Kecamatan dalam Angka (Manado: BPS Talaud, 2010), 14.
98
masyarakat melainkan lebih dalam hal ini adalah terbukanya ruang
dikarenakan oleh dua faktor, yaitu: pertama, kehadiran orang Cina telah
dengan pekerjaan yang lain. Menurut salah seorang informan memang dalam
berdagang juga ada resiko yang diterima, namun masih lebih muda untuk
oleh faktor-faktor, misalnya perubahan cuaca atau bisa juga disebabkan oleh
fluktuasi harga di pasaran yang tidak menentu. Profesi lain dari masyarakat
hanya tigaratus tigapuluh tujuh (337) orang yang produktif. Dari para petani
yang produktif inilah berbagai hasil pertanian seperti singkong, jagung, padi,
Setiap desa di Talaud telah lama menanam pohon pala sehingga dapat
57
Observasi dan wawancara dengan seorang pedagang, pada bulan April 2011. Pukul 19.00-20.00. WITA.
99
sudah sejak lama dan tumbuh subur hampir di semua kecamatan di Bumi
Porodisa ini, termasuk Lirung. Produksi tanaman ini memberi pengaruh yang
sampingan sebagai pedagang temporer atau sesuai dengan minat dan isi
kantong yang akan dijadikan modal untuk membuka usaha baru. Tetapi
yang harus diderita oleh mereka, seperti gagal panen akibat perubahan cuaca
atau karena serangan hama pada tanaman yang siap dipanen. Kondisi inilah
perubahan. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi dengan keluarga petani
yang secara mendadak harus berstatus orang miskin baru karena panen yang
akibat serangan hama, dll. Hal yang sama pula bisa saja dialami oleh
para pedagang yang kehabisan modal atau kalah dalam bertransaksi dagang
pun mendadak menjadi orang miskin baru. Bisa ditambahkan pula dalam
kasus ini yakni seorang PNS golongan atas yang tak pernah membayangkan
58
Diversifikasi adalah istilah dalam bidang pertanian yang berarti penganekaragaman tanaman,
sehingga dalam konteks ini pengertiannya adalah penganekaragaman pekerjaan.
100
bahwa fasilitas hidup yang memberi kenikmatan dalam hidupnya bisa raib
Cara perekrutan pegawai baru dengan jalur illegal telah dilestarikan sebagai
kebiasaan buruk. dan motivasi yang dimiliki dalam bekerja bukan untuk
pegawai ini memberikan kontribusi positif bagi peran dan fungsinya selaku
semua unit yang terdapat dalam suatu sistem fungsional, demi mewujudkan
4. Kehidupan Keagamaan
Injili Talaud) yang penganutnya berjumlah duaribu tigaratus (2300) jiwa, lalu
disusul oleh denominasi gereja seperti GPdI, GPPS, GBI, dll. Selebihnya
101
terdiri dari penganut agama Katolik sejumlah seratus enam (106) jiwa dan
satu (601) jiwa. Di samping agama resmi negara ini, tak terabaikan pula
faktor pendukung yang baik. Agama adalah satu dari faktor pendukung yang
kerjasama lintas agama. Tentunya kerjasama yang telah dirintis oleh para
pemimpin sebagai kaum elit dari agama masing-masing ini harus pula
cukup baik.Hal lain yang juga menarik untuk dicatat adalah adanya perbedaan
mainstream (aliran induk) cenderung lebih inklusif ketimbang yang lain. Hal
ini terlihat dari kecenderungan kelompok non kristen yang merasakan lebih
segi agama dan kepercayaan. Hal ini terlihat dengan beberapa agama yang
59
ADAT ini bukan diartikan sebagai kebiasaan atau tradisi masyarakat melainkan merupakan
akronim dari Allah dalam Tubuh.
102
ditambah dengan kepercayaan lokal “ADAT”.60 Kehidupan beragama dalam
masyarakat masih sangat cukup kuat melihat realitas yang ada bahwa
Yang Maha Esa. Dari kegiatan peribadatan yang dilakukan, tampak sekali
Yesus sebagai sumber hidup bagi manusia. Berbagai aktivitas yang dilakukan
oleh masyarakat, baik itu aktivitas sosial, budaya, ekonomi, dan politik, selalu
masing. Terlebih jika ‘atribut’ ini dikenakan kepada pemerintah yang memiliki
60
Perjuangan kelompok ini untuk diakui sebagai salah satu agama, dimulai ketika perayaan
memperingati 100 thn kelahiran Bawangin (pendiri dan pemimpin kelompok), mereka memproklamasikan
komunitasnya sebagai ‘agama’. Pada tahun 1985 secara langsung mengajukan permohonan kepada
Presidan Soeharto selaku kepala negara pada masa itu, akan tetapi mereka hanya diperbolehkan memakai
nama Kelompok Penghayat, tidak bisa dengan sebutan agama. Selanjutnya pada tahun 1991, ketika
kelompok ini diundang untuk menyampaikan paparan tentang komunitas tersebut, itupun belum langsung
mereka diakui sebagai agama tapi sebatas kepercayaan saja.Dan akhirnya pada tahun 2005 kelompok ini
diakui secara resmi, tapi bukan sebagai suatu agama melainkan hanya kelompok Penghayat Kepercayaan
ADAT.
103
karena selain sebagai aparat di kantor pemerintah sekaligus juga memiliki
jabatan penting sebagai elit-elit agama. Hal ini tidak sekedar karena
merupakan ungkapan hati yang tercetus dari mulut beberapa warga yang
gereja.
menjadi modal bagi pejabat pemerintah yang berstatus pejabat gereja dalam
disayangkan karena modal yang ada tidak dimanfaatkan dengan baik. Dengan
kata lain dipahami kalau panggilan bagi pribadi seorang pejabat pemerintah
pemerintah yang berstatus sebagai majelis jemaat, dimensi agama ini dibatasi
dalam ruang lingkup pelayanannya di gereja saja. Di luar gereja, pejabat ini
merasa tak ada tuntutan untuk merepresentasikan diri seorang pejabat yang
perilaku hidup layaknya seorang gembala nan setia menuntun selalu domba-
61
Sumber: data primer tahun 2011.
104
Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang
dan baik apabila tersedia sarana dan prasarana umum dengan berbagai bentuk
berkenaan dengan pelayanan publik, karena hal ini memberi dampak pada
kesejahteraan masyarakatnya.
transportasi yang dimiliki cukup memadai. Meskipun masih ada kendala yang
penduduk dari desa ke desa atau ke ibu kecamatan adalah kendaraan jenis
mikrolet dan mini bis. Di samping itu, ada juga alat angkutan lokal jarak dekat
yang hanya bisa memuat 2-3 orang penumpang.62 Ditambah pula dengan
62
Kendaraan angkutan tersebut merupakan modifikasi dari becak motor, sehingga masyarakat
menyebutnya bentor.
105
kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun mobil yang dimiliki oleh warga
masyarakat.
kondisi jalan yang masih tanah, ataupun kalau ada jalan umum yang sudah
beraspal akan tetapi kualitas pengaspalan tidak bagus, sehingga daya tahan
aspal tersebut tidak dapat bertahan lama. Selain jalan umum yang membentang
jalan ini pun tak berbeda jauh dengan kondisi jalan umum, karena jalan
tersebut berlubang dan belum diaspal, sehingga ketika musim hujan jalanan
menjadi becek. Untuk itu masyarakat sangat berharap ada perhatian dari
mengingat fungsi jalan ini sangat vital bagi masyarakat dalam menjalankan
sumber keterisolasian dari masyarakat yang selama ini hanya bisa dijangkau
dengan angkutan laut sebagai penghubung antar pulau akan tetap berlangsung,
telah menikmati fasilitas listrik melalui jasa layanan dari PLN. Jasa layanan
PLN ini tidak sebatas berfungsi untuk penerangan saja melainkan juga
106
bagi warga yang tempat pemukimannya tidak bisa dijangkau dengan pelayanan
PDAM ini. Meskipun, demikian masih ada juga penduduk yang walaupun
sebagai sumber air bersih, sebab tak jarang pelayanan PDAM menjadi
disediakan oleh pemerintah dan swasta, seperti Wartel dan Kiostel masih
rusak, masih bisa dihitung dengan jari. Kesulitan lainnya adalah tingginya
kesulitan tersebut, walaupun tidak sedikit uang yang keluar dari dompet untuk
biaya pulsa tapi menurut salah seorang warga masih lebih praktis dan aksesnya
lebih mudah dibandingkan bila memakai sarana umum yang disediakan oleh
dengan cara berlangganan, walaupun melalui para agen yang melayani jasa
pemesanan surat kabar dan berbagai kebutuhan media cetak lainnya yang
63
Chenie, Wawancara di Lirung, pada bulan April 201 pukul 16.00-17.00 WITA.
107
televisi dilengkapi antena parabola. Masyarakat tidak hanya menonton
tayangan dari produk domestik atau lokal saja, melainkan juga sampai pada
tayangan mancanegara.
berpusat di sebuah pasar yang bangunannya terdiri dari dua bagian, dan
masing-masing bagian memuat hampir 50 kios. Pada setiap hari pasar ini ramai
dikunjungi orang yang ingin berbelanja untuk kebutuhan harian mereka. Masa
ramai pasar berlangsung di pagi hari pada jam 06.00 hingga jam 10 pagi. Akan
tetapi lepas dari jam 10 pagi aktivitas di pasar itu berlangsung sampai jam lima
sore, malahan ada kios yang buka sampai malam hari. Karena ada beberapa
kios yang fungsinya selain sebagai tempat berjualan, juga berfungsi menjadi
tempat tinggal oleh para pedagang dari luar daerah yang mengontrak kios-kios
tersebut. Para penjual di pasar tersebut di samping mengontrak kios, juga ada
yang hanya mendirikan tenda-tenda darurat ataupun malahan ada yang hanya
menggelar tikar atau menggunakan karung dan kantung bekas semen sebagai
masyarakat, masih ada juga toko-toko yang untuk ukuran lokal cukup besar
kebutuhan lainnya seperti pakaian jadi, barang elektronik bahkan sampai pada
bahan bangunan dan alat-alat berat lainnya. Bagi yang ekonominya pas-pasan
108
6. Program-Program PKS di Kecamatan Lirung64
merupakan gambaran utuh. Karena di balik tampilan gambar, masih ada detil
kepada pemerintah atas pekerjaan dan tugas yang telah dilakukannya sebagai
pelayan masyarakat. Sebab, lepas dari berbagai kekurangan yang dimiliki oleh
Talaud Nomor 8 Tahun 2004 mengenai Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah
organisasi kecamatan terdiri dari: camat, sekretariat, sub bagian, seksi dan
64
Wawancara mendalam dengan beberapa pejabat kecamatan juga pejabat dari dinas yang terkait,
juga sebagai bahan pembandingnya adalah dokumen-dokumen pembangunan di Kecamatan Lirung.
109
serta kemasyarakatan. Secara khusus dalam mengatasi persoalan yang
saja layanan yang diberikan oleh pemerintah, apalagi jika layanan itu bersifat
Namun lepas dari opini publik tentang kinerja pemerintah sesungguhnya, yang
daerah tersebut disebabkan pula antara lain oleh belum ada strategi
pula masyarakat sebagai salah satu unsur yang berperan dalam upaya yang
dari sekedar kebutuhan fisik, pemerintah pun harus memiliki strategi dan cara
110
tersebut tanpa bergantung kepada bantuan yang diberikan oleh pemerintah
sebagai berikut:
rakyat pedesaan sendiri. Inilah sebenarnya tujuan utama bantuan modal kerja
tampak pada usaha penyediaan dana sebagai modal kerja penduduk miskin
65
Sumber: data primer tahun 2011.
111
masyarakat’ yang akan memperoleh bantuan. Kelompok yang dibentuk harus
terdiri dari anggota masyarakat yang paling lemah dan tertinggal keadaan
diajukan kepada Tim Pengarah Program PKT (TP3KT) melalui Deputi Bidang
program lainnya. Demikian pun usulan tentang proyek yang akan dibiayai oleh
66
Wawancara dengan pejabat kecamatan dan dinas daerah yang memiliki keterkaitan dalam program
pengentasan kemiskinan di bidang PKS, pada bulan April-Mei 2011.
112
PKT tidak terbatas hanya dari Bappeda ataupun dari departemen teknis saja.
dan lain-lain, adalah juga tak kalah pentingnya usulan dari masyarakat sebagai
Mandiri wilayah khusus dan desa tertinggal. PNPM Mandiri Perdesaan adalah
67
Wawancara dengan para peserta PNPM on Focus Discussion Group pada bulan April – Mei 2011.
113
mengembangkan kelembagaan kerjasama antar desa. Berdasarkan visi, misi
114
termasuk desa/kecamatan yang termasuk kategori bermasalah dalam
dimiliki oleh Pemerintah Pusat dan daerah yang berasal dari: (a). Anggaran
Belanja Daerah (APBD), (c). Swadaya masyarakat, dan (d). Partisipasi dunia
bila pelayanan pemerintah harus lebih responsif dan selalu berfokus pada
115