Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KELOMPOK

MATA KULIAH PEMBELAJARAN BUDAYA SULUT


TALAUD

DI SUSUN
OLEH
GRACIA MALIOMBO
YANTI RA’BA
AYU

KEMENTRIAN PENDIDIKAN,KEBUDAYAAN,ROSET,DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PRODI PG-PAUD
2021
Suku Talaud merupakan suku yang menempati gugusan pulau-pulau Talaud kawasan Kepulauan
Sangir, Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan salah satu
kabupaten terluar dari negara Indonesia, yang terletak di wilayah perbatasan negara Indonesia dengan
Filipina. Berdasarkan fakta sejarah dahulu kala Suku Talaud memiliki keterbukaan akan hadirnya bangsa
lain dari peran terhadap kepulauan lintasan perdagangan antar bangsa-bangsa pada kawasan utara menuju
ke selatan dunia. Kawasan mereka ini memiliki tiga pulau pusat, yakni Pulau Karakelang, Salibabu dan
Kabaruan. Istilah lain dari Talaud yakni Taloda, yang mempunyai makna "orang laut". Ada pula yang
menyebut sebagai Porodisa. 

Bahasa suku Talaud memiliki enam dialek, yakni Sali-Babu, Karakelang, Essang, Nanusa,
Miangas, dan Kabaruan. Bahasa ini pula terdapat tingkatan bahasa halus, menengah, dan kasar. Sebagian
besar Suku Talaud memakai bahasa Melayu Manado dalam berbahasa sehari-hari. 

Contoh Pemakaian Tiap Fonem Vokal, sebagai berikut: 

sembunyi'ikan
/inasa/
'

/
'hujan'
urana/

/esaka/ 'laki-laki'

/onasa/ 'kotoran'

/awu/ 'debu'
Mata pencaharian suku talaud Sebagian besar mencari ikan merupakan mata pencaharian suku
Talaud,  hanya sebagian kecil yang bertani di ladang ataupun bertani merupakan pekerjaan sampingan
bagi masyarakat Suku Talaud. Kawasan Talaud memiliki hasil tanaman ubi-ubian sebagai tanaman
utama, walaupun terdapat usaha dalam bercocok tanam untuk tanaman padi.  Rata-rata warga Suku
Talaud kususnya yang mendiami Desa Bowongbaru Pulau Karakelang terlihat hampir sebagian besar
masyarakat desa menggeluti hubungan lintas batas dengan negara tetangga Filipina, hal ini dikarenakan
keluarga mereka banyak pula yang mendiami di wilayah Filipina. Suku ini telah mengenal teknologi
dalam membuat perahu untuk penangkapan ikan yang diadopsi dari Filipina, perahu ini yakni pumpboat
yang umum digunakan saat ini. Terdapat pula perahu atau kapal dengan tenaga Fuso, yaitu mesin yang
digunakan sebagai transportasi truk. Perahu ini berlayar dalam waktu 4-5 jam hingga melabuh di wilayah
Filipina. Suku Talaud yang mendiami kawasan Bowongbaru mempunyai sekitar 200 kapal pumpboat. 

Hal ini menjadikan aktivitas perdagangan antara Suku Talaud dengan Filipina sangat biasa di
desa ini. kapal jenis tersebut begitu efektif dalam menangkap ikan berjenis pelagis, khususnya ikan Tuna.
Kegitan ekonomi ini sebenarnya telah tersebar di banyak wilayah desa pada kawasan kepulauan Talaud,
hal ini menyebabkan mudahnya temuan barang yang berlabel Filipina, seperti halnya minuman-minuman
alkohol, minuman-minuman ringan, perlengkapan makan atau minum, dan lain sebagainya. Tak sedikit
barang dari Davao-Filipina yang telah diperjual-belikan di kawasan Talaud. Kegiatan ekonomi lintas
batas ini merupakan aktivitas yang telah ada dari zaman sebelum kemerdekaan.  Hubungan perdagangan
dan hubungan lintas batas warga Suku Talaud dengan Filipina telah ada sejak lama dan strategi suku
kepulauan Talaud sebagi pemenuhan kebutuhan ekonomi dan menjalin hubungan kekeluargaan. Hal ini
pula membuat ketergantungan ekonomi warga Talaud terhadap Filipina yang semakin kuat. Kondisi
hubungan ini yang memiliki timbulnya faktor pengaruh integritas bangsa dalam pertahanan indentitas
nasional. 

Hal ini karena adanya daya tarik ekonomi yang condong terhadap keuntungan posisi Filipina,
pada sisi yang lain perhatian pemerintah Indonesia masih minim dan dianggap belum memuaskan
kesejahteraan masyarakat. Dari hal tersebut, maka dapat diketahui adanya perkembangan kebudayaan
Suku Talaud sangatlah terbuka namun juga rentan. 

System pemerintah suku talaud zaman dulu warga Talaud telah memiliki pengembangan akan
sistem social maupun sistem politik dengan pembentukan kerajaan-kerajaan kecil. Masa sekarang
pengaruh masa kerajaan masih terlihat dalam pelapisan sosial masyarakat. Bangsawan keturunan raja-raja
maupun bangsawan lama dinamai dengan kelompok papung, dan golongan bawahnya merupakan rakyat
biasa. Golongan budak disebut alangnga pada zaman kerajaan terdahulu. Saat ini lapisan sosial seperti hal
tersebut telah mengalami penipisan yang signifikan dan mulai pudar. 

Kerajaan Talaud dahulu memiliki pemimpin sebagai seorang ratu atau raja. Kepemimpinan pada
lapisan bawahnya terbagi atas orang jogugu sebagai pemimpin sejumlah kampung (wanua) di bawahnya.
Kepala kampung dinami kapitan laut. Segala kegiatan akan kewajiban kapitan laut ini dibantu oleh
sejumlah Dewan Adat dinamai Inanggu Wanua yang merupakan penggabungan antara pimpinan
kelompok keluarga luas terbatas yang dinamai timadu ruangana. 

Pendirian bangunan masyarakat suku Talaud sebagian besar pada wilayah pesisir pantai, hal ini
dikarenakan mata pencaharian utama yang bersumber dari laut yang lebih dekat dengaan muara sungai.
Keluarga inti Suku Talaud dinamai gaghurang yang mendiami rumah semi permanen yang memiliki
istilah bale. Keluarga inti membentuk suatu kelompok keluarga yang lebih luas terbatas yang memiliki
istilah ruangana. Kelompok tersebut mendiami rumah besar yang dinamai bale manandu. Ketika suku
Talaud bekerja bercocok tanam atau melaut dengan jarak yang jauh dari asal kampungnya, maka dengan
kondisi terpaksa suku Talaud membangun rumah singgahan sementara yang memiliki istilah sabua bagi
suku Talaud. Sebuah kampung sering didiami oleh satu ruangana, tetapi pada umumnya terdiri atas tiga
sampai empat ruangana. 

Adat istiadat suku talaud Kehidupan suku Talaud memiliki berbagai aturan-aturan maupun
norma-norma yang telah ada hingga saat ini, dari yang bersumber secara aturan-aturan formal, maupun
aturan-aturan adat, atau aturan-aturan agama. Hal tersebut tercermin akan kehidupan suku Talaud yang
melakukan upacara adat yang berhubungan dengan lingkaran daur hidup ataupun yang memiliki
hubungan sistem mata pencaharian, kesenian, sistem peralatan, dan lain sebagainnya. Kelestarian
peraturan adat di suku Talaud masih terjaga. Hal ini, maka keseluruh komponen masyarakat dan para
pemimpin, pemerintah maupun yang menjabat sebagai aparat, ataupun tokoh-tokoh adat yang telah
dipercayai, memiliki kewajiban dalam berperan aktif untuk kelestarian adat istiadat suku Talaud. 

Pimpinan adat suku Talaud memiliki kewajiban dalam menjaga keutuhan kesinambungan adat istiadat
yang berperan dalami fungsi pelindungan adat-istiadat, pelaksanaan pengawasan dan kontrol sosial
masyarakat suku Talaud yang mungkin terdapat kasus pelanggaran suatu aturan di suku Talaud. Secara
fungsi hal ini pimpinan adat tidak bisa dijabat oleh sembarang orang, hanya orang-orang yang diyakini
atau dipercaya dalam memimpin adat suku Talaud. Pimpinan adat ini harus memiliki sifat yang patut
diteladani dalam kehidupan sehari-hari, sebagai panutan warga.  Suku Talaud memiliki hubungan
kekerabatan yang bilateral sifatnya. 
Kegiatan sosial masyarakat suku Talaud di Kepulauan Talaud selalu melibatkan unsur-unsur atau
berbagai elemen masyarakat suku Talaud. Hali ini yang ditunjukkan dalam kegiatan sosial masyarakat
yang ikut andil dalam kegiatan-kegiatan adat tersebut, ada yang ditunjuk langsung oleh pimpinan adat,
ada juga atas inisiatif warga sendiri. 

Pertanyaan

Kelompok 1

Coba jelaskan asal usul kepulauan Talaud dan salah satu yang ada di Sulawesi Utara?

JawabMasyarakat suku Sangir dan Talaud adalah salah satu dari penduduk asli yang menghuni rangkaian
kepulauan antara Sulawesi Utara dan Mindanao, Filipina.Asal Usul Sangir dan TalaudSebenarnya, hingga
saat ini belum ditemukan keterangan atau informasi yang pasti mengenai asal usul kata Sangir dan
Talaud. Mengutip dari buku Sastra Lisan Tangir Talaud dari Kemendikbud, umumnya orang-orang
memberikan arti secara etimologi"Suku Sangir Taulud dari Sulawesi Utara, Asal Usul, Karakteristik, dan
Kebudayaannya" Dan salah satu yang ada di Sulawesi Utara seperti upacara tulude artinya Tulude
merupakan upacara adat tahunan yang diwariskan dari para leluhur masyarakat Nusa Utara (kepulauan
Sangihe, Talaud dan Sitaro). Nusa Utara yang terletak di ujung utara provinsi Sulawesi Utara. Tulude
telah dilaksanakan selama bertahun-tahun dan merupakan upacara adat sakral serta religius yang
dilakukan oleh masyarakat etnis Sangihe dan Talaud.kearifan.

Kelompok 3

Coba berikan contoh minimal 4 tradisi kepulauan Talaud sampai sekarang?

Jawaban

Ritual Adat Mane’e dilaksanakan dengan dihadiri oleh Bupati Kepulauan Talaud, dr. Elly Engelbert Lasut
dan Wakil Bupati Kepulauan Talaud, Moktar Arunde Parapaga dengan dihadiri oleh Anggota DPRD
Provinsi SULUT Ibu. Sherly Tjanggulung, S.Si, jajaran FORKOPIMDA Kabupaten Kepulauan Talaud,
Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Talaud, Staf Ahli Gubernur SULUT Ibu. DR. Jetty
Pulu dan Pimpinan serta Karyawan PT. Bank SULUTGO Cabang Melonguane sebagai Sponsor bahkan
para undangan dan masyarakat Desa Kakorotan dan ritual adat Mane’e tersebut berjalan dengan baik dan
sukses dilaksanakan.

Upacara tulude

Kearifan

Anda mungkin juga menyukai