Anda di halaman 1dari 3

Nama : Jesica Lovita br.

Panjaitan
Nim ( 19106006)

Konsep dan Profesi Pendidikan


1. . Pengertian dan Syarat-syarat Profesi

Kata profesi dalam bahasa Inggris adalah “profession”,dalam bahasa Belanda


“professie” yang merupakan kata yangberasal dari bahasa Latin “professio” yang
bermakna pengakuanatau pernyataan. Kata profesi juga terkait secara generik
dengankata “okupasi” (Indonesia), accupation (Inggris), accupatio (Latin) yang
bermakna kesibukan atau kegiatan atau pekerjaan ataumata pencaharian.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan profesi adalah bidang pekerjaan yang
dilandasi pendidikan keahlian(ketrampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu.
Menurut Tilaar(2002:86) profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai
jabatan di dalam suatu hirarki birokrasi yang menuntut keahlian tertentu serta
memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut serta pelayanan baku terhadap
masyarakat
Hal senada dipaparkan Nata (2003:138) bahwa profesi adalah pernyataan
atau pengakuan tentang bidang pekerjaan atau bidang pengabdian yang dipilih. Vollmer
dan Mills sebagaimana dikutip Danim (2010:56) menyatakan profesi adalah suatu
pekerjaan yang menuntut
kemampuan intelektual khusus yang diperoleh melalui kegiatan belajarr dan pelatihan
yang bertujuan untuk menguasai keterampilan atau keahlian dalam melayani atau
memberikan advis kepada orang lain dengan memperoleh upah atau gaji dalam jumlah
tertentu.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat dilihat bahwa profesi sebagai terminologi
memiliki banyak makna, hanya saja jika disederhanakan profesi itu dapat dimaknai
sebagai pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian, ketrampilan, kejujuran dan
sebagainya, sedangkan profesional berkaitan dengan profesi, memerlukan kepandaian
khusus untuk menjalankannya dan mengharuskan adanya pembayaran untuk
melakukannya (Nasution dan Siahaan, 2009:46).

Lutfi sebagaimana dikutip Nurdin dan Usman (2002:16-17) menjelaskan ciri profesi
sebagai berikut:
 Panggilan hidup yang sepenuh waktu.
 Pengetahuan dan kecakapan/keahlian.
 Kebakuan yang universal.
 Pengabdian.
 Kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif.
 Otonomi.
 Kode etik.
 Klien.
Syarat – Syarat Profesi

 Mempelajari suatu bidang khusus dan memiliki pengetahuan khusus pada suatu
bidang ilmu tertentu
 Melibatkan kegiatan intelektual.
 Membutuhkan persiapan profesional, bukan hanya sekedar latihan.
 Membutuhkan latihan secara berkesinambungan.
 Mementingkan pelayanan masyarakat dibandingkan kepentingan pribadi.
 Memiliki organisasi sesuai bidang tersebut.
 Menjanjikan karir yang permanen.
 Terdapat kode etik atau standar baku dalam pelasksanaan pekerjaannya.

2. Pengertian dan syarat profesi Pendidikan


Kata kependidikan berkenaan dengan bidang pekerjaan mendidik. Kata ini berasal
dari kata pendidik mendapat awalan “ke” dan berakhiran “an”, berartti proses atau
kegiatan mendidik. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, kata pendidikan berarti
sama dengan menunjuk kata “keguruan dan ilmu pendidikan” sehingga apabila
dikaitkan dengan tenaga kependidikan berarti orang-orang yang terlibat dalam proses
kegiatan pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar berperan
aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang. Jadi pengertian profesi
pendidikan adalah satu kegiatan atau pekerjaan sesuai keahliannya yang diberikan atau
diajarkan kepada peserta didik agar bisa berperan aktif dalam hidupnya sekarang dan
masa datang.

(Yahya, 2013:17).Menurut Yahya (2013:17) profesi tenaga kependidikan adalah


pekerjaan yang dilakukan seseorang berkaitan dengan proses penyelenggaraan
pendidikan yang dapat menghasilkan dan dilakukan dengan kemahiran, keterampilan,
dan kecakapan tertentu serta didasarkan pada norma yang berlaku. Di dalam Undang-
Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
bab I pasal 1 disebutkan bahwa tenaga kerja kependidikan adalah anggota masyarakat
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Dalam konteks ini adalah anggota masyarakat dengan kriteria dan standar tertentu
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan proses pendidikan pada satuan
pendidikan seperti pendidik, kepala sekolah, pengawas, laboran, pustakawan, peneliti,
dan tenaga teknis administrasi penyelenggaraan pendidikan.

 Klasifikasi Tenaga Kependidikan


Klasifikasi tenaga kependidikan sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional disebutkan sebagai berikut: Kepala satuan pendidikan.
1) Kepala satuan pendidikan adalah orang yang diberi wewenang dan tanggung
jawab untuk memimpin institusi atau satuan pendidikan. Termasuk tenaga
kependidikan ini adalah:
a. Rektor.
b. Kepala sekolah.
c. Direktur atau istilah lainnya.

2) Pendidik. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi


dalam penyelenggaraan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik.
Termasuk dalam tenaga kependidikan ini adalah:

a. Guru.
b. Dosen.
c. Konselor.
d. Pengawas.
e. Pamong belajar.
f. Tutor.
g. Fasilitator dll

3) Tenaga kependidikan lainnya. Tenaga kependidikan lainnya adalah orang yang


berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan atau
institusi walaupun tidak secara langsung terlibat dalam proses pendidikan. Tenaga
kependidikan ini adalah:
a. Wakil kepala sekolah.
b. Pustakawan.
c. Laboran.
d. Tata usaha.
e. Pelatih ekstrakurikuler dll

profesi kependidikan, baik pendidik maupun tenaga kependidikan melekat


sedikitnya 6 syarat yaitu :
1. Merupakan jenis pekerjaan tetap, bukan pekerjaan sambilan.
2. Memerlukan keahlian tertentu.
3. Memerlukan kemahiran.
4. Memerlukan kecakapan yang memenuhi standar mutu (kompetensi).
5. Memerlukan norma (kode etik profesi).
6. Memerlukan pendidikan profesi.

Sumber : Buku Profesi dan Tanaga kependidikan / hal 6-26/penulis Dr.Rusyadi


Ananda,M.Pd/pada Februari 2018.
https://iputuleonamahadika .blongspot.com/2016/profesi-kependidikan.

Anda mungkin juga menyukai