Anda di halaman 1dari 27

A.

Pengertian Profesi
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia dinyatakan Bahwa
Profesi adalah:

Bidang pekerjaan yang dilandasi Pendidikan keahlian, ketrampilan dan


kejujuran.
Perngertian Profesi Menurut Pendapat
beberapa Ahli

Menurut Tilaar (2002):

Profesi merupakan pekerjaan ,


dapat juga berwujud sebagai
jabatan di dalam suatu hirarki
birokrasi yang menuntut keahlian
Perngertian Profesi Menurut Pendapat
beberapa Ahli

Menurut Nata (2003):

Bahwa Profesi adalah pernyataan


atau pengakuan tentang bidang
pekerjaan atau bidang pengabdian
yang dipilih
Perngertian Profesi Menurut Pendapat
beberapa Ahli

Menurut Vollmer dan Mills yang di kutip


Dani (2010):

Menyatakan profesi adalah suatu pekerjaan


yang menuntut kemampuan intelektual
khusus yang diperoleh melalui kegiatan
belajar dan pelatihan yang bertujuan untuk
menguasai keterampilan atau keahlian dalam
melayani atau memberikan advis kepada
orang lain dengan memperoleh upah atau
gaji dalam jumlah tertentu
Perngertian Profesi Menurut Pendapat
beberapa Ahli

Menurut Mudlofir (2014):

Profesi adalah suatu jabatan atau


pekerjaan yang menuntut keahlian
(expertise) dari para anggotanya, artinya
profesi tidak bisa di lakukan oleh
sembarang orang yang tidak dilatih dan
tidak disiapkan secara khusus untuk
melakukan pekerjaan itu
Perngertian Profesi Menurut Pendapat
beberapa Ahli

Menurut Danim (2012):

Profesi dapat diartikan suatu


pekerjaan yang mempersyaratkan
Pendidikan tinggi bagi pelakunya dengan
titik tekan pada pekerjaan mental.
Dari kata Profesi maka terdapat bentukan kata
lainya seperti:

Profesional, Profesionlisme, profesionalitas, dan profesionalisasi.

Menurut McLeod dalam Syah (2010):Profesional adalah kata sifat dari


kata profesi yang berarti sangat mampu melakukan pekerjaan
sedangkan professional sebagai kata benda, professional adalah orang
yang melaksanakan sebuah profesi dengan menggunakan profesiensi
sebagai mata pencaharian.

Menurut Mudlofir (2014):Profesional menunjukan pada dua hal yaitu (1)


orang yang menyandang suatu profesi, dan (2) penampilan seseorang
dalam melakakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.
Di dalam UU No 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen dijelaskan professional adalah
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan
kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran,
atau kecakapan yang memenuhi standar mutu
atau norma tertentu serta memerlukan
Pendidikan Profesi.
Kata lain terkait dengan kata Profesi adalah
(Profesionalisme)

Menurut Arifin (1991) Profesionalisme berarti pandangan bahwa suatu


kealian tertentu diperlukan dalam pekerjaan tentu yang mana keahlian
itu hanya diperoleh melalui Pendidikan khusus atau Latihan khusus

Menurut Nata (2003) Profesionalisme adalah pandangan tentang


bidsang pekerjaan yaitu pandangan yang menganggap bidang pekerjaan
sebagai suatu pengabdian melalui keahlian tertentu dan yang
menganggap keahlian itu sebagai suatu yang harus deperbaharui secara
terus menerus.
Selanjutnya kata “Profesionalitas” yaitu

Menunjuk kepada suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota


suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan
keahlian yang dimiliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya

Menurut Saud (2010) profesionalitas mengacu kepada sikap para


anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan
keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan pekerjaan
Kata berikutnya “Profesionalisasi” dalam kamus
besar BI dijelaskan bahwa

Profesionalisasi adalah proses membuat suatu badan organisasi agar


menjadi professional.

Yamin dan Maisah (2010) menjelaskan profesionalisasi adalah proses


yang mengakibatkan pekerjaan bergerak pada tingkat yang lebih tinggi.

Menurut Danim (2012) Profesionalisasi merupakan proses peningkatan


kualifikasi atau kemampuan para anggota penyandang suatu profesi untuk
mencapai kriteria standar ideal dari penampilan atau perbuatan yang
diinginkan oleh profesinya itu
Berdasarkan pemaparan di atas menurut penjelasan
para pakar adalah:

Profesi : menunjuk pada suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut


keadilan, tanggung jawab, dan kesetiaan terhadap profesi.
Profesional: menunjuk pada dua hal yaitu penampilan seseorang yang
sesuai dengan tuntutan yang seharusnya, dan menunjuk pada
individunya.
Profesionalisme: mengacu kepada sikap dan komitmen anggota profesi
untuk bekerja berdasarkan standar yang tinggi dan kode etik
profesinya.
Profesionalitas: menunjuk pada derajat penampilan seseorang sebagai
professional atau penampilan suatu pekerjaan sebagai profesi
Profesionlisasi: menunjuk pada proses menjadikan individu sebagai
seorang profesioanal melalui Pendidikan prajabatan.
B. Karakteristik
Profesi
How it started
C. Tenaga
Kependidikan
”Kependidikan”

Kata kependidikan berkenaan dengan bidang pekerjaan mendidik. Kata ini


berasal dari kata pendidik mendapat awalan “ke” dan berakhiran “an”,
berarti proses atau kegiatan mendidik. Dalam konteks pendidikan di
Indonesia, kata pendidikan berarti sama dengan menunjuk kata
“keguruan dan ilmu pendidikan” sehingga apabila dikaitkan dengan tenaga
kependidikan berarti orang-orang yang terlibat dalam proses kegiatan
pendidikan (Yahya, 2013:17).
Tenaga Kependidikan

Di dalam Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bab I pasal 1
disebutkan bahwa tenaga kerja
kependidikan adalah anggota
masyarakat yang mengabdikan
diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan
pendidikan.
”Tugas Pokok Tenaga Kependidikan”

Tugas pokok tenaga kependidikan sebagaimana dijelaskan dalam Undang-


Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bab XI pasal 39 ayat 1 disebutkan bahwa tugas
pokok tenaga kependidikan adalah melaksanaka administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidikan pada satuan pendidikan.
E. Klasifikasi Tenaga Kependidikan

Klasifikasi tenaga kependidikan sebagaimana tercantum dalam Undang-


Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional disebutkan sebagai berikut:
E. Klasifikasi Tenaga Kependidikan

Kepala satuan pendidikan.

Kepala satuan pendidikan adalah orang yang diberi wewenang dan


tanggung jawab untuk memimpin institusi atau satuan pendidikan.
Termasuk tenaga kependidikan ini adalah:

a. Rektor.

b. Kepala sekolah.

c. Direktur atau istilah lainnya.


E. Klasifikasi Tenaga Kependidikan

Pendidik.

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam


penyelenggaraan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi
pendidik. Termasuk dalam tenaga kependidikan ini adalah:

a. Guru. e. Pamong belajar.

b. Dosen. f. Widyaiswara

c. Konselor. g. Tutor

d. Pengawas. h. Fasilitator dll


E. Klasifikasi Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan lainnya.

Tenaga kependidikan lainnya adalah orang yang berpartisipasi dalam


penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan atau institusi
walaupun tidak secara langsung terlibat dalam proses pendidikan. Tenaga
kependidikan ini adalah:

a. Wakil kepala sekolah. d. Tata usaha.

b. Pustakawan. e. Pelatih ekstrakurikuler.

c. Laboran. f. Petugas keamanan.


D. Hak dan kewajiban
tenaga Kependidikan
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen pasal 14 ayat 1 menyatakan, bahwa
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru memiliki hak sebagai berikut:

Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan


sosial.

Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.

Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual.

Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.

Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang


kelancaran tugas keprofesionalan.

Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan,


penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode
etik guru, dan peraturan perundang-undangan.
Menurut UU Guru dan Dosen pasal 20, bahwa dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan, guru berkewajiban:

Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta


menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara


berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama,
suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-
nilai agama dan etika, dan memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai