A. Kualifikasi Pendidikan
person (Manser, 1995: 337). Kualifikasi berarti latihan, tes, ijazah dan
12
Dari beberapa pengertian kualifikasi di atas, istilah kualifikasi secara
garis besar dipahami dalam dua sudut pandang yang berbeda. Yang
sebagai ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh guru
atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di
guru baik pendidikan gelar seperti S1, S2 atau S3 maupun nongelar seperti
D3, D4, atau S1. Yang kedua, kualifikasi pendidik merujuk pada
13
Dalam konteks penulisan tesis ini, penggunaan istilah kualifikasi
ditekankan pada aspek akademiknya saja, tetapi aspek lain yang sangat
guru dalam konteks tesis ini adalah jenjang atau strata pendidikan khusus
menjadi wajib dipenuhi dan dimiliki oleh setiap guru agar memiliki
14
ke depan. Itu semua dapat terpenuhi jika guru berusaha meningkatkan
kualifikasi pendidikannya.
pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik. Semua ini
27/09/2010).
oleh pelaku kerja agar proses dan hasilnya dapat mencapai tujuan dari
15
melaksanakan bidang tugas tersebut. Pada pasal 9 dinyatakan bahwa
pada jenjang, jenis, dan satuan pendidikan atau mata pelajaran yang
dibuktikan dengan ijasah dan atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai
22/09/2010).
16
Berlakunya Undang-undang tersebut membawa beberapa
kualifikasi pendidikan.
merupakan syarat yang penting untuk memegang jabatan tertentu. Hal ini
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
17
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
makna bahwa guru dan calon guru perlu diberi pembekalan pengetahuan
berilmu pengetahuan.
18
Α⊂⌠∪×∫°∫Ν∫∈≈ ∫°√Β∫ ℑ⌠∪⊗↵ ∫≥ϕ↓ ⌠• ⊕
↵ ϕ∫°∫℘ ∫⇐⊂∫…∫↓ ◌ۗ
⌡↓Β∫• Α⊄⌠ϕ°⊗∫∈≈ ∫∅⊂⌠℘↵⇔⌠ℵ≈Α ∫∅Β∫• Β∫↵∫⊄
{122 : Ι⊂Ν≈Α} ∫∅⊄⌠ι∫ηΖ∫⊆ ℑ⌠∪…∫♦∫≈ ℑ∪∈∫≈Α Α
⊂⌠♦∫Υ∫ι Α∫γΑ ℑ⌠∪∫↵⊂∫≥ Α⊄⌠ιη⊗⌠∈≈∫⊄ ⊕⊆φ≈Α ∉↓
Artinya: “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi
(ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di
antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan
agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga
dirinya” (Q.S. Al-Taubah: 122) (Depag RI, 2004: 277).
berilmu.
19
juga harus terus-menerus meningkatkan dan mengembangkan ilmu yang
melakukan sesuatu.
20
peningkatan mutu dan memberikan jaminan dan kesejahteraaan hidup guru
yang memadai.
belajar, model ijin belajar, model akreditasi dengan metode belajar jarak
(http://www.ditjenpmptk.net. 27/09/2010).
21
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa pada prinsipnya
dan pengalaman mengajar serta prestasi tertentu yang telah dimiliki guru
tersebut.
terintegrasi.
B. Keikutsertaan Diklat
1. Pengertian Diklat
Bisa dikatakan dua kata ini telah menyatu dan membentuk satu pengertian.
22
keterampilan-keterampilan tertentu baik keterampilan fisik maupun mental
perilaku yang dituntut oleh dunia kerja, tetapi juga sekaligus dapat terjadi
perkembangan kepribadian.
23
and skills for a definite purpose”. Berdasarkan pendapat Andrew E. Sikula
dan meningkat.
melaksanakan tugasnya.
24
penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan
kemampuan pegawai.
pendidikan dan pelatihan guru adalah suatu proses belajar mengajar jangka
2. Tujuan Diklat
25
Sementara itu dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 tahun
bertujuan:
26
Dari beberapa uraian di atas, dengan meminjam teori taksonomi
(tiga), yaitu tujuan kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 1996: 6).
perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap,
3. Macam-macam Diklat
27
Pelatihan Penggunaan Alat Peraga, Pelatihan Pembuatan Alat Evaluasi
dengan standar yang telah ditentukan. Pola pelatihan biasanya 150 jam –
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pola pelatihan ini berkisar antara1
Sepama, Sepati).
pendidikan dan pelatihan yaitu: diklat tatap muka, diklat di tempat kerja,
diklat jarak jauh, pemberdayaan forum KKG dan diklat kerja sama dengan
28
Dalam diklat model ini peserta diklat dipanggil melalui instansi
tidak perlu datang ke Balai Diklat dengan demikian guru tidak harus
diklat dituntut untuk belajar mandiri. Dalam hal ini, media internet
29
media ini. Aspek pembelajaran lainnya, seperti: tanya jawab,
pengelola, dan juga tak kalah pentingnya adalah calon peserta diklat
28/04/2008).
dan simulasi dalam pembelajaran. Di dalam wadah ini pula, para guru
30
e. Kerja Sama dengan Lembaga lain.
27/09/2010).
mengatasi situasi yang serba tidak pasti dan searah dengan visi dan misi
31
pembangunan pendidikan nasional; (b) mengacu kepada kompetensi yang
mencapai kompetensi yang dituntut oleh kurikulum; (d) harus dapat diukur
Mengingat tugas guru begitu berat maka perlunya guru untuk selalu
cepat usang. Apalagi kalau guru tidak dilatih dan tidak bisa memperoleh
akses informasi yang baru dan jika itu terjadi maka guru akan ketinggalan.
32
Maka tidak ragu lagi bahwa untuk mencapai kualitas pendidikan yang baik
maka guru harus selalu ditingkatkan kemampuannya agar guru selalu segar
guru minimal satu kali dalam lima tahun mengikuti program penyegaran
atau kompetensi. Hal ini didasarkan pada dua hal. Pertama, agar mereka
Thurstone (1929: 5), salah seorang ahli psikologi yang terkenal dalam
menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana sikap adalah
33
Sementara itu ahli yang lain, Secord & Backman (1969: 5)
Dari beberapa definisi tersebut di atas, secara garis besar sikap dapat
para ahli seperti Louis Thurstone, Rensis Likert, dan Charles Osgood.
Dalam pandangan mereka, sikap adalah suatu bentuk atau reaksi perasaan.
5).
para ahli seperti Chave, Bogardus, La Pierre, Mead, dan Allport. Konsepsi
34
Ketiga, yang berorientasi kepada skema triadik. Menurut pandangan
saja.
pernyataan atau suatu janji terbuka (to profess artinya menyatakan), yang
menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan diri pada suatu jabatan atau
itu.
35
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
dan kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar
36
komponen perilaku berhubungan dengan kecenderungan berperilaku yang
ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.
terutama akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari,
bagaimana cara guru berpakaian dan berbicara serta cara bergaul baik
37
Walaupun segala sikap dan perilaku guru selalu diperhatikan
Sejawat, (4) Anak didik, (5) Tempat kerja, (6) Pimpinan, (7) Pekerjaan
dengan baik.
38
memerlukan dukungan penuh dari anggotanya sehingga lebih berdaya
guna dan berhasil guna menjadi wadah usaha untuk membawakan misi
itu guru harus bertindak sesuai dengan tujuan sistem. Ada hubungan
39
rangka menunjang tercapainya keberhasilan anggota profesi sebagai
pendidik.
yang harmonis di sekolah tidak akan terjadi bila personil yang terlibat
40
f. Sikap Terhadap Pimpinan
sebab itu sikap seorang guru terhadap pimpinan harus positif, dalam
berhasil baik bila dia mencintai karirnya dengan sepenuh hati. Artinya,
41
belajar menjadi sebuah keniscayaan. Guru yang baik tidak akan pernah
mulia dan luhur. Fuad Syalhub (2006: 1) menyatakan bahwa tidak ada
pekerjaan yang lebih mulia dari pada pekerjaan sebagai guru atau
42
menstransmisikan sekumpulan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge),
2). Hal ini sesuai dengan sabda Nabi saw. dalam hadis sahih,
pada profesi ini dapat dilakukan baik selagi dalam pendidikan prajabatan
43
pekerjaannya nanti. Karena tugasnya yang bersifat unik, guru selalu
perhatian publik.
product) dari pengetahuan yang diperoleh calon guru. Sikap teliti dan
ditentukan.
44
ini selain dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan,
yang memilah dan memilih bahan pelajaran yang akan disajikan kepada
peserta didik. Semua itu tidak akan dapat dicapai apabila guru itu sendiri
guru tersebut, maka jabatan guru merupakan jabatan profesi. Oleh karena
itu, tujuan program pendidikan akan dapat dicapai oleh guru yang
45
ini menjadi kunci pokok keberhasilan guru dalam melakukan tugas sebagai
dengan sepenuh hati. Ia merasa bangga dan mencintai profesinya itu. Hal
D. Kompetensi Guru
sama dengan being competent yang sama artinya dengan having ability,
power, legal authority, skill, knowledge, attitude, etc (Manser, 1995: 80).
berikut:
46
mengemukakan bahwa kompetensi merupakan perilaku rasional untuk
daya untuk melakukan tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan.
daya untuk melakukan sesuatu yang mewujud dalam bentuk unjuk kerja
dan berlangsung terus dalam periode waktu yang lama. Sementara itu
47
karakteristik yang menunjukkan kemampuan atau kewenangan, (2)
dan sikap, (3) diperoleh melalui pengalaman belajar, (4) terwujud dalam
karena mempunyai arah atau tujuan tertentu. Menurut Barlow, (1985: 229)
ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan
profesional guru bisa diukur dari seberapa jauh guru mendorong proses
48
2. Macam-macam Kompetensi Guru
sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, dan bidang
empat hal yang harus dikuasai guru, yakni (a) menguasai bahan pelajaran,
Sudjana (1989: 18), kompetensi guru terdiri dari kognitif, sikap dan
perilaku. Ketiga bidang kompetensi ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling
49
c. Sifat-sifat pribadi dan kontrol emosinya;
belajar;
terus-menerus dilakukan.
belajar mengajar, (3) mengelola kelas, (4) menguasai media atau sumber
belajar mengajar, (7) menilai prestasi siswa, (8) mengenal fungsi dan
antara lain: (1) guru harus mengetahui karakter murid, (2) guru harus
50
selalu berusaha meningkatkan keahliannya, baik dalam bidang yang
mengamalkan ilmunya dan tidak berbuat hal yang berlawanan dengan ilmu
yang diajarkannya.
keagamaan baru kemudian syarat lain seperti: (1) umur harus sudah
dewasa, (2) sehat jasmani dan rohani, (3) menguasai bidang yang
muslim.
a. Kompetensi Pedagogik
51
pelajaran dan merupakan sebuah cara dan proses hubungan timbal
kegiatan.
aspirasi.
3) Pengembangan kurikulum/silabus
4) Perancangan pembelajaran
52
5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
Nomor 74/2008).
b. Kompetensi Kepribadian
kepribadian yang: (a) beriman dan bertakwa, (b) berakhlak mulia, (c)
arif dan bijaksana, (d) demokratis, (e) mantap, (f) berwibawa, (g)
stabil, (h) dewasa, (i) jujur, (j) sportif, (k) menjadi teladan bagi peserta
53
didik dan masyarakat dan (m) mengembangkan diri secara mandiri
c. Kompetensi Sosial
untuk: (1) Berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat secara santun,
(3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua / wali peserta didik; dan (4) Bergaul secara
d. Kompetensi Profesional
136).
54
seni budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi
dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; dan (2) konsep
dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan yang
Kurt Lewin (Hall, 2000: 275). Teori medan itu sendiri berangkat dari teori
terorganisasi yang hampir sama dengan medan gravitasi (Hall, 2000: 275-
276).
55
Selain itu, sistem informasi yang diperoleh seseorang dari lingkungannya
bawaan dan lingkungan sekitar. Teori yang mendasari pemikiran ini adalah
teori konvergensi yang dipelopori oleh William Stern. Menurut teori ini,
(tetap tidur). Begitu juga sebaliknya, hereditas yang kurang baik pun, bila
tercapai.
maka kompetensi guru dipengaruhi oleh faktor diri atau faktor internal dan
faktor situasional atau faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
berasal dari diri individu guru yang meliputi: latar belakang pendidikan,
56
pengalaman mengajar, penataran dan pelatihan dan sebagainya. Sedangkan
meliputi: besar gaji dan tunjangan yang diterima, ketersediaan sarana dan
a. Faktor Internal
1) Tingkat pendidikan
dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kesesuaian antara bidang ilmu
57
Menurut Djamarah (1991: 17) guru yang memiliki latar
58
terus-menerus sehingga tidak ketinggalan atau gagap menghadapi
peran strategisnya.
59
itu, pengalaman kerja guru sangat memungkinkan memberikan
b. Faktor Eksternal
60
pendapatannya memungkinkan ia bekerja secara fokus dan
mengepul.
media yang ada menjadi kunci pokok yang jauh lebih penting. Di
61
3) Kepemimpinan kepala sekolah
62
a) Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan
di satuan pendidikan;
kompetensi guru.
Hal ini mengingat jumlah guru yang demikian besar dan kompleksnya
optimal dari banyak pihak. Selain itu sinergisitas di antara stake holder
63
satu atau diploma empat. Guru hendaknya juga aktif mengikuti
tuntutan pemerintah;
pembelajaran;
siswa;
64
10) Memberikan keteladanan, dorongan, dan menggugah hati nurani
guru agar menyadari akan tugas dan tanggung jawab sebagai guru
Pada dasarnya KKG bagi guru SD/MI dan MGMP bagi guru
Pembelajaran
65
3) Analisis kurikulum
kegiatan berikut:
1) Penelitian
diskusi panel
pembelajaran)
e. Upaya pemerintah
pusat antara lain berupa bantuan dana beasiswa studi lanjut bagi guru,
66
bantuan pengadaan peralatan dan media pembelajaran, serta berbagai
pendidikan guru.
67
professional. Hal ini menunjukkan terdapat kesamaan variabel dengan
metodologi.
dalam subjek penelitian terdapat kesamaan yakni guru PAI SD, dilihat dari
ini merupakan bagian dari model pelatihan guru yang merupakan variabel
pedagogik.
68
3. Fahrurrozi (2007) melakukan penelitian dengan judul Hubungan sikap
sebagai berikut:
kinerja guru, artinya semakin positif sikap profesi guru maka semakin
9,0%.
c. Ada hubungan yang sangat signifikan antara sikap profesi guru dan
69
F. Kerangka Berfikir
dengan bidang tugas seorang guru PAI SD, yakni PGA, D II PGPAI, D III,
inovasi baru dalam dunia pendidikan dapat disebarkan. Hal ini mengingat
sikap (Attitude). 3 (tiga) hal ini merupakan inti (core) dari kompetensi
guru. Dengan demikian, semakin sering guru mengikuti diklat, maka akan
70
3. Hubungan Sikap pada Profesi dengan Kompetensi Guru
dengan profesi guru, sikap positif seorang guru terhadap profesinya akan
71
G. Hipotesis
72