Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan desain
penelitian studi kasus control (case control) yang bersifat retrospektif.
Kelompok kasus meliputi penderita DBD dan kasus kontrol yang tidak
menderita DBD yang merupakan tetangga terdekat dari kasus atau berada
dilingkungan sekitar kasus.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di dua kecamatan Sukarami dan
Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang pada bulan Maret 2022 sampai
bulan mei 2022.
Kegiatan 2022
Jan Feb Maret April Nov
Pembuatan Proposal
Ujian proposal
Perbaikan Proposal
Pengurusan izin
penelitian
Pengambilan Data
Penulisan hasil
penelitian
Ujian hasil penelitian
Perbaikan Tesis
Ujian Tesis

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdari dari objek/ subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi juga meliputi
seluruh karakteristik dan sifat yang dimiliki subjek tersebut (Sugiyono,
2017).
A. Populasi kasus
Populasi penelitian ini adalah semua penderita DBD yang bertempat
tinggal di wilayah Kecamatan Sukarami dan Kecamatan Seberang Ulu II
pada tahun 2021 berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota
Palembang yang berjumlah 90.
B. Populasi kontrol
Populasi kontrol pada penelitian ini adalah semua penduduk yang
berdomisilih diwilayah Kecamatan Sukarami dan kecamatan Seberang
Ulu II yang tidak menderita DBD dan merupakan tetanggadekat/sekitar
dari kasus atau berada dilingkungan sekitar kasus, dengan perbandingan
jumlah 1 kasus : 1 kontrol.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah karakteristik bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut atau dari populasi yang benar-benar
representatif (Sugiyono, 2016).Jumlah sampel pada penelitian ini adalah
180 orang yang terdiri dari 90 orang kasus dan 90 orang kontrol yang
berdomisili di wilayah Kecamatan Sukarami dan Kecamatan Seberang Ulu
II.
A. Tehnik Pengambilan sampel
a. Sampel Kasus
Sampel kasus pada penelitian ini adalah semua penderita DBD/keluarga
diwilayah kecamatan Sukarami dan Kecamatan Seberang Ulu II tahun
2021 yang berjumlah 90 orang.
b. Sampel kontrol
Kontrol diambil secara simple random sampling, dimana sampel diambil
dari keluarga yang menjadi tetangga/ berada disekitar yang tidak
menderitan DBD, dan dipilih secara acak untuk dijadikan sampel.
B. Kriteria Sampel
a. Kriterian Inklusi
Kasus
1) Penderita/ keluarga Demam Berdarah Dengue berdasarkan diagnosis
petugas klinik yang tercatat di Puskesmas wilayah kecamatan
Sukarami dan Seberang Ulu II Januari s/d Desember tahun 2021.
2) Dalam satu tahun terakhir bertempat tinggal di Kecamatan Sukarami
dan Seberang Ulu II.
3) Aktifitas didalam rumah harus ada pada pukul 08.00 – 10.00 atau
pada pukul 16.00 – 18.00
4) Bersedia menjadi responden
Kontrol
1) Tetangga penderita dan tidak menderita Demam Berdarah Dangue
2) Tinggal dan menetap lebih dari satu tahun di Kecamatan Sukarami
dan Seberang Ulu II.
3) Bersedia menjadi responden
b. Kriteria Esklusi
Merupakan keadaan yang menyebabkan subjek yang tidak dapat
diikutsertakan ke dalam penelitian, kriteria esklusi dalam penelitian ini
terdiri dari:
Kasus dan kontrol
1) Responden tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian
2) Alamat tidak dapat ditemukan
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel Dependen
Variabel terikat pada penelitian ini adalah kejadian Demam Berdarah
dangue
3.4.2 Variabel Independen
Variabel bebas pada penelitian ini adalah lingkungan fisik dan perilaku
masyarakat.
3.5 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
1 Kejadian DBD a. Kasus adalah semua penderita DBD dan Kuisioner Wawancara 1. Kasus Ordinal
DD yang tercatat dari puskesmas wilayah 2. Kontrol
kerja kecamatan Sukarami dan Seberang
Ulu II periode bulan Januari s/d
Desember tahun 2021
b. Kontrol adalah penduduk yang tidak
menderita DBD dan DD yang merupakan
tetangga kasus dan memiliki karakteristik
(lingkungan tempat tinggal) yang sama
dengan kasus DBD pada periode bulan
Januari s/d Desember tahun 2021.
2 Suhu rumah Ukuran derajat panas dingin didalam thermohygrometer Kuisioner 1. Tidak memenuhi syarat Ordinal
rumah/ruangan, diukur pada tempat dimana <18ºC dan > 30ºC.
2. Memenuhi syarat 18ºC-
penghuni menghabiskan sebagian besar 30ºC
waktunya dirumah (Depkes RI,2014)

3. Kelembaban Udara Banyaknya uap air yang terkandung dalam thermohygrometer Kuisioner 1. Tidak memenuhi Ordinal
ruangan, diukur pada tempat dimana penghuni syarat, apabila
menghabiskan sebagian besar waktunya kelembaban < 40% dan
dirumah
>60%
2. Memenuhi syarat,
apabila kelembaban
40% – 60%.
(Depkes,RI,2014)
4. Pencahayaan Jumlah cahaya yang jatuh pada sebuah bidang Lux meter sensor Kuisioner 1. Tidak memenuhi Ordinal
permukaan,yang dinyatakan satuan lux syarat apabila
(lm/m²), dimana lm adalah lumens dan m² pencahayaan < 60 Lux
adalah satuan dari luas permukaan. 2. Memenuhi syarat,
apabila pencahayaan ≥
60 Lux. (Depkes,
RI,2014)

5. Keberadaan jentik Jentik yang ditemukan baik di dalam rumah daftar chek list Observasi 1. Ada jentik Ordinal
atau di luar rumah seperti di tempat 2. Tidak Ada jentik
penampungan air, ban bekas, kaleng, botol,
pot bunga, penampungan air kulkas dan
tempat minum burung.
6. Pemakaian anti Kebiasaan keluarga / responden memakai anti Kuisioner wawancara 1. Tidak ada Ordinal
nyamuk nyamuk siang hari yang berhubungan dengan 2. Ada
gigitan nyamuk Aedes aegypti.
7. Menggantung Kebiasan menggantung pakaian yang Kuisioner wawancara 1. Ada
pakaian telah dipakai di dalam didalam 2. Tidak ada
rumah yang dilakukan sehari-hari
yang berhubungan dengan gigitan
nyamuk Aedes aegypti

8. Pengetahuan Pengetahuan adalah ngatan dan Kuisioner Wawancara 1. Kurang baik, bila total Ordinal
pemahaman responden tentang skor 0-7 (<75%)
penyebab, penularan DBD yang 2. Baik, bila total skor 8-
digali melalui pertanyaan wawancara 10 (76 -100%).
yang mendalam untuk memberi
kesempatan kepada responden untuk
mengeluarkan keseluruhan
pengetahuan dalam pikirannya
tentang DBD.
Sikap Sikap adalah tanggapan atau reaksi Kuisioner Wawancara 1. Kurang baik, bila total Ordinal
9. responden tentang penyebab, skor 0-22 (<75%)
penularan dan pencegahan DBD bagi 2. Baik, bila total skor 23-
individu dan dalam keluarganya. 30 (76 -100%)
10. Tindakan Tindakan adalah segala bentuk nyata Kuisioner Wawancara 1.Kurang baik, bila total Ordinal
atau out come praktek perilaku skor 0-7 (<75%)
responden untuk mencegah 2. Baik, bila total skor 8-
terjadinya DBD yang merupakan 10 (76 -100%)
suatu kebiasaan yang bersifat
protektif.
3.6 Metode Pengumpulan Data
3.1.1. Data Primer
Data primer yang diperoleh dalam melalui wawancara dan observasi
dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui bagaimana perilaku
responden, sedangkan observasi dan pengukuran langsung dengan
menggunakan lembar observasi yaitu mengamati langsung bagaimana
kondisi lingkungan fisik rumah responden di Kecamatan Sukarami dan
Seberang Ulu II .
3.1.2. Data Sekunder
Data sekunder tentang penyakit DBD baik angka kesakitan maupun
angka kematian akibat penyakit DBD dan data mengenai kesehatan
lingkungan diperoleh dari profil Dinas kesehatan palembang dan
Puskesmas wilayah Kecamatan Sukarami dan Seberang Ulu II.Data iklim
(Suhu,kelembaban,pencayahaan ) diperoleh dari BMKG.
3.7. Metode Pengolahan dan Analisa Data
3.7.1. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah salah satu bagian dari rangkaian kegiatan penelitian
setelah peneliti mengumpulkan data.Ada 4 tahapan, yaitu : (Hastono,2006)
1. Editing
adalah pengecekan isian kuisioner apakah jawaban yang ada sudah
lengkap, jelas, relevan dan konsisten
2. Coding
adalah merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk
angka/bilangan.
3. Processing
adalah meng-entry data dari kuisioner kedalam paket program komputer
yang akan kita gunakan untuk analisa nantinya
4. Cleaning
adalah pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada data yang
salah atau tidak.
3.7.2 Analisa Data
a. Analisa Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang menjelaskan setiap variabel penelitian
dengan penyajian dalam tabel distribusi frekuensi. Adapun variabel independen
yaitu lingkungan fisik meliputi suhu, pencahayaan, kelembaban, keberadaan
jentik, kebiasan keluarga meliputi pengunaan anti nyamuk dan menggantung,
dan perilaku masyarakat tentang DBD dapat dilihat dari pengetahuan, sikap,
tindakan. Variabel dependen yaitu Kejadian DBD. Analisa ini menggunakan
dummy table 2x2 untuk setiap variabel, yaitu sebagai berikut
Tabel 3.2 Dummy Table Distribusi Frekuensi
Keberadaan jentik Jumlah(n) Presentase (%)
Ada A X
Tidak B Y
Total A+B 100,0

b. Analisa Bivaraiat
Pada analisis bivariat akan menggunakan uji hipotesis Chi-square (bila
memenuhi syarat Chi-square ). Apabila syarat uji Chi-square tidak terpenuhi
maka dipakai uji statistik alternatif tabel 2x2 yaitu Fisher Exact Test. Hasil
yang diperoleh uji hipotesis Chi- squre yang menggunakan program SPSS
adalah nilai p. Lalu nilai p akan dibandingkan dengan derajat kemaknaan α
0,05. Bila nilai p <0,05 maka terdapat hubungan yang bermakna antara
variabel independen dan variabel dependen.
Tabel 3.3 Dummy Table Hasil Analisis Bivariat
N Keberadaan Ke P
o jentik ja P
di R
an
D C
B I
D
K Ko 9
a ntr 5
s ol %
u
s
n n
% %
1 Ada A B
2 Tidak ada C D
a b+
+ d
b

c. Analisa Multivariat
Analisis multivariat digunakan untuk memperkuat hipotesis pada penelitian
ini. Analisis multivariat yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
regresi logistik, karena variabel dependen menggunakan skala nominal dan
variabel independen menggunakan skala nominal dan ordinal. Pada regresi
logistik, persamaan model dapat dituliskan sebagai berikut :

g ( x )=¿
[ ]
p
1− p
= β 0 + β 1 x 1 + β 2 x 2+ β3 x 3+ …+ β k x k

Keterangan :
g(x) : variable terkait dengan skala nominal

p : probabilitas terjadinya suatu kejadian

x : variable bebas

β : parameter

Tabel 3.4 Dummy Table Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik

Variabel Koefisien β P value OR CI95%


Suhu
Kelembaban
Pencahayaan
Keberadaan jentik
Menggantung pakaian
Menggunakan anti
nyamuk
Pengetahuan
Sikap
Tindakan

3.8. Etika Penelitian

Di dalam melaksanakan penelitian terdapat etika yang harus diperhatikan antara


lain sebagai berikut:
1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden yaitu dengan memberikan lembar persetujuan kepada
responden. Sebelum memberikan informed consent atau lembar
persetujuan peneliti memberikan penjelasan maksud dan tujuan penelitian
terlebih dahulu, informed consent menyatakan subjek bersedia/tidak
bersedia untuk ikut terlibat dalam penelitian sebagai responden. Apabila
subjek bersedia maka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut
dengan memberikan kebebasan penuh kepada responden untuk memilih.
2. Anonimity (Tanpa Nama)
Didalam penelitian ini untuk menjaga kerahasiaan subjek peneliti
tidak mencantumkan nama lengkap subjek pada lembar pengumpulan data.
Peneliti akan memberikan informasi kepada responden untuk
mencantumkan inisial nama saja, namun ada juga responden yang bersedia
untuk mencantumkan nama lengkap, maka penulis akan menjaga privasi
dari responden tersebut.
3. Confidentiallity (Kerahasian)
Segala informasi yang didapat oleh peneliti baik dari responden
langsung maupun dari hasil pengamatan dijamin kerahasiaannya oleh
peneliti. Identitas asli yang didapat dari informed consent akan disimpan
oleh peneliti. Pada kuesioner penelitian responden hanya mengisi
pertanyaan dan peneliti memberikan kode pada kuesioner sehingga
identitas responden tidak diketahui.
4. Menghormati harkat dan martabat manusia (Respect for human dignity)
Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi
yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan.

3.9. Alur Penelitian

Anda mungkin juga menyukai