Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN PRAKTIKUM

LITIGASI PIDANA

Dosen : Dedy Setiady, S.H

Nama Penulis
NPM : (xxxxxXXX)
Kelas J

DEPARTEMEN ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM


UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2023

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM LITIGASI PIDANA

Laporan Praktikum ini disusun sebagai tugas akhir dari mata kuliah Litigasi Pidana,
dan sebagai salah satu syarat lulus mata kuliah Litigasi Pidana.

Bandung, 3 Juli 2023

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum,

Dedy Setiady, S.H

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat dan rahmatnya
penulis dapagt menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya tanpa halangan suatu apapun. tidak
lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya
laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini tentu banyak kekurangan dan kesalahan, oleh sebab itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya laporan ini.
Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada teman-teman program studi ilmu hukum dan
dosen pembimbing yang telah mendukung penulis untuk bisa menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
Dan tidak lupa penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bapak dan ibu pembimbing
yang telah mendukung penuh kegiatan penulisan Laporan Praktikum Litigasi Pidana.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Bandung, 3 Juli 2023

Farhan Zuhdi Putraii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................iii
BAB I – PENJELASAN MATERI (pilih materi bebas)....................................1
BAB II – LAMPIRAN TUGAS HARIAN.......................................................4
BAB III – LAMPIRAN TUGAS NAZEGELEN.................................................50
BAB IV – LAMPIRAN DOKUMENTASI.......................................................51

iii
(sekat merah)
LEMBAR INI JANGAN DIPRINT)
Untuk sekat merah, bisa diminta difotokopian, minta lembar sekat
merah skripsi buat fakultas hukum unpas
(di vector ada)
BAB I
MATERI
DAKWAAN
Surat dakwaan adalah surat yang digunakan dalam ranah pidana pada tahap
penuntutan. Ada 5 bentuk surat yang digunakan. Salah satu wewenang penuntut umum
adalah membuat surat dakwaan. Surat ini dibuat jika penuntut umum merasa bahwa dapat
dilakukannya penuntutan dari hasil penyidikan. Selain itu, surat dakwaan memiliki fungsi
khusus, baik bagi penuntut umum sebagai pembuatnya, bagi hakim, hingga bagi terdakwa.
Surat dakwaan adalah jenis surat yang digunakan dalam ranah pidana pada tahap
penuntutan. A. Karim Nasution dalam Masalah Surat Dakwaan dalam Proses
Pidana mengartikan surat dakwaan adalah surat atau akta yang memuat suatu perumusan
dari tindak pidana yang didakwakan, yang sementara dapat disimpulkan dari pemeriksaan
pendahuluan yang merupakan dasar bagi hakim untuk melakukan pemeriksaan. Kemudian,
bila ternyata cukup bukti, terdakwa dapat dijatuhi hukuman.
Pasal 14 huruf d KUHAP menerangkan bahwa membuat surat dakwaan adalah salah
satu kewenangan dari penuntut umum. Berdasarkan ketentuan Pasal 140 ayat (1) KUHAP,
surat dakwaan dibuat secepatnya apabila penuntut umum berpendapat bahwa dapat
dilakukannya penuntutan dari hasil penyidikan. Surat dakwaan yang dibuat tersebut akan
disertakan penuntut umum saat melimpahkan perkara ke pengadilan negeri. Hal ini
sebagaimana tertuang dalam Pasal 143 ayat (1) KUHAP yang menyatakan bahwa penuntut
umum melimpahkan perkara ke pengadilan negeri dengan permintaan agar segera
mengadili perkara tersebut disertai dengan surat dakwaan.
Fungsi dari surat dakwaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori:
1. Bagi pengadilan atau hakim: sebagai dasar sekaligus membatasi ruang lingkup
pemeriksaan dan menjadi dasar petimbangan dalam penjatuhan keputusan.
2. Bagi penuntut umum: sebagai dasar pembuktian atau analisis yuridis, tuntutan
pidana, dan penggunaan upaya hukum.
3. Bagi terdakwa: sebagai dasar untuk mempersiapkan pembelaan.
Pembuatan Surat Dakwaan
Terkait pembuatannya oleh penuntut umum, Pasal 143 ayat (2) KUHAP menerangkan
bahwa surat yang dibuat harus diberi tanggal dan ditandatangani. Adapun isinya memuat
informasi sebagai berikut.
1. Identitas terdakwa berupa nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir,
jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama, dan pekerjaan.
2. Uraian secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan
dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan.
Apabila pembuatan surat dakwaan tidak memenuhi ketentuan yang telah
disebutkan, surat tersebut dinyatakan batal demi hukum.
Tanggal, tanda tangan penuntut umum, dan identitas terdakwa merupakan syarat
formil. Kemudian, uraian yang dituliskan merupakan syarat materiil. Surat Edaran Jaksa
Agung Nomor: SE-004/J.A/11/1993 menerangkan bahwa surat dakwaan dipandang telah
memenuhi syarat apabila telah mampu memberi gambaran secara utuh dan bulat akan:
1. Tindak pidana yang dilakukan.
2. Siapa yang melakukan tindak pidana.
3. Dimana dilakukannya tindak pidana.
4. Kapan tindak pidana dilakukan.
5. Bagaimana tindak pidana dilakukan.
6. Akibat yang ditimbulkan dari tindak pidana.
7. Apa yang mendorong terdakwa melakukan tindak pidana tersebut.
8. Ketentuan pidana yang diterapkan.
Bentuk-Bentuk Surat Dakwaan
Bentuk pasti surat dakwaan tidak dimuat dalam undang-undang. Namun,
sebagaimana diterangkan Surat Edaran Jaksa Agung, dalam perkembangannya, ada lima
jenis surat dakwaan, yakni tunggal, alternatif, subsidair, kumulatif, dan kombinasi.
1. Surat Dakwaan Tunggal
Jenis ini digunakan pada pendakwaan satu tindak pidana saja. Sebab, tidak ada
kemungkinan untuk mengajukan alternatif atau dakwaan pengganti. Contoh surat
dakwaan tunggal adalah untuk tindak pidana pencurian.
2. Surat Dakwaan Alternatif
Jenis ini memiliki dakwaan yang disusun berlapis. Lapisan yang satu merupakan
alternatif yang bersifat mengecualikan dakwaan pada lapisan lain. Bentuk ini
umumnya digunakan saat belum ada kepastian tentang tindak pidana mana yang
paling tepat dan dapat dibuktikan.
Contoh surat dakwaan alternatif ini ada pada penggunaan kata sambung “atau”:
Pertama: Pencurian (Pasal 362 KUHP) atau Kedua: Penadahan (Pasal 480 KUHP)
3. Surat Dakwaan Subsidair
Jenis ini sama dengan jenis alternatif yang terdiri atas lapisan dakwaan. Dalam
jenis subsidair, lapisan yang satu berfungsi sebagai pengganti lapisan sebelumnya.
Sistematika lapisan disusun berurutan dimulai dari tindak pidana dengan ancaman
tertinggi hingga terendah.
Pembuktiannya dilakukan secara berurutan, mulai dari yang teratas hingga lapisan
selanjutnya. Lapisan yang tidak terbukti harus dinyatakan tegas dan dituntut agar
terdakwa dibebaskan dari lapisan dakwaan yang bersangkutan.
Contoh surat dakwaan subsidair misalnya didakwakan:
Primair : Pembunuhan berencana (Pasal 340 KUHP),
Subsidair : Pembunuhan (Pasal 338 KUHP),
Lebih subsidair : Penganiayaan yang menyebabkan matinya orang (Pasal 351 ayat (3)
KUHP).
4. Surat Dakwaan Kumulatif
Jenis ini digunakan untuk pendakwaan beberapa tindak pidana sekaligus, semua
dakwaan harus dibuktikan satu per satu. Dakwaan yang tidak terbukti harus
dinyatakan secara tegas dan dituntut pembebasannya dari dakwaan tersebut.
Dakwaan ini dipergunakan dalam hal terdakwa melakukan beberapa tindak pidana
yang masing-masing merupakan tindak pidana yang berdiri sendiri.
Contoh surat dakwaan kumulatif:
Kesatu: Pembunuhan (Pasal 338 KUHP),
Kedua: Pencurian dengan pemberatan (Pasal 363 KUHP), dan
Ketiga: Perkosaan (Pasal 285 KUHP).
5. Surat Dakwaan Kombinasi
Jenis ini dikombinasikan atau digabungkan antara dakwaan kumulatif dengan
dakwaan alternatif atau subsidair. Timbulnya bentuk surat ini karena perkembangan
kriminalitas yang semakin variatif, baik dalam bentuk ataupun dalam modus yang
digunakan.
Contoh surat dakwaan kombinasi:
Kesatu:
 Primair : Pembunuhan berencana (Pasal 340 KUHP);
 Subsidair : Pembunuhan (Pasal 338 KUHP);
 Lebih subsidair : Penganiayaan yang menyebabkan matinya orang (Pasal 351
ayat (3) KUHP);
Kedua:
 Primair : Pencurian dengan pemberatan (Pasal 363 KUHP);
 Subsidair : Pencurian (Pasal 362 KUHP), dan
 Ketiga : Perkosaan (Pasal 285 KUHP).
(sekat merah)
LEMBAR INI JANGAN DIPRINT)
Untuk sekat merah, bisa diminta difotokopian, minta lembar sekat
merah skripsi buat fakultas hukum unpas
(di vector ada)
BAB II
LAMPIRAN TUGAS HARIAN
(KRONOLOGI KASUS, AMBIL DARI MATERI YANG DISHARE KE GRUP DULU)
Contoh Surat Kuasa/Penunjukkan Penasehat Hukum

SURAT KUASA
PENUNJUKKAN PENASEHAT HUKUM
Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Isa Firman


Tempat Lahir : Bandung
Umur/Tgl Lahir : 25/25 Agustus
1998 Agama : Konghucu
Jenis Kelamin : laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : JL.Regol No.13 Kota
Bandung Pekerjaaan : pengamen
Pendidikan : SMA (Sekolah Menengah Atas)

Dalam hal ini menunjuk domisili hukum kuasanya seperti tersebut di bawah ini, dengan
memberikan Kuasa kepada :
- Abyan Hafidz S.H.,M.H.
- Reza Rahmanto S.H.,M.Hum.
Semuanya Advokat - Konsultan Hukum pada Kantor Hukum Aming Law Parnerts,
beralamat kantor di JL Pisanggan, No. 40, Kebon Jeruk, Sumur Bandung, 40112, Kb.
Pisang, Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40112 ; Telp./Fax. 0221374738 . ; Email :
AmingLaw@gmail.com Selanjutnya, sebagai Para Penerima Kuasa ; Baik sendiri-
sendiri ataupun bersama-sama4 ;

---------------------------------------------------------- K H U S U S ---------------------
----------------------------------

Untuk menjadi Penasehat Hukum dan atau mendampingi Pemberi Kuasa sebagai
Terdakwa sehubungan dengan adanya dugaan tindak pidana pembunuhan
berdasarkan pasal184 dalam Perkara Nomor : 234/Pid.B/2023/PNBDG, sebagaimana
Surat Dakwaan Reg. Perkara

Nomor : 234

Selanjutnya untuk dan atas nama Pemberi Kuasa berhak menghadap kepada
siapapun dan dimanapun juga mengajukan pemohonan-pemohonan yang berkaitan
dengan pelaporan dugaan tindak pidana terhadap pemberi kuasa, dan
menyerahkan bukti-bukti terkait dengan dugaan tindak pidana tersebut yang
dibenarkan seusai dengan pasal 184 kuhap, menyampaikan kronologis baik secara
tertulis maupun secara lisan yang sebelumnya sudah dibenarkan dan diakui oleh
para pemberi kuasa, mendampingi para pemberi kuasa saat diminta dan diberi
keterangan tanpa terkecuali, mengikuti jalannya pemeriksaan, mengikuti juga
evaluasi hasil gelar perkara, mengajukan sp2hp dan atau menerima sp2hp dari
phak kepolisian menolak atau menerima pemohonan penangguhan penahanan dari
pihak terlapor kepada pihak kepolisian, mendampingi pemberi kuasa untuk
menjadi saksi di pengadilan negri kota bandung sebagaimana locus delicti.
LITIGASI PIDANA

Yang pada perinsipnya para penerima kuasa diberikan hak dan atau wewenang oleh
para pemberi kuasa dalam melakukan upaya untuk apapun yang baik dan berguna
bagi para pemberi kuasa selama tidak bertetntangan dengan asas, norma dan
kaidah serta peraturan perundang-perandungan yang berlaku diwilayah yuridiksi
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Surat penunjukan penasehat hukum/surat kuasa ini diberikan hak subtitusi, hak
retensi, hak honorarium.

Demikian surat penunjukan penasehat hukum ini dibuat untuk dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Bandung, 4 Maret 2023


Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa,

Materai Rp 6.000,5-

( ) ( )
SURATKUASA
PENUNJUKKAN PENASEHAT HUKUM

Yang bertandatangan di bawah ini :

1. Nama Lengkap : Ferdi


Tempat Lahir : Bandung
Umur/Tgl Lahir : 22/22 Maret 2001
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : JL. Ciparay No.17, Bandung
Pekerjaaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA (Sekolah Menengah Atas)

Dalam hal ini menunjuk domisili hukum kuasanya seperti tersebut di bawah ini,
dengan memberikan Kuasa kepada :

- Dr. Dion Mario S.H.,M.H.,S.Sos.


- H. Akbar Abdilah S.H.,M.H.
Semuanya Advokat - Konsultan Hukum pada Kantor Wari Law Firm, beralamat
kantor di Jl. Raden Saleh No.6, Jakarta Pusat 10430, Wisma Nugraha Lt 5 Ruang
503; Telp./Fax. 0221374738 . ; Email : WariLaw@gmail.com
Selanjutnya, sebagai Para Penerima Kuasa ; Baik sendiri-sendiri ataupun bersama-
sama1 ;

-------------------------------------- K H U S U S -------------------------------------

Untuk menjadi Penasehat Hukum dan atau mendampingi Pemberi Kuasa sebagai
Terlapor sehubungan dengan adanya dugaan tindak pidana
sebagaimana dugaan tindak pidana pembunuhan berdasarkan pasal… dalam Perkara
Nomor : 247/Pid.B/2023/PNBDG, sebagaimana Surat Dakwaan Reg. Perkara Nomor :
………..
Mengajukan permohonan-permohonan yang berkaitan dengan pelaporan dugaan
tindak pidana terhadap pemberi kuasa, menyerahkan bukti-bukti terkait dengan
dugaan tindak pidana tersebut yang dibenarkan sesuai dengan pasal 184 KUHAP,
menyampaikan kronologis baik secara tertulis maupun secara lisan yang

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
sebelumnya sudah dibenarkan maupun diakui, mendampingi para pemberi kuasa
saat diminta keterangannya oleh pihak kepolisian tanpa terkecuali, mengikuti
jalannya pemeriksaan, mengikuti evaluasi hasil gelar perkara, mengajukan SP2HP
dan atau menerima SP2HP dari pihak kepolisian, menolak atau menerima
permohonan penangguhan penahanan dari pihak terlapor dari pihak kepolisian,
mendampingi pemberi kuasa untuk menjadi saksi di pengadilan negeri Kota
Bandung sebagaimana Locus Delicti berada.

Yang pada prinsipnya para penerima kuasa diberikan hak dan atau wewenang oleh
para pemberi kuasa dalam melakukan upaya hukum apapun yang baik dan berguna
bagi para pemberi kuasa selama tidak bertentangan dengan asas, norma, dan
kaidah serta peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah yuridiksi
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Surat Penunjukan Penasehatan Hukum / Surat Kuasa ini diberikan hak subtitusi,
hak retensi, hak honorarium.

Demikian Surat Penunjukan Penasehatan Hukum dibuat untuk dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Bandung, ………….

Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa,

Materai Rp 6.000,2-

( ) ( )

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
KEJAKSAAN NEGERI BALE BANDUNG
JL. JAKSANARANATA BALE ENDAH NO. 11
BALE ENDAH

UNTUK KEADILAN

SURAT
DAKWAAN1
Nomor Reg. Perkara :
234/2023/PNBDG

A. TERDAKWA
Nama Lengkap : Ferdi
Umur/Tgl Lahir : 22/22 Maret 2001
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jalan Ciparay No.17, Bandung
Pekerjaaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA (Sekolah Menengah Atas)

B. PENAHANAN2
a. Penyidik : Aji Kurniyawan S.H.,
b. Penuntut Umum : Fajar S.H., M.H.
c. Majelis Hakim PN. BDG : Dr. Danur Subono S.H., M.H.

1
Perhatikan syarat-syarat Surat Dakwaan, vide Pasal 143 ayat (2) dan (3) KUHAP
2
Perhatikan masa penahanan sebagaimana dimaksud dalam Pasl 20 ayat (1), (2), (3) KUHAP

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
C. DAKWAAN3 :

Bahwa ia Terdakwa Ferdi, pada hari Senin, tanggal 30 Januari 2020 , pada waktu
sekira pukul 20.00 WIB. atau setidak-tidaknya pada waktu lain yang tidak dapat
dipastikan lagi antara petang hingga malam ,bertempat di Jalan Naripan No.77 , atau
setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Bandung , Ia Terdakwa telah melakukan suatu perbuatan
yaitu Menusukan Pisau ke Perut Pelapor, perbuatan tersebut dilakukan oleh
Terdakwa dengan cara sebagai berikut:

(uraikan kejadian perkara dan cara-cara tindak pidana yang dilakukan


oleh Terdakwa terhadap korban, vide Kasus Posisi)
Awal mulanya Isa dan Firman (Pelapor) mengamen di resto lacamera tempat makan
malam Ferdi (Terlapor) dan Manda ( Kekasih Ferdi), sebenarnya Isa dan Firman sudah
dilarang oleh Iwan Gunawan selaku satpam di restoran tersebut untuk mengamen
tetapi mereka beralasan ingin mencari sesuap nasi di kerasnya zaman, setelah didalam
Isa dan Firman juga ditegur oleh 2 Waiters restoran tersebut yaitu Santi dan Epul untuk
tidak mengamen didalam restonya, tetapi mereka malah mengancam akan
menghancurkan barang-barang yang ada dibagian luar restoran tersebut. Lalu setelah
10 menit mereka bernyanyi, Ferdi akhirnya memberikan uang sebesar Rp. 2000,00
kepada Isa , namun Isa dan Firman malah melempar uang tersebut tepat mengenai
muka Manda dengan alasan uang yang diberi bukan sejumlah uang yang mereka
inginkan, yang dimana uang yang diinginkan Isa dan Firman adalah uang sejumlah Rp.
10.000,00. Disaat Ferdi menanyakan dengan baik-baik tetapi Firman malah mendorong
Ferdi hingga Ferdi terjatuh dari kursinya dan tetap meminta uang sebesar Rp.
10.000,00 lantas Manda mencoba melerai kedua belah pihak yang sedang berantem
tersebut tetapi Manda malah mendapatkan pukulan dari gitar yang digunakan untuk
mengamen yang dibawa oleh Isa sebanyak 2 kali dibagian pelipis kiri hingga berdarah,
lalu Isa membantu Firman untuk menahan Ferdi agar tidak bisa melawan keduanya,
akhirnya amarah Ferdi tidak bisa ditahan lagi dan bertepatan dengan itu ia melihat
pisau bekas makan steak diatas meja yang mereka tempati untuk makan tadi, lalu ia
mengambil pisau tersebut dan menusukkan pisaunya ke arah tangan seblah kanan
bagian atas Firman untuk menghentikan perbuatan Firman yang sedang menahannya,
setelah terlepas dari Firman ia mencoba menghampiri Isa dan menusukkan pisau
tersebut ke perut Isa dengan beberapa sayatan dan akhirnya Isa dan Firman jatuh
tergeletak di lantai cafe bagian luar resto lacamera tersebut.

Akibat perbuatan Terdakwa tersebut, dipersalahkan dan diancam dengan


tindak pidana dalam Pasal 351 KUHP.

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
Bandung, 08 Maret 2023
Jaksa Penuntut Umum

(Fajar S.H., M.H.)

3
Perhatikan dan fahami bentuk-bentuk Dakwaan sesuai dengan perbuatan tindak pidana yang
diakukan oleh Terdakwa :seperti Dakwaan Tunggal, Alternatif, Kumulatif, Subsidairitas, dan/atau
kombinasi lainnya.

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
NOTA
KEBERATAN
(EKSEPSI)
Terhadap

SURAT DAKWAAN NO. REG. PERK. : 12/Pid.Sus/2023/PN.Bdg

ATAS DIRI TERDAKWA : Ferdi

Bandung, 11 Maret 2023

di.

Tempat

Kepada.

Yth. Ketua Pengadilan Negeri Bandung Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili

Perkara Pidana Reg. Nomor : 12/Pid.Sus/2023/PN.Bdg

Majelis Hakim yang mulia,

Saudara Jaksa / Penuntut Umum yang terhormat,

Sidang Pengadilan Negeri Bandung yang kami hormati,

PENDAHULUAN

Sehubungan dengan Surat Dakwaan Nomor Reg. Perkara: 12/Pid.Sus/2023/PN.Bdg, Tanggal 4


Maret 2023, yang dibacakan oleh Saudara Jaksa/Penuntut Umum di persidangan Pengadilan
Negeri Bandung pada tanggal

1 April 2023 dalam perkara Pidana Nomor : 12/Pid.Sus/2023/PN.Bdg Surat Dakwaan tersebut,
baru Kami terima pada hari Senin tanggal 3 April 2023, maka dengan ini izinkanlah kami selaku
Penasihat Hukum dari Terdakwa FERDI untuk menyampaikan Nota Keberatan (Eksepsi) terhadap
surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum tersebut, sebagaimana berikut ini:

DASAR HUKUM

1. Dasar Hukum Surat Dakwaan

Didalam KUHAP mengenai dasar hukum surat dakwaan tercantum dalam Pasal 143 ayat (2) dan
ayat (3) yang berbunyi sebagai berikut :

Kepada. mengadili
Yth. Ketua Pengadilan Negeri Bandung Perkara Pidana
Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan Reg. Nomor :
1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
12/Pid.Sus/2023/PN.Bdg Bandung, 11 Maret 2023

di.
Tempat

Majelis Hakim yang mulia,


Saudara Jaksa / Penuntut Umum yang terhormat,
Sidang Pengadilan Negeri Bandung yang
kami hormati,

PENDAHULUAN
Sehubungan dengan Surat Dakwaan Nomor Reg. Perkara:
12/Pid.Sus/2023/PN.Bdg, Tanggal 4 Maret 2023, yang dibacakan oleh Saudara
Jaksa/Penuntut Umum di persidangan Pengadilan Negeri Bandung pada tanggal
1 April 2023 dalam perkara Pidana Nomor : 12/Pid.Sus/2023/PN.Bdg Surat
Dakwaan tersebut, baru Kami terima pada hari Senin tanggal 3 April 2023, maka
dengan ini izinkanlah kami selaku Penasihat Hukum dari Terdakwa FERDI untuk
menyampaikan Nota Keberatan (Eksepsi) terhadap surat dakwaan Jaksa/Penuntut
Umum tersebut, sebagaimana berikut ini:

DASAR HUKUM
1. Dasar Hukum Surat Dakwaan
Didalam KUHAP mengenai dasar hukum surat dakwaan tercantum dalam
Pasal 143 ayat (2) dan ayat (3) yang berbunyi sebagai berikut :

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
Ayat (2) : Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal dan
ditandatanganinyaserta berisi :

a. Nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis


kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan
tersangka;
b. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak
pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan
tempat tindak pidana itu dilakukan;

Ayat (3) : Surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan


sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) hurup b batal demi
hukum;

2. Dasar Hukum Nota Keberatan (Eksepsi)


Bahwa mengenai Nota Keberatan (Eksepsi) antara lain diatur dalam Pasal 156
ayat (1) KUHAP yang berbunyi sebagai berikut :

“Dalam hal terdakwa atau penasihat hukum mengajukan keberatan


bahwa pengadilan tidak berwenang mengadili perkara atau dakwaan
tidak dapat diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka setelah
diberi kesempatan kepada Penuntut Umum untuk menyatakan
pendapatnya, hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk
selanjutnya mengambil keputusan”.

Majelis Hakim yang Kami Muliakan,

Saudara Jaksa/Penuntut Umum yang terhormat,

Bahwa sehubungan dengan ketentuan yang tersebut dalam Pasal 156 ayat
(1) KUHAP di atas serta setelah kami mempelajari secara lebih teliti dan
mendalam lagi berkas perkara dan Surat Dakwaan Nomor Register Perkara
: 12/Pid.Sus/2023/PN. BANDUNG, Tanggal 1 April 2023 tersebut, maka
perkenankanlah kami selaku penasihat hukum dari Terdakwa FERDI
ALAMSYAH BIN SANTOSO menyampaikan Nota Keberatan dengan alasan-
alasan sebagaimana berikut ini, yaitu:

KEBERATAN MENGENAI SURAT DAKWAAN BATAL DEMI HUKUM (Exception


Van Rechtswege Nietig), atau setidak-tidaknya Tidak Dapat Diterima.

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
Bahwa berdasarkan Surat Dakwaan yang disusun oleh Jaksa Penuntut Umum
maka menurut hemat kami ada beberapa hal yang perlu ditanggapi secara
seksama mengingat di dalam Surat Dakwaan tersebut terdapat berbagai
kejanggalan dan ketidakjelasan yang menyebabkan kami mengajukan keberatan.
Berdasarkan uraian di atas kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa ingin
mengajukan keberatan terhadap Surat Dakwaan yang telah didakwakan oleh
Jaksa Penuntut Umum dengan alasan sebagai berikut :
1) Terdakwa Tidak Didampingi oleh Penasihat Hukum
Undang-Undang No. 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP) merupakan aturan-aturan yang mengatur bagaimana
prosedur pemeriksaan seorang yang disangka/didakwa melakukan tindak
pidana hingga ia diputus/divonis pengadilan. Didalamnya juga mengatur hak-
hak tersangka/terdakwa yang wajib dihormati, dan dipenuhi oleh aparat
penegak hukum yang memeriksa agar pemeriksaan terhadap
tersangka/terdakwa berjalan secara adil dan berimbang.
Dalam konteks hak atas bantuan hukum, KUHAP menjamin hak tersangka
atau terdakwa untuk didampingi penasihat hukum dalam setiap tingkat
pemeriksaan sebagaimana diatur dalam Pasal 114 jo Pasal 56 ayat (1) KUHAP.
Pasal 114 KUHAP menyatakan : “Dalam hal seorang disangka melakukan
suatu tindak pidana sebelum dimulainya pemeriksaan oleh penyidik, penyidik
wajib memberitahukan kepadanya tentang haknya untuk mendapatkan
bantuan hukum atau bahwa ia dalam perkaranya itu wajib didampingi oleh
penasihat hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 KUHAP”.
Pasal 56 ayat (1) KUHAP menyatakan : “Dalam hal tersangka atau terdakwa
disangka atau didakwa melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau lebih atau bagi mereka yang
tidak mampu yang diancam dengan pidana lima tahun atau lebih yang tidak
mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat yang bersangkutan pada semua
tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib menunjuk penasihat
hukum bagi mereka”. Melihat bunyi pasal di atas, kita tahu bahwa hak
didampingi penasihat hukum itu wajib. Penyidik atau pejabat yang
memeriksa wajib memberitahukan hak tersangka dan menunjuk penasihat
hukum baginya agar ia didampingi ketika diperiksa sesuai Pasal 56 ayat (1)
KUHAP. Seperti disebutkan di atas, Pasal 114 Jo Pasal 56 ayat (1) KUHAP
sudah menegaskan bahwa bantuan hukum itu wajib disediakan (dengan
menunjuk Penasihat Hukum) oleh pejabat yang memeriksa di setiap tingkat
pemeriksaan. Lantas, apa konsekuensi hukum jika hal itu tidak dilakukan oleh
pejabat yang memeriksa? Jawabannya, berita acara pemeriksaan, dakwaan
atau tuntutan dari penuntut umum adalah tidak sah sehingga batal demi
hukum.

Bahwa salah satu alasan diajukannya Eksepsi ini, selain didasarkan pada hak
Terdakwa sebagaimana diatur dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP, juga
terdapatnya penyimpangan dalam pelaksanaan KUHAP, dimana Terdakwa
FERDI ALAMSYAH BIN SANTOSO, didalam proses penyidikan tidak didampingi
oleh Penasihat Hukum. Dan hal ini sangat

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
bertentangan dengan Pasal 56 ayat (1) KUHAP. Seorang Tersangka dihadapan
penyidik Polisi membuat surat pernyataan yang intinya tidak bersedia
didampingi penasihat hukum (advokat) adalah bertentangan dengan
ketentuan hukum yang berlaku dan tidak dapat dibenarkan dengan alasan
apapun juga. Dalam hal ini senada dengan Putusan Makmah Agung Republik
Indonesia yang berbunyi :
Putusan Mahkamah Agung RI No. 1565 K/Pid/1991, tanggal 16 September
1993 yang pada pokoknya menyatakan “Jika Jaksa Penuntut Umum dalam
membuat dakwaan atas dasar produk penyidik yang ilegal kemudian dakwaan
selanjutnya dijadikan dasar pemeriksaan di pengadilan, maka dakwaan juga
tidak sah (tidak dapat diterima), sebagai konsekwensi hukumnya
tersangka/terdakwa diputus bebas karena pelanggaran Pasal 56 ayat (1)
KUHAP”;
Putusan Mahkamah Agung RI dengan No. 367 K/ Pid/1998 tertanggal 29 Mei
1998 yang pada pokoknya menyatakan “bahwa bila tak didampingi oleh
penasihat hukum di tingkat penyidikan maka bertentangan dengan Pasal 56
KUHAP, hingga BAP penyidikan dan penuntut umum batal demi hukum dan
karenanya tuntutan penuntut umum tidak dapat diterima, walaupun
pemeriksaan di sidang pengadilan di dampingi penasihat hukum”;
Putusan MA No. 545 K/Pid.Sus/2011 menyatakan “Bahwa selama pemeriksaan
Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum, sedangkan Berita Acara
Penggeledahan dan Pernyataan tanggal 15 Desember 2009 ternyata telah
dibuat oleh Pejabat yang tidak melakukan tindakan tersebut namun oleh
petugas yang lain; Dengan 7 demikian Berita Acara Pemeriksaan Terdakwa,
Berita Acara Penggeledahan tidak sah dan cacat hukum sehingga surat
Dakwaan Jaksa yang dibuat atas dasar Berita Acara tersebut menjadi tidak
sah dan cacat hukum pula”;
Bahwa kami memahami logika berpikir para hakim yang tertuang dalam
Yurisprudensi di atas. Dasar atau landasan pemeriksaan di persidangan
adalah surat dakwaan. Dakwaan berlandaskan pada Berita Acara Pemeriksaan
(BAP) di kepolisian. BAP itu haruslah benar dan sah. Salah satu indikator
benar dan sahnya BAP adalah dipenuhinya hak-hak tersangka yaitu hak
didampingi Penasihat Hukum pada saat diperiksa. Sehingga, jika hak tersebut
tidak dipenuhi, maka tak sah lah BAP itu. Dan seterusnya dakwaan, tuntutan
dan putusan yang dihasilkan atau didasarkan dari BAP yang tak sah menjadi
tidak sah pula.
2) Surat Dakwaan tidak menguraikan dengan cermat dan jelas mengenai
perbuatan yang dilakukan Terdakwa.
Bahwa berdasarkan Pasal 143 ayat (2) KUHAP surat dakwaan harus memenuhi
syarat formil dan materil dan apabila surat dakwaan tidak memenuhi syarat
materil, maka surat dakwaan yang demikian adalah batal demi hukum.
Bahwa setelah mempelajari surat dakwaan Penuntut Umum terhadap
Terdakwa dalam perkara a quo, maka sudah seharusnya surat dakwaan
Penuntut Umum batal demi hukum karena :
a. Uraian perbuatan di Dakwaan Kedua dalam surat dakwaan perkara a quo
adalah sama dengan Dakwaan Kesatu. Uraian perbuatan dalam Dakwaan
Kedua menyalin ulang (copy paste) dari uraian Dakwaan

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
Kesatu, sedangkan tindak pidana yang didakwakan dalam masing- masing
dakwaan tersebut secara prinsip berbeda satu dengan yang lain. Atas
dakwaan Penuntut Umum yang demikian, berdasarkan Yurisprudensi
Mahkamah Agung RI, Nomor: 600/K/Pid/1982 menyebabkan batalnya
surat dakwaan tersebut karena obscuur libele atau kabur. Bahkan
Kejaksanaan Agung sendiri melalui surat No. B-108/E/EJP/02/2008
tanggal 4 Februari 2008 juga telah mengingatkan agar Penuntut Umum
dalam menguraikan dakwaan subsidair tidak menyalin ulang (copy paste)
uraian dakwaan Primair. Oleh sebab itu sudah sepatutnya dakwaan
Penuntut Umum batal demi hukum.
b. Dakwaan Penuntut Umum juga tidak cermat, dimana unsur tindak pidana
yang didakwakan dalam Dakwaan Kesatu dan Kedua adalah sama,
sedangkan pasal pidana yang didakwakan berbeda. Rumusan tindak
pidana dalam Dakwaan Kesatu tidak sama atau berlainan dengan unsur
tindak pidana yang terdapat dalam Dakwaan Kedua yang dinyatakan
Penuntut Umum telah dilanggar oleh Terdakwa. Atas fakta rumusan
dakwaan Penuntut Umum pada Dakwaan Kesatu dan Dakwaan Kedua
tersebut, maka jelaslah dakwaan Penuntut Umum adalah dakwaan 14
yang kabur dan tidak cermat serta cacat hukum dan karenanya sudah
seharusnya batal demi hukum.

KESIMPULAN

Majelis Hakim yang Kami muliakan,


Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang Kami hormati,
Berdasarkan fakta-fakta seperti yang terurai diatas, maka surat Dakwaan Saudara
Jaksa Penuntut Umum tersebut haruslah dikualifikasikan sebagai dakwaan yang
tidak cermat, jelas dan lengkap (Obscuur Libel). Hal ini bertentangan dengan
ketentuan pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP, yaitu surat dakwaan haruslah
memuat hal-hal secara cermat, jelas dan lengkap sehingga karenanya surat
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum batal demi hukum (van rechtswege nietig).
Menurut pendirian Mahkamah Agung R.I. yang batal demi hukum ini tidak saja
“surat dakwaan jaksa” melainkan juga berita acara persidangan pengadilan’ yang
didasarkan atas surat dakwaan penuntut umum tersebut yang batal demi hukum
ini sering disebut “obscuur libel” atau kabur melanggar ketentuan pasal 143
KUHAP, Yurisprudensi MARI No. 1289 K/Pid/1984 tanggal 26 Juni 1987.
Bahwa demikian banyak hal yang diisyaratkan oleh ketentuan perundang-
undangan tersebut ternyata tidak diungkapkan secara cermat, jelas dan lengkap,
atau diungkapkan secara keliru dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum,
Konsekuensinya berdasarkan ketentuan pasal 143 ayat
(3) KUHAP, Yurisprudensi MARI tanggal 29 Juni 1985 No. 808 K/Pid/1984,
Yurisprudensi MARI tanggal 15 Februari 1986 No. 33 K/Mil/1985, maka surat
dakwaan tersebut haruslah dinyatakan batal demi hukum.

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
Dengan memperhatikan segala hal-hal yang terurai dalam Nota Keberatan di
atas, dapatlahdiambil suatu kesimpulan bahwa :
Surat Dakwaan Jaksa/Penuntut Umum Nomor Reg. Perkara:
12 / P i d . S u s/ 2 0 2 3 / P N . Bd g, Tanggal 10 April 2023, tidak berisi
uraian- uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana
MAKA ; yang didakwak
Berkenaan dengan itu mohon agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini, berkenan kiranya mempertimbangkan Nota Keberatan ini dan
memberikan putusan, sebagaiberikut :
1) Menyatakan menerima dan mengabulkan Nota Keberatan yang diajukan oleh
kami selaku Penasehat Hukum dari Terdakwa FERDI ALAMSYAH BIN SANTOSO
tersebut ;
2) Menyatakan bahwa Surat Dakwaan Tim Jaksa/Penuntut Umum sebagaimana
Nomor Reg. Perkara : 12/Pid.Sus/2023/PN.Bdg, tanggal 10 April batal demi
hukum atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
3) Menyatakan bahwa Terdakwa Sdr. Ferdi Alamsyah tidak dapat dipersalahkan
dan dihukum berdasarkan atas Surat Dakwaan yang batal demi hukum
tersebut ;
4) Memerintahkan kepada Jaksa/Penuntut Umum untuk membebaskan atau
melepaskan Terdakwa Sdr. Ferdi Alamsyah dari status tahanan di Rumah
Tahanan Negara, sekaligus merehabilitasi nama baik seperti semula;
5) Membebankan biaya perkara kepada negara.

Atas perkenan Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung yang
memeriksa dan mengadili perkara ini, untuk menerima dan mengabulkan nota
keberatan ini, sebelum dan sesudahnya Kami ucapkan terima kasih

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
Hormat Kami,
Penasehat Hukum Terdakwa,

(Dr.H.Dion Mario S.H.,M.H.,S.sos.)

(H. Akbar Abdilah S.H.,M.H.)

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
P U T U S A N S E L A6
Perkara Nomor : 12/Pid.Sus/2023/PN.Bdg

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Negeri Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara


pidana pada tingkat pertama dengan pemeriksaan biasa telah menjatuhkan
Putusan Sela sebagaimana tersebut dibawah ini dalam perkara Terdakwa:

Nama Lengkap : Ferdi

Tempat Lahir : Bandung

Umur/Tgl Lahir : 22/22 Maret

20001 Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Jalan Ciparay No.17, Bandung, Jawa

Barat Pekerjaaan : Wiraswasta

Pendidikan : SMA (Sekolah Menengah Atas)

PENGADILAN NEGERI TERSEBUT:

Setelah membaca surat surat yang berkaitan dengan berkas perkara ini:
Setelah membaca Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum No.Reg.Perk:12/Pi
d. S us /20 2 3/ P N . Bdg Tanggal 1 April 2023.

6
Perhatikan Pasal 182 ayat (3) KUHAP

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
Menimbang, setelah mendengar Surat Dakwaan Saudara Jaksa Penuntut Umum yang
pada intinya mendakwa Terdakwa dengan Pasal 354 KUHP

Menimbang Nota Keberatan (Eksepsi) Penasehat Hukum Terdakwa yang pada


pokoknya memohon :
1. Menyatakan menerima dan mengabulkan Nota Keberatan yang diajukan oleh kami
selaku Penasehat Hukum dari Terdakwa Sdr FERDI Bin SOMBANUSA tersebut ;
2. Menyatakan bahwa Surat Dakwaan Tim Jaksa/Penuntut Umum sebagaimana Nomor
Reg. Perkara : 12/Pid.Sus/2023/PN.Bdg, tanggal 1 April 2023 batal demi hukum atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima ;
3. Menyatakan bahwa Terdakwa Sdr FERDI Bin SOMBANUSA tidak dapat dipersalahkan
dan dihukum berdasarkan atas Surat Dakwaan yang batal demi hukum tersebut ;
4. Memerintahkan kepada Jaksa/Penuntut Umum untuk membebaskan atau melepaskan
Terdakwa Sdr FERDI Bin SOMBANUSA dari status tahanan di Rumah Tahanan Negara,
sekaligus merehabilitasi nama baik seperti semula;
5. Membebankan biaya perkara kepada negara.

Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum di persidangan telah menanggapi atas Nota
Keberatan dari Penasehat hukum Terdakwa yang pada intinya bertetap pada dakwaannya.
Menimbang, setelah mendengar Nota Keberatan Penasehat Hukum Terdakwa yang
pada pokoknya berpendapat bahwa Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak cermat,
tidak jelas (obscuur libel) dan tidak lengkap, sehingga oleh karenanya tidak memenuhi
ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf a KUHAP, yaitu tidak menguraikan / meyebutkan :
Terdakwa Tidak Didampingi oleh Penasihat Hukum, hak Terdakwa sebagaimana
diatur dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP, juga terdapatnya penyimpangan dalam
pelaksanaan KUHAP, dimana Terdakwa FERDI Bin SOMBANUSA, didalam proses
penyidikan tidak didampingi oleh Penasihat Hukum. Dan hal ini sangat
bertentangan dengan Pasal 56 ayat (1) KUHAP. Seorang Tersangka dihadapan
penyidik Polisi membuat surat pernyataan yang intinya tidak bersedia didampingi
penasihat hukum (advokat)

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
adalah bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku dan tidak dapat
dibenarkan dengan alasan apapun juga.

Menimbang, bahwa majelis berpendapat sebagaimana diuraikan dalam Pasal 143


ayat (2) huruf b KUHAP, bahwa ternyata Nota Keberatan Penasehat Hukum Terdakwa
telah jauh menguraikan pokok perkara, maka dengan ini majelis berpendapat bahwa
persidangan atas perkara ini patut untuk dilanjutkan.
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Nota Keberatan
Penasehat Hukum Terdakwa haruslah ditolak.
Menimbang, dengan memperhatikan peraturan peraturan terkait lainnya;

MENGADILI :

1. Menyatakan menolak Nota Keberatan yang diajukan penasehat hukum Terdakwa


tersebut;

2. Memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk melanjutkan persidanganperkara ini;

3. Menetapkan ongkos perkara ditanggung oleh Negara.

Demikianlah diputuskan dari hasil permusyawaratan Majelis Hakim pada hari ini Sabtu
tanggal 8 April 2023 oleh kami Dr. Danur Bawono, S.H., M.H.,S.Sos., sebagai Hakim Ketua,
Reza Rahmanto S.H., M.H., dan Dion Mario S.H., M.H., masing- masing sebagai hakim
anggota, putusan mana oleh Hakim Ketua diucapkan pada hari ini juga dalam persidangan
yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri para Hakim anggota, dan dibantu oleh Andri
Setiawan S.H.,M.H., sebagai panitera pengganti dan dihadiri pula oleh Akbar Abdillah
S.H.,M.Hum., sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri dan Tim penasehat
hukum terdakwa.

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
HAKIM KETUA

Dr. Danur Bawono, S.H., M.H.,S.Sos.

HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II

Reza Rahmanto S.H., M.H. Dion Mario S.H., M.H.

PANITERA PENGGANTI

Andri Setiawan S.H., M.H.

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
Pembuktian Dalam Perkara Pidana Reg. Nomor
:12/Pid.Sus/2023/PN.Bdg.
Atas Nama Terdakwa : Ferdi Bin Somba
Pembuktian dalam perkara tindak pidana sebagaimana diatur dan ditentukan dalam
KUHAP, dimana alat bukti yang lazim diajukan dalam persidangan, antara lain berupa 1)
Keterangan Saksi, Keterangan Ahli, 3) surat, 4) Petunjuk dan 5) Keterangan Terdakwa.
Adapun, alat bukti saksi, dapat diketahui sebagaimana Notulensi Pemeriksaan Saksi,
sebagai berikut:
1. Pada hari kamis, tanggal 13 April 2023, dalam persidangan Perkara Pidana No.
Reg.12/Pid.Sus/2023/PN.Bdg., telah dilaksanakan pemeriksaan saksi-saksi yang dihadirkan
oleh Jaksa Penuntut Umum (Saksi a Charge), yaitu :
1) Saksi Manda Rawles sebagai tunangan , umur 21 Tahun, alamat Jl. Alun-alun Utara No.
211 telah diperiksa dan memberikan keterangan di bawah sumpah, dalam persidangan
dihadapan Majelis Hakim, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa Saksi Manda Rawles merupakan tunangan dari Ferdi Alamsyah Bin Somba;
- Bahwa Saksi Manda melihat terjadinya peristiwa itu secara jelas dimulai pada saat Isa
dan Firman mengamen dihadapan Terdakwa Ferdi dan Saksi Manda sekitar pukul
13.20 WIB di Cafe Halaman;
- Bahwa Isa dan Firman telah diperingatkan oleh Saksi Santi, Saksi Epul untuk segera
pergi meninggalkan tempat tersebut karena memang diwilayah Cafe tersebut tidak
boleh ada yang mengamen;
- Bahwa bukannya Isa dan Firman pergi tetapi mereka malah mengancam Saksi Santi
dan Saksi Epul jika terus ingin mengusirnya maka Isa dan Firman akan menghancurkan
barang yang ada diluar bagian Cafe;
- Bahwa setelah terdapat pengancaman itu Terdakwa Ferdi membiarkan dahulu untuk
Isa dan Firman mengamen;
- Bahwa setelah Firman dan Isa selesai menyanyi mereka diberi uang oleh Terdakwa
Ferdi sebesar Rp.2000,- ;
- Bahwa dengan diberikannya uang sebesar Rp.2000,- ternyata Isa dan Firman tidak
menerima uang tersebut;
- Bahwa Isa dan Firman ingin diberi uang sebesar Rp.10.000,-, kemudian Terdakwa
Ferdi balik mempertanyakan niat baiknya itu kepada Isa dan Firman;
- Bahwa keributan kedua belah pihak terjadi, akibat dari saling berdebat terus menerus
akhirnya Firman mendorong Terdakwa Ferdi hingga Terdakwa Ferdi terjatuh dari
kursinya dan tetap memaksa kepada Terdakwa Ferdi agar memberi uang Rp.10.000,- ;
- Bahwa Saksi Manda yang mencoba melerai pertikaian tersebut pada akhirnya ia
mendapat pukulan sebanyak dua kali dari gitar yang dibawa oleh Isa sehingga pelipis
kiri manda berdarah akibat pukulan tersebut;
- Bahwa setelah itu amarah Terdakwa Ferdi tidak bisa terbendung lagi, ia kemudian
mengambil pisau kemudian menusukkan pisau ke tangan Firman sebelah kanan
bagian atas kemudian Terdakwa Ferdi menghampiri Isa lalu menusukkannya dibagian
perut tengah namun tidak sampai masuk hanya terdapat sayatan dalam;
- Bahwa kemudian dua waiters yaitu Saksi Santi dan Saksi Epul mencoba membantu
Saksi Manda karena luka dibagian pelipis.
1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
2) Saksi Santi Nur Hidayah, umur 21 Tahun, alamat Jl. Leuwipanjang, Kebon Lega II telah
diperiksa dan memberikan keterangan di bawah sumpah, dalam persidangan dihadapan
Majelis Hakim, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa Sakti Santi Nur Hidayah merupakan seorang waiters yang bekerja di Cafe
Halaman;
- Bahwa sebelum pertengkaran tersebut dimulai Saksi Santi yang sebagai waiters melihat
Isa dan Firman mengamen kemudian Saksi Santi dan Saksi Epul mengusir keduanya
secara baik-baik karena memang diwilayah Cafe tersebut tidak boleh ada yang
mengamen;
- Bahwa peringatan tersebut tidak dihiraukan oleh Isa dan Firman, bahkan pada saat
Saksi Santi dan Saksi Epul mengusir Isa dan Firman mereka mengancam Saksi Santi dan
Saksi Epul kejadian itu terjadi sekitar pukul 13.25 WIB;
- Bahwa Terdakwa Ferdi membiarkan Isa dan Firman untuk mengamen, setelah selesai
mengamen kemudian Terdakwa Ferdi memberikan uang sebesar Rp.2000,-akan tetapi
uang tersebut ditolak oleh Isa dan Firman;
- Bahwa Isa dan Firman melemparkan uang tersebut tepat mengenai muka Saksi Manda
dengan alasan uang tersebut tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Isa dan
Firman;
- Bahwa karena Saksi Santi takut adanya peristiwa tersebut Saksi Santi masuk ke dalam
Cafe dan hanya melihat kejadian tersebut dari kaca dalam Cafe;
- Bahwa Saksi Santi mengira peristiwa itu tidak akan sampai separah ini jadi Saksi Santi
belum ada terpikir akan lapor polisi karena pikiran Saksi Santi sedang kalut
- Bahwa Terdakwa Ferdi sudah melakukan aksi penusukan kepada Isa dan Firman,
Terdakwa Ferdi menusukkan pisau ke tangan Firman sebelah kanan bagian atas
kemudian Ferdi menghampiri Isa lalu menusukkannya dibagian perut tengah namun
tidak sampai masuk hanya terdapat sayatan dalam;
- Bahwa setelah terjadi pertengkaran hebat Saksi Santi hanya melihat keadaan Saksi
Manda yang sudah luka pelipis kirinya serta melihat Isa dan Firman sudah berlumuran
darah.

3) Saksi Epul Nurmansyah, umur 22 tahun, alamat Jl. Pasir Impun No.33 telah diperiksa dan
memberikan keterangan di bawah sumpah, dalam persidangan dihadapan Majelis Hakim,
yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi Epul Nurmansyah merupakan seorang waiters yang bekerja di Cafe
Halaman;
- Bahwa sebelum pertengkaran tersebut dimulai Saksi Epul yang sebagai waiters melihat
Isa dan Firman mengamen kemudian Saksi Epul dan Saksi Santi mengusir keduanya
secara baik-baik karena memang diwilayah Cafe tersebut tidak boleh ada yang
mengamen;
- Bahwa peringatan tersebut tidak dihiraukan oleh Isa dan Firman, bahkan pada saat
Saksi Epul dan Saksi Santi mengusir Isa dan Firman mereka mengancam Saksi Santi dan
Saksi Epul kejadian itu terjadi sekitar pukul 13.25 WIB;
- Bahwa Terdakwa Ferdi membiarkan Isa dan Firman untuk mengamen, setelah selesai
mengamen kemudian Terdakwa Ferdi memberikan uang sebesar Rp.2000,-akan tetapi
1
uang tersebut ditolak oleh Isa dan Firman;
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
- Bahwa Isa dan Firman malah melemparkan uang tersebut tepat mengenai muka Saksi
Manda dengan alasan uang tersebut tidak sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh Isa dan Firman;
- Bahwa Terdakwa Ferdi sudah melakukan aksi penusukan kepada Isa dan Firman,
Terdakwa Ferdi menusukkan pisau ke tangan Firman sebelah kanan bagian atas
kemudian Ferdi menghampiri Isa lalu menusukkannya dibagian perut tengah namun
tidak sampai masuk hanya terdapat sayatan dalam;
- Bahwa setelah terjadi pertengkaran hebat Saksi Epul hanya melihat keaadan Saksi
Manda yang sudah luka pelipis kirinya serta melihat Isa dan Firman sudah berlumuran
darah.

2. Pada hari Selasa, tanggal 18 April 2023, dalam persidangan Perkara Pidana No.
Reg.12/Pid.Sus/2023/PN.Bdg., telah dilaksanakan pemeriksaan saksi-saksi yang dihadirkan oleh
Terdakwa/Penasehat Hukum (Saksi a de Charge), yaitu :
1) Saksi Manda Rawles sebagai tunangan , umur 21 Tahun, alamat Jl. Alun-alun Utara No. 211
telah diperiksa dan memberikan keterangan di bawah sumpah, dalam persidangan
dihadapan Majelis Hakim, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa Manda Rawles merupakan tunangan dari Ferdi Alamsyah Bin Santoso;
- Bahwa terjadinya peristiwa itu dimulai pada saat Isa dan Firman mengamen sekitar
pukul 13.20 WIB.
- Bahwa Isa dan Firman telah diperingatkan oleh Saksi Santi, Saksi Epul, dan Saksi Iwan
untuk segera pergi meninggalkan tempat tersebut karena diwilayah Cafe tersebut
memang tidak boleh ada yang mengamen;
- Bahwa bukannya Isa dan Firman pergi tetapi mereka malah mengancam Saksi Santi,
Saksi Epul dan Saksi Iwan jika terus ingin mengusirnya maka Isa dan Firman akan
menghancurkan barang yang ada diluar bagian Cafe;
- Bahwa setelah adanya pengancaman itu maka Terdakwa Ferdi membiarkan agar Isa dan
Firman mengamen, setelah selesai mengamen kemudian Isa dan Firman diberi uang
oleh Terdakwa Ferdi sebesar Rp.2000,- ;
- Bahwa dengan diberikannya uang sebesar Rp.2000,- ternyata Isa dan Firman tidak
menerima uang tersebut, bahkan uang itu dilempar tepat mengenai muka Saksi Manda;
- Bahwa Isa dan Firman ingin diberi uang sebesar Rp.10.000,-, kemudian Terdakwa Ferdi
balik mempertanyakan niat baiknya itu kepada Isa dan Firman;
- Bahwa disinilah keributan antara kedua belah pihak terjadi, akibat dari saling berdebat
terus menerus akhirnya Firman mendorong Terdakwa Ferdi hingga Terdakwa Ferdi
terjatuh dari kursinya dan tetap memaksa kepada Terdakwa Ferdi agar memberi uang
Rp.10.000,- ;
- Bahwa Saksi Manda yang mencoba melerai pertikaian tersebut pada akhirnya ia
mendapat pukulan sebanyak dua kali dari gitar yang dibawa oleh Isa sehingga pelipis kiri
Saksi manda berdarah akibat pukulan tersebut;
- Bahwa kemudian Isa membantu Firman agar menahan Terdakwa Ferdi supaya
Terdakwa Ferdi tidak membalas maupun bergerak melawan saat Isa memukul Saksi
Manda;
- Bahwa setelah itu amarah Terdakwa Ferdi tidak bisa terbendung lagi, ia kemudian
mengambil pisau yang ada di meja bekas tadi ia makan, setelah diambilnya pisau itu
oleh Terdakwa Ferdi degan niatnya untuk menghentikan tindakan tersebut kepada Saksi
1
Manda dari Isa, akhirnya Terdakwa Ferdi
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
menusukkan pisau ke tangan Firman sebelah kanan bagian atas kemudian Terdakwa Ferdi
menghampiri Isa lalu menusukkannya dibagian perut tengah namun tidak sampai masuk
hanya terdapat sayatan dalam sehingga Isa dan Firman berdarah dan jatuh tergeletak di
lantai Cafe bagian luar;
- Bahwa kemudian pada akhirnya dua waiters yang Bernama Santi dan Epul mencoba
membantu Manda karena terdapat luka dibagian pelipis sedangkan Iwan Gunawan
selaku Satpam di Halaman Cafe mencoba membawa Isa dan Firman ke Rumah Sakit
Advent Bandung yang berlokasi di Jl. Cihampelas, Kecamatan Coblong, Kota Bandung,
Jawa Barat 40131.

2) Saksi Santi Nur Hidayah, umur 21 Tahun, alamat Jl. Leuwipanjang, Kebon Lega II telah
diperiksa dan memberikan keterangan di bawah sumpah, dalam persidangan dihadapan
Majelis Hakim, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa Sakti Santi Nur Hidayah merupakan seorang waiters yang bekerja di Cafe
Halaman.
- Bahwa sebelum pertengkaran tersebut dimulai Saksi Santi yang sebagai waiters melihat
Isa dan Firman mengamen kemudian Saksi Santi, Saksi Epul, dan Saksi Iwan mengusir
keduanya secara baik-baik tetapi tidak dihiraukan oleh mereka, kejadian ini terjadi
sekitar pukul 13.25 WIB.
- Bahwa pada saat Saksi Santi mengusir Isa dan Firman mereka mengancam kepada Saksi
Santi, Saksi Epul, dan Saksi Iwan mengusir ika terus ingin mengusirnya maka Isa dan
Firman akan menghancurkan barang yang ada diluar bagian Cafe;
- Bahwa Terdakwa Ferdi membiarkan Isa dan Firman untuk mengamen, setelah selesai
mengamen kemudian Terdakwa Ferdi memberikan uang sebesar Rp.2000,-akan tetapi
uang tersebut ditolak oleh Isa dan Firman;
- Bahwa Isa dan Firman malah melemparkan uang tersebut tepat mengenai muka Saksi
Manda dengan alasan uang tersebut tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Isa
dan Firman, setelah ada aksi melemparkan uang inilah pertengkaran tersebut dimulai;
- Bahwa karena Saksi Santi takut adanya peristiwa tersebut Saksi Santi masuk ke dalam
Cafe dan hanya melihat kejadian tersebut dari kaca dalam Cafe;
- Bahwa Saksi Santi mengira peristiwa itu tidak akan sampai separah ini sampai ada yang
terluka parah, jadi Saksi Santi belum ada terpikir akan lapor polisi karena pikiran Saksi
Santi sedang kalut;
- Bahwa Terdakwa Ferdi sudah melakukan aksi penusukan kepada Isa dan Firman,
Terdakwa Ferdi menusukkan pisau ke tangan Firman sebelah kanan bagian atas
kemudian Terdakwa Ferdi menghampiri Isa lalu menusukkannya dibagian perut tengah
namun tidak sampai masuk hanya terdapat sayatan dalam;
- Bahwa setelah terjadi pertengkaran hebat Saksi Santi hanya melihat keaadan Saksi
Manda yang sudah luka pelipis kirinya serta melihat Isa dan Firman sudah berlumuran
darah.

3) Saksi Epul Nurmansyah, umur 22 tahun, alamat Jl. Pasir Impun No.33 telah diperiksa dan
memberikan keterangan di bawah sumpah, dalam persidangan dihadapan Majelis Hakim,
yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi Epul Nurmansyah merupakan seorang waiters yang bekerja di Cafe
1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
Halaman;
- Bahwa sebelum pertengkaran tersebut dimulai Saksi Epul sebagai waiters melihat Isa
dan Firman mengamen kemudian Saksi Epul, Saksi Santi, dan Saksi Iwan mengusir
keduanya secara baik-baik tetapi tidak dihiraukan oleh mereka, karena memang di
wilayah Cafe Halaman tidak boleh ada yang mengamen, kejadian ini terjadi sekitar
pukul 13.25 WIB.
- Bahwa pada saat Saksi Epul mengusir Isa dan Firman mereka mengancam Saksi Epul,
Saksi Santi, dan Saksi Iwan jika terus ingin mengusirnya maka Isa dan Firman akan
menghancurkan barang yang ada diluar bagian Cafe;
- Bahwa Terdakwa Ferdi membiarkan Isa dan Firman untuk mengamen, setelah selesai
mengamen kemudian Terdakwa Ferdi memberikan uang sebesar Rp.2000,- akan tetapi
uang tersebut ditolak oleh Isa dan Firman;
- Bahwa Isa dan Firman malah melemparkan uang tersebut tepat mengenai muka Saksi
Manda dengan alasan uang tersebut tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Isa
dan Firman, setelah ada aksi melemparkan uang inilah pertengkaran tersebut dimulai;
- Bahwa Terdakwa Ferdi sudah melakukan aksi penusukan kepada Isa dan Firman,
Terdakwa Ferdi menusukkan pisau ke tangan Firman sebelah kanan bagian atas
kemudian Terdakwa Ferdi menghampiri Isa lalu menusukkannya dibagian perut tengah
namun tidak sampai masuk hanya terdapat sayatan dalam;
- Bahwa setelah terjadi pertengkaran hebat Saksi Epul hanya melihat keaadan Saksi
Manda yang sudah luka pelipis kirinya serta melihat Isa dan Firman sudah berlumuran
darah.

4) Saksi Iwan Gunawan, umur 25 tahun, alamat Jl. Ciwastra No. 291 telah diperiksa dan
memberikan keterangan di bawah sumpah, dalam persidangan dihadapan Majelis Hakim,
yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi Iwan merupakan seorang satpam yang bekerja di Cafe Halaman;
- Bahwa sebelum pertengkaran tersebut dimulai Saksi Iwan sebagai Satpam melihat Isa
dan Firman mengamen kemudian Saksi Iwan, Saksi Epul, dan Saksi Santi mengusir
keduanya secara baik-baik tetapi tidak dihiraukan oleh mereka, karena memang di
wilayah Cafe Halaman tidak boleh ada yang mengamen, kejadian ini terjadi sekitar
pukul 13.30 WIB;
- Bahwa pada saat Saksi Iwan mengusir Isa dan Firman mereka mengancam Saksi Iwan,
Saksi Epul, dan Saksi Santi jika terus ingin mengusirnya maka Isa dan Firman akan
menghancurkan barang yang ada diluar bagian Cafe;
- Bahwa Terdakwa Ferdi membiarkan Isa dan Firman untuk mengamen, setelah selesai
mengamen kemudian Terdakwa Ferdi memberikan uang sebesar Rp.2000,- akan tetapi
uang tersebut ditolak oleh Isa dan Firman;
- Bahwa Isa dan Firman malah melemparkan uang tersebut tepat mengenai muka Saksi
Manda dengan alasan uang tersebut tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Isa
dan Firman, setelah ada aksi melemparkan uang inilah pertengkaran tersebut dimulai;
- Bahwa Saksi Iwan sempat melerai kejadian tersebut akan tetapi karena amarah
Terdakwa Ferdi yang begitu besar Saksi Iwan tidak bisa menghalangi perbuatan
Terdakwa Ferdi kepada Isa dan Firman;
- Bahwa Terdakwa Ferdi sudah melakukan aksi penusukan kepada Isa dan Firman,
1 Terdakwa Ferdi menusukkan pisau ke tangan Firman sebelah kanan bagian atas
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
kemudian Ferdi menghampiri Isa lalu menusukkannya dibagian perut tengah namun tidak
sampai masuk hanya terdapat sayatan dalam;
- Bahwa setelah terjadi pertengkaran tersebut Saksi Iwan selaku Satpam di Halaman
Cafe mencoba membawa Isa dan Firman ke Rumah Sakit Advent Bandung yang
berlokasi di Jl. Cihampelas, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40131.

5) Pemeriksaan Terdakwa, di dalam persidangan pada hari Sabtu, tanggal 22 April 2023, di
hadapan Majelis Hakim, pada pokoknya Terdakwa menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa sebelum kejadian Firman ditusuk oleh Terdakwa Ferdi yaitu Firman telah lebih
dulu memulai aksi yang kurang mengenakan kepada Terdakwa Ferdi;
- Bahwa pada saat Terdakwa Ferdi memberikan uang sebesar Rp.2.000,-kepada Isa dan
Firman tetapi mereka malah melempar uang tersebut tepat mengenai muka Saksi
Manda karena mereka tidak ingin diberi Rp.2000,- melainkan mereka ingin diberi
Rp.10.000,- ;
- Bahwa akibat dari saling berdebat terus menerus akhirnya Firman mendorong
Terdakwa Ferdi hingga Terdakwa Ferdi terjatuh dari kursinya dan tetap memaksa
kepada Terdakwa Ferdi agar memberi uang Rp.10.000,- ;
- Bahwa setelah terjadi kejadian tersebut Saksi Manda yang mencoba melerai
pertikaian tersebut pada akhirnya ia mendapat pukulan sebanyak dua kali dari gitar
yang dibawa oleh Isa sehingga pelipis kiri Saksi Manda berdarah akibat pukulan
tersebut;
- Bahwa dari kejadian tersebut akhirnya Ferdi ingin membela diri karena takut terjadi
kejadian yang lebih tidak diinginkan lagi kepada Manda dan juga kepada Terdakwa
sendiri, maka kemudian ia menusukan pisau tersebut kepada Isa dan Firman dengan
niat agar tidak lagi melukai Saksi Manda dan tidak lagi menyerang Terdakwa Ferdi.

6) Barang Bukti, terdiri dari :


a. Isa dan Firman:
- Pisau
- Cctv
- Baju yang terdapat bercak darah
- Kursi yang terdapat bercak darah
b. Ferdi dan Manda
- Gitar
- Uang
- Baju Manda terdapat bercak darah
- cctv

Demikian hasil pembuktian dalam perkara pidana aquo.

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
NOTA PEMBELAAN (PLEIDOI)10

DALAM PERKARA NOMOR : 12/Pid.Sus/2023/PN.Bdg

ATAS DIRI TERDAKWA : Ferdi Bin Somba

Bandung, 26 Juni 2020


Yang kami muliakan Ketua Majelis Hakim,
Yang kami muliakan para
Anggota Majelis Hakim, Yang
terhormat Sdr. Jaksa Penuntut
Umum, Sidang Pengadilan yang
kami muliakan,

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa, atas
selesainya proses pemeriksaan dalam perkara ini karena hanya berkat rahmat dan
karunia-Nya jualah persidangan ini dapat terselenggara dengan lancar.

Selanjutnya untuk dan atas nama Terdakwa Ferdi Bin Somba, perkenankanlah kami
terlebih dahulu mengucapkan terimakasih kepada Majelis Hakim yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk mengajukan Nota Pembelaan ini. Juga
tak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang
telah berpartisipasi pula dalam memperlancar jalannya persidangan ini. Semoga
keadilan yang sangat didambakan oleh Terdakwa dapat segera terwujud dalam
putusan Majelis Hakim yang dapat memenuhi rasa keadilan di dalam masyarakat.

Nota Pembelaan kami pada pokoknya terdiri dari 4 (empat) bagian, yaitu:

I. PENDAHULUAN
Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung dan Jaksa Penuntut Umum
Yang Terhormat. Pertama- tama kami Tim Penasehat Hukum menyampaikan
ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara pidana ini. Kami Tim Penasehat Hukum merasa
bahwa Majelis Hakim telah bertindak adil dan bijaksana terhadap semua pihak
dalam persidangan ini. Majelis Hakim telah memberikan kesempatan yang sama
baik kepada Jaksa Penuntut Umum untuk membuktikan dakwaannya hingga
sampai kepada sebuah tuntutan. Juga kepada terdakwa dan penasehat hukum
telah diberi kesempatan yang sama untuk menyanggah apa-apa yang didakwakan
oleh Jaksa Penuntut Umum dan sampai kepada nota pembelaan. Kami merasa
model peradilan seperti inilah yang dikehendaki oleh sistem peradilan di
1 Indonesia
Perhatikan dan
UU No. 18 sangat
Tahun berkesesuaian
2003 Tentang Advokat dengan hukum acara yang berlaku seperti
yang diatur dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana.

II. ANALISIS FAKTA


Majelis Hakim yang kami muliakan, Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang kami
hormati, untuk mengetahui lebih jauh, apakah Terdakwa bersalah atau tidak,
marilah kita bersama-sama menganalisa fakta-fakta yang terungkap di muka
sidang.

10
Perhatikan Pasal 182 ayat (1) huruf b KUHAP

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
1. Analisa Keterangan Saksi-Saksi
1. Saksi Firman, umur 20, alamat JL. Regol No.13 Kota Bandung telah diperiksa dan memberikan
keterangan di bawah sumpah, dalam persidangan dihadapan Majelis Hakim, yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
(Saksi merupakan pelapor/korban dari perbuatan pidana yang dilakukan oleh Terdakwa)
- Saksi merupakan Korban dari Perbuatan pudana yang dilakukan oleh terdakwa
- Saksi dan terdakwa bertemu pada tanggal 30 Januari 2020 di Lacamera Resto yang bertempat di Jl.
Naripan no 77 Kota Bandung dan mengamen di tempat tersebut Bersama rekannya yang Bernama Isa.
- Saksi tidak terima dengan uang pemberian dari terdakwa yang sinilai Rp. 2000.00 pada saat
mengamen tersebut.
- Saksi mendorong terdakwa hingga terjatuh dan memaksa terdakwa untuk memberikan uang
sebesar rp. 10.000,00 tetapi terdakwa tidak memberikannya.
- Saksi mendapat tusukan pisau di tangan sebelah kanan saat sedang meanahan terdakaw agar tidak
membalasnya.
2) Saksi Isa , umur 22, alamat jl. Regol, No 13. Kota Bandung telah diperiksa dan memberikan keterangan
di bawah sumpah, dalam persidangan dihadapan Majelis Hakim, yang pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut :
(Saksi merupakan Saksi Fakta, yang melihat, mendengar
dan merasakan/mengalami sendiri ada/terjadinya tindak pidana yang didakwakan)
- Saksi merupakan teman dari Firman yang merupakan korban juga yang mengamen bersama di cafe
Lacamera pada tanggal 30 Januari 2020.
- Saksi melemparkan uang pemberian terdakwa sebesar Rp.2000,00 dan dilempar mengenai muka
kekasih dari terdakwa tersebut.
- Saksi memukulkan gitar sebanyak 2 kali ke bagian pelipis kiri kekasih dari terdakwa tersebut hingga
berdarah saat kekasih dari terdakwa tersebut mencoba melerai kedua belah pihak.
- Saksi mendapatkan 2 tusukkan pisau di bagian perut tengah namu tidak sampai masuk ke dalam
perut hanya mendapat sayatan saja.
3) Saksi Iwan Gunawan , umur 32 Tahun, alamat Jln. Gatot Subroto no 43. telah diperiksa dan
memberikan keterangan di bawah
sumpah, dalam persidangan dihadapan Majelis Hakim, yang pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut :
(Saksi merupakan Saksi Fakta, yang melihat, mendengar
dan merasakan/mengalami sendiri ada/terjadinya tindak pidana yang didakwakan)
- Saksi merupakan Satpam cafe Lacamera yang melihat langsung kejadian yang dialami terdakwa dan
korbannya.
- Saksi sudah menahan Isa dan Firman agar tidak masuk ke dalam cafe namun Isa dan Firman menolak
dan tetap saja memaksa masuk dengan memberi ancaman akan merusak cafe Lacamera jika tidak
diberikan izin untuk masuk.
- Saksi membawa Isa dan Firman ke rumah sakit Muhammadiyah saat telah selesai pertikaian
4) Saksi Santi, umur 26 Tahun , alamat Jl. Lengkong Besar no 20 Bandung telah diperiksa dan memberikan
keterangan di bawah sumpah, dalam persidangan dihadapan Majelis Hakim, yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
(Saksi merupakan Saksi Fakta, yang melihat, mendengar dan merasakan/mengalami
sendiri ada/terjadinya tindak pidana yang didakwakan)
- Saksi merupakan Waiters/Pelayan di cafe Lacamera yang melihat langsung kejadian yang dialami
terdakwa dan korbannya.
- Saksi sudah memperingati Isa dan Firman agar tidak masuk ke dalam cafe namun Isa dan Firman
menolak dan tetapsa memaksa masuk dengan memberi ancaman akan merusak cafe Lacamera jika
tidak diberikan izin untuk masuk.
- Saksi menolong kekasih dari terdakwa tersebut karena sakit yang diderita dibagian pelipis bersama Epul
( Rekan Waitersnya).
5) Saksi Epul , umur 25 Tahun , alamat Jl. Lengkong Kecil N0.35 Bandung telah diperiksa dan memberikan
keterangan di bawah sumpah, dalam persidangan dihadapan Majelis Hakim, yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
1
Perhatikan UU No.
(Saksi 18 Tahun 2003
merupakan Tentang
Saksi Fakta,Advokat
yang melihat, mendengar dan merasakan/mengalami sendiri
ada/terjadinya tindak pidana yang didakwakan)
- Saksi merupakan Waiters/Pelayan di cafe Lacamera yang melihat langsung kejadian yang dialami
terdakwa dan korbannya.
- Saksi sudah memperingati Isa dan Firman agar tidak masuk ke dalam cafe namun Isa dan Firman
menolak
-

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
dan tetap saja memaksa masuk dengan memberi ancaman akan merusak cafe Lacamera jika tidak
diberikan izin untuk masuk.
- Saksi menolong kekasih dari terdakwa tersebut karena sakit yang di derita dibagian pelipis
bersama Santi ( Rekan Waitersnya)
.
2. Analisa Barang Bukti
Barang bukti yang terungkap dalam persidangan berupa:
1) Gitar
2) Pisau
3) Kursi Di Resto yang ada bercak darah
firman 4) uang rp. 2.000,00
5) Baju Firman dan Isa saat Kejadian
6) Baju manda yang dipakaisaat hari kejadian
7) CCTV Lacamera Resto

III. ANALISA HUKUM


Setelah diuraikan secara terperinci analisa fakta tersebut diatas, tibalah saatnya kami tim
Penasehat Hukum Terdakwa mengkaji dan menganalisa dakwaan dari tuntutan Sdr. Jaksa
Penuntut Umum sebagai berikut:

Dalam Surat Dakwaan saudara Jaksa Penuntut Umum telah mendakwa Terdakwa yaitu Ferdi
Bin Somba dengan Pasal 351 KUHP.

Selanjutnya, terhadap Pasal tersebut, akan Kami analisis setiap unsur-unsurnya, yaitu sebagai
berikut:

a. UNSUR BARANG SIAPA

Bahwa unsur ini adalah subjek hukum yang dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya
di hadapan hukum, termasuk di dalamnya terdakwa yang di dalam persidangan telah
membenarkan identitasnya sebagaimana di dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum
sehingga jelas terdakwa adalah merupakan pelaku perbuatan tersebut dan oleh karenanya
harus mempertanggungjawabkan di hadapan hukum.
Selanjutnya terungkap dalam fakta persidangan bahwa Terdakwa Ferdi bin Somba tidak
melakukan penganiayaan berat karena Terdakwa Ferdi Bin Somba tidak sengaja menyayat
perut korban karena Terdakwa sedang membela diri. Dengan demikian unsur barang siapa
tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum.

b. UNSUR ADANYA PERBUATAN

Bahwa untuk membuktikan unsur ini sebagaimana telah terungkap dalam fakta
Persidangan bahwa dalam tindak pidana ini tidak adanya perbuatan yang dilakukan
Terdakwa Ferdi bin Somba yaitu penganiayaan. Karena Terdakwa bukan dengan sengaja
menganiaya korban tettapi karena ia membela diri dari korban. Dengan demikian unsur
kesengajaan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum.
1 c. UNSUR
Perhatikan UUKESENGAJAAN
No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat

Bahwa untuk membuktikan unsur ini sebagaimana telah terungkap dalam fakta persidangan
bahwa hal ini bukan suatu tindak pidana penganiayaan, pelaku melakukan dengan tidak sengaja
menusuk dan menyayat bagian tubuh korban dengan pisau.Dalam hal ini terbukti bahwa
Terdakwa Ferdi Bin Somba sedang melakukan pembelaan diri. Dengan demikian unsur
kesengajaan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum.

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa sopan di dalam persidangan;


2. Terdakwa belum pernah dihukum;
3. Terdakwa merupakan tulang punggung keluarga;
Berdasarkan uraian tersebut di atas, kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang bersangkutan.

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
KESIMPULAN

Majelis Hakim yang kami muliakan,

Sdr. Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,

Berdasarkan Pasal 183 KUHAP, Hakim tidak boleh menjatuhkan Pidana


Kepada seseorang, kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti
yang sah, ia memperoleh keyakinan bahwa suatu Tindak Pidana Benar-benar
terjadi dan bahwa terdakwa-lah yang bersalah melakukannya.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dimuka sidang, yaitu analisa fakta
dan analisa hukum dalam Nota Pembelaan ini, Jelaslah dalil-dalil yang
dikemukakan oleh Sdr. Jaksa Penuntut Umum dalam surat tuntutannya
(Requisitor) adalah tidak tepat dan tidak berdasar, oleh karena itu kami
sangat tidak sependapat dengan Sdr. Jaksa Penuntut Umum, selanjutnya
kami menyerahkan sepenuhnya nasib Terdakwa Sdr. Ferdi Bin Saepudin,
kepada Majelis Hakim yang kami muliakan dengan harapan mohon
sebelumnya dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
- Terdakwabelumpernahdihukum;
- Terdakwa telah menunjukkan itikad baik
- Terdakwa Kooperatif selama persidangan dan tidak
mempersulit jalannya persidangan; -
Terdakwamengakuiterusterangperbuatannya
Kiranya Majelis Hakim yang kami muliakan berkenan untuk menjatuhkan
putusan bagi Terdakwa Sdr. Ferdi Bin Alegra, yaitu sebagai berikut :

1. Menyatakan bahwa Terdakwa Ferdi Bin Saepudin, tidak terbukti


secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana
Dakwaan Pasal 351 KUHPidana.
2. Membebaskan Terdakwa Ferdi Bin Saepudin dari segala Tuntutan Hukum
yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum ; atau setidak-tidaknya,
3. Melepaskan Terdakwa Ferdi Bin Saepudin dari segala Dakwaan,
ataupun Tuntutan hukum dari Jakasa Penuntut Umum ;
4. Menyatakan Terdakwa tidak dapat dihukum atas dasar dakwaan atau
tuntutan yang demikian tersebut ;
5. Memulihkan nama baik, harkat dan martabat Terdakwa Ferdi Bin
Saepudin seperti pada keadaan semula ;
6. Mebebankan biaya perkara pada negara.

Atau, Apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, dalam peradilan
yang baik, mohon putusan yang seadil-adilnya bagi diri Terdakwa.

Dan akhirnya kami berharap semoga Allah SWT, memberikan Rahmat dan
Hidayahnya, serta melindungi kita dari segala kesalahan dan kekeliruan.
1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
Hormat kami,
Penasehat
Hukum
Terdakwa,

(Dr. Dion Mario S.H.,M.H.,S.Sos) (H. Akbar Abdillah S.H.,M.H)

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
PUTUSAN
Nomor: 12/Pid.Sus/2023/PN.Bdg

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”


Pengadilan Negeri Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
dalam pidana pada tingkat pertama dengan pemeriksaan biasa telah
menjatuhkan putusan sebagaimana tersebut dibawah ini dalam perkara
terdakwa:
Nama Lengkap : Ferdi bin Somba
Tempat Lahir : Bandung
Umur/Tgl Lahir : 22/22-Maret-2001
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jalan Ciparay No 17, Bandung, Jawa
Barat Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA (Sekolah Menengah
Atas) Terdakwa berada dalam tahanan sebagai berikut:
Penyidik : 4 Maret 2023 s/d 18 Maret 2023
Penuntut Umum : 18 Maret 2023 s/d 1 Maret
2023 Majelis Hakim PN. Bandung : 1 April 2023 s/d sekarang

Terdakwa bersedia untuk didampingi oleh Penasehat Hukum;


PENGADILAN NEGERI TERSEBUT:
Memperhatikan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bandung Nomor
12/Pid.Sus/PN.Bdg Tanggal 1 April 2023 tentang penunjukan Majelis Hakim
untuk memeriksa dan mengadili perkara ini;
Mendengar keterangan saksi-saksi dan terdakwa;
Menimbang, bahwa terdakwa telah didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum
dalam Surat Dakwaannya Nomor Reg. Perk : 12/Pid.Sus/PN.Bdg, tanggal yang

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
dibacakan pada hari Rabu Tanggal 8 Maret 2023 berisikan hal-hal sebagai berikut:

DAKWAAN :
Bahwa ia Terdakwa Ferdi bin Somba, pada hari kamis, tanggal 4 Maret 2023, pada
waktu sekira pukul 21.00 WIB. atau setidak-tidaknya pada waktu lain yang tidak
dapat dipastikan lagi antara siang hingga sore, bertempat di Cafe Halaman, atau
setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Bandung, Ia Terdakwa telah melakukan suatu perbuatan yaitu
telah melakukan perbuatan tindak pidana pembunuhan, perbuatan tersebut dilakukan
oleh Terdakwa dengan cara sebagai berikut:
- Bahwa awalnya Manda dan Ferdi adalah seorang kekasih, mereka telah
merencakan pernikahannya pada akhir tahun 2020.
- Bahwa pada suatu hari Manda dan Ferdi ingin jalan-jalan santai sambal
berbincang-bincang mengenai pernikahannya itu di Halaman Cafe sekitar pukul
20.00.
- Bahwa Manda dan Ferdi duduk berhadapan diruang smoking area tepatnya
dibagian luar dari Halaman Cafe.
- Bahwa tepatnya pada pukul 21.00 Manda dan Ferdi telah selesai makan,
kemudian mereka berdua berbincang.
- Bahwa setelah itu datang dua orang pengamen yang masing-masing ada
dihadapan Manda dan Ferdi.
- Bahwa Meski kedua pegamen itu telah di peringatkan oleh satpam di Cafe itu
tidak boleh mengamen tetapi mereka memaksa untuk mengamen dengan dalih
“mencari makan dikerasnya zaman”.
- Bahwa kemudian peringatan kedua muncul dari para waiters yang keluar dari
dalam Cafe tersebut yakni Santi dan Epul lalu keduanya mengusir Isa dan
Firman dengan cara baik-baik namun tidak dihiraukan oleh keduanya, bahkan
Isa dan Firman mengancam satpam dan waiters tersebut akan menghancurkan
barang yang ada di bagian luar Cafe, kira- kira sudah 10 menit Isa dan Firman
mengamen dihadapan Manda dan

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
Ferdi, akhirnya Ferdi memberikan sejumlah uang sebesar Rp 2.000,- kepada Isa, tetapi Isa
dan Firman malah melemparkan uang tersebut tepat mengenai muka Manda dengan alasan
uang tersebut tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Isa dan Firman.
- Bahwa Isa dan Firman meminta uangnya sebesar Rp10.000, kemudian Ferdi
balik mempertanyakan niat baiknya itu kepada Isa dan Firman.
- Bahwa disinilah keributan kedua belah pihak terjadi, akibat dari saling berdebat
terus menerus akhirnya Firman mendorong Ferdi hingga Ferdi terjatuh dari
kursinya dan tetap memaksa kepada Ferdi agar memberi uang Rp.10.000,-
lantas Manda yang mencoba melerai pertikaian tersebut pada akhirnya ia
mendapat pukulan sebanyak dua kali dari gitar yang dibawa oleh Isa sehingga
pelipis kiri manda berdarah akibat pukulan tersebut.
- Bahwa kemudian Isa membantu Firman agar menahan Ferdi supaya Ferdi tidak
membalas maupun bergerak melawan saat Isa memukul Manda.
- Bahwa setelah itu amarah Ferdi tidak bisa terbendung lagi, ia kemudian
mengambil pisau yang ada di meja bekas tadi ia makan, setelah diambilnya
pisau itu oleh Ferdi degan niatnya untuk menghentikan tindakan tersebut
kepada Manda dari Isa, akhirnya Ferdi menusukkan pisau ke tangan Firman
sebelah kanan bagian atas kemudian Ferdi menghampiri Isa lalu
menusukkannya dibagian perut tengah namun tidak sampai masuk hanya
terdapat sayatan dalam sehingga Isa dan Firman berdarah dan jatuh tergeletak
di lantai Cafe bagian luar dan mereka merasa kesakitan.
- Bahwa kemudian pada akhirnya dua waiters yang Bernama Santi dan Epul
mencoba membantu Manda karena luka dibagian pelipis sedangkan Iwan
Gunawan selaku Satpam di Halaman Cafe mencoba membawa Isa dan Firman
ke Rumah Sakit Advent Bandung yang berlokasi di Jl. Cihampelas, Kecamatan
Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40131.

Akibat perbuatan Terdakwa tersebut, dipersalahkan dan diancam dengan tindak


pidana dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP.

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
Menimbang, bahwa para saksi yang diajukan masing-masing telah disumpah menurut
agamanya di muka persidangan ini dan pada pokoknya telah memberikan keterangan
sebagai berikut :
1. Saksi Manda Rawles sebagai tunangan , Umur: 21 Tahun, Tempat Tanggal
Lahir: Bandung, 03 November 2001, Jenis Kelamin: Perempuan, Pekerjaan:
Mahasiswa, Kewarganegaraan: Indonesia, Alamat: Jl. Tegal Luhur No.12 telah
diperiksa dan memberikan keterangan di bawah sumpah, dalam persidangan
dihadapan Majelis Hakim, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa benar saksi korban saat memberikan keterangan dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani dan bersedia memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya.
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya di BAP yang dibuat dan
ditandatangani di Penyidik;
- Bahwa benar saksi merupakan tunangan Terdakwa;
- Bahwa benar pada saat kejadian saksi bersama Terdakwa ada di TKP;
- Bahwa benar saksi Manda melihat terjadinya peristiwa itu secara jelas
dimulai pada saat Isa dan Firman mengamen dihadapan Terdakwa Ferdi dan
Saksi Manda sekitar pukul 13.20 WIB di Cafe Halaman;
- Bahwa benar saksi Manda melihat Isa dan Firman telah diperingatkan
- oleh Saksi Santi, Saksi Epul untuk segera pergi meninggalkan tempat
tersebut;
- Bahwa benar saksi santi melihat dan mendengar Isa dan Firman
mengancam Saksi Santi dan Saksi Epul jika terus ingin mengusirnya;
- Bahwa benar saksi Manti melihat Ferdi memberi uang kepada Isa dan
Firman sebesar Rp.2000,- ;
- Bahwa benar saksi Manda melihat dengan diberikannya uang sebesar
Rp.2000,- ternyata Isa dan Firman tidak menerima uang tersebut;
- Bahwa benar Saksi Manda melihat keributan kedua belah pihak
terjadi;
- Bahwa benar Saksi Manda yang mencoba melerai pertikaian tersebut;

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
- Bahwa benar saksi Manda melihat Ferdi mendapat pukulan sebanyak dua
kali dari gitar yang dibawa oleh Isa sehingga pelipis kiri manda berdarah
akibat pukulan tersebut;
- Bahwa benar saksi Manda melihat setelah pemukulan dari Isa kepada Ferdi
amarah Terdakwa Ferdi tidak bisa terbendung lagi;
- Bahwa benar saksi Manda melihat Ferdi mengambil pisau kemudian
menusukkan pisau ke tangan Firman sebelah kanan bagian atas kemudian
Terdakwa Ferdi menghampiri Isa lalu menusukkannya dibagian perut
tengah namun tidak sampai masuk hanya terdapat sayatan dalam;
- Bahwa benar kemudian dua waiters yaitu Saksi Santi dan Saksi Epul
mencoba membantu Saksi Manda karena luka dibagian pelipis.
2. Saksi Santi Nur Hidayah, Umur: 21 Tahun, Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 21
April 2001, Jenis kelamin: Perempuan, Pekerjaan: Waiters di Cafe Halaman,
Kewarganegaraan: Indonesia Alamat: Jl. Leuwipanjang, Kebon Lega II telah
diperiksa dan memberikan keterangan di bawah sumpah, dalam persidangan
dihadapan Majelis Hakim, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa benar saksi korban saat memberikan keterangan dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani dan bersedia memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya.
- Bahwa benar Sakti Santi Nur Hidayah merupakan seorang waiters yang
bekerja di Cafe Halaman;
- Bahwa benar sebelum pertengkaran tersebut dimulai Saksi Santi yang
sebagai waiters melihat Isa dan Firman mengamen kemudian Saksi Santi
dan Saksi Epul mengusir keduanya secara baik-baik karena memang
diwilayah Cafe tersebut tidak boleh ada yang mengamen;
- Bahwa benar peringatan tersebut tidak dihiraukan oleh Isa dan Firman;
- Bahwa benar Terdakwa Ferdi membiarkan Isa dan Firman untuk
mengamen;
- Bahwa benar setelah selesai mengamen kemudian Terdakwa Ferdi

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
memberikan uang sebesar Rp.2000,- akan tetapi uang tersebut ditolak
oleh Isa dan Firman;
- Bahwa benar Isa dan Firman melemparkan uang tersebut tepat mengenai
muka Saksi Manda dengan alasan uang tersebut tidak sesuai dengan apa
yang diinginkan oleh Isa dan Firman;
- Bahwa benar karena Saksi Santi takut adanya peristiwa tersebut Saksi Santi
masuk ke dalam Cafe dan hanya melihat kejadian tersebut dari kaca dalam
Cafe;
- Bahwa benar Saksi Santi mengira peristiwa itu tidak akan sampai separah
ini;
- Bahwa benar Terdakwa Ferdi sudah melakukan aksi penusukan kepada Isa
dan Firman;
- Bahwa benar setelah terjadi pertengkaran hebat Saksi Santimelihat keadaan
Saksi Manda yang sudah luka pelipis kirinya serta melihat Isa dan Firman
sudah berlumuran darah.
3. Saksi Epul Nurmansyah, Umur: 22 tahun, Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 11
Juli 2000, Jenis Kelamin: Laki-laki, Pekerjaan : Waiters di Cafe Halaman,
Kewarganegaraan: Indonesia, Alamat Jl. Pasir Impun No.33 telah diperiksa dan
memberikan keterangan di bawah sumpah, dalam persidangan dihadapan
Majelis Hakim, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa benar saksi korban saat memberikan keterangan dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani dan bersedia memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya.
- Bahwa benar Saksi Epul Nurmansyah merupakan seorang waiters yang
bekerja di Cafe Halaman;
- Bahwa benar sebelum pertengkaran tersebut dimulai Saksi Epul yang
sebagai waiters melihat Isa dan Firman mengamen kemudian Saksi Epul dan
Saksi Santi mengusir keduanya secara baik-baik karena memang diwilayah
Cafe tersebut tidak boleh ada yang mengamen;
- Bahwa benar peringatan tersebut tidak dihiraukan oleh Isa dan Firman;

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
- Bahwa benar Terdakwa Ferdi membiarkan Isa dan Firman untuk
mengamen;
- Bahwa benar Isa dan Firman malah melemparkan uang tersebut tepat
mengenai muka Saksi Manda;
- Bahwa benar Terdakwa Ferdi sudah melakukan aksi penusukan kepada Isa
dan Firman;
- Bahwa benar setelah terjadi pertengkaran hebat Saksi Epul hanya melihat
keaadan Saksi Manda yang sudah luka pelipis kirinya serta melihat Isa dan
Firman sudah berlumuran darah.
4. Saksi Iwan Gunawan, Umur: 25 tahun, Tempat Tanggal Lahir: Bandung,
18 Juni 1998, Jenis Kelamin: Laki-laki, Pekerjaan : Satpam di Cafe Halaman,
Kewarganegaraan: Indonesia, Alamat Jl. Ciwastra No. 291 telah diperiksa dan memberikan
keterangan di bawah sumpah, dalam persidangan dihadapan Majelis Hakim, yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa benar saksi korban saat memberikan keterangan dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani dan bersedia memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya.
- Bahwa benar Saksi Iwan merupakan seorang satpam yang bekerja di Cafe
Halaman;
- Bahwa benar sebelum pertengkaran tersebut dimulai Saksi Iwan sebagai
Satpam melihat Isa dan Firman mengamen kemudian Saksi Iwan, Saksi Epul,
dan Saksi Santi mengusir keduanya secara baik-baik tetapi tidak dihiraukan
oleh mereka;
- Bahwa benar pada saat Saksi Iwan mengusir Isa dan Firman mereka
mengancam Saksi Iwan, Saksi Epul, dan Saksi Santi jika terus ingin
mengusirnya maka Isa dan Firman akan menghancurkan barang yang ada
diluar bagian Cafe;
- Bahwa benar Terdakwa Ferdi membiarkan Isa dan Firman untuk mengamen
- Bahwa benar Isa dan Firman malah melemparkan uang tersebut tepat
mengenai muka Saksi Manda;

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
- Bahwa benar Saksi Iwan sempat melerai kejadian tersebut akan tetapi
karena amarah Terdakwa Ferdi yang begitu besar Saksi Iwan tidak bisa
menghalangi perbuatan Terdakwa Ferdi kepada Isa dan Firman;
- Bahwa benar Terdakwa Ferdi sudah melakukan aksi penusukan kepada Isa
dan Firman;
Menimbang, bahwa Terdakwa Ferdi bin Somba didalam persidangan pada
pokoknya telah menerangkan hal-hal sebagai berikut:
- Bahwa benar sebelum kejadian Firman ditusuk oleh Terdakwa Ferdi yaitu
Firman telah lebih dulu memulai aksi yang kurang mengenakan kepada
Terdakwa Ferdi;
- Bahwa benar pada saat Terdakwa Ferdi memberikan uang sebesar Rp.2.000,-
kepada Isa dan Firman tetapi mereka malah melempar uang tersebut tepat
mengenai muka Saksi Manda;
- Bahwa benar akibat dari saling berdebat terus menerus akhirnya Firman
mendorong Terdakwa Ferdi hingga Terdakwa Ferdi terjatuh dari kursinya dan
tetap memaksa kepada Terdakwa Ferdi agar memberi uang Rp.10.000,- ;
- Bahwa benar setelah terjadi kejadian tersebut Saksi Manda yang mencoba
melerai pertikaian tersebut;
- Bahwa benar pada akhirnya Terdakwa mendapat pukulan sebanyak dua kali
dari gitar yang dibawa oleh Isa sehingga pelipis kiri Saksi Manda berdarah
akibat pukulan tersebut;
- Bahwa benar dari kejadian tersebut akhirnya Ferdi ingin membela diri karena
takut terjadi kejadian yang lebih tidak diinginkan lagi kepada Manda dan juga
kepada Terdakwa sendiri maka kemudian ia menusukan pisau tersebut kepada
Isa dan Firman dengan niat agar tidak lagi melukai Saksi Manda dan tidak lagi
menyerang Terdakwa Ferdi;
- Bahwa benar tindakan terdakwa di sulut oleh korban;
- Bahwa benar terdakwa diperiksa oleh Polsek Bandung Kidul.
Menimbang selanjutnya bahwa barang bukti dalam perkara ini adalah sebagai
berikut:

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
a. Isa dan Firman:
- Pisau
- Cctv
- Baju yang terdapat bercak darah
- Kursi yang terdapat bercak darah
b. Ferdi dan Manda
- Gitar
- Uang
- Baju Manda terdapat bercak darah
- Cctv
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti tersebut telah dilakukan penyitaan
secara sah menurut hukum dan setelah diteliti oleh Majelis Hakim kemudian
diperlihatkan kepada saksi-saksi serta terdakwa, sehingga keberadaannya dapat
diterima sebagai barang bukti dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam Tuntutan Pidananya No. Reg
Perk. : 12/Pid.Sus/PN.Bdg Tanggal 8 Maret 2023 yang dibacakan pada hari Sabtu
tanggal 29 April 2023 pada pokoknya menyatakan bahwa :
1. Menyatakan Terdakwa Ferdi Alamsyah Bin Santoso bersalah melakukan tindak
pidana sebagaimana diatur dalam pasal 351 ayat (1) KUHP.
2. Menjatuhkan pidana penjara selama 2 tahun dipotong masa penahanan
dengan perintah agar terdakwa tetap di tahan.
3. Menjatuhkan barang bukti berupa Pisau, Cctv, Baju yang terdapat bercak darah
Kursi yang terdapat bercak darah
4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.
10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
Menimbang, bahwa dalam kesempatan Pembelaan pada hari Sabtu tanggal 6 Mei
secara tertulis Terdakwa melalui penasehat hukumnya mengemukakan:
1) Terdakwa belum pernah dihukum;
2) Terdakwa telah menunjukkan itikad baik dengan bertanggungjawab pada saat
korban dimasukan ke rumah sakit;
3) Terdakwa Kooperatif selama persidangan dan tidak mempersulit
jalannya persidangan;
1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum menyatakan tetap pada hal- hal
yang telah dikemukakan sebelumnya sedangkan Terdakwa menyatakan tetap pada
hal-hal yang telah dikemukakan dalam Pledooi sebelumnya;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum
dengan dakwaan Penganiayaan Berat dimana berdasarkan fakta hukum yang
terungkap dalam persidangan Majelis Hakim memilih untuk membuktikan
dakwaan Jaksa Penuntut Umum yaitu Pasal 351 ayat (1) KUHP yang mengandung
unsur-unsur sebagai berikut :
a. Unsur Barang Siapa
Bahwa unsur ini adalah subjek hukum yang dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya
di hadapan hukum, termasuk di dalamnya terdakwa yang di dalam persidangan telah
membenarkan identitasnya sebagaimana di dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum
sehingga jelas terdakwa adalah merupakan pelaku perbuatan tersebut dan oleh karenanya
harus mempertanggungjawabkan di hadapan hukum. Selanjutnya terungkap dalam fakta
persidangan bahwa Terdakwa Ferdi bin Somba tidak melakukan penganiayaan berat karena
Terdakwa Ferdi bin Somba tidak sengaja menyayat perut korban karena Terdakwa sedang
membela diri.
Dengan demikian unsur barang siapa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut
hukum.
b. Unsur Kesengajaan
Bahwa untuk membuktikan unsur ini sebagaimana telah terungkap dalam fakta persidangan
bahwa hal ini bukan suatu tindak pidana penganiayaan, pelaku melakukan dengan tidak
sengaja menusuk dan menyayat bagian tubuh korban dengan pisau. Dalam hal ini terbukti
bahwa Terdakwa Ferdi bin Somba sedang melakukan pembelaan diri.
Dengan demikian unsur kesengajaan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut
hukum.
c. Unsur perbuatan
Bahwa untuk membuktikan unsur ini sebagaimana telah terungkap dalam

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
fakta Persidangan bahwa dalam tindak pidana ini tidak adanya perbuatan yang dilakukan
Terdakwa Ferdi bin Somba yaitu penganiayaan. Karena Terdakwa bukan dengan sengaja
menganiaya korban tetapi karena ia membela diri dari korban.

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas oleh karena


unsur-unsur Pasal 351 ayat (1) KUHP tersebut telah terpenuhi dan Majelis Hakim
berkeyakinan maka Terdakwa haruslah dijatuhkan hukuman yang setimpal;
Menimbang bahwa menanggapi pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa yang
pada pokoknya mohon agar Terdakwa dibebaskan dari segala dakwaan, atau setidak-
tidaknya dinyatakan lepas dari segala dakwaan atau tuntutan Jaksa Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa dari kenyataan yang diperoleh selama persidangan dalam
perkara ini, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat melepaskan
Terdakwa dari pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar maupun
alasan pemaaf, oleh karenanya Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perbuatan yang
dilakukan terdakwa harus dipertanggung jawabkan kepadanya;
Menimbang, bahwa sebelum Majelis sampai pada putusan hukuman yang akan
dijatuhkan terhadap diri terdakwa terlebih dahulu akan mempertimbangkan hal-hal
yang memberatkan dan meringankan:
Hal-hal yang memberatkan:
1) Perbuatan terdakwa yang telah meresahkan masyarakat;
2) Terdakwa orang yang mengerti hukum / berpendidikan tinggi.
Hal-hal yang meringankan :
1) Terdakwa mengaku terus terang atas perbuatan yang dilakukannya;
2) Terdakwa belum pernah dipidana sebelumnya;
3) Terdakwa berlaku sopan dan kooperatif dalam mengikuti proses
persidangan.
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap diri terdakwa telah dikenakan
penangkapan dan penahanan yang sah, maka berdasarkan Pasal 22

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
ayat (4) KUHAP masa penangkapan dan atau pernahanan tersebut dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa ditahan dan penahanan terhadap diri
terdakwa dilandasi alasan yang cukup dan tidak ada alasan untuk mengalihkan
ataupun untuk menangguhkan penahanan tersebut, maka berdasarkan Pasal 193 ayat
(2) sub b KUHAP, maka perlu ditetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan;
Menimbang dengan memperhatikan ketentuan dan aturan hukum terkait lainnya;

MENGADILI

1. Menyatakan terdakwa Ferdi bin Somba telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana tersebut dalam
Pasal 251 ayat (1) KUHP;
2. Menjatuhkan pidana penjara selama 2 tahun di potong masa penahanan;
3. Menetapkan barang bukti berupa:
1) Pisau;
2) Cctv;
3) Baju yang terdapat bercak darah; dan
4) Kursi yang terdapat bercak darah .
4. Menetapkan agar Terdakwa dihukum membayar biaya perkara
sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)

Demikianlah diputuskan dari hasil permusyawaratan Majelis Hakim pada hari ini Senin
tanggal 29 Mei 2023 oleh kami Dr. Danur Bawono , SH., MH.,S.Sos. sebagai Hakim Ketua,
Reza Rahmanto S.H., M.H. dan Dion Maro S.H., M.H., masing- masing sebagai hakim
anggota, putusan mana oleh Hakim Ketua diucapkan pada hari ini juga dalam
persidangan yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri para Hakim anggota, dan
dibantu oleh Andri Setiawan S.H.,M.H., sebagai panitera pengganti dan dihadiri pula oleh
Feryansyah S.H.,M.H., sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri dan Tim
penasehat hukum terdakwa.

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
HAKIM KETUA

Dr. Danur Bawono, SH., MH.,S.Sos.,

HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II

Reza Rahmanto S.H., M.H. Dion Mario S.H., M.H.

PANITERA PENGGANTI

Andri Setiawan S.H.,M.H.

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
(sekat merah)
LEMBAR INI JANGAN DIPRINT)
Untuk sekat merah, bisa diminta difotokopian, minta lembar sekat
merah skripsi buat fakultas hukum unpas
(di vector ada)

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
BAB III
LAMPIRAN TUGAS NAZEGELEN

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
(HASIL SCAN FOTOKOPI KTP YANG SUDAH DILEGALISIR DI KANTOR POS)

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
(sekat merah)
LEMBAR INI JANGAN DIPRINT)
Untuk sekat merah, bisa diminta difotokopian, minta lembar sekat
merah skripsi buat fakultas hukum unpas
(di vector ada)

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
BAB IV
LAMPIRAN DOKUMENTASI NAZEGELEN

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat
(masukkan foto waktu di kantor pos)

(Foto diambil 15 Juni 2023)

1
Perhatikan UU No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat

Anda mungkin juga menyukai