Anda di halaman 1dari 4

NASKAH ROLE PLAY PERAN PERAWAT DALAM MENYAMPAIKAN KABAR

BURUK PADA PASIEN TERMINAL

Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Setting up the interview


2. Assessing the patient`s perception
3. Obtaining the patient`s invitation
4. Giving knowledge and information to the patient`s
5. Addressing the patient`s emotion`s wiyh emphatic
6. Strategy and summary

Klien sebelumnya telah menjalani pemeriksaan sitologi pap smear, sembari menunggu
hasilnya klien diminta untuk rawat inap oleh dokter. Klien dirawat di ruang kelas I
Flamboyan. Dokter meminta tolong pada perawat untuk menyampaikan hasil dari
pemeriksaan di ruang rawat inap klien.

Perawat : “Selamat siang Ibu”

Klien : ” Selamat siang sus”

Perawat : “Perkenalkan saya perawat Cindy, Apa benar ini dengan Ibu Tina?”

Klien : “ Iya sus benar dengan saya sendiri”

Perawat : “Boleh saya duduk bu?”

Klien : “Boleh sus, silahkan”

Perawat : “ Ibu ingin duduk atau tetap berbaring?”

Klien : “Duduk saja sus, saya lebih nyaman berbicara sambil duduk”

Perawat : “Baik bu, saya bantu ya (sambil membantu klien duduk)”

Klien : “ Terimakasih sus”

Perawat : “Bagaimana kabar ibu hari ini?”

Klien : “Lebih baik sus”


Perawat : “Alhamdulillah kalau begitu ya bu, Begini Ibu saya di sini ingin menyampaikan
informasi terkait dengan penyakit yang ibu derita, sebelumnya apa ibu ingin ditemani oleh
salah satu anggota keluarga?”

Klien : “ Iya sus, ada suami saya didepan boleh minta tolong dipanggilkan?”

Perawat : “ Tunggu sebentar bu, saya panggilkan ( sambil berjalan keluar ruangan memanggil
suami klien)

( Suami klien duduk di sisi tempat tidur yang lain berhadapan dengan perawat )

Perawat : “ Ini benar dengan suaminya Ibu Tina ya?”

Suami : “ Iya sus benar”

Perawat : “Mohon maaf ini dengan bapak siapa?”

Suami : “ Nama saya Bapak Fatoni sus”

Perawat : “ Baik Bapak Fatoni, maksud kedatangan saya kemari adalah ingin membicarakan
terkait kondisi Ibu Tina saat ini, sebelumnya saya ingin bertanya apa yang bapak dan ibu
ketahui tetang kondisi Ibu Tina saat ini?”

Klien : “ Yang saya tau saya sering merasakan nyeri punggung dan perut bagian bawah,
selera makan saya menghilang dan perdarahan pada vagina saya”

Perawat : “ Dengan gejala-gejala yang ada, menurut ibu penyakit apa yang mungkin terjadi?”

Klien : “Saya kurang tau sus, yang pasti saya sangat cemas dengan kondisi saya saat ini”

Perawat : “Jika kondisi ini mengarah pada suatu hal yang serius, apakah ibu dan bapak ingin

mengetahui lebih lanjut?”

Suami : “Saya ingin tau bagaimana kondisi istri saya”

Perawat : “Bagaimana dengan ibu sendiri apa ibu siap mendengar apapun yang saya
sampaikan terkait kondisi ibu?”

Klien : “Iya sus, saya siap”


Perawat : “Baiklah bapak ibu, maafkan saya harus menyampaikan mengenai hal ini, saya
khawatir berita ini tidak baik, berdasarkan pemeriksaan sitologi pap smear dan hasil biopsi
kemarin, dokter mendiagnosa bahwa ibu menderita kanker leher rahim atau kanker serviks
stadium III B” (Perawat sambil memegang tangan klien)

(Seketika klien menangis dan suaminya merangkulnya, perawatpun diam sejenak untuk
memberi jeda pada klien untuk meluapkan perasaannya)

Perawat : “Luapkan saja perasaan ibu dan bapak tentang apa yang baru saya sampaikan”
(klien masih menangis tanpa berbicara begitu juga suaminya)

Perawat : “Ini coba ibu minum terlebih dulu suapaya lebih tenang” (sambil memberi
minuman yang ada di meja)

Suami : “Terima kasih sus” (sambil memeberi minum ke istrinya)

Perawat : “Saya dapat merasakan bahwa ini merupakan situasi yang sulit bagi bapak dan
ibu tapi ini merupakan kenyataan yang harus bapak dan ibu ketahui, supaya kita bisa segera
merencanakan apa tindakan yang harus dilakukan selanjutnya” (perawat sambil menyodorkan
tissu pada klien dan suami)

Suami : “ Saya ingin yang terbaik untuk istri saya sus”

Perawat : “ Iya pak, kami akan membantu dengan semaksimal mungkin”

Suami : “ Apa yang harus kami lakukan sus?”

Perawat : “Sebenarnya ada terapi untuk kanker namun sayangnya sampai saat ini terapi
kanker seperti radiasi atau kemoterapi tidak dapat menyembuhkan kanker ibu secara
sempurna. Tapi masih ada tata laksana yang bisa kami lakukan untuk membuat kualitas hidup
istri bapak lebih baik, misalnya mengurangi gejala, kontrol nyeri atau transfusi darah.”

Klien : “Saya sedih sus, saya takut jika umur saya sudah tidak panjang lagi”

Perawat : “Saya faham bagaimana perasaan ibu, tapi ibu tidak boleh sedih dan putus asa
seperti itu, banyak keluarga yang mendukung terutama suami ibu. Ibu harus tetap semangat
dan yakin bahwa kondisi ibu akan membaik, urusan maut kita serahkan saja pada Tuhan, kita
hanya bisa berusaha yang terbaik dan sambil tetap berencana untuk kemungkinan terburuk”
( sambil memegang pundak klien)
Suami : “ Saya dan istri siap menjalani pengobatan selanjutnya guna kondisi yang lebih baik
sus”

Perawat : “Baik, apa itu artinya bapak dan ibu setuju untuk mengikuti pengobatan tahap
selanjutnya?”

Klien : “Iya sus, kami setuju”

Perawat : “ Baik bapak ibu cukup sampai di sini pembicaraan kita pada hari ini, selanjutnya
dokter yang akan menyampaikan apa saja pengobatan yang akan bapak dan ibu lakukan”

Suami : “ Iya sus terimakasih banyak”

Perawat : “ Sama-sama pak bu saya permisi dulu” ( sambil berjabat tangan dan tersenyum )

Anda mungkin juga menyukai