Judul Jurnal : Sampling Methods in Research Design

Tahun : 2019
Penulis : Dana P. Turner, MSPH, PhD
Reviewer : Ega Mahadi Rasendriya
Tanggal Review : 11 Juni 2023
Pengambilan sampel adalah pemilihan subset dari populasi yang diminati dalam studi
penelitian. Dalam sebagian besar upaya penelitian, partisipasi seluruh populasi yang diminati
tidak dimungkinkan, sehingga kelompok yang lebih kecil diandalkan untuk pengumpulan data.
Pengambilan sampel dari populasi seringkali lebih praktis dan memungkinkan data
dikumpulkan lebih cepat dan dengan biaya lebih rendah daripada mencoba menjangkau setiap
anggota populasi. Namun, karena sampel akan digunakan untuk membuat kesimpulan tentang
populasi, memahami cara data masuk ke database merupakan aspek penting dalam
menganalisis dan menarik kesimpulan dari data tersebut.
Di banyak bidang penelitian, perkiraan statistik diperoleh dari sampel dan digunakan
untuk membuat kesimpulan, yang disebut parameter populasi, tentang populasi yang diminati.
Ketika peneliti ingin merancang sebuah studi, mereka harus menentukan target populasi yang
ingin mereka jadikan kesimpulan (misalnya, individu yang didiagnosis menderita sakit kepala
migrain). Dalam sampel probabilitas, setiap elemen dalam kerangka sampling memiliki
peluang terpilih yang diketahui dan bukan nol (yaitu, probabilitas untuk dijadikan sampel), dan
pemilihan acak digunakan untuk memilih elemen. Dalam sampling acak sistematis, elemen
dipilih berdasarkan interval yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam bentuknya yang paling
sederhana, semua elemen dicantumkan, nomor acak dipilih sebagai titik awal, dan
setiapkelemen th setelah nomor itu dipilih. Interval pengambilan sampel ini,k, dihitung dengan
membagi ukuran populasi dengan ukuran sampel yang diinginkan.
Pengambilan sampel bertingkat memungkinkan untuk dimasukkannya subkelompok
populasi yang diminati dan berguna ketika ada perbedaan dalam variabel di berbagai
kelompok. Dalam pengambilan sampel kluster, populasi dibagi menjadi beberapa kelompok,
atau kluster, dan kelompok ini dijadikan sampel untuk dimasukkan dalam penelitian. Metode
ini berguna karena sering kali, peneliti dapat mengidentifikasi cluster tetapi tidak dapat dengan
mudah mengidentifikasi elemen individu di dalam cluster tersebut.
Dalam pengambilan sampel non-probabilitas, elemen populasi tidak memiliki
probabilitas pemilihan yang diketahui atau sama. Beberapa elemen tidak memiliki peluang
untuk dipilih, dan beberapa memiliki probabilitas pemilihan yang tidak mungkin diketahui.
Jenis sampling ini, meskipun terbatas dalam generalisasi, masih berguna untuk mengumpulkan
informasi, terutama untuk tujuan eksplorasi dan investigasi kualitatif. Sampling kenyamanan
melibatkan pengambilan sampel dari elemenelemen populasi yang paling mudah, atau paling
nyaman, untuk diakses. Studi semacam itu mungkin termasuk mereka yang pertama
menanggapi iklan atau pasien yang memenuhi syarat yang datang ke klinik. Convenience
sampling biasa terjadi karena kemudahan perekrutan peserta. Namun, penelitian yang
mengandalkan jenis pengambilan sampel ini dapat menghasilkan perkiraan parameter populasi
yang bias karena sifat individu yang termasuk dalam sampel (yaitu, kurangnya generalisasi
untuk populasi).
 Pemahaman tentang desain pengambilan sampel dan konsekuensinya sangat penting
untuk melakukan dan mengevaluasi sebagian besar jenis penelitian. Meskipun metode
pengambilan sampel yang dijelaskan dalam editorial ini tidak dapat diterapkan pada beberapa
jenis desain penelitian (misalnya, eksperimen laboratorium terkontrol, meta-analisis), metode
tersebut dapat diterapkan secara luas pada desain apa pun yang mengharuskan peneliti untuk
sengaja memilih sampel dari populasi yang lebih besar. Saat merancang studi semacam itu,
peneliti didorong untuk mendasarkan metode pengambilan sampel mereka pada pertimbangan
ini dan menginterpretasikan hasil studi mereka yang telah selesai sejalan dengan metode
pengambilan sampel yang digunakan. Demikian pula, pembaca dan peninjau studi harus
menyadari konsep-konsep ini ketika mengevaluasi penelitian baru.