Anda di halaman 1dari 7

Pro 1 RRI Tolitoli

AL-QUR’AN PETUNJUK UNTUK MANUSIA


Pada 10 September 2022, World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa depresi berada pada urutan nomor
4 penyakit di dunia, dan diprediksikan akan menjadi masalah gangguan kesehatan yang utama. Bunuh diri menjadi
isu kesehatan masyarakat serius saat ini. Menurut WHO, pada Tahun 2019, sekitar 800.000 orang meninggal akibat
bunuh diri per tahun, di dunia. Angka bunuh diri lebih tinggi pada usia muda. Di Asia Tenggara, angka bunuh diri
tertinggi terdapat di Thailand yaitu 12.9 (per 100.000 populasi), Singapura (7,9), Vietnam (7.0), Malaysia (6.2),
Indonesia (3.7), dan Filipina (3.7). Sebanyak 55% orang dengan depresi memiliki ide bunuh diri.
Dari fakta ini kita bisa menyimpulkan bahwa gejala psikis ini berbahaya bagi kehidupan seseorang bahkan seperti
yang dinyatakan oleh WHO tadi, depresi bisa menjadi masalah gangguan kesehatan yang utama di dunia modern.
Beberapa kali kita mendengar beberapa musisi terkenal melakukan bunuh diri yang disinyalir disebabkan karena
depresi, padahal mereka sedang dipuncak ketenaran.
Demikian pula cukup sering kita mendengar para selebriti ditanah air yang tertangkap oleh aparat karena kasus
narkoba.
Yang kita ketahui, orang mengkonsumsi narkoba.. biasanya untuk menghilangkan kegelisahan dan kehampaan
dalam jiwa mereka.
Pertanyaannya mengapa orang bisa depresi.?
Iya karena mereka putus asa? Mereka menjalani hidup sudah tidak lagi memiliki tujuan hidup.
Mereka menganggap bahwa hidup mereka sudah tidak berguna..
Dan mereka ragu dengan kehidupan akhirat.
Begitulah kehidupan orang yang tidak mengenal agama, tidak mengenal Tuhannya, tidak memahami apa tujuan
hidupnya, tentang mengapa ia dilahirkan ke atas muka bumi ini.?
Mereka akan dihantui perasaan hampa, sesak, dan gelisah.
Para Pemirsa Pro 1 RRI Tolitoli yang kami muliakan…
Sebagaimana yang sudah kita fahami bahwa manusia memiliki dua unsur: ruh dan jasmani, fisik dan psikis, jiwa dan
raga.
Sebagaimana jasmani, fisik atau raga ini harus dijaga dan dirawat kesehatannya maka demikian pula jiwa, jasmani,
psikis kita harus dijaga.
Maka tidak ada obat yang paling mujarab selain Al-Qur’an: Allah ta’ala berfirman:

‫ارا‬
ً ‫س‬ ّ ٰ ‫َونُنَ ِّز ُل ِم َن ا ْلقُ ْر ٰا ِن َما ه َُو ِشفَ ۤا ٌء َّو َر ْح َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِ ْي ۙ َن َواَل يَ ِز ْي ُد ال‬
َ ‫ظلِ ِم ْي َن اِاَّل َخ‬
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan
Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (QS. Al-Israa’: 82).

Bagi orang-orang yang mengalami depresi, orang-orang yang dihantui perasaan hampa, gelisah, gundah gulana..
obat mereka adalah dzikrullah..
Allah berfirman,
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

ُ‫ِين آ َم ُنوا َو َت ْط َمِئنُّ قُلُو ُب ُه ْم ِب ِذ ْك ِر هَّللا ِ َأال ِب ِذ ْك ِر هَّللا ِ َت ْط َمِئنُّ ْالقُلُوب‬


َ ‫الَّذ‬
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram ” (Qs. ar-Ra’du: 28).

Dan ini adalah salah satu diantara tujuan Islam, yang tertuang dalam Al-Qur’an yang kemudian diterangkan lebih
teknis dan aplikatif dari hadits-hadits nabi shallahu alayhi wa sallam dan para shahabat2nya.
Setidaknya ada 5 tujuan syariat
1. melindungi agama
Bentuk maqashid syariah untuk melindungi agama merupakan hak memeluk dan meyakini seseorang boleh dan berhak memeluk agama yang
diyakini secara bebas dan tanpa gangguan.
Contoh penjagaannya adalah dengan melaksanakan shalat dan zakat. Sedangkan dari segi pencegahan dilakukan dengan jihad atau hukuman bagi
orang-orang yang murtad.
2. melindungi jiwa
Bentuk maqashid syariah untuk melindungi jiwa merupakan landasan dan alasan yang menyatakan bahwa seorang manusia tidak boleh disakiti,
dilukai, apalagi dibunuh.
Contoh penerapannya adalah dengan makan dan minum. Sedangkan dari segi pencegahan dilakukan dengan cara qisas dan diyat.
3. melindungi pikiran
Bentuk maqashid syariah untuk melindungi pikiran atau akal. Berangkat dari hal ini, maka segala hal yang menyebabkan hilangnya akal menjadi tidak
boleh. Termasuk di dalamnya mengonsumsi narkoba atau minuman keras. Termasuk dalam hal ini juga adalah kebebasan berpendapat secara aman
bagi setiap orang.
Contoh penerapannya dalam bentuk penjagaan dilakukan dengan makan dan mencari makan. Sedangkan dalam bentuk pencegahan dilakukan
dengan menegakkan hukum bagi pengonsumsi narkoba.
4. melindungi harta
Maqashid syariah untuk melindungi harta menjamin bahwa setiap orang berhak memiliki kekayaan harta benda dan merebutnya dari orang lain
merupakan hal yang dilarang. Baik dalam bentuk pencurian, korupsi, dan lain sebagainya.
Contoh penerapan hal ini dilakukan dengan cara melaksanakan jual beli dan mencari rizki. Sedangkan bentuk pencegahan dilakukan dengan hukum
potong tangan bagi pencuri dan menghindari riba.
5. melindungi keturunan
Maqashid syariah untuk melindungi keturunan membuat maka zina menjadi terlarang karena dapat memberikan dampak negatif. Baik secara biologis,
psikologis, ekonomi, sosial, nasab, hukum waris, dan lain sebagainya.

Al-Quran adalah pedoman kita, pedoman setiap muslim dalam menjalani kehidupan ini. Inilah keagungan dan
kebijaksanaan Allah. Siapa yang ingin hidup berdasarkan apa yang diinginkan Penciptanya maka hendaklah dia
mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an. Siapa yang ingin hidupnya bahagia dan sejahtera di Dunia dan di Akhirat
maka hendaklah Dia mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an maka niscaya dia tidak akan tersesat selamanya.

Allah ta’ala berfirman (yang artinya),


َ ِ‫ْب فِي ِه هُ ًدى لِ ْل ُمتَّق‬
‫ين‬ َ ‫ك ْال ِكتَابُ ال َري‬
َ ِ‫َذل‬
“Alif lam mim. Inilah Kitab yang tidak ada sedikit pun keraguan padanya. Petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.”
(QS. al-Baqarah: 1-2).

Dalam ayat lain Allah berfirman,

‫ت َأ َّن لَهُ ْم َأجْ رًا َكبِيرًا‬


ِ ‫ون الصَّالِ َحا‬ َ ِ‫آن يَ ْه ِدي لِلَّتِي ِه َي َأ ْق َو ُم َويُبَ ِّش ُر ْال ُمْؤ ِمن‬
+َ ‫ين الَّ ِذ‬
َ ُ‫ين يَ ْع َمل‬ َ ْ‫إن هَ َذا ْالقُر‬
َّ
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya al-Qur’an ini menunjukkan kepada urusan yang lurus dan
memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman yang mengerjakan amal salih bahwasanya mereka akan
mendapatkan pahala yang sangat besar.” (QS. al-Israa’: 9).

Allah ta’ala berfirman (yang artinya),

‫ضلُّ َوال يَ ْشقَى‬ َ ‫فَ َم ِن اتَّبَ َع هُ َد‬


ِ َ‫اي فَال ي‬
“Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya dia tidak akan sesat dan tidak pula celaka.” (QS. Thaha:
123).

Siapa yang berpegang dengan Al-Quran maka Allah akan memuliakannya.

Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ ‫ض ُع ِب ِه‬
‫آخ ِري َْن‬ ِ ‫اَنّ هّٰللا َ َيرْ َف ُع ِب َه َذ ْال ِك َتا‬
َ ‫ب أ ْق َواما ً َو َي‬
“Sesungguhnya Allah akan mengangkat dengan Kitab ini sebagian kaum dan dengannya pula Dia akan menghinakan
sebagian kaum yang lain.”.” (HR. Muslim dalam Kitab Sholat al-Musafirin [817]).

Allah mengangkat derajat orang-orang Arab yang sebelum datangnya rasulullah shallallahu alayhi wa sallam mereka
hidup diliputi kebodohan, sebagian besar mereka buta huruf, menerapkan hukum-hukum jahiliyah yang tak masuk
akal, beribadah dengan cara berteriak-teriak, bergoyang-goyang bahkan ada yang sambil telanjang, mereka
menyebah patung-patung yang mereka buat sendiri..
Kehidupan mereka dulunya cukup terisolir karena dikelilingi oleh padang pasir yang panas dan cukup luas. Sungguh
Mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata, Sebagaimana digambarkan Allah dalam Surah Al-Jumu’ah ayat 2;

َ ‫َاب َو ْال ِح ْك َمةَ َوِإ ْن َكانُوا ِم ْن قَ ْب ُل لَفِي‬


‫ضال ٍل ُمبِي ٍن‬ َ ‫م َويُ َعلِّ ُمهُ ُم ْال ِكت‬+ْ ‫ث فِي األ ِّميِّينَ َرسُوال ِم ْنهُ ْم يَ ْتلُو َعلَ ْي ِه ْم آيَاتِ ِه َويُ َز ِّكي ِه‬
َ ‫هُ َو الَّ ِذي بَ َع‬

Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-
Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunah). Dan
sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

Setelah diturunkan Al-Qur’an kepada mereka, jadilah mereka menjadi generasi terbaik dimuka bumi ini yang pernah
ada. Allah mengangkat derajat mereka, hanya butuh waktu kurang lebih 25 Tahun mereka mampu menaklukan dua
imperium besar Persia dan Romawi. Kerajaan Persia hancur lebur, setelah kurang lebih 4 abad lamanya berkuasa
diseluruh jazirah Arab. Adapun kerajaan Romawi terusir sampai tersisa di Eropa saja.

Namun setelah kurang lebih 10 abad berjaya, kaum muslimin kembali meninggalkan Al-Qur’an mereka dilalaikan
oleh gemerlapnya kehidupan dunia. Orang-orang Eropa yang dulunya belajar dan menuntut ilmu di Negeri Kaum
Muslimin, pada saat itu bangkit dengan jumlah dan persiapan mereka. Mengusir dan menghancurkan kaum
muslimin dari negeri-negeri mereka.
Dulu, ketika terjadi peperangan antara Turki Usmani dengan negara sekutu, seorang pemimpin perang dari Inggris
mengatakan “Kita tidak akan mampu mengalahkan kaum muslimin, selama Al-Quran itu masih mereka baca”. Maka
dibuatlah sedemikian rupa hiburan dan permainan dunia, sehingga orang-orang pun semakin dan semakin jauh dari
Al-Quran, sampai-sampai tidak tersisa lagi waktu bagi mereka untuk sekedar membuka-buka halamannya saja.

Kaum Muslimin rohimakumullah...


Musuh-musuh Islam itu menang, bukan karena jumlah dan persiapan mereka. Tetapi Karena Allah yang tidak
menolong kita. Allah ta’ala berfirman,

ُ ‫ب لَ ُك ۖمۡ‌ َوِإن يَ ۡخ ُذ ۡل ُكمۡ فَ َمن َذا ٱلَّ ِذى يَن‬


‫ ِّم ۢن بَ ۡع ِد ِهۦ‬+‫ص ُر ُكم‬ َ ِ‫م ٱهَّلل ُ فَاَل غَال‬+ُ ‫‌ِإن يَنص ُۡر ُك‬ 

Artinya: “Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu, dan jika Allah
membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari
Allah sesudah itu? (QS Ali Imran [3]:160).

Olehnya untuk bisa kembali meraih kejayaan dan kemuliaan tidak ada jalan lain kecuali kita kembali mempelajari Al-
Qur’an dan beruapaya mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari kita, Imam Malik rohimahullahu ta’ala
berkata,
َّ ِ َّ ‫آخر ه ِذ ِه‬
ْ ‫اُألمة ِإال َما‬
‫َأصلَ َح ََّأولَهَا‬ َ َ ِ ‫صِل َح‬
ْ ‫لَ ْن ُي‬
Tidak akan baik kondisi generasi akhir dari ummat ini kecuali mereka kembali kepada apa yang menjadikan
generasi pertama ummat ini menjadi baik.

Selain itu, meninggalkan Al-Qur’an akan melahirkan penyesalan di Akhirat nanti. Allah berfirman,

ِ ‫الرس‬
‫ول َسبِيال‬ ُ َّ ‫ت َم َع‬ ُ ‫ض الظَّامِلُ َعلَى يَ َديِْه َي ُق‬
ُ ‫ول يَا لَْيتَيِن اخَّتَ ْذ‬ ُّ ‫َو َي ْو َم َي َع‬
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang lalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu)
aku mengambil jalan bersama-sama Rasul."

‫يَا َو ْيلَىَت لَْيتَيِن مَلْ َأخَّتِ ْذ فُالنًا َخلِيال‬

Sungguh celakalah Aku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab (ku).
ِ ‫الذ ْك ِر بع َد ِإ ْذ جاءيِن و َكا َن الشَّيطَا ُن لِإلنْس‬
‫ان َخ ُذوال‬ َ ْ َ ََ ْ َ ِّ ‫َأضلَّيِن َع ِن‬
َ ‫لََق ْد‬
Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur'an ketika Al Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan adalah
setan itu tidak mau menolong manusia.

Anda mungkin juga menyukai