Anda di halaman 1dari 22

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH

AKHLAK TERHADAP AKHLAK SISWA MI BAITUL ULUM DLISEN


KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Proposal Penelitian
Diajukan sebagai syarat melakukan penelitian untuk penyusunan
Skripsi pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
Sekolah Tinggi Islam Kendal

Oleh :
ANALAILUL FITRI
NIM : 19111311
NIRM : 19/X/24.21.1/3896

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ISLAM KENDAL
2022
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING PROPOSAL

Nama : ANALAILUL FITRI


NIM : 19111311
NIRM : 19/X/24.21.1/3896
Hari/Tanggal : Senin, 31 Oktober 2022
Waktu :
Judul : HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP AKHLAK
SISWA MI BAITUL ULUM DLISEN KECAMATAN
LIMPUNG KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN
2022/2023

DOSEN PEMBIMBING PROPOSAL

TANDA
NO NAMA JABATAN
TANGAN

1 Dr. H. Ahmad Tantowi, M.Si, M.Pd Pembimbing I 1.

2 H. Suciptono, M. Pd. Pembimbing II 2.

Kendal,31 Oktober 2022


Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam

H. Ahmad Munadirin, M. Pd. I

ii
NIDN. 992101973

PENGESAHAN

Proposal Skripsi berjudul :


HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH
AKHLAK TERHADAP AKHLAK SISWA MI BAITUL ULUM DLISEN
KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN BATANG

Nama : ANALAILUL FITRI


NIM : 19111311
NIRM : 19/X/24.21.1/3896
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Telah disahkan di depan forum seminar proposal skripsi Prodi Pendidikan Agama
Islam pada tanggal 31 Oktober 2022 dan telah dinyatakan memenuhi syarat untuk
diterima sidang Dewan Seminar Proposal Skripsi.

DOSEN PENGUJI PROPOSAL

TANDA
NO NAMA JABATAN
TANGAN

1 Dr. H. Ahmad Tantowi, M.Si, M.Pd Penguji I 1.

2 H. Suciptono, M. Pd. Penguji II 2.

Kendal, 31 Oktober 2022


Mengetahui,
Ketua Program Pendidikan Agama Islam

H. Ahmad Munadirin, M. Pd. I

iii
NIDN. 992101973

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1

Pendidikan dalam pengertian yang luas adalah meliputi semua

perbuatan atau usaha dari generasi tua untuk mengalihkan (melimpahkan)

pengetahuannya, pengalamannya, kecakapan serta keterampilannya kepada

generasi muda. Pendidikan sering juga diartikan sebagai suatu usaha manusia

untuk membimbing anak yang belum dewasa ke tingkat kedewasaan dan

mampu memikul tanggung jawab atas segala perbuatannya dan dapat berdiri

di atas kaki sendiri.2

Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwasanya

pendidikan merupakan usaha yang mulia berupa bimbingan dan pembinaan

dalam hal ilmu pengetahuan, sikap ataupun keterampilan yang diberikan oleh

seseorang dewasa kepada lainnya yang belum dewasa, yang dilakukan secara

sadar dan terencana.

1
Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru danDosen,
sertaUndang-UndangRepublik Indonesia Nomor 20 Tahun 2005 Tentang SISDIKNAS, hlm. 72.
2
Zuhairini, dkk.,FilsafatPendidikan Islam, (Jakarta: BumiAksara, 1995), hlm. 92.

1
Pada dasarnya anak itu telah membawa fitrah beragama sejak ia

dilahirkan di dunia ini, dan kemudian tergantung pada para pendidiknya

dalam mengembangkan fitrah itu sesuai dengan usaha anak dalam

pertumbuhannya.

Seorang anak masih sangat memerlukan bimbingan atau pendidikan

baik berupa pendidikan jasmani maupun pendidikan rohani yang berupa

intelektual, sosial, agama dan lain-lain. Bila mana anak tidak mendapat

pendidikan, maka mereka tidak akan menjadi manusia sebenar-benarnya,

karena pendidikanlah yang dapat memanusiakan dan membudayakan

manusia.

Kemampuan dasar yang dimiliki oleh anak, baik jasmaniah maupun

rohaniah, tidak secara otomatis tumbuh dan berkembang tanpa potensi atau

kemampuan dasar maka manusia membutuhkan adanya bantuan orang lain

untuk membimbing, mendorong dan mengarahkan agar berbagai potensi

tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan optimal, sehingga

kelak hidupnya dapat berguna dan berhasil guna.3

Bagi setiap muslim yang benar-benar beriman dan melaksanakan

ajaran-ajaran Islam, mereka berusaha untuk memasukkan anak-anaknya ke

sekolah-sekolah yang diberikan pendidikan agama atau ke sekolah umum

yang memberikan pendidikan agama secara terpisah pada jam-jam tertentu.

Sehingga diharapkan dengan adanya usaha tersebut, seorang anak tidak hanya

akan memperoleh ilmu pengetahuan secara umum saja, tetapi juga akan
3
Ibid, hlm. 94.

2
mendapatkan ilmu pengetahuan agama yang pada akhirnya akan membentuk

seorang anak yang pandai dan memiliki akhlak yang baik.

hasil belajar dapat dijadikan acuan, apakah peserta didik atau siswa

telah memperoleh tingkat penguasaan pengetahuan, kemampuan serta sikap

yang dikehendaki dari pengajaran itu sendiri. Sikap dalam hal ini adalah

akhlak siswa. Apalagi hasil belajar aqidah akhlak yang notabene merupakan

proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), yang mana tujuan dari

pengajaran aqidah akhlak ini salah satunya adalah bagaimana agar siswa ini

memiliki pengetahuan sekaligus memiliki akhlakul karimah.

Dari hasil belajar aqidah akhlak ini timbul permasalahan, apakah hasil

belajar aqidah akhlak yang diperoleh siswa dari proses pengajaran nampak

dalam bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh (komprehensif) yang

terdiri atas unsur kognitif, afektif dan psikomotorik secara terpadu pada diri

siswa, ataukah hasil belajar yang bersifat tunggal (single facts) dan terlepas

satu sama lain, sehingga tidak membentuk satu integritas pribadi.4

Pendidikan atau pengajaran aqidah akhlak ini bertujuan untuk

membentuk siswa memiliki akhlak yang baik berdasarkan keimanan yang

kuat atau teguh yang dimilikinya. Jadi keberhasilan bidang studi akidah

akhlak ini ditandai adanya perubahan tingkah laku siswa pada arah yang

positif atau akhlak yang baik seperti: bertambah hormat dan patuh kepada

guru, berbakti kepada ibu dan bapak, banyak berbuat kebajikan kepada

4
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses BelajarMengajar, (Bandung: SinarBaruAlgensindo,
1995), Cet. III, hlm. 37.

3
sesamanya, karena belajar merupakan proses adanya perubahan tingkah laku

dan bertambahnya pengalaman.

Keberhasilan dalam pendidikan adalah merupakan harapan yang

utama bagi pendidik dan peserta didik. Untuk memperoleh keberhasilan

belajar tidak semata-mata ditentukan oleh tinggi rendahnya intellegensi saja,

akan tetapi keberhasilan ini juga meliputi keberhasilan dalam penanaman

akhlak atau perilaku kepada siswa, sehingga siswa memiliki akhlakul

karimah.

Dalam pembelajaran yang terjadi di sekolah atau khususnya di kelas.

Guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasilnya. Dengan

demikian, guru patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung

tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru bertugas

mengukur apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari oleh siswa atas

bimbingan guru sesuai dengan tujuan yang di rumuskan.5

Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar murid, seorang guru

hendaknya senantiasa secara terus menerus mengikuti hasil-hasil belajar yang

telah dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu, informasi yang diperoleh

melalui evaluasi ini akan merupakan umpan balik terhadap proses kegiatan

belajar mengajar, yang akan dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan

meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya.6

5
SuharsimiArikunto, Dasar-DasarEvaluasiPendidikan, (Jakarta: PT BumiAksara, 2002),
hlm. 4.
6
Abu AhmadidanWidodoSupriyono, PsikologiBelajar, (Jakarta: PT RinekaCipta, 2004),
hlm. 106.

4
Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat

permasalahan “HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR MATA

PELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP AKHLAK SISWA MI

BAITUL ULUM DLISEN KECAMATAN LIMPUNG KABUPATEN

BATANG TAHUN PELAJARAN 2022/2023

B. Rumusan Masalah

Berpijak dari penegasan istilah tersebut di atas, maka permasalahan

yang menjadi kajian di sini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar aqidah akhlak MI Baitul Ulum Dlisen Kecamatan

Limpung Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2022/2023?

2. Bagaimana akhlak siswa MI Baitul Ulum Dlisen Kecamatan Limpung

Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2022/2023?

3. Adakah hubungan antara hasil belajar aqidah akhlak dengan akhlak MI

Baitul Ulum Delisen Kecamatan Limpung Kabupaten Batang Tahun

Pelajaran 2022/2023?

C. TujuanP enelitian

Dalampenulisankaryailmiahinipenulismempunyaitujuansebagaiberikut

1. Untuk mengetahui hasil belajar aqidah akhlak MI Baitul Ulum

Dlisen Kecamatan Limpung Kabupaten Batang Tahun Pelajaran

2022/2023

2. Untuk mengetahui akhlak di MI Baitul Ulum Dlisen Kecamatan

Limpung Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2022/2023

5
3. Untuk mengetahui Adakah hubungan antara hasil belajar aqidah

akhlak dengan akhlak siswaMI Baitul Ulum Delisen Kecamatan

Limpung Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2022/2023

D. KegunaanPenelitian

Kegunaan penelitian teoritisa dalah berlatar dari tujuan penelitian

varifikatif untuk memverifikasi teori yang sudah ada. Apakah akan

memperkuat atau menggugurkan teori tersebut. Manfaat teoritis muncul

karena peneliti tidak puas atau ragu terhadap suatu teori tertentu. Ini manfaat

penelitian teoritis dalam belajar aqidah akhlak MI Baitul Ulum Dlisen

Kecamatan Limpung Kabupaten Batang Secara teoritis hasil penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaa tuntuk:

1. Kegunaan teoritis di bidang pendidikan belajar aqidah akhlak MI Baitul

Ulum Dlisen Kecamatan Limpung Kabupaten Batang adalah mampu

memberikan sumbangan pemikiran bagi pembaharuan kurikulum di di

MTs. Al-Islam Limpung Kabupaten Batang Jawa Tengah yang terus

berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan sesuai dengan

kebutuhan perkembangan peserta didik.

2. Kegunaan teoritis di bidang pendidikan belajar aqidah akhlak MI Baitul

Ulum Dlisen Kecamatan Limpung Kabupaten Batang adalah mampu

memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu Pendidikan,

6
3. Kegunaan teoritis di bidang pendidikan belajar aqidah akhlak MI Baitul

Ulum Dlisen Kecamatan Limpung Kabupaten Batang adalah mampu

sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang

berhubungan dengan peningkatan kemampuan sains pada Peserta didik

serta menjadi bahan kajian lebih lanjut

Adapun kegunaan secara Praktis sebagai berikut:

1. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak sekolah dalam rangka

perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Selai nitu, dapat meningkatkan terjalinnya kerjasama dalam

lingkungan sekolah.

2. Memperlua swawasan bagi guru tentang strategi pembelajaran

Pendidikan Akhlak Pada Pesertadidik yang memudahkan guru dalam

mendiagnosa kesulitan belajar siswa dan sebagai umpan balik dari guru,

sehingga pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan.

3. Membuat perasaan senang yang dialami siswa melalui permainan

monopoli dapat meningkatkan peran aktif siswa dalam proses

pembelajaran, yaitu berani menyampaikan pendapat dan mampu berpikir

memecahkan masalah yang diberikan

E. Tinjauan Pustaka

Dengan adanya kajian pustaka adalah sebagai bahan perbandingan

terhadap penelitian yang baik mengenai kekurangan atau kelebihan yang ada

7
sebelumnya. Disamping itu kajian pustaka juga berperan besar dalam rangka

menambah informasi yang belum ada.

Bahwasanya penelitian dan penulisan sekitar tema-tema problematika

pendidikan akhlak telah banyak di tulis, namun yang membedakan adalah

fokus, objek, sasaran yang akan dibidik dalam penelitian ini.

Kajian pustaka yang penulis lakukan diantaranya adalah :

1. Penelitian yang dilakukan oleh M. Fatah, yang berjudul Pelajaran Aqidah

Akhlak dengan Kepatuhan Melaksanakan Tata Tertib Sekolah Siswa SMK

Mualimin Kendal. Dalam penelitian tersebut dipaparkan tentang tinjauan

teori tentant pelajaran Aqidah Akhlak yang meliputi : Pengertian dasar dan

tujuan pendidikan Aqidah Akhlak, dasar-dasar pendidikan akhlak, tujuan

pendidikan akhlak, faktor-faktor yang mempengaruhi akhlak. Kemudian

dilanjutkan penilaian pelajaran akhlak, prinsip-prinsip prosedur penilaian

Aqidah Akhlak, fungsi penilaian pendidikan akhlak. Sub bab yang

selanjutnya yaitu tinjauan tentang tata tertib sekolah meliputi pengertian

tata tertib sekolah, tujuan tata tertib sekolah, alat-alat ketertiban sekolah,

jenis-jenis ketertiban sekolah.

Berdasarkan pembuktian dengan korelasi product moment obyektif

diperoleh hasil yang signifikan antara nilai pelajaran Aqidah Akhlak, maka

semakin tingi pula kepatuhan melaksanakan tata tertib sekolah mereka.

2. Indah Kumalasari dalam tulisannya Orientasi Pendidikan Umum dan

Metode Pembinaan Akhlak Peserta didik menyatakan bahwa keberadaan

8
Peserta didikmemiliki peran penting bagi kelangsungan kehidupan sebuah

masyarakat di masa yang akan datang. Akan tetapi, adanya berbagai

pengaruh negatif mengakibatkan terjadinya penyimpangan pada akhlak

remaja. Dalam analisisnya, Ia berpandangan bahwa banyak faktor yang

melatar-belakangi terjadinya penyimpangan akhlak pada remaja, di

antaranya : perhatian dan kasih sayang serta komunikasi yang tidak

memadai, tidak adanya panutan dalam keluarga, lingkungan bermain yang

tidak kondusif, dan lemahnya mental remaja. Adapun alternatif metode

pembinaan yang dapat dikembangkan yaitu: melalui keteladanan,

pembiasaan, nasihat, dan perhatian.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Rodhiyah, yang berjudul Metode

Pendidikan Anak Menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan Implikasinya

terhadap Pendidikan Akhlak Anak. Dalam penelitian ini dipaparkan

tentang landasan teori yang meliputi : anak dalam perspektif Islam dam

psikologi, tinjauan akhlak dalam tinjauan definitive, dasar dan tujuan

pendidikan akhlak pada anak, materi pendidikan akhlak, metode

pendidikan akhlak.

Hasil dari penelitian saudari Rodhiyah adalah bahwa pada dirinya

pendidikan anak lebih diarahkan pada pembentukan akhlak anak yang

mana dalam pelaksanaan pendidikan ini lebih ditekankan pada

penggunaan metode yang ditawarkan oleh Dr. Abdullah Nasih Ulwan.

Metode tersebut tidak hanya dapat digunakan dalam pendidikan formal

saja akan tetapi dapat digunakan di segala aspek pendidikan.

9
Dari telaah pustaka yang telah dilakukan, penulis ingin mengemukakan

bahwa penelitian ini (yang akan dilaksanakan) berbeda dengan penelitian

yang telah disebut diatas, yang membedakan adalah fokus kajian dalam

penelitian ini serta tujuan dari penelitian ini, oleh karena itu penulis

berpendapat bahwa rencana penelitian ini layak untuk diangkat.

F. Kerangka Teori

a. Jenis Penelitian

Pada dasarnya penelitian ini berdasarkan pada suatu penelitian

kualitatif yang bersifat deskriptif, maka metode yang penulis gunakan

adalah metode kualitatif. Metode merupakan hal yang sangat penting

dalam penelitian ilmiah, sebab metode merupakan hal yang sangat penting

dalam penelitian ilmiah, sebab metode merupakan syarat utama untuk

mencapai suatu tujuan dan upaya untuk mendapatkan data-data yang

diperlukan dan dipertanggungjawabkan

b. Data dan Cara Pengambilan

1. Sumber Data

Sumber data ialah subjek darimana data dapat diperoleh.

Sedangkan informan adalah orang yang memberikan informasi.

Adapun informan dalam penelitian ini adalah :

a. Kepala MI BaitulUlumDelisenkecamatan Limpung Kabupaten

Batang Jawa Tengah

10
b. Guru MI BaitulUlumDelisenkecamatan Limpung Kabupaten

Batang Jawa Tengah

 Siswa MI BaitulUlumDelisenkecamatan Limpung Kabupaten

Batang Jawa Tengah.

2. Jenis Data

Dalam menentukan data dan informasi apa saja yang

dibutuhkan dalam penulisan, penulis mengacu pada poin-poin tujuan

penulisan. Oleh karena itu, data-data yang akan dihimpun adalah :

a) Observasi pelaksanaan pendidikan akhlak pada Peserta didikdi MI

BaitulUlumDelisenkecamatan Limpung Kabupaten Batang Jawa

Tengah

b) Metode yang dipakai guru, respon siswa dan sarana prasarana

dalam pelaksanaan pendidikan akhlak pada Peserta didikdi MI

BaitulUlumDelisenkecamatan Limpung Kabupaten Batang Jawa

Tengah

c) Masalah-masalah yang dihadapi dalam pendidikan akhlak pada

Peserta didikdi MI BaitulUlumDelisenkecamatan Limpung

Kabupaten Batang Jawa Tengah

d) Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan adanya masalah dalam

pendidikan akhlak pada Peserta didikdi MI

BaitulUlumDelisenkecamatan Limpung Kabupaten Batang Jawa

Tengah

3. Metode Pengumpulan Data

11
a. Observasi

Adalah metode penelitian yang bercirikan interaksi sosial

yang memakan waktu cukup lama antara peneliti dengan

lingkungan subyek dan selama itu data dalam bentuk catatan

lapangan dikumpulkan secara sistematis.7 Metode ini penulis

gunakan untuk mengetahui problematika pendidikan akhlak yang

dapat dilihat dari cara mengajar guru dan juga dari tingkah laku

siswa.

b. Wawancara

Wawancara atau interview adalah alat pengumpul informasi

dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk

dijawab secara lisan pula. ciri utama interview kontak langsung

dan tatap muka antara pencari informasi (interviewer) dan sumber

informasi (interviewee).8 Metode ini penulis pergunakan sebagai

metode pelengkap untuk memperoleh data lain dari sumbernya

seperti Kepala MI Baitul Ulum Delisen kecamatan Limpung

Kabupaten Batang Jawa Tengah, para guru, para siswa ataupun

dari karyawan. Hal ini dilaksanakan untuk mengetahui

problematika pendidikan akhlak pada Peserta didikyang terjadi di

MI BaitulUlumDelisenkecamatan Limpung Kabupaten Batang

Jawa Tengah.

7
Lexy. J. Moloeng, MetodologiPenelitianKualitatif, (Bandung: PesertadidikRosdakarya,
2001), hlm. 117.
8
S. Margono, MetodologiPenelitianPendidikan, (Jakarta: RinekaCipta, 2004), hlm. 1.

12
c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis ataupun film-

film.9 Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data yang

bersumber dari dokumen. Data yang terkait dengan sekolah antara

lain :

1) Sejarah berdirinya MI Baitul Ulum Delisen kecamatan

Limpung Kabupaten Batang Jawa Tengah

2) Struktur organisasi dan Tata kerja MI Baitul Ulum Delisen

kecamatan Limpung Kabupaten Batang Jawa Tengah

3) Sarana dan prasarana MI Baitul Ulum Delisen kecamatan

Limpung Kabupaten Batang Jawa Tengah

4) Data lain yang terkait

4. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif ini, dimana

data yang terkumpul berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka.

Data yang diperoleh meliputi transkrip, interview, catatan lapangan,

foto, dokumentasi pribadi, dan lain-lain.10 Maka dalam menganalisis

data penulis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, dimana

data yang telah terkumpul dengan metode-metode tersebut di atas,

kemudian dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menelaah seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber.

9
Lexy. J. Moloeng, Op. cit., hlm. 161.
SudarwanDanim, MenjadiPenelitiKualitatif, (Bandung: CV. PustakaSetia, 2002), hlm.
10

51.

13
b. Mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan abstraksi

yaitu usaha membuat rangkuman inti, proses dan pernyataan-

pernyataan yang perlu.

c. Menyusun data dalam satuan-satuan atau mengorganisasikan

pokok-pokok pikiran tersebut dengan cakupan fokus penelitian dan

mengujikannya secara deskriptif.

d. Mengadakan pemeriksaan keabsahan data atau memberi makna

pada hasil penelitian dengan cara menghubungkan dengan teori.

e. Mengambil kesimpulan.11

Analisis kualitatif ini peneliti gunakan untuk menganalisis

tentang problematika pendidikan akhlak pada Peserta didikdi MI

BaitulUlumDelisenkecamatan Limpung Kabupaten Batang Jawa

Tengah tahun pelajaran 2022/2023 dari hasil laporan, wawancara dan

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan obyek penelitian.

G. Hipotesisi

Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang

diajukan. Adapun jalan analisisnya adalah pengelolaan data yang akan

mencari pengaruh antara variable bebas (X) dengan variable terikat (Y).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik regresi satu prediktor

dan teknik korelasi parsial. Adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut:Mencari korelasi antara prediktor (X) dengan kriterium (Y)

Lexy. J. Moloeng, op.cit.,hlm. 190.


11

14
dengan menggunakan teknik korelasi moment tangkar dari Pearson,

dengan rumus sebagai berikut

Σxy
Γ xy=
√( Σx 2)( Σy2 ) 12

H. SistematikaPembahasan

Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian. Supaya

lebih rinci penulis uraikan isi kandungan tulisan ini, yaitu:

Bagian Awal

Bagian ini berisi: halaman judul, Abstrak penelitian, persetujuan

komisi pembimbing, pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar

isi, daftar tabel, dafar gambar, dan daftar lampiran.

Bagian Inti, berisi:

BAB I :PENDAHULUAN

Dalam bab ini dikemukakan latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian

pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II :TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

12
Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm. 4.

15
Dalam bab II ini akan dibagi menjadi dua pembahasan ,

pertam terkait kajian trdahulu dan kedua dijelaskan apa itu

Pendidikan, meliputi: definisi pendidikan aqidah akhlak, dasar

pendidikan aqidah akhlak, tujuan pendidikan aqidah akhlak bagi

Peserta didik, dan materi pendidikan aqidah akhlak Peserta didik.

BAB III: METODE PENELITIAN

Dalam bab III ini dibagi menjadi tiga sub bab.. Kedua

Sistem Pendidikan MI Baitul Ulum Delisen Kecamatan Limpung

Kabupaten Batang, terdiri dari: keadaan pengurus dan pengajar,

keadaan Peserat Didik, sarana dan fasilitas, system pengajaran,

kurikulum, tujuan pendidikan .Ketiga Pelaksanaan Pendidikan

mata pelajaran aqidah akhlak oleh MI Baitul Ulum Delisen

Kecamatan Limpung Kabupaten Batang

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab IV ini akan dibagi menja diempat sub bab.

Pertama Kondisi Umum MI Baitul Ulum Delisen Kecamatan

Limpung Kabupaten Batang, terdiri dari: sejarah perkembangan,

letak geografis, kondisi masyarakat sekitar, visi, misi dan tujuan

MI Baitul Ulum Delisen Kecamatan Limpung Kabupaten Batang

Kedua Hasil penelitian meliputi , Analisis terhadap pelaksanaan

pendidikan aqidah akhlak pada Peserta didik MI Baitul Ulum

16
Delisen Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Ketiga, Relevansi

pendidikan aqidah akhlak oleh MI Baitul Ulum Delisen Kecamatan

Limpung Kabupaten Batang terhadap peningkatan akhlak.

Keempat, peningkatan yang dihasilkan dari pendidikan aqidah

akhlak oleh MI Baitul Ulum Delisen Kecamatan Limpung

Kabupaten Batang.

BAB V : PENUTUP

Bab V iniberisi: Simpulandan Saran-saran.

17
DAFTAR PUSTAKA

AhmadiAbu danSupriyonoWidodo, PsikologiBelajar, (Jakarta: PT RinekaCipta,


2004),

ArikuntoSuharsimi, Dasar-DasarEvaluasiPendidikan, (Jakarta: PT BumiAksara,


2002),

Aziz Sholeh Abdul, AttarbiyahWaTuruqu At-Tadris, (Reint: DarlMa’arif, t.th),

DepartemenPendidikandanKebudayaan, KamusBesarBahasa Indonesia, (Jakarta:


BalaiPustaka, 1993), Cet. 4.

MustofaA., AkhlakTasawuf, (Bandung: CV. PustakaSetia, 1997),

MorganClifford T, Introduction to Psychology, (New York: The MC. Hill Book


Company, 1961),

ProyekPembinaanPrasaranadanSaranaPerguruanTinggi Agama/ IAIN Jakarta,


DirektoratJenderalPembinaanKelembagaan Agama Islam,
MetodikKhususPengajaran Agama Islam, (Jakarta: Depag, 1985), Cet. 2,

SudjanaNana, Dasar-dasar Proses BelajarMengajar, (Bandung:


SinarBaruAlgensindo, 1995), Cet. III,

Thoha M. ChabibdanMu’tiAbdul, PBM-PAI di Sekolah, (Yogyakarta:


PustakaPelajar, 1998), Cet. I,

Tim PerkamusanPusatPembinaandanPengembanganBahasa, KamusBesarBahasa


Indonesia EdisiKedua, (Jakarta: BalaiPustaka, 1991),

Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru


danDosen, sertaUndang-UndangRepublik Indonesia Nomor 20 Tahun
2005 Tentang SISDIKNAS,

Zuhairini, dkk.,FilsafatPendidikan Islam, (Jakarta: BumiAksara, 1995),.

18

Anda mungkin juga menyukai