Anda di halaman 1dari 19

Optimalisasi KIE keluarga dan pasien dengan CKD

LATAR BELAKANG

Kegiatan 1

Akuntabilitas: Bertanggung jawab, Kejelasan tujuan

Nasionalisme : Hormat, Rela berkorban dan kerja keras

Etika Publik : Cermat dan sopan

Komitmen Mutu : Orientasi Muutu dan Inovatif

Anti Korupsi
RANCANGAN AKTUALISASI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING PADA PASIEN BLPL DI
RUANG PENYAKIT DALAM RSUD KABUPATEN MELAWI DISUSUN OLEH : VALERIA ANGGELA
S.KEP,NERS NIP.19940630 202012 2 016 No Absen 39 BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU BEKERJASAMA DENGAN BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021 ii iii iv v
KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia- Nya penyusun dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan LXXIX yang berjudul “ Efektivitas Pelaksanaan
Discharge Planning pada Pasien BLPL di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi “.
Penyusunan rancangan ini terlaksana karena kontribusi dari banyak pihak berupa bimbingan dan
motivasi sehingga pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada: 1. Bapak H. Sarbani,S.E.,M.A.P selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu 2. Bapak Teguh Hadi
Santosa,S.Pd.,M.Si selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Melawi beserta Jajarannya 3. Bapak dr Sien Setiawan, Selaku Direktur RSUD Kabupaten
Melawi 4. Ibu Dr. Ersa Tri Fitriasari M.Si Selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, masukan
dan pengarahan 5. Ibu Rachmadania Meisa, SKM selaku Mentor yang telah memberikan bimbingan
dan motivasi; 6. Bapak Allukmanul Hakim, S.STP, M.Eng, selaku penguji yang telah memberikan
bimbingan, masukan dan arahan. 7. Bapak / Ibu Widyaiswara yang telah berbagi ilmu dan
motivasinya selama Pelatihan Dasar; 8. Para Panitia Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021 yang telah
bekerja keras mensukseskan diklat ini. 9. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan,
baik secara moril dan materil 10. Semua rekan sejawat di RSUD Kabupaten Melawi khususnya Ruang
Perawatan Penyakit Dalam 11. Semua Rekan Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Tahun 2021 Kabupaten Kapuas Hulu Golongan III terutama Angkatan LXXIX yang selalu kompak dan
ceria vi vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN
PERSETUJUAN........................................................................................ ii BERITA
ACARA ......................................................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN
........................................................................................ iv KATA
PENGANTAR....................................................................................................v DAFTAR
ISI............................................................................................................... vii DAFTAR
BAGAN...................................................................................................... viii DAFTAR
TABEL......................................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang ...................................................................................................1 B.
Tujuan ................................................................................................................2 C. Tempat dan Waktu
Kegiatan..............................................................................3 BAB II GAMBARAN UMUM A. Keadaan
Umum .................................................................................................4 B. Visi dan
Misi .....................................................................................................12 C. Nilai-Nilai
Organisasi........................................................................................13 D. Struktur Organisasi, Tugas
dan Fungsi............................................................14 E. Uraian
Tugas....................................................................................................16 F. Ruang
Lingkup .................................................................................................18 BAB III NILAI-NILAI DASAR
SERTA PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI A. Nilai-nilai Dasar
ASN.........................................................................................19 B. Peran dan Kedudukan
ASN ..............................................................................26 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI A.
Identifikasi dan Penetapan Isu Aktual serta Faktor Penyebab ..........................29 B. Rancangan
Aktualisasi Kegiatan.......................................................................34 C. Jadwal Implementasi
Kegiatan .........................................................................51 D. Jadwal
Bimbingan.............................................................................................54 BAB V
KESIMPULAN............................................................................................... 56 DAFTAR
PUSTAKA ..................................................................................................57 viii DAFTAR BAGAN Bagan
2.1 Struktur Organisasi UPTD RSUD Kabupaten Melawi ..........................15 ix DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Ketenagaan menurut Status Kepegawaian ...........................................9 Tabel 2.2 Ketenagaan
menurut Profesi Kepegawaian ..........................................9 Tabel 2.3 Tenaga Medis dan
Perawatan.............................................................10 Tabel 2.4 Tenaga Medis Non
Perawat ................................................................11 Tabel 2.5 Tenaga Non Medis
Lainnya.................................................................12 Tabel 4.1 Analisis Isu
APKL ................................................................................31 Tabel 4.2 Analisis Faktor Penyebab
USG ...........................................................33 Tabel 4.3 Rancangan
Aktualisasi ........................................................................35 Tabel 4.4 Jadwal Implementasi
Kegiatan ............................................................51 Tabel 4.5 Jadwal
Implementasi ...........................................................................53 Tabel 4.6 Jadwal Bimbingan
Coach ....................................................................54 Tabel 4.7 Jadwal Bimbingan
Mentor ...................................................................55 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh. Rumah Sakit mempunyai fungsi yaitu sebagai fasilitas pelayanan paripurna yang
memberikan pelayanan penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif).
Rumah sakit adalah institusi kesehatan profesional yang pelayanannya diselenggarakan oleh dokter,
perawat dan tenaga ahli lainnya. Pelayanan kesehatan merupakan ujung tombak dari sebuah rumah
sakit. Beberapa proses pelayanan kesehatannya yaitu yang berhubungan dengan unit profesional
kedokteran, pencegahan, manajemen penyakit, proses stabilisasi mental, fisik, dan rohani serta
tindakan perawatan. Pelayanan kesehatan di rumah sakit mencakup dua hal penting yang saling
berperan, yaitu pelayanan medis dan nonmedis. Pelayanan medis yang dilakukan mencakup
diagnosa, asuhan keperawatan, misalnya terkait pemenuhan nutrisi. Sedangkan pelayanan
nonmedis meliputi proses penerimaan pasien, layanan administrasi dan keuangan, serta layanan
atau fasilitas penunjang kebutuhan pasien selama menjalani proses perawatan. Pelayanan
keperawatan merupakan pelayanan profesional sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang didasarkan ilmu dan kiat keperawatan, seperti memberikan asuhan keperawatan yang
menyeluruh atau holistik. Keperawatan yang menyeluruh dimulai sejak pasien masuk hingga pasien
pulang,salah satunya dengan pelaksanaan discharge planning. Discharge planning merupakan salah
satu elemen penting dalam pelayanan keperawatan. Discharge planning adalah proses
mempersiapkan pasien yang dirawat di rumah sakit agar mampu mandiri merawat diri pasca
rawatan ,Carpenito (2009). Sedangkan menurut Nursalam & Efendi (2008) discharge planning
merupakan proses mulainya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan sampai pasien merasa siap
kembali kelingkungannya. Dengan demikian discharge planning merupakan tindakan yang bertujuan
untuk dapat memandirikan pasien setelah pemulangan dari rumah sakit. Saat ini rumah sakit
Kabupaten Melawi masih belum optimal dalam pelaksanaan discharge planning. 2 RSUD Kabupaten
Melawi adalah Rumah sakit milik pemerintah daerah Kabupaten Melawi yang ditetapkan sebagai
Rumah Sakit kelas C. RSUD Kabupaten Melawi sebagai rujukan pelayanan kesehatan untuk
masyarakat Kabupaten Melawi. Sebagai Rumah Sakit baru dan sedang berkembang RSUD Melawi
selalu ingin melakukan inovasi dan pembenahan. Kegiatan ini dilakukan demi mencapai tujuan visi
nya Sebagai Rumah Sakit Daerah yang Memberikan Pelayanan Paling Bermutu dan Adil di Kabupaten
Melawi dan Sekitarnya”. Hal tersebut dapat terwujud dengan memberikan pelayanan kesehatan
yang baik dan berkualitas pada pasien. Pelayanan yang baik dan berkualitas membutuhkan tenaga
kesehatan yang mencukupi dan profesional. Tenaga kesehatan salah satunya adalah perawat. Dalam
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang ASN mewajibkan instansi pemerintah untuk memberikan
pendidikan dan pelatihan dasar terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu)
tahun masa percobaan, dengan tujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki
integritas, profesional, dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat. Sesuai dengan
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar CPNS, maka ditetapkan mekanisme Pelatihan Dasar yang memungkinkan para CPNS
mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi
kebiasaan (habituasi) apa yang telah didapatkan selama pelatihan dasar dalam bentuk implementasi
secara langsung dalam melakukan pelayanan di tempat kerja. Berdasarkan pemaparan latar
belakang diatas, penulis merasa penting untuk dilakukannya kegiatan Rancangan Aktualisasi yang
berjudul “ Efektivitas Pelaksanaan Discharge Planning pada Pasien Pasca Pulang di Ruang Penyakit
Dalam RSUD Kabupaten Melawi”. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Diharapkan Peserta Latsar Golongan III
Angkatan LXXIX mampu Mengimplementasikan Rancangan Aktualisasi dengan Menerapkan nilai-
nilai ASN dalam Keterkaitan Mata Pelatihan Agenda II yaitu Akuntabilitas, 3 Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu serta Anti Korupsi dan Agenda III yaitu Manajemen ASN, WoG serta
Pelayanan Publik. Sehingga terwujudnya Pelayanan dan Penyelenggaraan Pemerintahan yang
Profesional. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dalam penyusunan laporan ini diharapkan
mampu menerapkan Rancangan Aktualisasi antara lain : a. Mampu mempersiapkan pasien dan
keluarga secara fisik dan psikologis untuk pulang b. Memberikan informasi pada pasien dan keluarga
sesuai kebutuhan mereka c. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga pasien untuk
meningkatkan derajat kesehatan C. Tempat dan Waktu Kegiatan 1. Tempat Kegiatan Kegiatan
Aktualisasi ini dilakukan di Ruang Perawatan Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi. 2. Waktu
Kegiatan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dimulai dari 26 April sampai dengan 02 Juni 2021.
4 BAB II GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum 1. Profil RSUD Kabupaten Melawi Kabupaten Melawi
terletak dibagian timur Provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Melawi dengan ibukota Nanga Pinoh
terletak antara 0 o 07’ – 1 o 21’ Lintang Selatan dan 111o 07’ – 112o 27’ Bujur Timur. Secara
geografis, kondisi alam yang dimiliki oleh Kabupaten Melawi merupakan dataran dengan kontur
geografis yang memiliki kecenderungan tanah datar pada bagian tengah wilayah kabupaten dan
daerah pegunungan di beberapa daerah perbatasan. Secara administratif batas-batas wilayah
Kabupaten Melawi adalah sebagai berikut : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sintang
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah. c.
Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sintang. d. Sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Ketapang. Luas wilayah 10.640 Km2 terdiri dari 11 (sebelas) kecamatan, yaitu : 1. Nanga
Pinoh 2. Ella Hilir 3. Menukung 4. Sokan 5. Sayan 6. Tanah Pinoh 7. Tanah Pinoh Barat 8. Belimbing 9.
Belimbing Hulu 10.Pinoh Selatan 11.Pinoh Utara Kabupaten Melawi sebagai salah satu dari
kabupaten baru yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Sintang dibentuk berdasarkan UU
Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Melawi dan Kabupaten
Sekadau di Provinsi Kalimantan Barat. Sesuai dengan surat Menteri Dalam Negeri Nomor
135/1213/SJ Tanggal 21 Mei 2004 perihal pedoman Teknis Pelaksanaan 13 (tiga belas) Undang-
Undang tentang Pembentukan 24 (dua puluh empat) Kabupaten, dimana Kabupaten Melawi
merupakan salah satu dari 24 Kabupaten baru yang dibentuk oleh Pemerintah Pusat. 5 Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Melawi berada dibawah pengawasan Pemerintah Kabupaten Melawi, dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Landasan hukum yang menjadi
considerant sehubungan dengan keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi, maka
Pemerintah Kabupaten Melawi membuat beberapa persyaratan administratif sebagai berikut : a.
Keputusan Pejabat Bupati Melawi No.59 Tahun 2004 tentang Penunjukan Instalasi Rawat Inap
Puskesmas Nanga Pinoh menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi dengan kelas / tipe
D. b. Peraturan Pejabat Bupati Melawi No. 53 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok,
Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi. Hal ini kemudian
ditindaklanjuti dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
620/MENKES/SK/IV/2005 Tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi Provinsi
Kalimantan Barat, dengan nomor registrasi : 6110012. Luas bangunan yang telah dibangun terdiri
dari luas lantai 8.804,53 m 2 meliputi gedung poli umum, gedung IGD, ICU, OK (Ruang Operasi),
gedung perawatan bedah, apotik, selasar, medical record, laboratorium, fisioterapi, dapur, selasar
penghubung, UTDRS, incinerator, dan IPAL, CSSD, rontgen dan perawatan umum. Luas tanah Rumah
Sakit Umum Daerah Melawi lebih kurang 12,9 Ha. Listrik bersumber pada perusahaan listrik negara
ranting Sanggau dengan daya 236.000 VA. Air bersih menggunakan sumur bor 4 X 5000 L, sumur gali
2 X 2000 L dengn daya ± 20 m3 , dan sarana komunikasi untuk saat ini dapat terpenuhi karena belum
ada jalur telepon yang melewati daerah RSUD Melawi. 2. Kondisi Geografi, Demografi dan Tenaga a.
Geografi Lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi di Jl. Kelakik Km 4 Kecamatan Nanga
Pinoh, Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat, Kode Pos 78672, Email :
rsud.melawi@gmail.com 6 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi sejak juli 2009 telah
menempati gedung baru yang sebagaian sudah selesai dibangun yaitu perkantoran, poli klinik,
apotik, rekam medis, laboratorium, IGD, ICU, OK, gedung perawatan, fisioterapi, UTDRS, Radiologi,
CSSD, perawatan kelas III untuk penduduk miskin, Mushola, kantin, loundry, kamar jenazah, ruang
genset dan dapur sedangkan sebagian lagi dalam proses pembangunan adalah pagar rumah sakit
diatas tanah dengan luas areal 12.9 Ha dan luas bangunan 127.161 M2 . Luas bangunan yang telah
dibangun terdiri dari luas lantai 8.804,53 m2 meliputi gedung poli umum, gedung IGD, ICU, OK
(Ruang Operasi), gedung perawatan bedah, apotik, selasar, medical record, laboratorium, fisioterapi,
dapur, selasar penghubung, UTDRS, incinerator, IPAL, CCSD, Rontgen dan perawatan umum. Luas
tanah Rumah Sakit Umum Daerah Melawi lebih kurang 12,9 Ha. Listrik bersumber pada perusahaan
listrik negara ranting Sanggau dengan daya 236.000 VA. Air bersih menggunakan sumur bor 4X5000
L, sumur gali 2 X 2000 L dengan daya ± 20 m³, dan sarana komunikasi untuk saat ini dapat terpenuhi
karena belum ada jalur telepon yang melewati daerah RSUD Melawi. b. Demografik Penduduk di
Kabupaten Melawi berdasarkan angka sensus tahun 2013, penduduk Kabupaten Melawi berjumlah
189.061 jiwa, yang terdiri dari 96.486 laki-laki dan 92.575 perempuan. Dari hasil sensus tersebut juga
diketahui bahwa penyebaran penduduk masih berpusat di Kecamatan Nanga Pinoh yakni sebesar
54.571 Jiwa. Laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kabupaten Melawi selama tahun 2000-2013,
mengalami LPP sebesar 1,82 persen pertahun. LPP tertinggi dialami oleh Kecamatan Nanga Pinoh
yakni 4,37 persen pertahun, sedangkan LPP terkecil dialami oleh Kecamatan Belimbing Hulu yakni
sebesar -0,81 persen pertahun. Pada tahun 2012 sex ratio penduduk Kabupaten Melawi sebesar 104
yang artinya jumlah penduduk laki-laki 4 persen lebih banyak dari penduduk perempuan. 7 Sex ratio
terbesar terdapat di Kecamatan Belimbing Hulu yakni sebesar 109 dan yang terkecil di Kecamatan
Sokan sebesar 100. Dengan luas wilayah sekitar 10.640 Km2 yang didiami oleh 189.061 orang maka
rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Melawi sebesar 18 jiwa/Km2 . Kecamatan yang
paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Nanga Pinoh yakni sebanyak 73
jiwa/Km2 sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Sokan yakni sebanyak 10 jiwa/Km2 .
Masyarakat di wilayah Kabupaten Melawi sangat beragam menurut sumber mata pencahariannya,
sebagian besar penduduk sebagai petani yang menggarap lahan pertanian maupun perkebunan
(karet dan kelapa sawit), pedagang yang menggerakan roda ekonomi pasar, pegawai negeri (PNS),
karyawan perusahaan yang bergerak dibidang ekspoitasi dan pengolahan kayu hasil hutan, Tentara
Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dan swasta lainnya. Indikator untuk
mengukur tingkat kesejahteraan penduduk adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB
atas harga berlaku Kabupaten Melawi tahun 2013 mencapai 1,49 triliun rupiah, sedangkan atas
angka konstan tahun 2000 sebesar 650 miliar rupiah. Pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Melawi mencapai 6,73 persen dengan pendapatan perkapita 7,8 juta rupiah. Nilai ini
lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya , hal ini menunjukan bahwa perekonomian Kabupaten
Melawi terus mengalami perkembangan. Pada tahun 2013 terdapat 56.000 keluarga sejahtera
dimana 4% merupakan keluarga pra sejahtera, 38% adalah keluarga sejahtera, 1,41% keluarga
sejahtera II, 12% Keluarga sejahtera III, 4 % Keluarga sejahtera III Plus. Garis kemiskinan pada tahun
2012 sebesar 349.694 rupiah/kap/bulan. Hal ini berarti penduduk Kabupaten Melawi dikategorikan
miskin apabila pendapatan per bulannya dibawah Rp. 349.694,00. Sedangkan jumlah penduduk
miskin di Kabupaten Melawi berdasarkan hasil Susenas sebesar 13,70% dari total penduduk tahun 8
2013 berarti mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 15,04 %. c.
Ketenagaan Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 pasal 12 tentang sumber daya manusia
menyatakan : a. Persyaratan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (1)
yaitu Rumah Sakit harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan tenaga penunjang
medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga manajemen Rumah Sakit dan tenaga non
kesehatan. b. Jumlah dan jenis sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
sesuai dengan jenis dan klasifikasi Rumah Sakit. c. Rumah Sakit harus mempunyai data ketenagaan
yang dilakukan praktik atau pekerjaan dalam penyelenggaraan Rumah Sakit. Rumah Sakit dapat
memperkerjakan tenaga tidak tetap dan konsultan sesuai kebutuhan dan kemampuan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan sumber daya manusia Rumah Sakit terdiri dari PNS/CPNS dan
non PNS. Rekruitmen pegawai non PNS dilakukan oleh Direktur dengan cara seleksi meliputi : seleksi
administrasi, kesehatan, seleksi akademik, keterampilan, psikologi dan wawancara. Jumlah / tenaga
pegawai yang ada di RSUD Melawi sebanyak 248 orang. 9 a. Menurut Status Kepegawaian Tabel 2.1
Menurut Status Kepegawaian No Status Kepegawaian Jumlah 1 Pegawai Negeri Sipil 174 2 Tenaga
Kontrak Daerah 74 Jumlah 248 b. Menurut Profesi Kepegawaian Tabel 2.2 Menurut Profesi
Kepegawaian No Profesi Pegawai Jumlah Keterangan 1 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 2 Dokter
Spesialis Bedah 2 3 Dokter Spesialis Anak 2 4 Dokter Spesial Kandungan 2 5 Dokter Spesialis
Radiologi 1 6 Dokter Spesialis Anastesi 1 7 Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 8 Dokter Gigi 2 9 Dokter
Mata 1 Jumlah 13 10 c. Tenaga Medis Dokter & Perawatan Tabel 2.3 Tenaga Medis Dokter &
Perawatan No Profesi Kepegawaian Status Keterangan PNS Honorer Magang 1 Dokter Umum 8 2 2
Perawat D3 50 21 3 Perawat Sarjana 9 9 4 Perawat Anestesi 1 1 5 SPK 3 6 Bidan S1/D4 1 1 7 Bidan D3
13 5 8 Perawat Gigi 3 9 SPRG 1 10 Perawat terapi Wicara 1 Jumlah 90 39 11 d. Tenaga Paramedis
Non Perawat Tabel 2.4 Tenaga Paramedis Non Perawat No Profesi Pegawai Status Keterangan PNS
Honorer Magang 1 SKM (Sarjana Kesehatan Masyarakat ) 5 2 Analis Kesehatan 7 3 Apoteker 5 4
Asisten Apoteker 9 1 5 Perekam Medis 5 6 Fisioterapi 2 1 7 Radiografer / Rontgen 8 1 8 Ahli Gizi S1 1
9 Ahli Gizi (D3) 3 10 Analis Makanan 1 11 Teknik Elektromedik 2 12 Sanitarian 3 1 13 SMAK 1 Jumlah
51 5 12 e. Tenaga Non Medis Lainnya Tabel 2.5 Tenaga non Medis Lainnya No Profesi Kepegawaian
Status Keterangan PNS Honorer Magang 1 S-2 Magister Management 1 1 2 S-1 Ekonomi 1 3 S-1
Saint/Kimia 1 4 S-1 Sosial 5 5 S-1 Ilmu Pemerintahan 1 6 S-1 Komputer 1 7 S-1 Agama 1 8 S-1 Teknik 1
9 S-1 Ilmu Administrasi Negara 1 10 S-1 Teknik Informatika 1 11 D-III Adminstrasi Kesehatan 2 12
SLTA 10 26 13 SLTP 1 14 SD Jumlah 23 31 B. Visi dan Misi Visi RSUD Melawi adalah “ Sebagai Rumah
Sakit Daerah yang Memberikan Pelayanan Paling Bermutu dan Adil di Kabupaten Melawi dan
Sekitarnya”. Visi RSUD diharapkan mendukung dalam mewujudkan Visi Kabupaten Melawi yaitu “
Kabupaten Melawi Adil, Pantas, Hebat dan Berlandaskan Gotong Royong”. RSUD Melawi pada masa
yang akan datang diharapkan mampu memberikan layanan-layanan spesialistik yang menjadi
unggulan dalam pelayanan rumah sakit. Pelayanan tidak hanya memfokuskan pada 13
penyembuhan (kuratif) tetapi diharapkan masyarakat yang sehat pun mau dan mampu menjadi
customer RSUD Melawi (rujukan utama). Misi RSUD Melawi : 1) Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui pelayanan bermutu sesuai standar dan berorientasi kepada pelanggan. 2)
Meningkatkan sumber daya manusia rumah sakit yang memiliki kompetensi meliputi pengetahuan,
keterampilan disertai moral dan perilaku yang benar dan baik. 3) Meningkatkan sarana dan
prasarana pelayanan yang efektif dan efisien sesuai Standarisasi Rumah Sakit. 4) Menciptakan
Manajemen yang sehat C. Nilai-nilai Organisasi Nilai- nilai yang diterapkan di RSUD Melawi adalah: 1.
Disiplin Tindakan yang menunjukan prilaku tertib dan patuh pada seluruh ketentuan dan peraturan.
2. Peduli Melayani masyarakat dengan sepenuh hati, mementingkan nilai-nilai kemanusiaan dan
mempermudah masyarakat dalam menerima pelayanan. 3. Transaparan Sikap bersedia
memberitahukan seluruh informasi mengenai pelayanan kepada masyarakat khususnya pasien dan
keluarga pasien. 4. Integritas Tinggi Sikap melaksanakan seluruh tugas secara bersungguh-sungguh
sesuai kebijakan yang berlaku 5. Rahasia Sikap menjaga seluruh data pasien sesuai aturan yang
berlaku 6. Beretika Sikap saling menghormati dan menghargai satu dan lainnya 7. Inovatif Sikap
untuk berfikir dan membuat hal baru yang menunjang peningkatan pelayanan. 14 D. Struktur
Organisasi, Tugas dan Fungsi 1. Struktur Organisasi Susunan Organisasi RSUD Melawi Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Melawi merupakan unsur pendukung tugas Bupati dalam penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang pelayanan kesehatan. Struktur dan
Susunan Organisasi RSUD Melawi dapat dilihat dalam bagan dibawah ini. Susunan, status kepegawai
RSUD Melawi sangat kompleks dan bervariasi. Bila dilihat dari status kepegawaian secara umum,
mulai dari pegawai Honorer / Kontrak Daerah, CPNS Daerah dan PNS. Ditinjau dari segi pendidikan
dan keahlian yang dimiliki, mulai dari yang berpendidikan SLTP, SLTA, DI, DII, DIII, DIV, S1,S2 dan
Dokter Spesialis. Susunan Organisasi RSUD Melawi terdiri dari: 1. Dewan Pengawas 2. Direktur 3.
Kelompok Jabatan Fungsional 4. Bagian Tata Usaha 5. KABID Pelayanan dan Penunjang Medik 6.
KABID Keperawatan,Pengendalian dan Pengembangan 7. KASI Penunjang Medik 8. KASI Pelayanan
Medik 9. KASI Keperawatan 10.KASI Pengendalian dan Pengembangan 11.Komite dan Satuan
Pengawas Intern 12.Instalasi 15 Bagan 2.1 Struktur Organisasi UPTD RSUD Kabupaten Melawi
STRUKTUR ORGANISASI UPTD RSUD KABUPATEN MELAWI Dewan Pengawas DIREKTUR dr. SIEN
SETIAWAN Nip. 19641215 200502 1 002 Komite dan Satuan pengawas intern KABID PELAYANAN
DAN PENUNJANG MEDIK MUSADAR, S.Sos Nip. 19681120 198911 1 001 KABID KEPERAWATAN,
PENGENDALIAN DAN PENGEMBANGAN HJ. JAIMAH, SKM Nip. 19700410 198901 2 001 KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN TATA USAHA TRI WAHYU KARMAWAN, SE, MM Nip. 19711123
200502 1 001 SUBBAG PERENCANAAN DAN KEUANGAN AMBARWATI, S.Sos Nip. 19831205 200604 2
020 SUBBAG TU DAN KEPEGAWAIAN WETI OKTAVIA, SH Nip. 19771026 200212 2 002 KASI
PENUNJANG MEDIK dr.HERLINA Nip. 19860917 201101 2 019 KASI PELAYANAN MEDIK
RACHMADANIA MEISA,SKM Nip. 19850530 200904 2 001 KASI PENGENDALIAN DAN
PENGEMBANGAN JOKO DARMAJI, A.Md.Kep Nip. 19740702 199403 1 004 INSTALASI KASI
KEPERAWATAN BEATRIKS HALLA, A.Md.Kep Nip. 19861008 200904 2 003 16 2. Tugas dan Fungsi
Organisasi Tugas pokok dan fungsi RSUD Melawi adalah : 1. Tugas Pokok Membantu Bupati dalam
pelaksanaan kesehatan masyarakat secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan
kesehatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya sistem rujukan. 2. Fungsi RSUD Melawi a.
Penyelenggara Pelayanan Medis b. Penyelenggara Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis c.
Penyelenggara Pelayanan Keperawatan dan Asuhan Keperawatan d. Penyelenggara Pelayanan
Rujukan e. Penyelenggara Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan f. Penyelenggara Pendidikan
dan Pelatihan K esehatan g. Penyelenggara Peneliti dan Pengembangan Kesehatan E. Uraian Tugas
Perawat diberikan tugas, tanggung jawab, wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan pelayanan keperawatan pada fasilitas pelayanan kesehatan. Didalam Permenpan
25 tahun 2014, tugas pokok perawat adalah melakukan kegiatan pelayanan keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan, pengelolaan keperawatan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Adapun rincian kegiatan perawat keterampilan adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pengkajian
dasar kepada individu. 2. Mengajarkan prilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif. 3. Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif. 4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat
pengaman atau pelindung fisik pada pasien untuk mencegah resiko cedera pada individu dalam
rangka upaya preventif. 17 5. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya
(melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada individu dalam upaya preventif. 6.
Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam rangka melakukan upaya preventif.
7. Memberikan oksigenasi sederhana. 8. Memberikan bantuan hidup dasar. 9. Melakukan
pengukuran antropometri. 10. Melakukan fasilitas pasien dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi.
11. Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien. 12. Melakukan mobilisasi pasien. 13.
Mempertahankan posisi anatomis pasien. 14. Melakukan fiksasi fisik. 15. Memfasilitasi lingkungan
yang mendukung istirahat. 16. Memfasilitasi kebiasan tidur pasien. 17. Memfasilitasi penggunaan
pakaian yang mendukung kenyamanan pada pasien. 18. Melakukan pemeliharaan diri pasien. 19.
Memandikan pasien. 20. Membersihkan mulut pasien. 21. Melakukan kegiatan kompres
hangat/dingin. 22. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming blanket). 23.
Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan. 24. Melakukan
pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care). 25. Memberikan perawatan pada pasien
menjelang ajal sampai meninggal. 26. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan. 27.
Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman. 28. Melakukan dokumentasi tindakan
keperawatan. 29. Menyusun rencana kegiatan individu perawat. 30. Melaksanakan kegiatan
bantuan/partipasi kesehatan. 31. Melaksanakan tugas lapangan dibidang kesehatan. 32.
Melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah tertentu. 33. Melakukan supervisi lapangan. 18 F.
Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam rancangan ini adalah pemberian asuhan keperawatan berupa
pelaksanaan discharge planning pada pasien BLPL di Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Melawi dengan rencana kegiatan sebagai berikut : 1. Melakukan konsultasi
rencana kegiatan pelaksanaan kepada kepala Ruangan Perawatan Penyakit Dalam RSUD Kabupaten
Melawi 2. Membuat media Discharge Planning di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi 3.
Melakukan Sosialisasi tentang pelaksanaan Discharge Planning terhadap perawat Ruangan Penyakit
Dalam Kabupaten Melawi 4. Melakukan Pengkajian pada Pasien Baru 5. Pemantauan Kegiatan
Pelaksanaan Discharge Planning 19 BAB III KONSEP DASAR APARATUR SIPIL NEGARA A. Nilai-Nilai
Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) Nilai-nilai dasar PNS merupakan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan
dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara Profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi
kemampuan berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional, menjunjung tinggi standar
etika publik, berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan tidak korupsi
dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi dilingkungan instansinya. Menurut Undang-
Undang Republik Indonesia No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yaitu bahwa Aparatur
Sipil Negara yang profesional yaitu ASN mampu mengaktualisasikan nilai-nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Kemampuan mengaktualisasikan
tersebut dapat dijadikan sebagai indikator bahwa peserta telah menjadi ASN yang mampu
menerapkan nilai-nilai dari ANEKA. Keberhasilan penyelenggaraan suatu pemerintahan dan
pembangunan sangat ditentukan oleh profesionalisme aparatur negaranya. Kelima nilai dasar ASN
ini merupakan langkah awal bagi seorang ASN untuk menjalankan tugasnya. 1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sering kali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk dipahami. Seringkali
kata akuntabilitas disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, 2015) Menurut Halim (2014) akuntabilitas
adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja
dan tindakan seseorang / badan hukum atau pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki
hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. 20 Akuntabilitas
adalah kewajiban agen (pemerintah) untuk mengelola sumber daya, melaporkan, dan
mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya
publik kepada pemberi mandat (prinsipal) Mahmudi (2010). Sedangkan akuntabilitas menurut
Syahrudin Rasul (2002) adalah kemampuan memberi jawaban kepada otoritas yang lebih tinggi atas
tindakan sekelompok orang terhadap masyarakat luas dalam suatu organisasi. Akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok, institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik
tersebut antara lain: a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi; b.
Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam
politik praktis; c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik; d. Menunjukan sikap dan perilaku yng konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintah (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Akuntabilitas,
2015 :7-8) Dari penjelasan dan definisi akuntabilitas diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
akuntabilitas diperlukan seorang PNS dalam mengambil keputusan, sehingga terhindar dari konflik
kepentingan. Hal lain yang harus diperhatikan PNS adalah PNS diharapkan melayani masyarakat
dengan konsisten dan adil. Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yaitu akuntabilitas personal,
akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi dan akuntabilitas stake
holder. Ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam menciptakan lingkungan organisasi yang
akuntabel, diantaranya kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggungjawab (responsibilitas), 21
keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Akuntabilitas,2014 :23-26) Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel,
maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum,
akuntabilitas proses, akuntabilitas program dan akuntabilitas kebijakan (Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Akuntabilitas, 2015 :20-21) Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada
beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu: 1.
Kepemimpinan : lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas kebawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. 2. Transparansi : keterbukaan
atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi. 3.
Integritas : adalah konsitensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-
nilai luhur dan keyakinan. 4. Tanggung jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran dan kewajiban. 5. Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara
moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. 6. Kepercayaan : rasa keadilan
akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. 7.
Keseimbangan : untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. 8. Kejelasan :
pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Akuntabilitas,2015:23-
26) 22 2. Nasionalisme Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain (Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia,2015) Menurut Ernest Renan (1990) Nasionalisme yakni suatu keinginan untuk bersatu
dan bernegara. Dalam hal ini nasionalisme merupakan sebuah keinginan besar untuk dapat
mewujudkan persatuan dalam bernegara. Sementara menurut L.Stoddar (1966) Nasionalisme ialah
suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat di mana mereka menyatakan rasa
kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa. Nasionalisme dalam
arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini lah yang dapat mencerai beraikan bangsa yang
satu dengan bangsa yang lainnya. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila
(Modul Latihan Dasar Calon PNS Nasionalisme, 2015 : 6-7) Tujuan Nasionalisme adalah sebagai
berikut: a. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa. b.
Membangun hubungan yang rukun dan harmonis antar individu dan masyarakat. c. Membangun dan
mempererat tali persaudaraan antar sesama anggota masyarakat. d. Berupaya menghilangkan
tuntutan berlebihan dari warga negara kepada pemerintah. e. Menjaga tanah air dan bangsa dari
serangan musuh baik dari luar maupun dari dalam. Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap
pegawai ASN. Bahkan tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan 23 mengaktualisasikan
nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang penting. Nilai-nilai yang
senantiasa berorientasi pada kepentingan publik (kepublikan) menjadi nilai dasar yang harus dimiliki
setiap ASN ( Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nasionalisme, 2015 : 3). 3. Etika Publik Etika adalah
sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan
keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa
yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut, Catalano (1991). Menurut Azyumardi Azra
(2012) Etika juga dipandang sebagai karakter atau etos individu / kelompok berdasarkan nilai-nilai
dan norma-norma luhur. Etika lebih di pahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana mlakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Etika Publik adalah
refleksi tentang standar norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan atau
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara
penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi, dan kebijaksanaan didalam pelayanan publik,
Haryatmoko (2001) (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publik, 2015 : 6-7). Aturan etika PNS
diatur dalam kode etik PNS. Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publik, 2015 ; 8) 24 Ada tiga fokus utama
dalam pelayanan publik antara lain : a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan b. Sisi dimensi
reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik
dan alat evaluasi c. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual (Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publik,2015:11) 4. Komitmen Mutu Banyak definisi mutu yang
dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya Goetsch dan Davis (2006 : 5) berpendapat bahwa mutu
merupakan kondisi dinamis terkait dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai
atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Komitmen Mutu, 2015 : 20-21). Zulian Yamit (2010) mengutip pendapat sejumlah pakar tentang
pengertian mutu. Menurut Edward Deming : “ Mutu adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan
keinginan Konsumen”. Menurut Crosby (1979) “ Mutu adalah nihil cacat, kesempurnaan dan
kesesuaian terhadap persyaratan, serta menurut Juran “Mutu merupakan kesesuaian terhadap
spefikasi”. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa mutu mencerminkan
nilai keunggulan produk / jasa yang diberikan kepada pelangganan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya. Sepuluh ukuran dalam menilai mutu pelayanan (Zeithmalh,dkk
1990:23) yaitu : Tanggible (nyata/berwujud), Realibility (Keandalan), Responsiveness ( cepat
tanggap), Competence (kompetensi), Access (kemudahan), Courtesy (keramahan), Communication
(komunikasi), Credibility (kepercayaan), Security (keamanan), Understanding the Customer
(Pemahaman Pelanggan) (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Komitmen Mutu, 2015 : 41) 25 5. Anti
Korupsi Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan
dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam
lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak
hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang
(Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Anti Korupsi, 2015) Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan
yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan normanorma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi terdiri dari kerugian keuangan negara, suap
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan
gratifikasi. Menurut Robert Klitgaard adalah Korupsi suatu tingkah laku yang menyimpang dari tugas-
tugas resmi jabatannya dalam negara, dimana untuk memperoleh keuntungan status atau uang yang
menyangkut diri pribadi atau perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri, atau dengan melanggar
aturan pelaksanaan yang menyangkut tingkah laku pribadi. Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU
20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yaitu : kerugian keuangan negara, suap
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan, gratifikasi (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Anti Korupsi, 2015 : 18). Ada sembilan nilai-
nilai dasar anti korupsi antara lain jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, berani dan adil. 26 B. Peran dan kedudukan ASN 1. Manajemen ASN Manajemen ASN
adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman
(Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen ASN, 2015 : 7 ) Kode Etik dan kode perilaku ASN,
sebagai berikut: a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi. b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin c. Melayani dengan sikap hormat,
sopan dan tanpa tekanan d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintah.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara g. Menggunakan kekayaan dan barang
milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien. h. Menjaga agar tidak terjadi konflik
kepentingan dalam melaksanakan tugasnya. i. Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan pihak lain yang memerlukan informasi terkait kedinasan. j. Tidak menyalahgunakan
informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan bagi diri sendiri atau orang lain. k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN 27 l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen ASN, 2015 : 14-15) 2.
Whole of Goverment WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangun kebijakan, manajemen program
dan pelayanan Publik (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS WoG, 2014 : 6) Jenis pelayanan publik yang
dikenal yang dapat didekati oleh pendekatan WoG adalah: a. Pelayanan yang bersifat administratif b.
Pelayanan jasa c. Pelayanan barang d. Pelayanan regulatif. Adapun berdasarkan polanya, pelayanan
publik dapat dibedakan dalam 5 macam pola pelayanan, yaitu : pola pelayanan teknis fungsional,
pola pelayanan satu atap, pola pelayanan satu pintu, pola pelayanan terpusat, pola pelayanan
elektronik (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS WoG, 2015: 24-27) 3. Pelayanan Publik Pelayanan
publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan atau
jasa. Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik (Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik, 2015 : 8-9) 28 Prinsip
pelayanan publik antara lain Partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan
murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan ( Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Pelayanan Publik, 2015 : 30-35) 29 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi dan Penetapan
Isu Aktual serta Faktor Penyebab 1. Identifikasi Isu Aktual Isu, rumor, atau desas-desus adalah suatu
konsekuensi atas beberapa tindakan yang dilakukan oleh satu atau beberapa pihak yang dapat
menghasilkan negosiasi dan penyesuaian sektor swasta, kasus pengadilan sipil atau kriminal atau
dapat menjadi masalah kebijakan publik melalui tindakan legislatif atau perundangan menurut
Hainsworth & Meng. Sedangkan menurut Barry Jones & Chase isu adalah sebuah masalah yang
belum terpecahkan yang siap diambil keputusannya. Isu merepresentasikan suatu kesenjangan
antara praktik korporat dengan harapan-harapan para stakeholder. Berdasarkan definisi yang telah
disebutkan di atas, isu adalah suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang
apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut
pada tahap krisis. Isu dapat muncul dalam suatu organisasi da tidak dapat diprediksi sebelumnya,
oleh sebab itu organisasi diminta untuk selalu siap mengatasi isu-isu yang memungkinkan dapat
membuat organisasi tersebut menjadi krisis. Penanganan isu oleh organisasi beragam, hal ini
berkaitan dengan seberapa besar potensi isu yang muncul tersebut mempengaruhi organisasi.
Kemunculan sebuah isu awalnya disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian pengertian yang dimiliki
oleh pihak manajemen organisasi. Isu terjadi ketika sebuah masalah menjadi terfokus pada satu
pertanyaan khusus yang bisa mengarahkan pada pertikaian dan beberapa jenis resolusi. Rumah sakit
adalah integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan
paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif)
kepada masyarakat. Sebagai ASN hendaknya mampu memahami dan mengimplementasikan nilai-
nilai dasar ASN dengan baik. ASN mempunyai peran sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan
publik dan perekat serta 30 pemersatu bangsa. Untuk itu, ASN harus mengimplementasikan nilai-
nilai dasar ASN seperti Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi, serta
melaksanakan fungsi Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik dalam
pelaksanaan tugas, dan fungsi perannya. Untuk melaksanakan rancangan aktualisasi yang disusun,
diperoleh isu yang menjadi polemik di RSUD Kabupaten Melawi. Isu diangkat berdasarkan hasil
observasi. Isu diangkat karena tidak berjalannya dengan baik fungsi Manajemen ASN, Whole of
Government serta Pelayanan Publik. Isu-isu aktual yang dapat ditemukan di RSUD Kabupaten Melawi
adalah sebgai berikut: 1. Kurang Optimalnya Pelayanan di Instalasi-Instalasi yang ada di RSUD
Melawi 2. Kurangnya Informasi Keluarga Pasien TB tentang PHBS saat di Rumah 3. Tingginya Angka
Pasien Kembali Pasca Perawatan di Ruangan Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi 4. Kurangnya
fasilitas Pelayanan di Instalasi-Instalasi yang ada di RSUD Kabupaten Melawi 5. Kurangnya Informasi
tentang Hak dan Kewajiban Pasien di Ruang Penyakit Dalam Kabupaten Melawi. Dalam upaya
menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan perkembangan yang terjadi berdasarkan
tugas pokok dan fungsi perawat, perlu ditentukan prioritas yang akan ditangani. Salah satu masalah
yang yaitu masih adanya pasien yang datang kembali ke RSUD untuk melaksana pengobatan saat
setelah dirawat di RSUD. Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan menggunakan skala
dengan rentang angka dari 1 – 5 yang menyatakan isu tersebut : “ (1) Tidak Penting”, “(2) Kurang
Penting”, “(3) Cukup Penting”, “(4) Penting”, “ (5) Sangat Penting”. Skala penilaian ini berpedoman
pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu yang bersifat Aktual (isu sedang terjadi dan sedang menjadi
pembicaraan banyak orang), Problematik (isu menyimpang dari kondisi yang seharusnya), Khalayak
(isu secara langsung menyangkut banyak orang), Layak (isu bersifat logis dan patut di bahas). 31
Tabel 4.1 Isu Aktual di RSUD Kabupaten Melawi Analisis Penilaian Kualitas Isu Menggunakan Metode
APKL NO ISU AKTUAL KRITERIA  RANK A P K L 1 Kurang Optimalnya Pelayanan di Instalasi-Instalasi
yang ada di RSUD Kabupaten Melawi 4 3 4 1 12 V 2 Kurangnya Informasi Keluarga Pasien TB tentang
PHBS saat di Rumah 4 3 3 1 11 IV 3 Tingginya Angka Pasien Kembali Pasca Perawatan di Ruang
Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi 4 4 4 4 16 I 4 Kurangnya Fasilitas Pelayanan di Instalasi-
Instalasi yang ada di RSUD Kabupaten Melawi 4 4 4 1 13 III 5 Kurangnya Informasi tentang Hak dan
Kewajiban Pasien di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi 3 3 4 4 14 II Keterangan :
Analisis Issue (APKL) Skala Nilai (1-5) : Sangat tinggi : 5 A : Aktualitas Tinggi : 4 P : Problematik Sedang
: 3 K : Khalayak L : Layak Rendah : 2 Sangat Rendah : 1 32 2. Penetapan Faktor Penyebab / Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah, analisis USG juga digunakan sebagai alat untuk mengetahui
isu mana yang menjadi paling prioritas dengan menggunakan kriteria Urgency (U), Seriousness (S),
Growth (G) atau yang biasa disebut identifikasi USG. Mengacu pada hasil analisis APKL yang
dipaparkan diatas penyebab isu tersebut antara lain : a. Belum Efektifnya pelaksanaan discharge
planning (perencanaan pulang) pada pasien BLPL di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi.
b. Belum di buatnya SOP Pelaksanaan Discharge Planning (perencanaan pulang) pada pasien BLPL di
Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi. c. Kurangnya sarana prasarana yang mendukung
penerapan pelaksanaan discharge planning (perencanaan pulang) pada pasien BLPL di Ruang
Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi. 33 Tabel 4.2 Penyebab Isu Aktual di RSUD Kabupaten
Melawi Analisa Faktor Penyebab Menggunakan Analisa USG B e r d Berdasarkan uraian tersebut,
maka gagasan penyelesaian isu yang diajukan adalah “ EFEKTIVITAS PELAKSANAAN DISCHARGE
PLANNING (PERENCANAAN PULANG) PADA PASIEN BLPL DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUD
KABUPATEN MELAWI”. Untuk mendukung dalam pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan judul
diatas, maka penulis menguraikan beberapa kegiatan yang akan dilakukan antara lain: 1. Melakukan
konsultasi rencana kegiatan Pelaksanaan Discharge Planning (Perencanaan Pulang) pada Pasien BLPL
kepada Kepala Ruangan Perawatan Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi. 2. Membuat Media
Discharge Planning (Perencanaan Pulang) di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi. No.
Aspek U S G Σ Rank 1. Belum Efektifnya pelaksanaan Discharge Planning (perencanaan pulang) pada
pasien BLPL di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi. 4 4 4 12 I 2. Belum di buatnya SOP
Pelaksanaan Discharge Planning (perencanaan pulang) pada pasien BLPL di Ruang Penyakit Dalam
RSUD Kabupaten Melawi 4 3 4 11 II 3. Kurangnya sarana prasarana yang mendukung penerapan
Pelaksanaan Discharge Planning (perencanaan pulang) pada pasien BLPL di Ruang Penyakit Dalam
RSUD Kabupaten Melawi 4 3 3 10 III 34 3. Melakukan Sosialisasi tentang Pelaksanaan Discharge
Planning (Perencanaan Pulang) terhadap Perawat Ruangan Penyakit Dalam RSUD Kabupaten
Melawi. 4. Melakukan Pengkajian Pada Pasien Baru di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten
Melawi. 5. Melaksanakan Discharge Planning (Perencanaan Pulang) pada Pasien BLPL di Ruang
Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi 6. Pemantauan Kegiatan Pelaksanaan Discharge Planning
(Perencanaan Pulang) oleh Perawat Ruangan Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi. B.
Rancangan Aktualisasi Kegiatan Penerapan nilai-nilai dasar ASN, Kedudukan dan Peran PNS dalam
NKRI terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan diunit kerja tertera pada tabel 4.3 dibawah ini : 35
Tabel 4.3 RANCANGAN AKTUALISASI Unit Kerja : RSUD Kabupaten Melawi Identifikasi Isu : 1.Belum
Efektifnya pelaksanaan Discharge Planning (perencanaan pulang) pada pasien BLPL di Ruang
Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi. 2.Belum di buatnya SOP Pelaksanaan Discharge Planning
(perencanaan pulang) pada pasien BLPL di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi
3.Kurangnya sarana prasarana yang mendukung penerapan Pelaksanaan Discharge Planning
(perencanaan pulang) pada pasien BLPL di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi Isu yang
Diangkat : Belum Efektifnya Pelaksanaan Discharge Planning (Perencanaan Pulang) pada pasien BLPL
di Ruang Penyakit Dalam Gagasan Pemecahan Isu : “ Efektivitas Pelaksanaan Discharge Planning Di
Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi ”. No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan
Substansi Mata Pelatihan Manfaat bagi Stakeholder, Kontribusi Terhadap Visi, Misi dan Tujuan
Organisasi Penguatan NilaiNilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 1 Melakukan konsultasi rencana kegiatan
Pelaksanaan Discharge Planning kepada Mentor dan Kepala Ruangan Perawatan Penyakit Dalam
RSUD Kabupaten Melawi 1.Membuat Jadwal janji temu atau kontrak waktu 2.Melakukan pertemuan
dengan Mentor Tersedianya Rancangan aktualisasi Agenda 2 ( Etika Publik : Sopan ) Pada saat akan
melakukan konsultasi saya akan membuat janji terlebih dahulu untuk bertemu dengan Kepala
Ruangan dan Mentor ( Akuntabilitas : Tanggung Jawab ) Saya akan menemui mentor untuk
melakukan konsultasi pelaksanaan kegiatan discharge Pada saat akan melakukan konsultasi
rancangan aktualisasi kepada Kepala Ruangan Perawatan Penyakit Dalam maka saya akan
berkontribusi terhadap visi dan Misi RSUD Kabupaten Melawi yaitu : • Visi : Pada saat akan
melakukan konsultasi rancangan aktualisasi kepada Kepala Ruangan Perawatan Penyakit Dalam
maka saya akan membantu dalam penguatan nilainilai organisasi yaitu 36 3. Melakukan Pertemuan
dengan Kepala Ruangan 4.Mengucapkan salam dan Menjelaskan rencana kegiatan Pelaksanaan
Discharge Planning kepada Kepala Ruangan 5.Mencatat semua pengarahan yang diberikan oleh
Kepala Ruangan planning (Akuntabilitas : Tanggung Jawab) Saya akan menemui kepala ruang untuk
melakukan konsultasi. ( Nasionalisme : Hormat Menghormati) Saya mengucap salam ketika bertemu
dengan kepala ruangan ( Komitmen Mutu : Efektif dan Efisien ) Saya menjelaskan rencana rancangan
aktualisasi tentang pelaksanaan Discharge Planning. ( Nasionalisme : Hormat) Saya akan
mendengarkan semua pengarahan yang diberikan kepala ruangan ( Anti Korupsi : Mandiri ) Pada
saat akan melakukan konsultasi Saya akan mencatat semua pengarahan yang diberikan oleh Kepala
Ruangan Sebagai Rumah Sakit Daerah Yang Memberikan Pelayanan Paling Bermutu dan Adil di
Kabupaten Melawi dan Sekitarnya • Misi : Menciptakan manajemen yang sehat. Integritas Tinggi
Sikap melaksanakan seluruh tugas secara bersungguhsungguh sesuai dengan kebijakan yang berlaku
37 dengan baik dan rapi. Agenda 3 (WoG : Koordinasi dan Komunikasi) Saya menemui kepala
ruangan perawatan penyakit dalam dan mentor tentang rencana aktualisasi pelaksanaan discharge
planning. (Pelayanan Publik : Partisipasif ) Saya melibatkan kepala ruangan, rekan perawat dan
dalam perencanaan pelaksanaan Discharge Planning. ( Manajemen ASN : Akuntabilitas ) Saya
bertanggung jawab terhadap rancangan aktualisasi yang akan saya buat. 1 2 3 4 5 6 7 2 Membuat
Media Pelaksanaan Discharge Planning Di Ruang Penyakit Dalam RSUD 1.Melakukan koordinasi
dengan kepala ruangan tentang Tersedianya Media Pelaksanaan Discharge Agenda 2 (Etika Publik :
Hormat ) Saya akan melakukan koordinasi dengan kepala Dengan Membuat Media Pelaksanaan
Discharge Planning saya akan Pada saat membuat Media Discharge Planning, maka 38 Kabupaten
Melawi pembuatan Media Pelaksanaan Discharge Planning 2.Menyiapkan leptop untuk pengetikan
Media Pelaksanaan Discharge Planning 3.Mengetik Media Discharge Planning 4.Konsultasi dengan
Kepala Ruang 5.Mencetak dan memperbanyak Media Pelaksanaan Discharge Planning Planning Di
Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi ruangan tentang pembuatan media Pelaksanaan
Discharge Planning. (Akuntabilitas : Kejelasan Target) Saya akan menyiapkan laptop untuk
pengetikan Media Pelaksanaan Discharge Planning ( Nasionalisme : Kerja Keras) Saya akan mengetik
media pelaksanaan discharge planning. (Komitmen Mutu : Berorientasi Mutu ) Saya akan melakukan
konsultasi dengan Kepala Ruangan. (Anti Korupsi : Sederhana dan Mandiri ) Saya akan mencetak dan
memperbanyak Media Pelaksanaan Discharge Planning. berkontribusi terhadap visi dan Misi RSUD
Kabupaten Melawi yaitu : • Visi : Sebagai Rumah Sakit Daerah Yang Memberikan Pelayanan Paling
Bermutu dan Adil di Kabupaten Melawi dan Sekitarnya. • Misi : Meningkatkan sarana dan prasarana
pelayanan yang efektif dan efisien sesuai Standarisasi Rumah Sakit. saya akan membantu dalam
penguatan nilainilai organisasi yaitu: Inovatif Sikap untuk berfikir dan membuat hal baru yang
menunjang peningkatan pelayanan. Integritas Tinggi Sikap melaksanakan seluruh tugas secara
bersungguhsungguh sesuai dengan kebijakan yang berlaku 39 Agenda 3 ( WoG : Koordinasi ) Saya
akan melakukan koordinasi dengan kepala ruangan terkait pembuatan media discharge planning.
( Pelayanan Publik : Efektif dan Efisien ) Dalam membuat media discharge planning saya akan
berusaha seefektif dan seefesien mungkin agar media yang saya buat bisa optimal digunakan.
( Manajemen ASN : Keterpaduan ) Dalam membuat media discharge planning saya memperhatikan
media dan tujuannya harus sama. 1 2 3 4 5 6 7 3 Melakukan Sosialisasi Tentang Cara Pelaksanaan
Discharge 1.Koordinasi dengan direktur RS terkait izin Meningkatnya pengetahuan dan Agenda 2
( Nasionalisme : Musyawarah) Saya akan melakukan Dengan melakukan kegiatan sosialisasi ini maka
saya telah Pada saat akan melakukan sosialisasi 40 Planning Pada Perawat Ruangan Penyakit Dalam
RSUD Kabupaten Melawi pelaksanaan kegiatan sosialisasi 2.Menyampaikan informasi pelaksanaan
sosialisasi pada peserta sosialisasi 3.Mempersiapkan materi dan media sosiaisasi 4.Melakukan
kegiatan sosialisasi dengan media demonstrasi dan redemonstrasi 5.Melakukan monitoring dan
evaluasi kegiatan keterampilan tenaga kesehatan tentang cara Pelaksanaan Discharge Planning di
RSUD Kabupaten Melawi koordinasi dengan direktur RS sebelum melakukan sosialisasi. ( Komitmen
Mutu : Efisiensi) Saya akan menyampaikan informasi pelaksanaan kegiatan dengan cepat tanpa
mengulurngulur waktu. (Akuntabilitas : Tanggung Jawab) Saya akan mempersiapkan materi dan
media sosialisasi dengan penuh rasa tanggung jawab. ( Etika Publik : Sopan ) Saya akan mengawali
sosialisasi dengan mengucapkan salam. ( Anti Korupsi : Kerja Keras) Saya akan melakukan monitoring
dan evaluasi kegiatan dengan giat dan semangat. mendukung Visi dan Misi RSUD Kabupaten
Kabupaten Melawi yaitu : • Visi : Sebagai Rumah Sakit Daerah Yang Memberikan Pelayanan Paling
Bermutu dan Adil di Kabupaten Melawi dan Sekitarnya • Misi : Meningkatkan sumber daya manusia
rumah sakit yang memiliki kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan disertai moral dan
perilaku yang benar dan baik. Tentang Cara Pelaksanaan Discharge Planning Pada Perawat Ruangan
Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi, maka saya akan membantu dalam penguatan nilainilai
organisasi yaitu: Inovatif Sikap untuk berfikir dan membuat hal baru yang menunjang peningkatan
pelayanan 41 Agenda 3 (WoG : Koordinasi dan Komunikasi ) Saya akan menemui direktur RS untuk
meminta izin pelaksanaan kegiatan sosialisasi. ( Pelayanan Publik : Partisipasi ) Saya akan melakukan
monitoring dan evaluasi kegiatan dengan giat dan semangat. (Manajemen ASN : Keterbukaan)
Dalam melakukan kegiatan sosialisasi saya akan menyampaikan informasi secara terbuka tanpa ada
yang ditutuptutupi 1 2 3 4 5 6 7 4 Melakukan Pengkajian Pada Pasien Baru 1.Mempersiapkan form
pengkajian pasien baru yang telah tersedia Terlaksananya kegiatan Pengkajian Pada Pasien Agenda 2
( Akuntabilitas : Tanggung Jawab dan Kejelasan Target) Pada saat melakukan Pada saat akan
melakukan pengkajian keperawatan Rawat Inap Ruangan Pada saat akan melakukan pengkajian
keperawatan di 42 2.Datang keruangan Pasien, tersenyum dan menyapa Pasien dengan sopan
santun. 3.Menganamnesa mengkaji pasien sesuai dengan form 4.Menuliskan dalam form pengkajian
Baru pengkajian saya akan melakukan Persiapan. (Etika Publik : Sopan) Pada saat melakukan
pengkajian saya akan berkomunikasi dengan baik dan jelas serta akan membina hubungan saling
percaya dengan Pasien. (Anti Korupsi : Peduli) Dalam melakukan pengkajian awal saya akan
mendengar keluhan pasien dengan cermat dan teliti. ( Nasionalisme : Amanah) Pada saat melakukan
pengkajian saya akan Mengumpulkan data dan dilakukan dengan cermat, lengkap dan teliti guna
mengatasi masalah pasien. ( Komitmen Mutu : Efektifitas) Pada saat melakukan pengkajian saya
akan mencatat data objektif dengan teliti dan cermat. Penyakit dalam saya akan berkontribusi
terhadap visi dan Misi RSUD Kabupaten Melawi yaitu : • Visi : Sebagai Rumah Sakit Daerah Yang
Memberikan Pelayanan Paling Bermutu dan Adil di Kabupaten Melawi dan Sekitarnya • Misi :
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan bermutu sesuai standar dan
berorientasi kepada pelanggan. rawat Inap Ruangan penyakit dalam maka saya akan membantu
dalam penguatan nilai-nilai organisasi yaitu : Peduli Melayani masyarakat dengan sepenuh hati,
mementingkan nilai-nilai kemanusiaan dan mempermudah masyarakat dalam menerima pelayanan.
Transparan Sikap bersedia memberitahukan seluruh informasi mengenai pelayanan kepada
masyarakat khususnya pasien dan keluarga pasien 43 Agenda 3 ( WoG : Komunikasi dan Kepentingan
Bersama ) Saat melakukan pengkajian saya akan berkomunikasi dengan baik demi mendapatkan
pengkajian yang lengkap guna mengatasi masalah pasien. ( Pelayanan Publik : Tidak Diskriminatif )
Dalam melakukan pengkajian terhadap pasien saya tidak membeda-bedakan pasien. (Manajemen
ASN : Netralitas ) Dalam melakukan pengkajian saya akan berlaku netral Integritas Tinggi Sikap
melaksanakan seluruh tugas secara bersungguhsungguh sesuai dengan kebijakan yang berlaku 1 2 3
4 5 6 7 5 Melaksanakan kegiatan Discharge Planning Di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten
Melawi 1.Meminta izin dengan kepala ruangan tentang kegiatan Pelaksanaan Discharge Planning Di
Ruang Penyakit Dalam RSUD Terlaksananya kegiatan Discharge Planning Di Ruang Penyakit Dalam
RSUD Kabupaten Melawi Agenda 2 ( Etika Publik : Hormat ) Saya akan meminta izin dengan kepala
ruangan tentang kegiatan Pelaksanaan Discharge Planning. Dengan melakukan kegiatan Pelaksanaan
Discharge Planning Di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi ini saya akan berkontribusi
terhadap visi dan Misi RSUD Kabupaten Melawi yaitu : Pada saat melakukan kegiatan Discharge
Planning, maka saya akan membantu dalam penguatan nilainilai organisasi yaitu: 44 Kabupaten
Melawi 2.Kontrak waktu dan meminta ijin dengan pasien untuk kegiatan yang akan dilakukan
3.Melakukan Discharge Planning pada pasien BLPL 4.Memberikan Leaflet kepada pasien tentang
Informasi Pola Perawatan dirumah (Nasionalisme : Hormat menghormati) Saya akan kontrak waktu
dan meminta ijin dengan pasien untuk kegiatan yang akan dilakukan. (Akuntabilitas : Kejelasan
Target) Saya akan menjelaskan kepada pasien target dari kegiatan ini adalah pasien mampu
melaksanakan perawatan mandiri dirumah (Komitmen Mutu : Inovasi) Saya akan melakukan
Discharge Planning. (Anti Korupsi : Peduli) Saya akan memberikan leaflet tentang perawatan pasien
saat berada dirumah. • Visi: Sebagai Rumah Sakit Daerah Yang Memberikan Pelayanan Paling
Bermutu dan Adil di Kabupaten Melawi dan Sekitarnya • Misi : Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui pelayanan bermutu sesuai standar dan berorientasi kepada pelanggan. Peduli
Melayani masyarakat dengan sepenuh hati, mementingkan nilai-nilai kemanusiaan dan
mempermudah masyarakat dalam menerima pelayanan 45 Agenda 3 (WoG : Komunikasi dan
kepentingan bersama) Saya akan melakukan discharge planning demi pelaksanaan perawatan lebih
lanjut saat pasien berada dirumah. (Pelayanan Publik : Efektif dan Efisien) Dalam melaksanakan
discharge planning saya akan berusaha seefektif dan seefesien mungkin dalam pencapaian target.
(Manajemen ASN : Kesejahteraan) Saya melakukan discharge planning dengan tujuan
menyejahteraan kesehatan pasien. 1 2 3 4 5 6 7 6 Pemantauan Kegiatan Pelaksanaan Discharge
Planning oleh Perawat 1.Meminta ijin dengan kepala ruangan untuk Terlaksana kegiatan
Pemantauan Agenda 2 ( Etika Publik : Hormat ) Pada saat akan melakukan Pada saat akan melakukan
pemantauan saya Pada saat akan melakukan pemantauan saya 46 Ruangan Penyakit Dalam RSUD
Kabupaten Melawi. melakukan pemantauan 2.Koordinasi dan meminta ijin dengan perawat ruangan
untuk melakukan pemantauan Kegiatan Pelaksanaan Discharge Planning 3.Mempersilahkan perawat
ruangan untuk melakukan Discharge Planning pada pasien BLPL 4.Mencatat dan mendokumentasik
an hasil pantauan Pelaksanaan Discharge Planning oleh Perawat Ruangan Penyakit Dalam RSUD
Kabupaten Melawi. pemantauan saya akan Meminta ijin dengan kepala ruangan agar tidak
mengganggu. (Akuntabilitas : Tanggung Jawab) Pada saat akan melakukan pemantauan saya akan
melakukan Koordiansi dan meminta ijin dengan Perawat Ruangan sehingga pemantauan dapat
berjalan dengan baik sesuai harapan. (Nasionalisme : Kerjasama) Pada saat akan melakukan
pemantauan saya akan mempersilahkan perawat ruangan untuk melakukan Discharge Planning (Anti
Korupsi : Disiplin ) Pada saat melakukan pemantauan saya akan mencatat dan mendokumentasikan
hasil pantauan. berkontribusi terhadap visi dan Misi RSUD Kabupaten Melawi yaitu : • Visi : Sebagai
Rumah Sakit Daerah Yang Memberikan Pelayanan Paling Bermutu dan Adil di Kabupaten Melawi dan
Sekitarnya • Misi : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan bermutu sesuai
standar dan berorientasi kepada pelanggan. akan membantu dalam penguatan nilai-nilai organisasi
yaitu : Beretika Sikap saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lainnya 47
5.Mengevaluasi hasil pemantauan dengan perawat ruangan ( Komitmen Mutu : Berorientasi Mutu )
Pada saat melakukan pemantauan saya akan mengevaluasi hasil pemantauan dengan perawat
ruangan. Agenda 3 (Wog : Koordinasi ) Sebelum melakukan evaluasi pemantauan saya akan
berkoordinasi dengan perawat ruang meminta izin melaksanakan evaluasi kegiatan. (Pelayanan
Publik : Partisipatif) Dengan melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan pelaksanaan bearti
perawat berpartisipasi dalam keberhasilan pelayanan. (Manajemen ASN : Keterpaduan) Dalam
pemantauan discharge 48 planning berarti memadukan antara rencana dan pelaksanaan kegiatan. 1
2 3 4 5 6 7 (Anti Korupsi : Disiplin ) Pada saat melakukan pemantauan saya akan mencatat dan
mendokumentasikan hasil pantauan. 49 ( Komitmen Mutu : Berorientasi Mutu ) Pada saat
melakukan pemantauan saya akan mengevaluasi hasil pemantauan dengan perawat ruangan.
Agenda 3 (Wog : Koordinasi ) Sebelum melakukan evaluasi pemantauan saya akan berkoordinasi
dengan perawat ruang meminta izin melaksanakan evaluasi kegiatan. (Pelayanan Publik : Partisipatif)
Dengan melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan . 50 pelaksanaan bearti perawat
berpartisipasi dalam keberhasilan pelayanan. (Manajemen ASN : Keterpaduan ) Dalam pemantauan
discharge planning berarti memadukan antara rencana dan pelaksanaan kegiatan. 51 C. Jadwal
Implementasi Kegiatan Jadwal dalam melakukan kegiatan-kegiatan dijelaskan pada tabel dibawah
ini: Tabel 4.4 Jadwal Implementasi Rancangan Aktualisasi Nama Peserta Valeria Anggela S.Kep,NERS
Instansi : RSUD Kabupaten Melawi Tempat Aktualisasi : Ruang Perawatan Penyakit Dalam No
Kegiatan Waktu Output Efiden 1 2 3 4 5 1 Melakukan konsultasi rencana kegiatan Pelaksanaan
Discharge Planning kepada Kepala Ruangan Perawatan Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi 26
April 2021 Terlaksanannya kegiatan konsultasi Pelaksanaan Discharge Planning 1. Tercatat laporan
Hasil konsultasi dalam bentuk notulen 2. Foto Kegiatan 2 Membuat Media Pelaksanaan Discharge
Planning Di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi 27 s/d 29 April 2021 Tersedianya Media
Pelaksanaan Discharge Planning 1. Tersedianya leaflet dan form Discharge Planning 2. Catatan hasil
konsultasi 3 Melakukan Sosialisasi Tentang Cara Pelaksanaan 30 April s/d 02 Mei 2021 Terlaksananya
kegiatan Sosialisasi Tentang Cara Pelaksanaan 1. Absensi kehadiran 2. Foto kegiatan 3. Video
simulasi 52 Discharge Planning Pada Perawat Ruangan Penyakit Dalam Rsud Kabupaten Melawi
Discharge Planning Perawat Ruangan Penyakit Dalam Rsud Kabupaten Melaw Pelaksanaan Discharge
Planning 4 Melakukan Pengkajian Pada Pasien Baru 03 Mei s/d 02 Juni 2021 Terlaksananya
Pengkajian pasien baru 1. Data nama dan hasil pengkajian keperawatan 2. Foto Kegiatan 5
Melaksanakan kegiatan Pelaksanaan Discharge Planning Di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten
Melawi 06 Mei 2021 Terlaksananya kegiatan Pelaksanaan Discharge Planning Di Ruang Penyakit
Dalam RSUD Kabupaten Melawi 1. Foto Kegiatan 2. Video kegiatan 6 Pemantauan Kegiatan
Pelaksanaan Discharge Planning oleh Perawat Ruangan Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi. 10
Mei 2021 Terlaksananya Pemantauan Kegiatan Pelaksanaan Discharge Planning oleh Perawat
Ruangan Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi 1. Daftar nama perawat 2. Foto Kegiatan 53 Tabel
4.5 Jadwal Implementasi Kegiatan No Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan April Mei Juni 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Melakukan Konsultasi rencana kegiatan kepada kepala ruangan 2 Membuat media Discharge
Planning 3 Melakukan sosialisasi tentang pelaksanaan Discharge Planning terhadap perawat 4
Melakukan pengkajian pada pasien baru 5 Melakukan pelaksanaan Discharge Planning 6
Pemantauan Kegiatan Pelaksanaan Discharge Planning 54 55 56 BAB V KESIMPULAN Rancangan
Aktualisasi sejatinya adalah penerapan nilai-nilai dasar PNS yang merupakan langkah dan harus
ditempuh sebelum melakukan aktualisasi di unit kerja masing-masing. Dalam rancangan ini,
diterapkan nilai-nilai dasar bagi ASN dalam melakukan tugasnya sebagai pelayan publik yang
profesional. Nilai-nilai dasar tersebut adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi. Kegiatan aktualisasi yang direncanakan pelaksanaannya di tempat
aktualisasi yaitu RSUD Kabupaten Melawi adalah sebagai berikut: 1. Melakukan konsultasi rencana
kegiatan Pelaksanaan Discharge Planning (Perencanaan Pulang) pada Pasien BLPL kepada Kepala
Ruangan Perawatan Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi. 2. Membuat Media Discharge
Planning (Perencanaan Pulang) di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi. 3. Melakukan
Sosialisasi tentang Pelaksanaan Discharge Planning (Perencanaan Pulang) terhadap Perawat
Ruangan Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi. 4. Melakukan Pengkajian Pada Pasien Baru di
Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi. 5. Melaksanakan Discharge Planning (Perencanaan
Pulang) pada Pasien BLPL di Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Melawi 6. Pemantauan
Kegiatan Pelaksanaan Discharge Planning (Perencanaan Pulang) oleh Perawat Ruangan Penyakit
Dalam RSUD Kabupaten Melawi. Semua kegiatan yang disebutkan diatas, dilakukan dengan tujuan
agar peserta Pelatihan Dasar dapat mengaktualisasikan kelima nilai dasar PNS dan kedudukan serta
peran PNS dalam pekerjaan di instansi masing-masing. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut
direncanakan untuk dilaksanakan mulai pada tanggal 26 April 2021 hingga 02 Juni 2021 dengan
bimbingan dan arahan dari coach serta mentor, dan laporan hasil pelaksanaan kegiatan akan
dipresentasikan pada tanggal 09 Juni 2021. 57 DAFTAR PUSTAKA Carpenito,L.J.2009.Buku Saku
Diagnosa Keperawatan.Jakarta : EGC Halim, Abdul. 2014. Manajemen Keuangan Sektor Publik
problematika penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Jakarta: Selemba Empat. Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Anti Korupsi.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara Republik IndonesiaA.2015.
“NASIONALISME” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017.
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS: Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 58 Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia. 2018. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12
Tahun 2018 Tentang Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Mahmudi.2010, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Edisi Kedua, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Nursalam.2008. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek.Jakarta: Medika Profil RSUD
Kabupaten Melawi, 2020 Rasul, Syahruddin. 2002. Pengintegrasian Sistem Akuntabilitas Kinerja dan
Anggaran.Jakarta: Detail Rekod. Regester, Michael, Judy Larkin. Risk Issues and Crisis Management in
Public Relations. New Delhi: Crest Publishing House, 2003. Renan, Ernest. 1990. What Is a Nation?
Dalam Nation and Narration. Diedit oleh Homi Bhabha. London : Routledge Yamit,Zulian.2010.
Manajemen Kualitas Produk & Jasa Vol Edisi Pertama. Yogyakarta: EKONISIA

Anda mungkin juga menyukai