Anda di halaman 1dari 2

Kami sangat tidak setuju dengan mosi prestasi sebelum amputasi.

Kita tidak bisa menerima,


jika kita dikeluarkan dari sekolah hanya karena tidak berprestasi. Itu sangat tidak masuk akal.
Murid yang sudah bersekolah tidak boleh dikeluarkan tanpa alasan yang jelas, keharusan
siswa untuk prestasi tidak tercantum pada peraturan sekolah. Semua murid punya hak mereka
masing-masing dalam kebebasan mereka untuk bersekolah, hal ini tercantum dalam undang
undang republik Indonesia tentang sistem Pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 4.
Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan
kemajemukan bangsa. Meskipun seorang murid tidak berprestasi, kita harus tetap menghargai
dan menghormati perjuangan yang telah dia lakukan. Pernahkah kita berpikir apa yang
dirasakan oleh murid yang dikeluarkan hanya karena tidak berprestasi? Mereka pasti merasa
tidak terima dan depresi karena dikeluarkan hanya karena masalah sepele. Di lain sisi,
bagaimana kita bisa berprestasi tapi tidak didukung sama sekali. Setiap hari, prestasi, prestasi,
prestasi, tapi mereka tidak memberikan apapun ke kita. Memang ada murid tertentu yang
didukung dan difasilitasi untuk berprestasi, tapi mereka hanya yang memiliki bakat dan perlu
kita garis bawahi bahwa sekolah menuntut semua murid untuk berprestasi, sehingga itu akan
membebani murid yang tidak memiliki bakat. Itu semua argument dari rumah ini. Terima
kasih.
POI: kenapa sekolah mewajibkan kita untuk berprestasi, padahal itu tidak tertulis di peraturan
sekolah?
Bagaimana pendapatmu, jika prestasi sebelum amputasi melanggar hukum indonesia

This house strongly disagre with the motion, achievment before the amputation. We cannot
accept, if we are expelled from school just because we do not get achievement. That's very
unreasonable. Students who are no longer allowed to be expelled without a clear reason, a
student must for achievement are not listed in school regulations. All students have their own
rights in their freedom of matters, this is stated in the law of the republic of Indonesia
concerning the national education system number 20 of 2003 article 4. Education is carried
out democratically and is not discriminatory by upholding human rights, religion, values
culture and national diversity. Even though a student does not get achievement, we must still
appreciate and respect the struggles that he has done. How do we assess the feelings of
students who were expelled just because they didn't do well? They must feel disapproved and
depressed because they were expelled for trivial matters. On the other hand, how can we
achieve but not supported at all. Every day, achievements, achievements, achievements, but
they don't give us anything. Indeed there are certain students who are supported and
facilitated to get achievement, but they are only those who have talent and we need to
underline that schools require all students to get achievement, so that it will burden students
who do not have talent. Those are all arguments from this house. Thank you.
POI: why do schools require us to get achievment, even though it's not written in the school
rules?
What do you think, if the achievement before the amputation violates Indonesian law
Opposition (kontra) Government (pro)
Saya sebagai reply speaker akan menjelaskan kenapa opposition team harus menang dan
government team harus kalah.

Anda mungkin juga menyukai