Anda di halaman 1dari 4

Tujuan

Ttujuan Pendidikan Inklusif Pendidikan inklusif di Indonesia diselenggarakan dengan tujuan.

1. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua anak termasuk anak


berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan yang layak sesuai dengan kebutuhannya.

2. Membantu mempercepat program wajib belajar pendidikan dasar

3. Membantu meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah dengan menekan angka
tinggal kelas dan putus sekolah.

4. Menciptakan sistem pendidikan yang menghargai keanekaragaman, tidak diskriminatif, serta


ramah terhadap pembelajaran

5.untuk memenuhi kah asasi manusia atas pendidikan

Kelebihan
Munculnya sekolah inklusi karena memiliki beberapa keistimewaan antara lain :

1 keberadaan ABK diakui sejajar dengan anak normal;

Artinya anak dapat berpartisipasi dalam kehidupan di sekolah tanpa memandang kekurangan
yang disandang

2 anak akan memperoleh keadilan layanan pendidikan, tidak dibedakan dari anak normal
sehingga secara tidak langsung dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar di sekolah

lingkungan mengajarkan kebersamaan dan menghilangkan diskriminasi;

3 memberi kesan pada orang tua dan masyarakat bahwa ABK pun mampu seperti anak pada
umumnya; anak merasakan perlakuan dan persamaan hak, harkat dan martabat dalam
memperoleh layanan pendidikan tanpa membedakan antara ABK dan yang normal

4 anak yang berkelainan akan belajar menerima dirinya sebagaimana adanya dan juga tidak
menjadi asing lagi di lingkungannya;
5. anak dapat bergaul dan berinteraksi secara sehat dengan teman-temannya yang normal,
sehingga meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi berprestasi dalam belajar

Kekurangan
1. Sumber Daya Manusia yang ada disekolah Insklusif sebagian besar masih mengalami
kesulitan dalam memodifikasi kurikulum

2. Belum maksimalnya komitmen pemerintah terhadap pelaksanaan pendidikan inklusif

3. kurangnya ketersediaan anggaran Minimnya anggaran yang disediakan pemerintah,sehingga


ditemukan sekolah inklusi yang memiliki kekurangan dalam memfasilitasi peserta didik.

4.Paradigma Pandangan Masyarakat Terhadap Pendidikan Inklusi ,Pendidikan inklusi memang


tidak popular dalam masyarakat.(pandangan masyarakat masih kurang mengenai pendidikan
inklusi belum banyak yang mengetahui manfaat pendidikan inklusi).

Landasan Hukum Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif


Secara yuridis, pendidikan inklusif di Indonesia dilaksanakan berdasarkan atas:

1). UUD 1945 (Amandemen) Pasal 31 ayat (1)

.(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

2). UU Nomor 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang Cacat.

Menumbang bahwa penyandang cacat merupakan bagian dari masyarakat Indonesia yang
mempunyai kedudukan, hak, kewajiban dan peran yang sama dengan masyarakat Indonesia
lainnya di segala aspek kehidupan dan penghidupan;

3). UU Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.

Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman atau perlakuan yang kejam,
tidak manusiawi, merendahkan derajat dan martabat kemanusiaannya. penghilangan nyawa.
Setiap orang tidak boleh ditangkap, ditahan, dipaksa, dikecualikan, diasingkan, atau dibuang
secara sewenang-wenang.

4). UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.


Setial anak berhak untuk mendapatkan hidup tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara
wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi. Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan
status kewarganegaraan

5). UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

1) Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif


dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan
bangsa. (2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem
terbuka dan multimakna

6). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia

7). Surat Edaran Dirjen Dikdasmen No. 380/C.C6/MN/2003 Tanggal 20 Januari 2003 Perihal
Pendidikan Inklusif: Menyelenggarakan dan mengembangkan di setiap Kabupaten/Kota
sekurang-kurangnya 4 (empat) sekolah yang terdiri dari SD, SMP, SMA, dan SMK.

8). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 70 tahun 2009 Tentang
Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan
dan/atau Bakat Istimewa. Akan tetapi ada yang berbeda yaitu khusus untuk DKI Jakarta,
landasan yuridis yang berlaku yaitu: Peraturan Gubernur Nomor 116 Tahun 2007 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif.

Kelebihan

1.keberadaan anak berkebutuhannkhusus diakui sejajar di skilah inklusi

2.anak mendapat keadilan dalam memperoleh layanqn pendidikan,tdk ada diskriminasi


sehingga memotivasi anak untuk semangat belajar

3.anak jd lebih bisa berbaur dengan anak normal lainnya

4.meningkatkan rasa percaya diri anak,anakb jd bisa mengembangkan potensinya di sekolah


inklusi
5.ketika anak sekolah di inklusi anak jd beradaptasi dan dapat menerima dirinya sehingga tdk
diasingkan dilingkungan

6.penilaian di sekolah inklusi tidak dibebankan harus menvapai ini..,tp disesuaikan dengan
kompetensibsisa dan mengacu pada kemampuan dan kebutuhan siswa

7.di inklusi anak abk tdk akan merasa ketinggalan,karena penyampaian materi disesuaikan
guru melayani anak dgn baik

Kekurangan

1.terkadang guru yang berada di sekolah inklusi masih mengalami kesulitan dalam
memodifikasi kurikulum

2.belum maksimalnya dukungan dari oemerintah

3.kurangnya anggaran dari pemerintah,sehingga ada sekolah inkkusi yang belum memenuhi
fasilitas yg dibutuhkan anak

4.belum ramah untuk abk

5.aksesibilitas

6.inklusi blm populer dimasyarakat masih sdikit ortu yg menyekolahkan anaknya yg abk di
skolah inklusi

Anda mungkin juga menyukai