Anda di halaman 1dari 2

Al humazah

 Tercelanya rakus dan tamak Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


 Tanda-tanda sifat rakus dan tamak Anak Adam berkata, ‘Hartaku! Hartaku!’ Tidaklah harta yang engkau miliki melainkan apa
yang telah engkau makan lalu habis, atau apa yang engkau kenakan lalu usang, atau apa
Surah al humazah, berusaha menyadarkan manusia ttg adanya neraka huthamah (neraka yg yang engkau sedekahkan lalu engkau biarkan.
dinyalakan oleh allah yang apinya dapat membakar sampai ke hati) bg mrk yg suka
mengumpat dan menimban harta tanpa memikirkan orang lain Hadits ini tentang harta manusia yang dia kumpulkan atau yang ia simpan. Harta manusia
yang sebenarnya adalah yang ia sedekahkan. Apa saja yang ia makan dan pakai pasti akan
Kbbi habis. Adapun harta yang ia kumpulkan dan ia simpan itu sama sekali bukan miliknya. Jika
Rakus: suka mkn bnyk dgn tdk memilih; ingin memperoleh lebih banyak dari yg ia meninggal dunia, maka seluruh hartanya yang ia simpan dan kumpulkan itu menjadi
diperlukan;loba, tamak, serakah milik ahli warisnya, bukan miliknya lagi. Yang menjadi miliknya di akhirat hanyalah yang
Tamak: sllu ingin memperoleh banyak u/ diri sendiri ia sedekahkan.

Oleh Penggila harta dan pecinta dunia yang lebih mengutamakan dunia daripada akhirat adalah
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas orang yang paling bodoh dan paling idiot. Sebab, ia lebih mengutamakan khayalan
Dari Ka’ab bin Mâlik Radhiyallahu anhu ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa daripada kenyataan, lebih mengutamakan tidur daripada terjaga, lebih mengutamakan
sallam bersabda, “Dua serigala yang lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak bayang-bayang yang segera hilang daripada kenikmatan yang kekal, lebih mengutamakan
lebih merusak dibandingkan dengan sifat tamak manusia terhadap harta dan kedudukan rumah yang segera binasa daripada tempat tinggal yang kekal,  dan menukar kehidupan
yang sangat merusak agamanya.” yang abadi nan nyaman dengan kehidupan yang tidak lebih dari sekedar mimpi atau
bayang-bayang yang segera hilang.
Di dalam hadits ini Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa
ketamakan manusia terhadap harta dan jabatan pasti akan merusak agamanya. Ketamakan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
manusia kepada harta dan kepemimpinan akan membawa kepada kezhaliman, kebohongan Pecinta dunia tidak akan terlepas dari tiga hal: (1) Kesedihan (kegelisahan) yang terus-
dan perbuatan keji. Bahkan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. menerus, (2) Kecapekan (keletihan) yang berkelanjutan, dan (3) Penyesalan yang tidak
pernah berhenti.[14]
Tamak Terhadap Harta
Manusia sangat mencintai harta dan akan terus senantiasa mencarinya, tidak merasa puas Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah mengingatkan manusia agar tidak tamak,
dengan yang sedikit, manusia sangat tamak kepada harta dan panjang angan-angan. tidak bercita-cita dan tidak berambisi kepada jabatan dan kekuasaan, karena kalau itu
Panjang angan-angan, merasa masih berusia panjang adalah penyakit berbahaya dan kronis diberikan kepada orang yang tidak berhak menerimanya, atau kepada orang yang tidak
bagi manusia. Karna penyakit ini membuat kita perintah Allâh enggan bertaubat, cinta mampu atau tidak jujur dan amanah, maka pasti akan terjadi kerusakan di muka bumi dan
kepada dunia, lupa akan kehidupan akhirat yang abadi, dan membuat hati menjadi keras. pemutusan silaturrahim.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Jadi cinta harta, dunia, kedudukan, jabatan, dan lainnya akan merusak agama seseorang
Sungguh, seandainya anak Adam memiliki satu lembah dari emas, niscaya ia sangat ingin dan merusak kehormatannya. Kemudian akan menjadi penyesalan yang berkepanjangan
mempunyai dua lembah (emas). Dan tidak akan ada yang memenuhi mulutnya kecuali sampai hari Kiamat. Inilah akibat orang yang mengutamakan dunia daripada akhirat.
tanah.’dan Allâh Subhanahu wa Ta’ala menerima taubat bagi siapa saja yang bertaubat Padahal hidup ini untuk beribadah kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala .

hadits ini menjelaskan bahwa manusia sangat tamak dan rakus kepada harta, meskipun
hartanya sudah melimpah. Diumpakan, ia memiliki satu lembah emas, tetap saja ia ingin .
dua lembah emas, kalau sudah memiliki dua lembah emas atau harta yang banyak, maka
tetap dia tamak dan berambisi untuk memiliki tiga lembah emas. Dan tidak ada yang dapat
mencegah keserakahan manusia, ambisinya dan angan-angannya kecuali kematian. Oleh
karena itu di dalam hadits ini, manusia  disuruh bertaubat kepada Allâh Azza wa Jalla atas
ketamakannya dan keserakahannya. Dan Allâh Subhanahu wa Ta’ala akan menerima orang
yang bertaubat dengan taubat yang ikhlas, jujur, dan benar
Ciri-Ciri Tamak
1) Tidak mensyukuri nikmat yang telah dimiliki.
2) Selalu merasa kurang padahal ia telah banyak mendapat nikmat.
3) Ingin memiliki sesuatu yang dimiliki orang lain.
4) Panjang angan-angan yaitu suka menghayal dan tidak realistis.
5) Kikir, ia tidak mau hartanya berkurang sedikitpun.
6)  Kurang menghargai pemberian orang lain jika tidak sesuai keinginan
7)  Terlalu mencintai harta yang dimiliki.
8)  Terlalu semangat mencari harta tanpa memperhatikan waktu dan kondisi tubuh.
9)  Semua perbuatannya selalu bertendensi pada materi

Anda mungkin juga menyukai