Anda di halaman 1dari 11

Akhlak

Tamak(Ath-Thamasu)
kelompok : 12

Annisa Pujiyanti (18070320)


Khairur Rahmah (18070411)
Rusmalum Jernita Silaban (18070414)
Defenisi Tamak
Pengertian Tamak menurut bahasa tamak berarti rakus hatinya.
Sedang menurut istilah tamak adalah cinta kepada dunia
(harta). Serakah dalam bahasa arab disebut tamak yaitu sikap
yang selalu ingin memperoleh sesuatu yang banyak untuk diri
sendiri. Dari defenisis diatas bisa kita fahami, bahwa tamak
adalah sikap rakus terhadap hal-hal yang bersifat kebendaan
tanpa memperhitungkan mana yang halal dan haram.
Sifat-Sifat Tamak (Rakus)

Sifat rakus terhadap dunia menyebabkan manusia menjadi


hina, sifat ini digambarkan seperti orang yang haus yang
hendak minum air laut, semakin banyak ia meminum air
laut, semakin bertambah rasa dahaganya. Maksudnya,
bertambahnya harta tidak akan menghasilkan kepuasan
hidup karena keberhasilan dalam mengumpulkan harta
akan menimbulkan harapan untuk mendapatkan harta
benda baru yang lebih banyak
Ciri-ciri Tamak

1. Terlalu mencintai harta yang dimiliki


2. Terlalu semangat mencari harta tanpa memperthatikan waktu dan
kondisi tubuh
3. Terlalu hemat dalam membelanjakan harta
4. Merasa berat untuk mengeluarkan harta demi kepentingan agama dan
sosial
5. Mendambakan kemewahan dunia
6. Tidak memikirkan kehidupan akhirat
7. Semua perbuatan selalu bertendensi pada materi.
Penyebab Tamak
1. Cinta dunia
2. Bodoh dalam memahami arti hidup
bermasyarakat, yang di dalamnya ia
berkewajiban saling menolong, bukan saling iri
hati antara sesama.
3. Tidak mengimani qadha dan qadar Allah atas
nasib dirinya, sesuai dengan kadar usahanya.
Power(ilmu pengetahuan,kekayaan dan
kekuasaan).
4. Hati yang dipenuhi oleh kecemasan,kegelisahan
dan ketakutan.
Manfaat Menghindari Tamak
Manfaat menghindari tamak antara lain
menumbuhkan sifat bersyukur, ikhlas, rendah diri,
pemurah dan jujur. Ironinya, orang tamak tidak
pernah merasakan dirinya sebagai hamba-Nya.
Sebaliknya, mereka menjadi hamba kepada dunia
dan bertuhankan nafsu. Mereka mempertaruhkan
seluruh usaha untuk mengejar bayang kemewahan
dunia. Sebab itu, orang tamak biasanya takut akan
mati. Mereka cinta dunia dan senantiasa mengejar
kemewahan hidup.
Hukum Tamak dalam Ajaran Islam

Hukumnya ialah haram , Allah SWT memberi ancaman keras kepada mereka yang
tamak, dijelaskan dalam surah Al-‘Aadiyat ayat 6-11:
 
)8( ‫ش ِد ْي ٌد‬ َ َ‫) َوإِنَّهُ َعل َى َذالِ َك ل‬6( ‫ان لِ َربِّ ِه لَ َكنُ ْو ٌد‬
َ َ‫) َوإِنَّهُ لِ ُح ِّب ا ْل َخ ْي ِر ل‬7( ‫ش ِه ْي ٌد‬ َ ‫س‬َ ‫سلِ ْي ٍمإِنَّ اإْل ِ ْن‬ ٍ ‫) إِالَّ َمنْ أَتَى هللاَ بِقَ ْل‬88( ‫يَ ْو َم الَ يَ ْنفَ ُع َما ٌل َّوالَ بَنُ ْو َن‬
َ ‫ب‬
)10( ‫الصد ُْو ِر‬ ُّ ‫ص َل َما فِى‬ ِّ ‫) َو ُح‬9( ‫أَفَالَ يَ ْعلَ ُم إِ َذابُ ْعثِ َر َما فِى ا ْلقُبُ ْو ِر‬
)11( ‫إِنَّ َربَّ ُه ْم بِ ِه ْم يَ ْو َمئِ ٍذ لَّ َخبِ ْي ٌر‬
Artinya :
Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,
7). Dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya,
8). Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta,
9). Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam
kubur,
10). Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada,
11). Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka.
Gambaran Orang yang Tamak

Orang-orang yang tamak adalah orang-orang yang hartanya


masuk ke hati, melingkupinya dalam hitungan rugi-laba. Ketika
dia berpikir bahwa hartanya dapat mengekalkannya di kehidupan
ini maka mulailah dia krasak-krusuk mengumpulkan harta
dengan segala cara tanpa memperhatikan batasan halal-haram.
Dan ketika kewajiban datang kepadanya untuk berzakat atau
bersedekah, menginfakkan sebagian hartanya, ia mulai
mengambil sikap preventif terhadap harta tersebut, jangan
sampai harta saya berkurang bahkan sepeserpun.
Dampak buruk dari sifat tamak, bisa membuat seseorang melakukan
segala cara yang diharamkan demi mendapatkan harta yang
diinginkan, seperti korupsi, suap, curang, riba, mengurani timbangan,
berbohong, menipu, merampok, bisa pula nekat melakukan ritual-
ritual syirik, dan lain-lain.
‫ان أُرْ ِسالَ فِي‬ ِ ‫ َما ِذ ْئبَا ِن َجائِ َع‬: ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ِ‫ قَا َل َرسُو ُل هللا‬: ‫ي قَا َل‬
ِّ ‫ار‬
ِ ‫ص‬َ ‫ك األَ ْن‬ ِ ‫َر َوي التِّرْ ِم ِذيُّ َع ْن َك ْع‬
ٍ ِ‫ب ْب ِن َمال‬
ِ ‫ص ْال َمرْ ِء َعلَى ْال َما ِل َوال َّش َر‬
‫ف لِ ِدينِ ِه‬ ِ ْ‫َغنَ ٍم بِأ َ ْف َس َد لَهَا ِم ْن ِحر‬
 Al-Tirmidzi meriwayatkan dari Ka’ab ibn Malik al-Anshari radhiallahu
anhu, beliau berkata: Rasulallah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Tidaklah dua ekor srigala yang lapar dikirimkan pada seekor kambing
itu lebih berbahaya daripada tamaknya seseorang pada harta dan
kedudukan dalam membahayakan agamanya.” (HR. al-Tirmidzi, beliau
berkata: Hadits hasan shahih).
Untuk mengobati penyakit tamak dari hati seseorang, Ibnu Qudamah
dalam kitab Mukhtashar al-Qashidin mengungkapkan bahwa obat ini
terdiri dari tiga unsur:sabar, ilmu, dan amal. Secara keseluruhan
terangkum dalam hal-hal berikut ini:
a. Ekonomis dalam kehidupan dan arif dalam membelanjakan harta.
b. Jika seseorang bisa mendapatkan kebutuhan yang mencukupinya,
maka dia tidak perlu gusar memikirkan masa depan, dan harus
merasa yakin bahwa dia pasti akan mendapatkan rezeki dari Allah.
c. Hendaknya mengetahui bahwa qana`ah itu adalah kemuliaan
karena sudah merasa tercukupi, dan dalam kerakusan dan tamak
itu ada kehinaan.
d. Membandingkan antara kehidupan Yahudi dan Nasrani yang
tenggelam dalam kenikmatan dengan kehidupan para nabi dan
orang shalih. Siapakah di antara mereka yang mulia di sisi Allah
Ta’ala. Dia harus mengerti bahwa menumpuk harta itu bisa
menimbulkan dampak yang kurang baik.
Kesimpulan

Dari definisi diatas bisa kita fahami, bahwa tamak adalah


sikap rakus terhadap hal-hal yang bersifat kebendaan
tanpa memperhitungkan mana yang halal dan haram.
Tamak terhadap harta dunia merupakan salah satu
penyakit hati yang sangat membahayakan kehidupan
manusia. Sifat rakus terhadap dunia menyebabkan
manusia menjadi hina. Orang-orang yang tamak adalah
orang-orang yang hartanya masuk ke hati, melingkupinya
dalam hitungan rugi-laba.
Ketika dia berpikir bahwa hartanya dapat mengekalkannya
di kehidupan ini maka mulailah dia krasak-krusuk
mengumpulkan harta dengan segala cara tanpa
memperhatikan batasan halal-haram.

Anda mungkin juga menyukai