Anda di halaman 1dari 70

PENILAIAN PENGENDALIAN

PENYEDIAAN DAN
PENGGUNAAN OBAT

No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
SOP /IV/2016
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

1. Pengertian Penilaian Pengendalian Penyediaan dan Penggunaan obat adalah


suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan
sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga
tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar.
2. Tujuan 1. Untuk menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan obat dan bahan habis pakai yang efektif,
efisien dan rasional.
2. Untuk menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat
penyimpanan, tepat waktu, pendistribusian, tepat penggunaan
dan tepat mutu di tiap unit pelayanan kesehatan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sungaiselan
No.188.45/ /P/ PKM-SS/ 2016 tentang peresepan,
pemesanan dan pengelolaan obat.
4. Referensi Materi pelatihan menajemen kefarmasian di Puskesmas,
Direktorat Bina Obat Publik dan perbekalan Kesehatan. Direktorat
Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan
RI 2010.
5. Langkah- PENGENDALIAN PERSEDIAAN
langkah 1. Petugas farmasi memperkirakan / menghitung pemakaian rata-
rata periode tertentu puskesmas dan seluruh unit pelayanan.
2. Petugas farmasi menentukan stok optimum, yaitu stok ideal
yang harus tersedia dalam periode tertentu.
3. Petugas farmasi menentukan stok peyangga untuk mencegah
terjadinya sesuatu hal yang tidak terduga
4. Petugas farmasi menentukan waktu tunggu (leadtime), waktu
yang diperlukan dari mulai pemesanan sampai obat diterima.
5. Petugas farmasi mencegah kekosongan obat, dengan
mencantumkan jumlah stok opname pada kartu stok.
6. Petugas farmasi melaporkan kepada Instalasi Farmasi Dinas
Kesehatan jika terjadi pemakaian melebihi rencana karena
keadaan tidak terduga.
7. Petugas farmasi membuat laporan sederhana secara berkala
kepada para dokter pemeriksa tentang pemakaian obat
tertentu yang banyak dan obat lainnya masih mempunyai
persediaan banyak.
PENILAIAN PENGENDALIAN
PENYEDIAAN DAN
PENGGUNAAN OBAT

No. Dokumen :
SOP
PUSKESMAS UKP-FARMASI/SOP/ dr. Nur Muhammad Darussalam
SUNGAISELAN /IV/2016 NIP. 198312062011011001
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/3

PENGENDALIAN PENGGUNAAN
1. Petugas farmasi melakukan kompilasi resep penggunaan
antibiotik dan injeksi.
2. Petugas farmasi melakukan kompilasi resep rata-rata jumlah R/
3. Petugas farmasi melakukan penghitungan persentase
penggunaan obat generik.
4. Petugas farmasi melakukan evaluasi kesesuaian resep dengan
formularium.

6. Diagram Memperkirakan / menghitung pemakaian rata-rata periode


Alir
tertentu puskesmas dan seluruh unit

Menentukan stok optimum. Yaitu stok ideal yang harus tersedia


dalam periode tertentu.

Menentukan stok pengamanan untuk mencegah terjadinya sesuatu hal


yang tidak terduga

Menentukan waktu tunggu (leadtime), waktu yang diperlukan dari


mulai pemesanan sampai obat diterima

Mencegah kekosongan obat, denga mencantumkan jumlah stok


opname pada kartu stok

Melaporkan kepada Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan jika terjadi


pemakaian melebihi rencana karena keadaan tidak terduga

Membuat laporan sederhana secara berkala kepada para dokter


pemeriksa tentang pemakaian obat tertentu yang banyak dan obat
lainnya masih mempunyai persediaan banyak.
PENILAIAN PENGENDALIAN
PENYEDIAAN DAN
PENGGUNAAN OBAT

No. Dokumen :
SOP
PUSKESMAS UKP-FARMASI/SOP/ dr. Nur Muhammad Darussalam
SUNGAISELAN /IV/2016 NIP. 198312062011011001
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 3/3

Diagram Alir Pengendalian Penggunaan Obat

Melakukan kompilasi resep penggunaan antibiotik


dan injeksi

Melakukan kompilasi resep rata-rata jumlah R/

Melakukan perhitungan persentase penggunaan obat

Melakukan evaluasi kesesuaian resep dengan


formularium

7. Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, KIA, UGD, Ruang Bersalin, Rawat Inap, dan
Laboratorium

8. Rekaman histori perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan
PENILAIAN PENGENDALIAN
PENYEDIAAN DAN
PENGGUNAAN OBAT

No. Dokumen :
Daftar
No. Revisi : 00
Tilik
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/1

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB


1 Apakah Petugas Farmasi memperkirakan/ menghitung
pemakaian rata-rata periode tertentu puskesmas dan
seluruh unit pelayanan ?
2 Apakah Petugas Farmasi menentukan stok optimum?

3 Apakah Petugas Farmasi menentukan stok penyangga


untuk mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak
terduga?
4 Apakah Petugas Farmasi menentukan waktu tunggu
(leadtime), waktu yang diperlukan dari mulai pemesanan
sampai obat diterima?
5 Apakah Petugas Farmasi mencegah kekosongan obat
dengan mencantumkan jumlah stok opname pada kartu
stok?
6 Apakah Petugas Farmasi melaporkan kepada Instalasi
Farmasi Dinas Kesehatan jika terjadi pemakaian melebihi
rencana karena keadaan tidak terduga?
7 Apakah Petugas Farmasi membuat laporan sederhana
secara berkala kepada para dokter pemeriksa tentang
pemakaian obat tertentu yang banyak dan obat lainnya
masih mempunyai persediaan banyak?
8 Apakah Petugas Farmasi melakukan kompilasi resep
penggunaan antibiotik dan injeksi?
9 Apakah Petugas Farmasi melakukan kompilasi resep rata-
rata jumlah R/?
10 Apakah Petugas farmasi melakukan perhitungan
persentase penggunaan obat generik ?
11 Apakah Petugas Farmasi melakukan kesesuaian resep
dengan formularium?
Compliance rate (CR) ..........................%
..............................................................
Pelaksana / Auditor

(......................................................)
PENYEDIAAN DAN
PENGGUNAAN OBAT
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

1. Pengertian Penyediaan dan penggunaan obat adalah suatu kegiatan penyediaan


obat di Puskesmas Sungaiselan serta penggunaan obat dan atau
penyerahan obat kepada pasien sesuai yang tertulis dalam resep.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menjaga ketersediaan dan penggunaan obat
bagi pelanggan di Puskesmas Sungaiselan sesuai dengan
kebutuhannya.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sungaiselan No. 188.45/
/P/PKM-SS/2016 tentang peresepan, pemesanan dan pengelolaan
obat.
4. Referensi Pedoman Pengelolaan Obat dan Standar Pelayanan Obat
Puskesmas tahun 2008.
5. Prosedur 1. Petugas farmasi melakukan kompilasi data pemakaian obat
selama satu bulan terakhir dan memasukannya dalam format
LPLPO.
2. Petugas farmasi membuat laporan pemakaian dan permintaan
obat menggunakan format LPLPO dan dikirimkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten.
3. Petugas farmasi menerima obat dari Instalasi Farmasi
Kabupaten sesuai permintaan Puskesmas melalui LPLPO
dengan mengikuti jadwal distribusi yang telah ditentukan oleh
Instalasi Farmasi Kabupaten.
4. Petugas farmasi memeriksa atas obat yang diterima dari Instalasi
Farmasi Kabupaten, termasuk kesesuaian jenis, jumlah, tanggal
kadaluwarsa, dan keadaan barang.
5. Petugas farmasi menata dan menyimpan obat kedalam gudang
farmasi Puskesmas.
6. Petugas farmasi mencatat penerimaan obat ke dalam Kartu Stok
gudang farmasi.
7. Petugas farmasi mendistribusikan obat keseluruh sub unit
internal yang membutuhkan seperti Poli Gigi, Kesehatan Ibu,
Imunisasi, Konseling Gizi, UGD, Ruang Bersalin, Rawat Inap,
dan Laboratorium.
8. Petugas farmasi mendistribusikan obat keseluruh Poskesdes
berdasarkan permintaan obat yang disampaikan melalui LPLPO
Sub Unit.
9. Petugas farmasi melaksanakan pelayanan langsung kepada
pelanggan yang telah diperiksa dan menerima resep.
10. Petugas farmasi membuat laporan atas kegiatan penyediaan dan
pemakaian obat menggunakan format LPLPO secara rutin setiap
bulan.
PENYEDIAAN DAN
PENGGUNAAN OBAT

No. Dokumen :
SOP UKP-FARMASI/SOP/
PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam
/IV/2016
SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2

5. Diagram Alir
Petugas farmasi Petugas farmasi
mengkompilasi data membuat laporan
pemakaian obat bulan pemakaian dan
lalu permintaan obat
menggunakan LPLPO

Petugas farmasi Petugas farmasi


memeriksa semua menerima obat dari
obat yang diterima dari IFK sesuai permintaan
IFK yang telah di ajukan

Petugas farmasi Petugas farmasi


menata dan mencatat semua obat
menyimpan obat yang diterima dari IFK
dalam Gudang farmasi dalam Kartu Stock
Puskesmas Namang Obat

Petugas farmasi
mendistribusikan
keseluruh Poskesdes

Petugas farmasi
mendistribusikan obat
ke Sub Unit Internal

Petugas farmasi membuat


Petugas farmasi laporan penyediaan dan
melaksanakan penggunaan obat
pelayanan langsung
kepada pelanggan

7. Unit Terkait Poli Gigi, Kesehatan Ibu, Imunisasi, Konseling Gizi, UGD, Ruang
Bersalin, Rawat Inap, dan Laboratorium
PENILAIAN PENGENDALIAN
PENYEDIAAN DAN
PENGGUNAAN OBAT

No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
Daftar
/IV/2016
Tilik
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/1

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB


1 Apakah Petugas farmasi melakukan kompilasi data
pemakaian obat selama satu bulan terakhir dan
memasukannya dalam format LPLPO ?
2 Apakah Petugas farmasi membuat laporan
pemakaian dan permintaan obat menggunakan
format LPLPO dan dikirimkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten?
3 Apakah Petugas farmasi menerima obat dari
Instalasi Farmasi Kabupaten sesuai permintaan
Puskesmas melalui LPLPO dengan mengikuti
jadwal distribusi yang telah ditentukan oleh
Instalasi Farmasi Kabupaten ?
4 Apakah Petugas farmasi memeriksa atas obat
yang diterima dari Instalasi Farmasi Kabupaten,
termasuk kesesuaian jenis, jumlah, tanggal
kadaluwarsa dan keadaan barang ?
5 Apakah Petugas farmasi menata dan menyimpan
obat kedalam gudang farmasi Puskesmas ?
6 Apakah Petugas farmasi menata dan menyimpan
obat kedalam Kartu Stock gudang farmasi ?
7 Apakah Petugas farmasi mendistribusikan obat
keseluruh sub unit Internal yang membutuhkan
seperi Poli umum, Poli Gigi, KIA, IGD, Ruang
Bersalin, Rawat Inap, dan Laboratorium ?
8 Apakah Petugas farmasi mendistribusikan obat
keseluruh poskesdes berdasarkan permintaan obat
yang disampaikan melalui LPLPO Sub Unit ?
9 Apakah Petugas farmasi melaksanakan pelayanan
langsung kepada pelanggan yang telah diperiksa
dan menerima resep ?
10 Apakah Petugas farmasi membuat laporan atas
kegiatan penyediaan dan pemakaian obat
menggunakan format LPLPO secara rutin setiap
bulan ?
Compliance rate (CR) ..........................%
.......................................

Pelaksana / Auditor
(....................................)

PENYEDIAAN OBAT YANG


MENJAMIN KETERSEDIAAN
OBAT
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

1. Pengertian Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat adalah suatu


proses kegiatan penyediaan obat untuk memenuhi kebutuhan
dalam pelayanan pelanggan di Puskesmas Sungaiselan.
2. Tujuan Menjaga ketersediaan obat sesuai kebutuhan pelayanan
pelanggan di Puskesmas Sungaiselan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sungaiselan No.188.45/ /P/PKM-SS/2016
tentang Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat.
4. Referensi Materi pelatihan menajemen kefarmasian di Puskesmas, Direktorat
Bina Obat Publik dan perbekalan Kesehatan. Direktorat Jendral
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementrian Kesehatan RI 2010..
5. Prosedur 1. Petugas farmasi melakukan kompilasi data pemakaian obat
selama satu bulan terakhir dan memasukannya dalam format
LPLPO.
2. Petugas farmasi membuat laporan pemakaian dan permintaan
obat dengan format LPLPO ke Dinas Kesehatan Kabupaten.
3. Petugas farmasi menerima obat dari Instalasi Farmasi
Kabupaten sesuai permintaan dengan mengikuti jadwal
distribusi obat yang telah ditentukan oleh Instalasi Farmasi
Kabupaten.
4. Petugas farmasi memeriksa obat yang diterima dari Instalasi
Farmasi Kabupaten, antara lain kesesuaian jenis, jumlah,
tanggal kadaluwarsa, dan keadaan barang.
5. Petugas farmasi menata dan menyimpan obat kedalam
gudang farmasi Puskesmas.
6. Petugas farmasi mencatat semua obat yang disimpan kedalam
Kartu Stock obat sebagai kartu kendali persediaan.
7. Petugas farmasi mencatat semua obat yang diterima kedalam
Buku Bantu Penerimaan Obat.
8. Petugas farmasi melakukan pencatatan semua pemakaian
obat dalam Buku Pengeluaran Obat di gudang farmasi
puskesmas.
9. Petugas mendistribusikan obat keseluruh Poskesdes
berdasarkan permintaan obat yang disampaikan melalui
laporan LPLPO Sub Unit.
10. Petugas obat membuat laporan rutin atas penerimaan dan
pemakaian obat di Puskesmas Sungaiselan menggunakan
format LPLPO.
PENYEDIAAN OBAT YANG
MENJAMIN KETERSEDIAAN
OBAT
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
SOP
PUSKESMAS /IV/2016 dr. Nur Muhammad Darussalam
SUNGAISELAN No. Revisi : 00 NIP. 198312062011011001
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2

6. Diagram Alir
Petugas farmasi Petugas farmasi
mengkompilasi data membuat laporan
pemakaian obat bulan pemakaian dan
lalu permintaan obat ke
DKK

Petugas farmasi Petugas farmasi


memeriksa obat yang menerima obat dari
diterima (jenis, jumlah, IFK sesuai permintaan
tgl ED dan keadaan yang telah di
fisik obat ) disampaikan

Petugas farmasi menata


dan menyimpan obat
dalam gudang obat
Puskesmas Sungaiselan

Petugas farmasi
mencatat semua obat
yang disimpan dalam
kartu Stock Obat

Petugas farmasi Petugas farmasi


melakukan pencatatan mencatat semua
semua pengeluaran penerimaan obat
obat dalam Buku dalam Buku
pengeluaran obat Penerimaan

Petugas farmasi
melaksanakan
distribusi obat
keseluruh Pustu dan
PKD
Petugas farmasi membuat
laporan penerimaan dan
pengeluaran obat

7. Unit Terkait - Ruang Obat Puskesmas


8. Rekaman histori perubahan
No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan

PENYEDIAAN OBAT YANG


MENJAMIN
KETERSEDIAAN OBAT

No. Dokumen :
Daftar No. Revisi :
Tilik Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB


1 Apakah Petugas farmasi melakukan kompilasi
data pemakaian obat selama satu bulan terakhir
dan memasukannya dalam format LPLPO ?
2 Apakah Petugas farmasi membuat laporan
pemakaian dan permintaan obat menggunakan
format LPLPO ke DKK ?
3 Apakah Petugas farmasi menerima obat dari IFK
sesuai permintaan dengan mengikuti jadwal
distribusi obat yang telah ditentukan oleh IFK ?
4 Apakah Petugas farmasi memeriksa atas obat
yang diterima dari IFK, antara lain kesesuaian
jenis, jumlah, tanggal kadaluwarsa dan keadaan
barang ?
5 Apakah Petugas farmasi menata dan menyimpan
obat kedalam gudang farmasi Puskesmas ?
6 Apakah Petugas farmasi mencatat semua obat
yang disimpan kedalam Kartu Stock obat sebagai
kartu kendali persediaan?
7 Apakah Petugas farmasi mencatat semua obat
yang diterima ke dalam Buku Bantu Penerimaan
Obat ?
8 Apakah petugas farmasi melakukan pencatatan
semua penerimaan dan pemakaian obat dalam
Buku Bantu Induk Penerimaan dan Pengeluaran
Obat Puskesmas ?
9 Apakah Petugas farmasi mendistribusikan obat
keseluruh Pustu dan PKD berdasarkan
permintaan obat yang disampaikan melalui
laporan LPLPO Sub Unit ?
10 Apakah Petugas farmasi membuat laporan rutin
atas penerimaan dan pemakaian obat di
Puskesmas Sungaiselan menggunakan format
LPLPO?
Compliance rate (CR) ..........................%

........................................

Pelaksana / Auditor

(....................................)

EVALUASI KETERSEDIAAN
OBAT TERHADAP
FORMULARIUM
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

1. Pengertian Evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium, hasil evaluasi


dan tindak lanjut merupakan kegiatan rutin di Puskesmas
Sungaiselan dalam mengendalikan kesesuaian penyediaan obat
dengan formularium yang berlaku.
2. Tujuan Menjamin ketersediaan obat sesuai dengan formularium yang
dipergunakan di Puskesmas Sungaiselan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sungaiselan No.188.45/
/P/PKM-SS/2016 Tentang Formularium Obat
4. Referensi Pedoman Pengelolaan Obat & standart pelayanan obat
Puskesmas
5. Prosedur 1. Petugas Farmasi melakukan sampling pengambilan data Stock
Opname 3 bulan sekali.
2. Petugas Farmasi mengumpulkan data jenis obat yang tersedia
dari stock Opname selama 1 tahun terakhir.
3. Petugas farmasi mencatat jumlah jenis obat yang tersedia di
Puskesmas.
4. Petugas Farmasi menghitung jumlah jenis obat yang tersedia
di Puskesmas (A).
5. Petugas Farmasi mengumpulkan data jenis obat di Puskesmas
yang tercantum di Formularium.
6. Petugas Farmasi mencatat total jenis obat di Puskesmas yang
tercantum di Formularium.
7. Petugas Farmasi menghitung jumlah jenis obat di Puskesmas
yang tercantum di Formularium (B).
8. Petugas Farmasi menghitung tingkat ketersedian obat dengan
membandingkan jumlah obat yang tersedia di Puskesmas
dengan jumlah jenis obat yang tercantum di Formularium x
100%.
9. Petugas Farmasi menyampaikan hasil evaluasi ketersediaan
obat terhadap formularium kepada kepala Puskesmas.
EVALUASI KETERSEDIAAN
OBAT TERHADAP
FORMULARIUM

No. Dokumen :
SOP
PUSKESMAS UKP-FARMASI/SOP/ dr. Nur Muhammad Darussalam
SUNGAISELAN /IV/2016 NIP. 198312062011011001
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2

6. Diagram Alir
Petugas farmasi melakukan Bandingkan data
kompilasi jenis obat yang kompilasi dengan tabel
tersedia dalam formularium
Puskesmas Sungaiselan

Petugas farmasi Petugas farmasi


melaporkan hasil analisa melakukan analisis data
kepada Kepala kompilasi terhadap tabel
Puskesmas Sungaiselan Formularium

Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas


melakukan telaah atas memerintahkan
hasil evaluasi Petugas farmasi untuk
membuat laporan hasil
evaluasi
7. Unit Terkait Ruang Obat

8. Rekaman Historis

No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan


EVALUASI KETERSEDIAAN
OBAT TERHADAP
FORMULARIUM

No. Dokumen :
Daftar
No. Revisi :
Tilik
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB


1 Petugas Farmasi melakukan sampling
pengambilan data Stock Opname 3 bulan sekali.
2 Petugas Farmasi mengumpulkan data jenis obat
yang tersedia dari stock Opname selama 1 tahun
terakhir.
3 Petugas farmasi mencatat jumlah jenis obat yang
tersedia di Puskesmas.
4 Petugas Farmasi menghitung jumlah jenis obat
yang tersedia di Puskesmas (A).
5 Petugas Farmasi mengumpulkan data jenis obat
di Puskesmas yang tercantum di Formularium.
(Doen 2011)
6 Petugas Farmasi mencatat total jenis obat di
Puskesmas yang tercantum di Formularium.
(Doen 2011)

7 Petugas Farmasi menghitung jumlah jenis obat di


Puskesmas yang tercantum di Formularium (Doen
2011), (B).
8 Petugas Farmasi menghitung tingkat ketersedian
obat dengan membandingkan jumlah obat yang
tersedia di Puskesmas dengan jumlah jenis obat
yang tercantum di Formularium (Doen 2011) x
100%.
9 Petugas Farmasi menyampaikan hasil evaluasi
ketersediaan obat terhadap formularium kepada
kepala Puskesmas.
Compliance rate (CR) ..........................%
.......................................

Pelaksana / Auditor

(....................................)

EVALUASI KESESUAIAN
PERESEPAN DENGAN
FORMULARIUM
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

1. Pengertian Evaluasi kesesuaian peresepan dengan formularium, hasil


evaluasi dan tindak lanjut adalah merupakan kegiatan rutin di
Puskesmas Sungaiselan dalam mengendalikan kesesuaian
peresepan dengan formularium yang berlaku.
2. Tujuan Sebagai acuan menjamin ketersediaan obat sesuai dengan
formularium yang berlaku di Puskesmas Sungaiselan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sungaiselan No.188.45/ /P/PKM-
SS/ 2016 tentang Formularium Obat
4. Referensi Pedoman Pengelolaan Obat & standart pelayanan obat
Puskesmas tahun 2008
5. Prosedur 1. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas
medis tentang isi Formularium
2. Petugas farmasi mengambil sampling 3 resep setiap hari.
3. Petugas farmasi mengumpulkan data resep selama 3
bulan terakhir
4. Petugas farmasi merekap data resep selama 3 bulan
terakhir.
5. Petugas farmasi mengumpulkan data tentang jenis obat
yang tertulis di resep tetapi tidak tersedia di Formularium
Puskesmas
6. Petugas farmasi mencatat total jenis obat yang tidak
masuk dalam Formularium Puskesmas.
7. Petugas obat menghitung jumlah jenis obat yang tidak
masuk dalam Formularium Puskesmas
8. Petugas farmasi mengumpulkan data jenis obat di
Puskesmas yang tercantum di Formularium.
9. Petugas farmasi mencatat total jenis obat di Puskesmas
yang tercantum di Formularium.
10. Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat di
Puskesmas yang tercantum di Formularium.
11. Petugas farmasi menghitung prosentase antara obat
yang tidak sesuai Formularium dengan jumlah jenis obat
di Puskesmas yang tercantum di Formularium, dengan
rumus :

A
x 100 % = C %
B

12. Petugas farmasi melaporkan hasil evaluasi kekesuaian


peresepan dengan Formularium kepada kepala
Puskesmas
13. Kapala Puskesmas menindaklanjuti dari hasil evaluasi
kesesuaian peresepan dengan Formularium dengan
melaksanakan pertemuan dalam rangka pembinaan
terhadap Petugas Penulis Resep.

EVALUASI KESESUAIAN
PERESEPAN DENGAN
FORMULARIUM

No. Dokumen :
SOP
PUSKESMAS UKP-FARMASI/SOP/ dr. Nur Muhammad Darussalam
SUNGAISELAN /IV/2016 NIP. 198312062011011001
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 3/3

6. Diagram Alir
Petugas farmasi
menginformasikan kepada
petugas medis ttg isi
Formularium

Petugas farmasi
mengumpulkan data
jenis obat yang tersedia
dari stock Opname
selama 1 bulan

Petugas Farmasi
mencatat jumlah jenis
obat yang tersedia di
Puskesmas

Petugas farmasi
menghitung jumlah
jenis obat yang tersedia
di puskesmas (A)
Petugas farmasi
mengumpulkan data
jenis obat di Puskesmas
yang tercantum di
Formularium

Petugas farmasi
mencatat total jenis
obat di Puskesmas
yang tercantum di
Formularium

Petugas farmasi
menghitung jumlah jenis
obat di Puskesmas yang
tercantum di
Formularium
Petugas farmasi
menghitung tingkat
ketersediaan obat
dengan
membandingkan jumlah

Petugas farmasi
Petugas farmasi
mendokumenntasikan arsip
mengirimkan laporan
laporan hasil evaluasi
hasil evaluasi
peresepan
peresepan kepada
Dinas kesehatan
7. unit terkait Ruang Obat, UGD, Poli Umum, Poli Gigi, Poli KI, Poli MTBS,
Poned, Ranap
8. Rekaman Historis Perubahan

No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan

EVALUASI KESESUAIAN
PERESEPAN DENGAN
FORMULARIUM

No. Dokumen :
Daftar
No. Revisi :
Tilik
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB


Apakah:
1 petugas farmasi menginformasikan kepada
petugas Medis ttg isi Formularium
2 Petugas farmasi mengambil sampling 3 resep
setiap hari.
3 Petugas farmasi mengumpulkan data resep
selama 3 bulan terakhir
4 Petugas farmasi merekap data resep selama 3
bulan terakhir.
5 Petugas farmasi mengumpulkan data tentang
jenis obat yang tertulis di resep tetapi tidak
tersedia di Formularium Puskesmas
6 Petugas farmasi mencatat total jenis obat yang
tidak masuk dalam Formularium Puskesmas.
7 Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat
yang tidak masuk dalam Formularium Puskesmas
(A)
8 Petugas farmasi mengumpulkan data jenis obat di
Puskesmas yang tercantum di Formularium.
(Doen 2011)
9 Petugas farmasi mencatat total jenis obat di
Puskesmas yang tercantum di Formularium.
(Doen 2011)
10 Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat di
Puskesmas yang tercantum di Formularium.
(Doen 2011), (B)

Compliance rate (CR) ..........................%

..........................................

Pelaksana / Auditor

(....................................)

PERESEPAN PEMESANAN
DAN PENGELOLAAN OBAT

No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

1. Pengertian Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan obat adalah suatu


proses kegiatan pengelola obat untuk mengajukan pemesanan/
permintaan obat ke Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota sesuai
dengan jumlah dan jenis obat yang sudah direncanakan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan obat Puskesmas
2. Tujuan Sebagai acuan untuk memenuhi kebutuhan obat di masing-masing
unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di
wilayah kerjanya.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sungaiselan No.188.45/ /P/PKM-SS/2016
tentang Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan Obat.
4. Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan di Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes RI Jakarta, cetakan
kedua 2004
5. Prosedur 1. Petugas farmasi memperkirakan/ menghitung pemakaian obat
rata-rata perbulan di Puskesmas dan seluruh unit pelayanan
untuk menyusun rencana kebutuhan selama satu tahun
2. Petugas farmasi mengajukan usulan obat ke Instalasi Farmasi
Kabupaten sesuai ketersediaan obat/ alkes di Instalasi Farmasi
Kabupaten setiap 2 (dua) bulan
3. Petugas farmasi menerima obat/ alkes dari Instalasi Farmasi
Kabupaten berdasarkan permintaan yang diusulkan setiap 2
(dua) bulan sekali
4. Petugas farmasi menyimpan obat/ alkes yang datang dari
Instalasi Farmasi Kabupaten di gudang Farmasi Puskesmas
5. Petugas farmasi menginventaris obat dan ditulis di buku
penerimaan dan di kartu stok sebagai pengendali stok
6. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas Medis obat
yang stoknya berlebih untuk menghindari obat kadaluarsa
7. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis obat
yang kosong stok untuk digantikan dengan obat pengganti lain
dengan fungsi yang sama
8. Petugas farmasi menyiapkan permintaan obat/ alkes untuk
didistribusikan ke sub unit internal (poli gigi, poli umum, KIA,
laboratorium, UGD, PONED, RANAP) berdasarkan LPLPO sub
unit
9. Petugas farmasi menyiapkan permintaan obat/ alkes untuk
didistribusikan ke Sub Unit Eksternal Poskesdes berdasarkan
LPLPO sub unit
10. Apabila jumlah obat yang tersisa diperhitungkan tidak lagi
mencukupi kebutuhan pelayanan, segera membuat LPLPO untuk
mengajukan tambahan obat.

PERESEPAN PEMESANAN
DAN PENGELOLAAN OBAT

No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
SOP
PUSKESMAS /IV/2016 dr. Nur Muhammad Darussalam
SUNGAISELAN No. Revisi : 00 NIP. 198312062011011001
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2
6. Diagram Alir
Petugas obat memperkirakan/ menghitung pemakaian obat
rata-rata perbulan

Petugas farmasi mengajukan usulan obat ke


IFK

Petugas farmasi menerima, menyimpan dan menginventaris obat yg dtg dari


IFK

Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas Medis Obat yang stok


berlebih dan stok kosong

Petugas farmasi mendistribusikan ke sub unit internal dan eksternal


berdasarkan permintaan dengan LPLPO

7. Unit terkait Ruang Obat, gudang farmasi, ruang pelayanan obat


8. Rekaman No Isi Perubahan Tgl diberlakukan
historis
perubahan

PERESEPAN PEMESANAN
DAN PENGELOLAAN OBAT

No. Dokumen :
No. Revisi :
Daftar
Tanggal Terbit :
Tilik
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB
1 Petugas farmasi memperkirakan/ menghitung
pemakaian obat rata-rata perbulan di Puskesmas
dan seluruh unit pelayanan untuk menyusun
rencana kebutuhan obat selama satu tahun
2 Petugas farmasi mengajukan usulan obat ke
Instalasi Farmasi Kabupaten sesuai ketersediaan
obat/alkes di Instalasi Farmasi Kabupaten setiap 2
(dua) bulan
3 Petugas farmasi menerima obat/ alkes dari
Instalasi Farmasi Kabupaten berdasarkan
permintaan yang diusulkan setiap 2 (dua) bulan
sekali
4 Petugas farmasi menyimpan obat/alkes yang
datang dari Instalasi Farmasi Kabupaten di
Gudang Farmasi di Puskesmas
5 Petugas farmasi menginventaris obat dan ditulis di
buku penerimaan dan di kartu stok sebagai
pengendali stok
6 Petugas farmasi menginformasikan kepada
petugas medis obat yang stok berlebih untuk
menghindari obat kadaluarsa
7 Petugas farmasi menginformasikan kepada
petugas Medis obat yang kosong stok untuk
digantikan dengan obat pengganti lain dengan
fungsi yang sama
8 Petugas farmasi menyiapkan permintaan obat/
alkes untuk didistribusikan ke Sub Unit Internal
(Poli umum, poli gigi, KIA, Laboratorium, Ruang
UGD, Ranap) berdasarkan LPLPO sub unit
9 Petugas farmasi menyiapkan permintaan obat/
alkes untuk didistribusikan ke Sub Unit Ekstern
Poskesdes berdasarkan LPLPO Sub Unit
10 Apabila jumlah obat yang tersisa diperhitungkan
tidak lagi mencukupi kebutuhan pelayanan, segera
membuat LPLPO untuk mengajukan tambahan
obat
Compliance rate (CR)..........................%

.............................,..................................

Pelaksana/auditor

(...................................)

MENJAGA TIDAK
TERJADINYA PEMBERIAN
OBAT KADALUWARSA

No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
SOP
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
1. Pengertian Menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadaluwarsa adalah
proses kegiatan pelayanan obat yang baik kepada pelanggan
sesuai prosedur yang berlaku.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melindungi pelanggan dari kemungkinan
penggunaan obat rusak/ kadaluwarsa
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sungaiselan No.188.45/ /P
/PKM-SS/2016 tentang penanganan obat rusak dan kadaluarsa
4. Referensi Pedoman Pengelolaan Obat Puskesmas, Dirjen Kefarmasian &
Alkes 2010
5. Prosedur 1. Petugas farmasi memeriksa semua obat yang diterima
termasuk tanggal kadaluwarsa dan keadaan fisik barang.
2. Petugas farmasi memasukkan obat ke dalam gudang
penyimpanan obat Puskesmas Sungaiselan.
3. Petugas farmasi menyimpan obat dalam rak dan menyusun
sesuai jenis obat dengan mengikuti sitem FIFO dan FEFO.
4. Petugas farmasi melakukan pencatatan obat yang disimpan ke
dalam kartu stok obat sebagai kartu kendali.
5. Petugas farmasi mendistribusikan obat dari dalam gudang
mengikuti sistem FIFO dan memperhatikan FEFO nya.
6. Petugas farmasi melakukan kontrol rutin terhadap kualitas obat
termasuk tanggal kadaluwarsanya.
7. Petugas farmasi memilah obat yang telah kadaluwarsa dan
menyimpan di tempat terpisah dari obat lain.
8. Petugas farmasi membuat daftar obat yang telah kadaluwarsa
9. Petugas farmasi melaporkan obat kadaluwarsa kepada Kepala
Puskesmas.
10.Petugas farmasi mengembalikan obat kadaluwarsa dengan
membuat Berita Acara Serah Terima Obat Kadaluwarsa kepada
Instalasi Farmasi Kabupaten.

MENJAGA TIDAK
TERJADINYA PEMBERIAN
OBAT KADALUWARSA

No. Dokumen :
SOP UKP-FARMASI/SOP/
PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam
/IV/2016
SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2
6. Diagram Alir Petugas farmasi memeriksa
Petugas farmasi
tgl expired untuk semua obat
menyimpan obat yang
yang diterima
diterima dalam gudang
farmasi Puskesmas

Petugas farmasi mencatat Petugas farmasi


semua obat yang disimpan menyusun dalam rak obat
ke dalam kartu stok obat sesuai jenis obat dan
sebagai kartu kendali mengikuti sistem FIFO
dan FEFO

Petugas farmasi Petugas farmasi


mendistribusikan obat melakukan kontrol rutin
mengikuti sistem FIFO terhadap kualitas obat
dan memperhatikan FEFO termasuk tanggal
kadaluwarsa

Petugas farmasi membuat Petugas farmasi memilah


daftar obat yang telah obat yang sudah ED dan
kadaluwarsa/ ED menyimpannya secara
terpisah

Petugas farmasi
mengembalikan semua obat
Petugas farmasi
ED ke Instalasi Farmasi
melaporkan semua obat
Kabupaten dengan membuat
yang telah ED kepada
berita acara serah terima
Kepala Puskesmas
Sungaiselan

7. Unit terkait Ruang Obat, gudang farmasi, ruang pelayanan obat

MENJAGA TIDAK
TERJADINYA PEMBERIAN
OBAT KADALUWARSA

No. Dokumen :
Daftar
No. Revisi :
Tilik
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB
1 Apakah petugas farmasi memeriksa semua obat
yang diterima termasuk tanggal kadaluarsa dan
keadaan fisik barang?
2 Apakah petugas farmasi memasukkan obat ke
dalam gudang penyimpanan obat Puskesmas
Sungaiselan ?
3 Apakah petugas farmasi menyimpan obat dalam
rak dan menyusun sesuai jenis obat dengan
mengikuti system FIFO dan FEFO?
4 Apakah petugas farmasi melakukan pencatatan
obat yang disimpan ke dalam kartu stok obat
sebagai kartu kendali ?
5 Apakah petugas farmasi mendistribusikan obat
dari dalam gudang mengikuti sistem FIFO dan
memperhatikan FEFO nya?
6 Apakah petugas farmasi melakukan kontrol rutin
terhadap kualitas obat termasuk tanggal
kadaluarsanya ?
7 Apakah petugas farmasi memilah obat yang telah
kadaluarsa dan menyimpan di tempat terpisah dari
obat lain ?
8 Apakah petugas farmasi membuat daftar obat
yang telah kadaluarsa ?
9 Apakah petugas farmasi melaporkan obat
kadaluarsa kepada Kepala Puskesmas ?
10 Apakah petugas farmasi mengembalikan obat
kadaluarsa dengan membuat Berita Acara Serah
Terima Obat Kadaluarsa kepada Instalasi
Farmasi Kabupaten ?
Compliance rate (CR)..........................%

......................,..................................

Pelaksana/auditor

(...................................)

PERESEPAN PSIKOTROPIKA
DAN NARKOTIKA
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
2. Pengertian Peresepan Psikotropika dan Narkotika adalah Proses kegiatan yang
meliputi aspek teknis dan non teknis yang harus dikerjakan mulai dari
menerima resep dokter sampai penyerahan obat pada pasien
4. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk peresepan
psikotropika dan narkotika.
6. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.188.45/ /P /PKM-SS/2016 tentang
peresepan Psikotropika dan Narkotika

8. Referensi 1. Permenkes Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan


Kefarmasian di Puskesmas
2. PP Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian

10. Prosedur A. Petugas Medis dan Dokter


1. Petugas medis ( dokter dan dokter gigi) memanggil pasien ke ruang
periksa
2. Petugas medis menanyakan keluhan pasien
3. Petugas medis mendiagnosis pasien untuk menentukan
pengobatan yang tepat
4. Petugas medis memeriksa dan memberikan resep kepada pasien
untuk mengambil obat di ruang obat.
B. Petugas Farmasi
5. Petugas Farmasi menerima resep dari pasien.
6. Petugas Farmasi memeriksa kelengkapan administrasi resep
a. Tanggal pembuatan resep
b. Nama, jumlah dan aturan pakai obat
c. Nama,umur, alamat lengkap, jenis kelamin dan nomor telpon
7. Petugas Farmasi memeriksa nama lengkap dan tanda tangan
dokter yang membuat resep.
8. Bila tidak jelas Petugas Farmasi konsultasi ke dokter yang membuat
resep.
9. Apabila sudah jelas petugas farmasi menyiapkan obat sesuai resep.
10. Petugas Farmasi melakukan peracikan obat apabila diperlukan.
11. Petugas Farmasi memberikan etiket.
12. Petugas Farmasi melakukan pemeriksaan ulang terhadap resep.
13. Petugas Farmasi memanggil pasien/keluarga pasien memastikan
identitas pasien sesuai dengan identitas resep.
14. Petugas Farmasi menjelaskan tentang aturan penggunaan obat,
efek samping yang paling sering terjadi dan cara penyimpanan yang
benar.
15. Petugas Farmasi memberikan obat pada pasien.
16. Petugas Farmasi menyimpan resep dan mencatat di buku
pemakaian psikotropika dan narkotika

PERESEPAN PSIKOTROPIKA
DAN NARKOTIKA

No. Dokumen :
SOP UKP-FARMASI/SOP/
PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam
/IV/2016
SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2
6. Diagram Alir
Petugas medis memanggil pasien ke ruang periksa, menanyakan keluhan,
mendiagnosis, dan memberikan resep kepada pasien.

7. a. Ruang obat
b. Gudang farmasi
c. Gudang farmasi dinas kesehatan kabupaten

8. Rekaman No Isi Perubahan Tgl diberlakukan


historis
perubahan

Daftar
Tilik PERESEPAN
PSIKOTROPIKA DAN
NARKOTIKA

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Apakah Petugas Medis memanggil, menanyakan dan
mendignosa pasien untuk menentukan pengobatan yang
tepat?

2 Apakah Dokter memeriksa dan memberikan resep kepada


pasien untuk mengambil obat di kamar obat?

3 Apakah Petugas Farmasi menerima resep dari pasien?

4 Apakah Petugas Farmasi memeriksa kelengkapan


administrasi resep?

5 Apakah Petugas Farmasi konsultasi ke dokter yang membuat


resep bila tidak jelas?
6 Apakah Petugas Farmasi melakukan peracikan obat bila
diperlukan?

7 Apakah Petugas Farmasi memberikan etiket?

8 Apakah Petugas Farmasi melakukan pemeriksaan ulang


terhadap resep?

9 Apakah Petugas Farmasi memanggil pasien / keluarga


pasien memastikan identitas pasien sesuai dengan identitas
resep
10 Apakah Petugas Farmasi menjelaskan tentang aturan
penggunaan obat, efek samping yang paling sering terjadi
dan cara penyimpanan yang benar?

11 Apakah Petugas Farmasi memberikan obat pada pasien?

12 Apakah Petugas Farmasi menyimpan resep dan mencatat di


buku pemakaian psikotropika dan narkotika?
Jumlah
Compliance rate (CR) : ……………………………….......
Sungaiselan,.............................
Pelaksana / Auditor

(................................)

SOP PENGGUNAAN OBAT YANG


DIBAWA SENDIRI OLEH
PASIEN/KELUARGA
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/1

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
1. Pengertian Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien/ keluarga adalah Obat
yang dibawa ke puskesmas atau yang diresepkan atau dipesan di
puskesmas.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penggunaan obat yang
dibawa sendiri oleh pasien/keluarga.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.188.45/ / P / PKM-SS/2016 tentang
Penggunaan Obat yang dibawa sendiri oleh pasien

4. Referensi 1. Permenkes Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan


Kefarmasian di Puskesmas
2. PP Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian

5. Prosedur 1. Dokter menanyakan kepada pasien tentang obat-obat yang sedang


dikonsumsi oleh pasien sebelum menjalani perawatan di puskesmas.
2. Dokter memberitahu pasien/ keluarga pasien tentang obat-obatan yang
sedang dikonsumsi pasien sebelum pasien menjalani perawatan.
3. Dokter memberikan instruksi untuk meneruskan atau menghentikan
obat yang sedang dikonsumsi.
4. Untuk pasien rawat inap, dokter memberikan obat yang harus
diteruskan kepada petugas unit rawat inap.
5. Untuk pasien rawat jalan, dokter menjelaskan secara langsung kepada
pasien tentang dosis dan cara pakai obat yang diteruskan.
6. Semua obat yang dibawa sendiri oleh pasien / keluarga tercatat di
rekam medis pasien.

6. Unit Terkait a. Ruang obat


b. Semua unit pelayanan di puskesmas
c. Ruang rekam medis

Daftar
Tilik PENGGUNAAN OBAT YANG
DIBAWA SENDIRI OLEH
PASIEN/KELUARGA

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1. 1 Apakah dokter menanyakan kepada pasien tentang obat –
obat yang sedang dikonsumsi oleh pasien sebelum menjalani
perawatan di puskesmas ?
2. 2 Apakah dokter memberitahu petugas tentang obat – obatan
yang sedang dikonsumsi pasien sebelum pasien menjalani
perawatan ?
3. 2 Apakah dokter memberikan instruksi untuk meneruskan atau
menghentikan obat yang sedang dikonsumsi ?
4. 3 Apakah petugas menerima obat yang dibawa sendiri oleh
pasien/keluarga ?
5. Apakah petugas memberikan informasi kepada pasien obat
yang dibawa sendiri untuk diteruskan atau dihentikan ?

6. Apakah petugas menarik obat yang tidak diteruskan atas


instruksi dokter ?
7. Apakah petugas memberi aturan pemakaian obat yang
diteruskan ?
8. Apakah jika dokter menuliskan resep untuk pasien dan di
ruang obat puskesmas tidak tersedia, maka petugas
memberitahu pasien/keluarga untuk membeli sendiri di apotik
terdekat ?
9. Apakah petugas menawarkan kepada pasien/keluarga bahwa
obat tersebut bisa dipesan di puskesmas ?
10. Apakah petugas menerima obat yang dibeli sendiri oleh
pasien/keluarga di apotik terdekat ?
11. Apakah petugas memberi aturan pemakaian obat yang dibeli
sendiri oleh pasien/keluarga ?

12. Apakah semua obat yang dibawa sendiri oleh pasien /


keluarga tercatat di rekam medis pasien ?
Jumlah
Compliance rate (CR) : …………………………………
Sungaiselan, ...........................
Pelaksana / Auditor

……………………………..

SOP PENGAWASAN DAN


PENGENDALIAN
PENGGUNAAN
PSIKOTROPIKA DAN
NARKOTIKA
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/1

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
1. Pengertian Pengawasan dan pengendalian penggunaan psikotropika dan narkotika
adalah Kegiatan yang dilakukan untuk mengawasi dan mengendalikan
penggunaan obat psikotropika dan narkotika agar aman dan tidak
disalahgunakan.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengawasan dan


pengendalian penggunaan psikotropika dan narkotika.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.188.45/ /P/ PKM-SS/ 2016 tentang peresepan
Psikotropika dan Narkotika

4. Referensi 1. Undang- Undang No. 7 tentang psikotropika


2. Undang- Undang Nomor 35 th 2009 ttg narkotika
3. Permenkes No. 3 ttg peredaran, penyimpanan, pemusnahan,
pelaporan narkotika dan prekusor farmasi

5. Prosedur 1. Petugas membuat perencanaan permintaan obat psikotropika dan


narkotika.
2. Petugas mengajukan permintaan obat psikotropika dan narkotika ke
Instalasi Farmasi Kabupaten berdasarkan LPLPO.
3. Petugas menerima obat psikotropika dan narkotika dari Instalasi
Farmasi Kabupaten.
4. Petugas meneliti keadaan obat (ED, rusak atau tidak).
5. Petugas mencatat nomor batch, tanggal kadaluwarsa dan jumlah
obat yang diterima di kartu stok.
6. Petugas menyimpan obat psikotropika ke dalam lemari yang dikunci.
7. Petugas mencatat setiap pengeluaran obat psikotropika narkotika
dan identitas pasien.
8. Petugas membuat laporan pengeluaran obat psikotropika dan
narkotika
8. Petugas mengirim laporan psikotropika dan narkotika ke gudang
farmasi dinas kesehatan kabupaten.
9. Petugas mengumpulkan dan menyimpan resep obat psikotropika
dan narkotika .

6. Unit Terkait a. Ruang obat


b. Gudang obat
c. Instalasi farmasi dinas kesehatan kabupaten

PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
PENGGUNAAN
PSIKOTROPIKA DAN
NARKOTIKA
No. Dokumen :
Daftar
No. Revisi :
Tilik
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1. Apakah petugas merencanakan dan mengajukan permintaan
obat psikotropika dan narkotika berdasarkan LPLPO ke
Instalasi farmasi dinas kesehatan kabupaten ?

2. Apakah petugas menerima obat psikotropika dari Instalasi


farmasi dinas kesehatan kabupaten ?

3. Apakah petugas meneliti keadaan obat?

4. Apakah petugas menyimpan obat psikotropika di lemari


khusus?

5. Apakah petugas mencatat setiap pengeluaran obat


psikotropika narkotika dan identitas pasien ?
6. Apakah petugas membuat laporan pengeluaran obat
psikotropika dan narkotika dan mengirim ke Instalasi farmasi
dinas kesehatan kabupaten ?

7. Apakah petugas mengumpulkan dan menyimpan resep obat


psikotropika dan narkotika?

Jumlah

Compliance rate (CR) : …………………………………%


……………………………..,……
Pelaksana / Auditor

……………………………............
.
NIP: ………………...................

PENYIMPANAN OBAT
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
1. Pengertian Penyimpanan obat adalah Suatu kegiatan penyimpanan terhadap obat-
obatan yang diterima agar aman, terhindar dari kerusakan baik fisik
maupun kimia sehingga mutunya terjamin.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penyimpanan obat.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.188.45/ /P/PKM-SS/ 2016 tentang


peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat

4. Referensi 1. PP Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian


2. Permenkes Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas
5. Prosedur 1. Menyiapkan gudang yang memenuhi syarat :
- Cukup luas minimal 3 X 4 m²
- Ruangan kering dan tidak lembab
- Ada ventilasi agar ada aliran udara
- Jendela harus mempunyai pelindung untuk menghindarkan
adanya cahaya langsung dan berteralis
- Lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak memungkinkan
bertumpuknya debu dan kotoran lain
- Dinding dibuat licin
- Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
- Gudang farmasi khusus digunakan untuk penyimpanan obat
- Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
2. Menyiapkan pengaturan penyimpanan obat :
- Obat disusun secara alfabetis
- Obat dirotasi dengan system FIFO (jika obat tidak ada tanggal ED
nya maka obat yang diterima lebih dulu digunakan lebih dulu) dan
FEFO(jika obat ada tanggal ED nya maka tanggal ED yang lebih
pendek digunakan lebih dulu)
- Obat disimpan pada rak dan lemari
- Obat yang disimpan di lantai harus diletakkan di atas palet
- Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk
- Obat dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan dan suhu
penyimpanan (supositoria, sirup,tablet,alkes,dll)
3. Mencatat jumlah yang diterima dalam kartu stok
4. Letakkan kartu stok di dekat obatnya
5. Menjaga mutu obat dengan cara memperhatikan faktor-faktor
sebagai berikut :
- Kelembaban : ventilasi harus baik, jendela dibuka waktu kita
bekerja di gudang, simpan obat di tempat yang kering, wadah
harus selalu tertutup rapat jangan dibiarkan terbuka, biarkan

PENYIMPANAN OBAT
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
SOP
PUSKESMAS No. Revisi : 00 dr. Nur Muhammad Darussalam
SUNGAISELAN Tanggal Terbit : 01/04/2016 NIP. 198312062011011001
Halaman : 2/2
- pengering tetap dalam wadah tablet/kapsul, kalau ada atap yang
bocor harus segera diperbaiki
- Sinar matahari : kebanyakan cairan, larutan dan injeksi cepat
rusak karena pengaruh sinar matahari, jadi obat yang penting
disimpan dalam lemari, jendela-jendela diberi gorden
- Temperatur / panas : obat seperti salep dan krim sangat sensitif
terhadap pengaruh panas,jadi hindarkan obat dari udara
panas,pasang ventilasi udara,atap gedung jangan dibuat dari
bahan metal, buka jendela sesekali sehingga terjadi sirkulasi
udara
- Kerusakan fisik : dus obat jangan ditumpuk terlalu tinggi karena
obat yang ada di dalam dus bagian tengah ke bawah dapat
pecah / rusak dan juga akan menyulitkan pengambilan
obat,hindari kontak dengan benda-benda yang tajam
- Kontaminasi bakteri: wadah obat harus selalu tertutup rapat
sehingga tidak mudah tercemar oleh bakteri atau jamur
- Pengotoran : ruangan yang kotor dapat mengundang tikus dan
serangga lain yang kemudian merusak obat, etiket yang kotor
akan sulit terbaca, jadi bersihkan ruangan paling sedikit seminggu
sekali, lantai disapu dan dipel, dinding dan rak dibersihkan.

6. Unit Terkait 1. Ruang obat


2. Gudang Farmasi
7. Rekaman No Isi Perubahan Tgl diberlakukan
historis
perubahan

Daftar PENYIMPANAN OBAT


Tilik No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1. Apakah gudang penyimpanan memenuhi syarat?

2. Apakah petugas menyimpan sesuai aturan?

3. Apakah petugas mencatat penerimaan dan pengeluaran di


kartu stok?

4. Apakah kartu stok diletakkan dekat dengan obat?

5. Apakah petugas menjaga mutu obat sesuai aturan


penyimpanan?

Jumlah
Compliance rate (CR) : …………………………………%
……………………………..,……
Pelaksana / Auditor

……………………………..........
NIP: ………………...................

SOP PEMBERIAN OBAT KEPADA


PASIEN DAN PELABELAN
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/2
PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam
SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

1. Pengertian Pemberian obat kepada pasien dan pelabelan adalah kegiatan


pemberian label atau etiket dan penyerahan obat kepada pasien,
harus akurat lengkap oleh petugas obat, dalam rangka
melaksanakan kegiatan pelayanan farmasi di puskesmas.
2. Tujuan Sebagai acuan menghindari kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam penggunaan obat bagi pasien di puskesmas.
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas No. 188.45/ /P/ PKM-
SS/ 2016 tentang penanggung jawab pelayanan obat.
4. Referensi Dirjen Bina Kefarmasian dan Alkes, 2010.

5. Prosedur 1. Petugas farmasi menerima resep yang diserahkan


pasien
2. Petugas farmasi membaca dan meneliti penulisan resep
oleh dokter
3. Petugas farmasi menyiapkan obat sesuai yang tertulis
dalam resep
4. Petugas farmasi menulis label atau etiket untuk setiap
obat yang akan diberikan kepada pasien
5. Petugas farmasi yang bertanggungjawab memeriksa
kebenaran jenis dan jumlah obat serta penulisan
labelnya
6. Petugas farmasi memanggil pasien dan memeriksa ulang
identitas dan alamat pasien sesuai yang tercantum
dalam resep untuk menyerahkan obatnya
7. Petugas farmasi memeriksa kembali kesesuaian identitas
dan alamat pasien sesuai yang tercantum dalam resep
8. Petugas farmasi memberikan penjelasan tentang aturan
pakai, kemungkinan timbulnya efek samping, serta cara
penyimpanan obat
9. Petugas farmasi menyerahkan obat kepada pasien
10. Petugas farmasi menyimpan arsip resep dalam file untuk
jangka waktu minimal 3 tahun

SOP PEMBERIAN OBAT KEPADA


PASIEN DAN PELABELAN
No. Dokumen : dr. Nur Muhammad Darussalam
PUSKESMAS UKP-FARMASI/SOP/ NIP. 198312062011011001
SUNGAISELAN /IV/2016
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2

6. Diagram Alir

Petugas farmasi menerima resep yang diserahkan pasien

Petugas farmasi membaca dan meneliti penulisan resep oleh dokter

Petugas farmasi menyiapkan obat sesuai yang tertulis dalam resep

Petugas farmasi menulis label atau etiket untuk setiap obat yang akan
diberikan kepada pasien

Petugas farmasi yang bertanggungjawab memeriksa kebenaran jenis dan


jumlah obat serta penulisan labelnya

Petugas farmasi memanggil pasien dan memeriksa ulang identitas dan


alamat pasien sesuai yang tercantum dalam resep untuk menyerahkan
obatnya

Petugas farmasi memeriksa kembali kesesuaian identitas dan alamat pasien


sesuai yang tercantum dalam resep

Petugas farmasi memberikan penjelasan tentang aturan pakai, kemungkinan

timbulnya efek samping, serta cara penyimpanan obat

Petugas farmasi menyerahkan obat kepada pasien

Petugas farmasi menyimpan arsip resep dalam file untuk jangka


waktu minimal 3 tahun

7. Unit Terkait Ruang Obat

Daftar PEMBERIAN OBAT KEPADA


Tilik PASIEN DAN PELABELAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


NIP. 198312062011011001
SUNGAISELAN

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB


1 Apakah Petugas Obat menerima resep dari pasien?

2 Apakah Petugas Obat membaca dan meneliti penulisan


resep oleh dokter?
3 Apakah Petugas obat menyiapkan obat sesuai yang
tertulis dalam resep?
4 Apakah Petugas obat menulis label atau etiket untuk
setiap obat yang akan diberikan kepada pasien?
5 Apakah petugas obat yang bertanggungjawab memeriksa
kebenaran jenis dan jumlah serta penulisan labelnya?
6 Apakah Petugas obat memanggil pasien sebagai pasien
untuk penyerahan obat?
7 Apakah Petugas obat memeriksa kembali kesesuaian
identitas dan alamat pasien sesuai yang tercantum dalam
resep?
8 Apakah Petugas obat memberikan penjelasan tentang
aturan pakai, kemungkinan timbulnya efk samping, serta
cara penyimpanan obatya?
9 Apakah petugas obat menyerahkan obat kepada pasien?

10 Apakah petugas obat menyimpan arsip resep ke dalam file


untuk jangka waktu minimal 3 tahun?
Compliance rate (CR) ..........................%
..............................................................
Pelaksana / Auditor

(......................................................)

SOP PEMBERIAN INFORMASI


PENGGUNAAN OBAT
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/1
PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam
SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

1. Pengertian Pemberian informasi penggunaan obat adalah proses kegiatan yang


meliputi aspek teknis dan non teknis yang harus dikerjakan agar
pasien memahami cara penggunaan obat yang diterima.
2. Tujuan Sebagai acuan agar pasien mendapat obat sesuai dengan resep
dokter dan mendapat informasi bagaimana penggunaannya.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.188.45/ / P/ PKM-SS/ 2016
Tentang penanggung jawab pelayanan obat
4. Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
di Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004.
5. Prosedur 1. Petugas memanggil nama pasien
2. Petugas memastikan alamat lengkap pasien
3. Petugas memeriksa ulang identitas dan alamat pasien
4. Petugas obat memastikan bahwa yang menerima obat adalah
pasien atau keluarga
5. Petugas obat menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi
obat
6. Petugas memberikan informasi cara penggunaan obat
7. Petugas obat meminta pasien / keluarga pasien mengulang cara
penggunaan obat yang telah disampaikan
8. Petugas obat memastikan pasien memahami informasi obat yang
disampaikan petugas obat
7.DokumenTerkait Resep

8. Rekaman historis perubahan

No. Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan

Daftar PEMBERIAN INFORMASI


Tilik PENGGUNAAN OBAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB

1 Apakah petugas farmasi memanggil nama pasien?

Apakah petugas farmasi memastikan alamat lengkap


2
pasien
Apakah petugas farmasi memeriksa ulang identitas dan
3
alamat pasien?
Apakah petugas farmasi memastikan bahwa yang
4
menerima obat adalah pasien atau keluarga?
Apakah petugas farmasi menyerahkan obat yang disertai
5
pemberian informasi obat
Apakah petugas farmasi memberikan informasi cara
6
penggunaan obat?
Apakah petugas farmasi meminta pasien / keluarga pasien

7 mengulang cara penggunaan obat yang telah


disampaikan?
Apakah petugas farmasi memastikan pasien memahami
8
informasi obat yang disampaikan petugas obat?
Compliance rate (CR) ..........................%
..............................................................
Pelaksana / Auditor

(......................................................)
PEMBERIAN INFORMASI
TENTANG EFEK SAMPING
OBAT ATAU EFEK YANG
TIDAK DIHARAPKAN
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
SOP
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/1

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

1. Pengertian Pemberian informasi tentang efek samping obat atau efek yang tidak
diharapkan adalah Kegiatan menyerahkan dan memberikan informasi
tentang efek samping suatu obat agar tidak terjadi efek samping obat
yang tidak diinginkan untuk tujuan terapi yang dimaksudkan pada dosis
yang dianjurkan.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melindungi pasien dari efek samping penggunaan
obat rusak / kadaluarsa
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sungaiselan No.188.45/ /P/PKM-SS/2016
tentang Penanggung jawab pelayanan obat
4. Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehata, Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004
5. Prosedur 1. Petugas obat memanggil nama pasien
2. Petugas obat memastikan alamat pasien
3. Petugas obat memeriksa ulang identitas dan alamat pasien
4. Petugas obat memastikan bahwa yang menerima obat adalah pasien
atau keluarga pasien.
5. Petugas obat menyerahkan obat sesuai resep
6. Petugas obat memberikan informasi efek samping obat yang banyak
tidak diketahui pasien
7. Petugas obat menginformasikan apabila ada alergi obat segera
kembali ke pelayanan kesehatan atau dokter.
8. Petugas obat memastikan pasien memahami informasi efek samping
obat yang disampaikan Petugas Obat

PEMBERIAN INFORMASI
TENTANG EFEK SAMPING
OBAT ATAU EFEK YANG
TIDAK DIHARAPKAN
No. Dokumen :
SOP UKP-FARMASI/SOP/
PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam
/IV/2016
SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2

Petugas farmasi memanggil nama pasien

6. Diagram Alir
Petugas farmasi memastikan alamat
pasien

Petugas farmasi memeriksa ulang identitas dan alamat


pasien

Petugas farmasi memastikan bahwa yang menerima


obat adalah pasien atau keluarga pasien

Petugas farmasi menyerahkan obat sesuai resep


Petugas
Petugas
obat memanggil
obat memanggil
namanama
pasien
pasien
Petugas farmasi memberikan informasi efek samping
obat yang banyak tidak diketahui pasien (tercantum
dalam lampiran)

Petugas farmasi menginformasikan apabila ada alergi


obat segera kembali ke pelayanan kesehatan atau
dokter

Petugas farmasi memastikan pasien memahami informasi efek


samping obat yang disampaikan Petugas farmasi

7. Unit Terkait Ruang obat


8. Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

PEMBERIAN INFORMASI
TENTANG EFEK SAMPING
OBAT ATAU EFEK YANG
TIDAK DIHARAPKAN
No. Dokumen :
Daftar No. Revisi :
Tilik Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

No URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB


1 Apakah Petugas Obat memanggil nama pasien?

2 Apakah Petugas obat memastikan alamat pasien yang


lengkap?

3 Apakah Petugas obat memeriksa ulang identitas dan alamat


pasien?

4 Apakah Petugas Obat memastikan bahwa yang menerima


obat adalah pasien atau keluarga pasien?

5 Apakah Petugas Obat menyerahkan obat sesuai resep ?


6 Apakah Petugas Obat memberikan informasi efek samping
obat yang banyak tidak diketahui pasien?
7 Apakah petugas obat menginformasikan apabila ada alergi
obat segera kembali ke pelayanan kesehatan atau dokter ?
8 Apakah petugas obat memastikan pasien memahami
informasi obat yang disampaikan petugas obat?
Compliance Rate (CR) ……………%
Pelaksana / Auditor

( )

PETUNJUK PENYIMPANAN
OBAT DI RUMAH
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/1

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

1. Pengertian Penyimpanan obat di rumah adalah suatu kegiatan pengamanan obat


yang diterima pasien sehingga tidak terjadi kerusakan fisik maupun
kimia untuk dapat menjamin mutu tetap seperti keadaan yang
diinginkan.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menjamin obat yang diterima pasien dari
Puskesmas agar terpelihara mutu dan keamanannya, selama dalam
penyimpanan di rumah.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 188.45/ /P/ PKM-SS/ 2016
tentang Penanggung Jawab Pelayanan Obat
4. Referensi Pedoman Pengelolaan Obat Puskesmas, Dirjen Kefarmasian dan
Alkes, 2010
5. Prosedur 1. Petugas farmasi menyiapkan obat yang akan diserahkan kepada
pasien.
2. Petugas farmasi memanggil nama pasien dan memastikan bahwa
pasien tersebut sudah tepat atau diwakilkan keluarga.
3. Petugas farmasi menerangkan cara penggunaan obat yang benar,
meliputi cara pakai, frekuensi, dosis, efek samping, serta cara
penyimpanan obat yang benar.
4. Petugas farmasi meminta tanda tangan, sebagai bukti telah
diambilnya obat, dan meminta nomor telepon yang dapat
dihubungi.
5. Petugas farmasi mengupdate kartu stok.

PETUNJUK PENYIMPANAN
OBAT DI RUMAH
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
SOP /IV/2016
PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam
No. Revisi : 00
SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2

6.Diagram Alir
Petugas farmasi
memanggil pasien dan
Petugas farmasi menyiapkan
memastikan ketepatan
obat
pasien/ keluarga
pasien

Petugas farmasi meminta Petugas farmasi


tanda tangan, sebagai menerangkan cara
bukti telah diambilnya penggunaan obat yang benar,
obat, dan meminta nomor meliputi cara pakai,
telepon yang dapat frekuensi, dosis, efek
samping, serta cara
penyimpanan obat yang

Petugas farmasi mengupdate kartu


stok.

7.Unit Terkait Ruang Obat, petugas farmasi puskesmas, pasien


8 . Rekaman historis perubahan
No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan

PETUNJUK PENYIMPANAN
OBAT DI RUMAH
No. Dokumen :
No. Revisi :
Daftar Tanggal Terbit :
Tilik Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

NO. URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB


1 Apakah Petugas farmasi menyiapkan obat yang
akan diserahkan kepada pasien?

2 Apakah Petugas farmassi memanggil pasien dan


memastikan bahwa pasien tersebut sudah tepat
atau diwakilkan keluarga?

3 Apakah Petugas farmasi menerangkan cara


penggunaan obat yang benar, meliputi cara pakai,
frekuensi, dosis, efek samping, serta cara
penyimpanan obat yang benar?

4 Apakah Petugas farmasi meminta tanda tangan,


sebagai bukti telah diambilnya obat, dan meminta
nomor telepon yang dapat dihubungi?

5 Apakah Petugas farmasi mengupdate kartu stok?


Compliance rate (CR)….........................................%

Sungaiselan, ....................

Pelaksana / Auditor
(……………………………)

PENANGANAN OBAT RUSAK


DAN KADALUWARSA
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

1. Pengertian  Penanganan obat rusak dan kadaluwarsa adalah merupakan


kegiatan memisahkan, melaporkan dan mengembalikan obat yang
telah rusak dan kadaluwarsa ke Instalasi Farmasi Kabupaten guna
dilakukan penghapusan dan pemusnahan oleh Dinas Kesehatan agar
tidak terkonsumsi oleh pasien.
 Obat rusak adalah obat yang telah mengalami perubahan bentuk
fisik, warna, bau, konsistensi, timbulnya endapan atau keadaan yang
tidak sesuai.
 Obat kadaluarsa adalah obat dimana tanggal kadaluwarsa yang
tercantum pada kemasan telah terlampaui.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melindungi pasien dari efek samping penggunaan
obat rusak / kadaluwarsa
3. Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Sungaiselan No.188.45/ /P/PKM-
SS/ 2016 tentang Penanganan obat rusak dan kadaluarsa
4. Referensi Pedoman Pengelolaan Obat & standart pelayanan obat Puskesmas
5. Prosedur 1. Petugas farmasi menerima obat dari Instalasi Farmasi Kabupaten
dengan memeriksa terlebih dahulu kesesuaian jenis, jumlah, tanggal
kadaluwarsa dan keadaan fisik obat.
2. Petugas farmasi melakukan pemeriksaan dan pemantauan secara
rutin terhadap tanggal kadaluwarsa dan kedaan fisik obat yang ada
dalam penyimpanan.
3. Petugas farmasi memisahkan jika ditemukan obat dalam persediaan
telah rusak dan/atau kadaluwarsa.
4. Petugas farmasi menyimpan obat rusak dan kadaluwarsa ditempat
terpisah.
5. Petugas farmasi mencatat semua obat yang telah rusak dan
kadaluwarsa.
6. Petugas farmasi melaporkan semua obat rusak dan kadaluwarsa
kepada Kepala Puskesmas Sungaiselan.
7. Kepala Puskesmas memerintahkan petugas farmasi untuk membuat
Berita Acara Serah Terima Obat Rusak/Kadaluwarsa.
8. Kepala Puskesmas menanda tangani Berita Acara Serah terima Obat
Rusak/Kadaluwarsa dan memerintahkan petugas farmasi untuk
menyerahkan ke Instalasi Farmasi Kabupaten.
9. Petugas farmasi menyerahkan obat rusak dan kadaluwarsa kepada
Instalasi Farmasi Kabupaten disertai Berita Acara Serah terimanya.
10. Petugas farmasi mendokumentasikan Berita Acara Serah Terima
Obat Rusak/Kadaluwarsa.

PENANGANAN OBAT RUSAK


DAN KADALUWARSA
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
SOP /IV/2016
PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam
No. Revisi : 00
SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2
6.Diagram Alir
Petugas farmasi melakukan
pemantauan rutin atas
Petugas farmasi memeriksa
tanggal kadaluwarsa dan
dan menerima obat dari IFK
keadaan fisik obat

Petugas farmasi menyimpan


Petugas farmasi
obat rusak dan kadaluwarsa
memisahkan jka
secara terpisah dari obat lain.
diketemuka obat
kadaluwarsa / rusak

Petugas farmasi membuat Petugas melaporkan


pencatatan atas obat yang semua obat
rusak/kadaluwarsa rusak/kadaluwarsa kepada
Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas memerintahkan


memerikasa dan petugas obat untuk membuat
menandatangani berita berita acara serah terima obat
acar serah terima obat rusak/kadaluwarsa
rusak/kadaluwarsa

Petugas farmasi
menyerahkan obat
Petugas farmasi mendokumentasikan
rusak/kadaluwarsa
arsip berita acara serah terima
kepada IFK sesuai berita
acara serah terima

7. Unit Terkait Tata usaha, Kamar obat, Gudang Obat, unit – unit pelayanan
8. Rekaman historis perubahan

No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan

PENANGANAN OBAT
RUSAK DAN
KADALUWARSA
No. Dokumen :
No. Revisi :
Daftar
Tanggal Terbit :
Tilik
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
NO. URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB
1 Apakah Petugas farmasi menerima obat dari
Instalasi Farmasi Kabupaten dengan memeriksa
terlebih dahulu kesesuaian jenis, jumlah, tanggal
kadaluwarsa dan keadaan fisik obat?
2 Apakah Petugas farmasi melakukan pemeriksaan
dan pemantauan secara rutin terhadap tanggal
kadaluwarsa dan keadaan fisik obat yang ada
dalam penyimpanan?
3 Apakah Petugas farmasi memisahkan jika
ditemukan obat dalam persediaan telah rusak
dan/atau kadaluwarsa?
4 Apakah Petugas farmasi menyimpan obat rusak
dan kadaluwarsa ditempat terpisah?
5 Apakah Petugas farmasi mencatat semua obat
yang telah rusak dan kadaluwarsa?
6 Apakah Petugas farmasi melaporkan semua obat
rusak dan kadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas
Sungaiselan?
7 Apakah Kepala Puskesmas memerintahkan
petugas farmasi untuk membuat Berita Acara Serah
Terima Obat Rusak/Kadaluwarsa?
8 Apakah Kepala Puskesmas menanda tangani
Berita Acara Serah terima Obat
Rusak/Kadaluwarsa dan memerintahkan petugas
obat untuk menyerahkan ke Instalasi Farmasi
Kabupaten?
9 Apakah Petugas farmasi menyerahkan obat rusak
dan kadaluwarsa kepada Instalasi Farmasi
Kabupaten disertai Berita Acara Serah terimanya?
10 Apakah Petugas farmasi mendokumentasikan
Berita Acara Serah Terima Obat
Rusak/Kadaluwarsa?
Compliance rate (CR)................................ %

Sungaiselan,.........................

Pelaksana / Auditor

(………………………)

PELAPORAN EFEK SAMPING


OBAT
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/1

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
1. Pengertian Pelaporan efek samping obat adalah suatu proses kegiatan
pemantauan setiap respon terhadap obat yang merugikan atau yang
tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada
manusai untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi serta mengelola
efek samping obat di Puskesmas.
2. Tujuan 1. Menentukan Efek Samping Obat sedini mungkin terutama yang
berat, tidak dikenal, frekuensinya jarang.
2. Menentukan frekuensi dan insidental Efek Samping Obat yang
sudah dikenali, yang baru saja ditemukan.
3. Mengenal semua faktor yang mungkin dapat
meninbulkan/mempengaruhi timbulnya Efek Samping Obat atau
mempengaruhi angka kejadian dan hebatnya Efek Samping Obat.
4. Menjaga agar efek samping obat yang pernah terjadi tidak dibawa
lagi oleh pasien yang bersangkutan maupun pasien lain dan tidak
dimasukkan lagi dalam persediaan obat.
3. Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Sungaiselan No. 188.45/ /P/
PKM-SS/ 2016 tentang Penanggung Jawab Pelaporan Efek Samping
Obat
4. Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Depkes RI Jakarta, cetakkan kedua 2004.
5. Prosedur 1. Petugas Kesehatan menerima keluhan dari pasien tentang ESO
2. Petugas Kesehatan menanyakan riwayat alergi sebelumnya
3. Petugas Kesehatan meminta obat yang diminum dan mencocokkan
dengan catatan terapi dalam RM
4. Petugas Kesehatan memastikan keluhan yang dilaporkan terjadi
karena Efek Samping Obat
5. Petugas Kesehatan menentukan kemungkinan jenis obat yang
menjadi penyebab alergi
6. Petugas Kesehatan menulis di dalam RM tentang alergi obat
7. Petugas Kesehatan memberi informasi kepada pasien tentang jenis
obat yang menyebabkan alergi
8. Petugas Kesehatan memberi informasi kepada pasien agar
mengingat jenis alergi obat dan selalu diinformasikan kepada
petugas ketika berobat
9. Petugas kesehatan mencatat ESO di buku laporan ESO
10. Petugas Kesehatan memberitahukan agar pasien menghentikan
obat yang menyebabkan alergi
11. Petugas Kesehatan memberikan obat pengganti
12. Mencatat identitas pasien dan efek yang terjadi pada formulir ESO

PELAPORAN EFEK SAMPING


OBAT
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
SOP /IV/2016
PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam
No. Revisi : 00
SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2
6. Diagram Alir

Petugas kesehatan menerima keluhan dari pasien tentang ESO

Petugas kesehatan menanyakan riwayat alergi sebelumnya

Petugas kesehatan meminta obat yang diminum dan mencocokkan dengan


catatan terapi dalam RM

Petugas kesehatan memastikan keluhan yang dilaporkan terjadi karena ESO

Petugas kesehatan menentukan kemungkinan jenis obat yang menjadi penyebab


alergi

Petugas kesehatan menulis di dalam RM dengan tinta merah tentang alergi obat

Petugas kesehatan memberi informasi kepada pasien tentang jenis obat yang
menyebabkan alergi

Petugas Kesehatan memberi informasi kepada pasien agar mengingat jenis alergi
obat dan selalu diinformasikan kepada petugas kesehatan ketika berobat

Petugas kesehatan mencatat ESO di buku laporan ESO

Petugas Kesehatan memberitahukan agar pasien menghentikan obat yang


menyebabkan alergi

Petugas kesehatan memberi obat pengganti

7. Unit Terkait Ruang obat, Poli Umum, Poli Gigi, UGD, Ranap, Poned, Poskesdes
8. Rekaman historis perubahan

No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan

PELAPORAN EFEK
SAMPING OBAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
Daftar Tanggal Terbit :
Tilik Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

NO. URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB


1 Apakah Petugas Kesehatan menerima keluhan dari
pasien tentang ESO?
2 Apakah Petugas Kesehatan menanyakan riwayat
alergi sebelumnya?
3 Apakah Petugas Kesehatan meminta obat yang
diminum dan mencocokkan dengan catatan terapi
dalam RM?
4 Apakah Petugas Kesehatan memastikan keluhan
yang dilaporkan terjadi karena Efek Samping Obat?
5 Apakah Petugas Kesehatan menetukan
kemungkinan jenis obat yang menjadi penyebab
alergi?
6 Apakah Petugas Kesehatan menulis di dalam RM
dengan tinta merah tentang alergi obat?
7 Apakah Petugas Kesehatan memberi informasi
kepada pasien tentang jenis obat yang
menyebabkan alergi?
8 Apakah Petugas Kesehatan memberi informasi
kepada pasien agar mengingat jenis alergi obat dan
selalu diinformasikan kepada petugas ketika
berobat?
9 Apakah Petugas Kesehatan mencatat ESO di buku
laporan ESO?
10 Apakah Petugas Kesehatan memberitahukan agar
pasien menghentikan obat yang menyebabkan
alergi?
11 Apakah petugas Kesehatan memberikan obat
pengganti?
12 Apakah mencatat identitas pasien dan efek yang
terjadi pada formulir ESO?
Compliance rate (CR)………………………………………%

Sungaiselan, ......................

Pelaksana / Auditor

(………………………..)

PENCATATAN,
PEMANTAUAN, PELAPORAN
EFEK SAMPING OBAT, KTD
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
1. Pengertian Pencatatan, pemantauan dan pelaporan efek samping obat adalah
suatu kegiatan mencatat, memantau dan melaporkan efek samping
obat yang ditemukan selama Puskesmas Sungaiselan melaksanakan
tugas pelayanan pengobatan kepada pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk mencatat, memantau dan melaporkan efek
samping penggunaan obat yang merugikan pasien.
3. Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Sungaiselan No.188.45/ /
P/PKM-SS/2016 tentang penanggung jawab tindak lanjut pelaporan
4. Referensi Dirjen bina Kefarmasian dan ALKES, 2010
5. Prosedur 1. Petugas farmasi menyampaikan formulir Monitoring Efek Samping
Obat (MESO) kepada petugas kesehatan pemeriksa pasien.
2. Petugas kesehatan melakukan pemantauan terhadap kemungkinan
timbulnya efek samping obat yang dipergunakan dalam terapi
terhadap pasien.
3. Petugas kesehatan mencatat kejadian efek samping obat ke dalam
formulir MESO.
4. Petugas kesehatan menyerahkan laporan MESO kepada petugas
farmasi.
5. Petugas farmasi melakukan kompilasi data hasil monitoring efek
samping obat yang diterima dari petugas kesehatan.
6. Petugas farmasi membuat laporan Monitoring Efek Samping Obat
Puskesmas Sungaiselan.
7. Kepala Puskesmas memeriksa dan menanda tangani Laporan
Monitoring Efek Samping Obat.
8. Petugas Tata Usaha membubuhkan nomor surat keluar Laporan
Monitoring Efek Samping Obat ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Bangka Tengah.
9. Petugas farmasi mengirimkan Laporan Monitoring Efek Samping
Obat ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah.
10. Petugas farmasi mendokumentasikan arsip Laporan Monitoring
Efek Samping Obat.

PENCATATAN,
PEMANTAUAN, PELAPORAN
EFEK SAMPING OBAT, KTD
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
SOP
PUSKESMAS /IV/2016 dr. Nur Muhammad Darussalam
SUNGAISELAN No. Revisi : 00 NIP. 198312062011011001
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2
6. Diagram Alir
Petugas kesehatan
melaukukan pemantauan
Petugas farmasi efek samping obat
menyampaikan formulir MESO
kepada petugas kesehatan

Petugas kesehatan Petugas kesehatan


menyerahkan semua hasil mencatat semua kejadian
pencatatan efek samping efek samping obat
obat menggunakan formulir

Petugas farmasi melakukan Petugas farmasi menyusun


kompilasi data monitoring laporan Monitoring Efek
efek samping obat yang Samping Obat Puskesmas.
diterima dari petugas
kesehatan.

Petugas Tata Usaha Kepala Puskesmas


membubuhkan nomor memeriksa dan
surat keluar pada menandatangani laporan
Laporan MESO MESO

Petugas farmasi
mengirimkan laporan
MESO ke Dinas
Kesehatan

7. Unit Terkait Unit Pelayanan, ruang obat

8. Rekaman historis perubahan

No. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan

PENCATATAN,
PEMANTAUAN,
PELAPORAN EFEK
SAMPING OBAT, KTD
No. Dokumen :
Daftar No. Revisi :
Tilik Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
NO. URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB
1 Apakah Petugas obat menyampaikan formulir
Monitoring Efek Samping Obat (MESO) kepada
petugas kesehatan pemeriksa pasien?
2 Apakah Petugas kesehatan melakukan
pemantauan terhadap kemungkinan timbulnya efek
samping obat yang dipergunakan dalam terapi
terhadap pasien?
3 Apakah Petugas kesehatan mencatat kejadian efek
samping obat ke dalam formulir MESO?
4 Apakah Petugas kesehatan menyerahkan laporan
MESO kepada petugas obat?
5 Apakah Petugas farmasi melakukan kompilasi data
hasil monitoring efek samping obat yang diterima
dari petugas kesehatan?
6 Apakah Petugas obat membuat laporan Monitoring
Efek Samping Obat Puskesmas Sungaiselan?
7 Apakah Kepala Puskesmas memeriksa dan
menandatangani Laporan Monitoring Efek Samping
Obat?
8 Apakah Petugas Tata Usaha membubuhkan nomor
surat keluar Laporan Monitoring Efek Samping
Obat?
9 Apakah Petugas farmasi mengirimkan Laporan
Monitoring Efek Samping Obat ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Bangka Tengah?
10 Apakah Petugas farmasi mendokumentasikan arsip
Laporan Monitoring Efek Samping Obat?
Compliance rate (CR)………………………………………%

Sungaiselan,.........................

Pelaksana / Auditor

(………………………..)

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKATENGAH


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGKA TENGAH
PUSKESMAS SUNGAISELAN
Jl. Batin Tikal No. 1 Sungaiselan

Laporan Kasus KTD, KPC dan KNC

No. Tanggal Nama Pasien Insiden Lokasi Keterangan

Kejadian

1.
2.

3.

4.

5.

6.

8.

9.

10.

Sungaiselan,

Kepala Puskesmas Sungaiselan

dr. Nur Muhammad Darussalam


NIP.198312062011011001

PENYEDIAAN OBAT
EMERGENSI DI UNIT KERJA
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
1. PENGERTIAN Penyediaan obat emergensi di Unit kerja merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka menyiankan, menyimpan, dan mengelola obat
emergensi yang disediakan di unit kerja pelayanan.
2. TUJUAN Sebagai acuan untuk menjamin ketersediaan obat pelayanan gawat
darurat sesuai kebutuhan untuk pelayanan Puskesmas
3. KEBIJAKAN Dalam penyediaan obat-obat Emergensi di unit pelayanan untuk
mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam SOP
4. REFERENSI Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.188.45/ /P/ PKM-SS/ 2016
tentang Daftar Obat Emergensi di Unit pelayanan
5. PROSEDUR 1. Petugas UGD memeriksa persediaan obat emergensi yang
dikelola di Ruang UGD secara periodik.
2. Petugas UGD membuat permintaan obat emergensi yang
persediaannya telah menipis dan/atau habis.
3. Petugas Ruang UGD menyampaikan permintaan obat
emergensi kepada petugas farmasi.
4. Petugas farmasi menyiapkan obat emergensi yang dibutuhkan
untuk pelayanan pasien gawat darurat di Ruang UGD, sesuai
kebutuhan.
5. Petugas UGD mengambil/menerima obat yang diserahkan oleh
Petugas farmasi.
6. Petugas UGD memeriksa obat yang diterima tentang ;
kesesuaian jenis dan jumlah obat, tanggal kadaluarsa dan
keadaan fisik obat.
7. Petugas UGD menyimpan obat tersebut kedalam almari
persediaan obat di Ruang UGD.
8. Petugas UGD mencatat obat tersebut kedalam LPLPO masing-
masing obat pelayanan gawat darurat.
9. Petugas UGD membuat laporan penerimaan dan pengeluaran
obat emergensi kepada petugas farmasi.

PENYEDIAAN OBAT
EMERGENSI DI UNIT KERJA
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
SOP /IV/2016
PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam
No. Revisi : 00
SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2

6. DIAGRAM Petugas UGD menyusun Petugas UGD


ALIR Petugas UGD memeriksa kebutuhan/permintaan menyampaikan
persediaan obat emergensi obat emergensi yang permintaan obat
kurang emergensi kepada
petugas farmasi
Petugas farmasi Petugas farmasi
menyiapkan obat melakukan verifikasi atas
emergensi sesuai permintaan obat
kebutuhan Ruang UGD emergensi

Petugas UGD mengambil Petugas UGD memeriksa


obat emergensi di Ruang obat emergensi yang
Obat diterima

Petugas UGD membuat


laporanpenerimaan
Petugas UGD mencatat Petugas UGD
danpengeluaranobatemergensi
semua obat emergensi menyimpan obat
yang disimpan emergensi kedalam
almari obat Ruang UGD.

7. Unit Terkait UGD

8. Rekaman Historis Perubahan


Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan

PENYEDIAAN OBAT
EMERGENSI DI UNIT
KERJA
No. Dokumen :
No. Revisi :
Daftar
Tanggal Terbit :
Tilik
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

NO KEGIATAN YA TIDAK TB
1. Apakah Petugas farmasi menyiapkan obat yang
dibutuhkan pelayanan UGD?
2. Apakah Petugas farmasi memeriksa persediaan obat
pelayanan gawat darurat di UGD?
3. Apakah Petugas farmasi memeriksa kartu stok obat
pelayanan gawat darurat?
4. Apakah Petugas farmasi mengevaluasi kesesuaian
stok obat dengan kartu stok
5. Apakah Bila tidak sesuai,petugas farmasi menanyakan
kepada petugas UGD?
6. Bila sesuai,petugas farmasi melakukan penambahan
kembali bila ada yang kurang?
7. Petugas UGD mengadakan permintaan obat ke ruang
obat?
8. Petugas farmasi menyerahkan obat yang diminta ke
petugas UGD?
9. Petugas UGD menyimpan obat tersebut ke dalam
almari UGD?
10. Petugas UGD mencatat obat tersebut ke dalam kartu
stok masing – masing obat pelayanan gawat darurat?
Compliance rate (CR)………………………………………%

Sungaiselan,.........................

Pelaksana / Auditor

(………………………..)

PENYIMPANAN OBAT
EMERGENSI DI UNIT
PELAYANAN
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/1

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

1. PENGERTIAN Penyimpanan obat emergensi di unit pelayanan adalah


Kegiatan pengamanan terhadap obat emergensi yang
diterima agar aman(tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik
maupun kimia dan mutunya terjamin.
2. TUJUAN Agar penyimpanan obat pelayanan gawat darurat terkendali
dengan baik.
3. KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 188.45/ /P/ PKM-
SS/ 2016entang daftar obat emergensi di unit pelayanan
4. REFERENSI Pedoman pengelolaan obat publik dan Perbekalan Kesehatan
di Puskesmas. Dirjen pelayanan kefarmasian dan alat
kesehatan.
5. PROSEDUR 1. Petugas kesehatan menerima obat emergensi dari
petugas farmasi
2. Petugas kesehatan menyusun obat emergensi di almari
obat UGD
3. Petugas kesehatan menyusun obat emergensi
berdasarkan alfabetis
4. Petugas kesehatan menyusun obat emergensi
berdasarkan jenis obat
5. Petugas farmasi membuat daftar obat emergensi di
UGD
6. Petugas UGD mencatatan obat emergensi di kartu stok
7. Petugas UGD memeriksa kartu stok obat pelayanan
UGD setiap hari
8. Petugas farmasi mengevaluasi kesesuaian stok obat
dengan kartu stok setiap bulan
9. Petugas farmasi melengkapi obat emergensi yang
sudah habis,rusak,atau kadaluarsa.

PENYIMPANAN OBAT
EMERGENSI DI UNIT
PELAYANAN
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
SOP
PUSKESMAS /IV/2016 dr. Nur Muhammad Darussalam
SUNGAISELAN No. Revisi : 00 NIP. 198312062011011001
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2
6 Diagram Alir
Petugas kesehatan menerima obat
Petugas kesehatan menyusun
emergensi dari petugas farmasi
obat emergensi di almari obat
UGD

Petugas kesehatan menyusun Petugas kesehatan menyusun


obat emergensi berdasarkan obat emergensi berdasarkan
jenis obat alfabetis

Petugas farmasi membuat Petugas farmasi mencatatan


daftar obat emergensi di UGD obat emergensi di kartu stok

Petugas farmasi Petugas farmasi


mengevaluasi kesesuaian memeriksa kartu stok
stok obat dengan kartu stok obat pelayanan UGD

7. Unit Terkait UGD

8. Rekaman Historis Perubahan

Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan

PENYIMPANAN OBAT
EMERGENSI DI UNIT
PELAYANAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Daftar
Tanggal Terbit :
Tilik
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK TB


1 Apakah Petugas kesehatan menerima obat emergensi
dari petugas farmasi ?
2 Apakah Petugas kesehatan menyusun obat emergensi di
almari obat UGD ?
3 Apakah Petugas kesehatan menyusun obat emergensi
berdasarkan alfabetis ?
4 Apakah Petugas kesehatan menyusun obat emergensi
berdasarkan jenis obat ?
5 Apakah Petugas farmasi membuat daftar obat emergensi
di UGD ?
6 Apakah Petugas farmasi mencatatan obat emergensi di
kartu stok ?
7 Apakah Petugas farmasi memeriksa kartu stok obat
pelayanan UGD ?
8 Apakah Petugas farmasi mengevaluasi kesesuaian stok
obat dengan kartu stok ?
9 Apakah Petugas farmasi melengkapi obat emergensi
yang sudah habis,rusak,atau kadaluarsa ?
Compliance rate (CR)………………………………………%

Sungaiselan,.........................

Pelaksana / Auditor

(………………………..)

MONITORING PENYEDIAAN
OBAT EMERGENSI DI UNIT
KERJA
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
1. PENGERTIAN Monitoring penyediaan obat emergensi di init kerja adalah kegiatan
memonitoring atau memeriksa persediaan obat pelayanan gawat
darurat di ruang obat dan UGD.
2. TUJUAN Agar persediaan obat pelayanan gawat darurat terkendali dengan
baik.
3. KEBIJAKAN Keputusan Kepala Puskesmas No.188.45/ /P/PKM-SS/ 2016
tentang Daftar obat emergensi di unit pelayanan
4. REFERENSI Pedoman pengelolaan obat publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas. Dirjen pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan.
5. PROSEDUR 1. Petugas farmasi menyiapkan obat yang dibutuhkan pelayanan
UGD
2. Petugas farmasi memeriksa persediaan obat pelayanan gawat
darurat di UGD
3. Petugas UGD memeriksa kartu stok obat pelayanan gawat
darurat.
4. Petugas farmasi mengevaluasi kesesuaian stok obat dengan
kartu stok
5. Bila tidak sesuai,petugas farmasi menanyakan kepada petugas
UGD.
6. Bila sesuai,petugas farmasi melakukan penambahan kembali
bila ada yang kurang.
7. Petugas UGD mengadakan permintaan obat ke Gudang
farmasi.
8. Petugas farmasi menyerahkan obat yang diminta ke petugas
UGD
9. Petugas UGD menyimpan obat tersebut ke dalam almari UGD
10. Petugas UGD mencatat obat tersebut ke dalam kartu stok
masing – masing obat pelayanan gawat darurat.

MONITORING PENYEDIAAN
OBAT EMERGENSI DI UNIT
KERJA
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
SOP
PUSKESMAS /IV/2016 dr. Nur Muhammad Darussalam
SUNGAISELAN No. Revisi : 00 NIP. 198312062011011001
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2
6. Diagram Alir
Petugas farmasi Petugas farmasi Petugas farmasi
memeriksa memeriksa memeriksa
persediaan obat kartu stok obat kartu stok obat
pelayanan pelayanan pelayanan
gawatdarurat di gawat darurat. gawat darurat.
UGD

Bila tidak
sesuai,petugas
farmasi
menanyakan
kepadapetugas
UGD.

Petugas farmasi Petugas UGD Bila


menyerahkan mengadakan sesuai,petugasfarmasi
obat yangdiminta permintaanobat melakukanpenambah
ke petugas UGD keruang obat. an kembali bila ada
yang kurang.

Petugas UGD
menyimpan obat
tersebut ke dalam
almari UGD

7. Unit Terkait UGD

8. Rekaman Historis Perubahan

Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan

MONITORING PENYEDIAAN
OBAT EMERGENSI DI UNIT
KERJA
No. Dokumen :
No. Revisi :
Daftar
Tanggal Terbit :
Tilik
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

NO KEGIATAN YA TIDAK TB
1. Apakah Petugas farmasi menyiapkan obat yang
dibutuhkan pelayanan UGD?
2. Apakah Petugas farmasi memeriksa persediaan obat
pelayanan gawat darurat di UGD?
3. Apakah Petugas farmasi memeriksa kartu stok obat
pelayanan gawat darurat?
4. Apakah Petugas farmasi mengevaluasi kesesuaian stok
obat dengan kartu stok
5. Apakah Bila tidak sesuai,petugas farmasi menanyakan
kepada petugas UGD?
6. Bila sesuai,petugas farmasi melakukan penambahan
kembali bila ada yang kurang?
7. Petugas UGD mengadakan permintaan obat ke gudang
farmasi?
8. Petugas farmasi menyerahkan obat yang diminta ke
petugas UGD?
9. Petugas UGD menyimpan obat tersebut ke dalam almari
UGD?
10. Petugas UGD mencatat obat tersebut ke dalam kartu stok
masing – masing obat pelayanan gawat darurat?
Compliance rate (CR)………………………………………%

Sungaiselan,.........................

Pelaksana / Auditor

(………………………..)

TINDAK LANJUT EFEK


SAMPING OBAT DAN KTD
(KEJADIAN TIDAK
DIINGINKAN)
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
SOP
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
1. Pengertian : Efek samping suatu obat adalah segala sesuatu khasiat yang tidak
diinginkan untuk tujuan terapi yang dimaksudkan pada dosis yang
dianjurkan.
2. Tujuan : Untuk mengidentifikasi respons terapetik yang diantisipasi maupun
reaksi alergik, interaksi obat yang tidak diantisipasi, untuk
mencegah risiko bagien pasien. Memantau efek obat termasuk
mengobservasi dan mendokumentasikan setiap KTD.
3. Kebijakan : Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sungaiselan No.188.45/ /
P/ PKM-SS/ 2016 tentang penanggung jawab tindak lanjut
pelaporan
4. Referensi : Buku Pedoman Pengelolaan obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan di Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes RI Jakarta cetakan
kedua 2004.
5. Prosedur 1. Petugas farmasi menerima keluhan dari pasien/ keluarga
pasien tentang efek samping obat.
2. Petugas farmasi memeriksa identitas pasien melalui bagian
pendaftaran dengan melihat rekam medis terakhir kunjungan.
3. Petugas farmasi menyampaikan hal tersebut kepada dokter/
dokter gigi penulis resep
4. Petugas farmasi menanyakan kepada dokter/ dokter gigi
penulis resep, tindakan yang harus dilakukan apabila obat
sudah diminum pasien sebelum obat pengganti yanng sesuai
resep diberikan
5. Petugas medis menuliskan nama obat yang menimbulkan efek
samping dan KTD di rekam medis.
6. Petugas farmasi menulis laporan efek samping dan KTD di
buku yang tersedia
7. Petugas farmasi menyiapkan obat pengganti
8. Petugas farmasi menjelaskan kepada pasien tentang efek
samping obat yang sebelumnya
9. Petugas farmasi menyerahkan obat pengganti kepada pasien/
keluargannya
10. Apabila pasien sudah mengalami syok, pasien harus segera
ditangani di UGD
11. Petugas farmasi memberikan penjelasan tentang obat
pengganti apabila terjadi efek samping dan KTD kembali maka
dianjurkan untuk cek alergi

TINDAK LANJUT EFEK


SAMPING OBAT DAN KTD
(KEJADIAN TIDAK
DIINGINKAN)
No. Dokumen :
SOP UKP-FARMASI/SOP/
PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam
/IV/2016
SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2
6. Diagram Alir
Petugas farmasi menerima keluhan dari pasien/ keluarga
tentang efek samping obat

Petugas farmasi memeriksa identitas pasien melalui bagian


pendaftaran dengan melihat rekam medis terakhir kunjungan

Petugas farmasi menyampaikan hal tersebut kepada dokter/dokter


gigi penulis resep

Petugas medis menuliskan nama obat yang menimbulkan efek


samping dan KTD di rekam medis

Petugas farmasi menulis laporan efek samping dan KTD di buku yang
tersedia

Petugas farmasi menyiapkan obat pengganti

Petugas farmasi menjelaskan kepada pasien tentang efek samping


obat yang sebelumnya

Petugas farmasi menyerahkan obat pengganti kepada


pasien/keluarganya

7. Unit terkait Ruang Obat


8. Rekaman Historis Perubahan

No Isi perubahan Tanggal mulai berlaku

TINDAK LANJUT EFEK


SAMPING OBAT DAN KTD
(KEJADIAN TIDAK
DIINGINKAN)
No. Dokumen :
Daftar No. Revisi :
Tilik Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

NO KEGIATAN YA TIDAK TB
1. Apakah Petugas farmasi menerima keluhan dari pasien/
keluarga pasien tentang efek samping obat?
2. Apakah Petugas farmasi memeriksa identitas pasien
melalui bagian pendaftaran dengan melihat rekam medis
terakhir kunjungan?
3. Apakah Petugas farmasi menyampaikan hal tersebut
kepada dokter/ dokter gigi penulis resep?
4. Apakah Petugas farmasi mmenanyakan kepada dokter/
dokter gigi pennulis resep, tindakan yang harus dilakukan
apabila obat sudah diminum pasien sebelum obat
pengganti yang sesuai resep diberikan?
5. Apakah petugas medis menuliskan nama obat yang
menimbulkan efek samping dan KTD di rekam medis?
6. Apakah petugas farmasi menulis laporan Efek Samping
dan KTD di buku yang tersedia?
7. Petugas farmasi menyiapkan obat pengganti?
8. Apakah petugas farmasi menjelaskan kepada pasien
tentang efek samping obat yang sebelumnya?
9. Apakah petugas farmasi menyerahkan obat pengganti
kepada pasien/ keluarganya?
10. Apakah petugas farmasi memberikan penjelasan tentang
obat pengganti apabila terjadi efek samping dan KTD
kembali maka dianjurkan untuk cek alergi?
Compliance rate (CR)………………………………………%

Sungaiselan,.........................

Pelaksana / Auditor

(………………………..)

IDENTIFIKASI DAN
PELAPORAN KESALAHAN
PEMBERIAN OBAT DAN KNC
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
/IV/2016
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 1/1

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001

1. Pengertian Identifikasi dan Pelaporan Kesalahan Pemberian Obat dan KNC


adalah serangkaian kegiatan untuk menangani apabila terjadi
kejadian kesalahan dalam pemberian obat dan KNC
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani
apabila terjadi kejadian kesalahan dalam pemberian obat dan KNC
3. Kebijakan : Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 188.45/ / P/ PKM-SS/
2016 tentang penanggung jawab tindak lanjut pelaporan

4. Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan


Kesehatan di Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelaksanaan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
5. Prosedur 1. Petugas farmasi mengulangi penjelasan kepada pasien
mengenai kegunaan obat, dosis, dan efek samping obat.
2. Petugas farmasi memberikan kesempatan kepada pasien
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dimengerti
3. Petugas farmasi menerima laporan apabila terjadi kesalahan
pemberian obat dan KNC
4. Petugas farmasi melaporkan kejadian kesalahan pemberian
obat dan KNC ke dokter penanggung jawab
5. Petugas segera melakukan tindakan pencegahan atau
penanganan agar tidak membahayakan keselamatan pasien
6. Petugas farmasi menuliskan pada buku laporan khusus
apabila terjadi kesalahan dalam pemberian obat.
7. Petugas farmasi melaporkan kepada Kepala Puskesmas
untuk ditindaklanjuti

IDENTIFIKASI DAN
PELAPORAN KESALAHAN
PEMBERIAN OBAT DAN KNC
No. Dokumen :
UKP-FARMASI/SOP/
SOP
PUSKESMAS /IV/2016 dr. Nur Muhammad Darussalam
SUNGAISELAN No. Revisi : 00 NIP. 198312062011011001
Tanggal Terbit : 01/04/2016
Halaman : 2/2
6. Diagram
Alir Mengulangi penjelasan Memberikan kesempatan
kepada pasien megenai kepada pasien untuk
obat, dosis dan efek menanyakan kembali hal-hal
samping obat yang belum dimengerti

Melaporkan kejadian
kesalahan pemberian obat
vdan KNC ke dokter
penanggung jawab

menuliskan pada buku laporan


khusus apabila terjadi
kesalahan dalam pemberian
obat

7. Unit terkait Petugas Farmasi

IDENTIFIKASI DAN
PELAPORAN KESALAHAN
PEMBERIAN OBAT DAN
KNC
No. Dokumen :
Daftar No. Revisi :
Tilik Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS dr. Nur Muhammad Darussalam


SUNGAISELAN NIP. 198312062011011001
NO KEGIATAN YA TIDAK TB
1. Apakah Petugas farmasi mengulangi penjelasan kepada
pasien mengenai kegunaan obat, dosis, dan efek
samping obat
2. Apakah petugas farmasi memberikan kesempatan
kepada pasien untuk menanyakan kembali hal-hal yang
belum dimengerti
3. Apakah petugas farmasi menerima laporan apabila terjadi
kesalahan pemberian obat dan KNC

4. Apakah petugas farmasi melaporkan kejadian kesalahan


pemberian obat dan KNC ke dokter penanggung jawab

5. Apakah petugas segera melakukan tindakan pencegahan


atau penanganan agar tidak membahayakan
keselamatan pasien

6. Apakah petugas farmasi menuliskan pada buku laporan


khusus apabila terjadi kesalahan dalam pemberian obat.

7. Apakah petugas farmasi melaporkan kepada Kepala


Puskesmas untuk ditindaklanjuti
Compliance rate (CR)………………………………………%

Sungaiselan,.........................

Pelaksana / Auditor

(………………………..)

Anda mungkin juga menyukai