LUKA BAKAR
DISUSUN OLEH :
NAMA : NURLINDA
NIM : PO5303201211313
B. Etiologi
a. Luka bakar termal
Agen pencedera dapat berupa api, air panas, atau kontak dengan objek panas,
luka bakar ap berhubungan dengan asap/ciderainhalasi ( cedera terbakar, kontak
dan koboran api ).
b. Luka bakar listrik
Cedera listrika disebabkan oleh aliran listrik dirumah merupakan insiden tertinggi
pada anak-anak yang masih kecil, yang sering memasukkan benda konduktif ke
dalam colokan listrik yang menggigit atau menghisap kabel listrik yang
tersambung ( herndon dkk,2016).
Terjadi dari tufe /foltase yang menghasilkan proporsi panas untuk tahanan dan mengirimkan jalan
sedikit tahanan ( contoh saraf memberikan tahanan kecil dan tulang merupakan tahanan terbesar)
dasar cedera menjadi lebih berat dari cedera yang terlihat.
D. Komplikasi
Sejumlah komplikasi bisa muncul, dan infeksimerupakan komplikasi yang paling
umum terjadi. Berdasarkan urutan frekuensi terjadinya, mulai dari yang paling sering
sampai yang paling jarang, komplikasi untuk luka bakar dapatmeliputi: pneumonia,
selulit, infeksi saluran kencingdan kegagalan pernafasan.Faktor risiko untuk infeksi
termasuk: luka bakar dengan lebih dari 30% LPB, luka bakar ketebalan lengkap, usia
ekstrim (muda atau tua), atau luka bakar yang terjadi pada kaki atau perineum.
Pneumonia umumnya terjadi pada mereka dengan cederainhalasi.Anemia sekunder
pada luka bakar ketebalan lengkap dengan LPB lebih dari10% sering ditemukan.
Luka bakar karena listrik bisa menyebabkan sindromkompartemenatau
rabdomiolisiskarena kerusakan otot.Penggumpalan darah dalamvena
kakidiperkirakan terjadi pada 6% hingga 25% orang. Keadaan hipermetabolikyang
mungkin tidak sembuh selama bertahun-tahun setelah luka bakar
beratmenyebabkan penurunan kepadatan tulang dan hilangnya massa otot.Keloid
bisaterjadi sebagai akibat dari luka bakar, terutama pada orang yang berusia muda
dan berkulit gelap.Setelah mengalami luka bakar, anak-anak mungkin mengalami
traumadan mengalami gangguan stress paska trauma.Bekas luka juga bisa
mengakibatkangangguan citra tubuh.Di Negara-negara berkembang, luka bakar
parah bisamengakibatkan isolasi sosial, kemiskinan ekstrimdan di kalangan anak-
anak pengucilan.
E. Pemeriksaan penunjang luka bakar
1. Hitung darah lengkap : Hb (Hemoglobin) turun menunjukkan adanya pengeluaran
darah yang banyak sedangkan peningkatan lebih dari 15%mengindikasikan
adanya cedera, pada Ht (Hematokrit) yang meningkatmenunjukkan adanya
kehilangan cairan sedangkan Ht turun dapat terjadisehubungan dengan
kerusakan yang diakibatkan oleh panas terhadap pembuluhdarah.
2. Leukosit : Leukositosis dapat terjadi sehubungan dengan adanya infeksi
atauinflamasi.
3. GDA (Gas Darah Arteri): Untuk mengetahui adanya kecurigaaan cedera
inhalasi.penurunan tekanan oksigen ( PaO2) atau peningkatan tekanan karbon
dioksida (PaCO2) mungkin terlihat pada retensi karbon monoksida.
4. Elektrolit Serum : Kalium dapat meningkat pada awal sehubungan dengan
cedera jaringan dan penurunan fungsi ginjal, natrium pada awal mungkin
menurunkarena kehilangan cairan, hipertermi dapat terjadi saat konservasi ginjal
danhipokalemi dapat terjadi bila mulai diuresis.
5. Natrium Urin : Lebih besar dari 20 mEq/L mengindikasikan kelebihan cair kurang
dari 10 mEqAL menduga ke tidak adekuatan cairan
6. Alkali Fosfat : Peningkatan Alkali Fosfat sehubungan dengan perpindahan
cairaninterstisial atau gangguan pompa, natrium
7. Glukosa Serum : Peninggian Glukosa Serum menunjukkan respon stress.
8. Albumin Serum : Untuk mengetahui adanya kehilangan protein pada edema
cairan.
9. BUN atau Kreatinin : Peninggian menunjukkan penurunan perfusi atau fungsi
ginjal, tetapi kreatinin dapat meningkat karena cedera jaringan.
10. Loop aliran volume : Memberikan pengkajian non-invasif terhadap efek atau
luasnya cedera.
11. EKG : Untuk mengetahui adanya tanda iskemia miokardial atau distritmia.
12. Fotografi luka bakar : Memberikan catatan untuk penyembuhan luka bakar.
13. Foto rontgen dada : untuk memastikan cedera inhalasI
14. Scan paru : untuk menentukan luasnya cedera inhalasi
15. Kadar karbon monoksida serum meningkat pada cedera inhalasi.
16. Bronkoskopi membantu memastikan cedera inhalasi asap
F. Penatalaksanaan
Tujuan dasar penatalaksanaan adalah untuk membantu proses regenerasi kulitakibat
luka bakar, mengidentifikasi infeksi, serta mengidentifikasi status cairan.Cara yang
biasanya digunakan untuk mengatasi luka bakar adalah :
1.Hidroterapi
Membersikan luka dapat dilakukan dengan cara hidroterapi. Hidroterapi initerdiri dari
merendam dan dengan shower. Tindakan ini dilakukan selama 30menit atau kurang
untuk klien dengan luka bakar akut, dibersihkan secara perlahan atau hati-hati
dengan menggunakan berbagai macam larutan sepertisodium hipokloride, profidon
iodine dan chlorohexidine. Jika hidroterapi tidakdilakukan, maka luka dapat
dibersihkan dan dibilas diatas tempat tidur kliendan ditambahkan dengan
penggunaan zat antimikroba.