Pengertian Asisten Apoteker Tugas Dan Tanggung Jawabnya
Pengertian Asisten Apoteker Tugas Dan Tanggung Jawabnya
Tanggung Jawabnya
Menurut Wikipedia Indonesia, Asisten Apoteker adalah Profesi Pelayanan kesehatan di
bidang Farmasi bertugas sebagai pembantu tugas Apoteker dalam pekerjaan
kefarmasian menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.889/MENKES/PER/V/2011.
Asisten Apoteker biasa disebut juga sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian. Jenjang
pendidikan profesi Asisten Apoteker minimal setara dengan SLTA dan DIII Farmasi.
Oleh karena itu, seorang Asisten Apoteker wajib memiliki Surat Tanda Registrasi
Tenaga Teknis Kefarmasian, yang selanjutnya disingkat STRTTK. STRTTK adalah
bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri Kesehatan kepada Tenaga Teknis
Kefarmasian yang telah diregistrasi, juga memiliki Surat Izin Kerja Tenaga Teknis
Kesehatan atau SIKTTK.
Seorang asisten apoteker yang telah mengucapkan sumpah, memilik ijasah dan
mendapat surat ijin kerja yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia
harus dapat menjalankan pekerjaannya sesuai tugas dan standar profesinya dan
memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian
di bawah pengawasan apoteker.
Asisten Apoteker sebagai salah satu tenaga kefarmasian yang selalu bekerja di bawah
pengawasan seorang Apoteker yang memiliki SIA (Surat Izin Apotek). Apoteker
Pengelola Apotek (APA) merupakan orang yang bertanggung jawab di Apotek dalam
melakukan pekerjaan kefarmasian.
Pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh Apoteker dan Asisten Apoteker di apotek
haruslah sesuai dengan standar profesi yang dimilikinya. Dimana seorang Apoteker
danAsisten Apoteker dituntut oleh masyarakat pengguna obat (pasien) harus bersifat
professional dan baik.
Informasi yang diberikan kepada konsumen atau klien harus benar, jelas dan mudah
dimengerti serta cara penyampaiannya disesuaikan dengan kebutuhan, selektif, etika,
bijaksana dan hati-hati. Informasi yang diberikan kepada pasien sekurang-kurangnya
meliputi: cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan,
makanan / minuman / aktifitas yang hendaknya dihindari selama terapi dan informasi
lain yang diperlukan.
BACA JUGA:
Menghormati hak pasien dan menjaga kerahasian identitas serta data kesehatan
pribadi pasien.