Anda di halaman 1dari 12

TUGAS RESUME HUKUM ADAT

HUKUM KEKERABATAN

Dosen Pengampu :

Dimas Dwi Arso, SH.,MH.

Di Susun Oleh :

Nama : Eka Sulis Rosliyanti

Kelas : A

Npm : BIA022047

Matkul : Hukum Adat

UNIVERSITAS BENGKULU

FAKULTAS HUKUM
2023/2024

Pada hari Selasa tanggal 14 Maret 2023 saya mengunjungi museum di Bengkulu dan
museum itu adalah Museum Negri Bengkulu .Sebelum berangkat ke museum saya pun
mempersiapkan barang barang yang akan di bawa. Seperti alat tulis dan uang.Pada pukul 14:00
saya pun berangkat menuju ke museum. Museum ini beraalamatkan Jl. Pembangunan Padang
Harapan ,Kota Bengkulu.

Jarak Museum dengan titik awal berangkat saya yaitu Universitas Bengkulu berjarak 7km. Saya
berangkat menuju museum menggunakan motor metik.Waktu tempuh untuk sampai ke museum
raya Bengkulu kurang lebih 30 menit. Dengan kecepatan setandar saya berusaha tidak
membuang waktu di perjalanan.

Setelah sampai di museum saya pun langsung membeli tiket untuk masuk Museum Negri
Bengkulu. Di pintu masuk sudah tertera berapa harga tiket untuk masuk museum.
Sudah tertera ketentuan harga setiap tiket, untuk orang dewasa harus membayar Rp.3000 rupiah.
Sedangkan untuk anak-anak harus membayar Rp.2000 rupiah.Setelah pembayaran saya pun di
beri bukti fisik tiket masuk.

Museum juga memiliki jadwal waktu kunjungannya sendiri , adapun daftar waktu
kunjungan museum Raya Bengkulu yaitu :

 Senin 08:00 – 15:00


 Selasa 08:00 – 15:00
 Rabu 08:00 – 15:00
 Kamis 08:00 – 15:00
 Jumat 08:00 – 15:00
 Sabtu Tutup
 Minggu Tutup
Waktu yang pas menurut saya untuk berkunjung yaitu pukul 14:00. karna pada pukul 14:00
merupan jam di mana para karyawan museum baru saja menyulesaikan istirahatnya, dan juga
pada pukul 14:00 jumlah banyak pengunjung semakin bertambah. Sebelum memasuki museum,
ada beberapa peraturan yang harus di taati yaitu:

Semua peraturan di buat agar suasanah museum tetap kondusif dan tidak ada hal yang tidak di
inginkan terjadi, seperti keributan, museum yang kotor dan kerusakan pada koleksi museum.
Tujuan dari kunjungan saya ke museum negri bengkulu ini, untuk belajar langsung ke lapangan,
belajar mengenai seajarah museum, apa saja barang barang yang terdapat di museum, dan
mempelajari kebudayaan kebudayaan setiap tempat yang ada di bengkulu.

Untuk pertama kali saya mengujungi museum ini saya tertarik dengan bentuk bangunannya.

Secara arsitektur sendiri gedung museum Negri Bengkulu ini menggunakan konsep rumah adat.
Dengan ukiran ukiran khas dari daerah Bengkulu. Tapi meskipun begitu, gedung museum juga di
beri sedikir sentuhan moderen. Museum nampak megah dengan sentuhan warna putih dan
kuning. Untuk sejarah musium negri Bengkulu ini. Museum didirikan pada tahun 1978, mulai
berfungsi pada tanggal 3 Mei 1980. Menepati lokasi sementara di benteng Marlborough. Pada
tanggal 3 Januari 1983 museum di pindahkan ke lokasi baru di Jl.Pembangunan No 8 Padang
Harapan kota Bengkulu. Berdasarkan SK Mendikbud RI No.0754/0/1987, ditingkatkan
setatusnya menjadi Museum Negri Bengkulu. Dengan klasifikasi museum umum tipe C.
Peresmian di laksanakan pada tanggal 31 Maret 1988 oleh Direktur Jendral kebudayaan G.B.P.H
Peoge , Drs. Dengan nama Museum Negri Provinsi Bengkulu.

Memasuki museum saya di perlihatkan dengan tatanan barang barang bersejarah. Rasa
sejuk mendominasi museum ini. Tidak lupa dengan pencahayaan nya yang sudah bagus,
sehingga kita bisa melihat jelas benda benda yang ada di museum. Museum tidak terlalu ramai,
terdapat beberapa pengunjung yang sedang melihat barang barang yang ada di museum. Barang
barang koleksi museum di sini tersusun sangat rapi. Setiap koleksinya di lengkapi dengan
penutup sebuah kaca ada juga beberapa koleksi yang di beri pagar pembatas saja.

Ini bertujuan agar koleksi yang ada di museum tidak rusak, kemungkinan karna suhu ruangan
atau tangan tangan pengunjung yang sengaja menyentuk koleksi museum.

Saat saya memasuki ruangan pertama di museum. Saya di suguhi dalam arti di perlihatkan
pemandangan yang sangat menarik perhatian. Terdapat semacam peta yang menjelaskan secara
rinci daerah daerah yang ada di Bengkulu. Dari kabupaten hingga kota yang ada di Bengkulu.
Dari menjelaskan soal sejarah di sahkannya lokasi tersebut sampai meperlihatkan foto bangunan
atau barang khas masing masing wilayah Bengkulu.
Di ruangan pertama ini juga terdapat fasilitas yang di berikan pihak museum untuk para
pengunjung seperti tempat duduk ada juga AC dan CCTV.

Di ruang pertama museum ini terdapat beberapa koleksi yang bertemakan, koleksi prasejarah,
koleksi sejarah, kebudayaan dan kesenian yang ada di provinsi bengkulu. Adapun beberapa
barang yang akan saya bahas pada ruangan pertama yaitu :

1. Rumah tradisonal suku Serawai Berugau Bandung

Suku Serawai merupakan suku asli yang mendiami(menenpati) provinsi Bengkulu, terutama
di Bengkulu Selatan dan Kabupaten Seluma. Suku serawai merupakan suku terbesar ke dua
setelah suku Rejang. Definisi rumah tradisonal ( Said,2004:47). Rumah tradisonal merupakan
suatu bangunan dengan struktur, cara pembuatan, bentuk dan fungsi serta ragam hias yang
memiliki ciri khas tersendiri, di wariskan secara turun temurun dan dapat digunakan untuk
melakukan kegiatan kehidupan oleh penduduk sekitarnya. Rumah Berugau Banduk sendiri,
merupakan rumah tradisonal dari suku serawai yang berbentuk rumah panggung,yang terbuat
dari kayu dan atab terbuat dari ijuk. Rumah Berugau memiliki satu sisi tembok yang miring,
serta tiap kayu tidak di hubungkan, dengan paku melainkan dengan bambu yang memiliki ujung
runcing. Berdiri di atas undak-undak (lantai kayu) yang di sangga 12 buah tiang. Brungai
Bandung berarti bumbungan(atab) kembar karna mempunyai dua bumbungan(atab).

Rumah ini terdiri tiga tingkat, yaitu kolong rumah, badan rumag, dan atab. Kolong rumah
umumnya digunakan sebagai tempat menyimpan barang barang bekas, kayu bakar dan lain-lain.
Bagian inti atau badan rumah berfungsi sebagai tempat tinggal keluarga. Bagia plapon terkadang
digunakan untuk menyimpan barang-barang berharga, termasuk pusaka keluarga. Keunikan dari
rumah ini adalah terdiri dri lima anak tangga yang artinya adalah rumah tersebut harus ditinggali
dan di rawat sepenuh hati.

Pembagian Ruangan:

 Beranda : Ruang tempat dara/gadis menenun.


 Luang : Tempat tidur anak laki-laki.
 Salon : Ruang tamu yang juga berfungsi sebagai ruang makan keluarga dan tamu.
 Bilik : Kamar tidur anak perempuan.

2. Tabot
Tabot adalah upacara tradisi masyarakat Bengkulu, untuk mengenang mati syahidnya
cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib. Dalam peperangan dengan pasukan
Ubaidilah, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah. Perayaan di Bengkulu pertama kali di
laksanakan oleh Imam Senggolo pada tahun1965. Syekh Burhanudin menikah dengan wanita
bengkulu kemudian anak mereka, cucu mereka di sebut keluarga Tabot. Menurut( Bambang
Indarto,2006) Tabot merupakan media penyiaran dakwah islam di Bengkulu. Awalnya tabot
berasal dari Jazirah Arab atau persisnya di daerah Irak. Selanjutnya budaya tabot itu dibawa ke
daerah-daerah yang disinggahi dari Jazirah Arab, seiring dengan masa penyebaran agama Islam
ke berbagai penjuru dunia. Budaya tabot terus masuk ke Punjab, India. Lalu dari India budaya
Tabot dibawa ke Bengkulu. Sebelum tiba di Bengkulu, orang-orang India itu sudah singgah di
Aceh. Namun karena merasa tidak memperoleh respon yang memadai, mereka meninggalkan
Aceh dan mendarat di Bengkulu tahun 756/757 H (1336 M). Mereka yang selamat mendarat di
Bengkulu diperkirakan berjumlah tiga belas orang. Di antara mereka tercatat nama Maulana
Ichsad, Imam Sobari, Imam Suandari dan Imam Syahbudin. “Yang membawa budaya Tabot ini,
kata Syiafril, "adalah orang India dari Punjab. Kalau asal muasalnya dari jazirah Arab atau Irak.
Dari Punjab itulah baru dibawa ke Bengkulu.

Rombongan Maulana Ichsad dianggap sebagai elemen masyarakat yang pertama kali
merayakan Tabot di Bengkulu. Hanya saja Maulana Ichsad dan kawan-kawan ini tidak menetap
di Bengkulu. Selang beberapa tahun kemudian mereka kembali ke Punjab. Tidak ada dokumen
pasti yang menjelaskan bagaimana mata rantai sejarah Tabot pada kurun waktu selanjutnya.
Namun setelah kepergian maulana Ichsad dalam sejarah Bengkulu muncul nama Syekh
Burhanuddin alias Imam Senggolo. Berdasarkan ilustrasi ini bisa dipertegas bahwa Karbala yang
ada di kota Bengkulu hanyalah tiruan dari karbala aslinya di Irak. Karbala itu sendiri memiliki
arti "tanah merah", yang menggambarkan bahwa di tempat itu pernah terjadi peperangan yang
mengakibatkan pertumpahan darah.

Adapun tahap pelaksanaan Tabot adalah :

 Mengambil tanah ; pada malam 1 Muharam di kramat Tapak Padri dan Keramat Anggut.
 Duduk penja : mencuci penja , 4 Muharam sekitar ba’da Ashar.
 Menjara : saling kunjung antar dua kelompok tabot sakral sambil beruji dol 6
dan 7 Muharam.
 Meradai : mengumpulkan dana pada siang hari di lakukan oleh remaja sambil
membawa tasa.
 Arak panjang arau arak jari : malam 8 Muharam
 Arak serban : seban, penja di tempatkandi coki(tabot kecil) di lengkapi bendera dan
panji-panji kain warna hijau dan biru bertuliskan nama Hasan dan Husen dengan kaligrafi
arab malam Muharam.
 Gam : masa tenang tidak ada kegiatan bahkan bunyi-bunyian di larang pagi sampai sore.
 Arak Gedang : diawali dengan tabot bersanding pada malam 9 dan arak gendang pada
malam 10 Muharam.
 Tabot Tebuang : pagi 10 Muharam seluruh tabot di sandingkan di lapangan merdeka,
kemuadia di arak ke makam Imam Senggola di Kalbela.

Setelah mengamati dan menjelaskan objek dari ruangan 1. kemudian saya akan menjelaskan
objek yang saya pilih dari ruangan ke 2 museum yang berada dilantai bawah museum. Diruangan
ke dua ini terdapat koleksi yang meliputi, senjata tradisonal, prekonomian tradisonal, mata
uang,dan benda-benda sejarah lainnya. Dan di sini saya akan menjelaskan dengan rinci beberapa
objek. Adapun objek yang saya pilih :

3. Kain Besurek

Kain Besurek adalah sejenis kain khas Bengkulu. Termasuk batik persis dengan motif
dominan kaligrafi aksara Arab di hiasi perpadua flora yang syarat degan makna, simbiolis yang
melambangkan hubungan manusia dan alam serta dengan sang pencipta. Tidak di ketahui secara
pasti asal dan kapan kain besurek di kenal masyarakat Bengkulu,secara tradisi diyakini,
keberadaan batik besurek sejalan dengan masuk dan berkembangnya pengaruh islam di
Bengkulu pada awal abad ke-16. Untuk kain batik besurek yang ada di museum ini memiliki
motif perpanduan antara kali grafi dan bunga raflesia, dengan warna dominan merah dan ada
tambahan warna putihnya. Tepat di samping kain Besurek terdapat ikat kepala bernama Destar
Besurek, yang terbuat dari kain berbentuk bujur sangkat. Motif yang di gunakan kaligrafi huruf
Arab serta stilasi tumbuh-tumbuhan, yang di bentuk sebagai hiasan kepala laki-laki. Destar di
gunakan pada saat perayaan upacara adat, seperti : penyambutan tamu, pengampit pengantin
laki-laki saat melalukan pernikahan.

Kain Besurek memiliki warna khas seperti, merah, biru, coklat dan kuning yang
biasanya di pakai pada acara adat seperti cukur rambut anak, perkawinan dan kematian. Pada
acara kematian kain besurek di gunakan untuk menutup jenajah. Dalam perkembangannya
sekarang batik besurek tidak di gunakan lagi dalam acara adat tetapi telah di gunakan sebagai
pakaian harian dan motifnya sudah berkembang, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
pasaran. Adapun beberapa motif yang biasanya di gunakan kain besurek, yaitu ;

 Motif Kaligrafi : motif yang di ambil dari huruf-huruf kaligrafi.


 Motif Raflesia : motif gambar padma raksasa khas Bengkulu. Motif ini adalah motif
utama batik Besurek selainkali grafi Arab.
 Motif burung kaua : motif bergambar burung kuau yang berupa rangkain huruf huruf
kaligrafi.
 Motif relung kaku : motif batik Besurek dengan bentuk meliuk-liuk seperti tumbuhan
paku.
 Motif Rembulan : motif yang di buat perpaduan antara gambar bualan dengan motif
kaligrafi.

Setelah mengamati objek benda yang ada di museum saya pun berkesempatan,
mewawancarai salah satu narasumber, yang bertujuan memproleh informasi lebih dalam soal
museum. Narasumber yang saya wawancarai ini bernama ibu Nova, beliau berkerja di museum
Negri Bengkulu.
Adapun pertanyaan yang saya ajukan sebagai berukut :

 Museum Negri Bengkulu ini di bawah naungan dinas apa ?


Jawaban: Untuk museum Negri Bengkulu ini sendiri di naungi langsung oleh dinas
pendidikan dan kebudayaan provinsi.

 Berapakah jumblas keseluruhan di museum Negri Bengkulu


Jawaban : Koleksi keseluruhan yang ada di museum Negri Bengkulu ini kurang lebih
6.151 koleksi yang terdiri dari delapan jenis koleksi dengan rincian. Biologi 46,
Etnografika 2988, Arkeologi 90, Historika 42, Numiamatika/Heraldika
911,Keramologi1901, Flogika 138, Teknologi 15. Sebagian ada beberapa yang telah di
simpan.

Itulah laporan saya mengenai Museum Negri Bengkulu. Dengan laporan ini di harapkan saya
dapat melaporkan objek yang saya amati dengan lebih jelas. Yang di mana dapat memberikan
dampak positif pada diri saya sendiri. Di harapkan saya dapat mengetahui sejarah suatu objek di
Museum Negri Bengkulu, memahami lebih mendalam soal kebudayaan Provinsi Bengkulu,
menumbuhkan rasa cinta kepada budaya daerah. Hasil penulisan ini juga di harapkan dapat
menjadi sarana mengabadikan sejarah pada masa lampau, untuk mengembangkan wawasan
sejarah seseorang yang membacanya. Dari laporan ini juga semoga kedepannya saya paham akan
budaya Bengkulu dan dapat membedakan, setiap budaya yang ada di provinsi Bengkulu. Saya
juga berharab dapat berkontri busi langsung dalam memperkenalka Budaya, peninggalan
ataupun sejarah dari Provinsi Bengkulu ke khalayak ramai(sejumblah orang yang memiliki minat
yang sama terhadap sutu kegemaran).

Anda mungkin juga menyukai