Anda di halaman 1dari 53

MENINGKATKAN KOMPETENSI PENYUSUNAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN MELALUI


SUPERVISIKLINISTERHADAPGURU SMA NEGERI 5
LANGSA

PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH


(PTS)

Oleh

AZHARI, S.Pd., M.S


NIP. 196811071994031007

PEMERINTAH ACEH
DINAS PENDIDIKAN ACEH
SMA NEGERI 5 LANGSA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

1. a.Judul Karya : Meningkatkan Kompetensi Penyusunan


PerangkatPembelajaran Melalui Supervisi
Klinis terhadap GuruSMANegeri 5 Langsa

b. Jenis Karya : Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)


c. Katagori : Perorangan
2. Identitas Penemu/Pembuat Utama
a. Nama Lengkap dan Gelar : Azhari,S.Pd,.M.S
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. Tempat /Tanggal Lahir : Pidie Jaya, 7 Nopember 1968
d. Pangkat/Golongan/NIP : Pembina Muda Utama/IV.c
e. Jawaban : Kepala Sekolah
f. Unit Kerja : SMA Negeri 5 Langsa
g.Alamat Unit Kerja : Jalan Kebun Baru
h. Alamat Rumah : Jalan T.M. Zein No. 6 Gampong Mutia
Kec. Langsa Kota, Kota Langsa.
3. Jumlah Penemu/Pembuat : 1 ( satu ) Orang
4. Lokasi : Langsa

Langsa , 02 Mei 2023


Surat Pernyataan Keaslian Karya Tulis PTS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Azhari,S.Pd,.M.S.
NIP : 196811071994031007
Jabatan : Kepala Sekolah
Pangkat/Golongan : Pembina Utama Muda/IV.c
Tempat Tugas : SMA Negeri 5 Langsa

Menyatatakn dengan sebenarnya bahwa karya tulis berupa Penelitian Tindakan


Sekolah ( PTS) yang berjudul:

Adalah karya tulis yang saya buat sendiri dan tidak menyalin menyiplak karya
orang lain.

Apabila terbukti tidak sesuai dengan pernyatan tersebut diatas,maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku.
Surat pernyataan ini saya buat secara sadar,sehat jasmani dan rohani.

Langsa , 04 Juli 2023


Mengetahui Yang membuat pernyataan.

Azhari, S.Pd., M.S


Nip. 19681107 199403 1 007
DAFTAR ISI .................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
iiiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... v
ABSTRAK....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................


B. Rumusan Masalah dan Pemecahanya ..................................................
C. Tujuan ..................................................................................................
D. Manfaat ................................................................................................
E. Hipotesis Tindakan ..............................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ........................................................................................
B. Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan .............................................
C. Kerangka Pikir ....................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN
A. Desain Penelitian Tindakan ................................................................
B. Subyek dan Obyek ..............................................................................
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ..............................................................
D. Prosedur ..............................................................................................
1. Siklus I ..........................................................................................
a. Perencanaan ..................................................................
b. Pelaksanaan ..................................................................
c. Observasi ......................................................................
d. Refleksi ........................................................................
2. Siklus II ........................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil........................................................................................
B. Pembahasan ...........................................................................
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..............................................................
A. Simpulan....................................................................................
B. Saran..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN

i
PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah Subhanahu wata’ala, atas limpahan


rahmatdankarunianya laporanpenelitianinidapatterselesaikan.Adapunjudullaporan
penelitianiiniadalah,”MeningkatkanKompetensi PenyusunanPerangkat
Pembelajaran Melalui SupervisiKlinisTerhadapGuru SMANegeri 5 Langsa”.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kami sampaikan kepada:

(1)Kepala Cabang Dinas Kota Langsa

(2)KoordinatorPengawasCabang Dinas Kota Langsa

(3)PengawasPembinaSMAN5 Langsa

(4) Semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Kamimenyadaribahwalaporanpenelitianinimasihbanyakkekurangannya,
oleh karena itukami mengharapkan kritikdan sarannya sehingga laporan
penelitianini menjadi lebih berkualitas.

Akhir kata semoga laporan penelitian ini memberikan makna dan manfaat

khususnya dalamupayameningkatkanmutupendidikan.

Langsa, Juli 2023

Penyusun
ABSTRAK

Mengingat pentingnya menyusun silabus dan RPP oleh guru maka perlu diadakan
pembinaan untuk para guru agar kemampuan guru dalam menyusun silabus dan RPP dapat
meningkat. Kepala sekolah sebagai pimpinan pendidikan di sekolah memiliki peran sebagai
supervisor yang bertugas membina sekolah agar dapat guru dapat mengembangkan
kemampuannya dalam penyusunan perangkat pembelajaran yaitu silabus dan RPP. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Subjek penelitian pada penelitian tindakan sekolah
ini adalah guru SMA Negeri 5 Langsa sebanyak 55 orang.Objek Penelitian adalah kemampuan
guru dalam menyusun perangkat pembelajaran. Jumlah siklus yang dilaksanakan sebanyak dua
yaitu Siklus I dan Siklus II.
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Sekolah yang telah dilaksanakan, maka dapat
disimpulkan bahwa pelatihan dalam kegiatan supervise dapat meningkatkan kemampuan guru
dalam menyusun silabus dan RPP di SMA Negeri 5 Langs
Kata Kunci: Silabus, RPP, Supervisi.

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Menurut Undang-Undang Nomor20tahun2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyatakan:1)Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan

administrasi,pengelolaan, pengembangan,pengawasan,dan pelayanan teknis

untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan;

2)Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran menilai hasil pembelajaran, melakukan

pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Usaha-usaha untuk mempersiapkan guru menjadi profesional telah

banyak dilakukan, seperti pelatihan guru,Loka Karya,MusyawahGuruMata

Pelajaran(MGMP),IHTdanlain-lainnya. Menurut Imron(2000:5),tidaksemua

guru memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan tugasnya,hal itu

ditunjukkan dengan kenyataan yang ditemui dilapangan: 1)guru sering mengeluh

kurikulum yang berubah-ubah;2)guru sering mengeluhkan kurikulum yang syarat

dengan beban;3)seringnya siswa mengeluh dengan cara mengajar guru yang

kurang menarik;4)masih belum dapat dijaminnya kualitas pendidikan sebagai

mana mestinya.

Direktorat PembinaanSMA (2008:3)menyatakan”kualitas pendidikan

sangat ditentukan oleh kemampuan sekolah dalam mengelola proses

1
pembelajaran,dan lebih khusus lagi adalah proses pembelajaran yang terjadi

dikelas,mempunyai andil dalam menentukan kualitas pendidikan konsekuensinya,adalah

guru harus mempersiapkan (merencanakan) segala sesuatu agar proses pembelajaran

dikelas berjalan dengan efektif”.Halini berarti bahwa guru sebagai fasilitator yang

mengelola proses pembelajaran di kelas mempunyai andil dalam menentukan kualitas

pendidikan. Konsekuensinya adalah guru harus mempersiapkan (merencanakan) segala

sesuatu agar prosespembelajaran dikelas berjalan dengan efektif.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang 8 Standar Nasional

Pendidikan menyatakan standar proses merupakan salah satu SNP untuk satuan

pendidikan dasar dan menengah yang mencakup:1)Perencanaan proses

pembelajaran,2)Pelaksanaan proses pembelajaran,3)Penilaianhasil pembelajaran,4)dan

pengawasan proses pembelajaran.Perencanaan pembelajaranmeliputiSilabus dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP). Silabus dan RPP dikembangkan oleh guru

pada satuan pendidikan.Guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun

Silabusdan RPP secara lengkap dans istematis agar pembelajaran berlangsung secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasipesertadidik untuk

berpartisipasiaktif,sertamemberikan ruangyang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuaidengan bakat, minatdan perkembangan fisik serta psikologis

pesertadidik.

Hasilsupervisi akademikyangdilakukandisemesterGenap tahun pelajaran

2016/2017 oleh kepalasekolah masih ditemukan berbagai

kekuranganbaikmenyangkutsilabus,programtahunan, programsemester,

RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hasilkonvirmasikepadaguru yang


bersangkutan,mereka belum sepenuhnya memahami penyusuanan Silabus danRPP

walaupun sudah mengikuti kegiatan Lokakarya penyusunan perangkat pembelajaran).

Sebagai kepala sekolahyang bertugas memberikan pembinaan kepada kepada

seluruh staf sekolah agar merekadapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun

dan mengembangkan perangkat belajar mengajar dengan lebih baik sesuaidengan

tujuan pendidikan. Disinilah letak peran dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai

supervisi atau membina,memantau,dan memperbaiki proses pembelajaran.

Diantaratugas-tugas kepalasekolahsebagaisupervisoradalah: 1) membantu

stafnya menyusun program;2) membantu stafnya mempertinggi kecakapandan

keterampilan mengajar;dan3)mengadakanevaluasisecara kontinyutentang

kesanggupanstafnyadantentang kemajuanprogram pendidikan padaumumnya.

keberhasilan peran kepalasekolah sebagai supervisor antara lain dapat

ditunjukkanoleh:1) meningkatnya kesadaran guru dan staf untuk meningkatkan

kinerjanya;dan 2) meningkatakan keterampilan guru dan staf dalammelaksanakan

tugasnya.Dengankeadaandemikian,sebagaipembinasekolah berusahauntuk

memberibimbinganberkelanjutanpada gurudalammenyusunRPPdan melaksanakan

pembelajaran, dan mengevaluasipembelajaran secara lengkap dengan melakukan

SupervisiAkademik sesuaidengan tuntutan padastandar prosesdanstandarpenilaian yang

merupakanbagiandaristandarnasional pendidikan. Namun saat

berlanjutnyasupervisiyangdilakukan adanya temuan/kesanyang sangatformal,dengan

situasipembelajaran yang dibuat- buat,seakantelahdisetting guruuntuk

aktivitaspembelajaran,seperti siswa yang akanbertanyapadaguru,atausiswayang

akanmenjawabpertanyaan guru. Halinitentutidakbisamendeteksi

kelemahandankelebihanyang dimilikiguru,yamg tidaktampilsecara alami/wajardan


3
iniakanberdampak kepadaprosespemberianbantuanterhadapguruyang

bersangkutan,artinya supervisortidakmenemukanaspekketrampilanpembelajaranyang

masih kurang padagurutersebutuntuk diperbaikibersama antaragurudengan supervisor.

Kondisilainyangditemui padagurutertentudengansupervisoroleh

Kepalasekolahadalahkondisitegang,dengan komunikasikurang bebasdari guru

karenasegan kepadakepalasekolah, merekasekedar mengiyakan apa yang

disarankepalasekolah, belumoptimaldan berkembangnya diskusi mengarah

pengembangan kemampuan guru dalammengelolapembelajaran.

Menurut Richard Welles, seperti dikutip Kusuma Widiarti (2013), untuk

tujuan perubahan dengan cara yang rasional dengan fokus pada

penampilangurusecaraaktualdikelasdangurusebagaipesertayangaktif

saatdisupervisidigunakansupervisiklinik.Secarakhusus SupervisiKlinikini memberikan

umpanbalik secaraobyektifbagigurumengenaikegiatan mengajaryang barudilaksanakan.

Ini merupakan cermin agargurudapat mengetahui apa sebenarnya yang mereka

perbuat selama mengajar berlangsung sebab apayang mereka lakukan bukan tidak

mungkin berbeda dengan apayangtelah mereka

tulisdalamRencanaProgramPembelajaran.

LebihlanjutKusumaWidiarti(2013) menyatakan,untukmenciptakan

suasanakerjasamayangdapatmemungkinkanterjalinnya hubungan yang saling

memahamisehinggaterjadikomunikasiyangkondusifbebasdarirasa tegang

dantertekan,sehinggatujuanperbaikanpadasupervisi lebih

memungkinkanterwujudbiladilakukan oleh supervisorguruseniorsebagai seorangguru

sejawatdibandingkandilakukanoleh kepalasekolahsebagai atasan.


Berdasarkanlatarbelakangdiatas,selakukepalasekolahpenulis ingin

melaksanakanPenelitian Tindakan Sekolah(PTS)denganjudul: “Meningkatkan

kompetensi penyusunan perangkat pembelajaran melalui

SupervisiKlinisTerhadapGuru SMA Negeri 5 Langsa”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkanlatarbelakang diatas,makamasalah-masalahyang muncul

dapatdiidentifikasikan sebagaiberikut.

1.Tidak lengkapnyakomponen SilabusdanRPPdalamperlengkapan

pembelajaran guru.

2. Guru belum sepenuhnya kompeten dalam menyusun perangkat

pembelajaranSilabusdan RPPwalaupun sudahmengikuti kegiatanLoka

Karyapenyusunan perangkatpembelajaran.

3.PelaksanaansupervisiAkademikolehkepalasekolah,membuatkondisi guru

tegang dan adanya pengkondisian siswa disetting pada kondisi tertentu.

4. Belumditerapkan superviseklinikdiSMA Negeri27KotaAbc

C. PembatasanMasalah

Menyadariterbatasnyakemampuandiridan begitu luasnyaruang lingkup

supervisidan kompetensipenyusunanperangkat pembelajaran, maka dalampenelitian

inidibatasi:

1.Perlakuan tindakan SupervisiKlinikdengan memberdayakan guru sejawat

2.Kompetensiguruyangdiamatidibatasipada penyusunanSilabusdan RPP

D. PerumusanMasalah
5
Berdasarkan latarbelakang,identifikasi,danpembatasanmasalahdi atas, diajukan

rumusanmasalah sebagaiberikut:

1. Apakah terjadi peningkatan kompetensi penyusunan Silabus pada

SupervisiKlinikdenganmemberdayaanGuruSejawat diSMANegeri5

Langsa?

2. Apakahterjadipeningkatan kompetensipenyusunanRPPpada Supervisi

Klinikdengan memberdayaan GuruSejawat diSMANegeri 27KotaAbc

E. TujuanPenelitian

Penelitian TindakanSekolah(PTS)inibertujuan untuk meningkatkan kompetensi

gurudalam menyusunSilabusdan RencanaPelaksanaan Pembelajaran

dengandilaksanakan programSupervisiKlinikmelalui pemberdayaan guru sejawat.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) inidiharapkan dapatmemberikanmanfaat

1. Manfaatbagipeneliti

a. Meningkatkan kemampuan profesionalismepenelitiuntuk melakukan

penelitian tindakansekolahsesuaidenganpermasalahanyang

dihadapidisekolah binaan peneliti.

b. Sebagai motivasibagipeneliti dalam membuat karya tulisilmiah. c.

Hasilpenelitianinidapatdigunakanolehpeneliti sebagaisyarat

untuk kenaikan golongan ke- IVb.

2. Manfaatbagisekolah

a.AkanberdampakadanyapeningkatanadministrasigurupadaKBM

yanglebih lengkap.
b. Dapat meningkatkan kualitas pendidikan karena Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar sudah tersampaikan.

3. Manfaatbagiguru

a. Dapat meningkatkan kompetensi dalam penyusunan Silabus dan

RPP.

b.Sebagaipeningkatanprofesionalismegurudalamusahaperbaikan mutu

pendidikan.

3. Manfaatbagisiswa

Meningkatnya kualitas perangkat pembelajaran guru akan sejalan

dengan peningkatan kualiaspembelajaran yangditerimasiswa.

BAB II

KAJIANPUSTAKA
A.LandasanTeori

1. Pengertian Standar KompetensiGuru

Kompetensi menurutSpencerdan Spencer dalamPalan (2007) adalah

sebagaikarakteristikdasaryang dimilikiolehseorang individuyang berhubungan

secarakausaldalam memenuhikriteriayang diperlukan dalam mendudukisuatu

jabatan.Kompetensiterdiridari5tipekarakteristik,yaitu motif(kemauan

konsistensekaligusmenjadisebabdaritindakan),faktor bawaan(karakterdanrespon

yangkonsisten),konsepdiri(gambarandiri), pengetahuan(informasidalambidang

tertentu)danketerampilan(kemampuan untuk melaksanakantugas).

Depdiknas (2004:4)kompetensidiartikansebagaipengetahuan, keterampilan,dan

nilai-nilaidasaryang direfleksikan dalamkebiasaanberpikir


7
danbertindak.NanaSudjana(2009:1)member artiKompetensisecara

sederhanayaituseperangkatkemampuanyang meliputipengetahuan,sikap, nilai dan

keterampilan yang harus dikuasai dan dimiliki seseorang dalam

rangkamelaksanakantugaspokok,fungsidantanggung jawabpekerjaan dan/atau jabatan

yangdisandangnya”

Nurhadi(2004:15) menyatakan, “kompetensi merupakan pengetahuan,

keterampilan,dan nilai-nilaidasaryang direfleksikan dalamkebiasaanberpikir

danbertindak”.SelanjutnyamenurutparaahlipendidikanMcAshan(dalamNurhadi2004:16)

menyatakan, ”kompetensidiartikan Sebagaipengetahuan,

keterampilan,dankemampuanyang dikuasaiseseorang sebagaipengetahuan,

keterampilan,dankemampuanyang dikuasaiseseorangyang telahmenjadi

bagiandaridirinya,sehinggadapatmelakukan perilaku-perilakukoqnitif, afektif, dan

psikomotor dengan sebaik-baiknya.”

Kompetensidiartikan sebagaipengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai

dasaryang direfleksikandalamkebiasaanberfikirdanbertindak(Dalam

Suparlan).Artilaindarikompetensi adalahspesifikasidaripengetahuan,

keterampilan,dansikapyang dimilikiseseorang sertapenerapannyadidalam pekerjaan,

sesuaidengan standar kinerjayangdibutuhkan oleh lapangan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan kompetensi adalah

sebagaisuatu kecakapan untuk melakukan sesuatu pekerjaan berkat pengetahuan,

keterampilan ataupun keahlian yang dimiliki untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

Pasal10 Undang Undang Dosen danGurumenyebutkanempat kompetensiyang

harusdimilikioleh guru yakni (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian,

(3) kompetensisosial, dan (4) kompetensi profesional. Kompetensi


tersebutakanterwujuddalambentukpenguasaan pengetahuan,keterampilan,

maupunsikapprofesionaldalammenjalankan fungsisebagaiguru.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan standar

Kompetensiguruadalahsuatupernyataantentang kriteriayang dipersyaratkan,

ditetapkandalambentuk penguasaanperangkatkemampuanyangmeliputi

pengetahuan,sikap,nilaidanketerampilanbagiseorang tenagakependidikan

sehinggalayakdisebutkompeten.Standarkompetensigurudipilahke dalam tigakomponen

yang kait- mengait, yakni: 1) pengelolaan pembelajaran,2) pengembangan profesi, dan

3) penguasaan akademik.

Komponen pertama terdiri atas empat kompetensi,komponenkedua memilikisatu

kompetensi, dan komponen ketiga memiliki dua kompetensi. Dengan demikian, ketiga

komponen tersebut secara keseluruhan meliputi tujuh kompetensidasar,yaitu: 1)

penyusunan rencana pembelajaran, 2) pelaksanaan interaksi belajar

mengajar,3)penilaian prestasi belajar peserta didik,4)pelaksanaan

tindaklanjuthasilpenilaianprestasibelajar pesertadidik,5)pengembangan profesi, 6)

pemahaman wawasan kependidikan, dan7) penguasaan bahan kajianakademik

(sesuai dengan matapelajaran yang diajarkan).

2. Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran merupakan hal yang harus disiapkan oleh guru sebelum

melaksanakan pembelajaran.DalamKBBI (2007:17),perangkat adalah alat atau

perlengkapan,sedangkan pembelajaran adalah proses atau cara menjadikan orang

belajar. Perangkat pembelajaran adalah salah satu wujudpersiapanyang dilakukan oleh

gurusebelum melakukan proses pembelajaran. Persiapan mengajar merupakan salah

satu tolak ukur dari sukses seorang guru. Kegagalan dalam perencanaan sama saja
9
denganmerencanakan kegagalan. Hal tersebut menyiratkan betapa pentingnya

melakukan persiapan pembelajaran melaluipengembangan perangkat pembelajaran.

PoppyKarmila (2009)menyatakan perangkat pembelajaranmerupakan

suatuperangkatyang dipergunakangurudalamprosesbelajar mengajarpada

satuanpendidikanyang harusdisusunsecarainteraktif,inspiratif, menyenangkan,

memotivasisiswauntuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

MenurutZuhdan,dkk(2011: 16)perangkatpembelajaranadalahalatatau

perlengkapanuntuk melaksanakanprosesyang memungkinkanpendidikdan pesertadidik

melakukan kegiatan pembelajaran.

Dengan demikian perangkat pembelajaran merupakan suatu perangkat

yangdipergunakandalamprosesbelajarmengajar.Olehkarenaitu,setiap guru padasatuan

pendidikan berkewajiban menyusun perangkatpembelajaran yang berlangsung

secarainteraktif,inspiratif, menyenangkan,memotivasi siswauntuk berpatisipasi aktif.

DalamPermendikbudNo.65Tahun2013tentang StandarProses Pendidikan Dasar

dan Menengah disebutkan bahwapenyusunan perangkat pembelajaran merupakan bagian

dariperencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajarandirancang

dalambentuksilabusdanRPPyangmengacupada standarisi.Selain

itu,dalamperencanaanpembelajaranjugadilakukan penyiapan mediadan sumber belajar,

perangkat

a.Silabus

Silabus adalahrencanapembelajaransuatumatapelajaranyang merupakan

penjabaranKompetensiIntidanKompetensiDasar kedalam
indikatorpencapaiankompetensi,materipokok,kegiatan pembelajaran, dan penilaian.

(Dikdasmen Kemendiknas:2017)

Silabus berfungsisebangairancanganminimalpembelajaranyang dijadikan dasar

bagiguruuntukmengembangkan RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP)yang

disesuaikandengankondisisekolah,peserta disik, dan masyarakatyangdilayanioleh suatu

satuan pendidikan.

PeraturanMenteriPendidikandanKebudayaanRepublikIndonesia

No.65Tahun2013 Tentang Standar ProsesPendidikanDasar dan

Menengahmenjelaskanbahwasilabus merupakanacuanpenyusunan

kerangkapembelajaran untuksetiapbahankajianmatapelajaran.Silabus

dikembangkanberdasarkan StandarKompetensiLulusandanStandar Isi

untuksatuanpendidikandasardan menegahsesuaidenganpola pembelajaranpadasetiap

tahunajarantertentu.Silabusdigunakansebagai acuan dalampengembangan

rencanapelaksanaan pembelajaran. Silabus untuk matapelajaran SMA secaraumum

terdiridari:1) Identitas Silabus;2)KompetensiInti;3)Kompetensi

Dasar;4)Indikator Pencapaian Kompetensi;5)MateriPokok;6)

KegiatanPembelajaran;7)Penilaian ;8) AlokasiWaktu dan 9) Sumber Belajar

Langkah-langkahpenyusunansilabusdisajikanpadadiagramalir berikut.

11
b. Rencana PelaksanaanPembelajaran

Perencanaanproses pembelajaranmeliputisilabus danRPP.Silabus merupakan

sebagiansub-sistempembelajaranyang terdiridari atau yang satu samayang lainsaling

berhubungandalamrangkamencapai tujuan.Hal pentingyang

berkaitandenganpembelajaranadalah penjabaran tujuanyang disusun berdasarkan

indikator yangditetapkan.

PhilipCombs (dalamKurniawati,2009:66)menyatakanbahwa perencanaan

program pembelajaran merupakan suatu penetapan yang memuatkomponen-

komponen pembelajaran secarasistematis. Analisis

sistematismerupakanprosesperkembanganpendidikanyang akanmencapai tujuan

pendidikan agar lebih efektif dan efisien disusun secara logis, rasional, sesuaidengan
kebutuhan siswa, sekolah, dan daerah (masyarakat). Perencanaanntang sesuatuyang

akandilakukandalamkegiatan pembelajaran”.

PermendiknasNo.41Tahun2007menyatakan, “RencanaPelaksanaan

Pembelajaran(RPP)adalahrencanayang menggambarkanprosedurdan pengorganisasian

pembelajaran untuk mencapaisatu kompetensidasar yang ditetapkan dalamstandarisidan

telah dijabarkan dalamsilabus.”

Berdasarkanpendapatdiatas dapatdisimpulkanbahwaperencanaan pembelajaran

adalah suatu upaya menyusun perencanaan pembelajaran yang

akandilaksanakandalamkegiatanpembelajaranuntukmencapaitujuanyangtelahditetapkand

alamkurikulumsesuaidengankebutuhansiswa,sekolah, dan daerah.

Dalampenyusunandukumenkurikulum sekolah,gurubersamawarga

sekolahberupayamenyusunkurikulumdan perencanaanprogram pembelajaran,meliputi:

programtahunan,programsemester,silabus,dan rencanapeleksanaan pembelajaran.

RencanaPelaksanaanPembelajaran dijabarkandarisilabus

untukmengarahkankegiatanbelajarpesertadidik

dalamupayamencapaiKompetensiDasar.RPPmerupakan acuan gurudalam melaksanakan

pembelajaran untuk setiapKD. Oleh karena itu, apayang tertuang

didalamRPPmemuathal-halyang langsung berkaitandengan aktivitaspembelajaran

dalamupayapencapaian penguasaan suatu KD.

1)KomponenRencana PelaksanaanPembelajaran

MenurutPermendiknas No.41Tahun2007,komponenRPP terdiri dari: a). identitas

mata pelajaran; b) standar kompetensi; c) kompetensidasar;d)indikator

pencapaian kompetensi; e) tujuan pembelajaran;f) materi ajar;g)alokasiwaktu;h)

13
metodepembelajaran; i) kegiatan pembelajaran meliputi:pendahuluan, inti, penutup;

j) sumber belajar;k) penilaian hasilbelajar meliputi:soal, skor dan kuncijawaban.

PeraturanPemerintahRepublikIndonesiaNo.19 (2005pasal20)

menyatakanbahwa, ”RPP minimalmemuatsekurang-kurangnyalima komponen yang

meliputi: a) tujuan pembelajaran; b) materi ajar; c) metodepengajaran;d) sumber

belajar;dan e) penilaian hasilbelajar.”

2) Prinsip-PrinsipPenyusunan RPP

PermendiknasNo.41Tahun2007menyatakan dalammenyusun

rencanapelaksanaanpembelajaranharus memperhatikanprinsip- prinsip sebagai berikut:

a) memperhatikan perbedaan individu peserta didik, b) mendorong partisipasi

aktifpeserta didik, c) mengembangkan budaya membaca dan menulis, d) memberikan

umpanbalikdantindak lanjut, e)keterkaitan danketerpaduan, f) menerapkan teknologi

informasidan komunikasiRPP.

3) Hal-Halyang Perlu DiperhatikandalamMenyusun RPP

DalampenyusunanRPPperlumemperhatikanhalsebagaiberikut:

a)RPPdisusununtuksetiapKDyangdapatdilaksanakandalamsatu kalipertemuanatau

lebih;b)tujuanpembelajaranmenggambarkan proses

danhasilbelajaryangharusdicapaiolehpesertadidiksesuai dengan kompetenrsi

dasar;c)tujuanpembelajarandapatmencakupi sejumlah indikator,

atausatutujuanpembelajaranuntuk beberapa indikator,yangpenting

tujuanpembelajaranharusmengacupada pencapaian indikator;d)Kegiatanpembelajaran

(langkah-langkah pembelajaran)dibuatsetiappertemuan,biladalamsatuRPP terdapat3

kalipertemuan,makadalamRPP tersebutterdapat3langkah pembelajaran; e). Bila


terdapat lebih dari satu pertemuan untuk indikatoryang

sama,tidakperludibuatkanlangkahkegiatanyang lengkap untuk setiap pertemuannya.

3. SupervisiKlinis

Klinikdalamsupervisidapatdiartikan sebagaikolegial, kolaboratif

memilikiketerampilan pelayanan dan perilaku etis, telah menjadiimperative dalam

melaksanakansupervisiklinik(Sahertia, 1990:58). Supervisiklinik

merupakansalahsatujenissupervisiyang dilakukanolehkepalasekolah terhadapparaguru.

Jenis supervisiinimerupakanbantuanprofessionalyang diberikan secara sistematik

kepada guru berdasarkan kebutuhan guru tersebutdengan tujuan untuk membinaguru

sertameningkatkan profesionalismedalammelaksanakanproses

pembelajaran.Kepalasekolah selaku supervisorklinikselain sebagaipenanggungjawab

tugas-tugas supervisiklinik,jugaharusmelakukan akuntabilitasterhadaptugas-tugas

tersebut.Maksudnyajikatanggung jawabmerupakanusahaagarapayang dibebankan

kepadanyadapatdiselesaikansebagaimanamestinya

Prosedursupervisiklinikberlangsung dalamsuatuprosesberbentuk

siklusdanterdiridaritigatahapyaitu: tahappertemuanpendahuluan,tahap

pengamatan,dantahapumpanbalik.Dua daritigatahaptarsebut merupakan pertemuan

antaragurudansupervisor, yaitupertemuan pendahuluan dan pertemuan umpan balik.

a. Tahap Pertemuan Pendahulan

Dalam tahapan inisupervisor dan guru bersama-sama membicarakan rencana

tentang ketrampilanyang akandisupervisidandicatat.Tahapini memberikan kesempatan

kepada guru dan supervisor untukmengidentifikasiperhatian utamaguru kemudian

menerjemahkannyake dalambentuk tingkahlakuyang mudahdiamati.Padatahapiniperlu

15
dibicarakandanmenentukanketrampilanmengajaryangakandiamati dan

dicatatselamaprosespembelajaran berlangsung.

b. Tahap PengamatamMengajar

Dalam tahap inigurumelatih tingkahlaku mengajarberdasarkan

komponenketrampilanyang telahdisepakatipadapertemuan pendahuluan. Bersamaan

dengan itu supervisor mengamati, mencatat atau merekamtingkahlakuguruketika

mengajarberdasarkankomponen ketrapilanyang dimintaolehguruuntuk direkam.

Supervisordapat juga mengobservasitingkahlakusiswayang sedang mengikutproses

pembelajaran dikelas.

c. Tahap Pertemuan Umpan Balik

Sebelumumpanbalikdilaksanakanmaka supervisormengadakananalisis

pendahuluan tentang rekamanobservasiyang dibuatsebagaibahandalam

pembicaraantahappertemuantersebut. Dalamhalinisupervisorharus

mengusahakandatayang objektif,menganalisisdanmenginterpretasi secara kooperatif

bersama dengan guru tentang apa yang telah berlangsungdalam mengajar.

4.Peranankepala sekolah sebagaiSupervisor

Kepala Sekolah sebagai Supervisorharus diwujudkan dalam kemampuan penyusun


dan melaksanakan program supervisi pendidikan serta memanfaatkan hasilnya.
Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam penyusunan
program supervisi kelas, pengembangan program supervisi untuk kegiatan ekstra kurikuler,
pengembangan program supervisi perpustakaan, laboratorium, dan ujian. Kemampuan
melaksanakan program supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam pelaksanaan program
supervisi klinis, program supervisi nonklinis dan program supervisi kegiatan ekstrakurikuler.
Sedangkan kemampuan memanfaatkan hasil supervisi pendidikan harus diwujudkan dala
pemanfaatan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan, dan
pemanfaatan hasil supervisi untuk mengembangkan sekolah.
Kepala sekolah dalam kedudukannya sebagai supervisor berkewajiban membina
para guru agar menjadi pendidik dan pengajar yang baik. Bagi guru yang sudah baik agar
dapat dipertahankan kualiasnya dan bagi guru yang belum baik dapat dikembangkan
menjadi lebih baik. Sementara itu, semua guru yang baik dan sudah berkompeten maupun
yang masih lemah harus diupayakan agar tidak ketinggalan jaman dalam proses
pembelajaran maupun materi yang menjadi bahan ajar.

Agar pelaksanaan tugas-tugas itu dapat dikerjakan dengan baik, maka kepala
sekolah dituntut mempunyai berbagai cara dan teknik supervisi terutama yang
berhubunganya dengan pelaksanaan tugas-tugas guru dan karyawan, dan pertumbuhan
jabatan. Karena kepala sekolah sebagai pemimpin utama dan penggerak dalam
pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran.

Kepala sekolah dalam pelaksanaan tugas sebagai supervisor, hendaknya


dilaksanakan dengan demokratis ia menghargai pendapat guru, dan memberikan
kesempatan untuk melahirkan gagasan dan pendapat. Keputusan yang di ambil dengan
jalan musyawarah, karena tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan bersama.

Oleh karena itu seperti dikatakan oleh Moh. Rifa’i kepala sekolah dalam menjalankan
supervisi hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip berikut;
a. Supervisi bersifat konstruktif dan kreatif
b. Supervisi harus berdasarkan kenyataan
c. Supervisi harus sederhana dan informal
d. Supervisi harus memberikan perasaan aman
e. Supervisi harus didasarkan hubungan profesional
f. Supervisi harus memperhatikan sikap
g. Supervisi tidak bersifat mendesak
h. Supervisi tidak boleh atas kekuasaan pangkat
i. Supervisi tidak mencari kesalahan, kekurangan.
j. Supervisi tidak cepat mengharapkan hasil
k. Supervisi hendaknya bersifat freventif, korektif dan kooperatif.

Dengan demikian administrasi pendidikan yang demokratis akan memperhatikan


prinsip dan akhirnya mendatangkan pertukaran pikiran guru dan karyawan sehingga
mendorong untuk berinisiatif. Oleh karena itu kepala madrasah sebagai supervisor sekaligus
sebagai pemimpin pendidikan, perlu memilih penggunaan administrasi sekolah yang
demokratis.

17
Untukdapatmemenuhituntutanperananyang sangatumumdanluas tersebut,seorang
supervisordiharapkan dapatmenjalankanfungsi-fungsi sebagaiberikut:
a.Fungsi mendiagnosis. Dalam hal ini supervisor membantu guru
mendiagnosakesulitanyang dihadapidalammelaksanakantugas pembelajaran
b.Fungsiperencanaan,membantugurudalammerencanakantujuan,sasaran,
strategipembelajaran dan menysun pengalaman belajar bagisiswauntuk
mencapaihasilyangmaksimal
c.Fungsimotivasi.menumbuhkanmotivasiguruuntuksenantiasamemiliki
idealismedemipeningkatan kualitasprosespembelajaran
Gurusejawatyang akanberperansebagaisupervisorsedapat mungkin
harusmempunyaikeyakinanbahwagurumemilikikemampuan ataupotensi
untukdikembangkan.Olehkarenanyaseorang supervisorgurusejawat seharusnya:
a. Memberikan kebebasan kepada guru untuk memilih dan bertindak
mencapai tujuan yangdiinginkan
b. Memiliki ketampilan berkomunikasi, melakukan observasi dan kemampuan
menganalisatingkah laku guru ketikamengajar
c. Menghindarisikap mendominasi, sehinggaguru merasadihargaidan dapat
dengan leluasamengungkapkan kekurangan atau kelebihan yangdimiliki
B. Hasil Penelitian Relevan

Untuk mendukungketerlaksaanan penelitan yangakan dilakukan selain

merujukkajianpustakadiatas, menulisjugamerujukhasilpenelitianyang relevanyaitu:

1. DisertasiWinaryati,Enytahun2013ProgramS3UNY yangberjudul Model

EvaluasiDiridanTemansejawat(EDTS) dalamSupervisi PembelajaranIPA

BerbasisLimaDomainSains.Hasilpenelitian menunjukanbawa Model

EvaluasiDiri danGurusejawat(EDTS) dalam supervisipembelajaranIPA

berbasis limadomainsains (5DS).memberi

dampakpositifkarenadihasilkaninformasiyang mengarahterhadap perbaikan

pembelajaran berikutnya.
2.PenelitianKusumaWidiarti tahun2013berjudul SupervisiKlinikOleh

GurusejawatSebagaiSalahSatuTeknikMembantuGuruSMANegeri7

Denpasar,berdasarkanhasilpenelitian yang dilakukanterhadapguru-guru

SMA Negeri7Denpasar,75%dari84oranggurumenyatakankomunikasi

mereka lebihterbukabiladilakukandengangurusejawat.DanKusuma Widiarti

menyimpulkan supervisiklinik lebih efektif biladilakukan oleh guru

sejawat.

C. Kerangka Pikir

Kompetensisebagaian guru dalammenyusunperangkatpemebalajaran masih

belumoptimalsehinggadiperlukan pembinaan oleh kepalasekolah.

SupervisidengansupervisorolehKepalasekolah membawakondisitegang padaguru

yangdisupervisi,dengan komunikasikurangbebasdariguru

karenasegankepadakepalasekolah, belumoptimaldanberkembangnya diskusi mengarah

pengembangan kemampuan guru dalammengelola pembelajarannya, sehingga tidak

adalagiditemuikekurangan atau saran perbaikan darisupervisor.

Supervisi klinik merupakanbantuan professionalyang diberikansecara

sistematikkepadaguruberdasarkan kebutuhangurutersebutdengantujuan untuk membina

guru serta meningkatkan profesionalisme dalam melaksanakanprosespembelajaran.

Denganmemberdayakangurusejawat akanterjalin suatu komunikasiyang terbuka,karena

itu prosespembinaan akan lebih mudah terlaksana, guru lebih terbukabiladilakukan

denganguru sejawat. Selain itu supervisorgurusejawattidakmendominasi,tidakkentara

pembinaannya,karenalebihbersifatdiskusi pemecahanmasalah,sehingga guru

merasadihargaidan dapatdengan leluasamengungkapkan kekurangan atau kelebihan

19
yang dimiliki. Sehingga dalam hal ini dengan

memberdayakangurusejawatkompetensi menyusunperangkatpembelajaran guru akan

lebih meningkat.

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Supervisi KlinisterhadapGuru meningkatkan


KompetensiMenyusunSilabusdan RPP
D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori diperpustakaandiatasdan mempedomani penelitian yangtelah

dilakukan penulismenyatakan hipotesispenelitian :“ Adanya peningkatan

kompetensipenyusunanSilabus danRPPpada

pelaksanakannyaSupervisiKlinisdenganmemberdayaanGuruSejawat di SMANegeri 5

Langsa ”
BAB III

METODE PENELITIAN

A. JenisPenelitian

Penelitian ini termasukjenisPenelitianTindakanSekolah(action research) dengan

menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif berkenaan denganperbaikan atau

peningkatankualitasprosespembelajarandi sekolah.MenurutNanaSujana(2010),

Penelitiantindakansekolah(PTS) merupakan upayauntukmeningkatkan

kinerjasistempendidikan,dan

mengembangkanmanajemensekolahagarmenjadilebihproduktif,efektif, dan efisien.

B. Lokasi, Waktu, Subjek,danobjekPenelitian

Penelitian inidilaksanakandiSMA Negeri 5 Langsa.Penelitian ini diawali denganstudi

pendahuluan awal Januari sampai Pebruari 2023, dilanjutkan SiklusI Maret

sampaiApril2023danSiklusII Mei sampai dengan Juli 2023 . bertempat di

SMANegeri 5 Langsayang beralamat di Jalan kebun baru Desa Geudubang

Aceh,Kecamatan Langsa Baro.

Penelitian dilaksanakan dalambentuk peningkatan kompetensi

penyusunanperangkat pembelajaransilabusdanRPP.Subjekpenelitianini adalah guru

21
SMA Negeri5 Langsasebanyak29orang guruPNS dan guru PPPK 6 orangyang

terdiriatas 10oranglaki-lakidan

45orangperempuandenganperinciangolongkanpangkatIV/bsebanyak7orang,IV/a 9

orang,III/d8orang,III/c1 orang,III/b 1 orangdan III/a sebanyak orang dan 6 orang guru

PPPK grade IX.

C.SiklusPenelitian

Prosespenelitiantindakanmerupakanprosesdaurulang atausiklusyang dimulaidari

aspekmengembangkanperencanaan, melakukantindakansesuai rencana,

melakukanobservasiterhadaptindakandanmelakukanrefleksiyaitu perenungan terhadap

perencanaan, kegiatan tindakan, dan keberhasilan penelitian. Sebagaigambaran

Sikluspenelitian merujukpadapendapatAri Kuntoro (2006:97)yaitu sebagaiberikut:


Gambar3. Alur Penelitian bersiklus

23
D. Prosedur Penelitian.

Pelaksanaanpenelitiantindakansekolah dapatdilakukandalamempat tahap yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. yaitu:

1.Perencanaan

Setelah dirumuskanmasalahdarihasilstudipendahuluanyang akan

diangkatsebagaipermasalahan penelitian tindakan sekolah, peneliti membuatrencana

tindakan berhubungan dengan Peningkatan Kompetensi penyusunanperangkat

pembelajaranmelaluiprogramdiSMANegeri5 Langsa.

Kegiatan inidimulaidengan langkah-langkah sebagaiberikut:

a) Menyusun rancangan tindakan berupa model rencana pelaksanaan

PeningkatanKompetensipenyusunanperangkat pembelajaranmelalui

programSupervisiKlinik

b)Menyiapkaninstrument atau penjelasanteknispelaksanaan supervisidan

dokumen pendukung pelaksanaan Peningkatan Kompetensipenyusunan

perangkkatpembelajaran

c)PembentukanKelompok Kerja(Pokja) SupervisiKlinik dariguru

sejawat, guru inti yang kompeten dengan nilai supervisi akademik

kepalasekolah kriteriaSangatBaik.

d) Melakukan kolaborasi antara peneliti dan Pokja Supervisi untuk

membuatperencanaandan pelaksanaanSupervisi Klinik.

e)Menyusun alat perekam data berupa lembaran observasi, format

pencatatan lapangan dan dokumentasi.

2.Pelaksanaan
Sesuaidenganrencana,penelitianini dilaksanakandalam2siklus. Masing-

masingsiklusterdiriatas2kalipertemuan mengajargurudengan materiyangberbeda.

a) Pengamatan

Pengamatanterhadap tindakanSupervisiKlinikgurusejawat untuk Peningkatan

Kompetensipenyusunanperangkat pembelajaran guru dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan secara intensif, objektif, dan sistematis. Pengamatan dilakukan

oleh kepalasekolah selaku penelitidan observer dari guruyang termasuk dalam

timSupervisiKlinik guru sejawat untuk mengidentifikasi perangkat pembelajarandan

memberikanbimbingansesuaiyang dibutuhkan.Dalamkegiataninipeneliti dan observer

berusaha mengenal, mendokumentasikan dan merekamsemua kegiatan yang terjadi, baik

yang disebabkan oleh tindakan terencana maupundampakintervensidalam

SupervisiKlinikgurusejawat untuk Peningkatan Kompetensi penyusunan perangkati

pembelajaran guru terutamaSilabusdan RPP

Observermelakukanpengamatandengan mengisiformatobservasiatau

lembarsupervisidandokumentasi.Pengamatandilakukansecara terus- menerusmulai dari

siklusIsampai dengan siklus II. Pengamatan yangdilakukan padasatusiklusdapat

mempengaruhipenyusunantindakanpada siklusberikutnya.Hasilpengamatan inikemudian

didiskusikan dengantim supervisibeserta guruyang dibinauntuk direfleksisebagaibahan

perencanaan siklus selanjutnya.

b)TahapRefleksi

Refleksidiadakansetiapsatutindakanberakhir.Dalamtahapinipeneliti

dantimsupervisibeserta guru yang dibinamengadakandiskusiterhadap tindakanyang

barudilakukan.Hal-halyang dibicarakandalamdiskusi adalah: 1) menganalisis tindakan

yang baru dilakukan berhubungan


25
denganaktivitasgurudalamperencanaandanpelaksanaanpembelajaran,2) mengulasdan

menjelaskan perbedaan rencanadan pelaksanaan tindakan yang telahdilakukan, dan3)

melakukanintervensi,pemaknaan,dan penyimpulan datayang diperoleh.

Hasilrefleksibersama inidimanfaatkan sebagaimasukanpadatindakanselanjutnya.Selain

itu,hasilrefleksisetiap tindakandigunakanuntukmenyusunsimpulanterhadaphasilsiklusI

dan SiklusII.

E. TeknikPengumpulanDatadanInstrumenPenelitian

Datapenelitian inimerupakan dataprimeryang diperoleh daritim supervisi

danguruyangdibinapada SMA Negeri27 KotaAbc.Datadan

informasiyangdiperolehjugamerupakandataempiris yaitudatalapangan atau datayang

terjadisebagaimana adanya.Datapenelitiantindakan sekolah

dapatberupahasilpencatatanlapangan,pengamatandan dokumentasi.Datadaritimsupervisi

diperolehmelaluihasil pencatatanlapangandanobservasi.

Darikegiatantersebutdapatdiperolehdataberupa: perencanaanpelaksanaan

pembelajaranyang berhubungandenganprosespembelajaranyang akan dilaksanakanguru,

yaitu dokumenSilabusdanRPP danhasilobservasi sebelum maupun sesudah

pelaksanaan tindakan Supervisi Klinik guru sejawat untuk Peningkatan

Kompetensipenyusunanperangkatpembelajaran guru.

Untukmengumpulkandatadarigurudigunakaninstrument penelitian

yangdapatmenggambarkanhasilperolehanberupa pencatatandlapangan, observasi,

dokumentasi. Instrumentyang digunakan berupaformatsupervisi

sepertiyangterdapatdihalamanlampiran.
D. TeknikAnalisa Data danIndikatorKeberhasilan

Datayang diperolehdaripenelitianinidianalisisdenganmenggunakan

analisisdatakualitatif .Tahap analisistersebutyaitu:1)menelaahdatayang telah

terkumpulbaik melaluipencatatanlapangan,observasidengan melakukanproses

transkripsihasilpengamatan,penyeleksiandanpemilihan

data,2)mereduksidatayangmeliputipengkategoriandanpengklasfikasian,3) menyajikan

datadengan cara mengorganisasikan informasiyang sudah direduksi, dan 4)

menyimpulkan hasilpenelitian dantriangulasi.

Analisisdatadilakukan terhadapdatayang telahdireduksibaikdata

perencanaan,pelaksanaan,maupundataevaluasi.Analisis tersebutdilakukan

secaraterpisah-pisah.Halinidimaksudkan

agardapatditemukanberbagaiinformasiyangspesifikdan terfokus

padaberbagaiinformasiyang mendukungpembinaa dan yangmenghambatpembinaan.

Dengan demikian, pengembangan dan perbaikan atas berbagai kekurangan

dapatdilakukan tepatpada aspekyangbersangkutan.

Untuk menentukan Keberhasilan Penelitian digunanakan indikator

sebagaiberikut:Penelitian inidikatakan berhasil jikasekurang-kurangnya 85% darijumlah

guruyangdibina padaprogramSupervisiKlinikdwngan gurusejawatdi SMANegeri5

LangsamemperolehnilaiBaikdan SangatBaiksebanyakatau46 orang gurumemperoleh

nilaiBaikdanSangat Baik.

27
BAB IV

HASIL PENELITIANDANPEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1.Hasil PenelitianAwal

Sebelum dilakukanSupervisiKlinik gurusejawat untukPeningkatan

Kompetensipenyusunanperangkat pembelajaran guru,sebagaidasar pelaksanaannya

adalah hasilstudi awal SupervisiperiodeFebruarisampai dengan Maret tahun 2017, yang

data lengkapnya dapat dilihat pada halamanlampiran. Berikutiniuntuk

mempermudahpengolahandata kondisi awaldibuatrekapitulasisebagaiberikut:

Tabel.1. KondisiAwalkompetensiPenyusunansilabusdanRPP

Interval Silabus RPP


No Kriteria
Nilai Jumlah % Jumlah %
1 ≤55 Kurang(K) 0 0% 0 0%
2 56-75 Cukup (C) 24 44% 24 44%
3 76– 85 Baik (B) 18 33% 23 42%
4 86– 100 SangatBaik 13 24% 8 15%
NilaiRata-Rata 75.61 75.00

Padastudi awalpenelitian,sebelumpemberiantindakan padakomponen

penyusunanSilabusterdapat guru yang mendapatkanhasil supervisi kriteria Cukupyaitu24orang

(24%)dan18orang(33%)kriteriaBaikdan13orang (24%) Sangat Baikdengan rata-rata 75.61.

Sedangkan.pada komponen penyusunanRPP,yangmendapatkanhasil supervisi

kriteriaCukupyaitu24orang (44%)dan23orang(42%)kriteriaBaikdanbaru8orang(15%) SangatBaik

dengan rata-rataskor 75.00.


2. Hasil PenelitianPada Siklus I

a.PelaksanaanTindakan

Dalam pelaksanaan tindakan penelitian Siklus I, Pokja Supervisi Akademik

terdiridariguru sejawat, guru seniordengan skorsupervisiSangat Baiksebanyak 8orangyang akan

menjadisupervisorgurulainnya sesuaidengan SKpadalampiran1.

Bagigurusejawatiniyangmenjadi supervisortetap Kepala sekolah. Langkah langkah Supervisi

Klinik yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.Langkah-langkahSupervisi KlinikGuruSejawat

No Tahapan Kegiatan
1. TahapSosialisasi Penulis selaku kepala sekolah menyampaikan prinsip
pada Pokja prinsipsupervisiklinikpada pokjaselakugurusejawat,
Supervisi sebagai dimanasupervisiinilebih diarahkanmemberikan bantuan
gurusejawat professional sesuai kebutuhan peningkatan kompetensi
gurudalam penyusunanSilabusdanRPP
2. PertemuanAwal Tujuannya adalah untuk mengembangkankebersamaan
antara supervisor dan guru, kerangka kerja observasi
kelasyang akan dilakukan. Hasil akhir pertemuan awal ini
adalah kesepakatan (contract) kerja antara supervisor
danguru.
3 Observasi Supervisor memeriksa kelengkapan komponen dan
Perangkat Indikator Silabus dan RPP dan juga menganalisis
Pembelajaran kesesuaiankomponenindikator.
SupervisordanguruMenyusunRencanaTindakLanjut
Supervisi

4 Tindak Lanjut Memberikan bantuan kepada guru sesuai dengan


Solusi kebutuhanaktual sebagai gurumatapelajaran
Mengkonsultasikan dengan kepala sekolah/pihak
kompetenapabilasupervisor belummenemukansolusi
yangpaling tepat

29
b.HasilPengamatanSiklusI

Setelah dilakukanSupervisi Klinik gurusejawat untukPeningkatan Kompetensi pada

minggu II Juli Minggu IV Agustus 2017 ddata yang dihimpundata tentang hasil

kompetensigurudalam penyusunanperangkat pembelajaransilabusdanRPP yang

datalengkapdapatdilihat dihalaman lampiran.

Berikutiniuntukpenyederhanaanpemabahasanditampilkandalam bentuk rekapitulasi :

Tabel 3.Rekapitulasi kompetensi PenyusunanSilabusdan RPPSiklusI

Interval Silabus RPP


No Kriteria
Nilai Jumlah % Jumlah %
1 ≤ 55 Kurang(K) 0 0% 0 0%
2 56-75 Cukup (C) 13 24% 13 24%
3 76– 85 Baik (B) 24 44% 24 44%
4 86– 100 SangatBaik 18 33% 18 33%
NilaiRata-Rata 78.00 77.56

PadaSiklusIpenelitianpadakomponen penyusunanSilabusmasih terdapat guru

yang mendapatkanhasil supervisi kriteriaCukupyaitu13 orang (24%)dan24orang

(44%)kriteriaBaikdansudah 18orang (33%) SangatBaikdenganrata-rata 78,00.

Sedangkan.padakomponen penyusunanRPP,yangmendapatkanhasil supervisi

kriteriaCukupyaitu13orang (24%)dan24orang(44%)kriteriaBaikdansudah

18orang(33%) SangatBaik, dengan rata-rataskor 77.56

Berdasarkandatadiatasjumlahpersentase guru padapenyusunan

silabusdengankriteriaBaik (24%)danSangatBaik(18%) baru42%,. danpenyusunanRPP

jungandengan komposisiyang samakriteriaBaik(24%) dan Sangat Baik (18%) . Dalam

hal ini baru baru 42%ketercapaian kompetensidengan kriteriaBaik dan Sangat Baik.

c. RefleksiSiklusI
Berdasarkanrekap pengamatanpadasiklusI baru baru42%

ketercapaiankompetensidengankriteriaBaikdanSangat Baik maka

penelitanperludilanjutkankesiklus berikutnya.Hasiltelaahpadalembar

observasikendalaguru dalampenyusunan silabusdan RPP secaraumum adalah:

1)gurukesulitanmengembangkanKKOpadaIPK;2)pada perumusan

indikatorbelummengembangkanKD menjadi ≥3KKO;3) belum

mencantumkanbentukdan jenispenilianberdasarkanIPK dan4)

belummelengkapisumberbelajar. Dalamhaliniselaku supervisorguru

sejawatmengarahkan gurumemberikanbantuanteknis bagaimana

mengembangkanKKOpadaIPK denganmemberikancontoh-contohnya. Dan

mengingatkan guru melengkapi komponen/indikator yang masih belumlengkap

padaperangkatpembelajaran Silabusdan RPP.

2.Hasil PenelitianPada SiklusII

a. PelaksanaanSiklusII

Pelaksanaan telaah Silabus dan RPP pada siklus II Minggu I Oktober sampaidengan

MingguII November2017 denganberpedomanpada tindak lanjutdiSiklusI

b. Pengamatan Siklus II

Hasil telaah perangkat silabus dan RPP pada minggu I Oktober

sampaidenganMingguII November2017secaralengkapdapatdilihat pada lampiran,

sedangkan datarekapnya sebagaiberikut.

31
Tabel4. RekapitulasikompetensiPenyusunanSilabusdanRPP SiklusII.

Interval Silabus RPP


No Kriteria
Nilai Jumlah % Jumlah %
1 ≤ 55 Kurang(K) 0 0% 0 0%
2 56-75 Cukup (C) 1 2% 1 2%
3 76– 85 Baik (B) 29 53% 30 54%
4 86– 100 SangatBaik 25 45% 24 44%
NilaiRata-Rata 80.44 80.19

PadaSiklus II penelitianpadakomponen penyusunanSilabushanyaada 1 orang guru

yang mendapatkanhasil supervisi kriteriaCukupdan pergeseran peningkatan

kriteriaBaikdansudah29 orang (53%) dan SangatBaik 25 orang (45%)denganrata-rata

80,44.Sedangkan.padakomponen penyusunan RPPadalah1orang(2%)

kriteriaCukupdan30orang(54%)kriteriaBaik dan24orang (44%) SangatBaik,denganrata-

rataskor80.19.Artinya kompetensipenyusunan perangkatpembelajaran

gurusudah98%gurudengan kriteriaBaik dan AmatBaik.

B. Pembahasan

1. KecendrunganPeningkatanKompetensi PenyusunanSilabusSelama
Penelitian

a.Peningkatan Kompetensirata-rataRata-RataSilabus

Tabel 5. RataRata Peningkatan KompetensiMenyusun silabus

No RataRataHasilSupervisi
KondisiAwal SiklusI SiklusII
1 75. 61 78.00 80.44
Peningkatandarikondisiawal 2.39 4.83

DengandilaksanakanSupervisiKlinikdengangurusejawatpadasiklusI

dan,setelahgurumendapatkan bimbingan penyusunansilabus terjadi peningkatanyang

padaawalnyaskor75.61meningkatmenjadi78.00di Siklus I dan selanjutnya meningkat

menjadi 80.44 pada Siklus II, atau terjadipeningkatan2,39pointkeSiklusI

dan4.83keSiklusII.Secara tampilan grafik peningkatan rata-rata kompetensi penyusunan

Silabus adalah sebagaiberikut:

Gambar4.Grafik Peningkatan Rata-rataKompetensiPenyusunansilabus

b.Peningkatan KriteriaKompetensi Penyusunan Silabus

Tabel 6. Kecendrungan Peningkatan Kriteria Kompetensi menyusun


Silabus

Interval Kondisi Awal SiklusI SiklusII


No Kriteria
Nilai Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 ≤ 55 Kurang(K) 0 0 0 0 0 0
2 56-75 Cukup (C) 24 44 13 24 1 2
3 76– 85 Baik (B) 18 33 24 44 29 54
4 86 –100 SangatBaik(SB) 13 24 18 33 25 44
RataRataKiteria Baik Baik Sangat Baik

33
Kompetensi Penyusunan Silabus yang ditargetkan meningkat adalah kriteria

denganKategoriBaikdanSangatBaik.Padakondidi awalBaik18orang

(33%),SangatBaik130rang(24%)artinyabarumencapai 57%. PeningkatanpadaSiklusI

menjadi Baik24orang (44%),SangatBaik18 orang

(33%)total77%,selanjutnyapadaSiklusII menjadi

Baik29orang54%,SangatBaik250rang (44%)total menjadi 98%. Dalam bentuk grafik

peningkatanKriteria kompetensipenyusunansilabusdapatkita lihatpada berikut:

Gambar5. Grafik PeningkatanKriteriaKompetensiPenyusunan silabus

2. KecendrunganPeningkatan Kompetensi PenyusunanRPP Selama


Penelitian

a.PeningkatanKompetensi rata-rata Rata-RatapenyusunanRPP

KemampuanpenyusunanSilabusberpengaruhpadapenyusunanRPP

sepertidapatkitalihatpadatabelberikut:

Tabel 7. RataRata Peningkatan KompetensiMenyusunRPP

No RataRataHasilPenyusunan RPP
KondisiAwal SiklusI SiklusII
1 75.00 77.56 80.19
Peningkatan 2.56 5.19
Dengan dilaksanakanSupvervisiKlinik dengangurusejawatpada siklus

I,kompetensi penyusunanRPP jugameningkatdenganterjadi peningkatan skor

penyusunan RPPdimanapada awalnyaskor75.00 meningkat menjadi 77.56 di Siklus I

dan selanjutnya meningkat menjadi80.19 padaSiklusII,atau terjadipeningkatan2.56

pointke SiklusI dan5.19keSiklusII.Secaratampilangrafikpeningkatanrata- ratakompetensi

Gambar6. Peningkatan Kompetensi menyusun RPP

b. Peningkatan KriteriaPenyusunan RPP

Tabel8 . Kecendrungan Peningkatan KriteriaKompetensimenyusun RPP

Interval Kondisi Awal SiklusI SiklusII


No Kriteria
Nilai Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 ≤ 40 Kurang (K) 0 0 0 0 0 0
2 41-65 Cukup(C) 24 44 13 24 1 2
3 66 –80 Baik (B) 23 42 24 44 30 54
4 81–100 Sangat Baik 8 15 18 33 24 44
RataRataKiteria Baik Baik Sangat Baik

Data diatas kriteria Cukup tidak kita bahas, diprioritas pembahasan

denganKategoriBaikdanSangatBaik dimanapadakondisi awalBaik23orang

(42%),SangatBaik8orang (150%)Total 57%,meningkatpada SiklusI menjadi

Baik24orang(44%),SangatBaik180rang(33%)

artinya77%,selanjutnyapadaSiklusIImenjadi Baik 30orang(54%), SangatBaik240rang


35
(44%)total menjadi 98%. Dalam tampilan grafik peningkatankriteriapenyusunan

RPPadalah sebagai

berikut.

Gambar7. Peningkatan KriteriaKompetensi menyusun RPP

SupervisiKlinik dengan memberdayakan dan guru sejawatmenyebabkan

terjadinyapeningkatan kompetensipenyusunanSilabus danRPP. Hal ini disebabkan

karenapadadasarnyaSupervisi klinik merupakan bantuan professionalyang

diberikansecarasistematikkepadaguruberdasarkan

kebutuhangurutersebutdengantujuanuntuk membinaguruserta meningkatkan

profesionalisme guru.

Dengan memberdayakan guru sejawat, guru yang di supervisi tidak segan

bertanyapadasupervisor gurusejawatnya akan terjalin suatu komunikasiyang

terbuka,mengemukakankekurangannya,ketidak tahuannya dalam penyusunan Silabus

dan RPP. Selain itu selaku supervisor guru sejawattidakmendominasi,tidakkentara

pembinaannya,karenalebihbersifat diskusi pemecahan masalah, sehinggaguru

merasadihargaidan dapatdengan leluasamengungkapkankekuranganatau kelebihan yang


dimiliki.Sehingga proses pembinaanakanlebihmudahterlaksanadengangurusejawat.

Dengan demikian Supervisi klinik dengan memberdayakan guru sejawat meningkatkan

kompetensigurudalam menyusun SilabusdanRPP.Halini relevan

denganhasilpenelitianKusumaWidiarti tahun2013terhadap guru- guruSMA

Negeri7Denpasarberjudul SupervisiKlinisOlehTemanSejawat SebagaiSalahSatu Teknik

MembantuGuruSMANegeri7Denpasar,yang dilakukan, 75% dari84orang

gurumenyatakankomunikasi mereka lebih terbukabiladilakukandengantemansejawat

danmenyimpulkansupervisi klinik lebih efektif biladilakukan oleh teman sejawat.

37
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telahdillaksanakandiSMA Negeri5

Langsa ,dapat disimpulkan bahwa:

1. HasilSupervisiakademik yangdilakukanpadabulanFebruarisampai

denganMaret2017menunjukanmasih banyaknyaguruyang belum

kompetenkompetensigurudalammenyusun SilabusdanRPPhalini

ditunjukkanhasilratarata supervisi penyusunanSilabus75.61baru57%

kategoriBaikdanAmatBaik,sedangkanpenyusunanRPP denganrata- rata77.00

juga 57% kategoriBaik dan AmatBaik

2. Pelaksanaan supervisi Klinik dengan memberdayaan guru sejawat terbukti

secara ilmiahdapatmeningkatkankompetensiguru dalam menyusun

SilabusdanRPP denganmeningkatnyadarikondisiawal rata-

ratapenyusunanSilabus dari75.61menjadi78.00diSiklusIdan

selanjutnya80.44pada SiklusII.DanuntukpenyusunanRPPdari75.00 menjadi77.56

diSiklusIdan selanjutnya80.19 padaSiklusII.


3. Terjadi pergeseran jumlah kriteriaBaik dan SangatBaik dimanapada

penyusunanSilabus kondisiawal 18dan13orang(57%)menjadi24 dan18orang(77%)

padaSiklusIdan29dan25 orang(98%)pada

SiklusII.BegitujugapadapenyusunanRPPkondisiawal 23dan8

orang(57%)menjadi24dan18orang(77%) padaSiklusIdan30dan25 orang(98%)

B. Saran

1. Untukrekan-rekan kepalasekolah,dapatmenerapakansupervisiKlinik

denganmemberdayakangurusejawatpadakarena terbukti meningkatkan

kompetensi penyusunan perangkat pembelajaran silabus dan RPP di

SMANegeri 5 Langsa .

2. DalamprogramsupervisiKlinik dengan pemberdayaanguru sejawatpada

sebaiknya dinaspendidikanmembeolehkansekolah menganggarkandana

pembinaansebagairewardbagigurudengankompetensi yangSangat Baik

telahmembantuprogramkepalasekolah membina kompetensi guru.

3. Dalampenelitian ini,supervisiklinik dengan memberdayaan teman sejawat

barumengamatikompetensipenyusunanSilabus danRPP,diharapkan

kepadarekan kepalasekolah atau peneliti lainnya juga mengembangkan

padakomponen lainnyasepertipelaksanaan pembelajaran, penilaian

dstnya,supayawawasantentang supervisiklinikdenganpemberdayaan guru

sejawat lebih berkembang.

39
DAFTARPUSTAKA

Arikunto, S. 2006. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”EdisiRevisi


VI, Jakarta:RinekaCipta

Depdiknas.2010.SupervisiAkademik;MateriPelatihanPenguatanKemampuan
KepalaSekolah;Jakarta:Depdiknas.

,2003,Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003


Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Biro Hukum dan Organisasi
SekretariatJendralDepartemen Pendidikan Nasional.

Glickman,CarlD,1981.Developmental Supervision:AlternativePractices for


HelpingTeachers,ImproveInstruction,ASCD (Associationfor
Supervision and CurriculumDevelopment), Alexandria, Virginia.

Imron,Ali. 2000. Pembinaan Guru DiIndonesia.Malang:PustakaJaya.

Kemendiknas. 2010.Penelitian TindakanSekolah.Jakarta.

KusumaWidiarti,2013.SupervisiKlinisOlehTemanSejawatSebagai di SMA
Negeri7 Bali .Jakarta:UniversitasTerbuka.

Majid, Abdul. 2008.Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya
MilaKarmila2009.7 KompetensiGuru menyenangkan danProfesional. Jakarta;
BumiAksara

Nurhadi. 2004.Kurikulum2004. Jakarta:PTGramediaWidiasarana

Palan, R. 2007. CompetencyManagement. Jakarta:PenerbitPPM.


Winaryati, Eny(2013) Model EvaluasiDiri dan Teman Sejawat (Edts) dalam
SupervisiPembelajaranIpaBerbasis LimaDomainSains.S3thesis, UNY.

ZuhdanKunPrasetyo,dkk.2011. PengembanganPerangkatPembelajaranSains
TerpaduUntukMeningkatkanKognitif, KeterampilanProses,Kreativitas
sertaMenerapkanKonsepIlmiah PesertaDidikSMP.Program
PascasarjanaUNY.

41
Lampiran 1

Keputusan
Kepala SMANegeri 5 Langsa
No.800/ /SMA.02.SLK/-2023

TENTANG
TMKELOMPOK KERJA(POKJA)SUPERVISIKELAS
Tahun Pelajaran 2023/2024

Menimbang : Dalam rangka perbaikan Proses Belajar Mengajar di SMA


Negeri 5 Langsa perlu menetapkan Pembagian Tugas
Guru.

Mengingat : 1. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentangSistem


PendidikanNasional

2. Peraturan Pemerintah R.I No. 32 Tahun 2013 tentang


Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
2005tentang StandarNasionalPendidikan.
3. PeraturanmenteriPendidikandanKebudayaanRINomor
64Tahun2013.
Tentang StandarIsiPendidikan DasardanMenengah.
4. PeraturanmenteriPendidikandanKebudayaanRINomor
65Tahun2013.
Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
5. PeraturanmenteriPendidikandanKebudayaanRINomor
66Tahun2013.
Tentang StandarPenilaian Pendidikan.
7. Peraturan MenteriPendidikandanKebudayaanRepublik
IndonesiaNomor70Tahun2013tentang KerangkaDasar dan
StrukturKurikulumSMA–MAK

Menetapkan

Pertama : MembentukKelompokKerja SupervisiSMA Negeri5 Langsa


Tahun Pelajaran2022/2023,sebagaimana tersebutdalam
lampiran1suratKeputusanini.
Kedua : Menugaskan KelompokKerja Supervisiuntukmelaksanakan
Supervisikelastahunpelajaran2022/2023.
Ketiga : Dalam pelaksanaan tugasnya Tim Supervisor bertanggung
jawabdanmemberikanlaporankepadaKepala Sekolah.
Keempat : Segala biaya yang timbul akibat keputusan ini
dibebankan kepadaanggaranyangrelevan
Kelima : Suratkeputusaninimulaiberlakusejaktanggalditetapkandan
apabila terdapat kekeliruan akan dirubah kembali
sebagaimanamestinya.

Ditetapkandi :Langsa
Tanggal : 23Januari 2023

Kepala Sekolah

Azhari,S.Pd., M.S
Nip.196811071994031007

Tembusan :

1. Ka. Dinas Pendidikan Cabang Langsa


2. Yang bersangkutan

43
Lampiran1 :SURATKEPUTUSAN KEPALA SMANEGERI5 Langsa
Nomor :/ //2022
Tanggal : 23Januari2023

DAFTAR NAMASUPERVISIKELAS
TAHUNPELAJARAN2022/2023

No Nama Guru / Nip Pangkat / Gol Jabatan Supervisi


1 Nurmaida Sari, S.Pd IV / a Waka Bid. Kurikulum
2 Drs. Rusdi III / d Waka Humas
3 Kiki Hudianto, S.Pd III / d Waka Bid. Sprasrana
4 Idawati, S.Pd IV / b Waka Bid. Kesiswaan
5 Munawar, S.Pd IV / b Guru
6 Erna Zanti, S.Pd IV / b Guru
7 Jumiati, S.Pd IV / b Guru
8 Nurlaili, S.Pd IV / b Guru
9 Junita, S.Pd.I IV / b Guru
10 Irma Aprilia, S.Pd IV / b Guru
11 Dahliana, SE IV / a Guru
12 Taufik, S.Pd IV / a Guru
13 Ismayanti, S.Pd IV / a Guru
14 Amiruddin, S.Pd IV / a Guru
15 Chairi Fitri, S.Pd IV / a Guru
16 Husaffiana, S.Pd IV / a Guru
17 Defi Elvina, S.Pd IV / a Guru
18 Muhammad, S.Pd.I IV / a Guru
19 Linawati, S.Pd III / d Guru
20 Masyithah, S.Pd III / d Guru
21 Dian Geumala Putri, S.Pd. I III / d Guru
22 Ade Dessi Putri, S.Pd III / d Guru
23 Elida Merta Siregar, S.Pd III / d Guru
24 Kurniawati, S.Pd III / d Guru
25 Rini Dina Melani, SS III / d Guru
26 Sudarma, S.Pd III / d Guru
27 Diana Sari, SS III / c Guru
28 Zakiah Alsa, S.Pd III / b Guru
29 Gita Puspa Niladatika, S.Pd III / a Guru
30 Nurul a’la. Spsi, Gr IX Guru
31 Dedi Susanto, S.Pd IX Guru
32 Suchi Mayumi, S.Pd IX Guru
33 Nurma Ningsih, SH IX Guru
34 Fadilah Sari, S.Pd IX Guru
35 Khairunnisa, S.Pd IX Guru
SAMPEL PHOTO GURU MAPEL YANG SEDANG DI SUPERVISI KLINIS
OLEH KEPALA SEKOLAH SMA NEGERI 5 LANGSA

45

Anda mungkin juga menyukai