Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah Dosen Pembimbing

Strategi Pembelajaran Matematika Dr. Suci Yuniati, M.Pd

OPEN ENDED

Disusun Oleh Kelompok 5

Jeni Andriani (12110524039)

Mechika An-Nur (12110521484)

Ramadhania Hervitriana (12110523836)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2023 M /1444 H
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula kami
kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW,
beserta keluarga nya, para sahabat dan seluruh umatnya yang senantiasa istiqomah
hingga akhir zaman.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Strategi Pembelajaran Matematika dengan judul “Open Ended)”.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Suci Yuniati, M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran Matematika yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Pekanbaru, 8 Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4

A. Pengertian Dan Karakteristik Open Ended...................................................4

B. Sintaks Open Ended......................................................................................5

C. Kelebihan dan Kekurangan Open Ended......................................................6

D. Contoh Penerapan Open Ended dalam Pembelajaran Matematika...............7

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................10

B. Saran............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus
menerus berkembang pesat akan membawa dampak kemajuan pada bidang
kehidupan dan teknologi, diperlukan adanya sumber daya manusia yang
berkualitas. Usaha menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas melalui
Pendidikan.

Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan tingkah laku dan


kemampuan seseorang menuju kearah kemajuan dan peningkatan. Pendidikan
dapat mengubah pola pikir seseorang untuk selalu melakukan inovasi dan
perbaikan dalam segala aspek kehidupan kearah peningkatan kualitas diri.
Menurut UU No. 20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Pada pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari


tujuan pendidikan yang akan dicapai. Menurut Yunita (2013: 9) salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan adalah dengan
mengembangkan program pendidikan yang berfokus pada pengembangan
kemampuan berpikir. Pengembangan kemampuan tersebut antara lain dapat
dilakukan melalui matematika yang secara substansial dapat mendorong
pengembangan berpikir siswa.

Matematika merupakan ilmu pasti yang memegang peranan penting dalam


dunia pendidikan untuk mengembangkan sains dan teknologi. Pendidikan
matematika merupakan salah satu pendidikan akademik. Dalam kehidupan sehari-
hari, seringkali kita dihadapkan pada masalah yang b 2/9 dengan matematika baik
yang tingkat kesukaran rendah maupun yang th kesukaran tinggi. Sebenarnya
tidak ada yang sulit dalam matematika jika kita memahami konsepnya dengan
benar. Pemahaman konsep yang tepat dalam pembelajaran matematika akan
membuat siswa lebih aktif, kreatif, percaya diri, dan mudah mengaplikasikan
dalam soal.

1
James dan James dalam Suherman (2003: 16) dalam kamus
matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika
mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu
dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi kedalam tiga
bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Oleh karena itu, untuk setiap materi
siswa diharapkan benar-benar menguasai konsep yang diberikan karena konsep
tersebut akan digunakan untuk mempelajari materi berikutnya.

Menurut Masykur (2007: 34) berdasarkan hasil penelitian di Indonesia,


ditemukan bahwa tingkat penguasaan peserta didik dalam matematika pada semua
jenjang pendidikan masih sekitar 34%. Anggapan masyarakat di kalangan pelajar,
matematika masih merupakan mata pelajaran sulit dan membingungkan untuk
sebagian besar pelajar. Meskipun demikian, semua orang harus mempelajari
matematika karena merupakan sarana untuk memecahkan kehidupan sehari-hari

Menurut Slameto (2003: 2) belajar ialah suatu proses usaha yang


dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam ir dengan
lingkungannya. Belajar matematika harus merupakan 3/9 bermakna (W.Brownell
dalam Suherman, 2003: 48). Belajar matematika dengan bermakna akan dicapai
ketika siswa tidak hanya dituntut untuk latihan, menghafal, atau sekedar
mengingat, melainkan siswa memperoleh pemahaman matematika melalui proses
pembelajaran dimana siswa dapat aktif dalam berpikir dan memperoleh persepsi
suatu konsep. Tidak terlibatnya siswa dalam kegiatan pembelajaran menyebabkan
siswa tidak dapat mengembangkan secara maksimal pola berpikir kreatif yang
dimiliki, kurangnya pemahaman siswa dan hasil belajar yang diperoleh kurang
memuaskan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Open Ended?
2. Bagaimana Karakteristik Open Ended?
3. Apa Sintaks Open Ended?
4. Apa saja Kelebihan dan kekurangan Open Ended?
5. Bagaimana contoh penerapan Open Ended dalam pembelajaran
matematika?

2
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Open Ended.
2. Mengetahui dan memahami Karakteristik Open Endid.
3. Memahami Sintaks Open Endid.
4. Mengetahui Kelebihan dan kekurangan Open Ended.
5. Paham bagaimana cara penerapan Open Ended dalam pembelajaran
matematika.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Karakteristik Open Ended


1. Pengertian Open Ended
Pembelajaran terbuka atau yang sering dikenal dengan istilah Open-Ended
Learning (OEL) merupakan proses pembelajaran yang di dalamnya tujuan dan
keinginan individu atau siswa dibangun dan dicapai secara terbuka (Hannafin,
Hall, Land & Hill, 1994). Tidak hanya tujuan, OEL juga bisa merujuk pada cara-
cara untuk mencapai maksud pembelajaran itu sendiri (Hannafin, Hall, Land &
Hill, 1999).1
Pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka, artinya pembelajaran yang
menyajikan permasalahan dengan pemecahan berbagai cara (flexibilty) dan
solusinya juga bisa beragam (multijawab, fluency). Pembelajaran ini melatih dan
menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-
interaksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisasi. Siswa dituntut untuk
berimprovisasi mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang bervariasi
dalam memperoleh jawaban yang beragam. Selanjutnya siswa juga diminta untuk
menjelaskan proses mencapai jawaban tersebut. Dengan demikian, model
pembelajaran ini lebih mementingkan proses daripada produk yang akan
membentuk pola pikir, keterpaduan, dan ragam berpikir (Suyatno, 2009: 62).2
Masalah terbuka merupakan masalah yang diformulasikan memiliki multi
jawaban atau banyak penyelesaian yang benar. Dalam pembelajaran melalui
pendekatan Open-Ended Learning, siswa diminta untuk mengembangkan metode
dan cara yang berbeda-beda dalam upaya memperoleh jawaban yang benar. Dari
hasil jawaban siswa tersebut dapat dilihat adanya berbagai kemungkinan cara
menjawab dan berbagai hasil akhir yang berbeda.3
Dalam hal penentuan masalah yang akan dijadikan landasan pembelajaran,
Ngalimun (2014: 165) mengatakan bahwa “sajian masalah haruslah kontekstual,
kaya makna secara matematik (gunakan diagram, gambar, tabel), kembangkan
permasalahan sesuai dengan kemampuan berpikir siswa, kaitkan dengan materi
selanjutnya, siapkan rencana bimbingan (sedikit demi sedikit dilepas mandiri).4
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan
open-ended learning adalah suatu pembelajaran yang menyajikan materi
1
Miftahul Huda, Op. Cit, hlm. 280.
2
Istarani & Muhammad Ridwan, Op. Cit, hlm. 106.
3
Nur Anwar dkk, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Pendekatan OpenEnded
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMP, (Jurnal Didaktik
Matematika Vol. 2, No. 1, 2015), hlm. 55
4
Istarani & Muhammad Ridwan, Ibid

4
ajar melalui masalah dengan solusi jawaban yang banyak (multi-jawab,
flexibility) dengan benar untuk membentuk pola pikir, keterbukaan, dan
ragam berpikir kritis.

2. Karakteristik Open Ended


Sebagai karakteristik pembelajaran ini adalah sebagai berikut :
Ada beberapa karakteristik dalam pembelajaran Open-Ended
menurut Suherman (2005: 49) adalah sebagai berikut:
1. Bersifat terbuka
Terbuka berarti siswa bebas berimprovisasi melakukan kegiatan
belajar sesua dengan jalanpikirannya.
2. Ragam Berpikir
Dalam kegiatan pembelajaran terdapat berbagai macam
kegiatan berpikir yang bisa dilatih atau dibiasakan.
3. Keterpaduan
Keterpaduan maksudnya adalah kebebasan siswa untuk berpikir
dalam upaya memecahkan masalah sesuai dengan kemampuan,
sikap, minat, dan kondisi emosionalnya.

B. Sintaks Pendekatan Open Ended


Suyatno (2009: 63) mengemukakan langkah-langkah atau sintak dari tipe
pembelajaran dengan problem terbuka adalah sebagai berikut :

Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa


Pelaksanaan
Menyajikan Guru menyajikan atau memaparkan Mendengarkan,
masalah masalahmasalah secara terbuka dan menyimak dan
sebanyak-banyak yang akan dibahas mencatat masalah yang
dalam proses belajar mengajar disajikan
Pengorganisasian Mengorganisasikan masalah ke Mengorganisasikan
dan pembelajaran dalam beberapa kelompok masalah ke dalam
berdasarkan jenis atau bentuk dari beberapa kelompok
masalah itu sendiri, kemudian berdasarkan jenis atau
meminta siswa mengkaji dan bentuk dari masalah itu
membahas masalah. sendiri, kemudian siswa
mengkaji dan
membahas masalah.
Perhatikan dan Memperhatikan dan mencatat Melakukan analisis

5
catat respon bagaimana respon siswa secara kritis dan
menyelesaikan masalah mencari solusi
pemecahan masalah
Bimbingan dan Memberikan bimbingan dan arahan Menelaah dan mengkaji
pengarahan seperlunya dalam proses serta menggali masalah
pembelajaran ketika siswa sedang yang diajukan
menelaah dan mengkaji serta
menggali masalah yang diajukan
Membuat Bersama siswa bekerjasama untuk Mencatat dan membuat
kesimpulan membuat kesimpulan sebagai hasil kesimpulan bersama
akhir dari proses pembelajaran guru
masalah terbuka.

C. Kelebihan dan Kekurangan Open Ended


1. Kelebihan Open Ended
Sebagaimana layaknya pembelajaran berbasis masalah, maka yang
menjadi kelebihan dalam menggunakan pendekatan pembelajaran ini
adalah :
a. Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas,
kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing, keterbukaan, dan
sosialisasi.
b. Model ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan
dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
c. Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan
para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, apabila
menghadapi permasalahan di dalam kehidupan dalam keluarga,
bermasyarakat, dan bekerja kelak, suatu kemampuan yang sangat
bermakna bagi kehidupan manusia.
d. Siswa dituntut untuk berimprovisasi mengembangkan metode, cara, atau
pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh jawaban siswa yang
beragam.
e. Pendekatan ini merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa
secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa
banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai
segi dalam rangka mencari pemecahan.

2. Kekurangan Open Ended


Sebagaimana diketahui bahwa setiap pendekatan memiliki kelebihan
dan kekurangan. Begitu juga dengan pendekatan ini. Untuk itu, adapun yang
menjadi kekurangan pendekatan ini adalah:

6
a. Adanya masalah yang tidak relevan dengan materi pembelajaaran, karena
masalah terlampau terbuka.
b. Menentukan masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat
berfikir siswa memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
c. Proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan ini sering
memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil
waktu pelajaran lain.
d. Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima
informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berfikir memecahkan
sendiri atau berkelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai
sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.
e. Adanya siswa yang kurang mampu membuat kesimpulan dan intisari dari
proses pembelajaran sebagai baik dan benar, sehingga pembelajaran
dianggap kurang bermanfaat.

D. Contoh Penerapan Open Ended dalam Pembelajaran Matematika


Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari di berbagai tingkat
pendidikan. Matematika sering dianggap sulit karena berbagai alasan, salah
satunya adalah memiliki banyak rumus, konsep dan cara penyelesaian yang
kompleks. Pada pembelajaran di kelas matematika, guru sering menjumpai peserta
didik yang belum mampu menyelesaikan soal ketika cara penyelesaiannya mulai
diubah atau dengan menggunakan cara yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa
peserta didik belum mampu untuk berpikir secara kreatif.
Pada saat guru menjelaskan soal, khususnya terkait Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel (PLDV), peserta didik diharapkan mampu untuk
menyelesaikan satu soal dengan tiga (3) cara yang berbeda, yaitu subsitusi,
eliminasi dan gabungan. Namun, pada kenyataannya, guru menemukan bahwa
peserta didik tidak mampu untuk menyelesaikan satu soal yang diberikan dengan
tiga cara yang berbeda. Peserta didik hanya mampu menyelesaikan soal dengan
menggunakan satu cara saja yang dianggap mudah untuk dipahami.
Ketidakmampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal dengan cara yang
berbeda disebabkan oleh rendahnya kemampuan berpikir kreatif saat
menyelesaikan soal. Kemampuan berpikir kreatif selalu dipandang penting dalam
proses pembelajaran karena peserta didik akan memiliki banyak cara untuk
menyelesaikan ragam persoalan dengan berbagai pesepsi dan konsep yang
berbeda (Nada, Utaminingsih & Ardianti. 2018).
Untuk itu, upaya peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik
sangat diperlukan dengan menerapkan metode yang tepat. Salah satu metode yang
dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik
adalah Open-Ended. Menurut Takahashi (dalam Sari & Yunarti. 2015), open-

7
ended adalah masalah yang mempunyai banyak solusi, sehingga perlu digunakan
untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
Secara umum, metode open-ended memiliki beberapa langkah dalam
penerapannya, antara lain;
(1) peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok;
(2) peserta didik memperoleh pertanyaan yang bersifat open-ended;
(3) peserta didik berdiskusi terkait penyelesaian dari pertanyaan yang
diberikan;
(4) perwakilan setiap kelompok menyampaikan gagasannya secara
bergantian; serta
(5) peserta didik kemudian saling mengoreksi jawaban dari kelompok lain
untuk menemukan jawaban yang lebih tepat dan efektif. Pada akhir kegiatan,
peserta didik akan menyimpulkan hasil dari materi yang telah dipelajari (Nada,
Utaminingsih & Ardianti. 2018).
Salah satu contoh soal yang dapat dikerjakan dengan menggunakan metode
open-ended untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik
adalah sebagai berikut :
“Yasni membeli 2 buku dan 1 pensil dengan harga Rp. 5.000, Delsi membeli 3
buku dan 2 pensil dengan harga Rp. 8.000. Berapa harga masing-masing buku dan
pensil?”

Penyelesaian dari soal di atas dapat dikerjakan menggunakan 3 cara yang berbeda.

Diketahui: Yasni membeli 2 buku dan 1 pensil dengan harga Rp. 5.000

Delsi membeli 3 buku dan 2 pensil dengan harga Rp. 8.000

Ditanya : berapa harga masing-masing buku dan pensil?

Dijawab : misalkan buku = x , pensil = y

Maka dapat di tuliskan :

2x + y = 5.000.......persamaan i

3x + 2y = 8.000......persamaan ii

Selanjutnya akan dijelaskan cara menyelesaikan soal dengan menggunakan 3 cara


yang ditampilkan pada tabel di bawah ini :

8
dari hasil penyelesaian soal di atas dapat dilihat bahwa dengan menggunakan 3
cara yang berbeda, maka akan diperoleh hasil yang sama. Maka dari itu,
penggunaan metode open-ended lebih mampu mendorong peserta didik untuk
menyelesaikan soal yang diberikan, sehingga begruna dalam mengembangkan
kemampuan berpikir kreatif peserta didik.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendekatan open-ended merupakan pendekatan pembelajaran yang
berorientasi pada proses dan problem ended. Pendekatan pembelajaran ini
membawa siswa dalam menjawab permasalahan dengan banyak cara dan mungkin
banyak jawaban yang benar sehingga mengundang potensi intelektual dan
pengalaman peserta didik menemukan sesatu yang baru.
Manfaat pendekatan pembelajaran open-ended selain mencapai
standarkompetensi adalah :mengembangkan kegiatan kreatif dan pola piker
matematis peserta didik melalui problem solving, mengembangkanketrampilan
proses, memberi kesempatan peserta didik berpikir dengan bebas sesuai dengan
kemampuannya, melatih siswa mendengarkan dan menghargai pendapat orang
lain dan mengembangkan pembelajaran interaktif dan menyenangkan.
Melalui pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika,
kemampuan peserta didik baik ranah kognitif, psikomotor maupun afektif dapat
dimaksimalkan. Namun demikian guru dapat menggunakan pendekatan –
pendekatan lainnya yang disesuaikan kondi tujuan belajar.si peserta didik bahkan
memadukan berbagai pendekatan untuk mencapai tujuan belajar.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun, kami sebagai penulis
menyadari bahwa makalah ini sangatlah jauh dari kata sempurna. Maka dari itu,
kami sebagai penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan, untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca dan dapat
mengambil ilmu yang terkandung di dalamnya.

10
DAFTAR PUSTAKA
Biliya A, Penerapan Model Open Ended Untuk Meningkatkan Keterampilan
Proses Dan Hasil. Belajar Siswa Kelas V Sdn 1 Repaking - Wonosegoro –
Boyolali. SCHOLARIA, 5(1), 78 -91.
Miftahul Huda, Op. Cit, hlm. 280.
Istarani & Muhammad Ridwan, Op. Cit, hlm. 106.
Nur Anwar dkk, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Pendekatan
OpenEnded Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
SMP, (Jurnal Didaktik Matematika Vol. 2, No. 1, 2015), hlm. 55

Istarani & Muhammad Ridwan, Ibid

11

Anda mungkin juga menyukai