Anda di halaman 1dari 43

PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU

DINAS KESEHATAN
Alamat : jl. Abd. Muis, Pasangkayu, No....Kode Pos 91571

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENURUNAN AKI-AKB DAN PERBAIKAN GIZI MASYARKAT
KABUPATEN PASANGKAYU TAHUN 2023

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Kesehatan RI


Unit esselon I/II : Ditjen Pelayanan Kesehatan
Program : Kesehatan Keluarga dan Gizi
Indikator Kinerja Program : Jumlah Ibu Hamil, Bersalin, dan bayi yang
mendapat intervensi
Kegiatan : Biaya Operasional Kesehatan Kabupaten
Indikator Kinerja Kegiatan : Terlaksananya Surveilan dan Tata Laksana
Kesehatan Ibu dan Anak
Jenis Keluaran : 15 Puskema, mendapat Surveilan dan tata laksana
Kesehatan Ibu dan Anak
Volume keluaran (output) : 15 Puskemas
Satuan Ukuran Keluaran (output) : Puskemas

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
b. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
c. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan
pada Jaminan Kesehatan Nasional
e. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Manajemen
Puskesmas
g. .Peraturan Menteri Kesehatan No 25 Tahun 2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak
h. Peraturan Menteri Kesehatan No 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan
sebelum hamil. Masa hamil, Persalinan, dan masa sesudah melahirkan,
penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual

2. GambaranUmum
Surveilan kesehatan ibu dan bayi adalah upaya dalam penilaian pelaksanaan
serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak melalui pembahasan kasus
kematian ibu dan anak sejak dimasyarakat sampai difailitas kesehatan. Kendala yang
timbul dalam upaya penyelamatan ibu dan bayi baru lahir pada saat terjadi
kegawatdauratan kebidanan dan bayi baru lahir akan dapat menghsilkan suatu
rekomendasi dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru
lahir di masa mendatang.
WHO memperkirakan terdapat 15-20% ibu hamil mengalami komplikasi
selama masa kehamilan, persalinan dan nifas. Setiap ibu hamil beresiko untuk
mengalami komplikasi kebidanan, dimana komplikasi itu terjadi dapat berujung
kematian maternal dan neonatal. Untuk mendapatkan data kematian ibu dan bayi baru
lahir yang akurat perlu dilakukan pengumpulan, analisis dan interpretasi data kematian
secara terus menerus melalui sistem surveilans. Untuk mencegah kematian serupa
tidak terulang kembali, permasalahan yang menjadi penyebab kematian harus dikaji
melalui forum terkait surveilans ibu dan anak.

Situasi saat ini, surveilans ibu dan anak masih belum optimal dilakukan. Belum
semua kemtia ibu dilakukan pengkajian, data kematian masih mengalami banyak
tantangan. Berdasarkan hal diatas maka ditahun 2023 diusulkan kegiatan untuk
mendukung pelaksanaan surveilans kesehatan ibu dan anak di Kabupaten.

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah :
1. Dinkes Kab
2. Rumah Sakit
3. Puskesmas
4. Ibu hamil
5. Jejaring/Swasta yang terkait dengan Bidang Kesehatan

C. JENIS KEGIATAN
Adapun jenis kegiatan dirincika sebagai berikut
1. Rapat Pembentukan dan Evaluasi Jejaring skrining layak hamil, ANC dan stunting
2. Rapat pengkajian kasus kematian ibu dan anak triwulanan
3. Supervisi layanan dan program KIA dan Gizi dan dalam pengelolaan Posyandu
4. Rapat Koordinasi Bidang Kesmas (1 kali setahun)
5. On The Job Traning Kasus Kegawat Daruratan Ibu dan Anak Bagi Dokter, Bidan,
Dan Perawat FKTP ke RS

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
a. BOK dikelola langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu
b. Pencairan dana didasarkan pada ketentuan Penggunaan Anggaran Negara dan
Pelaksanaan kegiatan.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


a. Persiapan : Rapat persiapan yang berisi penentuan besarnya peserta per
Puskesmas sesuai kebutuhan ditetapkan dengan Surat Keputusan Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasangkayu.

b. Pelaksanaan : Pendampingan oleh tim Kabupaten


c. Evaluasi : Laporan Pelaksanan Kegiatan Melalui Dana BOK dilakukan oleh
Satker BOK di Dinas Kesehatan Kabupaten.

Tahapan Pelaksana Rincian Bentuk Kegiatan


(Komponen dan
Sub Komponen)
Surveilans Tingkat 1. Rapat Pembentukan Dan Evaluasi
Kesehatan Ibu dan Kabupaten Jejaring Skrining Layak Hamil,
Anak ANC Dan Stunting
Kegiatan Berbentuk Pertemuan
dengan melibatkan Jejaring/ Swasta
seperti Klinek Praktek Swasta
Mandiri, Perusahan, Toko adat, Toko
agama dan Toko Masyarakat, Dinas
Terkait yang berhubungan dengan
Kesehatan Masyarakat yang ada di
Kabupaten Pangkayu yang
dilaksanakan dalam bentuk Rapat
Pembentukan Dan Evaluasi Jejaring
Skrining Layak Hamil, ANC Dan
Stunting Yang Dilakukan Oleh Dinas
Kesehatan untuk mengasil MOU atau
Kesepakatan untuk penanggulan
masalah kesehatan yang dimaksud.
2. Rapat Pengkajian Kasus Kematian
Ibu Dan Anak Triwulanan
Kegiatan Berbentuk Pertemuan Rapat
Pengkajian Kasus Kematian Ibu Dan
Anak Triwulanan berupa Audit
Maternal terhadap Kasus Kematian
ibu dan anak Dengan Mengundang
Tenaga Kesehatan Puskesmas, Lintas
Program Dilakukan Di 15 Pukesmas
Dilakukan Sebanyak 2 Triwulan
3. Supervisi Layanan Dan Program
KIA Dan Gizi Dan Dalam
Pengelolaan Posyandu
Kegiatan Berbentuk Kunjungan Ke
Faskes Diwilayah Kerja Kab
Pasangkayu
4. Rapat Koordinasi Bidang Kesmas (1
Kali Setahun)
Kegiatan Berbentuk Kunjungan Ke
Faskes Diwilayah Kerja Kab
Pasangkayu
5. On The Job Traning Kasus
Kegawat Daruratan Ibu dan Anak
Bagi Dokter, Bidan, Dan Perawat
FKTP ke RS
Kegiatan Berupa Kunjungan Ke
Faskes di wilayah Kerja Kab.
Pasangkayu

3. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

No. Indikator Keluaran (Output) Januari- April- Juli- Oktober-


Maret Juni September Desember
1 Pelaksanaan Kegiatan
2 Pelaporan

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kurun Waktu Pencapaian Keluaran dapat dijabarkan selama jangka waktu pelaksanaan
12 bulan dimulai dari bulan Januari sampai dengan Desember 2023 dengan capaian 12
Kecamatan

F. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Kegiatan DAK Bidang Kesehatan 2023 akan digunakan untuk :


- BOK Surveilans Kesehatan Ibu dan Anak untuk Kabupaten Pasangkayu dengan
rincian sebagai berikut
▪ Rapat Pembentukan dan Evaluasi Jejaring skrining layak hamil, ANC dan
stunting sebesar Rp 44.327.000
▪ Rapat pengkajian kasus kematian ibu dan anak triwulanan sebesar Rp. 52.544.000
▪ Supervisi layanan dan program KIA dan Gizi dan dalam pengelolaan Posyandu
sebesar Rp. 42.384.000
▪ Rapat Koordinasi Bidang Kesmas (1 kali setahun) Rp. 58.725.000
▪ On the Job training kasus kegawatdaruratan Ibu dan anak bagi dokter, bidan, dan
perawat FKTP ke RS sebesar Rp. 15.894.000

1. Sumber pembiayaan pelaksanaan kegiatan dari Daftar Isian penggunaan Anggaran


Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Tahun 2023 DAK-
APBN untuk satker Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu sesuai RAB
Pasangkayu, 10 Oktober 2022
Kepala Dinas Kesehatan Pasangkayu

H.SAMHARI,SKM
Pembina Utama Muda/ IV.c
NIP. 19631231 198303 1 304
PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU
DINAS KESEHATAN
Alamat : jl. Abd. Muis, Pasangkayu, No....Kode Pos 91571

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI, PELACAKAN KASUS, RUMOR,
PENANGGULANGAN DAN SURVEILANS PENYAKIT DAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN BERPOTENSIAL KLB SERTA PENYAKIT MENULAR LAINNYA
KABUPATEN PASANGKAYU TAHUN 2023

Dinas : Kesehatan
Bidang : Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Program : Surveilans & Imunisasi
Sasaran Program : Menurunnya Penyakit Menular, Penyakit Tidak
Menular, serta Meningkatnya Kesehatan Jiwa
Indikator Kinerja Program 1. Persentase Cakupan Keberhasilan Pengobatan
TB/Success Rate
2. Prevalensi HIV
3. Jumlah Kabupaten/Kota mencapai Eliminasi
Malaria
4. Jumlah Provinsi dengan Eliminasi Kusta
5. Jumlah Kabupaten/Kota dengan Eliminasi
Filariasis
6. Persentase Kabupaten/Kota yang Melaksanakan
Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) minimal
50%
Kegiatan : Surveilans dan Imunisasi
Sasaran Kegiatan Kabupaten/Kota yang melakukan pemantauan kasus
penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan
melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal
KLB untuk mencegah terjadinya KLB
Jenis Keluaran : 15 Puskemas mendapat Penanganan
Volume keluaran (output) : 15 Puskemas
Satuan Ukuran Keluaran (output) : Puskemas

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3273);
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan
Provinsi Kepulauan Riau (Lembar Negara Tahun 2002 No. 111, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4237);
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49,
Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 34447);
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis
Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangannya;
h. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1479/Menkes/SK/VIII/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistim Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan
Penyakit Tidak Menular Terpadu;
i. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1116/Menkes/SK/X/2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan;
j. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 949/Menkes/SK/VIII/2004 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa

2. Gambaran Umum
Kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular, keracunan makanan, keracunan
bahan berbahaya lainnya masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena dapat
menyebabkan jatuhnya korban kesakitan dan kematian yang besar, menyerap anggaran
biaya yang besar dalam upaya penanggulangannya, berdampak pada sector ekonomi,
pariwisata serta berpotensi menyebar luas lintas kabupaten/kota, provinsi bahkan
internasional yang membutuhkan koordinasi dalam penanggulangannya. Diare, campak
dan demam berdarah dengue merupakan jenis penyakit yang sering menimbulkan KLB
di Indonesia. Beberapa jenis KLB mengalami penurunan seperti diare, campak dan
malaria, tetapi beberapa jenis KLB penyekit lainntya justru semakin meningkat seperti
demam berdarah, keracunan makanan dan bahan berbahaya lainnya serta munculnya
KLB penyakit baru seperti SARS, HMFD, Hepatitis E dan lain-lain. Demikian juga
beberapa penyakit yang sudah dianggap tidak menjadi masalah masyarakat timbul
kembali seperti KLB dipteri, chikungunya, leptospirosis dan kolera. Penanggulangan
wabah/KLB penyakit menular diatur dalam UU. No. 4 tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular, PP No. 40 tahun 1991 tentang penanggulangan Wabah Penyakit
Menular, Peraturan Menteri Kesehatan No. 560 tentang Jenis Penyakit Tertentu Yang
Dapat Menimbulkan Wabah. Pada tahun 2000, Indonesia menerapkan secara penuh UU
No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan UU No. 25 tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dab Daerah, yang kemudian diikuti
dengan terbitnya PP No 25 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom yang berpengaruh terhadap
penyelenggaraan penanggulangan wabah/KLB
B. TUJUAN UMUM & TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Tidak Terjadinya KLB Penyakit dalam Wilayah kerja Dinas Kesehatan Pasangkayu
2. Tujuan Khusus
a) Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk deteksi perubahan akut dari
penyakit yang terjadi serta distriusinya
b) Bisa mengidetifikasi factor resiko dan penyebab lainnya
c) Deteksi perubahan pelayanan kesehatan yang terjadi
d) Dapat memonitoring kecenderungan penyakit endemis

C. .PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah :
1. Puskesmas
2. Masyarakat

D. JENIS KEGIATAN
Adapun jenis kegiatan dirincika sebagai berikut
1. Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kontak Penyakit
Berpotensi KLB/Wabah dan Penyakit Infeksi Emerging, PD3I, Zoonosis, hewan berbisa
beracun, NTD's, dan penyakit menular lainnya. Kegiatan tersebut terbagi sebagai berikut:

• Penyelidikan Epidemologi (PE)


• Pelacakan Kasus
• Penanggulangan penyakit emergency

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN :

Tahapan (Komponen dan Pelaksana Rincian Bentuk Kegiatan


Sub Komponen)
Penyelidikan di 15 Puskesmas 1. Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan
epidemiologi, pelacakan Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kontak
kasus, rumor, Penyakit Berpotensi KLB/Wabah dan
penanggulangan dan Penyakit Infeksi Emerging, PD3I,
surveilans penyakit dan Zoonosis, hewan berbisa beracun,
penyehatan lingkungan NTD's, dan penyakit menular lainnya.
berpotensial KLB serta Terbagi sebagai berikut :
penyakit menular lainnya • Penyelidikan Epidemiologi (PE)
Kegiatan Berbentuk Kunjungan
Ke 15 Puskesmas Di Kab Pasangkayu
Untuk Melakukan Penyelidikan
Epidemiologi (PE) yang dilakukan
sebanyak 3 Triwulan Oleh Dinas
Kesehatan
• Pelacakan Kasus
Kegiatan Berbentuk kunjungan ke
15 Puskesmas di wilayah Kerja
Kabupaten Pasangkayu untuk
melakukan pelacakan Kasus
dilaksanakan sebanyak 2 tiriwulan
oleh Dinas Kesehatan
• Penanggulangan penyakit
emergency
Kegiatan Berbentuk Kunjungan Ke
15 Puskesmas Diwilayah Kerja Kab
Pasangkayu

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan/tahapan
No Bulan Anggaran
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 a. Penyelidikan ✓
Epidemiologi (PE) ✓
Rp 63.576.000

2 b. Pelacakan Kasus ✓
Rp. 21.192.000

3 c. Penanggulangan ✓
penyakit Rp. 15.239.000
emergency

G. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Kegiatan DAK Bidang Kesehatan 2023 akan digunakan untuk :


- Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kontak Penyakit
Berpotensi KLB/Wabah dan Penyakit Infeksi Emerging, PD3I, Zoonosis, hewan berbisa
beracun, NTD's, dan penyakit menular lainnya untuk Kabupaten Pasangkayu dengan
rincian sebagai berikut
✓ Penyelidikan Epidemiologi (PE) sebesar Rp. 63.576.000
✓ Pelacakan Kasus sebesar Rp. 21.192.000
✓ Penanggulangan penyakit emergency sebesar Rp. 15.239.000

H. Sumber pembiayaan pelaksanaan kegiatan dari Daftar Isian penggunaan Anggaran Program
Upaya Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Tahun 2023 DAK-APBN untuk
satker Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu sesuai RAB

Pasangkayu, 10 Oktober 2022


Kepala Dinas Kesehatan Pasangkayu

H.SAMHARI,SKM
Pembina Utama Muda/ IV.c
NIP. 19631231 198303 1 304
PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU
DINAS KESEHATAN
Alamat : jl. Abd. Muis, Pasangkayu, No....Kode Pos 91571

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENDAMPINGAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT PRIORITAS NASIONAL SERTA PENYEHATAN
LINGKUNGAN DI PUSKESMAS
KABUPATEN PASANGKAYU TAHUN 2023

Dinas : Kesehatan
Bidang : Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Program : Penyakit Tidak Menular (PTM)
Sasaran Program : Menurunnya penyakit tidak menular dan
meningkatnya kawasan tanpa rokok
Indikator Kinerja Program Persentase Penyakit tidak menular menurun
Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan
kebijakan kawasan tanpa rokok (KTR) minimal 50%
Kegiatan : Penyakit Tidak Menular
Sasaran Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular
Jenis Keluaran : 15 Puskemas mendapat Penanganan
Volume keluaran (output) : 15 Puskemas
Satuan Ukuran Keluaran (output) : Puskemas

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Dasar Hukum - Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan -
Kepmenkes RI No. 1479 tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistim
Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak menular Terpadu
b. Kepmenkes RI No. 1116 tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistim
Surveilans Epidemiologi Kesehatan

2. GambaranUmum
Indonesia pada saat ini menghadapi pergeseran pola penyakit dari penyakit
menular menjadi penyakit tidak menular (PTM). Prevalensi beberapa PTM utama
meningkat, sementara penyakit menular masih tinggi, lebih di perparah lagi oleh
munculnya penyakit baru dan penyakit lama yang muncul kembali.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa 10 besar
penyebab kematian di Indonesia, enam di antaranya tergolong PTM, Stroke merupakan
penyebab kematian tertinggi 15,4%, disusul tuberculosis 7,5%, hipertensi 6,8%, cedera
6,5%, perinatal 6,0%, diabetes melitus 5,7%, tumor 5,7%, penyakit hati 5,2%, penyakit
jantung iskemik 5,1%, dan penyakit saluran nafas bawah 5,1%.
PTM dapat dicegah dengan mengendalikan factor resikonya seperti merokok, diet yang
tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi minuman beralkohol. Mencegah factor
resiko lebih murah dibandingkan dengan biaya pengobatan. Posbindu PTM merupakan
wujud peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring
factor resiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu dan rutin.

B. TUJUAN UMUM & TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Terlaksananya Pencegahan & Pengendalian factor resiko PTM berbasis peran serta
pengelolaan program PTM di puskesmas, rutin & periode
2. Tujuan Khusus
• Terlaksananya pembinaan teknis pelaksanaan deteksi dini
• Terlaksananya pembinaan teknis pelaksanaan konseling
• Terlaksananya pembinaan penerapan KTR di 7 tatanan

C. .PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah :
1. Puskesmas
2. Masyarakat

D. JENIS KEGIATAN
Adapun jenis kegiatan dirincika sebagai berikut
1. Pembinaan pendampingan teknis pelaksanaan deteksi dini dan pengendalian factor resiko
dan PTM prioritas ke Puskesmas dan institusi
2. Pembinaan pendampingan teknis pelaksanaan Konseling Upaya Berhenti merokok di
FKTP
3. Pembinaan pendampingan teknis penerapan KTR di 7 Tatanan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN :

Tahapan (Komponen dan


Pelaksana Rincian Bentuk Kegiatan
Sub Komponen)
PENDAMPINGAN di 15 Puskesmas 1. Pembinaan pendampingan teknis
DAN BIMBINGAN pelaksanaan deteksi dini dan
TEKNIS PROGRAM pengendalian faktor risiko dan PTM
PENCEGAHAN DAN prioritas ke Puskesmas dan institusi
PENGENDALIAN Kegiatan Berbentuk Pertemuan
PENYAKIT Atau Kunjungan Ke 15 Puskesmas Di
PRIORITAS Kab Pasangkayu Untuk Melakukan
NASIONAL SERTA Pembinaan pendampingan deteksi dini
PENYEHAT factor resiko terjadinya Penyakit Tidak
LINGKUNGAN DI Menular yang dilakukan sebanyak 2
PUSKESMAS Triwulan Oleh Dinas Kesehatan
2. Pembinaan pendampingan teknis
pelaksanaan Konseling Upaya
Berhenti Merokok di FKTP
Kegiatan Berbentuk Pertemuan atau
kunjungan ke 15 Puskesmas di wilayah
Kerja Kabupaten Pasangkayu untuk
melakukan pembinaan pendampingan
teknis pelaksanaan konseling upaya
berhenti merokok dilaksanakan
sebanyak 2 tiriwulan oleh Dinas
Kesehatan

3. Pembinaan pendampingan teknis


penerapan KTR di 7 tatanan
Kegiatan Berbentuk Kunjungan Ke 12
Kecamatan Diwilayah Kerja Kab
Pasangkayu

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan/tahapan
No Bulan Anggaran
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 a. Pembinaan ✓
pendampingan ✓
teknis pelaksanaan
deteksi dini dan
pengendalian Rp 52.980.000
faktor resiko dan
PTM prioritas ke
puskesmas dan
instansi
2 b. Pembina ✓
pendampingan
teknis pelaksanaan
Rp. 31.788.000
Konseling Upaya
Berhenti Merokok
di FTKP
3 c. Pembinaan ✓
pendampingan
Rp. 15.233.000
teknis penerapan
KTR 7 Tatanan

G. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Kegiatan DAK BidangKesehatan 2023 akan digunakan untuk :


- Pendampingan dan bimbingan teknis program pencegahan dan pengendalian penyakit
prioritas nasional serta penyehatan lingkungan di puskesmas untuk Kabupaten
Pasangkayu dengan rincian sebagai berikut
✓ Pembinaan pendampingan teknis pelaksanaan deteksi dini dan pengendalian factor
resiko dan PTM prioritas ke Puskesmas dan institusi sebesar Rp 52.980.000
✓ Pembinaan pendampingan teknis pelaksanaan Konseling Upaya Berhenti merokok di
FKTP sebesar Rp. 31.788.000
✓ Pembinaan pendampingan teknis penerapan KTR di 7 Tatanan sebesar Rp.
15.233.000

H. Sumber pembiayaan pelaksanaan kegiatan dari Daftar Isian penggunaan Anggaran Program
Upaya Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Tahun 2023 DAK-APBN untuk
satker Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu sesuai RAB

Pasangkayu, 10 Oktober 2022


Kepala Dinas Kesehatan Pasangkayu

H.SAMHARI,SKM
Pembina Utama Muda/ IV.c
NIP. 19631231 198303 1 304
PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU
DINAS KESEHATAN
Alamat : jl. Abd. Muis, Pasangkayu, No....Kode Pos 91571

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
KABUPATEN PASANGKAYU TAHUN 2023

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Kesehatan RI


Unit esselon I/II : Ditjen Pelayanan Kesehatan
Program : Kesehatan lingkungan Dan Kesjaor
Indikator Kinerja Program : Jumlah Kecamatan yang mendapat
Pendampingan Kesehatan lingkungan
Kegiatan : Biaya Operasional Kesehatan Kabupaten
Indikator Kinerja Kegiatan : Terlaksananya Pendampingan Kesehatan
lingkungan untuk meningkatkan kesadaran dan ke
ikut sertaan masyarakat,dan sektor lain yang
berkaitan serta bertanggung jawab atas upaya
peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup.
Jenis Keluaran : 12 Kecamatan Mendapatkan Pendampingan
Kesehatan lingkungan
Volume keluaran (output) : 12 Kecamatan
Satuan Ukuran Keluaran (output) : Kecamatan

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
b. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
c. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan
pada Jaminan Kesehatan Nasional
e. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Manajemen
Puskesmas
g. Permenkes No. 13 Tahun 2015 Tentang Penyenlenggaraan Kesehatan Lingkungan
di Puskesmas

2. GambaranUmum
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan
dan pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui upaya promotif,
prefentif, penyelidikan, pemantauan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman,
lingkungan kerja, angkutan umum, dan lingkungan lainnya terhadap substansi yaitu
air, udara, tanah, limbah padat, cair , gas, kebisingan, pencahayaan, habitat vektor
penyakit, radiasi, kecelakaan, makanan, minuman dan bahan berbahaya.
Kesehatan sebagai salah satu upaya kesehatan yang ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik fisik, biologi maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi - tingginya.
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena penyakit atau
gangguan kesehatan yang di akibatkan oleh faktor resiko lingkungan maka perlu
dilakukan kegiatan pembinaan tempat-tempat umum (TTU), penyehatan perumahan
dan sanitasi dasar, pengawasan depot air, klinik sanitasi, sanitasi total berbasis
masyarakat (STBM), penyehatan air, penyehatan makanan dan minuman (TPM)
Berdasarkan PMK NO 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Tekhnis Penggunaan
Dana DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun 2022 dimana Penggunaan Dana BOK
Dititikberatkan pada biaya operasional luar gedung dalam rangka memaksimalkan
pencapaian SPM di Bidang Kesehatan.

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah :
1. Pengelolah Kesling puskesmas
2. Pengelolah TTU/TPM
3. Masyarakat di wilayah kerja
4. SDM Kesehatan Kabupaten sebagai Rujukan UKM

C. JENIS KEGIATAN
Adapun jenis kegiatan dirincika sebagai berikut
1. Pendampingan kesehatan lingkungan di sarana tempat dan fasilitas Umum ( Pasar)
2. Pendampingan pembinaan tekhnis penyelenggara kesehatan lingkungan disarana
tempat dan fasilitas umum, tempat pengelolaan pangan, sarana air minum dan
fasyankes
3. Pendampingan kesehatan lingkungan di sarana tempat dan fasilitas umum ( sekolah)
4. Pendampingan kesehatan lingkungan di fasyankes
5. Pendampingan kesehatan lingkungan di sarana air minum
6. Pendampingan kesehatan lingkungan di tempat pengelolaan pangan

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
a. BOK dikelola langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu
b. Pencairan dana didasarkan pada ketentuan Penggunaan Anggaran Negara dan
Pelaksanaan kegiatan.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


a. Persiapan : Rapat persiapan yang berisi penentuan besarnya peserta per
Kecamatan sesuai kebutuhan ditetapkan dengan Surat Keputusan Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasangkayu.

b. Pelaksanaan : Pendampingan oleh tim Kabupaten


c. Evaluasi : Laporan Pelaksanan Kegiatan Melalui Dana BOK dilakukan oleh
Satker BOK di Dinas Kesehatan Kabupaten.
Tahapan Pelaksana Rincian Bentuk Kegiatan
(Komponen dan
Sub Komponen)
Kesehatan Tingkat 1. Pendampingan kesehatan
Lingkungan Kabupaten lingkungan di sarana tempat dan
fasilitas Umum ( Pasar)
Kegiatan Berbentuk Pertemuan Atau
Kunjungan Ke 12 Kecamatan Di Kab
Pasangkayu
2. Pendampingan pembinaan tekhnis
penyelenggara kesehatan
lingkungan disarana tempat dan
fasilitas umum, tempat pengelolaan
pangan, sarana air minum dan
fasyankes
Kegiatan Berbentuk Pertemuan Atau
Kunjungan Ke 12 Kecamatan Di Kab
Pasangkayu
3. Pendampingan kesehatan
lingkungan di sarana tempat dan
fasilitas umum ( sekolah)
Kegiatan Berbentuk Pertemuan Atau
Kunjungan Ke 12 Kecamatan Di Kab
Pasangkayu
4. Pendampingan kesehatan
lingkungan di fasyankes
Kegiatan Berbentuk Pertemuan Atau
Kunjungan Ke 12 Kecamatan Di Kab
Pasangkayu
5. Pendampingan kesehatan
lingkungan di sarana air minum
Kegiatan Berbentuk Pertemuan Atau
Kunjungan Ke 12 Kecamatan Di Kab
Pasangkayu
6. Pendampingan kesehatan
lingkungan di tempat pengelolaan
pangan
Kegiatan Berbentuk Pertemuan Atau
Kunjungan Ke 12 Kecamatan Di Kab
Pasangkayu
3. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
a. Output

No. Indikator Keluaran (Output) Januari- April- Juli- Oktober-


Maret Juni September Desember
1 Pelaksanaan Kegiatan
2 Pelaporan

b. Outcame
Outcame pada kegiatan ini adalah
1. Untuk menurunkan angka penyakit atau gangguan kesehatan yang di
akibatkan oleh faktor rasiko kesehatan lingkungan.
2. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan dan prilaku
masyarakat atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor resiko
kesehatan lingkungan serta mewujudkan prilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kurun Waktu Pencapaian Keluaran dapat dijabarkan selama jangka waktu pelaksanaan
12 bulan dimulai dari bulan Januari sampai dengan Desember 2023 dengan capaian 12
Kecamatan

F. BIAYA YANG DIPERLUKAN

1. Kegiatan DAK Bidang Kesehatan 2023 akan digunakan untuk :


- BOK Program Kesehatan Lingkungan untuk Kabupaten Pasangkayu dengan rincian
sebagai berikut
▪ Pendampingan kesehatan lingkungan di sarana tempat dan fasilitas Umum (Pasar)
sebesar Rp. 15.918.000
▪ Pendampingan pembinaan teknis penyelenggaraan kesehatan lingkungan
(Kunjungan Ke Pemukiman Sarana Air Minum di Rumah Tangga) Rp. 31.836.000
▪ Pendampingan kesehatan lingkungan di sarana tempat dan fasilitas umum
(sekolah) sebesar Rp. 15.918.000
▪ Pendampingan kesehatan lingkungan di fasyankes sebesar Rp. 15.918.000
▪ Pendampingan kesehatan lingkungan di sarana air minum sebesar Rp. 15.918.000
▪ Pendampingan kesehatan lingkungan di tempat pengelolaan pangan sebesar Rp.
21.224.0000
2. Sumber pembiayaan pelaksanaan kegiatan dari Daftar Isian penggunaan Anggaran
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Tahun 2023
DAK-APBN untuk satker Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu sesuai RAB
Pasangkayu, 10 Oktober 2022
Kepala Dinas Kesehatan Pasangkayu

H.SAMHARI,SKM
Pembina Utama Muda/ IV.c
NIP. 19631231 198303 1 304
PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU
DINAS KESEHATAN
Alamat : jl. Abd. Muis, Pasangkayu, No....Kode Pos 91571

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENDAMPINGAN DAN BIMBINGAN TEKNIS PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT PRIORITAS NASIONAL SERTA PENYEHATAN
LINGKUNGAN DI PUSKESMAS
KABUPATEN PASANGKAYU TAHUN 2023

Dinas : Kesehatan
Bidang : Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Program : Surveilans & Imunisasi
Sasaran Program : Menurunnya Penyakit Menular, Penyakit Tidak
Menular, serta Meningkatnya Kesehatan Jiwa
Indikator Kinerja Program 1. Persentase Penurunan Kasus Penyakit yang
Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
tertentu
2. Persentase Kabupaten/Kota yang Mempunyai
Kebijakan Kesiapsiagaan dalam
Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang Berpotensi Wabah
Kegiatan : Surveilans dan Imunisasi
Sasaran Kegiatan 1. Bayi usia 0 – 11 bulan yang mendapat
imunisasi dasar lengkap
2. Kabupaten/Kota yang melakukan pemantauan
kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa
(KLB) dan melakukan respon penanggulangan
terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya
KLB
3. Kabupaten/Kota yang mampu melaksanakan
pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi
emerging
4. Kabupaten/Kota di pintu masuk negara yang
mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam
penaggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat
yang berpotensi waba
Jenis Keluaran : 15 Puskemas mendapat Penanganan
Volume keluaran (output) : 15 Puskemas
Satuan Ukuran Keluaran (output) : Puskemas

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
b. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 4.
c. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pusat dan Daerah
d. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
e. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
f. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
g. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019
h. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan
Surveilans Kesehatan
i. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan
Imunisasi
j. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 374 Tahun 2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional.
k. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 375 tahun 2009 tentang RPJPK 2005-
2025.
l. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/ Menkes/ 52 Tahun 2015
tentang Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
m. Instruksi Nomor 3 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Imunisasi

2. Gambaran Umum
Anak merupakan harapan bangsa yang harus dipenuhi haknya, misal hak
mendapatkan akses pelayanan kesehatan dimana salah satunya mendapatkan imunisasi
dasar yang telah diatur dalam UU no.23 th. 2002 tentang perlindungan anak dan UU no.
36 tahun 2009 tentang kesehatan. Lima Imunisasi Dasar pada bayi, dilanjutkan dengan
imunisasi pada anak Batita dan imunisasi pada anak sekolah (BIAS). Semua tahapan ini
dimaksudkan agar terbentuk kekebalan pada anak secara maksimal sehingga dapat
menekan angka kesakitan, kematian serta kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I).
Ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan berkembang sangat pesat,
pemerintah selalu berupaya mengembangkan vaksin baru dalam rangka mencegah lebih
banyak penyakit yang masuk dalam program imunisasi nasional antara lain Hemophilus
Influenza tipe B (HiB), rotavirus, IPV (Inactivated Polio Vaccine), MR (Measles
Rubella) dan lain-lain.
Keberhasilan pelaksanaan imunisasi dapat diukur dengan tingginya cakupan imunisasi
dasar lengkap pada bayi, imunisasi lanjutan Baduta dan BIAS pada anak sekolah tanpa
mengesampingkan aspek kualitas. Kualitas pelayanan imunisasi antara lain dapat diukur
dengan manajemen pengelolaan vaksin, akurasi data laporan, adanya jejaring dengan
petugas dipelayanan serta dilakukannya surveilans KIPI. Hasil cakupan imunisasi pada
bayi dari tahun ke tahun tidak mencapai cakupan 100% sehingga akumulasi anak yang
rentan terhadap penyakit PD3I meningkat, mengakibatkan kemungkinan terjadinya
KLB terutama campak dan polio.
Tahun 2016 merupakan dimulainya tahapan dalam rangka pelaksanaan eradikasi polio
pada tahun 2020, untuk mendukung hal tersebut diperlukan partisipasi semua lapisan
masyarakat sehingga tercapai tujuan tersebut. Dilanjutkan dengan pengenalan vaksin
Measles, Rubella pada tahun 2018 untuk mencapai masyarakat Sehat Sejahtera. Adapun
kegiatan –kegiatan yang akan dilakukan untuk mendukung hal itu pada tahun 2018
adalah :
1. Workshop Pelaksanaan Imunisasi Rutin Tingkat Kabupaten Pasnagkayu Th. 2018.
Kegiatan ini dimaksud untuk melakukan evaluasi program imunisasi dasar dan
lanjutan baduta, anak sekolah dan Wus ditingkat Kabupaten Pasangkayu. Serta
menambah dan meningkatkan pengetahuan pengelola program imunisasi.
2. Bimbingan Teknis Pelaksanaan Imunisasi oleh Wasor/ Pengelola Program Imunisasi
Tingkat Kabupaten.
3. Workshop Dalam Rangka Pelaksanaan Kampanye MR (Measles Rubella) &
Introduksi MR Tingkat Kabupaten Pasangkayu Tahun 2018
4. Monitoring Dan Evaluasi Dalam Rangka Kampanye MR(Measles, Rubella)
Pemantauan persiapan dan pelaksanaan Kampanye MR dan introduksi vaksin MR di
Kabupaten Pasangkayu

B. TUJUAN UMUN & TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Turunnya angka kematian bayi akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi
2. Tujuan Khusus
b. Tercapainya cakupan Imunisasi dasar lengkap ( IDL)pada bayi sesuai target RPJMN
c. Tecapainya Universal Child Immunization (Cakupan DPT 1/90%, Polio 3 dan
Campak = 80%
d. Tercapainya target imunisasi lanjutan pada anak umur dibawah dua tahun dan anak
usia sekolah dasar serta wanita usia Subur
e. Tercapainya reduksi, eliminasi dan eradikasi penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi

C. .PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah :
1. Puskesmas
2. Masyarakat

D. JENIS KEGIATAN
Adapun jenis kegiatan dirincikan sebagai berikut :
1. Pembinaan dan pendampingan teknis pelaksanaan Imunisasi

E. CARA MELAKSNAKAN KEGIATAN :

Tahapan (Komponen Pelaksana Rincian Bentuk Kegiatan


dan Sub Komponen)
Pendampingan dan Di 15 Puskesmas 1. Pembinaan dan pendampingan teknis
bimbingan teknis pelaksanaan Imunisasi
program pencegahan Kegiatan Berbentuk Pertemuan Atau
dan pengendalian Kunjungan Ke 15 Puskesmas Di Kab
penyakit prioritas Pasangkayu Untuk Melakukan
nasional serta Pembinaan pendampingan pelaksanaan
penyehatan lingkungan imunisasi yang dilakukan sebanyak 8
di puskesmas kali Oleh Dinas Kesehatan

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan/tahapan
No Bulan Anggaran
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembinaan dan ✓
pendampingan teknis ✓ 1
pelaksanaan Rp 128.072.000
Imunisasi

G. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Kegiatan DAK Bidang Kesehatan 2023 akan digunakan untuk :


- Pendampingan dan bimbingan teknis program pencegahan dan pengendalian penyakit
prioritas nasional serta penyehatan lingkungan di puskesmas untuk Kabupaten
Pasangkayu dengan rincian sebagai berikut :
✓ Pembinaan dan pendampingan teknis pelaksanaan imunisasi sebesar Rp. 128.072.000

H. Sumber pembiayaan pelaksanaan kegiatan dari Daftar Isian penggunaan Anggaran Program
Upaya Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Tahun 2023 DAK-APBN untuk
satker Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu sesuai RAB
Pasangkayu, 10 Oktober 2022
Kepala Dinas Kesehatan Pasangkayu

H.SAMHARI,SKM
Pembina Utama Muda/ IV.c
NIP. 19631231 198303 1 304
PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU

DINAS KESEHATAN
Alamat : Jl. Abd. Muis – KompleksPerkantoranBupatiPasangkayu
Kabupaten Pasangkayu Provinsi Sulawesi Barat

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)


PENDAMPINGAN PEMBINAAN TEKHNIS PELAKSANAAN PENEMUAN KASUS PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT TROPIS TERABAIKAN (KUSTA/FRAMBUSIA/FILARIASIS/KECACINGAN)
DAN PENCEGAHAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA
(TB,HIV,HEPATITIS,MALARIA,DBD,ZONOSIS,DIARE)
TAHUN ANGGARAN 2023

URUSAN : Kesehatan
UNIT ORGANISASI : Dinas Kesehatan KabupatenPasangkayu
LOKASI KEGIATAN : Dinas Kesehatan
INDIKATOR KINERJA PROGRAM : Program Pencegahan dan Penaguulangan Penyakit
KEGIATAN : Pendampingan Pembinaaan Tekhnis Pelaksanaan Penemuan
Kasus Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tropis
terabaikan ( Kusta/frambusia/Filariasis/Kecacingan) Dan
Pencegahan Pengendalian, Penyakit Menular Lainnya (TB,
HIV, Hepatitis, Malaria, DBD, Zonosis, Diare).
SASARAN KEGIATAN : 15 Puskesmas.
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : Persentase capaian kasus.
KELUARAN (Output) : Jumlah penemuan kasus.
INDIKATOR KELUARAN (Output) : Meningkatnya pengetahuan pengelola program
dan meningkatnya cakupan program.

A. Latar belakang
1. Dasar hukum.
a. Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144);
b. Undang-UndangNomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019Tentang Standar
Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019Nomor68)

2. Gambaran umum.
Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) adalah unsur pelaksana dinas
dibidangnya yang dipimpin oleh seorang kepala bidang, yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas. Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan serta
mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pengendalian, Pemberantasan Penyakit, yang
meliputi pengamatan penyakit, pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, dan penanggulangan
masalah kesehatan.
Kegiatan pendampigan dan pembinaan merupakan kegiatan bimbingan tehnis sekaligus
evaluasi bagi petugas program di puskesmas untuk mempertahankan kompetensi standar petugas
melalui on the job training. Dapat juga dimanfaatkan sebagai evaluasi pasca pelatihan untuk bahan
masukan perbaikan pelatihan yang akan datang. Pendampingan dan Supervisi harus dilaksanakan
disemua tingkat dan disemua unit pelaksana, karena dimanapun petugas bekerja akan tetap
memerlukan bantuan untuk mengatasi maslah dan kesulitan yang mereka temukan. Suatu umpan
balik tentang kinerja harus selalu diberikan untuk memberikan dorongan dan semangat kerja.

Filariasis adalah kelompok penyakit yang disebabkan oleh cacing gilig/nematoda, dari
spesies Wuchereria bancrofti¸Brugia malayi, dan Brugia timori serta ditularkan melalui gigitan nyamuk
dari genus Culex. Nyamuk dari genus Culex merupakan vektor utama, namun ada juga laporan
penularan filariasis oleh nyamuk dari genus lain yaitu Aedes, Anopheles, dan Mansonia. Metode
utama bagi pengendalian filariasis adalah pengobatan masal (mass drug administration) pada
komunitas berisiko. Kabupaten Pasangkayu telah melakukan kegiatan Pemberian obat Pencegahan
Massal (POPM) selama 5 tahun dari tahun 2012 sampai tahun 2016 dan ditambahkan 2 tahun masa
pemeliharaan bagi suku terasing di tahun 2017 sampai tahun 2018.
Penyakit infeksi cacing tanah/soil-transmitted helminths merupakan penyakit menular yang
masih menjadi beban bagi beberapa Negara di kawasan Asia Tenggara. Tantangan bagi
pengendalian STHs di Indonesia adalah 1) inkonsistensi pemantauan program pengendalian; 2)
perluasan cakupan kemoterapi pada kelompok beresiko; 3) kemungkinan munculnya resistensi obat;
4) dan metode diagnosis yang lemah. Saat era pandemic COVID-19, terdapat kemungkinan adanya
Pemberian obat Pencegahan massal bagi komunitas yang berisiko telah dilaksanakan setiap tahun.
Kusta penyakit menular yang disebabkan oleh kuman yaitu
mycobacteriumleprae.penyakit kusta merupakan salah satu penyakit yang menjadi
masalah kesehatan di lingkungan masyarakat.kejadian penyakit ini prevalensinya masih
tinggi di beberapadaerah. sebagian besar dari penderita kusta berasal dari golongan ekonomi
lemah. Penyakit kusta masih merupakan masalah kesehatan masyarakat.saat ini penyakit ini
susah terdeteksi karena suspek penderita merasa malu untuk memeriksakan diri
danpandangan masyarakat yang kurang baik terhadap penderita kusta. masalah yang di hadapi
padapenderita bukan hanya dari medis saja tetapi masalah sosial dari masyarakat di
lingkungan penderita. Penderita Kusta di kabupaten pasangkayu tahun 2020 sebanyak 17 orang terdiri dari
11 kasus MB dan 6 kasus PB, sedangkan tahun 2021 8 orang yang terdiri dari 7 kasus MB dan 1 kasus PB.

Frambusia/yaws adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Treponema


pallidum subspecies pertenue. Infeksi bakteri ini dapat mengakibatkan keruskan pada tulang maupun
kulit. Kelompok yang rentan terinfeksi adalah kelompok usia 15 tahun, dan paling banyak ditemukan
pada usia rentang 6 hingga 10 tahun. Terdapat 18 provinsi yang melaporkan adanya kasus
frambusia, yang tersebar di wilayah Papua, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi. Prevalensi
frambusia pada tahun 2019 adalah sebanyak 0,9 per 10.000 penduduk. Tantangan bagi
pengendalian frambusia di Indonesia adalah kurangnya surveilans dan pelacakan kasus, telatnya
pelaporan kasus, dan sistem surveilans yang tidak kontinyu dilakukan.
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang sangat memprihatinkan dimana Indonesia
merupakan peringkat ke 3 dengan jumlam penderita terbanyak di dunia. Tuberculosis merupakan
penyakit menular langsung yang menyerang paru tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainya.
Pengobatan TBC memerlukan waktu 6-8 bulan bagi seorang penderita sehingga memerlukan peran
serta dari keluarga untuk mendampingi dan mengwasi dalam menelan obat. Penemuan kasus TBC di
kabupaten pasangkayu masuh cukup rendah. Pada tahun 2021 taret penemuan kasus sebanyak 391
orang , sedangkan kasus yang ditemukan sebanyak 169 orang, hanya sekitar 43 persen.
HIV di Indonesia merupakanperingkat 1 untuk penularan HIV tercepat. Hal ini merupakan
masalah kesehatan yang sangat membutuhkan perhatian dan pembenahan. Namun dalam
pembenahan dan pembangunan kesehatan tidaklah mudah karena dipersulit dengan adanya
keterbatasan sumber daya manusia baik dalam aspek kualitas maupun kuantitas. Dengan adanya
Puskesmas sebagai upaya keperawatan kesehatan masyarakat yang terdiri dari upaya wajib dan
upaya pengembangan, diharapkan pemberian pelayanan kesehatannya dapat mencegah dan
memberantas penyakit menular melalui upaya wajibnya yaitu P2PM. Data kasus HIV Kabupaten
Pasangkayu tahun 2020 sebanyak 19 orang, tahun 2021 sebanyak 21 orang.
Malaria merupakan salah satu penyakit tular vektor yang hingga saat ini masih menjadi
permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia. Malaria adalah penyakit infeksi yang di
sebabkan oleh parasite plasmodium sp.ditularkan oleh vektor nyamuk Anopheles, dapat
menyerang semua orang, baik laki-laki maupun perempuan, dan pada semua golongan umur,
baik bayi, anak-anak maupun orang dewasa. Jumlah kasus malaria di wilayah kabupaten
pasangkayu tahun 2020 sebanyak 10 kasus, tahun 2021 sebanyak 1 kasus dan tabun 2022
sebanyak 2 kasus dan dari kasus tiga tahun terakhir masih terjadi penularan local. Kabupaten
pasangkayu juga merupakan satu-satunya kabupaten dari enam kabupaten di provinsi Sulawesi
barat yang belum mendapatkan sertivikat eliminasi malaria.
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang terjadi karena sistem
hematologi. Demam berdarah dengue merupakan penyakit demam yang diikuti dengan
pendarahan yang bisa terjadi dibawah kulit, lambung dan selaput hidung, pendarahan ini
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aigepty. Penyakit demam
berdarah dengue juga merupakan penyakit yang sering mencemaskan masyarakat karena dapat
berakibat fatal dan menyebabkan kematian. Jumlah kasus DBD di wilayah kabupaten
pasangkayutahun 2019 sebanyak 172, tahun 2020 sebanyak 149 kasus, tahun 2021 sebanyak 33
kasus dan tabun 2022 sebanyak 59 kasus daimana pada tahun 2019 terjadi kasus kematian dan
KLB.

Guna mencapai akuntabilitas terhadap penyelenggaraan pelaksanaan program


pemberantasan penyakit maka dianggap penting diadakannya kegiatan Pendampingan/ Pembinaan,
monitoring dan evaluasi sebagai wahana control dan pengendalian program mulai dari proses
perencanaan, implementasi, output dan outcome yang diharapkan.
B. Tujuan
1. Meningkatkan kinerja petugas.
2. Mengetahui tingkat pengetahuan petugas di 15 puskesmas.
3. Mengetahui dan mencari solusi bersama tentang permasalah di puskesmas.
4. Mengevaluasi hasil kerja puskesmas dengan pemaparan hasil capain dari setiap program
C. Sasaran
Sasaran dari supervise ini adalah PetugasPengelola Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular (P2M) di 15 Puskesmas kabupaten Pasangkayu
D. Luaran Yang Diharapkan
Setelah Bimbingan teknis ini dilaksanakan diharapkan kinerja dan pengetahuan pengelola
program P2M dapat meningkat sehingga akan meningkatkan capaian program.
E. Penerima manfaat
Pengelola program puskemas dan dinas kesehatan kabupaten Pasangkayu.
F. Indikasi kebutuhan dana dan alokasi kegiatan.
No Rincian kegiatan Usulan biaya Lokus kegiatan Tempat kegiatan
1 Pendampingan
Pembinaaan Tekhnis
Pelaksanaan
Penemuan Dinas Kesehatan
Rp.
Pencegahan dan Kabupaten 15 Puskesmas
53.220.000,-
Pengendalian Penyakit Pasangkayu
Tropis terabaikan dan
Penyakit menular
lainya

g. Organisasi / Instansi Pelaksana.


Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu provinsi Sulawesi Barat.
h. Metode pelaksanaan.
Dilaksanakan secara langsung sesuai juknis penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik
Bidang Kesehatan T.A 2023

Pasangkayu, 10 Oktober 2022


Kepala Dinas Kesehatan Pasangkayu

H.SAMHARI,SKM
Pembina Utama Muda/ IV.c
NIP. 19631231 198303 1 304
KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN KBUPATEN
BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT DINKES KAB. PASANGKAYU
DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2023

Urusan : Kesehatan
Unit Organisasi : Dinas Kesehatan Kabupaten
Lokasi Kegiatan : Kabupaten Pasangkayu
Sasaran Program : Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh
masyarakat
Indikator Kinerja Program :
a. Persentase Persalinan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (PF)
b. Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik
c. Persentase Kabupaten/Kota yang memenuhi
kualitas kesehatan lingkungan
Kegiatan : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya pelaksanaan promosi kesehatan dan
pemberdayaan kepada masyarakat
Indikator Kinerja Kegiatan :
a. Jumlah Kebijakan Germas yang di keluarkan di
tingkat Kabupaten
b. Persentase Kecamatan dan Desa yang memiliki
Kebijakan PHBS dalam mendukung GERMAS
c. Jumlah UPT Puskesmas yang melaksanakan
Advokasi dan atau menjalin kemitraan dengan
pengambil kebijakan dan Jejaring kemitraan
d. Jumlah Kecamatan dan / atau UPT Puskesmas
yang melakukan Pembudayaan GERMAS
e. Jumlah Kecamatan / Puskesmas yang
mensosialisasikan / mempromosikan Kesehatan
melalui Media Promosi

Keluaran (Output) : Pembinaan Kecamatan / UPT Puskesmas Dalam


Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Kecamatan / UPT Puskesmas yang
melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
• UU NO. 17 TH 2003 TTG RPJPN 2005-2025 tentang Pembangunan Kesehatan
yang diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang.
• Dalam UU NO. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan khususnya tertuang dalam
Pasal 9 tentang Hak & Kewajiban Setiap Orang atas Kesehatan; Pasal 11 tentang
Kewajiban setiap orang untuk ber-PHBS; Pasal 18 tentang Tanggungjawab
Pemerintah untuk memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam
segala bentuk upaya kesehatan dan Pasal 174:] tentang peran serta masyarakat
dalam pembangunan kesehatan
• Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 Tentang Arah Kebijakan RPJMN Tahun
2015-2019
• Inpres No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

2. Gambaran Umum
• Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
• Saat ini, Indonesia tengah mengalami perubahan pola penyakit yang sering
disebut transisi epidemiologi yang ditandai dengan meningkatnya kematian dan
kesakitan akibat penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, diabetes
dan lain-lain. Dampak meningkatnya kejadian PTM adalah meningkatnya
pembiayaan pelayanan kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat dan
pemerintah, menurunnya produktifitas masyarakat, menurunnya daya saing
negara yang pada akhirnya mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat
itu sendiri.
• “Gerakan masyarakat hidup sehat” adalah gerakan bersama yang memiliki
beberapa tujuan mulai menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak
menular, baik kesakitan, kematian maupun kecacatan; menghindarkan terjadinya
penurunan produktivitas; menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan
karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan. Perbaikan lingkungan
dan perubahan perilaku kearah yang lebih sehat perlu dilakukan secara sistematis
dan terencana oleh semua komponen bangsa ; untuk itu GERAKAN
MASYARAKAT (GERMAS) menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.
• Adapun prinsip dari “Gerakan masyarakat hidup sehat” adalah kerjasama multi
sektor dan pemangku kepentingan, antara sektor kesehatan, akademisi, LSM dan
sektor-sektor lainnya; keseimbangan masyarakat, keluarga, dan individu;
pemberdayaan masyarakat, khususnya mereka yang mau hidup sehat dan
menjadi mitra pengendalian penyakit;
penguatan sistem kesehatan, reformasi dan reorientasi pelayanan kesehatan;
penguatan siklus hidup; jaminan kesehatan sosial; fokus pada pemerataan
penurunan penyakit karena determinan sosial seperti kemiskinan, gender,
lingkungan, budaya, tingkat pendidikan, dan kemauan politik.
• Untuk mewujudkan “Gerakan masyarakat hidup sehat” perlu sebuah kampanye
dan sosialisasi agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Kampanye dan
sosialisasi ini dibutuhkan dukungan peran dari K/L terkait, komitmen, dan yang
terpenting adalah monitoring pelaksanaan Germas.
• Secara umum Germas bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauandan
kemampuan masyarakat untuk berperilaku sehat dalam upaya meningkatkan
kualitas hidup. Sedangkan tujuan khususnya adalah meningkatkan partisipasi
dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas
masyarakat dan mengurangi beban biaya kesehatan.
• Kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Tahun ini akanl ebih memfokuskan
kegiatan dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten
Pasangkayu, dengan alasan bahwa di tahun 2021, Kabupaten Pasangkayu masih
berada di posisi 26% atau 3.027 Balita Stunting.
• Kegiatan utama yang dilakukan dalam rangka Germas adalah :
1. Peningkatan aktivitas fisik
2. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
3. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi
4. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit
5. Peningkatan kualitas lingkungan
6. Peningkatan edukasi hidup sehat
• Guna mencapai tujuan Germas secara lebih fokus dan terarah,maka tahun ini
dibuat beberapa fokus kegiatan dari Germas ini., yaitu
a. Audiensi/ Pertemuan Koordinasi, advokasi Gerakan Cegah Stunting serta
Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten dan Kecamatan.
b. Promosi/kampanye dan Edukasi Aksi Bergizi dan Bumil Sehat di Wilayah
Kecamatan.
c. Pengembangan dan Penggandaan Media promosi Gerakan Masyarakat Hidup
sehat dalam Upaya percepatan Penurunan stunting.
d. Penguatan advokasi dan Koordinasi serta Pembinaan / Pendampingan dalam
rangka Pengaktipan Posyandu Tingkat Kecamatan.
• Keberhasilan gerakan masyarakat hidup sehat dalam Upaya Percepatan
Penurunan Stunting ini sangat tergantung pada partisipasi aktif semua
stakeholder dan masyarakat. Masyarakat perlu digerakkan untuk memiliki
kemampuan untuk melaksanakan semua fokus kegiatan tersebut dan dapat
melaksanakan dalam kegiatan sehari-hari.
• Kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pasangkayu
terkait Gerakan Masyarakt Hidup Sehat dan Upaya Percepatan Penurunan
Stunting yaitu :
1. Surat Edaran Bupati Pasangkayu Nomor 007/1184/Dinkes tanggal 04 Juli
2022 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang berisi :
a. Himbauan Kepada seluruh Aparatur Sipil Negara dan seluruh Masyarakat
dilingkungan kerja masing-masing untuk melakukan kegiatan olahraga
bersama secara rutin setiap hari jumat pagi, melaksanakan senam sehat
yang dirangkaian dengan tes kebugaran sekali sebulan, melaksanakan
peregangan selama 5 menit di tempat kerja 2 kali sehari pukul 10.00 dan
14.00 bagi seluruh pegawai, melakukan pemeriksaan kesehatan dan
dateksi Dini penyakit secara rutin dan berkala, minimal 1 kali dalam 1
tahun
b. Menyajikan menu makanan sehat sebagai kudapan/cemilan pada
penyelenggaraan pertemuan/ rapat di dalam atau luar kantor, seperti buah
dan makanan yang rendah gula.
c. Mendukung pelaksanaan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok.
2. Surat Edaran Bupati Pasangkayu Nomor 007/961/Dinkes tanggal 02 Juni 2022
tentang Peran dan Dukungan Pemerintah Kecamatan dan desa/Kelurahan serta
Lintas Sektor dalam Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat datang ke
Posyandu yang berisi :
a. Himbauan para camat dan Kepala Desa/ Lurah untuk mengkoordinir dan
Memantau serta mengevaluasi pelaksanaan Kegiatan Posyandu di wilayah
Keja masing-masing
b. Himbauan agar tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan dan
desa/Kelurahan melakukan pembinaan secara berjenjang untuk
mengaktifkan Dasawisma dan Memaksimalkan perannya dalam Pokajanal
Posyandu.
c. Para Camat dan Kepala Desa/Lurah Memastikan Partisipasi
aktif/kehadiran sasaran dating ke Posyandu minimal 80 persen dari jumlah
sasaran balita yang ada di wilayah kerjanya.
• Beberapa kebijakan telah mulai dilakukan di lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasangkayu maupun di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Pasangkayu misalnya dengan mengganti snack dengan sayur/buah, melakukan
melakukan senam sehat setiap hari Jumat di Halaman Kantor Bupati
Pasangkayu, melakukan pengecekan kebugaran setiap bulannya, melakukan
pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi para pegawai oleh UPT Puskesmas
Pasangkayu, serta menjadikan lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasangkayu sebagai daerah kawasan tanpa rokok
• Beberapa kegiatan ini tentu harus ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan lain
serta dilakukan kegiatan secara serentak di seluruh Kecamatan.
• Upaya sosialisasi juga telah dilakukan melalui media cetak.. Diharapkan
sosialisasi seperti ini dapat disebarluaskan dan dapat menambah wawasan
Masyarakat dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting melalui Kegiatan-
kegiatan GERMAS
B. PENERIMA MANFAAT
Adapun penerima manfaat dari output kegiatan ini adalah :
Puskesmas, Kecamatan/Desa, Lintas Program, Lintas Sektor, Individu, Keluarga,
Pengusaha, Rekanan, Kader, Kelompok Masyarakat/ORMAS/PKK/ dan Masyarakat
umum

C. JENIS KEGIATAN
Gerakan Masyarakat Hidup sehat (GERMAS)
a. Audiensi/ Pertemuan Koordinasi, advokasi Gerakan Cegah Stunting serta Penguatan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kecamatan, wilayah Kerja UPT Puskesmas.
Kegiatan ini difokuskan pada Koordinasi dan advokasi tentang Strategi dan
Kesepakatan pemberian dan Konsumsi Tablet tambah Darah pada Remaja Putri di
wilayah Kecamatan se Kabupaten Pasangkayu
b. Promosi/kampanye dan Edukasi Aksi Bergizi dan Bumil Sehat di Kecamatan, wilayah
Kerja UPT Puskesmas.
Kegiatan ini fokus pada Kampanye dan Pemberian edukasi tentang Gizi Seimabang
dalam upaya percepatan penurunan stunting bagi masyarakat beresiko Stunting
c. Pengembangan dan Penggandaan Media promosi Gerakan Masyarakat Hidup sehat
dalam Upaya percepatan Penurunan stunting
d. Penguatan advokasi dan Koordinasi serta Pembinaan / Pendampingan dalam rangka
Pengaktipan Posyandu di semua Kecamatan di wilayah Kerja UPT PKM
Kegiatan ini focus pada pelaksanaan Pembinaan, Pendampingan, Koordinasi, Bimtek
serta monitoring dan Evaluasi dalam rangka Penguatan Posyandu.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
a. Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola melalui rapat, pertemuan, koordinasi,
Advokasi, perjalanan dinas, kampanye, monev dan Bimtek
b. Pengadaan barang/jasa mengikuti ketentuan Peraturan Presiden No. 70/2012
tentang pengadaan barang/jasa
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Komponen/tahapan yang digunakan dalam pencapaian output adalah :
a. Tahapan
Kegiatan dilaksanakan dimulai dari rapat persiapan pelaksanaan, proses
pelaksanaan, pembuatan laporan hasil dan tindaklanjut
b. Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag Sep Ok Nov Des

et s t

1 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


Audiensi/ Pertemuan Koordinasi, Ming Min
advokasi Gerakan Cegah Stunting gu ggu
serta Penguatan Gerakan ke-2 ke-3
Masyarakat Hidup Sehat di
Kabupaten dan Kecamatan di
wilayah Kerja UPT PKM
Promosi/kampanye dan Edukasi Min Mi
Aksi Bergizi dan Bumil Sehat di ggu ngg
ke-4 u
Wilayah Kecamatan di wilayah ke-
Kerja UPT PKM 1

Pengembangan dan Penggandaan Min


Media promosi Gerakan ggu
Masyarakat Hidup sehat dalam ke-1
Upaya percepatan Penurunan
stunting
Penguatan advokasi dan Mi Min Ming Min
Koordinasi serta Pembinaan ngg ggu gu ggu
u ke-1 ke-1 ke 2
/Pendampingan dalam rangka ke- dan dan dan
Pengaktipan Posyandu Tingkat 1 ke-2 ke-2 ke-3
Kecamatan di wilayah Kerja UPT dan
ke-
PKM
2

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Pencapaian keluaran ini dilaksanakan secara terus menerus dimulai dari bulan Februari
s.d November tahun 2023

F. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya untuk pencapaian output/keluaran ini adalah sebesar Rp. 200,000,000,- dengan
rincian biaya sesuai dengan Rincian Anggaran Biaya terlampir.

Demikian KAK ini dibuat sebagai data dukung penyusunan Rencana Kerja Anggaran
DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu Tahun 2023.

Pasangkayu, 10 Oktober 2022


Kepala Dinas Kesehatan Pasangkayu

H.SAMHARI,SKM
Pembina Utama Muda/ IV.c
NIP. 19631231 198303 1 304
PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU
DINAS KESEHATAN
Alamat : jl. Abd. Muis, Pasangkayu, No....Kode Pos 91571

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN PASANGKAYU TAHUN 2023

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Kesehatan RI


Unit esselon I/II : Ditjen Pelayanan Kesehatan
Program : Kesehatan lingkungan dan Kesjaor
Indikator Kinerja Program : Jumlah Puskesmas yang melaksanakan Pelayanan
kesehatan kerja dasar
Kegiatan : Biaya Operasional Kesehatan Kabupaten
Indikator Kinerja Kegiatan : Terselenggaranya pelayanan kesehatan kerja
dasar dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan Kebugaran Jasmani
(Calon Jamaah Haji)
Jenis Keluaran : 15 Puskesmas Melakukan Pelayanan kesehatan
kerja dasar
Volume keluaran (output) : 15 Puskesmas
Satuan Ukuran Keluaran (output) : Puskesmas

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
b. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
c. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan
pada Jaminan Kesehatan Nasional
e. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Manajemen
Puskesmas

2. GambaranUmum
Pembangunan Kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat Kesehatan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatanmasyarakat
yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut masyarakat
yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang
danterpadu.terpadu.Upaya kesehatan olah raga adalah salah satu upaya kesehatan yang
bertujuan Upaya kesehatan olah raga adalah salah satu upaya kesehatan yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan jasmani melalui aktifitas fisik dan
olah raga.untuk meningkatkan derajat kesehatan jasmani melalui aktifitas fisik dan
olah raga.Berdasarkan kebijakan dasar Puskesmas tahun 2004, Program kesehatan
olah raga Berdasarkan kebijakan dasar Puskesmas tahun 2004, Program kesehatan
olah ragatermasuk dalam upaya kesehatan pengembanagan. Program kesehatan olah
masuk dalam upaya kesehatan pengembanagan. Program kesehatan olah
raga juga juga merupakamerupakan n salah salah satu satu indikator indikator
keberhkeberhasilan asilan Perilaku Perilaku Hidup dan Sehat. Aktifitas fisik dan atau
olah raga dapat memberikan dampak positif biladilakukan secara baik, benar, terukur,
dan teratur. Sebaliknya bila dilakukan tidaksesuai dengan kaidah tersebut dapat
menimbulkan gangguan kesehatan atau cederayang mungkin akan berakibat fatal.
Berdasarkan PMK NO 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Tekhnis Penggunaan
Dana DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun 2022 dimana Penggunaan Dana BOK
Dititikberatkan pada biaya operasional luar gedung dalam rangka memaksimalkan
pencapaian SPM di Bidang Kesehatan.

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah :
1. Pengelolah Kesjaor Puskesmas
2. Perusahaan dan Pekerja
3. Calon Jamaah Haji di wilayah kerja Kab Pasangkayu

C. JENIS KEGIATAN
Adapun jenis kegiatan dirincika sebagai berikut
1. Pelaksanaan Kebugaran Jasmani (Calon Jamaah Haji)
2. Rapat dan Supervisi Program Kesehatan Kerja bagi Perusahaan dan Pekerja Bersama
Disnaker dan BPJS-TK

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
a. BOK dikelola langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu
b. Pencairan dana didasarkan pada ketentuan Penggunaan Anggaran Negara dan
Pelaksanaan kegiatan.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


a. Persiapan : Rapat persiapan yang berisi penentuan besarnya peserta per
Kecamatan sesuai kebutuhan ditetapkan dengan Surat Keputusan Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasangkayu.

b. Pelaksanaan : Pendampingan oleh tim Kabupaten


c. Evaluasi : Laporan Pelaksanan Kegiatan Melalui Dana BOK dilakukan oleh
Satker BOK di Dinas Kesehatan Kabupaten.

Tahapan Pelaksana Rincian Bentuk Kegiatan


(Komponen dan
Sub Komponen)
Kesehatan Tingkat 1. Pelaksanaan Kebugaran Jasmani
Lingkungan Kabupaten Kegiatan Berbentuk Senam Kebugaran
Di Kab Pasangkayu
2. Rapat dan Supervisi Program
Kesehatan Kerja bagi Perusahaan
dan Pekerja Bersama Disnaker dan
BPJS-TK
Kegiatan Berbentuk Pertemuan Atau
Kunjungan Ke 12 Kecamatan Di Kab
Pasangkayu

3. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


a. Output

No. Indikator Keluaran (Output) Januari- April- Juli- Oktober-


Maret Juni September Desember
1 Pelaksanaan Kegiatan
2 Pelaporan

b. Outcame
Outcame pada kegiatan ini adalah
1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan
mandiridengan memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya..
2. Penyebaran informasi dan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada
masyarakat
3. Terselenggaranya upaya kesehatan olah raga di Puskesmas

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kurun Waktu Pencapaian Keluaran dapat dijabarkan selama jangka waktu pelaksanaan
12 bulan dimulai dari bulan Januari sampai dengan Desember 2023 dengan capaian 12
Kecamatan

F. BIAYA YANG DIPERLUKAN

1. Kegiatan DAK Bidang Kesehatan 2023 akan digunakan untuk :


- BOK Program Kesehatan Kerja dan Olah Raga untuk Kabupaten Pasangkayu dengan
rincian sebagai berikut
▪ Pelaksanaan Kebugaran Jasmani sebesar Rp. 17.344.200
▪ Rapat dan Supervisi Program Kesehatan Kerja bagi Perusahaan dan Pekerja
Bersama Disnaker dan BPJS-TK sebesar Rp 15.918.000
2. Sumber pembiayaan pelaksanaan kegiatan dari Daftar Isian penggunaan Anggaran
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Tahun 2023
DAK-APBN untuk satker Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu sesuai RAB

Pasangkayu, 10 Oktober 2022


Kepala Dinas Kesehatan Pasangkayu

H.SAMHARI,SKM
Pembina Utama Muda/ IV.c
NIP. 19631231 198303 1 304
KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN KBUPATEN
BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT DINKES KAB. PASANGKAYU
DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2023

Urusan : Kesehatan
Unit Organisasi : Dinas Kesehatan Kabupaten
Lokasi Kegiatan : Kabupaten Pasangkayu
Sasaran Program : Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh
masyarakat
Indikator Kinerja Program :
a. Persentase Persalinan di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (PF)
b. Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik
c. Persentase Kabupaten/Kota yang memenuhi
kualitas kesehatan lingkungan
Kegiatan : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya pelaksanaan promosi kesehatan dan
pemberdayaan kepada masyarakat
Indikator Kinerja Kegiatan :
a. Jumlah Kebijakan Germas yang di keluarkan di
tingkat Kabupaten
b. Persentase Kecamatan dan Desa yang memiliki
Kebijakan PHBS dalam mendukung GERMAS
c. Jumlah UPT Puskesmas yang melaksanakan
Advokasi dan atau menjalin kemitraan dengan
pengambil kebijakan dan Jejaring kemitraan
d. Jumlah Kecamatan dan / atau UPT Puskesmas
yang melakukan Pembudayaan GERMAS
e. Jumlah Kecamatan / Puskesmas yang
mensosialisasikan / mempromosikan Kesehatan
melalui Media Promosi

Keluaran (Output) : Pembinaan Kecamatan / UPT Puskesmas Dalam


Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Indikator Keluaran (Output) : Jumlah Kecamatan / UPT Puskesmas yang
melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
• UU NO. 17 TH 2003 TTG RPJPN 2005-2025 tentang Pembangunan Kesehatan
yang diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang.
• Dalam UU NO. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan khususnya tertuang dalam
Pasal 9 tentang Hak & Kewajiban Setiap Orang atas Kesehatan; Pasal 11 tentang
Kewajiban setiap orang untuk ber-PHBS; Pasal 18 tentang Tanggungjawab
Pemerintah untuk memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam
segala bentuk upaya kesehatan dan Pasal 174:] tentang peran serta masyarakat
dalam pembangunan kesehatan
• Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 Tentang Arah Kebijakan RPJMN Tahun
2015-2019
• Inpres No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

2. Gambaran Umum
• Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
• Saat ini, Indonesia tengah mengalami perubahan pola penyakit yang sering
disebut transisi epidemiologi yang ditandai dengan meningkatnya kematian dan
kesakitan akibat penyakit tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, diabetes
dan lain-lain. Dampak meningkatnya kejadian PTM adalah meningkatnya
pembiayaan pelayanan kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat dan
pemerintah, menurunnya produktifitas masyarakat, menurunnya daya saing
negara yang pada akhirnya mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat
itu sendiri.
• “Gerakan masyarakat hidup sehat” adalah gerakan bersama yang memiliki
beberapa tujuan mulai menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak
menular, baik kesakitan, kematian maupun kecacatan; menghindarkan terjadinya
penurunan produktivitas; menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan
karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan. Perbaikan lingkungan
dan perubahan perilaku kearah yang lebih sehat perlu dilakukan secara sistematis
dan terencana oleh semua komponen bangsa ; untuk itu GERAKAN
MASYARAKAT (GERMAS) menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.
• Adapun prinsip dari “Gerakan masyarakat hidup sehat” adalah kerjasama multi
sektor dan pemangku kepentingan, antara sektor kesehatan, akademisi, LSM dan
sektor-sektor lainnya; keseimbangan masyarakat, keluarga, dan individu;
pemberdayaan masyarakat, khususnya mereka yang mau hidup sehat dan
menjadi mitra pengendalian penyakit;
penguatan sistem kesehatan, reformasi dan reorientasi pelayanan kesehatan;
penguatan siklus hidup; jaminan kesehatan sosial; fokus pada pemerataan
penurunan penyakit karena determinan sosial seperti kemiskinan, gender,
lingkungan, budaya, tingkat pendidikan, dan kemauan politik.
• Untuk mewujudkan “Gerakan masyarakat hidup sehat” perlu sebuah kampanye
dan sosialisasi agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Kampanye dan
sosialisasi ini dibutuhkan dukungan peran dari K/L terkait, komitmen, dan yang
terpenting adalah monitoring pelaksanaan Germas.
• Secara umum Germas bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauandan
kemampuan masyarakat untuk berperilaku sehat dalam upaya meningkatkan
kualitas hidup. Sedangkan tujuan khususnya adalah meningkatkan partisipasi
dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas
masyarakat dan mengurangi beban biaya kesehatan.
• Kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Tahun ini akanl ebih memfokuskan
kegiatan dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten
Pasangkayu, dengan alasan bahwa di tahun 2021, Kabupaten Pasangkayu masih
berada di posisi 26% atau 3.027 Balita Stunting.
• Kegiatan utama yang dilakukan dalam rangka Germas adalah :
1. Peningkatan aktivitas fisik
2. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
3. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi
4. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit
5. Peningkatan kualitas lingkungan
6. Peningkatan edukasi hidup sehat
• Guna mencapai tujuan Germas secara lebih fokus dan terarah,maka tahun ini
dibuat beberapa fokus kegiatan dari Germas ini., yaitu
a. Audiensi/ Pertemuan Koordinasi, advokasi Gerakan Cegah Stunting serta
Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten dan Kecamatan.
b. Promosi/kampanye dan Edukasi Aksi Bergizi dan Bumil Sehat di Wilayah
Kecamatan.
c. Pengembangan dan Penggandaan Media promosi Gerakan Masyarakat Hidup
sehat dalam Upaya percepatan Penurunan stunting.
d. Penguatan advokasi dan Koordinasi serta Pembinaan / Pendampingan dalam
rangka Pengaktipan Posyandu Tingkat Kecamatan.
• Keberhasilan gerakan masyarakat hidup sehat dalam Upaya Percepatan
Penurunan Stunting ini sangat tergantung pada partisipasi aktif semua
stakeholder dan masyarakat. Masyarakat perlu digerakkan untuk memiliki
kemampuan untuk melaksanakan semua fokus kegiatan tersebut dan dapat
melaksanakan dalam kegiatan sehari-hari.
• Kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pasangkayu
terkait Gerakan Masyarakt Hidup Sehat dan Upaya Percepatan Penurunan
Stunting yaitu :
1. Surat Edaran Bupati Pasangkayu Nomor 007/1184/Dinkes tanggal 04 Juli
2022 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang berisi :
a. Himbauan Kepada seluruh Aparatur Sipil Negara dan seluruh Masyarakat
dilingkungan kerja masing-masing untuk melakukan kegiatan olahraga
bersama secara rutin setiap hari jumat pagi, melaksanakan senam sehat
yang dirangkaian dengan tes kebugaran sekali sebulan, melaksanakan
peregangan selama 5 menit di tempat kerja 2 kali sehari pukul 10.00 dan
14.00 bagi seluruh pegawai, melakukan pemeriksaan kesehatan dan
dateksi Dini penyakit secara rutin dan berkala, minimal 1 kali dalam 1
tahun
b. Menyajikan menu makanan sehat sebagai kudapan/cemilan pada
penyelenggaraan pertemuan/ rapat di dalam atau luar kantor, seperti buah
dan makanan yang rendah gula.
c. Mendukung pelaksanaan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok.
2. Surat Edaran Bupati Pasangkayu Nomor 007/961/Dinkes tanggal 02 Juni 2022
tentang Peran dan Dukungan Pemerintah Kecamatan dan desa/Kelurahan serta
Lintas Sektor dalam Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat datang ke
Posyandu yang berisi :
a. Himbauan para camat dan Kepala Desa/ Lurah untuk mengkoordinir dan
Memantau serta mengevaluasi pelaksanaan Kegiatan Posyandu di wilayah
Keja masing-masing
b. Himbauan agar tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan dan
desa/Kelurahan melakukan pembinaan secara berjenjang untuk
mengaktifkan Dasawisma dan Memaksimalkan perannya dalam Pokajanal
Posyandu.
c. Para Camat dan Kepala Desa/Lurah Memastikan Partisipasi
aktif/kehadiran sasaran dating ke Posyandu minimal 80 persen dari jumlah
sasaran balita yang ada di wilayah kerjanya.
• Beberapa kebijakan telah mulai dilakukan di lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Pasangkayu maupun di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Pasangkayu misalnya dengan mengganti snack dengan sayur/buah, melakukan
melakukan senam sehat setiap hari Jumat di Halaman Kantor Bupati
Pasangkayu, melakukan pengecekan kebugaran setiap bulannya, melakukan
pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi para pegawai oleh UPT Puskesmas
Pasangkayu, serta menjadikan lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasangkayu sebagai daerah kawasan tanpa rokok
• Beberapa kegiatan ini tentu harus ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan lain
serta dilakukan kegiatan secara serentak di seluruh Kecamatan.
• Upaya sosialisasi juga telah dilakukan melalui media cetak.. Diharapkan
sosialisasi seperti ini dapat disebarluaskan dan dapat menambah wawasan
Masyarakat dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting melalui Kegiatan-
kegiatan GERMAS
B. PENERIMA MANFAAT
Adapun penerima manfaat dari output kegiatan ini adalah :
Puskesmas, Kecamatan/Desa, Lintas Program, Lintas Sektor, Individu, Keluarga,
Pengusaha, Rekanan, Kader, Kelompok Masyarakat/ORMAS/PKK/ dan Masyarakat
umum

C. JENIS KEGIATAN
Gerakan Masyarakat Hidup sehat (GERMAS)
a. Audiensi/ Pertemuan Koordinasi, advokasi Gerakan Cegah Stunting serta Penguatan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kecamatan, wilayah Kerja UPT Puskesmas.
Kegiatan ini difokuskan pada Koordinasi dan advokasi tentang Strategi dan
Kesepakatan pemberian dan Konsumsi Tablet tambah Darah pada Remaja Putri di
wilayah Kecamatan se Kabupaten Pasangkayu
b. Promosi/kampanye dan Edukasi Aksi Bergizi dan Bumil Sehat di Kecamatan, wilayah
Kerja UPT Puskesmas.
Kegiatan ini pokus pada Kampanye dan Pemberian edukasi tentang Gizi Seimabang
dalam upaya percepatan penurunan stunting bagi masyarakat beresiko Stunting
c. Pengembangan dan Penggandaan Media promosi Gerakan Masyarakat Hidup sehat
dalam Upaya percepatan Penurunan stunting
d. Penguatan advokasi dan Koordinasi serta Pembinaan / Pendampingan dalam rangka
Pengaktipan Posyandu di semua Kecamatan di wilayah Kerja UPT PKM
Kegiatan ini focus pada pelaksanaan Pembinaan, Pendampingan, Koordinasi, Bimtek
serta monitoring dan Evaluasi dalam rangka Penguatan Posyandu.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
a. Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola melalui rapat, pertemuan, koordinasi,
Advokasi, perjalanan dinas, kampanye, monev dan Bimtek
b. Pengadaan barang/jasa mengikuti ketentuan Peraturan Presiden No. 70/2012
tentang pengadaan barang/jasa
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Komponen/tahapan yang digunakan dalam pencapaian output adalah :
a. Tahapan
Kegiatan dilaksanakan dimulai dari rapat persiapan pelaksanaan, proses
pelaksanaan, pembuatan laporan hasil dan tindaklanjut
b. Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag Sep Ok Nov Des

et s t

1 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


Audiensi/ Pertemuan Koordinasi, Ming Min
advokasi Gerakan Cegah Stunting gu ggu
serta Penguatan Gerakan ke-2 ke-3
Masyarakat Hidup Sehat di
Kabupaten dan Kecamatan di
wilayah Kerja UPT PKM
Promosi/kampanye dan Edukasi Min Mi
Aksi Bergizi dan Bumil Sehat di ggu ngg
ke-4 u
Wilayah Kecamatan di wilayah ke-
Kerja UPT PKM 1

Pengembangan dan Penggandaan Min


Media promosi Gerakan ggu
Masyarakat Hidup sehat dalam ke-1
Upaya percepatan Penurunan
stunting
Penguatan advokasi dan Mi Min Ming Min
Koordinasi serta Pembinaan ngg ggu gu ggu
u ke-1 ke-1 ke 2
/Pendampingan dalam rangka ke- dan dan dan
Pengaktipan Posyandu Tingkat 1 ke-2 ke-2 ke-3
Kecamatan di wilayah Kerja UPT dan
ke-
PKM
2

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Pencapaian keluaran ini dilaksanakan secara terus menerus dimulai dari bulan Februari
s.d November tahun 2023

F. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya untuk pencapaian output/keluaran ini adalah sebesar Rp. 200,000,000,- dengan
rincian biaya sesuai dengan Rincian Anggaran Biaya terlampir.

Demikian KAK ini dibuat sebagai data dukung penyusunan Rencana Kerja Anggaran
DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasangkayu Tahun 2023.

Pasangkayu, 10 Oktober 2022


Kepala Dinas Kesehatan Pasangkayu

H.SAMHARI,SKM
Pembina Utama Muda/ IV.c
NIP. 19631231 198303 1 304

Anda mungkin juga menyukai