Anda di halaman 1dari 23

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PRGORAM
“SATEHD (sari tempe healthy drink) Solusi Hot Flashes Pada
Wanita Menopause”

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

DIUSUSLKAN OLEH:
RIZKY SETIYO NINGRUM (171030300025)
ELA FIDINIA (181030300006)
DIAH AYU SEPTIANA (191030300052)

STIKES WIDYA DARMA HUSADA TANGERANG


Jl.Pajajaran No.1 Pamulang Barat, kec.Pamulang, Kota Tangerang Selatan,
Banten 15417
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Tujuan.........................................................................................................1
1.3 Manfaat.......................................................................................................2
1.4 keuntunan penelitian...................................................................................2
1.5 temuan yang di terapkan.............................................................................2
BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA..................................3
2.1 Pengertian menopaus..................................................................................3
2.2 konsep Hot Flashes.....................................................................................3
2.3 konsep tempe..............................................................................................4
2.4 Konsep tempe.............................................................................................5
BAB III. METODE PELAKSANAAN.........................................................6
3.1 Jenis penelitian............................................................................................6
3.2 Terapan penelitian.......................................................................................6
3.3 prosedur penelitian......................................................................................6
3.4 Desain penelitian.........................................................................................7
3.5 Luaran.........................................................................................................7
3.6 Teknik pengumpulan data...........................................................................7
3.7 Analisa data................................................................................................7
3.8 Tempat dan waktu.......................................................................................7
3.9 populasi.......................................................................................................8
3.10 Variabel sampel........................................................................................8
3.11 Definisi oprasional....................................................................................8
3.12 Alat dan bahan..........................................................................................8
3.13 Cara penafsiran.........................................................................................8
3.14 Kesimpulan...............................................................................................8
i
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN............................................9
4.1 Anggaran Biaya..........................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan..........................................................................................9
Daftar Pustaka...................................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Pelaksana dan Dosen Pembimbing ................................
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................

ii
iii
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar
Belakang

Menopause merupakan suatu proses alamiah akibat penuaan yang


ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi secara permanen.
Perubahan siklus menstruasi terjadi akibat perubahan hormonal
terutama estrogen dan progesteron. Perubahan hormonal tersebut akan
menimbulkan gejala-gejala seperti hot flashes (rasa panas dari wajah
hingga dada), night sweat (berkeringat di malam hari), dryness vaginal
(kekeringan vagina), penurunan daya ingat, insomnia, depresi, fatique
(mudah capek), penurunan libido, drypareunia (rasa sakit ketika
berhubungan seksual) dan incontinence urinary (beser) yang akan
meningkatkan morbiditas (Sunita and Pattanayak, 2011; O’Neill and
Eden, 2011). Gejala-gejala menopause tersebut dialami oleh banyak
wanita hampir di seluruh dunia, sekitar 70−80% wanita Eropa, 60% di
Amerika, 57% di Malaysia, 18% di China 10% di Jepang dan 10%
Indonesia (Proverawati, 2010).
Beberapa penelitian mengatakan bahwa 75% wanita mengalami
gejala-gejala menopause sehingga menopause mengalami masalah atau
gangguan, sedangkan sekitar 25% tidak mengalami gejala-gejala
menopause (Nina, 2013). Salah satu gejala yang sering terjadi pada
masa menopause adalah hot flashes, sekitar 75% wanita premenopause
dan menopause mengalaminya. Keluhan hot flashes meliputi rasa
panas dan berkeringat, biasanya dibagian atas tubuh. Bagian yang
dirasakan dimulai dari area dada, menjalar hingga ke leher dan wajah.
Hot flashes akan terjadi lebih hebat pada malam hari, hal ini akan
mengakibatkan penderita merasakan gelisah, insomnia, bahkan merasa
tidak nyaman (Francis, 2017; Andrews, 2010; Suparni & Astutik,
2016).
Hot flashes pada wanita menopause terjadi karena penurunan
hormon terutama estrogen. Hot flashes dapat diatasi dengan terapi
farmakologi dan non-farmakologi. Salah satu terapi farmakologi yang
di rekomendasikan Internasional Menopause Society (IMS) dengan
penggunaan Hormone Replacement Therapy (HRT) untuk menangani
gejala pada masa dan setelah menopause. Penggunaan HRT secara
terus menerus dapat menimbulkan efeksamping seperti kanker
payudara, kanker rahim, gangguan fungsi hati berat, perdarahan
pervaginam, tromboemboli, penyakit jantung koroner, angina, infark
miokard, dan meningioma (Gani, 2009).
2

Salah satu terapi non-farmokologi untuk mengatasi hot flashes


dapat berupa pemberian fitoestrogen. Fitoestrogen terdiri dari
isoflavon, coumestan, lignin. Tempe merupakan produk olahan kedelai
melalui proses fermentasi dengan penambahan Rhizopus oligosporus
yang mengandung isoflavon. Pada kedelai terdapat tiga jenis isoflavon
yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Pada tempe disamping ketiga
jenis isoflavon tersebut juga terdapat antioksi dan faktor II (6,7,4-
trihidroksi isoflavon). Kandungan Isoflavon pada tempe berperan
sebagai antioksi, anti pra kanker, antiosteoporosis dan berefek
hipokolesterolemik dan Isoflavon berperan sebagai anti penuaan dini,
memperlambat masa menopause pada wanita dan membantu
mengatasi gangguan akibat menopause (Pusindo Badan Standarisasi
Nasional, 2012).

1.2. Tujuan

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui rata-rata skor hot flashes pada wanita menopause


sebelum pemberian sari tempe kental manis.
2. Mengetahui rata-rata skor hot flashes pada wanita menopause
setelah pemberian sari tempe kental manis dan mengetahui aplikasi
pemberian sari tempe kental manis terhadap hot flashes pada wanita
menopause.
1.3. Manfaat Peneliti

Deangan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengurangi skor hot


flashes pada wanita menopause dengan pemberian sari tempe kental
manis, sehingga para wanita yang memasuki masa menopause tidak
harus hawatir lagi dengan gejala-gejala menopause.

1.4. Keutamaan Penelitian

Penelitian ini penting di lakukan guna untuk


mengetahui penerapan sari tempe pada wanita premenopaus dengan
Hot Flashes

1.5. Temuan Yang Di Terapkan

Adapun temuan yang di targetkan dalam penelitian ini


adalah sari tempe bias di jadikan aplikasi sebagai penanganan Hot
Flashes pada menopause
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Menopause

Setiap wanita lahir dengan folikel dalam jumlah tertentu yang


berkurang melalui ovulasi dan terjadi atresia. Ketika jumlah folikel
menurun, estrogen dan progesteron yang diproduksi ovarium menurun
sebagai respon terhadap FSH (Follicle-Stimulating-Hormone) yang
dikeluarkan hipofisis, sampai lama-kelamaan tidak terjadi lonjakan LH
(Luteinizing Hormone) sehingga tidak terjadi ovulasi. Siklus ini dapat
memanjang dan haid menjadi lebih ringan.
Pada wanita pramenopause kadang siklus menjadi lebih sering tanpa
ovulasi dan tidak teratur, dengan perdarahan pervaginam terjadi pada akhir
fase luteal yang tidak adekuat atau setelah kadar estradiol mencapai puncak
tanpa ovulasi atau terbentuk korpus luteum. Lonjakan estrogen juga dapat
menyebabkan haid yang lebih banyak dan pembesaran fibroid uterus.
Hormon-hormon terus berfluktuasi dengan cara ini selama berbulan-bulan
hingga bertahun-tahun. Setelah kurang lebih 400 kali ovulasi maka
terjadilah menopause (Myles, 2011).
Menopause adalah masa berhentinya menstruasi atau haid untuk
selamanya biasanya menopause terjadi pada wanita usia 45-55 tahun.
Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenore sekurang-kurangnya
satu tahun (Andira, 2010). Menurut Nina (2013), terdapat tanda dan gejala
menopause yaitu : 1. Perubahan pola menstruasi Perdarahan yaitu
keluarnya darah dari vagina. Gejala ini biasanya akan terlihat pada awal
masa menopause. Perdarahan akan terlihat beberapa kali dalam rentang
beberapa bulan dan akhirnya akan berhenti sama sekali. 2. Rasa panas (Hot
Flashes) Hot Flash atau rasa panas dan kemerahan akan terjadi pada 75%
wanita yang kehilangan fungsi ovariumnya.

2.2. Konsep Hot Flashes

Rasa panas yang mendadak yang timbul secara berkala menyebabkan


berkeringat meskipun di lingkungan sejuk. Hot Flashes terjadi karena kadar
estradiol turun, sedangkan kadar FSH dan LH meningkat. Akan tetapi, kadar
hormon tersebut berfluktuasi di sekitar waktu menopause. FSH meningkat
secara bertahap dan mencapai puncak setelah perdarahan terakhir terjadi.
Kadar FSH kembali turun 10-20 tahun setelah menopause. Sebelum terjadi
menopause, estradiol dan estron merupakan estrogen sirkulasi utama di
dalam tubuh. Setelah menopause kadar estron maupun estradiol turun secara
4

drastis dan estron menjadi estrogen dominan (Andrews, 2010). Estrogen


adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai
hormon seks wanita. Pada wanita normal yang tidak hamil, estrogen
disekresikan hanya oleh ovarium, walaupun juga disekresi dalam jumlah
kecil oleh korteks adrenal (Guyton and Hall, 2014).
2.3. Konsep Tempe

Tempe merupakan makanan yang terbuat dari biji kedelai atau beberapa
bahan lain yang diproses melalui fermentasi yang secara umum dikenal
sebagai “ragi tempe”. Lewat proses fermentasi ini, biji kedelai mengalami
proses penguraian menjadi senyawa sederhana sehingga mudah dicerna.
Tempe merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung isoflavon.
Tempe sebagai makanan dengan nilai kandungan gizi yang tinggi,
penelitian terhadap nilai gizi tempe diperoleh hasil bahwa tempe
mengandung elemen yang berguna yaitu sebagai berikut ini:
1. Asam lemak Proses fermentasi pada tempe meningkatkan derajat
ketidakjenuhan terhadap lemak. Akibat proses ini, asam lemak tidak jenuh
majemuk pada tempe meningkat jumlahnya. Asam lemak jenuh ini
mempunyai efek penurunan kandungan kolesterol serum sehingga dapat
menetralkan efek negatif streol didalam tubuh.
2. Vitamin Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe yaitu larut air
(vitamin B komplek) dan larut lemak (Vitanin A, D, E dan K). Jenis
vitamin B yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1, B2, Asam
pantotenat, asam nikonat, vitamin B6, dan B12
3. Antioksidan Didalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksi dalam
bentuk isoflavon yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi
pembentukan radikal bebas. Pada tempe disamping ketiga jenis isoflavon
tersebut, juga terdapat antioksidan faktor (6,7,4trihidroksi isoflavon).
4. Mineral Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah
yang cukup. Jumlah mineral besi, tembaga dan zink. Kapang tempe dapat
menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang
mengikat beberapa mineral) menjadi fosfor dan inositol. Dengan
terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu seperti besi, kalsium,
magnesium dan zink menjadi lebih tersedia untuk dimanfaatkan.
Isoflavon yang merupakan phitoestrogen dapat juga berikatan dengan
reseptor tersebut. Jika tubuh mengkonsumsi isoflavon, misalnya dengan
mengkonsumsi produk-produk kedelai, maka akan tejadi pengaruh
pengikatan isoflavon dengan reseptor estrogen yang menghasilkan efek
menguntungkan, sehingga mengurangi simptom menopause (Sutrisno,
5

2011). Penelitian Williani dan Sirajuddin (2010) menyatakan bahwa


terdapat korelasi yang positif antara asupan phytoestrogen dengan kadar
estradiol plasma pada wanita lanjut usia (p=0,027). Angwar (2016)
melakukan penelitian tentang pembuatan produk sari tempe kental manis
dalam kemasan kaleng dengan merek “Qoir” yang berarti baik.
Tempe termasuk bahan pangan mudah rusak yaitu 72 jam disimpan
dalam suhu kamar, akibat aktivitas enzim proteolitik yang mendegradasi
protein menjadi amonia. Dengan pengolahan dan pengemasan dalam
kaleng mampu memperpanjang masa tempe hingga setahun. Bahan baku
digunakan tempe berbahan kedelai lokal berkualitas baik, higienis, dan
terfementasi sempurna. Tahap pertama kukus tempe selama 20-30 menit
agar meminimalisir kontaminan mikroorganisme dari luar, selanjutnya
ekstrak tempe yang telah dikukus. Caranya dengan menggunakan pelarut air
matang, lalu diperas atau dipres secara manual untuk memperoleh sari
tempe.
Setelah itu campur hasil ekstrak tempe dengan bahan lain berupa gula,
fruktosa, garam dan air, lalu diaduk bareng dengan pemanasan sehingga
menjadi larutan kental. Kemudian kemas sari tempe kental manis dalam
kaleng, setiap kaleng berisi 200 ml sari tempe kental manis dan cukup untuk
membuat 4 gelas minuman. Minuman kaya antioksidan yang bermanfaat
sebagai minuman fungsional yang berkhasiat meningkatkan stamina dan
daya tahan tubuh. Olahan tempe menjadi Sari Tempe Kental Manis dengan
kandungan gizi tempe lengkap tidak berkurang signifikan.
6

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian quasy-eksperimen yang bersifat one
group pretestpostest yaitu menghitung skor hot flashes sebelum diberikan
perlakuan selanjutnya diberikan perlakuan dengan memberikan sari tempe
kental manis selama 2 minggu dan dilakukan test kedua dengan responden
yang sama dengan menghitung skor hot flashes.
3.2. Tahapan Penelitian
Wanita Menopause

Inklusi Exklusi

Informed Consent

Pretest tentang Hot Flashes


Pemberian sari tempe kental manis selama 10 hari

Analisis Data
Posttest tentang Hot Flashes
3.3. Prosedur penelitian
1. penelitian ini di lakukan setelah di lakukan etic
2. pemilihan sabjek penelitian sabjek penelitian di pilih setelah memenuhi
kriteria dan di beri penjelkasan tentang penelitian sebelum inform
konsen di tandatangani
3. pengisian quesoner
4. pemberian sari tempe kental manis
7

3.4.Desain Penelitian
Desain yang di gunakan quasi experiment dengan rancangan “ One Grup
pretest posttest desain “ bentuk desain dapat di gambarkan sebagai berikut”

variabel Pretest Pelakuan Posttest


Pemberian 01 X 02
sari tempe

Keterangan:
01 : wanita menopause dengan hot flashes sebelum pemberian sari tempe
02 : wanita menopause dengan hot flashes setelah pemberian sari tempe

3.5. Luaran dan Target Capaian


Terciptanya inifasi baru yaitu sari tempe healthy drink berbahan dasar
tempe yang dapat di gunakan untuk menurunkan angka hot flashes pada
wanita menopause.Target capaian indikator dilihat dari studi literatur ilmiah
tentang prinsip dasar teknologi yang dikembangkan sudah ada sekitar 75%,
hal ini dikarenakan bahwa sudah ada referensi yang mengatakan bahwa sari
tempe dapat meningkatkan kadar estrogen sehingga asuhan ini menjadi
aplikasi ilmiah untuk pemecehan masalah pada wanita menopause.

3.6. Teknik pengumpulan data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data
primer yaitu data yang di dapatkan secara langsung oleh peneliti dengan
melakukan wawancara atau yang lainnya

3.7. Analisis Data


Analisis data pada penelitian ini adalah univariat dan bivariat. Analisis
univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi umur, suku, status
pernikahan, pekerjaan, berat badan, skor sebelum dan sesudah perlakuan.
Sedangkan analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji t-test.

3.8. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian adalah di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang kota
Tangerang Selatan provinsi Banten dan waktu penelitian dilakukan dimulai
dari bulan Januari s/d November 2020.
8

3.9. Populasi dan Sampel Penelitian


Semua ibu menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang kota
Tangerang Selatan provinsi Banten. Sampel pada penelitian ini terdiri dari
kriteria inklusi dan ekslusi. Krtiteria inklusi yaitu ibu menopause umur
45−65 tahun, bersedia menjadi responden dan kreteria eksklusi ibu yang
mendapat terapi hormone estrogen dan menderita penyakit kanker.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non
probability sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Menurut
Sugiyono, (2011) jumlah sampel yang dapat digunakan dalam penelitian
eksperimen berkisar antara 10 sampai dengan 20 orang untuk tiap
kelompok. Teknik pengambilan sampel dengan random sampling.

3.10. Variabel penelitian


1. Variabel bebas adalah pemberian sari tempe kental manis.
2. Variabel terikat adalah hot flash

3.11. Definisi operasional


1. Pemberian Sari Tempe Kental Manis
a. Defenisi : pemberian sari tempe kental manis pada wanita
menopause selama 10 hari sebanyak 1 kaleng(200 ml) x 1 dengan 4
gelas minuman dan di minum setiap 6 jam sekali (Suryati,
dkk,2016)
b. Cara Ukur : Perlakuan
c. Alat Ukur : Gelas
d. Hasil Ukur : Kelompok perlakuan
e. Skala Ukur : -

3.12. Alat dan Bahan Penelitian


Alat penelitian berupa lembar observasi untuk pemberian sari tempe
kental manis dan lembar kuesioner untuk hot flashes. Bahan penelitian yang
dipersiapkan peneliti adalah sari tempe kental manis merupakan produk dari
penelitian Angwar (2016) pada UPT Balai Pengembangan Proses dan
Teknologi Kimia (BPPTK) LIPI Yogyakarta. Produk sari tempe kental
manis ini sudah mendapat hak paten Internasional dan paten dari Ditjen
HAKI Kemenkum HAM pada tahun 2015. Bahan lain yang digunakan
peneliti adalah gelas plastik untuk tempat larutan sari tempe kental manis
sesuai takaran yaitu 2 sendok makan setara 50 gram sari tempe kental manis
dilarutkan dengan aqua menjadi 1 gelas dan pipet, serta aqua galon untuk
mengencerkan susu sari tempe kental manis.
9

3.13. Cara Penafsiran


Penafsiran pada penelitian ini menggunakan teori dan penerpan
berdasarkan terapi non-farmakologi yang bertujuan mengatasi slah dsatu
madsalah pada menopause.

3.14. kesimpulan
Hasil penelitian ini akan menjawab tujuan penelitian.
10

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

No Jenis Pengeluaran Biaya(Rp)


1 Publikasi ilmiah Rp.2.300.000
2 Bahan Habis Pakai Rp.8.000.000
3 Lain-lain Rp.2.200.000
JUMLAH Rp.12.500.000

4.2.Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P

No Jenis Kegiatan Bulan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan pengeumpulan data
2 Mengumpulkan bahan
penelitian
3 Pengolahan data
4 Persiapan pembuatan laporan
penelitian
5 Menyusun penulisan laporan
6 Penyerahan laporan penelitian

\
11

DAFTAR PUSTAKA

1. Andira, D. 2010. Seluk-beluk menopause. Garai ilmu. Yogyakarta


2. Andrews, G. 2010. Buku ajar kesehatan reproduksi wanita Ed 2. Jakarta: EGC.
3. Angwar, M. 2016. Minuman Baru Berbahan Tempe, Trubus, 557 April
2016/XLVII. Jakarta
4. Francis, C. 2017. Langkah pertama melalui menopause Ed 1. Jakarta: Penerbit
Libri
5. Ghani, L. Seluk Beluk Menopause. Media Peneliti dan Pengembang Kesehatan.
2009. [diakses tanggal 20 Juli 2019]; 15(4):193-197
6. Gruber CJ, Tschugguei W, Schneebeger C, Huber JC. 2012. Production and
action of estrogens. N Engl J Med.
7. Guyton, A.C, Hall JE, 2014. Textbook of Medical Physiology. 11th Ed.
Philadelphia, PA, USA: Elsevier Saunders.
8. Mindell, E.,Hermes, & Dela,T. 2008. Terapi Kedelai bagi Kesehatan. Jakarta:
Pelapratasa
9. Myles. 2011. Buku Ajar Bidan. Jakarta : EGC
10. Nina, K. 2013. Peranan Isoflavon Tempe Kedelai, Fokus pada Obesitas dan
Kormorbid. Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40.
11.O’Neill, S., Eden, J. 2011. The pathophysiology of menopausal symptoms.
Obstetrics, Gynaecology and Reproductive Medicine.;22(3):63-9.
12Prasetyowati,2013.awet-mudadengantempe.Klikdokter.com//healthnewstopics//
Health
13. Proverawati, A. 2010. Menopause dan sindrom pre menopause. Yogyakarta:
NuhaMedika.
14. Pusindo Badan Standarisasi Nasional. 2012. Tempe: Persembahan Indonesia
Untuk Dunia, Jakarta
15. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Afabeta
16. Sunita, P., Pattanayak, S.P. 2011. Phytoestrogens in postmenopausal
indications: A theoretical perspective. Pharmacognosy Reviews.
12
13
14
15

1.6 Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Junaida Rahmi, SST, M.Keb


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi DIII kebidan
4 NIP/NIDN 0412049002
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sibuhuan, 12 April 1990
6 Alamat E-mail rahmijunaida@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081361551310

B. Riwayat Pendidikan

Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor


Nama Institusi USU UNAND -
Jurusan/Prodi D IV Bidan Pendidik Ilmu Kebidanan
Tahun Masuk-Lulus 2011-2012 2013-2016

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1 Pendidikan / Pengajaran

No. Nama Mata Kuliah Wajib / Pilihan SKS


1 Pengantar Asuhan Kebidanan Wajib 3 SKS
2 Bahasa Inggris dalam Praktik Wajib 3 SKS
Kebidanan
3 Praktik Klinik Kebidanan Wajib 7 SKS
(PKK) I

C.2 Penelitian

No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun


1 Korelasi kadar prolactin dan oksitosin Kementerian 2016
dengan lama amenore laktasi Keuangan
2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kementerian 2017
Anemia pada Ibu Hamil Kesehatan
3 Pengaruh Pijat Oketani dan Perawatan Yayasan STIKes 2019
Payudara terhadap Kelancaran ASI dan Widya Dharma
Tingkat Kecemasan pada Ibu Nifas Husada Tangerang
16
17

C.3 Pengabdian Masyarakat

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Penggunaan Publikasi Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
Ilimiah
- Honor pengolah data 1 OP 300.000 300.000
- Penjilitan laporan 4 OP
50.000 200.000
hasil penelitian
- Honor Atministrasi 1 Paket
300.00 300.000
penelitian
- Publikasi artikel di 1 Paket
1.000.000 1.000.000
jurnal terakreditasi
- Buku saku 20 OP
25.000 500.000
SUB TOTAL (Rp) 2.300.000
2.Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan(Rp) Nilai(Rp)
- Gelas plastik ukuran 20 Lusin
10.000 200.000
16
- Sedotan plastik 20 Lusin 5.000 100.00
- Qoir kalengan 200
35.000 7.000.00
Kaleng
- Air mineral gallon 9 Galon 20.000 180.000
- Kertas HVS A4 5 Rim 37.000 185.000
- Tinta printer hitam 3 Botol 50.000 150.000
- Tinta printer warna 3 Botol 57.000 171.000
- Matrai 6000 2 Buah 7.000 8.000
SUB TOTAL(Rp) 8.000.000
3.Lain-lain Volume Harga satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Trasportasi selama 40 OK 50.000 2.000.000
pengumpulan data
(2
orang x 20
responden)
- Trasportasi penelitian 4 OK 50.000 200.000
untuk pengurusan
surat penelitian(2
orang x 2 kegiatan)
SUB TOTAL (Rp) 2.200.000
TOTAL (Rp) 12.500.000
( Dua Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


(Lampiran)
Alokasi
Program Waktu
NoNama / NIM Bidang Ilmu Uraian Tugas
Studi (Jam /
Minggu)
1 Rizky Setiyo DIII Kesehatan Jam Menyusun
Ningrum Kebidanan /Minggu instrument,pengenging
/17103030025 at peneliti,pengumpul
data serta
evaluasi,analisis data
dan pembuatan
laporan
2 Ela Fidiliani DIII Kesehatan Jam/Minggu -
/181030300006 Kebidanan
3 DiahAyuSeptiana/191030300052 DIII Kesehatan Jam/Minggu -
Kebidanan
19

Anda mungkin juga menyukai