Anda di halaman 1dari 3

LELAH MENJADI BUIH

Seperti buih dilautan,terombang ambing kesana kemari ,seakan tak


memiliki tujuan pasti,terpecah belah disana-sini,jumlah yang banyak seakan
tak bermakna,lemah tak berdaya menjadi kiasan kondisi umat islam terkini
Perpecahan menjadi salah satu faktor mengapa hal itu
terjadi .Bermula dari pertanyaan sepele “mas,tadi kok pas jadi imam nggak
baca basmallah?”,”kok tarawih nya cuma 8 rakaat?,”tadi kok gak qunut ya?
sholatnya nggak sah dong…” dan seambrek pertanyaan lainnya yang
memunculkan perbedaan yang kerap kali melahirkan perpecahan.Berbeda satu
hal yang tak kan pernah hilang dari peradaban manusia dari dulu sampai
sekarang bahkan sampai akhir zaman.
Berbeda,fisiknya,perilakunya,pemikirannya.Perbedaan itu sebuah keniscayaan
pasti ada dan pasti terjadi,karena kita diciptakan sebagai manusia bukan robot
apalagi perangkat lainnya yang diprogram dengan satu perintah yang
sama,tetapi dengan adanya perbedaan itu tak lantas kita terus berseteru,tak
pantas untuk terus memperdebatkan ini dan itu hingga lalai akan perintah
tuhan untuk Bersatu.
Berbagai perbedaan fiqhiyah dan lain sebagainya yang mana itu ranah para
ulama untuk berijtihad seakan malah menjadi jurang pemisah dalam ukhuwah
al Islamiyah,ukhuwah yang sepantasnya di prioritaskan seakan malah
terlalaikan.meskipun perbedaan itu sebuah keniscayaan tapi tak lantas harus
selalu dimaknai perpecahan karena persatuan itulah perintah tuhan semesta
alam,sebagaimana firman Allah ta’ala :
۟ ‫وٱعْ َتصِ م‬.َ
‫ُوا ِب َحب ِْل ٱهَّلل ِ َجمِيعًا َواَل َت َفرَّ قُوا‬

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai…..

Ayat diatas sudah cukup sebagai bukti akan perintah untuk menjauhi
perpecahan,karena memang pada dasarnya umat islam satu dengan yang
lainnya bagaikan satu tubuh.
Dari An-Nu'man bin Bisyir dia berkata, bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
'Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai,
mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila
ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut
terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR Muslim
No 4685)
Persatuan sebagai sumber kekuatan.Belajar dari sejarah tak dapat dipungkiri
bahwa diantara sebab-sebab kekalahan umat islam atas kaum salibis hingga
jatuhnya kota palestina saat itu,karena adanya perpecahan dalam tubuh umat
islam ,kebencian bahkan tersebar didalamnya,penguasa yang dzalim akan
rakyatnya,orang-orang kaya yang tak peduli akan penderitaan saudara
miskinnya,dampaknya kesatuan umat pun tercerai berai ,terbagi bagi dalam
golongan golongan yang saling bertikai. Masalah yang lebih besar malah
terabaikan ,belum lagi banyaknya aliran aliran sesat seperti syiah misalnya
yang terus saja menggerogoti islam.ketika kondisi internal islam yang kian
terpuruk,lemah tak berdaya mereka mendapatkan ancaman serangan pasukan
salib yang direalisasikan dengan serangan sampai jatuhya palestina ketangan
mereka,banjir darah pun menggenang disana,miris,sedih itulah yang terjadi

Namun ,sekitar 90 tahun kemudian,tampillah generasi shalahudin ,Shalahudin


yang membawa pasukannya merbut Hithin yang menjadi gerbang untuk
Kembali membebaskan Palestina.kemunculan generasi shalahudin ini tak
langsung jatuh dari langit apalagi langsung muncul diatas muka bumi.Akan
tetapi munculnya generasi ini melalui proses tarbiyah yang Panjang dari para
ulama’,yang terus mendamaikan golongan yang berseteru agar menjadi umat
yang satu.Ummatul Wahidah kunci kemenangan,jalan kejayaan.

Damaikanlah yang berseteru,mari kita bangun persatuan jauhi


perpecahan.Jangan hanya beda madzhab,beda harokah kita berpecah belah
Dari ‘Auf bin Malik, dia berkata, ”Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: ”Umat Yahudi
terpecah menjadi 71 golongan. Satu golongan masuk surga dan 70 golongan
masuk neraka.
Dan umat Nashara terpecah menjadi 72 golongan. 71 golongan masuk neraka
dan satu golongan masuk surga.
Demi Dzat Yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, umatku benar-benar akan
terpecah menjadi 73 golongan. Satu golongan masuk surga dan 72 golongan
masuk ke dalam neraka.
Ditanyakan, ”Wahai Rasulullah! Siapakah mereka itu?” Rasulullah ‫ﷺ‬
menjawab, ”Jama’ah.”
[Hadits riwayat Ibnu Majah dan Al-Lalikai dan Ibnu Abi ‘Ashim. Syaikh Al-
Albani menyebutkan hadits ini di dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, juz 3 hal. 480
hadits no. 1492. Dia berkata, ”Hadits ini isnadnya bagus (jayyid).] .

Melihat redaksi hadits diatas Rasulullah ‫ ﷺ‬tidak menyebutkan bahwa


Muhammadiyah,Nahdlatul Ulama’,Jamaah Tabligh,Majelis Tafsir
AlQur’an ,FPI,Hidayatullah,Ikhwanul Muslimin dan kelompok-kelompok
semisalnya sebagai kelompok ahli neraka,siapapun mereka selama tetap dan
selalu berpegang teguh pada Al Qur’an-Sunnah dan ijma’ Ulama salaf maka
mereka adalah “Al Jamaah”,dengan kata lain “Jama’ah” bukanlah
Kelompok,Yayasan,Organisasi,atau Partai politik tertentu

Maka sudah saatnya kita tinggalkan berbagai perpecahan,fokuskan tujuan


untuk satukan umat,jika kita temui perbedaan disana sini itu lumrah,itu
wajar.karena fikih itu luas hanya pemikiran kita yang sempit ,kita bangun saling
pengertian demi meminimalisir perbedaaan karena sudah terlalu lama kita
menjadi buih di lautan.Insyaallah dengan persatuan kita dapati jalan menuju
kemenangan untuk meninggikan kalimat islam.mencapai tujuan  liyuẓ-hirahụ
'alad-dīni kullihī

Anda mungkin juga menyukai