Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum wr.wb.

Alhamdulillahirobbil alamin, washolatu wassalamu 'ala asyrofil


ambiya'i wal mursalin wa 'ala alihi wasohbihi Rasulillahi ajma'in. Amma ba'du.
Pertama tama dan paling utama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita atas
kehadiran Allah subhanahu wa ta'ala yang mana berkat rahmat dan karunia nya saya dapat
berdiri di sini dalam keadaan sehat wal afiat. Sholawat beri salam tak lupa kita haturkan
kepada junjungan alam nabi besar muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Yang selalu kita
nantikan syafaatnya di yaumul akhir.
Rasulullah SAW dikelilingi oleh para sahabatnya dengan karakteristik yang beragam. Ada
yang dikenal tegas dan keras seperti Umar bin Khattab, pun sahabat yang dikenal pemalu
yakni Utsman bin Affan. Namun, tahukah kalian, ada sahabat-nabi terdekat Rasulullah yang
paling usil pada masanya?
Sosok sahabat rasul ini adalah satu-satunya orang yang berhasil membuat Rasulullah SAW
tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya. Sebab, Rasulullah biasanya hanya melemparkan
senyum pada orang-orang di sekitarnya.

Sahabat yang dimaksud di atas adalah Nu'aiman bin Ibnu Amr bin Raf'ah. Ia adalah salah
seorang sahabat dari kalangan Anshar yang juga termasuk dalam kalangan ashabul badr.
Sebab, Nu'aiman pernah turun berjihad bersama Rasulullah saat Perang Badar.

diriwayatkan oleh imam ahmad bin hanbal dalam mustad nya nuaiman dalam kehidupannya
rasulullah adalah orang yang suka minum minuman keras membuat rasulullah murka maka
rasulullah panggil nuaiman "apa yang kau lakukan nuaiman?" dia menjawab "aku minum
minuman keras ya rasulullah" lalu rasulullah cambuk dia kemudian dia bertaubat kepada
allah kemudian ketahuan lagi minum kemudian dicambuk lagi oleh rasulullah saw sehingga
sebagian sahabat memukulnya dengan pukulan yang banyak dan berkata "laknatullahi ala
nuaiman (semoga allah melaknat nuaiman) dia memainkan rasulullah dia bilang mau taubat
tapi minum lagi" maka rasulullah mengatakan "la tal aruh fainnahu yuhibbullah huwa
rasulullah(jangan kamu laknat nuaiman karena dia itu cinta sama allah cinta sama rasul nya
dalam riwayat dia dicintai allah dan dicintai oleh rasulnya muhammad saw)"

Kisah Nu'aiman 'Menjual' Temannya


Kisah ini diceritakan dari Ibnu Majah, bahwa suatu hari Nu'aiman pernah diajak berdagang
oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq bersama sahabat yang lain untuk pergi ke negeri Syam (daerah
maju pada masanya). Salah satunya ada Suwaibith bin Harmalah.

Saat hari mulai menjelang siang, Nu'aiman yang sudah lapar menghampiri Suwaibith yang
saat itu ditugaskan untuk menjaga makanan. Suwaibith dengan sikap penuh amanahnya
tentu menolak saat Nu'aiman hendak meminta satu potong roti untuknya.

Hingga Nu'aiman berkata, "Kalau memang begitu, artinya kamu setuju saya buat masalah
sama kamu,"

Nu'aiman pun berjalan ke pasar dan mencari-cari wilayah yang menjual hamba sahaya.
Pada zaman nabi dulu, hamba sahaya biasanya dijual untuk menjadi pekerja. Hingga
kemudian Nu'aiman berkata kepada orang-orang di sana bahwa ia memiliki hamba sahaya
dengan harga yang sangat murah.
Nu'aiman juga menyebutkan, hamba sahaya yang dimilikinya hanya memiliki satu
kekurangan yakni berteriak bahwa dirinya orang yang merdeka bukanlah hamba sahaya.
Mendengar itu, orang-orang di sana pun tertarik dan Nu'aiman mengajaknya mengadap
Suwaibith.

"Itu ada orang yang berdiri sedang menjaga makanan, itu hamba sahaya saya," kata
Nu'aiman pada mereka. Mereka pun memberikan uang pada Nu'aiman dan menghampiri
Suwaibith untuk menangkapnya.

Suwaibith yang terkejut kemudian berkata, "Saya bukan hamba sahaya, saya orang
merdeka," yang hanya dibalas oleh orang-orang tersebut bahwa mereka sudah tahu
kekurangannya itu.

Selang berapa waktu, Abu Bakar Ash-Shiddiq pun kembali dan mencari-cari Suwaibith yang
dijawab oleh Nu'aiman kemudian, "Sudah saya jual, wahai Abu Bakar,"

Nu'aiman pun menceritakan dengan jujur apa yang terjadi pada Abu Bakar, kemudian
Suwaibith kembali ditebus oleh Abu Bakar dari orang-orang Syam itu.

Sepulangnya mereka ke Madinah, kisah ini diceritakan kepada Rasulullah Shallallahu


alaihi wa sallam. Maka perawi mengatakan “fadhahikan nabiyyu hatta badat nawa jidhu
”ketika diceritakan kisah Nu’aiman tersebut, rasulullah
tertawa sejadi-jadinya hingga gigi geraham beliau tampak di depan para sahabat.
Hingga setahun berlalu dari kisah tersebut, Rasulullah selalu menceritakan kisah
Nu’aiman kepada siapa pun tamu yang datang kepadanya.

insya allah kita allah swt berikan kemudahan di dalam mencintai rasulullah saw di
berikan jalan supaya kita senantiasa di cintai rasulullah saw, siapapun itu yang
hidup di masa rasulullah saw memiliki kelebihan memiliki kekurangan tapi semua
orang yang hidup di zaman rasulullah adalah orang yang memiliki kelebihan,
rasulullah tidak pernah memandang dengan pandangan yang hina, siapapun sekelas
abu bakar keselas umar sekelas nuaiman semua di mata rasulullah saw adalah
orang yang bersaksi tiada tuhan selain allah dan nabi muhammad utusan allah ini
yang kita contoh poin ini yang ingin saya sampaikan pada kalian itu saja “jangan
pernah menganggap remeh manusia siapapun itu” nampak dia adalah ahli minuman
keras akan tetapi dia cinta sama allah dicinta oleh allah cinta kepada rasull di
cinta oler rasull oleh karna itu jangan pernah menganggap remeh siapapun karena
bisa jadi orang kamu hina adalah orang yang lebih mulia dibanding kamu

kisah ini menunjukan bahwa kehidupan rasulullah itu begitu indah kalau kamu
ingin menjadi orang yang baik contoh rasulullah mau menjadi pemimpin
peperangan yang baik contoh rasulullah mau menjadi murid yang baik contoh
rasulullah dalam segala hal apapun itu rasulullah adalah makhluk yang terbaik

Anda mungkin juga menyukai